Tag: #UMKM Jatim

  • BPR Jatim Dorong UMKM Tembus Pasar Global

    BPR Jatim Dorong UMKM Tembus Pasar Global

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT BPR Jatim (Perseroda) atau Bank Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendukung pelaku UMKM lokal Jawa Timur untuk dapat menembus ke pasar global melalui berbagai inisiatif termasuk memfasilitasi nasabah untuk melakukan ekspor produk.

    “Bank UMKM memfasilitasi nasabah untuk melakukan ekspor produk lokal sehingga dapat meningkatkan daya saing dan membuka peluang pasar yang lebih luas,” kata Pimpinan Sub Divisi Kredit Program Bank UMKM Andi Tri Laksono di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

    Andi mengatakan nasabah binaan yang memiliki potensi ekspor dibantu dengan mengikutkan mereka pada kegiatan misi dagang antarpulau dan luar negeri agar ada b2b (business to business) dengan pengusaha di negara maupun wilayah tertentu.

    Bank UMKM turut memberikan pendampingan mengurus berbagai perizinan yang diperlukan untuk melakukan ekspor seperti NIB, IPAL-AMDAL, HO, SDA, dan IPRT sekaligus memfasilitasi proses sertifikasi halal bagi produk UMKM.

    Bank UMKM pun bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk UMKM baik dari segi desain, kemasan, maupun standar produksi.

    Langkah itu dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas nasabah binaan termasuk dengan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM terutama dalam pengelolaan keuangan dan pembuatan laporan keuangan.

    Selain itu sebagai upaya mendukung ekspor nasabah binaanya, Bank UMKM menawarkan beberapa program pembiayaan unggulan dengan suku bunga yang lebih rendah dibanding bank konvensional lain.

    Misalnya, Paket Kredit Petani Jawa Timur yaitu pinjaman perorangan hingga Rp50 juta sedangkan untuk kelompok tani atau koperasi pertanian bisa mendapatkan hingga Rp250 juta dengan suku bunga 6 persen per tahun.

    Tak hanya itu, Andi menyebutkan, pihaknya juga memiliki program dana bergulir yang menawarkan plafon hingga Rp300 juta dengan suku bunga 4 persen per tahun.

    Tawaran menarik lainnya dari bank yang diawasi oleh OJK ini adalah Prokesra yakni memberikan pinjaman hingga Rp25 juta dengan suku bunga flat 3 persen per tahun.

    “Dana bergulir bisa untuk sektor umum dengan bunga murah 4 persen. Itu bisa jadi menarik untuk para UMKM agar bisa menambah perputaran modal atau menambah usaha supaya lebih bagus,” ujar Andi. (eka)

  • Pj. Ketua Dekranasda Jatim Minta Pengrajin Batik dan Tenun Terus Adaptif

    Pj. Ketua Dekranasda Jatim Minta Pengrajin Batik dan Tenun Terus Adaptif

    JATIMPEDIA, Surabaya – Penjabat (Pj.) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur Isye Adhy Karyono meminta para pengrajin batik dan tenun di wilayahnya untuk terus adaptif. Menurutnya adaptif merupakan salah satu cara agar batik dan tenun ini tidak ketinggalan zaman dan begitu saja dilupakan.

    “Batik dan tenun itu warisan budaya bangsa Indonesia dan ini jangan sampai terputus di kalangan kita yang sudah tua. Akan tetapi anak-anak muda sekarang itu harus mencintai tapi harus disesuaikan dengan karakteristik anak-anak muda sekarang,” kata Pj Ketua Dekranasda Jatim Isye saat ditemui usai membuka Roadshow Wastra Batik dan Tenun UKM Jatim di Hotel Grand Swissbell Darmo Surabaya, Jumat (19/7).

    Isye menjelaskan adaptif yang ia maksud adalah menyesuaikan batik dan tenun dengan karakteristik anak-anak muda saat ini tanpa meninggalkan nilai dan kekayaan yang terkandung didalamnya.

    Ia juga menyebut adaptif bisa diimplementasikan tidak hanya di corak, motif, selera atau warnanya tetapi juga pengelolaan dan manajerial dari industri batik dan tenun itu sendiri.

    “Intinya itu namanya tetep batik meskipun motif nya berbeda-beda berubah mengikuti perkembangan zaman tetapi tetep termasuk kategori batik, mungkin para pengrajin sudah tahu apa sih yang termasuk batik, itulah adaptif atau menyesuaikan diri dengan perkembangan,” jelasnya.

    Lebih lanjut ia menjelaskan adaptif juga harus dibarengi dengan inovasi-inovasi yang terus dibangun oleh para pengrajin. Selain itu kreativitas para pengrajin pun harus terus dikembangkan karena hal tersebut menjadi modal agar batik dan tenun juga diminati oleh banyak kalangan termasuk anak-anak Gen Z.

    “Harus disesuaikan dengan fashionnya anak muda sekarang agar mereka lebih tertarik dan juga lebih mengenal batik dan tentunya lebih mencintai batik, Alhamdulillah kalau mereka mau menggunakan batik sebagai fashion mereka,” terangnya.

    Isye sendiri tak menampik bahwa batik dan tenun di Jawa Timur ini sangat kaya dan beragam. Menurutnya setiap kabupaten kota di Jawa Timur memiliki ciri khas motif masing-masing yang menggambarkan kearifan budaya lokal setempat.

    “Semua kabupaten kota sudah punya motif batik sendiri dan masing-masing kabupaten kota memiliki lebih dari satu motif ciri khasnya masing-masing dan tentu memiliki filosofi atau makna masing-masing yang disesuaikan dengan wilayahnya,” tutur Pj Ketua Dekranasda Jatim ini.

    Oleh sebab itu Isye mengatakan bahwa acara Roadshow Wastra Batik dan Tenun UKM Jatim yang bertajuk Jamanika Resti Wastra Jawi Wetan ini diselenggarakan khusus untuk pengrajin batik dan tenun.

    Tujuannya untuk memberikan pembinaan bagi pengrajin batik dan tenun di Jawa Timur dan menjaga agar salah satu kekayaan Jatim ini tetap bisa berkembang di era sekarang ini.
    “Kita harus menjaga nilai-nilai warisan budaya kita,” tegasnya.

    Selain itu, Isye juga menyampaikan bahwa generasi muda di Jawa Timur juga sudah diarahkan dan dikenalkan dengan budaya dan warisan bangsa ini. Ia mengungkapkan banyak anak SMA SMK yang sudah bisa membatik, mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga memamerkan hasil karya batiknya.

    “Sudah lihai dan itu bisa dipamerkan hasilnya, ini loh hasil karya anak-anak SMA SMK kita, karena anak-anak muda seperti mereka lebih kreatif, lebih banyak browsing, lebih terbuka dengan dunia luar, apa-apa yang masuk menjadi inspirasi dan menumbuhkan kreativita anak-anak itu sendiri,” tutupnya. (ind)

  • UMKM Pengrajin Kulit Sambat ke Kadin Jatim

    UMKM Pengrajin Kulit Sambat ke Kadin Jatim

    JATIMPEDIA, Surabaya – Gempuran produk jadi dari negara tirai bambu kiranya telah membuat pelaku usaha domestik kelimpungan, khususnya yang  usaha skala mikro kecil dan menengah (UMKM).  Di Jawa Timur, banyak UMKM yang mengaku harus mengurangi produksi atau mem-PHK karyawannya karena permintaan semakin sepi. Bahkan ada juga yang sampai gulung tikar, seperti yang dialami oleh UMKM pengrajin kulit dan perak di Sidoarjo.

    Ketua Asosiasi Pengrajin Kulit (Aspek) Jatim Roni Yudianto mengatakan bahwa kerajinan kulit di Sidoarjo, tepatnya di kecamatan Tanggulangin beberapa tahun yang lalu sempat berjaya. Hampir di setiap rumah yang ada di Desa Kedensari memiliki usaha pembuatan produk berbahan dasar kulit, mulai dari tas, sepatu, sabuk atau jaket.

    “Dulu tempat kami menjadi jujugan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Setiap hari banyak pengunjung membeli berbagai macam produk kulit yang ada di kios yang dibangun warga di sepanjang jalan. Tetapi akibat gempuran produk serupa yang diimpor dari China akhirnya lambat-laun mulai sepi, terlebih saat covid-19 melanda,” aku Roni Yudianto saat bertemu dengan Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Kamis (11/7/2024).

    Sebenarnya, lanjut Roni, pengrajin-pengrajin tersebut sudah berusaha untuk terus bertahan di kondisi yang tidak menguntungkan tersebut. Tetapi gempuran produk impor dari China kian hari makin tidak terkendali. Apalagi dengan adanya digitalisasi. Banyak produk yang dijual e-commerce adalah produk impor China.

    Selain itu tampilan atau mode produk China dinilai sangat variatif dan inovatif, harganya juga jauh lebih murah dibanding produk lokal. Sehingga daya saing produk lokal kalau jauh dibanding produk China.

    “Walaupun kita tahu kualitas produk China itu tidak sebagus produk lokal. Namun masyarakat akhirnya tetap lebih memilih membeli barang yang lebih murah dan lebih indah tampilannya. Disisi lain, perang pasar di level lokal antar daerah juga kian ketat,” aku Roni.

    Menurut Sekjen Aspek Jatim Agus Nanang yang biasa dipanggil Jhon, bahwa sebenarnya tidak hanya pengrajin kulit yang mengalami seperti kondisi saat ini. Ada banyak UMKM yang juga merasakan hal yang sama.

    “Ini adalah potret atau contoh kondisi UMKM secara luas. Karena kondisi umum mereka ya seperti ini, hampir tidak bisa bernafas,” ujar Jhon.

    Pengakuan yang sama juga diungkapkan Ketua Perkumpulan Pengrajin Perhiasan Perak Jatim, Mochammad Musa, derasnya gempuran barang kerajinan perak dari China mengakibatkan  pengrajin perak di wilayah Jatim gulung tikar dan tinggal sedikit. Meraka memilih untuk beralih profesi.

    “Saat kondisi tidak baik dan tidak ada pesanan, banyak tukang yang dulunya bekerja sebagai pembuat kerajinan perak beralih menjadi ojek online, ada juga yang jual cilok dan lainnya. Meraka akhirnya merasa nyaman dan tidak lagi mau bekerja di sini, karena dianggap lebih aman. Sehingga saat kami meminta mereka kembali membuat perhiasan perak, mereka tidak mau lagi,” terangnya.

    Sama dengan produk kulit impor dari China, produk kerajinan perak dari negara tirai bambu tersebut terkenal miliki desain sangat indah dan inovatif dengan harga sangat murah. “Meraka itu peniru ulung. Kalau keluar model perhiasan dari Eropa misalnya, maka China langsung membuat sama dengan jumlah sangat banyak,” tambahnya

    Sebenarnya, lanjut Musa, saat ini menjadi peluang pengrajin perak untuk menggenjot kinerjanya. Karena dengan mahalnya harga emas, banyak masyarakat yang beralih menggunakan perhiasan perak. Tetapi dengan berbagai kendala yang dialami saat ini, ia mengaku cukup sulit untuk meningkatkannya.

    Oleh karena itu, Asosiasi Pengrajin Kulit Jatim dan Perkumpulan Pengrajin Perhiasan Perak Jatim berharap pemerintah memberikan dukungan dan perlindungan atas keberlangsungan bisnis UMKM dengan melakukan pembatasan produk impor dari China yang pasar dalam negeri. Ada satu kebijakan, dimana impor bahan baku tetap bisa dilakukan tetapi impor bahan jadi diperketat.

    “Kalau memang pembatasan secara nasional tidak bisa dilakukan karena Indonesia telah terikat perjanjian dagang dengan negara-negara tersebut, maka harapan kami Pemprov Jatim bisa melakukan pembatasan secara lokal,” tambah Roni.

    Dukungan, lanjutnya, juga dengan memberikan pendampingan dan pelatihan. Mulai dengan bagaimana membuat model yang bagus dan menjualnya. “Akses pasar atau jaringan sangat kami butuhkan. Misal diikutkan dalam pameran atau misi dagang ke sejumlah daerah,” katanya

    Dukungan juga diharapkan datang dari Kadin Jatim karena Kadin memiliki jaringan yang sangat luas. “Kami berharap Kadin bisa menjembatani sebab seluruh pengusaha kecil nasibnya hampir sama,” katanya.

    Menanggapi keluhan tersebut, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto yang didampingi oleh Ketua Komite Tetap Promosi Produk UMKM dan Pemberdayaan Daerah Kadin Jatim Yusuf Karim Ungsi, mengatakan bahwa Kadin Jatim akan selalu memberikan support kepada UMKM yang ada, sebab Kadin tidak hanya menaungi industri besar atau menengah saja, tetapi ada banyak UMKM yang juga menjadi anggota Kadin.

    “Kadin adalah rumah besar pengusaha untuk saling membantu, bersinergi demi peningkatan ekonomi Indonesia. Dukungan  ini bisa diwujudkan dengan membuka peluang pasar dengan menjadikan UMKM sebagai mitra industri besar dan memberikan pelatihan kepada mereka,” ujar Adik.

    Selama ini, ujarnya, Kadin Jatim telah bermitra dengan PUM Netherland Expert Belanda untuk memberikan pendampingan secara gratis kepada pelaku UMKM di banyak sektor. Pendampingan ini juga bisa diberikan kepada pengrajin perak da kulit untuk meningkatkan kualitas desain mereka sehingga mampu bersaing dengan model dari China.

    “Intinya Kadin akan selalu memberikan support besar terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas produk UMKM. Dalam hal akses pasar, Kadin senantiasa menggelar pameran tematik dalam setiap tahunnya, diantarnya adalah pemeran Inapro dan Inagro yang menjadi ajang promosi bagi UMKM Jatim. Sinergi harus terus dibangun untuk mencapai kesejahteraan bersama,” pungkas Yusuf Karim Ungsi yang juga menjabat sebagai Ketua Asperapi Jatim.(ind)

  • Wujudkan UMKM Jatim Naik Kelas, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Literasi Digital

    Wujudkan UMKM Jatim Naik Kelas, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Literasi Digital

    Sidoarjo, JP  – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi dukungan yang diberikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI melalui Sekretariat Jenderal Perwakilan Kementerian Keuangan I Jawa Timur kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jatim.

    Orang nomor satu di Jatim itu optimis, dukungan dan sinergitas dari berbagai pihak semakin mewujudkan terciptanya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UMKM di Jawa Timur.

    “Apa yang sudah dilakukan oleh Kemenkeu Satu melalui festival UMKM ini sesuatu yang perlu kita dukung bersama. Alhamdulillah hari ini kita melakukan proses penguatan sinergi dan kolaborasi yang diharapkan akan menjadi bagian dari seluruh penguatan energi kita untuk bisa membangun percepatan pensejahteraan masyarakat melalui program UMKM Jatim supaya naik kelas,” tutur Gubernur Khofifah.

    Sebanyak 120 pelaku UMKM Jatim binaan Kemenkeu Jatim, mengikuti festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur bertajuk, “UMKM Jatim bangkit, Ekonomi Melejit” mulai tanggal 28-30 September 2022 di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Timur Jl. Raya Bandara Juanda No. 39, Semambung, Kabupaten Sidoarjo.

    Opening Ceremony Festival UMKM Satu Jawa Timur yang dihadiri Staf Ahli Kemenkeu Bidang Penerimaan Negara Oza Olavia, Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Jatim John L Hutagaol, Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman, Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani secara resmi dibuka oleh Gubernur Khofifah ditandai dengan pemukulan kentongan pada Rabu, (28/9).

    Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengatakan, sinergi mewujudkan UMKM yang terus tumbuh dan tangguh sangat diperlukan. Melalui konsep Pentahelix collaboration antara pemerintah, dunia bisnis, komunitas, perguruan tinggi, media, dan sektor keuangan, menjadi kunci dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM Jawa Timur.

    “Ini menjadi bukti bahwa sinergi dan kolaborasi telah dilakukan dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur,” tuturnya.

    Upaya aktif Gubernur Khofifah dan sinergi berbagai pihak itu terbukti meningkatkan kontribusi koperasi dan UMKM terhadap ekonomi Jawa Timur. Pada tahun 2021, Koperasi UMKM Jatim memberikan kontribusi sebesar 57,81 persen terhadap PDRB Jatim atau setara dengan Rp 1.418,94 triliun.

    Capaian tersebut, lanjutnya, mengalami peningkatan dibandingkan kondisi di tahun 2020 yang mencapai Rp 1.361,39 triliun dengan kontribusi sebesar 57,25 persen dengan jumlah koperasi aktif saat ini sebanyak 22.970. Hal ini semakin menegaskan bahwa koperasi dan UMKM menjadi tulang punggung ekonomi Jawa Timur.

    “Sedangkan berdasarkan data Kementerian UMKM RI, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta dengan kontribusi PDRB sebesar 61 persen atau senilai Rp 574 triliun. Jumlah yang sangat signifikan. Maka dampaknya juga besar. Jadi UMKM merupakan salah satu motor penggerak ekonomi kita,” imbuhnya.

    Dalam mendukung aspek pemberdayaan koperasi dan UMKM, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjalankan berbagai program dengan pendekatan lima aspek pemberdayaan, yaitu penguatan kelembagaan dan SDM, peningkatan kualitas produk, perluasan akses pembiayaan serta pemasaran.

    Khusus akselerasi pemasaran produk dan mendorong digitalisasi koperasi UMKM, Gubernur Khofifah mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan sejumlah platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Gojek, dan Grab. Bahkan sudah ada Kampus UMKM Shopee Ekspor yang ada di UPT Pelatihan Koperasi dan UKM yang bertempat di Malang.

    “Jawa Timur salah satunya bekerja sama dengan shopee. Bahkan ada kampus UMKM shopee dan dalam satu batch bisa 40 orang. Sekali proses 3 bulan dan itu free of charge. Karena itu proses literasi digital dilakukan sangat detail bagaimana cara memotret, hingga diajarkan bagaimana live streaming cara memasarkan produk sistem managemen FIFO (first in first out) ,” urainya.

    Selain itu, sertifikasi halal yang menjadi target nasional. Sejauh ini, kata Gubernur Khofifah, Pemprov Jatim mengkoordinasikan dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) secara rutin. Namun saat ini masih ditemuian beberapa kendala. Hal ini menyebabkan sulit melakukan percepatan layanan seperti yang ditargetkan oleh pemerintah pusat. Semoga sinergi dan kolaborasi yang lebih luas akan berseiring dengan upaya percepatan seritifikasi produk halal.

    Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya literasi digital bagi pelaku UMKM. Selama ini, Pemprov Jatim dibantu Bank Indonesia telah menyiapkan rumah kurasi untuk mengkurasi produk-produk UMKM sehingga standar dari produk UKM ini relatif baik dan mengetahui bagaimana grade dari produk mereka.

    “Kita membutuhkan lebih banyak lagi rumah kurasi dan format-format pelatihan seperti itu supaya standardisasinya juga semakin bagus,” ungkapnya.

    Menurutnya, sangat penting menekankan literasi digital melalui rumah kurasi. Sebab, seperti yang disampaikan founder Alibaba Jack Ma, bahwa tahun 2030 UMKM di dunia 99% secara online dan 85 persen menggunakan e-commerce, maka literasi digital adalah sebuah kebutuhan mendesak.

    “Ini akan menjadi bagian dari sinergitas merajut bagaimana penguatan UMKM kita. Jadi apa yang sudah diinisiasi Kemenkeu Satu Jatim saya rasa akan jadi gravitasi. Setiap gravitasi baru insya Allah akan memberikan nilai tambah dan semangat baru seperti yang sudah dilakukan bu Uly mengolah potensi sarang burung walet sampai eksport,” tandasnya.

    Sementara itu, salah satu pelaku UMKM Produk minuman sarang burung walet, Uly Sarojah menceritakan kesan dan pesan peran pemerintah membantu usahanya menjual minuman sarang burung walet.

    Mulanya, Uly bercerita, saat pandemi covid mewabah di Indonesia, Februari 2020, usaha fashion menjual sepatu mengalami gulung tikar. Tidak menyerah, Uly melihat peluang menjual asupan produk minuman kesehatan. Setelah melakukan riset dan penelitian, ditemukan peluang untuk mengolah dan menjual minuman sarang burung walet.

    “Saat itu banyak orang belum paham khasiatnya. Kami pun mulai melakukan penjualan,” ujarnya.

    Diakui Uly, awalnya sulit mencari pasar. Ditambah belum memiliki perizinan dan lain-lain. Namun dukungan Dinkop, Kabupaten Gresik penjualan produknya sedikit demi sedikit mulai menemukan titik terang. “Dibantu pembuatan kelengkapan izin legalitas, membuat Nomor Induk Berusaha (NIB), dan mencari market pasar,” ungkapnya.

    Usaha minuman sarang burung walet semakin meningkat ketika Uly bertemu dengan Bea Cukai Gresik. Melalui program klinik ekspor, dirinya dibantu membuat NIB untuk bisa memasarkan produk ke luar negeri. Hasilnya, beberapa negara seperti Hongkong, Cina, Singapura dan Jepang tertarik dengan produk minuman sarang burung walet.

    “Melalui bisnis matching, buyer asal Hongkong tertarik dengan produk kami. Oktober 2021, kami ekspor ke Hongkong dengan transaksi senilai Rp 800 Juta. Saat ini proses ke negara Jepang.

    Selain dibantu NIB ekspor, Uly mengaku ada beberapa hal yang dibantu bea cukai Gresik, yakni pengurusan BPOM dan meningkatkan kualitas produk. “Packaging sangat mempengaruhi minat pembeli di Hongkong dan Alhamdulillah diterima oleh negara Hongkong,” ungkapnya. (eka)

  • Gubernur Khofifah : Jatim Selaras dengan Arahan Presiden Joko Widodo Bantu Pemodalan UMKM

    Gubernur Khofifah : Jatim Selaras dengan Arahan Presiden Joko Widodo Bantu Pemodalan UMKM

    Surabaya, JP  – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki langkah yang selaras dengan Presiden Joko Widodo yang aktif memberi perhatian dan bantuan modal pada para pelaku usaha kecil.

    Di sela mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Jawa Timur pada Minggu (21/8) hingga hari ini Senin, 22 Agustus 2022, Gubernur Khofifah menyatakan bahwa Pemprov Jatim berusaha melengkapi dengan menyalurkan bantuan modal untuk pelaku usaha ultra mikro.

    Sebagaimana diketahui dua hari ini, Presiden Jokowi turun ke sejumlah pasar untuk menyalurkan bantuan modal kerja (BMK), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan minyak goreng kepada peserta program keluarga harapan.

    Titik sasaran penyaluran program Presiden Jokowi kemarin Minggu (21/8) adalah di Pasar Pucang Anom. Gubernur Khofifah mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan BMK untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pedagang lainnya di sekitar Pasar Pucang Anom Surabaya.

    Juga turut mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan bantuan modal kerja (BMK) dan BLT minyak goreng yang diberikan kepada 100 pedagang dan menyerahkan 100 orang peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di sekitar wilayah Pasar Pucang Anom.

    “Tentu kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang memberi perhatian dengan menyalurkan bantuan BMK, BLT dan juga PKH pada masyarakat kecil kita di Jawa Timur,” tegas Gubernur Khofifah.

    Lebih lanjut Gubernur Khofifah menyatakan bahwa di Pemprov Jatim pun melakukan hal serupa dalam bentuk bantuan penyaluran permodalan untuk pelaku usaha ultra mikro senilai 500 ribu dari Baznas Jatim serta BUMD Jatim serta pinjaman murah dengan bunga tiga persen per tahun melalui Bank UMKM Jatim dengan pinjaman maksimal Rp 10 juta.

    “Bantuan permodalan untuk pelaku usaha ultra mikro kami berikan untuk membantu mereka mengakses permodalan dari Bank UMKM Jatim. Bunganya rendah hanya 3 persen per tahun sementara maksimal hanya 10 juta ,” tegasnya.

    Ia menyatakan program ini sengaja digagas agar pelaku usaha ultra mikro seperti pengusaha toko pracangan, pedagang kaki lima, pedagang sayur dan lain-lain tidak terjerumus untuk meminjam uang ke rentenir. Yang justru akan merugikan.

    “Akses modal ini tanpa jaminan. Tahun 2022 ini ada anggaran Rp 7,5 miliar yang kita siapkan hingga akhir tahun. Semoga bisa memberi manfaat bagi pelaku usaha ultra mikro di tengah tawaran pinjaman online yang begitu mudah diakses namun berisiko bunga sangat tinggi,” tegasnya.

    Kunjungan kerja Presiden Jokowi di Jatim juga akan dilanjutkan hari ini di Kab. Gresik dan Sidoarjo diantaranya membagikan sertifikat tanah, kembali menyerahkan BMK dan BLT di Sidoarjo.

    “Semoga seluruh kegiatan Bapak Presiden saat berkunjung ke Jawa Timur diberi kelancaran dan kesuksesan serta manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat Jawa Timur,” pungkas Gubernur Khofifah. (sat)