Tag: #TerminalPetikemasSurabaya

  • Arus Petikemas Internasional Terminal Petikemas Surabaya Tumbuh 3 Persen di Semester I-2025

    Arus Petikemas Internasional Terminal Petikemas Surabaya Tumbuh 3 Persen di Semester I-2025

    JATIMPEDIA, Surabaya – Arus peti kemas internasional melalui dermaga yang dikelola PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) pada Semester I/2025 meningkat sebesar 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year).

    Pada Semester I/2024, jumlah arus peti kemas tercatat 713.548 Twenty-foot Equivalent Units (TEUs), sedangkan pada Semester I/2025 angka tersebut meningkat menjadi 734.548 TEUs.

    Sementara itu, arus peti kemas secara keseluruhan juga mengalami kenaikan sebesar 1,8 persen dari 754.885 TEUs menjadi 768.518 TEUs. Sedangkan berdasarkan perbandingan month-on-month, arus peti kemas di bulan Juni 2025 sebanyak 135.951 TEUs atau naik 1,58 persen dibandingkan bulan lalu sebesar 133.841 TEUs.

    Adapun kenaikan di bulan keenam 2025 dipicu oleh kontribusi peti kemas internasional sebanyak 130.299 TEUs dan peti kemas domestik sebanyak 5.662 TEUs. Pada bulan Mei 2025 kontribusi peti kemas internasional tercatat sebesar 127.873 TEUs dan kontribusi peti kemas domestik sebanyak 5.968 TEUs.

    Selama ini, TPS mengoperasikan fasilitas terminal yang terdiri dari dermaga internasional sepanjang 1.000 meter dan dermaga domestik sepanjang 450 meter. Operasional bongkar muat didukung oleh 12 unit Container Crane (CC) yang siap melayani kegiatan kepelabuhanan secara efisien dan andal.

    Dari total arus peti kemas internasional Semester I/2025, segmen ekspor mencatatkan pertumbuhan year-on-year sebesar 4,09 persen, dari 346.999 TEUs menjadi 361.218 TEUs. Sementara itu, arus peti kemas impor juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar 1,75 persen, dari 366.549 TEUs menjadi 372.961 TEUs.

    Perbandingan arus peti kemas ekspor dan impor pada bulan Juni tahun 2025 mengalami ciri perdagangan surplus dimana arus peti kemas ekspor lebih besar daripada impor, yaitu 51 persen (65.443 TEUs) untuk peti kemas ekspor dan 49 persen (64.856 TEUs) untuk peti kemas impor.

    Dibandingkan dengan bulan Mei 2025, persentase perbandingan arus peti kemas ekspor dan impor tidak mengalami perubahan.

    Pada bulan Mei, ekspor menyumbang 51 persen dengan arus peti kemas sebanyak 64.642 TEUs, sementara impor tercatat sebanyak 63.321 TEUs atau 49 persen dari total arus peti kemas internasional.

    Jumlah kunjungan kapal pada bulan Juni 2025 juga meningkat 8,6 persen, dengan total 114 kunjungan kapal dibandingkan Mei 2025 yang tercatat sebanyak 105 kunjungan kapal.

    Erika Asih Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS, mengungkapkan bahwa peningkatan throughput sebesar 3 persen dibandingkan periode sebelumnya mencerminkan kepercayaan dan dukungan berkelanjutan dari para pemangku kepentingan terhadap keandalan layanan TPS. “Kami optimistis tren pertumbuhan ini akan terus berlanjut, seiring dengan komitmen perusahaan dalam memperkuat layanan guna mendukung stabilitas logistik,” ujarnya.

    Dari aspek kinerja operasional, TPS mencatat produktivitas bongkar muat, dengan capaian rata-rata sepanjang Semester I/2025 sebesar 52 box/ship/hour.

    Angka ini melampaui standar kinerja yang ditetapkan Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, yaitu 48 box/ship/hour. Selain itu, TPS juga berhasil mempertahankan dominasinya di pasar internasional dengan penguasaan pangsa pasar (market share) sebesar 83 persen di Pelabuhan Tanjung Perak. (eka)

  • Awali Semester II-2025, TPS Layani Rute Baru North China Indonesia, Perkuat Jaringan Layanan Pelabuhan

    Awali Semester II-2025, TPS Layani Rute Baru North China Indonesia, Perkuat Jaringan Layanan Pelabuhan

    JATIMPEDIA,  Surabaya – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), kembali dipercaya melayani layanan baru bernama North China Indonesia (NCI) mulai Juli 2025.

    NCI merupakan layanan reguler yang akan sandar di TPS dengan total tiga kapal yang dioperasikan oleh Pacific International Lines (PIL), serta masing-masing satu kapal dari X-Press Feeders dan HMM. Rute layanan ini menghubungkan Indonesia dengan pelabuhan-pelabuhan utama di North China, yakni Tianjin, Qingdao, Xiamen, lalu Singapura, Jakarta, Surabaya, kembali ke Singapura, dan Tianjin.

    Kapal perdana yang melayani rute ini, MV Kota Sejati Voyage 0520N, merapat di dermaga internasional TPS pada Selasa (8/7).

    “Dengan layanan baru ini, kami berharap dapat memperkuat jaringan direct vessel yang lebih andal dan fleksibel di kawasan, serta memberikan lebih banyak pilihan bagi pelanggan,” ujar Noor Budiwan, Direktur Operasi TPS, saat penyambutan kapal perdana.

    Noor menambahkan, layanan NCI menjadi inovasi terbaru di awal Semester II 2025 yang diharapkan semakin mempererat kemitraan strategis TPS dengan PIL, X-Press Feeders, dan HMM. “Ini adalah bentuk kepercayaan yang harus kami jaga dengan baik,” tambahnya.

    TPS menawarkan kelengkapan layanan mulai dari Bea Cukai hingga Karantina, sehingga menjadi terminal dengan konsep “one stop terminal services”. Selain itu, digitalisasi layanan TPS mendukung tata kelola yang efektif, efisien, dan transparan, guna memenuhi empat aspek utama kebutuhan pelanggan: kecepatan layanan (speed of service), keandalan (reliability), akurasi (accuracy), serta keselamatan dan keamanan (safety & security).

    Sujeeva Salwatura, Presiden Direktur PIL Indonesia, yang hadir bersama manajemen TPS pada penyambutan kapal perdana, menyatakan kegembiraannya atas kerja sama yang terus berkembang. “Peluncuran layanan ini di Surabaya semakin memperkuat jaringan konektivitas PIL untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia. Kami sangat senang dapat meningkatkan kolaborasi dengan TPS, yang selama ini memberikan dukungan profesional dan berkontribusi menciptakan efisiensi operasional,” ujarnya.

    Menanggapi hal tersebut, Noor Budiwan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada TPS dan berkomitmen untuk terus memberikan layanan prima yang berkelanjutan. Ia berharap layanan baru ini dapat membuka peluang peningkatan ekspor dari wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.

    Sepanjang 2024, TPS mencatat arus peti kemas sebesar 1.584.774 TEUs, sementara hingga semester I 2025 sudah mencapai 768.518 TEUs. TPS juga terus mempertahankan dominasinya di pasar internasional dengan pangsa pasar sebesar 83% di Pelabuhan Tanjung Perak. (eka)

  • Uji Coba TBS di Pelindo TPS Diapresiasi Klub Logindo Jatim

    Uji Coba TBS di Pelindo TPS Diapresiasi Klub Logindo Jatim

    JATIMPEDIA, Surabaya –  Perusahaan logistik Klub Logindo, Jawa Timur, mengapresiasi langkah PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), dalam rangka menggelar uji coba Terminal Booking System (TBS) pada hari Senin (7/7/2025).

    Ketua Klub Logindo Jatim, Christin Adni Susilowati, menilai, dengan adanya Terminal Booking System, akan mempermudah pengaturan arus kendaraan ke terminal lebih merata dan teratur.

    “Kami mengapresiasi langkah pemerintah dan stakeholder dan juga PT TPS dengan membuat sistem penjadwalan kedatangan truk melalui pembagian time slot ini,” kata Christin kepada RRI Senin (7/7/2025).

    Menurutnya, selain mengurangi antrean truk pada jam-jam operasional tertentu, inisiatif TPS bersama pemerintah dan pihak terkait kali ini sangat berpengaruh terhadap percepatan waktu pelayanan.

    “Kami menyambut baik sistem ini karena diyakini dapat mengurangi antrean, mempercepat proses di terminal, dan pada akhirnya mendukung efisiensi operasional pelabuhan,” ujarnya.

    Uji coba tersebut menjadi momen untuk mengenalkan sistem TBS kepada seluruh stakeholder, termasuk upaya penyesuaian kode etik operasional pelaku logistik dan layanan helpdesk jika terdapat kendala selama operasional berlangsung. (cin)

  • Perkuat SDM, Pelindo TPS Gelar Pelatihan CTO

    Perkuat SDM, Pelindo TPS Gelar Pelatihan CTO

    JATIMPEDIA, Surabaya – Dalam rangka penguatan sumber daya manusia guna mendukung transformasi dan standarisasi layanan di lingkungan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menyelenggarakan pelatihan Container Terminal Operation (CTO).

    Kegiatan tersebut  diikuti oleh 25 pekerja dari berbagai unit kerja. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, pada 2–4 Juli 2025.

    Pelatihan ini dibuka langsung oleh Direktur Operasi SPTP, Muarip, yang juga turut memberikan pembekalan materi kepada para peserta.

    Program ini menjadi bagian dari upaya Pelindo/SPTP Grup dalam mendorong percepatan peningkatan kapabilitas SDM sekaligus menjawab kebutuhan layanan terminal peti kemas yang semakin kompetitif.

    Saat pelatihan, peserta dibekali dengan materi menyeluruh terkait aspek operasional terminal peti kemas, mulai dari pengenalan industri pelayaran, fasilitas dan peralatan terminal, desain dan kapasitas terminal, proses bisnis, hingga Terminal Operating System (TOS).

    Pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman yang utuh terhadap kebutuhan pelanggan jasa kepelabuhanan seperti shipping lines, perusahaan trucking, EMKL/forwarder, serta cargo owner.

    Muarip menyampaikan bahwa dalam pelayanan terminal peti kemas, terdapat lima kebutuhan utama pelanggan yang harus dipenuhi, yaitu speed (kecepatan), reliability (kehandalan), safety (keselamatan), low cost (efisiensi biaya), dan data availability (ketersediaan data).

    “Semua itu hanya bisa dicapai dengan SDM yang andal dan kompeten,” ujar Muarip dalam sesi pembukaannya.

    Pelatihan juga menghadirkan narasumber dari unit terminal lain dalam Pelindo Group, yaitu SVP Perencanaan dan Pengendali Operasi Terminal Peti Kemas Semarang, Imat Rahmatillah.

    Para narasumber secara konsisten menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh terhadap proses operasional terminal, terutama dalam kaitannya dengan kecepatan dan keandalan layanan bongkar muat.

    SVP Perencanaan Operasi dan Proses Bisnis TPS, Didik Kurniawan, menjelaskan bahwa salah satu indikator kunci kualitas layanan terminal adalah Box per Ship per Hour (BSH), yakni jumlah peti kemas yang dibongkar atau dimuat per kapal per jam.

    “BSH TPS saat ini adalah 56 box per jam. Ini sudah melampaui target yang ditetapkan KSOP Utama Tanjung Perak.” ungkap Didik.

    Didik juga menambahkan bahwa pelatihan CTO merupakan salah satu strategi peningkatan kompetensi yang berkontribusi langsung terhadap kualitas layanan, tidak hanya di dermaga, tetapi juga di lapangan penumpukan.

    Pelayanan receiving and delivery (R&D) peti kemas juga menjadi perhatian TPS, dengan standar Truck Round Time (TRT) yang ditetapkan maksimal 30 menit untuk receiving dan 45 menit untuk delivery.

    TPS saat ini telah mencatatkan rata-rata TRT 18 menit untuk receiving dan 44 menit untuk delivery. Pencapaian ini menunjukkan efektivitas kerja tim dan sistem yang sudah berjalan baik.

    Sebagai operator terminal peti kemas utama di wilayah timur Indonesia, TPS terus berupaya meningkatkan performa dan kualitas layanannya.

    Sepanjang tahun 2024, TPS mencatat arus peti kemas sebesar 1.584.774 TEUs. Sementara hingga semester I 2025, tercatat sudah mencapai 768.518 TEUs. TPS juga terus mempertahankan dominasinya di pasar internasional dengan pangsa pasar sebesar 83% di Pelabuhan Tanjung Perak.

    Melalui pelatihan CTO dan program pengembangan SDM lainnya, TPS menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat daya saing layanan terminal peti kemas, sejalan dengan transformasi Pelindo Group menuju ekosistem logistik nasional yang lebih efisien dan terintegrasi. (eka)

  • TPS Sosialisasikan Uji Coba Terminal Booking System (TBS) untuk Dukung Efisiensi Logistik Nasional

    TPS Sosialisasikan Uji Coba Terminal Booking System (TBS) untuk Dukung Efisiensi Logistik Nasional

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), menggelar sosialisasi uji coba Terminal Booking System (TBS) kepada para pengguna jasa dan sejumlah asosiasi terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta partisipasi aktif para stakeholder dalam implementasi sistem baru yang mendukung kelancaran arus logistik nasional.

    Sosialisasi yang dilaksanakan di Java Meeting Room TPS, pada Kamis (3/7), dihadiri oleh perwakilan dari ALFI, GPEI, GINSI, ORGANDA, APTRINDO, dan LOGINDO. Kehadiran berbagai asosiasi ini mencerminkan keterlibatan langsung pelanggan dalam proses transformasi layanan terminal.

    TBS merupakan sistem penjadwalan kedatangan truk berbasis time slot, yang dirancang untuk mengatur arus kendaraan menuju terminal secara lebih merata dan terkendali. Dengan sistem ini, antrean truk pada jam-jam padat dapat dikurangi, waktu layanan dipercepat, dan efisiensi biaya logistik ditingkatkan secara keseluruhan.

    Implementasi TBS diharapkan mampu menurunkan Truck Round Time (TRT) — waktu tunggu layanan bongkar muat truk dari gate in hingga gate out — sehingga berdampak langsung pada kelancaran operasional dan efisiensi pengelolaan armada oleh pelaku usaha logistik.

    Penerapan TBS ini merupakan bagian dari komitmen TPS dalam menghadirkan terminal modern yang andal dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak turut menyatakan dukungannya atas implementasi sistem tersebut.

    Kepala Bidang Lalu Lintas, Angkutan Laut dan Kepelabuhanan KSOP Utama Tanjung Perak, Nanang Afandi, SE., MM., menyampaikan apresiasi atas inisiatif TPS dalam menjawab kebutuhan sistem pengaturan kendaraan yang lebih efisien.

    “Sambutan TPS terhadap penerapan TBS sangat positif. Kami juga mengimbau pelaku usaha logistik untuk menyesuaikan jam operasionalnya dengan layanan terminal 24/7, guna mendukung efisiensi logistik dan distribusi rantai pasok nasional,” tegasnya.

    Direktur Operasi TPS, Noor Budiwan, menambahkan bahwa TBS akan membantu menciptakan ritme layanan yang lebih terencana dan terukur.

    “Penerapan TBS adalah bagian penting dari konsep terminal modern. Sistem ini memungkinkan pola kedatangan truk lebih merata dan tidak terkonsentrasi di waktu padat seperti pukul 16.00–24.00. Dampaknya langsung terasa pada kecepatan layanan dan kenyamanan pengguna jasa,” jelasnya.

    Uji coba TBS dijadwalkan dimulai pada Senin, 7 Juli 2025 pukul 09.00 WIB, dengan penyesuaian durasi time slot dari semula 8 jam menjadi 4 jam. Uji coba ini menjadi tahap familiarisasi bersama seluruh stakeholder, termasuk adaptasi operasional pelaku logistik dan penyediaan kanal komunikasi seperti helpdesk untuk mengatasi potensi kendala.

    Dukungan terhadap sistem ini juga disampaikan oleh para pimpinan asosiasi pengguna jasa. Ketua DPW ALFI Jawa Timur, Sebastian Wibisono, menyatakan:

    “TBS adalah sistem yang patut kita dukung bersama, karena tujuannya jelas: meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan logistik.”

    Senada dengan itu, Ketua DPC APTRINDO Surabaya, Wayan Sumadita, menyebut:

    “TBS merupakan langkah maju yang memberikan banyak manfaat bagi kami sebagai pelaku usaha angkutan barang.”

    Ketua Klub LOGINDO Jatim, Christin Adni Susilowati, turut menambahkan:

    “Kami menyambut baik sistem ini karena diyakini dapat mengurangi antrean, mempercepat proses di terminal, dan pada akhirnya mendukung efisiensi operasional pelabuhan.”

    Sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas layanan, TPS menyediakan kanal pengaduan selama masa uji coba TBS melalui:

    Telepon: (031) 320 2020

    Email: cs@tps.co.id

    Sebagai pengelola terminal peti kemas internasional dan domestik, TPS terus berinovasi dalam peningkatan layanan. Sepanjang tahun 2024, arus peti kemas TPS mencapai 1.584.774 TEUs, dan hingga semester I 2025 tercatat 768.518 TEUs. TPS juga terus mempertahankan dominasinya di pasar internasional dengan pangsa pasar sebesar 83% di Pelabuhan Tanjung Perak. (eka)

  • TPS Gelar Webinar tentang IT Guna Mitigasi Cyber Attack

    TPS Gelar Webinar tentang IT Guna Mitigasi Cyber Attack

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), menggelar webinar tentang perkembangan teknologi informasi guna menghindari serangan siber (cyber attack) terhadap sistem operasional yang dikelola.

    Senior Vice President Teknologi Informasi TPS, Arjo Dedali, Jumat (27/6), menyampaikan bahwa di era digital seperti sekarang ini, cyber attack merupakan ancaman nyata yang harus diwaspadai.

    Untuk itu, TPS telah menjalankan program dari SPTP dengan mengadakan webinar tentang memahami ancaman dan cara mengatasi Fileless Malware. Harapannya, seluruh pekerja di lingkungan TPS dan SPTP dapat melakukan mitigasi risiko terhadap ancaman tersebut.

    Webinar digelar pada Kamis (26/6) secara daring. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko TPS, Sapto Wasono Soebagio, yang memberikan opening speech. Sedangkan sebagai pemateri adalah Lead Coordinator of Cyber Security PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS), M. Riyan Syaifunahar.

    Acara yang diikuti oleh 127 pekerja di lingkungan SPTP dari Belawan sampai Merauke ini secara spesifik membahas tentang Fileless Malware, yaitu perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak, mencuri atau mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer tetapi tidak memerlukan file.

    Fileless Malware memanfaatkan proses dan memori yang sudah ada di system operasi untuk menjalankan serangannya.

    Riyan menyampaikan bahwa di dalam kasus fileless malware terbagi menjadi 4 jenis, yakni Serangan FIN7 (Carbanak Group), Advanced Persistent Threat (APT) Lazarus Group, Poweliks dan Astaroth (Guildmo). Dari keempat jenis serangan tersebut, yang paling diwaspadai adalah serangan APT, karena targetnya adalah Organisasi Keuangan dan Perusahaan Global.

    Selain itu Riyan juga menjelaskan ciri-ciri terkena fileless malware di antaranya aktivitas power shell/ WMI tidak wajar, office (word/excel) memicu proses command line, perilaku jaringan aneh, konsumsi CPU/memori tinggi tanpa proses jelas, schedule task mencurigakan dan tidak ada file malware di disk.

    Adapun dampak dari fileless malware adalah sulit dideteksi, eksploitasi kerentanan tanpa jejak, kesulitan pemantauan dan identifikasi aktivitas malicious, penyebaran yang cepat, kerugian keuangan dan reputasi serta kesulitan dalam forensik digital.

    Cara mitigasi risikonya yaitu perkuat power shell & skrip eksekusi, batasi micro dan dokumen office, gunakan Endpoint Detection & Respons (EDR), Patch & Update System, Monitoring & Logging serta Least Previlige & Segmentasi Jaringan.
    TPS mengelola terminal internasional dan domestik. Untuk menunjang kelancaran arus peti kemas di terminal tersebut TPS telah melakukan digitalisasi.

    Arus peti kemas melalui terminal yang dikelola TPS pada 2024 mencapai 1.584.774 TEUs, sedangkan hingga lima bulan pertama 2025 mencapai 632.567 TEUs. Selain itu, TPS juga berhasil mempertahankan dominasinya di pasar internasional dengan penguasaan pangsa pasar (market share) sebesar 83 persen di Pelabuhan Tanjung Perak. (eka)

  • SPTP dan TPS Inisiasi Program Kolaboratif Peduli Lingkungan melalui Pendirian Bank Sampah

    SPTP dan TPS Inisiasi Program Kolaboratif Peduli Lingkungan melalui Pendirian Bank Sampah

    JATIMPEDIA, Surabaya  – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), menginisiasi pendirian Bank Sampah di wilayah RW 3 Kelurahan Perak Barat.

    Program ini merupakan hasil kolaborasi antara TPS dan SPTP sebagai bagian dari komitmen bersama dalam mendukung implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Inisiatif ini sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan.

    Pendirian Bank Sampah di Kelurahan Perak Barat merupakan inisiatif yang terinspirasi dari keberhasilan pengelolaan Bank Sampah Induk Berkah di wilayah Sukomanunggal.

    Sebagai langkah awal, Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) TPS menginisiasi program ini melalui proses penjajakan serta dialog konstruktif dengan warga RW 3 Perak Barat, guna membangun fondasi yang kuat bagi implementasi program serupa di lingkungan tersebut.

    Program ini diawali melalui serangkaian diskusi partisipatif bersama warga, mencakup penentuan lokasi, mekanisme pengelolaan bank sampah, hingga perumusan strategi pemasaran. Dari proses kolaboratif tersebut, disepakati pemanfaatan aplikasi Sistem Kelola Sampah (SIKELAPA) sebagai platform pendukung.

    Aplikasi ini tidak hanya mendukung operasional pengelolaan sampah secara digital, tetapi juga terintegrasi dengan berbagai layanan bernilai tambah, seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor, program tabungan emas di Pegadaian, serta fasilitas penukaran sampai dengan kebutuhan pokok (sembako).

    Program kolaboratif antara TPS dan SPTP dalam pendirian Bank Sampah ini merupakan sebuah inisiatif terpadu yang mencakup berbagai aspek pendukung secara menyeluruh.

    Bantuan yang diberikan meliputi pembangunan fasilitas gudang sampah, penyediaan alat pres sampah, serta pelatihan pengelolaan sampah bagi warga dan pengurus bank sampah.

    Selain itu, program ini turut menghadirkan aplikasi SIKELAPA sebagai sistem digital yang mendukung pengelolaan bank sampah secara modern, transparan, dan profesional.
    Bank Sampah “Gotong Royong” resmi mulai beroperasi pada Januari 2025.

    Pada fase awal operasionalnya, kegiatan pengumpulan sampah di wilayah RW 3 berhasil menghimpun sebanyak 826 kilogram dalam kurun waktu dua bulan, dengan nilai ekonomis yang tercatat mencapai Rp1.305.816.

    Fasilitas bank sampah ini berlokasi di area lapangan sepak bola Colombo, Jalan Ikan Dorang No. 46, Surabaya. Seiring berjalannya operasional, struktur kepengurusan pun dibentuk, dengan Haryanto—selaku Ketua RW 3 Perak Barat—ditunjuk sebagai ketua pengelola.

    Adapun jenis sampah yang dipilah dan dikumpulkan di Bank Sampah Gotong Royong meliputi kertas, kardus, serta botol dan galon air mineral. Di antara jenis-jenis tersebut, galon air mineral menjadi salah satu yang paling diminati oleh pengelola, karena memiliki nilai guna tambahan dan dapat didaur ulang menjadi produk kreatif seperti pot bunga atau wadah tanaman.

    Produk daur ulang berupa pot bunga atau tanaman dari galon air mineral mendapat respon positif, tidak hanya dari warga sekitar tetapi juga dari masyarakat di luar wilayah Perak Barat. Permintaan yang terus meningkat ini menunjukkan potensi ekonomi dari kegiatan daur ulang.

    Rusli, salah satu pengurus Bank Sampah, mengungkapkan bahwa satu galon air mineral yang diolah menjadi pot bunga dapat dijual dengan harga hingga Rp15.000 per buah. “Pot hasil daur ulang ini cukup diminati karena unik dan ramah lingkungan,” ujarnya.

    Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi, menyampaikan bahwa TPS secara konsisten mendukung berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diinisiasi oleh SPTP, termasuk di antaranya pendirian Bank Sampah.

    “Pendirian Bank Sampah sejalan dengan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu mendorong terciptanya energi bersih dan komunitas yang berkelanjutan,” ujar Erika.

    Diharapkan, melalui pendirian Bank Sampah seperti ini, akan tumbuh kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengelola timbulan sampah di lingkungan terdekat. Dalam jangka panjang, inisiatif ini diharapkan mampu memperluas dampaknya hingga menjangkau komunitas yang lebih luas, menciptakan budaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

    TPS adalah penyedia layanan jasa dalam mata rantai logistik, khususnya peti kemas ekspor/impor di Indonesia. TPS saat ini mengelola dermaga internasional dan domestik dengan arus peti kemas sampai dengan catur wulan pertama 2025 mencapai 498.727 TEUs.

    PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) merupakan penyedia jasa layanan dalam mata rantai logistik, khususnya untuk kegiatan bongkar muat peti kemas ekspor dan impor di Indonesia. Saat ini, TPS mengelola operasional di dermaga internasional dan domestik, dengan total arus peti kemas yang tercatat hingga caturwulan pertama tahun 2025 mencapai 498.727 TEUs. (cin)

  • Inovasi TPS Diganjar Penghargaan Pelindo Innovation Award 2025

    Inovasi TPS Diganjar Penghargaan Pelindo Innovation Award 2025

    JATIMPEDIA, Surabaya  – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), yang terus berinovasi dalam peningkatan kinerja maupun layanan kepada pengguna jasa, meraih penghargaan pada ajang Pelindo Innovation Award 2025.

    Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi, pada Peringatan Hari Lahir Pancasila di Surabaya, Senin (2/6) menyatakan bahwa pada ajang yang diikuti oleh seluruh insan Pelindo Group baik Subholding maupun anak perusahaan tersebut,

    TPS meraih dua penghargaan, yakni kategori Implemented Innovation untuk Efisiensi BBM Berbasis Inverter (EBBI) dan Third Runner Up untuk Accelerated Leadership Program for Pelabuhan Indonesia (ALPI).

    Penghargaan diserahkan kepada pemenang di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, oleh Direktur Strategi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Prasetyo. Erika menambahkan bahwa perwakilan TPS yang hadir dalam acara tersebut adalah Aris Setya Yuwana, Vice President RTG (menerima Penghargaan Implemented Innovation tentang EBBI) dan Arif Rohman Hakim, Senior Vice President Perencanaan dan Persediaan, untuk rekognisi Third Runner Up ALPI.

    Dalam satu tahun terakhir, EBBI sudah diterapkan oleh TPS. Inovasi EBBI diciptakan sebagai inisiatif efisiensi pada penggunaan BBM. Sebelum EBBI diimplementasikan di TPS, sebanyak 672 liter BBM setiap bulan harus dikonsumsi pada saat kondisi Rubber Tyred Gantry (RTG) dalam keadaan stand by.

    Mesin pada RTG tetap dalam kondisi stand by meskipun sedang tidak sedang melakukan layanan. Hal tersebut dilakukan karena start engine memerlukan waktu yang akan berpengaruh pada kinerja layanan, serta untuk menjaga kenyamanan operator yang bekerja dalam cabin RTG, dalam hal ini adalah mempertahankan kesejukan suhu udara dalam cabin RTG.
    EBBI dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan BBM saat RTG dalam stand by mode sehingga dapat menghemat konsumsi BBM secara signifikan (672 liter BBM/bulan). EBBI memastikan engine saat stand by mode atau menunggu muatan tetap dapat menjaga fungsi kontrol PLC, perangkat operasi seperti Vehicle Mounted Terminal (VMT), radio komunikasi termasuk Air Conditioner tetap hidup, sehingga dapat menghemat pemakaian BBM sekaligus menjamin kenyamanan operator.

    Selanjutnya inovasi teknologi ini dilanjutkan dengan program elektrifikasi RTG yang sepenuhnya lebih efisien dan ramah lingkungan. Tim EBBI beranggotakan 4 orang yaitu Aris Setya Yuwana (VP RTG), Zeffry Bagus Pramestha (Superintenden RTG), Agus Triyono (Supervisi RTG) dan Yacub Subiyakto (Mekanik).

    Sedangkan ALPI (Accelerated Leadership Program Indonesia) merupakan program akselerasi kepemimpinan yang dirancang untuk membentuk calon-calon pemimpin masa depan di lingkungan Pelindo Group. Program ini ditujukan bagi Pekerja yang menjabat sebagai Senior Vice President (BOD-1) dan Vice President (BOD-2), dengan batas usia maksimal 45 tahun untuk SVP dan 40 tahun untuk VP.

    Dari TPS, dua orang terpilih untuk mengikuti ALPI pada level Madya, yaitu Arif Rohman Hakim (SVP Perencanaan dan Persediaan) dan Didik Kurniawan (SVP Perencanaan Operasi dan Proses Bisnis).

    Salah satu agenda dalam ALPI adalah kompetisi inovasi berbasis tim, yang diikuti oleh 61 peserta dan dibagi ke dalam 20 grup. Dalam kompetisi tersebut, tim yang digawangi oleh Arif Rohman Hakim berhasil meraih posisi Third Runner Up.

    Erika Asih Palupi, menyampaikan TPS bersyukur dan bangga bahwa TPS berhasil meraih 2 penghargaan tersebut. Rekognisi ini tentu akan menambah motivasi Pekerja TPS untuk terus berkarya dan berkontibusi kepada korporasi, bangsa dan negara.

    Selain rekognisi Pelindo Innovation Award, sepanjang semester awal tahun 2025 ini TPS meraih beberapa penghargaan, diantaranya Anak Perusahaan Terbaik pada Pelindo Forum 2025 Award, Juara I Apresiasi Upaya Risiko SPTP, Juara III Improvement Implementation Risiko SPTP, Bronze Winner Kontribusi Pemberitaan SPTP serta Penghargaan Gold Indonesia Regulatory Compliance Award (IRCA) 2025 yang diselenggarakan oleh Hukumonline.

    TPS akan terus melakukan inovasi guna meningkatkan layanan kepada pengguna jasa. TPS pada caturwulan pertama 2025 melayani arus peti kemas impor sebesar 244.874 TEUs dan peti kemas ekspor 231.134 TEUs, meningkat 3,14% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. (ris)

    (eka)

  • TPS Bagikan Paket Makanan kepada Pengemudi Truk

    TPS Bagikan Paket Makanan kepada Pengemudi Truk

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Pelindo Terminal Petikemas, kembali menunjukkan komitmennya secara konsisten terhadap para pekerja eksternal pelabuhan melalui program Pelindo Peduli.

    Ratusan paket makanan dan minuman bergizi dibagikan setiap Jum’at kepada pengemudi truk eksternal yang beroperasi di lingkungan kerja TPS.

    Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi atas peran penting para sopir truk dalam mendukung kelancaran operasional pelabuhan. Lebih dari sekadar bantuan konsumsi, program ini juga sebagai bentuk perhatian dan kepedulian untuk pelaku transportasi logistik di pelabuhan.

    “Para pengemudi truk dan pekerja eksternal lainnya merupakan bagian tak terpisahkan dari rantai logistik pelabuhan. Melalui program ini, kami ingin menyampaikan bahwa kontribusi mereka sangat berarti bagi TPS,” ungkapnya.

    Proses distribusi paket makanan dilakukan dengan melibatkan langsung pekerja internal TPS dengan tetap memperhatikan standar keselamatan kerja. Seluruh kegiatan berlangsung tanpa mengganggu aktivitas operasional terminal.

    Para pengemudi truk eksternal merupakan salah satu dari empat kelompok customer utama TPS, selain perusahaan pelayaran (shipping lines), perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)/forwarder dan pemilik barang (cargo owner).

    TPS tercatat memiliki data 572 perusahaan trucking yang terdaftar sebagai customer. Setiap harinya, sekitar 3.000 truk keluar masuk TPS, terdiri dari 1.600 truk yang membawa peti kemas impor (delivery) dan 1.400 truk yang membawa peti kemas ekspor (receiving).

    Salah seorang pengemudi truk, Syaif, yang menerima paket makanan dan minuman, mengaku senang dan berterimakasih kepada TPS.

    “Kami merasa dihargai, dan ini memberikan semangat untuk terus bekerja dengan baik. Semoga program seperti ini dapat terus dilanjutkan,” ungkapnya.
    Program ini merupakan bagian dari komitmen sosial Pelindo Group yang berfokus pada keberlanjutan dan penguatan peran aktif seluruh elemen dalam ekosistem pelabuhan. Melalui kegiatan ini, TPS berharap dapat terus bersinergi yang berkelanjutan dan mendukung peran aktif para pekerja dalam rantai logistik.. (eka)

  • Arus Peti Kemas TPS Pada Catur Wulan Pertama 2025 Meningkat

    Arus Peti Kemas TPS Pada Catur Wulan Pertama 2025 Meningkat

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) membukukan pertumbuhan arus peti kemas sebesar 1,4 persen pada periode Januari hingga April 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year).

    Sepanjang empat bulan pertama tahun 2024, volume arus peti kemas tercatat mencapai 491.994 Twenty-foot Equivalent Units (TEUs), dan meningkat menjadi 498.727 TEUs pada periode yang sama di tahun 2025.

    Pencapaian positif ini terutama didorong oleh pertumbuhan arus peti kemas internasional, yang pada Catur Wulan (Cawu) I 2025 mencapai 476.008 TEUs, meningkat 3,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 461.506 TEUs.

    Di sisi lain, arus peti kemas domestik mengalami koreksi sebesar 25 persen, dari 30.488 TEUs pada Januari–April 2024 menjadi 22.719 TEUs pada periode yang sama tahun 2025.

    Selama ini, TPS mengoperasikan fasilitas terminal yang terdiri dari dermaga internasional sepanjang 1.000 meter dan dermaga domestik sepanjang 450 meter. Operasional bongkar muat didukung oleh 12 unit Container Crane (CC) yang siap melayani kegiatan kepelabuhanan secara efisien dan andal.

    Dari total arus peti kemas internasional, segmen ekspor mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,98 persen, dari 222.281 TEUs pada Catur Wulan (Cawu) I 2024 menjadi 231.134 TEUs pada Cawu I 2025. Sementara itu, arus peti kemas impor juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar 2,36 persen, dari 239.225 TEUs menjadi 244.874 TEUs pada periode yang sama.

    Pada Catur Wulan (Cawu) I 2024, komposisi arus peti kemas internasional terdiri dari 48 persen ekspor (222.281 TEUs) dan 52 persen impor (239.225 TEUs). Sementara pada periode yang sama di tahun 2025, terjadi pergeseran proporsi, di mana arus peti kemas ekspor meningkat sebesar 1 persen menjadi 49 persen dengan volume mencapai 231.134 TEUs. Sebaliknya, kontribusi arus peti kemas impor terkoreksi 1 persen, meskipun secara volume tetap mengalami kenaikan menjadi 244.874 TEUs.

    Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi, mengungkapkan bahwa selama Catur Wulan (Cawu) I tahun 2025, TPS mencatat pertumbuhan arus peti kemas yang cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini menjadi indikator positif atas kinerja operasional perusahaan di tengah dinamika industri logistik nasional.

    “Peningkatan arus peti kemas ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang terus meningkat dari para pelanggan terhadap layanan TPS yang andal dan efisien,” ujar Erika.

    Dari aspek kinerja operasional, TPS mencatat peningkatan signifikan dalam produktivitas bongkar muat, dengan capaian 52 box/ship/hour. Angka ini melampaui standar kinerja yang ditetapkan Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, yaitu 48 box/ship/hour.

    Selain itu, TPS juga berhasil mempertahankan dominasinya di pasar internasional dengan penguasaan pangsa pasar (market share) sebesar 83 persen di Pelabuhan Tanjung Perak.(eka)