Tag: #umkm

  • UMKM Pertamina Raup Transaksi Rp 1 Miliar di Pameran Inacraft

    UMKM Pertamina Raup Transaksi Rp 1 Miliar di Pameran Inacraft

    JATIMPEDIA, Jakarta –  Pada hari kedua pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) yang diselenggarakan di Jakarta, UMKM binaan Pertamina mencatat transaksi lebih dari 1 Miliar Rupiah. Ajang Inacraft, yang merupakan salah satu pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara, telah menjadi peluang emas bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menampilkan produk unggulan mereka di pasar global.

    Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, Pertamina senantiasa mendukung UMKM mitra binaannya, sebagai upaya mengembangkan usaha masyarakat. Terbukti, pada pameran Inacraft ini, produk-produk kreatif dari mitra binaan Pertamina berhasil menarik minat pengunjung dari dalam dan luar negeri.

    “Pada dua hari pertama pameran Inacraft, UMKM binaan Pertamina telah berhasil meraih transaksi lebih dari 1 miliar rupiah. Ini merupakan bukti nyata bahwa produk-produk lokal kita memiliki kualitas dan berdaya saing tinggi bagi pasar internasional,” ujar Fadjar.

    Pertamina secara konsisten menjalankan program tanggung jawab sosialnya melalui pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia. Partisipasi dalam Inacraft Oktober 2024 merupakan salah satu bentuk dukungan nyata bagi UMKM agar mampu berkembang dan menembus pasar yang lebih luas. Tahun ini, Pertamina membawa 20 UMKM yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia, dengan produk-produk unggulan yang berfokus pada keunikan dan kearifan lokal.

    Salah satu UMKM binaan Pertamina, Sutedjo, pemilik usaha Sekar Mukti Craft Bantul Yogyakarta, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti pameran ini. “Saya merasa bersyukur dibawah binaan Pertamina hingga bisa berkembang seperti saat ini, semua berkat bimbingan yang diberikan Pertamina,” ujarnya.

    Sutedjo mengaku dibina Pertamina mulai dari nol sejak tahun 2009,  membantu kami memahami cara mengelola bisnis dengan baik, pelatihan keuangan serta memberi akses untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar. Kini, usaha kami mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan sudah menembus pasar internasional dan pameran di Dubai dan Afrika Selatan dengan biaya sepenuhnya ditanggung Pertamina.

    Melalui pameran Pertamina, Sutedjo mengaku bisa membantu membiayai penyembuhan anak kedua yang berkebutuhan khusus. Selain itu. dalam produksi turut memberdayakan masyarakat kurang mampu, tuna wicara dan tuna rungu.

    Fadjar menambahkan, Pertamina, melalui Program Kemitraan UMKM, memberikan pendampingan dan pelatihan yang intensif kepada UMKM dari berbagai sektor, mendukung permodalan, hingga membuka peluang pameran di dalam dan luar negeri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanan UMKM, hingga naik kelas dan siap ekspor.

    “Dengan pendampingan yang tepat, UMKM Pertamina dapat lebih berkualitas, tangguh dan berdaya saing. Ini merupakan kontribusi Pertamina untuk menggerakkan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Fadjar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (raf)

  • Kolaborasi Smesco MGID Tingkatkan Kompetensi Digital UMKM

    Kolaborasi Smesco MGID Tingkatkan Kompetensi Digital UMKM

    JATIMPEDIA, Jakarta – Smesco Indonesia berkolaborasi dengan platform periklanan global MGID untuk meningkatkan kompetensi pelaku UMKM dan kewirausahaan di Indonesia. Upaya ini diharapkan membantu UMKM berinovasi dalam memperluas jaringan penjualan, meskipun berada di daerah terpencil.

    Direktur Utama Smesco Indonesia Wientor Rah Mada menekankan pentingnya inovasi dalam pemasaran digital bagi UMKM. Hal ini diperlukan agar UMKM mampu mengembangkan usaha di era digital.

    “Suksesnya sebuah bisnis yang berkelanjutan bagi pelaku kewirausahaan UMKM, dimulai dari pembekalan pelatihan berkualitas yang solutif. Dan MGID merupakan sebuah platform promosi native digital yang membantu UMKM untuk memperkenalkan produk mereka kepada audiens,” kata Wientor, Kamis (3/10/2024).

    Sebagai bagian dari kerja sama ini, Smesco dan MGID memberikan pelatihan kepada 50 UMKM dari berbagai kota di Indonesia. Wientor menjelaskan, pelatihan tersebut dirancang agar UMKM dapat memahami karakteristik pengguna di berbagai platform digital.

    “Sebab, karakteristik pengguna media digital antara satu platform digital dengan platform digital lainnya memiliki spesifik audiensnya masing-masing. Karakter pengguna Tik-Tok akan berbeda dengan karakter audiens Facebook dan berbeda karakter dengan audiens pengguna media dot com,” ucap Wientor.

    Pelatihan juga berfokus pada bagaimana UMKM menciptakan peluang pasar dengan meningkatkan trafik pengunjung. Pelatihan juga menunjukkan bagaimana menghubungkan konsumen dengan produk melalui strategi promosi native.

    Regional Sales APAC MGID Laroslav Dhyskant mengutamakan UMKM yang memiliki pemahaman dasar tentang platform digital saat menyeleksi peserta. Menurutnya, MGID membantu UMKM mengenali alternatif promosi digital lebih efektif di luar media sosial seperti Facebook dan Instagram.

    Menurutnya, promosi native adalah bentuk informasi produk yang terlihat alami. Promosi tersebut akan sesuai dengan desain dan karakteristik situs, serta ditandai sebagai konten bersponsor yang direkomendasikan penerbit situs.(raf)

  • Pemkab Sidoarjo dorong perluasan pasar produk UMKM

    Pemkab Sidoarjo dorong perluasan pasar produk UMKM

    JATIMPEDIA, Sidoarjo – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati mendorong perluasan pasar produk kerajinan yang dihasilkan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) unggulan setempat.

    Fenny menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mendorong perluasan pasar untuk UMKM binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sidoarjo, yang diharapkan mampu tumbuh dan bersaing di berbagai pasar.

    “Produk UMKM Sidoarjo terus kami dorong supaya mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” kata Fenny saat bertemu dengan perwakilan Pemerintah Kota Surakarta, dalam keterangan yang diterima di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis.

    Fenny menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dekranasda dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo terus mendorong para pelaku UMKM untuk berinovasi dan meningkatkan mutu produknya agar bisa menembus pasar yang lebih luas.

    Ia menambahkan, sebagai bentuk dukungan kepada pelaku UMKM setempat, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mewajibkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan produk-produk asli buatan perajin lokal.

    “Pemkab Sidoarjo juga mewajibkan ASN di lingkungan kami, memakai baju batik khas Sidoarjo di hari tertentu,” lanjut Fenny.

    Dalam data yang dikutip dari laman resmi Dekranasda Sidoarjo, terdapat lebih dari 207.000 UMKM yang tersebar di 18 kecamatan di wilayah Sidoarjo. Dari potensi yang begitu besar, Pemerintah Sidoarjo siap membantu para pelaku UMKM untuk memperluas pasar.

    Salah satu perluasan pasar ini termasuk dengan memperkenalkan produk-produk UMKM lokal Sidoarjo kepada perwakilan Pemerintah Kota Surakarta.

    Ketua Dekranasda Kota Surakarta, Anita Perdananingrum yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan kekagumannya atas keberhasilan Dekranasda Sidoarjo dalam membina perajin lokal.

    Ia menjelaskan Dekranasda Kota Surakarta dapat belajar banyak dan menerapkan hasil studi ini di Surakarta.

    “Kami berharap akan terjalin kolaborasi produk lokal kedua daerah agar mampu mendominasi pasar nasional,” terang Anita.

    Dalam acara tersebut Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan peninjauan ke beberapa sentra perajin untuk memperkenalkan secara langsung produk binaan Dekranasda Sidoarjo kepada perwakilan Pemerintah Kota Surakarta. (sat)

  • Pemkab Banyuwangi Terus Dampingi dan Kembangkan UMKM

    Pemkab Banyuwangi Terus Dampingi dan Kembangkan UMKM

    JATIMPEDIA, Banyuwangi –  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, terus konsisten memberikan pendampingan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam pengembangan usaha mereka salah satunya berupa usaha rengginang.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat, mengaku telah mengunjungi dua rumah produksi rengginang di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, (wilayah utara Banyuwangi).

    “Kami meminta Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi untuk mengawal dan memberikan pendampingan agar usahanya bisa terus berkembang,” ujarnya.

    Bupati Ipuk menceritakan rumah produksi rengginang di Desa Bajulmati milik Endang juga melanjutkan usaha rumahan milik ibunya yang kini sudah sepuh.

    Rengginang buatan Endang memiliki beberapa varian rasa, seperti rasa terasi, manis, dan rasa bawang, dan rengginang buatannya telah dipasarkan ke puluhan toko di wilayah Wongsorejo.

    “Kami bantu fasilitasi perizinan, juga pengurusan PIRT-nya, sehingga ada jaminan bahwa produk mereka halal dan aman dikonsumsi. Dinas koperasi juga akan membantu desain kemasannya agar lebih menarik sehingga produk mereka bisa dipasarkan lebih luas,” kata Bupati Ipuk.

    Ia menyampaikan, pelayanan publik seperti administrasi kependudukan, perizinan usaha mikro berbasis OSS, perpajakan, konseling kesehatan, pelatihan UMKM, juga digelar di setiap Program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa).

    Dalam kegiatan Program Bunga Desa, Bupati Ipuk juga melakukan berbagai agenda mulai meninjau progres infrastruktur jalan, kesehatan masyarakat, penguatan pendidikan, pengembangan UMKM Banyuwangi  dan lainnya.

    “Kami terus menggali berbagai potensi yang ada di desa untuk didukung dan dikembangkan lebih lanjut, seperti saat di Desa Sidodadi, juga mengunjungi usaha kacang asin oven milik Asmawi,” katanya.(sat)

  • PLN Dorong UMKM Sukses di Pasar Global

    PLN Dorong UMKM Sukses di Pasar Global

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara berkomitmen mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk go global. Hal ini tercermin lewat upaya PLN memberikan pelatihan kepada 107 pelaku UMKM untuk dapat mitra binaan mampu menembus pasar mancanegara.

    Pelatihan dilakukan sebanyak enam kali secara daring pada Agustus-September 2024 dengan materi menjajaki potensi UMKM Indonesia di pasar berbagai negara (India, Australia, Hongkong, Mesir, Taiwan, dan Jepang) dan panduan persiapan UMKM menembus pasar ekspor.

    Setelah melewati tahap pelatihan, peserta UMKM binaan PLN ini akan dikurasi untuk berkesempatan mengikuti  business  matching  saat Trade Expo Indonesia pada 9-12 Oktober 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang. Dalam kegiatan tersebut peserta akan dipertemukan dengan calon pembeli dari luar negeri.

    Salah satu peserta pelatihan, Nurkamala (42) yang berasal dari UMKM Fashters yang bergerak di bidang kerajinan tangan asal Jakarta mengatakan, bimbingan dan pelatihan ekspor yang diberikan PLN ini sangat berguna bagi dirinya dan para pelaku UMKM lainnya. Melalui bimbingan ini, pelaku UMKM kini mengetahui potensi dari produk-produk Indonesia di pasar global.

    “Kami dari Fashters berterima kasih kepada PLN dan bangga karena sudah mengikutsertakan dan memberdayakan kami UMKM di local champions agar bisa menembus pasar global. Ini menjadi kesempatan kami memasarkan produk kami untuk go global,” ujarnya.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, salah satu misi PLN adalah turut berperan dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat, salah satunya melalui pengembangan UMKM. Sebagai penggerak perekonomian, PLN ingin terus memperluas jangkauan pasar UMKM dan memiliki daya saing hingga ke level internasional.

    “Harapan kami PLN dapat semakin produktif dalam membantu UMKM untuk mengepakkan sayap hingga ke level global, sehingga dapat bertumbuh pesat dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Darmawan.

    Ke depannya, Darmawan memastikan PLN akan terus berkomitmen untuk mendorong UMKM naik kelas. Dengan begitu, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Meningkatkan kapasitas UMKM itu penting demi keberlangsungan pelaku UMKM itu sendiri, dan menjadi penentu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jadi, orientasi tidak hanya untuk penjualan dalam negeri tapi bisa jauh sampai pasar internasional,” pungkas Darmawan.(raf)

  • Dinas Pertanian Ngawi Ajari Petani dan UMKM Pengemasan Pasca Panen

    Dinas Pertanian Ngawi Ajari Petani dan UMKM Pengemasan Pasca Panen

    JATIMPEDIA, Ngawi – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur memfasilitasi para petani milenial budi daya tanaman hortikultura dan pelaku UMKM tentang keterampilan pengemasan pasca-panen komoditas buah dan sayur guna meningkatkan nilai ekonomi.

    Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, DKPP Kabupaten Ngawi Hendro Budi Suryawan di Ngawi, Sabtu mengatakan kegiatan pasca-panen buah dan sayuran merupakan salah satu aspek penting dalam usaha tani yang memerlukan perhatian khusus.

    “Hal itu karena proses penanganan pasca-panen yang tepat untuk komoditas buah dan sayuran menjadi kunci utama guna meningkatkan nilai jual ke konsumen,” ujarnya.

    Beberapa penanganan pasca-panen yang perlu diperhatikan untuk hasil pertanian buah-buahan dan sayuran, di antaranya seperti pembersihan dari kotoran, pemisahan dan penilaian atau grading, serta pengemasan.

    Adapun, keterampilan penanganan hasil pertanian hortikultura setelah panen menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk, terutama tentang pengolahan dan pengemasan buah dan sayur.

    Petani dan pelaku UMKM diajak untuk mengolah buah dan sayur menjadi produk yang lebih menarik dan tahan lama, sehingga meningkatkan nilai jual suatu komoditas.

    “Fasilitas keterampilan pengemasan buah dan sayur bertujuan untuk mengenalkan cara pengolahan buah dan sayur menjadi produk yang bernilai jual dan meningkatkan kompetensi petani dan pelaku usaha,” tambah Hendro.

    Data DKPP Ngawi mencatat, terdapat sejumlah komoditas yang dikembangkan petani hortikultura di Ngawi, yakni, cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah, melon, alpukat, durian, jeruk besar, dan jambu biji.

    Pada 2023, cabai merah besar tercatat ditanam di lahan seluas 1.017 hektare dengan produksi mencapai 8.821 kuintal, cabai rawit seluas 339 hektare dengan produksi sekitar 6.230,13 kuintal, dan bawang merah seluas 494 hektare dengan produksi 700 kuintal.

    Kemudian, melon ditanam di lahan seluas 341 hektare dengan produksi 28.326 kuintal, alpukat dengan populasi sebanyak 18.134 pohon dengan produksi 536,7 kuintal, durian populasi sebanyak 10.305 pohon dan produksi 157,66 kuintal.

    Lalu, jeruk besar sebanyak 12.397 pohon dan produksi 8.602,1 kuintal dan jambu biji sebanyak 26.414 pohon dengan produksi 86.795,68 kuintal.

    Dengan penanganan pasca-panen yang tepat untuk mempertahankan kualitas buah atau sayur dalam tampilan, tekstur, rasa, dan nilai gizi sebagai upaya melindungi keamanan pangan, diharapkan dapat mengurangi kerugian antara panen dan konsumsi serta meningkatkan nilai jual. (sat)

  • Bupati Ipuk Salurkan Bantuan Usaha Untuk Pengusaha Mikro di Banyuwangi

    Bupati Ipuk Salurkan Bantuan Usaha Untuk Pengusaha Mikro di Banyuwangi

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Dalam upaya meningkatkan pendapatan para pelaku usaha mikro, Pemkab Banyuwangi merancang berbagai program bantuan usaha mikro.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menggulirkan berbagai program pemberdayaan dengan memperbanyak penerima bantuan penguatan ekonomi bagi rumah tangga miskin (RTM). Seperti program Kanggo Riko, yang merupakan pemberian bantuan alat usaha kepada pelaku usaha mikro di Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

    Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Kamis (5/9/2024), salah satu penerima bantuan tersebut adalah Milawati. Perempuan yang tinggal di Dusun Tempurejo, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran Banyuwangi ini adalah penjaja cilok keliling bersama suaminya. “Awalnya saya dan suami jualan tahu dan tempe keliling. Namun hasilnya tidak terlalu baik, kalau boleh dibilang tidak berhasil. Akhirnya ada orang baik yang kasih ide disuruh jualan cilok sambil saya dipinjami rombong,” tutur Milawati.

    Tepat di awal tahun kemarin, Milawati memulai usaha ciloknya. Ternyata ciloknya mulai dikenal sama orang-orang karena rasanya yang dinilai lezat. Dia pun bersama suami mulai jualan mangkal di sekolah dan musola desa agar mudah dicari orang. Tak lama. Milawati mendapatkan bantuan Kanggo Riko, senilai Rp 2,5 juta. Bantuan tersebut digunakan untuk membeli rombong cilok dan menambah modal usahanya.

    “Terima kasih Ibu. Cilok kami banyak disukai orang. Dan alhamdulillah, hasilnya bisa untuk biaya pendidikan anak. Bisa bayar biaya wisuda, bisa untuk beli kebutuhan sekolah. Semoga dilancarkan usaha kami,” tutur Milawati saat bertemu Bupati Ipuk. Dirintis sejak 2018, program Kanggo Riko ini telah dinikmati 6.898 KK. Khusus tahun ini, ditargetkan 1.890 penerima Kanggo Riko. “Ini satu dari berbagai program upaya pengentasan kemiskinan. Untuk program ini, prioritasnya diperuntukkan bagi ibu-ibu hebat yang menjadi tulang punggung keluarga,” kata Ipuk.

    Para penerima mendapatkan Rp2,5 juta, disesuaikan dengan kebutuhan usahanya. Mereka didorong untuk mengembangkan usaha rumahan yang bisa meningkatkan pendapatan hariannya. Mulai tahun ini para penerima program Kanggo Riko juga mendapatkan bantuan premi jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan selama 6 bulan. Mereka didaftarkan untuk program jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja.

    Selain Kanggo Riko, sejak 2021 Bupati Ipuk juga menggagas program Warung Naik Kelas (Wenak). Program pemberian bantuan alat usaha tersebut telah disalurkan pada 1.364 pelaku usaha mikro. Program Wenak menyasar para pelaku usaha skala mikro yang masuk dalam data keluarga kurang mampu. Penerima program berasal dari usulan desa/kelurahan yang kemudian diverifikasi oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan setempat. Para penerima manfaat program wenak mendapatkan bantuan modal usaha senilai Rp 1 juta per orang. Bantuan bisa dimanfaatkan untuk meng-upgrade peralatan usaha ataupun menambah modal untuk meningkatkan usahanya. (sat)

  • Dinas Penanaman Modal Madiun Komitmen Permudah Perizinan Usaha

    Dinas Penanaman Modal Madiun Komitmen Permudah Perizinan Usaha

    JATIMPEDIA, Madiun – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mempermudah perizinan usaha sebagai upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah setempat.

    Kepala DPMPTSP Arik Krisdiananto di Madiun, mengatakan kemudahan perizinan salah satunya diwujudkan dengan menggelar pelatihan pengawasan perizinan berusaha berbasis risiko dan penandatangan kesepakatan kemitraan antara pelaku usaha besar dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

    “Pelatihan dan kerja sama antara pelaku usaha besar dan kecil, diharapkan akan membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Madiun,” ujarnya.

    Sesuai data, ada sekitar 50 pelaku usaha yang terlibat mengikuti pelatihan. Selain pelatihan, kemudahan dilakukan dengan memberikan layanan “jemput” bola pengurusan izin usaha bagi para pelaku usaha, utamanya UMKM.

    Untuk layanan tersebut, DPMTSP menggandeng sejumlah OPD dan lembaga lain, di antaranya Dinkes serta Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun yang bertugas membina pelaku UMKM.

    Layanan tersebut dilakukan untuk membantu para pelaku UMKM mendapatkan legalitas usahanya melalui penerbitan Nomor Identitas Berusaha (NIB) yang merupakan pintu gerbang menuju perizinan lainnya.

    Arik menambahkan, selain kemudahan izin usaha, pelatihan dan penandatanganan kesepakatan tersebut diharapkan juga bisa menciptakan iklim investasi yang inklusif dan berwawasan lingkungan, meningkatkan nilai investasi dan meningkatkan pemahaman pelaku usaha berkaitan dengan perizinan berusaha.

    “Hingga saat ini nilai investasi kolaborasi usaha besar dengan usaha kecil telah mencapai sekitar Rp5 miliar,” katanya.

    Dengan kemudahan-kemudahan tersebut, lanjutnya, diharapkan semakin mendorong iklim usaha yang muaranya meningkatkan sektor ekonomi di Kabupaten Madiun. (sat)

  • Melalui Program Daya, BTPN Lakukan Pemberdayaan Lingkungan Berkelanjutan

    Melalui Program Daya, BTPN Lakukan Pemberdayaan Lingkungan Berkelanjutan

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) konsisten melakukan pemberdayaan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan demi memberikan perubahan berarti dalam kehidupan masyarakat melalui program Daya yang dimulai sejak tahun 2011.

    Sebagai salah satu rangkaian komitmen Bank BTPN dalam memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat Indonesia melalui sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bank BTPN menghadirkan Daya Fest 2024 yang mengangkat tema “Pemberdayaan untuk Negeri” pada 27 Agustus 2024 di Menara Bank BTPN, Jakarta.

    Daya Fest merupakan perhelatan rutin dari Daya, sebagai salah satu unique value proposition (UVP) atau nilai unik yang dimiliki oleh Bank BTPN selain teknologi digital yang ada saat ini.

    Maka dari itu, Daya Fest 2024 hadir dengan rangkaian kegiatan yang sejalan dengan empat pilar utama dari Daya, yaitu pengembangan kapasitas diri, literasi keuangan, peningkatan kapasitas usaha, dan kehidupan yang berkelanjutan.

    Upaya ini sejalan dengan strategi Kementerian Koperasi dan UKM dalam mencapai visi “Indonesia Emas 2045”, seperti meningkatkan peran UMKM dalam rantai pasok industri, mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam operasional usaha, dan mewujudkan kewirausahaan yang inklusif di masyarakat[1].

    “Kami senang dapat kembali menyelenggarakan Daya Fest yang telah berlangsung setiap tahun sejak 2021. Daya Fest 2024 hadir untuk mendukung pelaku UMKM mengembangkan kapabilitas dan jaringan bisnis lewat berbagai program strategis,” kata Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN.

    “Kehadiran Daya Fest 2024 dalam suasana peringatan HUT ke-79 RI juga menambah esensi dari acara ini untuk mendorong kemajuan bangsa, sekaligus menunjukkan dukungan Bank BTPN terhadap pembangunan Indonesia,” tambah Henoch.

    Salah satu kegiatan di Daya Fest 2024 adalah Selendang Mayang, bazar tahunan yang membuka akses pasar yang lebih luas bagi mitra UMKM binaan Bank BTPN. Kali ini, Selendang Mayang menghadirkan lebih dari 900 aneka jenis produk dari lebih dari 100 pelaku UMKM yang juga merupakan nasabah Bank BTPN.

    Selain itu, terdapat Festival Pemberdayaan yang memungkinkan mitra UMKM untuk belajar dari para ahli di bidang kewirausahaan.

    Festival Pemberdayaan terdiri dari empat sesi gelar wicara yang masing-masing membawakan topik seputar pilar utama pemberdayaan Bank BTPN. Dengan begitu, para mitra UMKM bisa memiliki keterampilan usaha hingga pengelolaan keuangan yang lebih baik agar mampu membuka lebih banyak peluang bertumbuh di masa depan.

    Festival Pemberdayaan akan menghadirkan empat pembicara ahli, salah satunya adalah sutradara Ernest Prakasa, yang akan membahas pengembangan kapasitas diri. Turut hadir adalah kreator konten Fellexandro Ruby untuk membawakan materi literasi keuangan, lalu Agnes Sukenty Niken, pendiri produsen minuman herbal Ing Pawon, yang akan menyampaikan kiat-kiat peningkatan kapasitas usaha, serta Partner dan Chief Operating Officer Tobatenun Melvi Tampubolon yang akan menjelaskan pentingnya kehidupan yang berkelanjutan.

    “Dalam mengembangkan Ing Pawon, saya sadar akan pentingnya pembekalan diri untuk mengembangkan bisnis yang sedang dijalani. Untungnya, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pembinaan UMKM melalui program Daya. Dalam kegiatan ini, saya mendapat ilmu baru, terutama terkait strategi pemasaran yang dibutuhkan, bertemu dengan sesama pemilik usaha dan saling mengenalkan produk, serta berbagi pelajaran mengenai bisnis yang dilakukan, baik itu dari Bank BTPN sebagai penyelenggara, dan juga sesama pemilik bisnis,” ujar sang pendiri Ing Pawon.

    Ing Pawon merupakan salah satu dari jutaan penerima manfaat pemberdayaan lewat program Daya. Sepanjang Januari hingga Juni 2024, program Daya telah menjangkau total 6,3 juta penerima manfaat melalui lebih dari 4.000 aktivitas, termasuk pelatihan kewirausahaan bagi nasabah.

    “Seluruh rangkaian kegiatan Daya Fest 2024 dirancang untuk menjawab berbagai kebutuhan mitra-mitra UMKM dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan memperluas pengetahuan publik terhadap produk lokal berkualitas. Dengan begitu, kami harap inisiatif ini dapat memberikan dampak positif bagi UMKM dan masyarakat luas,” tutup Henoch. (cin)

  • Jamkrindo Jamin Kredit 3,89 Juta UMKM

    Jamkrindo Jamin Kredit 3,89 Juta UMKM

    JATIMPEDIA, Jakarta –  PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) berkomitmen untuk meningkatkan akses finansial bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui berbagai layanan penjaminan kredit.

    Langkah ini bertujuan mempermudah UMKM mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan. Pada semester I-2024, Jamkrindo mencatat volume penjaminan sebesar Rp 148,36 triliun, dengan 3,89 juta UMKM yang menjadi debitur terjamin.

    Direktur Utama Jamkrindo, Akhmad Purwakajaya, menjelaskan bahwa peran perusahaan sebagai penjamin adalah menjembatani UMKM yang memiliki prospek usaha baik (feasible) namun belum memiliki akses ke modal perbankan (unbankable).

    “Dengan adanya penjaminan kredit dari Jamkrindo, UMKM yang feasible tetapi belum bankable dapat memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan, sehingga mereka dapat meningkatkan kapasitas usahanya. Ini akan berdampak positif pada peningkatan inklusi keuangan dan perekonomian nasional,” ungkap Akhmad, Minggu (25/8/2024).

    Selain penjaminan kredit, Jamkrindo juga berfokus pada pemberdayaan UMKM melalui program pelatihan dan pendampingan.

    Program ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas UMKM dan membantu mereka naik kelas, serta memperluas pasar.

    Beberapa pelatihan yang diberikan termasuk coaching clinic UMKM, pelatihan foto produk, optimalisasi media sosial untuk bisnis, legalitas usaha, hingga kelas bisnis UMKM.

    Untuk membantu UMKM memperluas pasar, Jamkrindo juga mengikutsertakan mereka dalam pameran nasional dan internasional, seperti di Malaysia, Korea, Turki, dan Belanda.

    “Partisipasi dalam pameran ini memberikan peluang besar bagi UMKM untuk memperluas akses pasar mereka,” tambah Akhmad.(raf)