Tag: #vaksin covid

  • Ada 615 Positif Covid, Pemkot Surabaya Gencarkan Vaksinasi

    Ada 615 Positif Covid, Pemkot Surabaya Gencarkan Vaksinasi

    Gresik, JP – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya semakin menggencarkan pelaksanaan vaksinasi booster (dosis 3). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi puncak COVID-19 yang diprediksi akan meningkat pada awal Desember 2022. Karenanya, masyarakat Kota Pahlawan diminta tidak melakukan kegiatan dengan euforia berlebihan dan tetap menerapkan prokes secara ketat.

     

    “Kita dalam menghadapi COVID-19 itu hanya satu, yakni vaksin booster itu dibanterno (dimasifkan). Hari ini, prokes dan booster di masifkan, biar tidak ada COVID-19. Jadi, kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan euforia berlebihan dengan selalu menerapkan prokes,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Sabtu(26/11).

     

    Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan bahwa pasokan kiriman vaksin booster memiliki jenis yang beragam. Setiap pasokan vaksin tersebut datang, maka Pemkot Surabaya akan langsung mengalokasikan kepada masyarakat melalui puskesmas, fasyankes, hingga gerai vaksin. “Kita dikirim, macam-macam jenis. Belum satu jenis, pokoknya yang dikirim apa akan langsung disikat. Insya Allah kita bergerak dengan kecepatan lagi, apalagi lansia sudah diperbolehkan booster kedua,” jelas dia.

     

    Sedangkan untuk angka kasus aktif COVID-19 di Kota Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi mengaku terjadi kenaikan dan penurunan secara berkala. Kasus aktif COVID-19 tersebut didominasi oleh pasien dengan gejala ringan, yang kemudian dilakukan penanganan isolasi mandiri (isoman) dirumah dengan dilakukan pemantauan oleh puskesmas setempat.

     

    “Surabaya tidak penuh, gejalanya ringan semua, isloasi mandiri (isoman). Ada yang dirumah sakit tapi yang komorbid aja. Rumah sakit menerimanya COVID-19 (memiliki) komorbid dan langsung ditangani untuk dirawat. Tapi selagi dia ringan, diminta isoman di rumah dengan diberikan obat, 3-4 dia akan sembuh,” ungkap dia.

     

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan per 24 November 2022, jumlah kasus aktif COVID-19 tercatat sebanyak 615 kasus. Jumlah kasus COVID-19 di Kota Pahlawan didominasi warga ber KTP Surabaya

     

    “Sebagian besar kasus aktif didominasi Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 75 persen dan kasus dengan gejala ringan sebanyak 21 persen. Untuk kasus dengan gejala ringan melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pantauan petugas kesehatan (Puskesmas) wilayah setempat,” kata Nanik.

     

    Lebih lanjut, pasien COVID-19 tanpa gejala dan yang mempunyai gejala ringan dengan komorbid terkontrol melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan secara ketat dari Puskesmas wilayah. Sedangkan kasus yang mempunyai komorbid dan sedang dilakukan perawatan di Rumah Sakit sebanyak 0,05 persen dan kasus COVID-19 dengan kondisi Lansia sebanyak 21 persen.

     

    “Kapasitas BOR (Bed Occupancy Red) di Rumah Sakit hingga per tanggal 24 November 2022 kondisinya mencukupi, yaitu sebesar 22,82 persen,” ujar dia.

    Nanik mengaku, untuk menangkal penyebaran COVID-19 di Kota Surabaya, pemkot semakin gencar melakukan vaksin booster. Hingga saat ini capaian vaksinasi booster pertama masyarakat umum Kota Surabaya per 24 November 2022 sebesar 53,91 persen. “Soal rencana vaksin booster kedua untuk masyarakat umum, sampai saat ini belum ada Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait vaksinasi booster kedua untuk masyarakat umum,” ungkap dia.

     

    Berbeda dengan vaksin booster kedua untuk nakes, berdasarkan Surat Edaran Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Kedua bagi Tenaga Kesehatan telah dilaksanakan sejak tanggal 29 Juli 2022. Capaian vaksinasi booster pertama tenaga kesehatan (nakes) Kota Surabaya per 24 November 2022 sebesar 150,11 persen.

     

    “Dan capaian vaksinasi booster kedua tenaga kesehatan Kota Surabaya s.d tanggal 24 Nov 2022 sebesar 90,77 persen,” kata dia.

     

    Lebih lanjut, capaian vaksinasi booster pertama lansia Kota Surabaya per 24 November 2022 sebesar 55,25 persen. “Berdasarkan Surat Edaran Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Kedua bagi Kelompok Lansia telah dilaksanakan sejak tanggal 23 November 2022,” pungkasnya. (sat)

  • Jatim Peringkat Pertama Capaian Vaksin Booster Dosis ke-2 Nasional

    Jatim Peringkat Pertama Capaian Vaksin Booster Dosis ke-2 Nasional

    Surabaya, JP –  Upaya perlindungan bagi kelompok rentan dalam pencegahan Covid-19 harus tetap dimaksimalkan. Untuk itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar seluruh bupati/ wali kota di Jatim memaksimalkan pemberian vaksin booster ke-2 bagi lansia.

    Imbauan tersebut seiring dengan kebijakan yang tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Booster Dosis ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia, yang berlaku efektif sejak ditetapkan Kemenkes RI tanggal 22 November 2022.

    “Saya mengajak kepada seluruh bupati/walikota untuk terus memaksimalkan vaksin booster ke 2 bagi kelompok lansia. Upaya ini sebagai ikhtiar kita untuk memberikan perlindungan tambahan bagi kelompok rentan,” ujar Khofifah saat melakukan kunjungan kerja ke Kairo, Mesir, Rabu (23/11).

    Lansia dipilih menjadi sasaran booster tahap kedua, lanjut Khofifah, karena memiliki kondisi fisik yang cenderung rentan. Dirinya berharap, vaksinasi bagi lansia ini mendapat kawalan yang baik dan dilakukan sesegera mungkin.

    Sebagai informasi, berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur mencatat, target vaksinasi bagi lansia di Jatim sebanyak 4.335.549 orang. Rinciannya, capaian dosis pertama sebesar 80,38%, dosis kedua sebesar 66,51% dan dosis ketiga sebesar 23,64%.

    Oleh karena itu, Gubernur Khofifah mengimbau agar pemerintah daerah dan fasyankes mendorong penyelenggaraan vaksinasi baik pemerintah maupun swasta untuk melakukan vaksinasi COVID-19 booster kedua bagi lansia.

    “Percepatan vaksinasi booster kedua lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer dan booster pertama. Pelaksanaannya juga harus merata di seluruh Indonesia, mengingat masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi primer dan booster masih dibawah 70% dari populasi,” jelas Khofifah.

    Dikatakan Khofifah, berdasarkan data pasien Covid-19 yang meninggal di Jawa Timur, sebagian besar merupakan masyarakat yang belum melakukan vaksinasi dan disertai dengan penyakit bawaan.

    “Yang kabupaten-kotanya belum mencapai target kekebalan kelompok minimal 70% dari populasi, harus terus dimaksimalkan,” tegas Khofifah.

    Mengingat memiliki faktor resiko yang tinggi, dirinya juga berpesan agar masyarakat yang belum melakukan vaksin haruslah segera melengkapi vaksin.

    “Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” pesannya.

    Ditambahkan Khofifah, menurut WHO, perubahan efektivitas vaksin diperkirakan 1 hingga 4 bulan setelah vaksinasi dosis penguat pertama. Baik hal tersebut merupakan vaksin dosis 3 ataupun booster pertama.

    “Oleh karena itu pada kelompok tertentu seperti lansia membutuhkan booster kedua untuk memulihkan dan meningkatkan perlindungan terhadap COVID-19,” ujarnya.

    Data dari https://vaksin.kemkes.go.id/, hingga saat ini capaian vaksin dosis ketiga menempati posisi kedua nasional dengan jumlah sebanyak 8.588.042 Orang.

    Sementara untuk dosis keempat, Jawa Timur menempati posisi pertama nasional dengan total capaian vaksin yakni 137.840 Orang.

    Terlampir dalam SE Kemenkes RI tersebut, disebutkan regimen vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua bagi lansia, diantaranya :

    1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
    – AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
    – Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
    – Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    – Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    – Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    – Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

    2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
    3. – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
    4. – Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
    5. – AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
    4. – Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
    5. – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
    6. – AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
    5. – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
    6. – Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
    5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
    6. – Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    7. – Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    8. – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
    6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
    7. – Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    8. – Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
    8. – Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml. (eka)

  • Gubernur Khofifah Bangga Vaksin Karya Ilmuwan Unair Atasi Covid-19

    Surabaya, JP – Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Tim Peneliti dari Universitas Airlangga, Surabaya bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia resmi diberi nama Inavac oleh Presiden RI Joko Widodo. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua IKA Unair menyebutkan bahwa masyarakat Jawa Timur dan bangsa Indonesia bersyukur dan bangga bahwa Indonesia akhirnya resmi memiliki vaksin karya putra banga sendiri.

    Terlebih, Inavac merupakan karya para ilmuwan dari Universitas Airlangga Surabaya – Jawa Timur.

    “Jadi vaksin yang dulu dikenal vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair dan PT Biotis sekarang sudah resmi menjadi Inavac. Alhamdulillah, Indonesia harus berbangga dapat menghasilkan vaksin sendiri dan Insya Allah segera memproduksi vaksin sendiri setelah selesei uji coba pada akhir September 2022 serta mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) sesuai standart internasional oleh otoritas Food and Drug Administration (FDA) selanjutnya setelah izin BPOM RI keluar maka vaksin Inavac dapat diproduksi di dalam negeri. Kita bersyukur alhamdulillah, apalagi ini inisiatornya adalah para ilmuwan Unair Surabaya – Jatim,” ucapnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (29/8).

    Lebih jauh, Khofifah mengatakan bahwa vaksin dengan platform inactivated virus tersebut diperkirakan mampu memberikan efikasi dengan persentase yang tinggi dalam melawan berbagai varian virus Corona di Indonesia.

    “Jadi masyarakat tidak perlu hawatir karena efikasi produk dalam negeri ini tidak kalah saing dengan vaksin dari negara-negara lain. Insya Allah, nanti efikasinya akan sangat baik. Prosesnya panjang dengan prosedur panjang pula,” jelas orang nomor satu Jatim itu.

    Inavac sendiri saat ini telah memasuki fase uji klinis tahap akhir. Di mana, saat ini vaksin itu sedang dikaji melalui injeksi kedua terhadap di beberapa laboratorium uji coba.

    Rencananya, uji coba akan selesai pada September 2022 mendatang. Baru setelahnya Inavac akan mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) sesuai standar internasional oleh otoritas Food and Drug Administration (FDA) akan diproduksi. Di Indonesia, otoritas itu dipegang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

    Di akhir, Khofifah meminta masyarakat mengungkapkan kebanggaannya dengan ikut menggaungkan keberhasilan Indonesia menciptakan vaksin. Ia mengajak mereka untuk dapat memanfaatkan platform media sosial dengan meramaikan hashtag #Inavac4Indonesia dan #thanksjokowi.

    “Mari kita gaungkan bersama kepada dunia bahwa Indonesia sudah memiliki vaksin sendiri hasil karya anak bangsa dengan meramaikan tagar #inavac4Indonesia dan #thanksjokowi,” tegasnya.

    Selain Inavac, Indonesia juga bersiap menyambut Indovac yang dulunya disebut Vaksin BUMN buatan PT Bio Farma. Vaksin ini merupakan hasil kolaborasi dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat.

    Baik Inavac maupun Indovac disebut mampu menangani berbagai varian virus COVID-19 . Vaksin tersebut juga aman digunakan baik untuk orang dewasa maupun anak-anak sebagai dosis primer maupun booster. (sat)