Tag: #umkm

  • OCBC Permudah Pebisnis Dalam Membuka Rekening Giro Badan Usaha dengan 100% Digital

    OCBC Permudah Pebisnis Dalam Membuka Rekening Giro Badan Usaha dengan 100% Digital

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) bekerja sama dengan NielsenIQ (NIQ) Indonesia untuk kedua kalinya meluncurkan OCBC Business Fitness Index (BFI), sebuah riset yang bertujuan untuk memberikan insight mengenai perilaku finansial UMKM di Indonesia.

    Riset ini mengungkap bahwa UMKM di Indonesia telah memiliki skor pemahaman sistem manajemen finansial yang baik yaitu 60, artinya UMKM sudah lebih baik dalam pencatatan dan pengelolaan uang, sudah melakukan pencatatan dan peninjauan laba rugi usaha secara berkala, dan sudah baik dalam menjaga kebutuhan modal. Namun, meskipun mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, baru 46% UMKM sudah sepenuhnya memisahkan keuangan bisnis dan personal, sehingga dapat mempengaruhi arus kas dan juga keberlanjutan usahanya.

     

    Selain itu, riset juga menunjukkan bahwa UMKM yang sudah menjadi badan usaha cenderung lebih baik dalam memahami sistem manajemen finansial dan perencanaan menghadapi risiko bisnis. Hal ini membuat skor finansial mereka jauh lebih sehat yaitu 60,2, dibandingkan mereka yang belum memiliki entitas yang memiliki skor 47,4. Hal ini dapat disebabkan karena mereka telah memilki rencana bisnis yang lebih jelas dan terukur, strategi bisnis yang tepat sasaran, dan tentunya telah melakukan pencatatan dengan baik, rutin, dan teratur. Pencatatan keuangan yang demikian dapat digunakan sebagai dasar dan tolak ukur yang tepat dalam menentukan keberlangsungan usaha.  

     

    Pemerintah sendiri sudah mempermudah usaha mikro dan kecil untuk mendirikan badan usaha berupa PT Perorangan. Hal ini telah diresmikan dalam ketentuan UU Cipta Kerja No 11 tahun 2020, tentang pendirian badan usaha Peseroan Terbatas (PT) dapat dilakukan oleh satu orang sebagai pemegang saham sekaligus direktur. Hal ini dapat semakin mengakselerasi UMKM yang memiliki aspirasi berkembang untuk dapat segera naik kelas. 

     

    “Hasil riset menunjukkan bahwa 80% dari UMKM belum terdaftar sebagai badan usaha dan baru 3% UMKM Indonesia yang terdaftar sebagai PT Perorangan. Di antara usaha yang sudah menjadi PT Perorangan tersebut, paling banyak adalah Usaha Kecil, sedangkan usaha Mikro masih sangat rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa masih perlu peningkatan agar UMKM bisa semakin naik level.” Ungkap Inggit Primadevi, Director Consumer Insights di NIQ Indonesia.

     

    Menanggapi hal tersebut, Sari Kartika, SME Proposition Division Head OCBC mengatakan, “Memisahkan penghasilan bisnis dan pribadi merupakan langkah awal yang sangat tepat untuk UMKM dapat segera naik level, terlebih dengan menggunakan identitas badan usaha. Namun, memang banyak pelaku usaha yang mengalami tantangan dalam membuat rekening bisnis, kebanyakan terkait dengan waktu proses dan dokumentasi dalam pengajuan pembukaannya.”

     

    “Untuk menjawab tantangan ini, OCBC menghadirkan inovasi solusi yang mempermudah pebisnis untuk membuka rekening giro bisnis badan usaha secara sepenuhnya digital, yang bisa dilakukan hanya dalam hitungan jam. Inovasi ini dapat digunakan oleh UMKM khususnya badan usaha untuk membuat rekening khusus bisnis mereka dengan lebih mudah dan cepat, hanya lewat gadget tanpa harus datang ke bank. OCBC adalah bank pertama di Indonesia yang menghadirkan inovasi ini,” lanjutnya.

     

    Dengan rekening bisnis yang terpisah, pencatatan keuangan usaha bisa semakin rapi dan terdokumentasi dengan baik. Berita baiknya, UMKM di Indonesia semakin sadar akan pencatatan keuangan yang rapi, terbukti dari 77% pelaku UMKM yang sudah melakukan pencatatan keuangan atau pembukuan. Namun, sebanyak 77% dari mereka yang melakukan pencatatan keuangan, masih melakukannya secara manual.

     

    Lebih lanjut mengenai hasil riset OCBC Business Fitness Index 2024, UMKM di Indonesia sudah semakin baik dalam hal mengatur keuangan, dapat dilihat dari kenaikan skor dalam menjaga cadangan kas, yang dapat dipengaruhi oleh pemasukan yang lebih besar dibanding pengeluaran. Oleh karena itu, secara umum, tahun ini skor kesehatan finansial UMKM sudah naik menjadi 48 dibandingkan tahun sebelumnya di angka 43,8. Namun, meskipun mengalami kenaikan, skor ini masih berada dalam kategori ‘waspada’ dan masih jauh dari skor ideal di angka 75.

     

    UMKM juga sudah mulai memanfaatkan digitalisasi dalam usaha marketing mereka. Sebanyak 81% UMKM sudah memiliki akun medial sosial, namun baru 35% yang paham dan memaksimalkan fitur-fiturnya. Dari segi intensitas penggunaan, 46% dari UMKM yang memiliki akun media sosial tersebut belum cukup aktif menggunakannya. Pemanfaatan e-commerce/online platform juga masih belum optimal, di mana baru 17% UMKM yang menggunakan platform ini. Artinya, UMKM harus lebih giat lagi dalam mengeksplorasi platform-platform digital yang dapat menghubungkan mereka dengan pelanggan dan berpotensi memperluas cakupan bisnis. (raf

  • Hingga Juni, Realisasi Penyaluran KUR Bank Mandiri Rp 19,33 Triliun

    Hingga Juni, Realisasi Penyaluran KUR Bank Mandiri Rp 19,33 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) melalui bank tersebut telah mencapai Rp19,33 triliun hingga akhir Juni 2024 atau sebesar 51,6 persen dari target KUR Bank Mandiri tahun 2024.

    Menurut perseroan, nilai KUR tersebut disalurkan kepada lebih dari 122 ribu debitur di seluruh Indonesia.

    SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Saptari melalui keterangannya di Jakarta, Senin
    mengatakan, penyaluran KUR Bank Mandiri selalu difokuskan pada sektor-sektor usaha yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Saptari.

    Saptari mengatakan, fokus utama penyaluran KUR Bank Mandiri adalah sektor produksi unggulan di masing-masing wilayah, seperti pertanian industri pengolahan atau jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh bisnis, koordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerja sama strategis dengan nasabah turunan wholesale Bank Mandiri.

    Perseroan mencatat, sektor pertanian merupakan sektor produksi dengan penyaluran tertinggi sepanjang tahun 2024 yaitu sebesar Rp5,65 triliun atau 29,24 persen dari total KUR Bank Mandiri.

    Sementara sektor jasa produksi sebagai sektor produksi tertinggi selanjutnya, tercatat KUR yang disalurkan sebesar Rp4,12 triliun atau sekitar 21,34 persen dari total penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2024.

    Bank Mandiri, kata Saptari, berkomitmen untuk mencapai target penyaluran KUR tahun 2024.

    Hal ini dilakukan dengan strategi akuisisi berbasis ekosistem dengan pola closed loop sesuai strategi kewilayahan dengan mengoptimalkan kolaborasi menggarap value chain nasabah wholesale Bank Mandiri.

    “Kami optimistis dapat memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah yang selaras dengan komitmen Bank Mandiri untuk mendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia lewat pengembangan ekosistem UMKM yang berdaya saing tinggi,” kata Saptari.

    Bank Mandiri juga turut mendorong optimalisasi digital untuk memberikan percepatan layanan kepada calon debitur, mendorong daya saing UMKM dengan memberikan akses langsung UMKM ke ekosistem wholesale Bank Mandiri.

    Sebagai bagian dari strategi bisnis, Bank Mandiri menyediakan layanan digitalisasi transaksi keuangan untuk mendukung UMKM naik kelas melalui Livin Merchant dengan kemudahan onboarding, fleksibilitas penerimaan pembayaran dan tanpa biaya langganan.

    Aplikasi ini memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance) bagi pelaku UMKM.

    Livin’ Merchant dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi kasir (point of sales) yang langsung mendigitalisasi aktivitas transaksi dan menerima pembayaran langsung melalui sarana QRIS yang dapat discan oleh pembeli menggunakan rekening bank manapun maupun dompet digital (e-wallet) apapun.

    Bank Mandiri juga terus memperluas akses pembiayaan melalui program referral yang diikuti edukasi layanan dan transaksi keuangan melalui Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Mitra Bank Mandiri) yang terdapat di ekosistem bisnis pelaku UMKM. (raf)

  • Sering Bantu UMKM, Pegadaian Dapat Penghargaan PaDI

    Sering Bantu UMKM, Pegadaian Dapat Penghargaan PaDI

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pegadaian mendapatkan penghargaan pada ajang PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2024 berkat upaya perseroan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dengan memberikan pembinaan kepada pelaku UMKM.

    “Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi bukti nyata dari wujud komitmen perusahaan untuk terus berupaya mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri melalui berbagai program dan kerja sama dengan banyak pihak,” ujar Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan bahwa pihaknya selama ini terus mendukung kemajuan UMKM melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan kompetensi agar UMKM di Indonesia bisa naik kelas dan mampu bersaing secara global.

    Selama tahun lalu, jumlah seller aktif binaan Pegadaian yang bergabung pada laman PaDi UMKM mencapai 298 UMKM dengan rata-rata pangsa penjualan sebesar 47,92 persen.

    Menurut dia, hal tersebut menandakan bahwa partisipasi UMKM binaan Pegadaian dapat menunjukkan eksistensinya di pasar nasional.

    “Semoga penghargaan ini bisa memotivasi kami untuk terus mendukung program Pemerintah untuk belanja produk-produk dalam negeri dan membantu mewujudkan UMKM naik kelas,” imbuh Damar.

    Pegadaian dinobatkan sebagai BUMN Tipe B dengan Peringkat II untuk Kategori BUMN Belanja B2B PaDi UMKM Terbaik 2023 pada PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2024 yang digelar oleh Kementerian BUMN di Sarinah, Jakarta.

    Penghargaan ini diberikan langsung oleh Sekretaris Menteri BUMN Rabin Hattari. Acara tersebut juga dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN sekaligus Komisaris Utama Pegadaian Loto S. Ginting.(raf)

  • Pj. Ketua Dekranasda Isye Ajak Pengrajin Anyaman dan Sasando NTT Kolaborasi Bersama Pengrajin Jatim

    Pj. Ketua Dekranasda Isye Ajak Pengrajin Anyaman dan Sasando NTT Kolaborasi Bersama Pengrajin Jatim

    JATIMPEDIA, Kupang – Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur Isye Adhy Karyono melakukan peninjauan langsung ke UMKM dan industri kreatif yang ada di Kupang, NTT, Rabu (10/07).

    UMKM dan industri kreatif yang dikunjungi diantaranya adalah UMKM anyaman lontar lobar maju dan pengrajin alat musik sasando Oebelo.

    Kunjungan Isye bersama rombongan di UMKM anyaman lontar lobar maju disambut oleh Pj. Ketua Dekranasda NTT Sofiana Milawati Kalake dan para pengrajin anyaman.

    Dalam kesempatan tersebut, Isye menyampaikan apresiasinya kepada para pengrajin yang mampu menghasilkan kerajinan tangan anyaman yang indah.

    “Anyamannya sangat bagus dan indah. Dan ini luar biasa sekali. Dari daun lontar bisa menjadi kerajinan tangan seperti tas, tikar, bakul, dompet, topi. Ini bukti kalau alam dimanfaatkan dengan baik dan benar bisa mendatangkan ekonomi bagi masyarakat,” kata Isye.

    Terkait anyaman, ia menyebutkan Jawa Timur juga memiliki kerajinan anyaman. Beberapa diantaranya adalah anyaman rotan di Malang, anyaman tas dari daun agel di Madura serta anyaman daun pandan dari Bojonegoro.

    “Jawa Timur juga punya banyak anyaman dari daun seperti daun agel dan daun pandan. Semuanya sudah tembus pasar global, kita sudah berhasil ekspor,” katanya.

    Di akhir ia berharap dengan kunjungannya tersebut, akan ada kolaborasi serta pengembangan lebih lanjut khususnya untuk kerajinan anyaman di kedua provinsi baik Jatim maupun NTT.

    “Mungkin kita bisa berkolaborasi dengan NTT untuk pengembangan kerajinan tangan anyaman lagi,” katanya.

    Sementara itu untuk kunjungannya di kerajinan alat musik sasando khas NTT, Isye disambut dengan iringan lagu-lagu lokal yang dimainkan dengan alat musik sasando.

    Ia juga menyampaikan, agar alat musik tradisional sasando dapat terus dilestarikan karena merupakan warisan dari budaya Indonesia.

    “Sasando ini juga dari anyaman lontar. Dan semua orang tahu sasando. Tentunya sebagai warga Indonesia, kita tetap harus mencintai dan menjaga budaya-budaya warisan nenek moyang kita,” pungkasnya. (ind)

  • Dorong Industri Kerajinan, Kemenperin Gelar Creative Fest 2024

    Dorong Industri Kerajinan, Kemenperin Gelar Creative Fest 2024

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin)  menggelar Creative Fest 2024 yang merupakan ajang bagi para pelaku industri kecil menengah (IKM), serta generasi muda untuk menuangkan inovasi di industri kerajinan, sehingga bisa meningkatkan dan memajukan IKM lokal.

    Acara yang digelar pada 28-30 Juni di Blok M, Jakarta itu menghadirkan pameran dan bazar pelaku industri kerajinan, serta lokakarya yang bermanfaat bagi pengunjung dan masyarakat.

     

    “Ke depan ini menjadi pusat anak muda menumpahkan semua inovasi-inovasi di luar nalar orang biasa, terutama untuk kerajinan, fesyen juga,” ujar Penasihat Ahli Menteri Perindustrian/Pembina Industri Ahli Utama Kemenperin Dody Widodo di Jakarta, Jumat.

     

    Dirinya mengatakan dalam ajang ini ada beberapa inovasi yang dilakukan oleh IKM di sektor kerajinan yang bisa memberikan kontribusi lebih bagi pemajuan industri lokal. Seperti halnya pemanfaatan serat alam dan pewarna alam yang dijadikan motif fesyen.

     

    Lebih lanjut, ia menyampaikan melalui kegiatan ini, Kemenperin juga mendorong pelaku IKM binaan untuk mempelajari perilaku konsumen dari target pasar yang disasar, sehingga bisa meningkatkan penjualan produk secara signifikan.

     

    “Dengan adanya Program Creative Fest 2024 ini semoga bisa menjadi ajang kita bersama berkolaborasi untuk meningkatkan dan memajukan IKM lokal. Bangga menggunakan produk dalam negeri berarti mendukung perekonomian bangsa kita sendiri,” kata dia.

     

    Selain itu dirinya menjelaskan, ekonomi kreatif setiap tahunnya memberikan kontribusi yang cukup baik bagi perekonomian Indonesia.

     

    Pada tahun 2023 nilai tambah industri kreatif mencapai Rp1.414,8 triliun atau tumbuh 10,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp1.280,42 triliun.

     

    Dari nilai tersebut, sektor fesyen dan kriya menjadi dua sektor yang memiliki kontribusi terbesar, kedua dan ketiga dengan total kontribusi hingga 33 persen.

     

    Dari ajang Creative Fest 2024, pihaknya berharap bisa mendorong generasi muda untuk mau memberikan kontribusi lebih terhadap nilai tambah industri kreatif dengan memberikan berbagai ide kreatif.

     

    “Sebenarnya banyak, dengan banyaknya ide anak muda, terus lembaga yang banyak seharusnya bisa, bisa lebih besar (nilai tambahnya),” kata dia.(raf)
  • DPRD Surabaya Minta PKL dan UMKM Kota Lama Dapat Prioritas

    DPRD Surabaya Minta PKL dan UMKM Kota Lama Dapat Prioritas

    JATIMPEDIA, Surabaya – Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah meminta pemerintah kota (pemkot) harus memprioritaskan pedagang kaki lima (PKL) serta pelaku UMKM untuk mendapatkan stan berdagang di kawasan Kota Lama yang siap diresmikan pada Minggu, 23 Juni 2024.

    “Pemkot supaya tetap memprioritaskan para pelaku ekonomi kerakyatan, seperti pedagang kaki lima dan warga yang menjadi pelaku UMKM di lokasi sekitar Kota Lama,” katanya di Surabaya, Rabu.

    Laila menyebut hakikat dibukanya Kota Lama adalah meningkatkan dunia pariwisata di Kota Surabaya dengan menarik lebih kunjungan wisatawan.

    Potensi tersebut mampu menghadirkan ruang pergerakan perekonomian dan harus dimaksimalkan untuk menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat.

    “Ekonomi warga harus jadi yang utama, gedung kuno di sana sebisa mungkin memiliki aktivitas di dalamnya,” ujarnya.

    Apalagi beberapa waktu ke belakang setelah revitalisasi dan penataan memasuki tahap akhir, kawasan itu sudah ramai pengunjung.

    Kondisi itu dijadikan acuan oleh Pemkot Surabaya mengukur dampak ekonomi yang ditimbulkan, termasuk menyediakan fasilitas parkir memadai bagi pengunjung.

    “Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya sudah harus menyediakan tempat parkir memadai dan bikin nyaman pengunjung,” tutur dia.

    Kemudian, kata Laila, setelah diresmikan Pemkot Surabaya bisa konsisten menghadirkan inovasi agar suasana Kota Lama bisa terus menjadi primadona bagi wisatawan.

    Salah satu komponen yang bisa rutin dihadirkan adalah pertunjukan musik dengan menggandeng musisi jalanan asal Surabaya.

    Laila optimistis langkah tersebut mampu menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung yang secara otomatis perekonomian bergerak dan warga bisa sejahtera.

    “Kata kuncinya adalah mengembangkan potensi Kota Lama. Kami yakin pemkot bisa membuat itu,” ucapnya.

    Diketahui kawasan Kota Lama yang berlokasi di wilayah Surabaya bagian utara ini terbagi ke dalam tiga zona, yakni Eropa, Pecinan, dan Arab.

    Zona Eropa meliputi Jalan Kalimas, Jalan Veteran, Jalan Sikatan, Jalan Garuda, Jalan Rajawali, hingga Jalan Gelatik. Nuansa yang ditawarkan kepada pengunjung bangunan zaman kolonial.

    Di zona itu ada Taman Jayengrono yang telah dilengkapi replika mobil AWS Mallaby, lokasi berada tepat di depan Gedung Internatio. Tak jauh dari tempat tersebut terdapat Jembatan Merah, penghubung antara Zona Eropa dan Pecinan.

    Selanjutnya, Zona Pecinan meliputi Jalan Karet, Jalan Kembang Jepun, hingga Jalan Panggung. Beragam bangunan dan ornamen khas Tionghoa.

    Sedangakan, pada Zona Arab mencakup Jalan Pegirikan, Jalan Sasak, hingga Jalan KH Mas Mansyur. Salah satu yang ikonik adalah keberadaan Wisata Religi Sunan Ampel. (ind)

  • Telkom Ajak UMKM Naik Kelas Melalui Pogram Packaging Festival 2024

    Telkom Ajak UMKM Naik Kelas Melalui Pogram Packaging Festival 2024

    JATIMPEDIA, Surabaya – Telkom Indonesia melalui Rumah BUMN Telkom kembali mengajak para pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk naik kelas melalui Program Packaging Festival (PackFest) 2024. PackFest merupakan program inisiatif Rumah BUMN Telkom untuk meningkatkan kualitas produk melalui pemberian bantuan branding untuk improvement atau upgrading kemasan produk UMKM.

    “Telkom Indonesia melalui Rumah BUMN melakukan pembinaan UMKM secara berkelanjutan agar menjadi UMKM yang modern, kreatif, dan berdaya saing global. Program PackFest ini diharapkan menjadi jembatan bagi para UMKM untuk dapat memperluas pasar melalui produk yang bernilai tinggi,” ungkap Senior General Manager Social Responsibility Center Telkom Indonesia, Hery Susanto, Kamis (23/5/2024).

    PackFest 2024 diikuti oleh 349 UMKM yang tersebar di 44 Rumah BUMN di seluruh Indonesia. Pada tahun kedua ini, PackFest memproduksi 228.500 kemasan baru yang telah ditingkatkan dari sisi desain dan bahan. Bahan-bahan kemasan yang digunakan dalam kegiatan Packfest 2024 ini adalah paper metalized dan aluminium foil. Bentuk kemasan yang dikembangkan terdiri dari dua tipe, yaitu Zipper dan Non-Zipper. Dari sisi kemasan, juga tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 13 cm x 20 cm, 14 cm x 23 cm, dan 16 cm x 25 cm.

    Salah satu mitra UMKM binaan Rumah BUMN Telkom Tarakan, yaitu UKM Dapur Raya mengapresiasi dan berterimakasih atas bantuan Telkom di acara PackFest 2024. Program PackFest 2024 dari Rumah BUMN Telkom sangat membantu kami sebagai pelaku UMKM. Bahkan dalam hal kemasan, bisa menambah nilai harga jual produk.

    Pelaksanaan program PackFest 2024 sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Poin ke-8, yaitu Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi. Melalui dukungan dan pendampingan pengembangan UMKM, Telkom diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki mata pencaharian yang layak dan berkelanjutan.

    Telkom berkomitmen dan secara konsisten menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan melalui pengelolaan aspek ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG). Sehingga, Telkom terus berusaha menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau corporate social responsibility (CSR) melalui berbagai inovasi, perbaikan secara berkelanjutan dan kolaborasi berbagai pihak. Hadirnya Packfest 2024 merupakan salah satu bentuk komitmen Telkom dalam mewujudkan corporate social responsibility (CSR) melalui dukungan pengembangan UMKM di Indonesia.

    Kehadiran UMKM memiliki peran besar dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data Kamar Dagang dan Industri Indonesia pada tahun 2023, terdapat sebanyak 66 juta pelaku usaha UMKM dengan kontribusi UMKM mencapai 61% dari pendapatan domestik bruto Indonesia yang setara dengan Rp 9.580 triliun. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh UMKM saat ini adalah meningkatkan daya saing UMKM untuk siap menjadi pemain global yang berorientasi ekspor. Hal tersebut bisa dicapai salah satunya melalui bentuk dan desain kemasan yang berkualitas serta representatif.

    Sebagai representasi identitas suatu produk, kemasan tidak hanya berfungsi sebagai wadah dan pelindung produk, namun menjadi media marketing, untuk meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga menciptakan nilai jual yang lebih tinggi. (cin)

  • Bea Cukai Dorong UMKM Malang Masuk Pasar Global

    Bea Cukai Dorong UMKM Malang Masuk Pasar Global

    JATIMPEDIA, Malang – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Malang mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mampu menembus pasar internasional melalui program Klinik Ekspor.

    Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, Dwi Prasetyo Rini dalam keterangan yang diterima di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk mendorong pelaku usaha mampu bersaing di tingkat internasional.

    “Melalui program Klinik Ekspor Bea Cukai Malang, kami menggencarkan pelaksanaan ekspor dari UMKM sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan usaha yang berorientasi ekspor,” kata Rini.

    Rini menjelaskan, upaya memberikan pendampingan melalui program tersebut, diharapkan mampu mendorong industri dalam negeri menjadi lebih kreatif dan berkembang yang pada akhirnya bisa menembus pasar internasional.

    Menurutnya, salah satu pelaku UMKM yang mendapatkan pendampingan dalam program Klinik Ekspor dan mampu menembus pasar ekspor adalah PT Eva Sukses Makmur dengan produk berupa pupuk organik cair.

    Pelaku usaha tersebut, lanjutnya, mengekspor produk pupuk cair organik ke Timor Leste dengan nilai mencapai Rp150 juta. Pelepasan ekspor perdana tersebut dilakukan pada 13 Mei 2024 dari Kota Malang.

    Ia menambahkan, dengan adanya ekspor produk dari salah satu pelaku UMKM di Kota Malang tersebut menjadi bukti bahwa para pelaku usaha memiliki potensi besar yang menjanjikan untuk menembus pasar ekspor.

    “Dengan adanya ekspor perdana produk pupuk cair organik tersebut, menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Kota Malang memiliki potensi yang besar untuk menembus pasar internasional,” katanya.

    Diharapkan, dengan adanya ekspor perdana produk pupuk cair organik tersebut bisa menjadi motivasi bagi pelaku UMKM lainnya khususnya di wilayah Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang untuk mengikuti jejak serupa.

    “Semoga berawal dari pelepasan ekspor perdana ini dapat memacu dan memberikan motivasi kepada UMKM lain di Wilayah Malang Raya agar dapat merealisasikan ekspornya,” katanya.

    Pada 2023, Klink Ekspor Bea Cukai Malang memiliki kurang lebih sebanyak 400 mitra UMKM yang diberikan pendampingan, yang bertujuan untuk memperluas akses pasar terhadap produk-produk berkualitas unggulan ke mancanegara.

    Dari sebanyak 400 pelaku UMKM yang diberikan pendampingan, sebanyak 20 diantaranya telah melaksanakan ekspor perdana pada 2023. Diharapkan, pelaku UMKM yang akan melakukan ekspor pada 2024 akan meningkat.

    Sejumlah produk buatan UMKM yang mampu menembus pasar internasional dengan pendampingan diantaranya adalah kokedama atau media tanam bunga yang menggunakan bahan baku sabut kelapa dari Kota Batu ke Jepang senilai Rp800 juta.

    Selain itu, produk bodi mobil berbahan baku fiberglass asal Kota Batu juga mampu menembus pasar Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar Rp107,4 juta. (sat)

  • Pemkab Mojokerto Serahkan Sertifikat Hak atas Tanah bagi 405 UMKM Pacet

    Pemkab Mojokerto Serahkan Sertifikat Hak atas Tanah bagi 405 UMKM Pacet

    JATIMPEDIA, Mojokerto – Guna meningkatkan nilai tambah serta kemudahan permodalan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Desa Pacet, Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyerahkan Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) program lintas sektor bagi 405 pelaku UMKM di kantor Desa Pacet, Kecamatan Pacet.

    Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Mojokerto (26/4/2024), penyerahan SHAT bagi para pelaku UMKM yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) tersebut, merupakan program yang diinisiasi oleh Kantor Pertanahan (Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Mojokerto.

    Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengungkapkan, program SHAT ini merupakan upaya pemerintah dalam menyelesaikan pensertifikatan tanah di seluruh wilayah Indonesia. Ia juga mengatakan, dari program ini diharapkan seluruh tanah di Indonesia memiliki kekuatan hukum serta bersertifikat secara resmi.

    Alhamdulillah BPN Kabupaten Mojokerto ini kerjanya sangat luar biasa melesat cepat, sehingga Kabupaten Mojokerto sangat terbantu. Tentu hal ini perlu berkoordinasi dengan pemerintah daerah, kecamatan dan juga desa. Karena sertifikat ini mengandung angka-angka, dan hal tersebut tidak boleh salah. termasuk yang tertulis disitu tidak boleh salah karena berkekuatan hukum,” ujarnya.

    Selain sebagai upaya untuk menertibkan administrasi dan memberikan kekuatan hukum, Bupati Ikfina mengatakan, tanah yang sudah bersertifikat juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya.

    “Dimanfaatkannya ini untuk jaminan modal usaha, sehingga untuk UMKM ini didahulukan, jadi siapa tahu besok butuh modal ini bisa dipergunakan. Tapi harus dengan perhitungan yang matang, jadi jangan serta merta,” bebernya.

    Bupati Mojokerto juga sangat bersyukur, karena dari berbagai program pemerintah dalam mensertifikatkan tanah pribadi maupun tanah wakaf tersebut, maka tanah di wilayah Bumi Majapahit yang sudah bersertifikat sudah mencapai 77,6 persen.

    “Alhamdulillah di Kabupaten Mojokerto sudah 77,6% tanahnya yang sudah bersertifikat, jadi tinggal mengejar kekurangan 22,4% nya saja. Ini yang harus segera diselesaikan, karena semua harus bersertifikat,” ungkapnya.

    Bupati Ikfina juga mewanti-wanti agar masyarakat yang telah menerima sertifikat tanah tersebut untuk mengecek kembali kebenarannya.

    “Jadi ini semuanya berkekuatan hukum, dan saya minta tolong nanti dicek, namanya apakah ada yang salah, kalau nanti ada yang salah bilang agar nanti segera diperbaiki. Sesungguhnya proses pensertifikatan ini,” bebernya.

    Sementara itu, Kasi Penetapan dan Pendaftaran Tanah ATR BPN Kabupaten Mojokerto, Hilman Afandi mengungkapkan, berkat kerja keras dari pemerintah Desa Pacet dalam mengupayakan agar tanah milik masyarakat bersertifikat.

    Maka pada tahun 2024 ini sedikitnya ada 1.200 warga Desa Pacet akan menerima sertifikat tanah dari program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL).

    “Tahun ini Desa Pacet juga mendapatkan program PTSL dan jumlahnya luar biasa. Kalau dari kita kuotanya awalnya cuma 800 tapi berkat usahanya sampai saat ini sudah ada 1.200,” pungkasnya. (sat)

  • Pemkab Madiun Terus Kembangkan Industri Kecil Menengah

    Pemkab Madiun Terus Kembangkan Industri Kecil Menengah

    JATIMPEDIA, Madiun – Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) fokus mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) sektor pertanian sebagai upaya meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

    Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Madiun Sodik Hery Purnomo dalam keterangannya di Madiun, Minggu mengatakan IKM memiliki peran penting dalam mendongkrak ekonomi daerah, sehingga harus dibina dan dikembangkan.

    “Kabupaten Madiun memiliki dasar wilayah pertanian. Oleh karena itu, kami berharap industri ke depan dapat berbasis pada sektor pertanian. Hal itu perlu dikembangkan karena industri adalah penopang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Sodik.

    Menurut dia, ada banyak IKM di sektor pertanian, utamanya padi, di Kabupaten Madiun yang dapat dikembangkan, namun memang belum optimal.

    Untuk itu, Pemkab Madiun melalui OPD terkait berupaya untuk menyusun kajian dan pemetaan profil IKM di wilayah Kabupaten Madiun, agar pengembangan IKM dapat maksimal dan memiliki daya saing.

    Adapun program peningkatan daya saing IKM yang dimaksud antara lain memiliki produk yang khas, pasar yang jelas, kemudahan akses pembiayaan, hingga mendorong IKM untuk mengakses KUR dan mendorong ekspor.

    Meskipun industri di Kabupaten Madiun berbasis pertanian, Sodik juga menyatakan tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan industri di sektor lain. Karenanya Kabupaten juga memiliki potensi di sektor perkebunan, peternakan, dan juga perikanan.

    “Karenanya, kami berharap ke depannya bahan baku industri juga dari Kabupaten Madiun, serta tenaga kerja lokal dapat dioptimalkan dengan pelatihan keterampilan yang diadakan Disnakerin sesuai dengan kebutuhan industri,” kata dia. (sat)