Tag: #TerminalPetikemasSurabaya

  • Arus Peti Kemas TPS  Maret 2025 Tumbuh 6,9 Persen

    Arus Peti Kemas TPS Maret 2025 Tumbuh 6,9 Persen

    JATIMPEDIA, SurabayaPT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencatatkan peningkatan arus peti kemas pada bulan Maret 2025, dengan kenaikan sebesar 6,92% dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month).

    Pada Februari 2025, jumlah arus petikemas tercatat 125.474 TEUs, sementara pada bulan Maret angka tersebut meningkat menjadi 134.159 TEUs.

    Peningkatan ini terutama didorong oleh kontribusi dari arus peti kemas internasional yang tercatat pada 128.373 TEUs di bulan Maret, naik 9,01% dibandingkan 117.761 TEUs pada Februari.

    Namun, meski arus peti kemas internasional mengalami lonjakan, arus peti kemas domestik justru mengalami koreksi sebesar 24,98%. Dari 7.713 TEUs pada Februari, angka tersebut terkoreksi menjadi 5.786 TEUs pada bulan Maret, yang sebagian besar disebabkan oleh menurunnya produksi barang di pabrik sebagai upaya penyesuaian terhadap jadwal libur panjang lebaran dan cuti bersama. 

    Dari arus peti kemas internasional, untuk arus peti kemas ekspor naik sebesar 2,64% dari 60.206 TEUs di bulan Februari, meningkat menjadi 61.798 TEUs pada bulan Maret. Sementara untuk arus peti kemas impor mencatatkan peningkatan sebesar 15,67% dari 57.555 TEUs pada bulan Februari menjadi 66.575 TEUs pada bulan Maret. Perbandingan arus peti kemas antara ekspor dengan impor pada bulan Maret adalah 48% (61.798 TEUs) untuk peti kemas ekspor dan 52% (66.575 TEUs) untuk peti kemas impor. Dibandingkan dengan Februari 2025, prosentase perbandingan arus peti kemas ekspor menyumbang 51% dengan arus peti kemas sebanyak 60.206 TEUs, sementara impor tercatat sebanyak 57.555 TEUs atau 49% dari total arus peti kemas.

    TPS juga mencatatkan peningkatan jumlah kunjungan kapal sebesar 0,97%, dari 103 kunjungan kapal pada Februari menjadi 104 kunjungan kapal pada bulan Maret.

    “Peningkatan yang tercatat pada bulan Maret menjadi indikasi positif bagi industri logistik, yang terus berkembang. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak dan keberhasilan ini tidak lepas dari upaya kolaboratif seluruh pihak di TPS untuk terus memberikan layanan yang lebih cepat, efisien dan handal di tengah tantangan pasar yang dinamis”, ungkap Wahyu Widodo

    Dari sisi kinerja bongkar muat, TPS juga mencatat peningkatan pada bulan Maret, dengan capaian 52,14 box/ship/hour naik sebesar 1,98% dibandingkan bulan Februari (51,13 box/ship/hour). Capaian tersebut melampaui kinerja bongkar muat yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya (48 box/ship/hour). TPS tetap masih memimpin perolehan market share dengan prosentase 83 % di Pelabuhan Tanjung Perak. (eka)

  • TPS Sosialisasikan Lagi Komitmen Pelindo Bersih

    TPS Sosialisasikan Lagi Komitmen Pelindo Bersih

    JATIMPEDIA, Surabaya – Di bulan Ramadhan, kegiatan di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS)  semakin meningkat. Mengimbangi hal tersebut, TPS tetap beroperasi selama 24/7 hari dengan standar operasional yang senantiasa dijaga dan ditingkatkan. Salah satu standar yang dipertahankan dan dilakukan upaya perkuatan secana berlanjut adalah pelaksanaan komitmen Pelindo Bersih, yang selaras dengan komitmen Pelabuhan Bersih. 

    Dalam rangka memperkuat pelaksanaan komitmen tersebut, kembali TPS melakukan sosialisasi anti pungli, anti gratifikasi, anti suap dan anti korupsi kepada pengguna jasa. Dalam kesempatan pertama, sosialisasi dilakukan kepada para pengemudi truk tentang anti pungli. Dalam kegiatan sosialisasi ini, TPS juga kembali berbagi informasi tentang kanal pelaporan apabila para pengemudi truk mengetahui adanya indikasi dan/atau tindakan pungli di TPS. 

    Selain itu, tim TPS juga melakukan dialog dengan para pengemudi truk untuk mengetahui pendapat para pengemudi tersebut tentang layanan TPS, kendala yang dihadapi dalam kegiatan operasional dan kepada siapa para pengemudi dapat menyampaikan informasi tentang kendala untuk memperoleh solusi. 

    Pada setiap akhir sesi sosialisasi, tim TPS kemudian membagikan stiker berisi informasi kanal pelaporan indikasi dan/atau tindakan pungli (whistle blowing systems) serta kanal yang dapat dihubungi untuk memperoleh info maupun solusi apabila terjadi kendala operasional saat berkegiatan di TPS.

    Kegiatan pembagian stiker ini dilakukan pada Selasa (25/3) di beberapa titik strategis di area pintu masuk ekspor-impor serta lapangan penumpukan TPS. Stiker tersebut tidak hanya mengingatkan pengemudi truk untuk mendukung praktik Pelindo/Pelabuhan Bersih yang anti praktik pungli, tetapi juga memuat informasi penting mengenai saluran pengaduan, termasuk website, nomor telepon, WhatsApp, faksimile, email, dan surat menyurat yang terhubung langsung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). TPS memastikan bahwa identitas pelapor akan dijaga kerahasiaannya, serta laporan akan ditindaklanjuti dengan serius.

    Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, menjelaskan bahwa pembagian stiker ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat penerapan tata kelola perusahaan yang baik, terutama dalam menjaga pelaksanaan komitmen Pelindo/Pelabuhan Bersih melalui gerakan anti pungli, anti gratifikasi, anti suap dan anti korupsi, utamanya di momen-momen penting, salah satunya menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

    Kami memahami bahwa di musim puncak logistik seperti menjelang Idul Fitri, intensitas pengiriman barang meningkat, yang dapat berpotensi menimbulkan gesekan dan praktik-praktik yang melanggar ketentuan. Untuk itu, kami hadir mengingatkan kembali serta memastikan saluran pelaporan yang aman dan transparan“, ujar Wahyu.

    Lebih lanjut, Wahyu menekankan bahwa komitmen untuk menciptakan pelabuhan yang bersih tidak hanya bergantung pada sosialisasi, edukasi dan pengawasan, tetapi juga didukung dengan teknologi yang mampu mengurangi benturan dan gesekan dalam transaksi di lapangan. Dalam hal ini, TPS telah mengimplementasikan berbagai teknologi digital melalui layanannya guna mendukung transparansi dan efisiensi, salah satunya dengan mengurangi pertemuan tatap muka yang bisa memicu potensi pungli.

    Beberapa sistem yang kami terapkan, seperti pembuatan job order atau e-CEIR, automatisasi gerbang (gate automation) dan CDR online, merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh TPS guna meminimalisir interaksi langsung yang dapat berpotensi menimbulkan peluang pungli. Kami juga menerapkan sistem VMT pada RTG untuk meningkatkan efisiensi operasional”, jelas Wahyu.

    Sistem tersebut merupakan bagian dari transformasi digital yang dilakukan oleh TPS sebagai bagian dari Pelindo dan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) dalam rangka mendukung kebijakan pelabuhan yang bersih dan bebas pungli.

    Melalui langkah-langkah ini, TPS berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan pelabuhan yang bebas dari pungli, serta mendukung tercapainya tata kelola yang baik dan sistem logistik yang lebih transparan.

    Agus, salah satu pengemudi truk dari PT Panca Pilar yang merupakan pengguna jasa TPS mengungkapkan pendapatnya dengan situasi TPS saat ini, “Sejauh ini, TPS sudah sangat aman. Tidak ada yang meminta-minta di dalam, dan saya senang karena TPS telah memastikan tidak ada pungli yang terjadi dalam setiap proses operasional“, ujar Agus.

    Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, TPS berkomitmen untuk terus memperkuat integritas dan transparansi di pelabuhan, menjadikannya sebagai kontribusi dalam mewujudkan Pelabuhan Bersih yang bebas dari praktik-praktik melanggar hukum/ketentuan, termasuk praktik pungli, suap, gratifikasi dan korupsi yang mengutamakan efisiensi operasional dalam mendukung pertumbuhan logistik yang sehat. (eka)

  • TPS Gelar Tadarus Al Qur’an dan Pelindo Berbagi Ramadhan

    TPS Gelar Tadarus Al Qur’an dan Pelindo Berbagi Ramadhan

    JATIMPEDIA, Surabaya  Momentum bulan suci Ramadhan dimanfaatkan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) untuk memperkuat nilai spiritual dan kepedulian sosial di lingkungan kerja. Melalui kegiatan Tadarus Al Qur’an bersama pekerja serta pemberian santunan kepada anak yatim piatu dan mitra kerja, TPS menghadirkan semangat kebersamaan yang hangat dan penuh makna.

    Kegiatan ini digelar pada Senin (24/3) di Masjid At-Taubah TPS, dihadiri langsung oleh Komisaris Utama TPS Arief Prabowo beserta jajaran Komisaris dan Direksi TPS. Lebih dari 100 pekerja TPS turut ambil bagian dalam suasana religius yang kental dan penuh kekhidmatan.

    Tadarus Al Qur’an ini menjadi program khusus Ramadhan tahun ini, melanjutkan kebiasaan mengaji yang rutin dilaksanakan setiap pekan. Sebanyak 30 pekerja terlibat aktif dalam kegiatan ini, termasuk para Direksi dan Komisaris yang turut hadir dan berbaur dengan para peserta. Kolaborasi ini menciptakan nuansa kekeluargaan yang erat di tengah aktivitas perusahaan.

    “Ini menjadi bentuk kebersamaan yang nyata. Tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga merekatkan hubungan antar pekerja”, ujar Wahyu Widodo, Direktur Utama TPS.

    Selain kegiatan spiritual, TPS juga menyalurkan bantuan sosial berupa 586 paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula pasir, dan makanan siap saji kepada mitra kerja non-Pelindo Group. TPS juga menyerahkan santunan dan bingkisan senilai 20 juta rupiah kepada tiga panti asuhan, yakni Yayasan An Nur, Yayasan Muhammadiyah Gresikan dan Yayasan Nurani Mandiri. Bingkisan turut diberikan kepada para Imam Masjid At-Taubah sebagai bentuk penghargaan.

    Rangkaian kegiatan ini melengkapi program sosial Ramadhan TPS yang telah dimulai sejak awal bulan puasa. Di antaranya, pembagian 5.880 paket sahur dan buka puasa untuk mitra kerja, pemberian takjil kepada jamaah Masjid At-Taubah, serta distribusi 300 paket takjil setiap hari kepada para pengemudi truk eksternal selama 30 hari penuh.

    Sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), TPS juga mengedepankan keterlibatan aktif para pekerja melalui program Employee Social Responsibility yang merupakan komitmen segenap Pelindo/SPTP Grup. Hingga akhir bulan Ramadhan/Maret 2025, keterlibatan pekerja dalam kegiatan TJSL TPS akan berjumlah 200 orang. Program ini merupakan amanah dari Kementerian BUMN dan Head Office Pelindo, serta menjadi bagian dari indikator kinerja (KPI) pekerja.

    “Program Ramadhan ini bukan sekadar berbagi, tapi juga bentuk nyata kontribusi kami dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Harapannya, kegiatan ini membawa manfaat yang berkelanjutan dan memperkuat ikatan sosial di lingkungan TPS”, tambah Wahyu.

    Melalui kegiatan ini, TPS berharap semangat Ramadhan tidak hanya menjadi inspirasi untuk berbagi, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara seluruh insan perusahaan dan mitra kerja yang selama ini menjadi bagian penting dalam operasional TPS. (eka)

  • TPS Sukses Terapkan Planning and Control untuk Kapal Full and Down

    TPS Sukses Terapkan Planning and Control untuk Kapal Full and Down

    JATIMPEDIA, Surabaya  – Transformasi bisnis dan operasional pasca integrasi Pelindo terus menunjukkan hasil positif di berbagai lini. Salah satu wujud keberhasilan tersebut tercermin dari peningkatan kinerja operasional PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), yang sukses mengimplementasikan standarisasi operasional berbasis Planning and Control (P&C) dalam penanganan kapal bermuatan penuh (full and down).

    Transformasi ini merupakan bagian dari strategi bisnis Pelindo pasca integrasi yang menitikberatkan pada efisiensi, efektivitas layanan, serta peningkatan daya saing pelabuhan nasional di pasar global. Standarisasi operasional menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan layanan terminal yang andal, produktif, dan kompetitif.

    “Sebagai bagian dari strategi pasca integrasi, Pelindo melalui SPTP terus mendorong implementasi standar operasional yang seragam di seluruh lini layanan terminal. Salah satunya adalah penerapan operasi berbasis Planning and Control yang kini telah dijalankan secara optimal oleh tim operasional TPS,” ujar Direktur Operasi TPS, Rino Wisnu Putro.

    Operasi berbasis Planning and Control merupakan pendekatan sistematis yang mengedepankan perencanaan detail dan pengawasan terintegrasi untuk mengoptimalkan proses bongkar muat. Model ini dinilai efektif dalam mengurangi potensi gangguan di lapangan serta mempercepat proses sandar dan muat kapal, khususnya pada kapal bermuatan penuh (full and down), yang membutuhkan penanganan dengan tingkat akurasi tinggi agar ruang palka kapal dapat dimanfaatkan secara maksimal dan broken stowage (ruang tak terisi) dapat diminimalkan.

    Dalam praktiknya, penanganan kapal full and down memiliki tantangan tersendiri, mulai dari perubahan stowage plan hingga klasifikasi muatan. Untuk mengatasi hal tersebut, TPS menerapkan sejumlah strategi yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas. Strategi tersebut meliputi penguatan koordinasi internal antara tim perencanaan kapal dan tim pengawasan bongkar muat, pemisahan muatan tertentu yang berpotensi menimbulkan perubahan pada rencana pemuatan, klasifikasi berat peti kemas untuk memudahkan proses penataan di atas kapal, serta evaluasi performa harian sebagai bagian dari proses continuous improvement.

    Hasil dari penerapan strategi tersebut menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan. Pada kapal Brickell tujuan Singapura dan Tanjung Pelepas, Malaysia, produktivitas yang diukur melalui Boxes per Ship per Hour (BSH) meningkat dari 39,76 box per jam pada saat sandar tanggal 5 Februari 2025 menjadi 57,74 box per jam saat sandar pada 13 Maret 2025, atau naik sebesar 31 persen. 

    Peningkatan kinerja ini juga berdampak langsung terhadap efisiensi waktu sandar (Port Stay), yang berkontribusi pada penurunan biaya logistik. Waktu sandar kapal Brickell  menurun dari 28,17 jam menjadi 25,97 jam (efisiensi 8 persen). 

    “Alhamdulillah, implementasi Planning and Control telah membuahkan hasil nyata. Kami akan terus melakukan penyempurnaan operasional untuk mendukung target besar SPTP dan Pelindo dalam mewujudkan terminal berkelas dunia,” kata Rino.

    Setyawan Nurhadi, Operations PT Pelayaran Bintang Putih (Agen dari Kapal Brickell), menyampaikan apresiasi positif terhadap perbaikan layanan yang dilakukan oleh TPS. “Kami menilai positif upaya perbaikan layanan yang dilakukan TPS terhadap penanganan bongkar muat kapal Brickell yang bermuatan penuh atau full and down,” kata Hadi.

    Sebagai bagian dari subholding SPTP, TPS memiliki peran strategis dalam mendukung visi lima tahun ke depan untuk menjadi operator terminal petikemas berkelas dunia dengan total trafik sebesar 15,7 juta TEUs pada tahun 2029. Upaya peningkatan produktivitas serta efisiensi operasional di setiap lini menjadi komitmen TPS dalam mendukung terwujudnya sistem logistik nasional yang modern, efisien, dan kompetitif. (eka)

  • Kargo Aman Bersama PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Strategi Layanan Saat Peak Season Nyepi, Idul Fitri dan Cuti Bersama 2025

    Kargo Aman Bersama PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Strategi Layanan Saat Peak Season Nyepi, Idul Fitri dan Cuti Bersama 2025

    JATIMPEDIA, Surabaya  – Libur Idul Fitri identik dengan lonjakan aktivitas layanan di pelabuhan dan terminal, termasuk di Terminal Petikemas Surabaya (TPS). Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan aktivitas layanan di TPS antara lain arus masuk barang untuk kebutuhan Idul Fitri, pembatasan operasional truk di jalan nasional (baik tol maupun non-tol), serta libur nasional dan cuti bersama.

    Selain itu, TPS juga mengantisipasi potensi lonjakan layanan karena adanya hal/peristiwa tak terduga  seperti kongesti di pelabuhan asal (loading port) maupun pelabuhan tujuan (destination port) yang mungkin akan berdampak pada peningkatan okupansi lapangan penumpukan (Yard Occupancy Ratio – YOR).

    Untuk itu, TPS telah menyiapkan serangkaian strategi dalam rangka memastikan kelancaran layanan. Diantara strategi yang akan dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan YOR, adalah berkoordinasi dengan Bea Cukai dalam hal izin pengaturan area penumpukan peti kemas ekspor dan impor. 

    Langkah kedua adalah pelaksanaan housekeeping atau pembersihan lapangan penumpukan peti kemas impor, yang bertujuan untuk menyiapkan ruang penumpukan bagi peti kemas impor yang akan datang setelah proses pembongkaran dari kapal. 

    Langkah ketiga adalah peningkatan operasional stack height menjadi 5 tumpukan (tier) untuk kapal feeder, yang akan meningkatkan kapasitas penumpukan untuk peti kemas ekspor tujuan Singapura atau Tanjung Pelepas, Malaysia.

    Langkah antisipatif selanjutnya adalah dengan melakukan Pemindahan Lokasi Penimbunan (PLP) ke Lini II di luar area TPS untuk peti kemas yang telah lebih dari 3 hari berada di lapangan penumpukan TPS. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 25 Tahun 2017 tentang Batas Waktu Penumpukan (Long Stay) di Pelabuhan Utama Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar.

    Direktur Operasi TPS, Rino Wisnu Putro mengungkapkan bahwa TPS telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran operasional selama peak season, baik dari sisi operasional, SDM, engineering, IT, serta safety and security. “Kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan kelancaran arus barang selama periode sibuk ini,” ujar Rino.

    Dari sisi operasional, TPS akan beroperasi non-stop 24 jam, 7 hari dalam seminggu, kecuali pada Hari H Idul Fitri. Pada Hari H+1, TPS akan kembali beroperasi normal mulai pukul 00:01 WIB.

    Bagi pengguna jasa yang memiliki keluhan atau pertanyaan terkait layanan TPS, Customer Service TPS siap membantu (24/7) dan dapat dihubungi melalui saluran telepon di (031) 320 2020 atau melalui email ke alamat CS@tps.co.id.

    Dengan berbagai langkah persiapan yang telah disusun, TPS optimis dapat menjaga kelancaran operasional dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa selama periode peak season Libur Hari Raya Nyepi, Idul Fitri dan Cuti Bersama 2025. (eka)

  • Arus Petikemas di TPS Selama Februari Naik 3,82 Persen

    Arus Petikemas di TPS Selama Februari Naik 3,82 Persen

    JATIMPEDIA, Surabaya  – Arus peti kemas di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) pada bulan Februari 2025 naik 3,82% dibandingkan dengan bulan Januari 2025 (perbandingan month on month).

    Pada bulan pertama tahun 2025, jumlah arus peti kemas tercatat sebesar 120.857 TEUs, sedangkan pada bulan kedua tahun 2025 jumlahnya meningkat menjadi 125.474 TEUs.

    Peningkatan ini didorong oleh kontribusi dari arus peti kemas internasional, yang pada bulan Januari 2025 tercatat sebanyak 114.919 TEUs dan meningkat menjadi 117.761 TEUs pada bulan Februari 2025, naik sebesar 2,47%.

    Sementara itu, arus peti kemas domestik naik 29,89%, dari 5.938 TEUs di bulan Januari menjadi 7.713 TEUs pada bulan Februari.

    Dari arus peti kemas internasional, untuk arus peti kemas ekspor naik sebesar 8,43% dari 55.527 TEUs di bulan Januari, meningkat menjadi 60.206 TEUs pada bulan Februari. Sedangkan untuk arus peti kemas impor terkoreksi sebesar 3,09% dari 59.392 TEUs pada bulan Januari menjadi 57.555 TEUs pada bulan Februari. Perbandingan arus peti kemas ekspor dan impor pada bulan Februari tahun 2025 mengalami ciri perdagangan surplus dimana arus peti kemas ekspor lebih besar daripada impor, yaitu 51% (60.206 TEUs) untuk peti kemas ekspor dan 49% (57.555 TEUs) untuk peti kemas impor. Dibandingkan dengan Februari 2025, prosentase perbandingan arus peti kemas ekspor dan impor di bulan Januari 2025 mengalami situasi sebaliknya dimana impor lebih besar daripada ekspor. Pada bulan Januari, ekspor menyumbang 48% dengan arus peti kemas sebanyak 55.527 TEUs, sementara impor tercatat sebanyak 59.392 TEUs atau 52% dari total arus peti kemas.

    Selain itu, jumlah kunjungan pada bulan Februari 2025 juga meningkat 4,04%, dengan total 103 kunjungan kapal dibandingkan Januari 2025 yang tercatat sebanyak 99 kunjungan kapal.

    Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan semua pihak, terutama Pelanggan, kepada TPS. “Capaian positif ini merupakan hasil dari konsistensi TPS dalam meningkatkan kualitas layanan dan beradaptasi dengan kebutuhan industri logistik yang dinamis”, ungkapnya.

    Dari sisi kinerja bongkar muat, TPS juga mencatat peningkatan yang signifikan, dengan capaian 51 box/ship/hour, melampaui kinerja bongkar muat yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya (48 box/ship/hour). TPS tetap masih memimpin perolehan market share dengan prosentase 83 % di Pelabuhan Tanjung Perak. (eka)

  • TPS Rutin Tiap Hari Bagikan Takjil kepada Pengemudi Truk

    TPS Rutin Tiap Hari Bagikan Takjil kepada Pengemudi Truk

    JATIMPEDIA, Surabaya  – Sebagai salah satu bentuk syukur, selama bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan pada Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), melaksanakan pembagian takjil untuk berbuka puasa kepada pengemudi truk eksternal.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilaksanakan setiap hari selama Bulan Ramadhan, mulai tanggal 1 hingga 30 Maret 2025, di area parkir ekspor dan impor serta lapangan penumpukan TPS.

    Kegiatan pembagian takjil ini merupakan bentuk kepedulian TPS terhadap pengemudi truk eksternal yang tetap menjalankan tugasnya sekaligus menjalankan ibadah di bulan penuh berkah, khususnya saat waktu berbuka puasa.

    Sebanyak 300 paket takjil dibagikan setiap hari kepada pengemudi truk eksternal, mulai pukul 17.30 hingga 18.30 WIB. Setiap hari, 6 orang pekerja TPS melakukan pembagian takjil yang telah disediakan oleh TPS.

    Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, mengungkapkan bahwa peran pengemudi truk eksternal sangat penting bagi kelancaran distribusi logistik dan operasional di Pelabuhan.

    Kami sadar bahwa pengemudi truk eksternal memiliki peran yang tak terpisahkan dari bisnis TPS. Oleh karena itu, kegiatan pembagian takjil ini kami lakukan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap para pengemudi truk yang melakukan kegiatan operasional di terminal, terutama saat menjelang waktu berbuka puasa” ujar Wahyu.

    Lebih lanjut, Wahyu juga menyampaikan “Pembagian takjil ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan pekerja TPS dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta mendukung penguatan service mindset atau jiwa melayani yang lebih baik kepada customer kami,” tambahnya.

    Para pengemudi truk eksternal merupakan salah satu dari empat kelompok customer utama TPS, selain perusahaan pelayaran (shipping lines), perusahaan ekspedisi muatan kapal laut (EMKL)/forwarder dan pemilik barang (cargo owner). TPS tercatat memiliki data 572 perusahaan trucking yang terdaftar sebagai customer. Setiap harinya, sekitar 3.000 truk keluar masuk TPS, terdiri dari 1.600 truk yang membawa peti kemas impor (delivery) dan 1.400 truk yang membawa peti kemas ekspor (receiving). Oleh karena itu, layanan TPS kepada kepada para pengemudi truk pengangkut peti kemas ini merupakan salah satu fokus layanan prima oleh TPS. (eka)

  • TPS Awali 2025 Dengan Capaian Kinerja Yang Kuat

    TPS Awali 2025 Dengan Capaian Kinerja Yang Kuat

    JATIMPEDIA, SurabayaDi awal tahun 2025, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menangani bongkar muat melebihi target yang ditetapkan, dengan menangani 120.857 TEUs atau capaian 101,61% dibandingkan target. Kinerja ini didukung oleh capaian kinerja penanganan arus peti kemas internasional dengan capaian 102,84% dibandingkan target.

    Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, capaian arus peti kemas di TPS pada Januari tahun 2025 ini terkoreksi 6,8%, dengan kontribusi koreksi pada capaian arus petikemas internasional 3,9% dibandingkan Januari 2024. Hal ini merupakan konsekuensi atas libur Chinese New Year (CNY) yang menyebabkan sejumlah kapal, terutama yang berasal dan menuju China, tidak beroperasi untuk sementara waktu. 

    Perbandingan arus peti kemas antara ekspor dan impor pada Januari tahun 2025 adalah 48% (55.527 TEUs) untuk peti kemas ekspor dan 52% (59.392 TEUs) untuk peti kemas impor. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, arus peti kemas impor tahun 2025 meningkat 1%. Prosentase impor 51% merupakan kontribusi arus peti kemas sebanyak 60.662 TEUs. Sebaliknya, arus peti kemas ekspor terkoreksi 1%. Arus peti kemas ekspor pada Januari tahun 2024 tercatat sebanyak 58.885 TEUs.

    Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo mengungkapkan bahwa TPS terus melakukan upaya berkelanjutan dalam menangani bongkar muat peti kemas, baik internasional maupun domestik.

    Di antara upaya berkelanjutan tersebut dilakukan melalui berbagai inisiatif, termasuk menguatkan penerapan standarisasi, dalam hal ini termasuk melakukan kegiatan operasi berbasis planning & control, melanjutkan journey digitalisasi serta melakukan inisiatif efisiensi. 

    Kami bersyukur dapat mencapai target throughput di awal tahun 2025 ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Pemegang Saham dan akan terus melakukan upaya guna pencapaian yang lebih baik setiap waktu”, ungkapnya. 

    Dari sisi kinerja bongkar muat, TPS juga mencatat peningkatan yang signifikan, dengan capaian 50 box/ship/hour, melampaui kinerja bongkar muat yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya (48 box/ship/hour). TPS tetap masih memimpin perolehan market share dengan prosentase 83% di Pelabuhan Tanjung Perak. (eka)

  • ALFI/ILFA Jatim Gelar Diskusi Guyub di Terminal Petikemas Surabaya (TPS)

    ALFI/ILFA Jatim Gelar Diskusi Guyub di Terminal Petikemas Surabaya (TPS)

    JATIMPEDIA,  Surabaya PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) kembali menjadi tuan rumah dalam acara diskusi guyub bertajuk “Coffee Morning” yang diselenggarakan oleh DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur pada Rabu (19/2). 

    Bertempat di Java Meeting Room Lantai 1 Gedung Administrasi TPS, acara ini dihadiri oleh 100 orang perwakilan perusahaan forwarder yang menjadi anggota ALFI, serta para pemangku kepentingan seperti Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, Perwakilan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Timur, serta perwakilan dari Pelindo Group, menjadikan diskusi ini gayeng. 

    Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa TPS terbuka untuk kegiatan-kegiatan diskusi antar pemangku kepentingan di pelabuhan. “Harapannya melalui diskusi semacam ini, terjadi titik temu atas permasalahan-permasalahan yang ada, untuk perbaikan sesuai dinamika dalam bisnis, demi kemaslahatan bersama”, ungkapnya.

    Berbagai topik disampaikan oleh para pemangku kepentingan, hingga materi diskusi menjadi sangat kompehensif dari berbagai aspek yang berkaitan denganan layanan di Pelabuhan. Mulai dari pentingnya kebersamaan dalam menjaga iklim usaha yang harmonis di Pelabuhan Tanjung Perak sebagaimana disampaikan oleh Kepala KSOP Tanjung Perak, kemudian penerapan peraturan Menteri Keuangan tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan oleh Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak dan tersedianya alat pemindai petikemas di PT TPS dari Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai dukungan terhadap program Asta Cita, dalam hal ini adalah penindakan & pemberantasan penyelundupan melalui pelabuhan, hingga kesiapan kegiatan operasional di PT TPS saat Ramadhan.

    Bak gayung bersambut, para peserta diskusi sangat antusias atas apa yang disampaikan, dan hal itu terlihat dari jalannya diskusi yang dinamis. Seperti saran pengembangan berkaitan dengan system invoicing, perbaikan dalam penerapan Verified Gross Mass (VGM) serta tingkat kemacetan yang sering terjadi di akses jalan ke TPS.  

    Menanggapi masukan tersebut, Wahyu Widodo menyampaikan bahwa sistem yang dijalankan di TPS, dapat beradaptasi sesuai kebutuhan customer. “Kemampuan beradaptasi atas segala perubahan menjadi kunci keberlangsungan usaha perusahaan” demikian Wahyu menyampaikan. TPS juga menjamin dilakukannya 2 tahap verifikasi dalam penerapan VGM, serta informasi bahwa timbangan di TPS secara rutin dikalibarasi oleh BMKG guna memastikan validitas hasil timbangan, sementara atas keluhan kemacetan yang sering terjadi, Wahyu menambahkan bahwa TPS memiliki beberapa strategi penanganan kemacetan antara lain dengan melakukan pengalihan alur dan trafik manajemen dengan meminimalkan dampak terhadap kelancaran lalu lintas di sekitar area TPS, bekerjasama dengan Polres KP3 Tanjung Perak. Selain itu, Kepala Kantor KSOP Tanjung Perak juga menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya serta bekerja bersama  Pelindo Grup, termasuk TPS, dalam hal pengendalian lalu lintas di area Pelabuhan.

    Ketua DPW ALFI/ILFA Jawa Timur, Sebastian Wibisono, mengucapkan terima kasih kepada TPS yang telah menfasilitasi kegiatan Coffee Morning DPW ALFI Jatim bersama para pemangku kepentingan. “Harapannya diskusi semacam ini harus sering dilakukan agar diperoleh solusi yang solutif atas tantangan bersama”, ungkap Wibi, sapaan akrabnya menyampaikan. (cin)

  • TPS Sambut Layanan Baru Maersk di Awal 2025

    TPS Sambut Layanan Baru Maersk di Awal 2025

    JATIMPEDIA,  SurabayaPT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), kembali dipercaya untuk melayani rute pelayaran baru pada Februari 2025. Layanan tersebut, IN2 Service, dioperasikan oleh Maersk dengan tujuan Tanjung Pelepas, Malaysia, dan Singapura. Kapal perdana yang melayani rute ini, MV. Brickell dengan Voyage 506S, bersandar di dermaga internasional Terminal Petikemas Surabaya pada Kamis (13/2).

    “Dengan adanya layanan IN2 Service ini, diharapkan dapat memperkuat jaringan feeder yang lebih andal dan fleksibel di kawasan ini, dan memberikan lebih banyak pilihan layanan bagi pelanggan”, demikian Wahyu Widodo, Direktur Utama PT TPS menyampaikan.

    Wahyu menambahkan bahwa IN2 Service menjadi layanan terbaru yang diluncurkan di awal tahun 2025 yang diharapkan semakin memperkuat kemitraan strategis antara TPS dan Maersk. “Dan ini menjadi bentuk kepercayaan yang perlu kami jaga” tambah Wahyu.

    Dukungan fasilitas penunjang layanan, seperti layanan Bea Cukai dan Karantina yang tersedia, menjadikan Terminal Petikemas Surabaya semacam “one stop logistic services”, ditambah pula dengan catatan kinerja baik, yang dicapai TPS dari sisi produktivitas bongkar muat sepanjang tahun 2024 dengan capaian 53 box/ship/hour, melampaui standar nasional yang ditetapkan Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya, yakni 48 box/ship/hour.

    Digitalisasi layanan Terminal Petikemas Surabaya juga menjadi andalan yang mendukung tata kelola layanan yang efektif, effisien dan transparan, guna terpenuhinya 4 aspek kebutuhan pelanggan, yaitu speed of service, reliability, accuracy dan safety & security.

    Head of Ocean Operations Maersk South East Asia & North East Asia (SEA & NEA), Mariel Metzker, yang hadir bersama manajemen TPS dalam penyambutan kapal, mengungkapkan kegembiraannya atas kerja sama yang terus berkembang dengan TPS. “Peluncuran layanan ini di Surabaya dan Semarang semakin memperkuat jaringan konektivitas Maersk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia. Kami sangat senang bisa meningkatkan kolaborasi dengan TPS, yang selama ini memberikan dukungan profesional serta berkontribusi dalam menciptakan efisiensi operasional,” ujar Metzker.

     “Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada TPS dan kami akan terus berupaya memberikan layanan prima yang berkelanjutan. Semoga servis baru ini akan membuka pintu peluang untuk meningkatkan kemajuan ekspor di Jawa Timur dan sekitarnya”, tutup Wahyu. (eka)