Tag: #TerminalTelukLamong

  • TTL Bagikan 200 Paket Makanan Bergizi Lewat Program Pelindo Peduli

    TTL Bagikan 200 Paket Makanan Bergizi Lewat Program Pelindo Peduli

    JATIMPEDIA, SurabayaDalam rangka mendukung program Pelindo Peduli, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) membagikan sebanyak 200 paket makanan bergizi seimbang kepada para driver truk petikemas eksternal pada Jumat (2/5).

    Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi TTL atas kontribusi para pekerja eksternal dalam mendukung kelancaran operasional terminal.

    Pelaksanaan program dilakukan secara tertib dengan memperhatikan standar keselamatan kerja. Proses distribusi makanan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu arus kegiatan operasional terminal, serta tetap mengedepankan prinsip Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) yang menjadi komitmen TTL dalam menjalankan operasional secara aman dan terkendali.

    “Kami menyadari bahwa para driver eksternal memegang peran penting dalam rantai logistik pelabuhan. Melalui program ini, kami ingin menyampaikan apresiasi serta membangun semangat kebersamaan di antara seluruh pelaku ekosistem pelabuhan,” ujar Muhammad Syukur, Direktur Operasi dan Teknik PT Terminal Teluk Lamong.

    Paket makanan yang dibagikan disusun dengan komposisi gizi seimbang untuk mendukung ketahanan fisik para pekerja lapangan yang menjalani aktivitas berat setiap harinya. Program ini pun mendapat respons positif dari para penerima.

    Salah satu driver, Jaya, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan. “Kami merasa dihargai dan diperhatikan. Semoga program seperti ini bisa terus berlanjut secara rutin. Terima kasih Terminal Teluk Lamong,” ungkapnya.

    Sebagai bagian dari aksi serentak Pelindo Group di seluruh Indonesia, Terminal Teluk Lamong terus berkomitmen menjalankan program-program sosial yang memberi dampak positif bagi masyarakat, sekaligus menjunjung tinggi nilai profesionalisme, keselamatan, dan keberlanjutan dalam setiap aspek operasionalnya. (cin)

  • Pelindo TTL Luncurkan SOP Berthing Priority System

    Pelindo TTL Luncurkan SOP Berthing Priority System

    JATIMPEDIA, SurabayaDalam upaya meningkatkan kualitas layanan operasional curah kering, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) secara resmi meluncurkan standard operation procedures (SOP) Berthing Priority untuk kapal curah kering.

     

    Penandatanganan SOP ini dilakukan pada Rabu, 30 April 2025 oleh Kepala KSOP Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, Division Head Operasi Regional 3, Johanes Wahyu dan Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David P. Sirait 

     

    Sistem Berthing Priority merupakan inovasi dalam mekanisme penjadwalan tambat kapal yang mengatur urutan sandar berdasarkan booking yang disampaikan oleh Cargo Owner/Shipping Agent sebelum/setelah kapal berangkat dari pelabuhan muat (loading port). Sistem Berthing Priority ini akan menggantikan metode sebelumnya, yaitu First In First Out (FIFO) atau First In First Serve, yang dinilai kurang optimal dalam menjawab tantangan operasional terkini.

     

    Kepala KSOP Utama Tanjung Perak Surabaya, Agustinus maun dalam sambutannya menyampaikan harapannya untuk SOP ini dapat segera diimplementasikan sehingga penyandaran kapal dapat di planning dengan baik, kegiatan pandu tunda juga berjalan dengan lancar. “Ini merupakan inovasi yang agile, SOP ini efektif untuk menunjang kelancaran operasional di Terminal Teluk Lamong. Inovasi seperti ini perlu terus dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk Nasional dan memperkuat sistem logistik Indonesia” ujar Agustinus.

     

    Penerapan SOP Berthing Priority ini telah melalui tahap uji coba sejak Oktober 2024. Hasil implementasi menunjukkan penurunan signifikan pada waktu tunggu tambat kapal (waiting time to berth), dari rata-rata 8,9 hari mejadi 1,6 hari pada penjadwalan tambat Mei 2025.

     

    Dari perspektif pengguna jasa, system ini memberikan berbagai manfaat seperti penurunan resiko denda demurrage, efisiensi konsumsi BBM melalui pengaturan kecepatan pelayaran yang disesuaikan, serta potensi memperoleh dispatch dari pihak charterer atas percepatan proses bongkar muat. 

     

    Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait menyampaikan bahwa  sistem ini bentuk komitmen TTL dalam memberikan layanan yang unggul dan efisien bagi seluruh stakeholder. “Melalui system Berthing Priority yang diterapkan secara transparan, efisien, dan efektif, kapal curah kering di terminal kami mendapatkan kepastian waktu untuk melakukan proses bongkar” ujar David.

    TTL telah menyiapkan dermaga curah kering dengan panjang 250 meter, dilengkapi fasilitas modern 2 unit Grab Ship Unloader (GSU), 4 unit Excavator, 2 unit Wheel Loader dan Conveyor system yang langsung terhubung dengan gudang penyimpanan. Memiliki kedalaman perairan mencapai LWS -14 meter dan kapasitas bongkar mencapai 4.000 ton/jam, fasilitasi ini sangat mendukung pelayanan bongkar yang cepat dan efisien. (eka)

  • TTL Sosialisasikan Pedoman Penggunaan Mesos Bagi Pegawai

    TTL Sosialisasikan Pedoman Penggunaan Mesos Bagi Pegawai

    JATIMPEDIA, Surabaya – Dalam upaya memperkuat tata kelola komunikasi perusahaan dan menjaga citra korporasi di ruang digital, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) melaksanakan sosialisasi pedoman penggunaan media sosial bagi pegawai. Kegiatan ini merupakan bagian dari program sosialisasi batch ketiga yang dilaksanakan pada Jumat, 25 April 2025.

    Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menyampaikan bahwa penggunaan media sosial oleh pegawai harus mencerminkan budaya dan nilai perusahaan.
    “Kami berkomitmen untuk memastikan seluruh pegawai menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab, karena perilaku individu di ruang digital berpengaruh langsung terhadap reputasi korporasi,” ujar David.

    Program sosialisasi ini telah berjalan sejak awal April 2025 dan dirancang untuk menjangkau seluruh pegawai. Materi yang disampaikan menekankan pentingnya menjaga kode etik, bertindak bijaksana dalam berinteraksi di dunia maya, serta tetap kreatif dalam menyampaikan informasi positif tentang perusahaan kepada publik.

    Sekretaris Perusahaan PT TTL, Syaiful Anam, menambahkan bahwa literasi digital menjadi aspek krusial dalam membangun citra perusahaan yang kredibel.
    “Di era komunikasi digital yang masif ini, kecerdasan bermedia sosial wajib dimiliki oleh setiap pegawai. Kami mengimbau seluruh insan perusahaan untuk menjaga etika komunikasi serta menghindari pelanggaran terhadap ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” tegas Syaiful.

    Lebih lanjut, Syaiful mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai ancaman di ruang digital seperti penyebaran hoaks, pornografi, cyber bullying, radikalisme, dan praktik judi daring. Untuk itu, TTL telah mengeluarkan surat edaran internal sebagai pedoman perilaku bermedia sosial bagi seluruh pegawai.

    Mengacu pada data Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tahun 2024, tercatat sebanyak 1.923 konten hoaks ditemukan di Indonesia, dengan kategori tertinggi adalah penipuan (890 konten), diikuti hoaks politik (237 konten) dan pemerintahan (214 konten).

    Sebagai bagian dari upaya perlindungan data pribadi, pegawai diwajibkan untuk tidak sembarangan membagikan informasi, waspada terhadap tautan mencurigakan, serta secara berkala memperbarui sistem keamanan perangkat yang digunakan.

    Melalui inisiatif ini, PT Terminal Teluk Lamong menegaskan komitmennya untuk menjaga reputasi korporasi, meningkatkan profesionalisme pegawai, serta membangun budaya digital yang sehat dan bertanggung jawab di lingkungan perusahaan. (eka)

  • TTL : TPK Nilam Sukses Lakukan Audit ISO 14001:2015

    TTL : TPK Nilam Sukses Lakukan Audit ISO 14001:2015

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) terus menunjukkan komitmen kuat terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Hal ini dibuktikan melalui keberhasilan pelaksanaan Audit ISO 14001:2015 yang berlangsung pada 21–23 April 2025, dengan ruang lingkup yang diperluas hingga ke Terminal Petikemas Nilam (TPK Nilam) sebagai terminal yang dikelola oleh TTL.

    Audit dilaksanakan di site TTL dan di TPK Nilam. Berdasarkan hasil penilaian dari Badan Sertifikasi GCL International, TTL direkomendasikan untuk tetap mendapatkan sertifikasi ISO 14001:2015, yang menegaskan bahwa sistem manajemen lingkungan perusahaan telah berjalan efektif dan sesuai standar internasional.

    Auditor memberikan catatan positif bahwa PT. Terminal Teluk Lamong telah menunjukkan peningkatan pencapaian signifikan melalui penerapan digitalisasi sistem, “Kami mengapresiasi TTL dengan komitmen dan konsistensinya dalam melakukan manajemen lingkungan, khususnya penerapan digitalisasi secara menyeluruh disetiap proses bisnisnya. Hal ini berdampak langsung terhadap efisiensi penggunaan sumber daya alam, seperti minimnya penggunaan kertas dalam dokumentasi dan penggunaan bbm dalam operasionalnya” jelas Eni Herawati, Lead Auditor GCL International.

    Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menjelaskan bahwasanya implemenasi audit ISO 14001:2015 ini merupakan komitmen perusahaan terhadap visi sebagai greenport terbaik.”Manajemen lingkungan sesuai ISO 14001 ini tidak hanya berlaku di TTL, namun juga kami dorong untuk diterapkan di seluruh terminal yang berada di bawah pengelolaan TTL seperti TPK Nilam, ini bentuk komitmen kami untuk terus meningkatkan kinerja operasional dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan” ujar David.

    Ia juga menegaskan bahwa TTL akan terus mendorong efisiensi operasional dan kepedulian lingkungan dalam setiap pengembangan bisnis ke depan. “Kami percaya bahwa terminal masa depan adalah terminal yang tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tambahnya.

    ISO 14001:2015 ini merupakan standar internasional yang menekankan pada manajemen risiko lingkungan, kepatuhan terhadap regulasi, serta peningkatan berkelanjutan dalam pengelolaan dampak lingkungan.

    Keberhasilan mempertahankan sertifikasi ISO 14001:2015 ini, semakin memperkuat posisi TTL sebagai greenport terminal serta merupakan cerminan dari budaya kerja TTL yang berorientasi pada kualitas, kepatuhan, dan keberlanjutan.(ind)

  • TTL Sukses Dorong Kinerja TPK Nilam, Arus Petikemas Tumbuh 7 Persen

    TTL Sukses Dorong Kinerja TPK Nilam, Arus Petikemas Tumbuh 7 Persen

    JATIMPEDIA, Surabaya – Terminal Petikemas Nilam (TPK Nilam), terminal petikemas domestik yang dikelola oleh PT Terminal Teluk Lamong (TTL), berhasil mencatatkan kinerja positif pada triwulan pertama tahun 2025.

     

    Secara year-on-year (YoY), jumlah kedatangan kapal meningkat sebesar 12%, dari 173 kapal pada periode yang sama tahun 2024 menjadi 193 kapal pada tahun ini. Peningkatan tersebut berdampak langsung terhadap pertumbuhan volume petikemas yang dilayani, yakni sebanyak 111.984 TEUs atau naik 7% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 105.004 TEUs.

     

    Kenaikan ini didorong oleh bertambahnya alokasi kapal dan volume petikemas dari beberapa wilayah, seperti Bitung, Ambon, Banjarmasin, dan Jakarta.

     

    Untuk mendukung peningkatan trafik tersebut, TTL terus menggenjot performa operasional TPK Nilam agar waktu sandar kapal (port stay) dapat diminimalisasi, memberikan efisiensi tinggi sekaligus memaksimalkan kapasitas tambatan kapal.

     

    Hasilnya, pada triwulan I tahun 2025, Box Ship Hour (BSH)yakni jumlah petikemas yang dibongkar/muat dalam satu jammencapai rata-rata 37 box/jam, naik 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 34 box/jam, dan melampaui target yang ditetapkan sebesar 30 box/jam.

     

    Sebagai bagian dari TTL, TPK Nilam tidak hanya menargetkan kinerja operasional tinggi (high performance), namun juga berkomitmen pada penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan target Zero Accident. Budaya K3 yang kuat menjadi fondasi penting dalam menjamin kelancaran dan keamanan proses pelayanan operasional

     

    Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menyampaikan bahwa pencapaian kinerja TPK Nilam merupakan hasil dari sinergi antara peningkatan produktivitas dan implementasi K3 secara konsisten. “Kami akan terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa dengan mengoptimalkan peralatan, sumber daya manusia, serta menciptakan nilai tambah bagi TTL dan seluruh stakeholder,” ujar David.

     

    Beberapa inisiatif penguatan K3 yang telah dijalankan di TPK Nilam antara lain: penerapan access control untuk mengatur aktivitas orang di area terminal, standar keselamatan minimum (minimum requirement for safety) pada fasilitas dan peralatan, serta pengawasan ketat (safety control) di area dermaga dan lapangan penumpukan petikemas. (eka)

  • TTL Catat Kinerja Naik 4 Persen, Beri Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Jatim

    TTL Catat Kinerja Naik 4 Persen, Beri Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Jatim

    JATIMPEDIA, SurabayaPada triwulan pertama tahun 2025, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) mencatatkan kinerja positif dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Arus petikemas yang dilayani mengalami peningkatan sebesar 4%, dari 212.206 TEUs pada tahun 2024 menjadi 220.754 TEUs di tahun 2025. Peningkatan ini didorong oleh naiknya arus petikemas internasional maupun domestik selama bulan Ramadhan yang berlangsung pada Maret 2025.

    Kondisi ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2025 oleh para pakar ekonomi, pelaku usaha, serta Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur yang memprediksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,7% hingga 5,5%.

    Untuk menjaga kelancaran arus petikemas, Terminal Teluk Lamong terus melakukan peningkatan kualitas pelayanan, termasuk melalui pengaturan lapangan penumpukan petikemas yang lebih optimal serta memaksimalkan ketersediaan tambatan kapal. 

    Penerapan pola operasional berbasis planning and control yang konsisten juga telah terbukti menghasilkan pelayanan yang efisien. Hal ini tercermin dari capaian effective time (waktu efektif bongkar muat) dibandingkan berthing time (durasi kapal bersandar hingga berlayar) pada Maret 2025 yang melampaui target, untuk kapal petikemas internasional tercapai 88% dari target 81% sedangkan kapal petikemas domestik tercapai 78% dari target 73%.

    Pada periode Januari – Maret 2025, tercatat volume petikemas domestik kosong (empty) sebesar 49.507 TEUs, meningkat 6% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 46.611 TEUs. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan petikemas kosong dari pengguna jasa untuk pengiriman hasil produksi industri dan pertanian dari Jawa Timur ke berbagai wilayah Indonesia.

    Guna meningkatkan pelayanan terhadap petikemas domestik kosong, PT Terminal Teluk Lamong telah melakukan peningkatan infrastruktur, antara lain dengan penyediaan lapangan penumpukan khusus petikemas empty berkapasitas 391.230 TEUs per tahun, serta menambah alat angkat jenis Empty Handler untuk mendukung kelancaran operasional di lapangan.

    Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menyampaikan bahwa komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan operational and commercial excellence menjadi semangat seluruh insan TTL untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan. “Kami akan terus berkontribusi dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya Jawa Timur, melalui pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa,” pungkas David. (eka)

  • TTL Kembali Catat Rekor Ship to Ship 34 Menit

    TTL Kembali Catat Rekor Ship to Ship 34 Menit

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) mengukir prestasi baru dengan kembali mencetak rekor ship to ship kapal curah kering tercepat pada awal April tahun 2025 ini yaitu dengan durasi 34 menit.

    Rekor ini terhitung dari durasi waktu antara Lastline kapal MV Okinawa dan Firstline kapal MV Sally, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh kapal MV Nikolas D dan MV Darya Ruchi dengan durasi ship to ship 47 menit di bulan Desember 2024 lalu.

    Proses ship to ship dimulai dari pelepasan MV Okinawa dengan LOA 225 meter yang membawa muatan jagung USA sebanyak 47.300 MT, dilanjutkan penyandaran MV Sally dengan LOA 210 meter yang membawa muatan 26.955 MT bungkil kedelai Brazil.

    Seluruh operasi berjalan efisien berkat koordinasi cepat dan solid antar tim, kembali membuktikan kesiapan TTL dalam menangani pergantian kapal dengan waktu yang sangat singkat.

    Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menegaskan bahwa kunci kelancaran operasional terletak pada sinergi tim yang terbangun sebelum kapal bersandar.

    Koordinasi antara tim operasi TTL, tim pelayanan kapal Pelindo Regional 3, dan PT Pelindo Marine Service serta shipping agent dari kedua kapal menjadi faktor utama dalam keberhasilan ini.

    “Capaian ini merupakan bukti nyata bahwa sinergi dan koordinasi yang solid antar tim mampu menciptakan efisiensi luar biasa dalam proses operasional kami. Rekor 34 menit ini bukan sekadar angka, tetapi representasi dari komitmen TTL untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa. Kami akan terus mendorong peningkatan kinerja agar TTL menjadi pelabuhan yang semakin andal dan kompetitif di tingkat nasional maupun global.” ungkapnya.

    Proses ship to ship merupakan salah satu indikator layanan operasional yang akan terus ditingkatkan, hal ini telah menjadi fokus dalam issue strategis Pelindo di 2025. Upaya ini membuahkan hasil, dari target awal penyelesaian dalam dua jam, kini dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu jam.

    Efisiensi tersebut bukan hanya memangkas waktu tunggu kapal untuk sandar, tetapi juga meningkatkan pemanfaatan tambatan yang secara signifikan mendorong performa TTL semakin unggul di masa depan. (eka)

  • Kolaborasi TTL dengan SPTP dan SPMT Bagikan 3.750 Paket Sembako Kepada Warga

    Kolaborasi TTL dengan SPTP dan SPMT Bagikan 3.750 Paket Sembako Kepada Warga

    JATIMPEDIA, Surabaya  -Terminal Teluk Lamong (TTL), berkolaborasi dengan PT. Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) dan PT. Pelindo Multi Terminal (SPMT) mengadakan kegiatan bertajuk “Pelindo Berbagi Ramadhan 2025” dalam bentuk pembagian sembako gratis dan santunan anak yatim yang dilaksanakan 19 Maret 2025 di Kantor PT Terminal Teluk Lamong.

    Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko TTL, Budi Satriyo, bersama manajemen SPTP, Anang Cahyadi dan Umi Noor Faizah, serta manajemen SPMT, Indra. Juga hadir Camat Benowo, Denny Christupel T, Lurah Tambak Osowilangun, Dedy Purwito, Lurah Romokalisari, Itaqwati, dan Lurah Tambak Sarioso, Gani Nurcahyo.

    Pembagian sembako gratis merupakan salah satu pilar dari program TJSL BUMN dan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan di sekitar area Terminal Teluk Lamong, sebanyak 3.750 paket sembako dibagikan kepada warga sekitar di 7 Kelurahan dan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di TPK Nilam.

    Dalam sambutannya, Bapak Budi Satriyo selaku Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Resiko PT. Terminal Teluk Lamong, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mensupport kegiatan ini yaitu dari Pelindo group dan Pemerintah Kota. “Dengan kolaborasi yang efektif, berbagai persoalan sosial dapat diatasi dengan cara yang lebih terorganisir dan terarah” terang Budi.

    Dalam kesempatan yang sama PT. Terminal Teluk Lamong memberikan santunan kepada 90 anak yatim yang menerima santunan secara simbolis dalam bentuk bingkisan dan bantuan dana.

    Terminal Teluk Lamong berkomitmen untuk terus memberikan perhatian kepada kelompok yang rentan dan membutuhkan dukungan. “Melalui kegiatan semacam ini, perusahaan berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berbagi dan berkontribusi, ini juga menjadi salah satu upaya perusahaan dalam mengambil bagian dalam mengatasi permasalahan sosial di wilayah sekitar” jelas Budi.

    Lurah Tambak Osowilangon menyampaikan langsung rasa terima kasih dan apresiasinya terhadap TTL dalam sambutannya. “Kami mewakili kecamatan dan 7 kelurahan mengucapkan terima kasih kepada PT. Pelindo group atas bantuannya kepada warga kami, tentunya bantuan ini sangat bermanfaat utamanya untuk mengentaskan warga yang termasuk kedalam kategori miskin dan pra-miskin” terang Dedy.

     

    Program ini menjadi pembuktian komitmen PT. Terminal Teluk Lamong untuk berkontribusi terhadap pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, Melalui kolaborasi dengan SPTP dan SPMT, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak yang lebih luas dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Pelindo Group tidak hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga menjalankan  tanggung jawab sosialnya. (eka)

     

  • Ini Strategi TTL Pastikan Kelancaran Layanan Selama Libur Lebaran 2025

    Ini Strategi TTL Pastikan Kelancaran Layanan Selama Libur Lebaran 2025

    JATIMPEDIA, SurabayaPT Terminal Teluk Lamong (TTL) melakukan persiapan lonjakan arus petikemas dalam rangka lebaran Tahun 2025. Strategi TTL di antaranya dengan melakukan monitoring aktif terhadap arus keluar-masuk barang untuk antisipasi kepadatan lapangan penumpukan, baik untuk kontainer maupun kargo curah kering. 

     

    Saat ini dua kapal internasional yang akan sandar di TTL telah teridentifikasi, sementara untuk rute domestik masih menunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum dan sesudah Lebaran. Prediksi volume BM dan receiving delivery dilakukan dengan tetap memperhatikan koordinasi intensif dengan shipping line dan cargo owner untuk memastikan pergerakan barang tetap terjadwal dengan baik

     

    Selain itu kemudahan early stack untuk Customer dengan memberikan opsi early stacking agar pelanggan dapat menyimpan barang lebih awal dan menghindari kendala akibat pembatasan operasional truk selama periode larangan berjalan juga menjadi strategi TTL untuk melayani arus barang yang tinggi saat lebaran Tahun 2025. 

     

    “TTL akan melakukan beberapa strategi untuk antisipasi arus barang saat lebaran dengan pengaturan jadwal di lapangan penumpukan, sosialisasi kepada pelanggan mengenai jadwal stacking dan cut-off time untuk menghindari bottle neck pengiriman juga sangat penting” ujar David Pandapotan Sirait, Direktur PT Terminal Teluk Lamong.

     

    Adapun kemudahan lain yang dibutuhkan yakni pemberian solusi operasional sesuai dengan kondisi di lapangan, seperti alternatif pengiriman multimoda atau fasilitas dan peralatan tambahan yang dapat mempercepat proses distribusi. Fleksibilitas dalam kebijakan penyimpanan dan handling cargo berdasarkan kebutuhan pelanggan selama periode libur lebaran. 

     

    “Dengan strategi ini, TTL dapat menjaga kelancaran operasional logistik, meminimalkan dampak dari pembatasan truk, serta tetap memberikan layanan terbaik bagi pelanggan selama bulan puasa dan libur Idul Fitri” tutup David.

    Ditambahkan, TTL berhasil mencatatkan hasil positif dalam kegiatan pelayanan kapal hingga Februari 2025. Dengan menjalankan metode operasional berbasis planning and control, target Effective Time (ET) dibandingkan dengan Berthing Time (BT) tahun 2025 sebesar 81% untuk kapal petikemas internasional dan 73% untuk kapal domestik dapat dicapai dengan realisasi yaitu sebesar 87,98% untuk kapal internasional dan 80,66% untuk kapal domestik. Capaian tersebut menunjukkan bahwa Terminal Teluk Lamong melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kapal yang efektif dan efisien.

     

    Atas kegiatan operasional yang efektif, Terminal Teluk Lamong berhasil melayani bongkar muat petikemas periode Januari sampai dengan Februari 2025 sebesar 143.179 Teus atau mengalami kenaikan sebesar 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 136.746 Teus. (eka)

  • TTL Tahun Ini Targetkan Kinerja  Post-Not Operation Time

    TTL Tahun Ini Targetkan Kinerja  Post-Not Operation Time

    JATIMPEDIA,  Surabaya  – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) terus berupaya memberikan pelayanan operational and commercial excellence kepada pengguna jasa. Kali ini TTL menggelar Evaluasi Pelaksanaan Pemanduan dan Penundaan kapal Petikemas dan Curah kering di Terminal Teluk  Lamong  tahun  2024 dan Pembahasan  target  kinerja  Post-Not Operation Time (NOT3) dan Ship to Ship tahun 2025.

    Evaluasi ini merupakan wadah koordinasi antara PT Terminal Teluk Lamong dengan tim pelayanan kapal PT Pelindo Regional 3 dan PT Pelindo Jasa Maritim. Hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu sandar (berthing time) dan pergantian antar kapal (ship to ship) yang akan meningkatkan ketersediaan tambatan dan kelancaran arus barang.

     

    Pada tahun 2025 ini, target Post-Not Operation Time (NOT3) yaitu dari kapal selesai berkegiatan (Complete) hingga berangkat (Departure) kurang dari 3 jam untuk kapal curah kering dan kurang dari 30 menit untuk kapal petikemas. Sedangkan untuk target ship to ship kapal curah kering kurang dari 2 jam sedangkan kapal petikemas kurang dari 1 jam. Dimana capaian rekor waktu ship to ship yang telah diraih atas hasil koordinasi yang baik tersebut yaitu selama 47 menit dimana waktu ini tercatat dari jarak waktu antara Lastline MV Nikolas D hingga Firstline MV Darya Ruchi di bulan Desember 2024 lalu.

     

    Selain catatan rekor waktu ship to ship tercepat, pada tahun 2024 lalu,  TTL juga mencatatkan sejarah penyandaran kapal dengan draft terdalam yang pernah sandar di area Tanjung Perak yaitu kapal MV Danae R dengan draft sandar 13.27 meter. Hal ini menunjukkan hasil kolaborasi yang baik antara terminal dengan tim pelayanan kapal karena telah menyediakan tunda dan pandu yang tangguh dan handal.

     

    Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menyampaikan bahwa koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepetingan menjadi kunci utama dalam mempersingkat waktu Post-Not Operation Time (NOT3). “Ketika kapal yang akan berlayar sudah dalam masa penyelesaian kegiatan bongkar muat, tim TTL langsung berkoordinasi untuk kapal yang menggantikan atau kapal sandar berikutnya. Dengan demikian tim pelayanan kapal bisa lebih awal mempersiapkan kapal yang akan masuk” ujar David.

     

    Dengan pola operasional berbasis planning and control yang digunakan untuk memastikan waktu NOT3 tidak melebihi target yang telah ditentukan, maka diperlukan koordinasi secara konsisten antara pihak pihak pemangku kepentingan, dalam hal ini pihak terminal harus memastikan bahwa clearance dokumen dan sisa petikemas bongkar muat kepada pihak tim pelayanan kapal dan agen pelayaran pada saat 2 jam sebelum kapal selesai berkegiatan, kemudian pada rentang waktu 1.5 jam sebelum kapal selesai berkegiatan pihak tim pelayanan kapal melakukan persiapan penugasan pandu dan kapal tunda. 

     

    Langkah koordinasi dalam pengendalian pada akhir kegiatan kapal ini, diharapkan mampu mempersingkat waktu NOT3 yang yang ujung-ujungnya akan memberikan kontribusi positif dalam efisiensi biaya logistik. “Mempersingkat waktu NOT3 dan ship to ship merupakan langkah nyata PT Terminal Teluk Lamong dalam mewujudkan kelancaran arus barang dan menekan biaya logistik untuk menguatkan ekonomi Indonesia sesuai dengan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia.” tutup David. (eka)