Tag: #TerminalPetikemas

  • Semester I-2025, Arus Petikemas TPK Teluk Lamong Naik 4,9 Persen

    Semester I-2025, Arus Petikemas TPK Teluk Lamong Naik 4,9 Persen

    JATIMPEDIA, Surabaya  – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) saat ini mengelola 3 Terminal Petikemas (TPK) yaitu, TPK Teluk Lamong, TPK Nilam, dan TPK Berlian. TPK Teluk Lamong mencatakan hasil kinerja positif hingga Juni 2025.

    “Kenaikan arus petikemas internasional di TPK Teluk Lamong ini menunjukkan kepercayaan yang terus tumbuh dari pengguna jasa terhadap layanan TTL. Kami akan terus memberikan layanan terminal yang efisien, aman dan berdaya saing tinggi” ungkap Syaiful Anam, Corporate Secretary PT Terminal Teluk Lamong membuka penjelasan kinerja semester 1 Tahun 2025 TPK Teluk Lamong.

    Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Jumlah kunjungan kapal petikemas mengalami kenaikan sebesar 3,6% dari 722 unit di 2024 menjadi 748 unit di 2025. Seiring dengan itu, arus petikemas yang dilayani naik 4,9% dari 417.329 TEUs menjadi 437.708 TEUs.

    Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya arus petikemas dari dan ke Tarakan, Kalimantan Utara serta hadirnya layanan baru pelayaran petikemas internasional yang dilayani oleh TPK Teluk Lamong. Hal ini memperkuat posisi TPK Teluk Lamong sebagai terminal yang dipercaya oleh pelaku logistik nasional dan internasional.

    Selama periode Januari – Juni 2025, arus petikemas domestik dari dan ke Tarakan mencapai 23.971 TEUs naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 20.831 TEUs. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya angkutan hasil industri non-migas, salah satunya berkaitan dengan pembangunan pabrik kertas yang diproyeksikan menjadi pabrik kertas terbesar di Indonesia.

    Disisi lain, arus petikemas internasional tumbuh signifikan berkat tambahan layanan baru Feeder Asia Express (FAX) dengan rute Jakarta – Surabaya – Port Klang West – Jebel Ali – Karachi yang mulai dilayani TPK Teluk Lamong sejak Juni 2025. Layanan ini berkontribusi pada kenaikan arus petikemas internasional sebesar 9,1 % dari 142.126 TEUs menjadi 155.006 TEUs.

    Untuk mendukung pertumbuhan ini, TPK Teluk Lamong juga terus memperkuat aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di terminal. Pada bulan Juni 2025, telah digelar pula safety forum yang melibatkan seluruh pegawai dan mitra kerja. Forum ini menjadi ajang berbagi praktik K3 dan pembelajaran dari insiden untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. (eka)

  • TPS Siapkan Strategi Jaga Kelancaran Logistik Selama Libur Idul Adha 1446 H

    TPS Siapkan Strategi Jaga Kelancaran Logistik Selama Libur Idul Adha 1446 H

    JATIMPEDIA, Surabaya — Menjelang libur Idul Adha 1446 H, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), yang merupakan bagian dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), menyusun serangkaian langkah taktis guna menjamin kelancaran arus logistik di Pelabuhan Tanjung Perak. Fokus utama difokuskan pada pelayanan peti kemas internasional dan domestik agar tetap optimal meski dalam periode libur panjang.

    Salah satu upaya yang dilakukan TPS adalah penataan ulang area Container Yard (CY) sebagai bagian dari housekeeping untuk memaksimalkan kapasitas lahan penumpukan, terutama bagi aktivitas ekspor-impor. Langkah ini bertujuan menjaga efisiensi arus barang selama momen libur nasional.

    Dalam hal operasional, TPS menyiapkan personel dan peralatan bongkar muat secara maksimal untuk mengantisipasi potensi lonjakan kunjungan kapal. Tim operasional diperkuat dan alat disiagakan penuh agar layanan tetap berjalan lancar tanpa gangguan.

    Menghadapi peningkatan throughput dan sambil menunggu kedatangan alat baru mulai kuartal III 2025 hingga kuartal III 2026, TPS juga menerapkan sejumlah strategi perawatan alat. Di antaranya: optimalisasi tim maintenance, program perawatan fleksibel yang menyesuaikan jadwal kapal, ketersediaan suku cadang kritikal, dan penggantian komponen yang sudah usang.

    Hingga akhir Caturwulan I 2025, TPS telah melayani 402 kunjungan kapal, dengan total volume peti kemas internasional mencapai 476.008 TEUs dan domestik 22.719 TEUs. Dukungan operasional TPS mencakup 12 unit Container Crane (CC) dan area penumpukan seluas 64,4 hektar.

    Dalam aspek keamanan, TPS memperkuat patroli dan pengawasan area terminal dengan penambahan unit kendaraan patroli serta menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mencegah kepadatan di dalam dan sekitar terminal. Koordinasi intensif juga dilakukan bersama otoritas pelabuhan dan aparat keamanan.

    Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi, menegaskan bahwa berbagai strategi disiapkan secara menyeluruh untuk menjaga layanan selama libur panjang. “Kami telah menyiapkan strategi pengelolaan yard dan berth, pengendalian operasional, serta penguatan aspek HSSE agar layanan tetap andal dan aman,” jelasnya.

    Ketua DPD ALFI Jatim, Sebastian Wibisono, juga menyampaikan dukungan penuh dalam mendukung kelancaran logistik. ALFI akan fokus pada percepatan penarikan peti kemas dengan status PLP dari Bea Cukai, kepatuhan terhadap regulasi lalu lintas, serta percepatan proses delivery sesuai jadwal.

    Menutup keterangannya, manajemen TPS mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H kepada masyarakat dan pengguna jasa. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik selama masa libur, serta menjamin keamanan dan kelancaran aktivitas logistik di pelabuhan,” pungkas Erika.(cin)

     

  • BJTI Laksanakan Management Walkthrough

    BJTI Laksanakan Management Walkthrough

    JATIMPEDIA, Surabaya  – PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI), salah satu anak usaha dari Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas, secara konsisten melaksanakan kegiatan Management Walkthrough.

    Kali ini kegiatan Management Walkthrough digelar  di Lapangan Penumpukan PK 19 dan area Ex Udatin sebagai bagian dari upaya monitoring langsung terhadap kondisi fasilitas dan peralatan bongkar muat.

    Kegiatan Management Walkthrough ini difokuskan pada pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan lapangan penumpukan petikemas, kondisi peralatan bongkar muat, serta aspek keselamatan dan efisiensi operasional.

    PT BJTI juga ingin memastikan bahwa seluruh sarana dan prasarana operasional berada dalam kondisi optimal serta siap digunakan tanpa kendala.

    “Program ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang senantiasa melakukan inovasi dan improvement guna mendukung produktivitas tinggi. Ini menjadi wujud nyata komitmen PT BJTI untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan,” ujar Direktur Operasi dan Teknik PT BJTI, Noor Budiwan di Surabaya, Selasa (20/5/2025).

    Melalui kegiatan ini, selain merupakan wujud komitmen untuk memberikan layanan operasional yang prima kepada pengguna jasa PT BJTI juga menunjukkan eksistensi dan memperkuat posisinya sebagai operator Terminal Petikemas Domestik yang Adaptif terhadap tantangan operasional yang dinamis sehingga dapat meningkatkan mutu layanan dan turut berkontribusi pada pertumbuhan logistik nasional.(ris)

  • Pelindo Petikemas Aktif Lakukan CSR untuk Masyarakat Sekitar Pelabuhan

    Pelindo Petikemas Aktif Lakukan CSR untuk Masyarakat Sekitar Pelabuhan

    JATIMPEDIA, Surabaya – Sebagai bagian dari grup perusahaan BUMN, PT Pelindo Terminal Petikemas secara aktif melakukan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

    Selama periode tahun 2024, terdapat sedikitnya 15 program TJSL yang dilaksanakan di seluruh wilayah kerja perseroan.

    Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan program TJSL yang dilakukan perseroan berfokus pada 3 bidang prioritas yakni pendidikan, lingkungan, pengembangan usaha mikro kecil (UMK).

    Widyaswendra menyebut beberapa program unggulan TJSL yang dilakukan perseroan adalah program pengelolaan sampah di Pulau Doom-Sorong, pemberdayaan masyarakat sekitar terminal peti kemas Makassar New Port (MNP)-Makassar, pemberdayaan disabilitas pelaku UMK, rehabilitasi terumbu karang dan penanaman mangrove di area pesisir.

    Di sekitar Makassar New Port yang ada di Kelurahan Tallo, Buloa, Kaluku Bodoa dan Cambaya telah terbentuk 3 kelompok bank sampah dengan nasabah lebih dari 350 orang, 4 kelompok UMKM istri nelayan, 4 kelompok koperasi nelayan, dan 29 kali pemeriksaan kesehatan untuk lebih dari 1987 orang. Ada juga bantuan untuk pendidikan paket A, paket B, dan paket C serta beberapa aktivitas TJSL lainnya.

    “Empat kelompok koperasi nelayan yang terbentuk berhasil menjaga pendapatan para nelayan dan meningkatkan modal dasar yang disetor menjadi 3 kali lipat, karena kami turun langsung untuk mengajarkan ilmu manajemen dalam pengelolaannya,” terang Widyaswendra, Rabu (16/04).

    Program lainnya adalah rehabilitasi terumbu karang yang dilakukan PT Pelindo Terminal Petikemas di Pulau Pahawang, Lampung sejumlah 632 bibit terumbu karang. Perseroan juga melakukan penanaman 1.185 bibit pohon dan 55.000 bibit mangrove selama tahun 2024.

    Pada sektor pendidikan, PT Pelindo Terminal Petikemas memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi serta pemberian bantuan sarana dan prasarana untuk pendidikan.

    Ketua Bank Sampah Kelurahan Kaluku Bodoa Kota Makassar Jamaluddin Takko mengatakan pihaknya menerima bantuan sarana dan prasarana untuk menunjang pengelolaan bank sampah. Selain itu, dia mengaku para pengelola bank sampah dan warga juga memperoleh pelatihan pemilahan dan pengolahan sampah menjadi produk daur ulang yang memiliki nilai ekonomi.

    “Para warga melakukan iuran sampah untuk kemudian kami hitung nilainya berdasarkan jenis sampah yang dikumpulkan, ini sangat dirasakan manfaatnya oleh warga,” katanya.

    Jamaluddin menilai kolaborasi yang baik antara warga dengan PT Pelindo Terminal Petikemas perlu dibina dan dilestarikan untuk kebermanfaatan masyarakat yang berada di sekitar Makassar New Port. (eka)

  • TPK Pantoloan Tutup Kegiata Bulan K3 2025 dengan Gelar Apel

    TPK Pantoloan Tutup Kegiata Bulan K3 2025 dengan Gelar Apel

    JATIMPEDIA, Pantolan  – TPK Pantoloan menutup serangkaian peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
    Nasional Tahun 2025 dengan melaksanakan Apel K3 yang digelar di halaman kantor PT Pelindo Terminal Petikemas Pantoloan.

    Acara ini diikuti oleh seluruh pekerja di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Group Cabang Pantoloan
    dan menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Bulan K3 Nasional yang telah berlangsung sejak 12 Januari hingga 12 Februari 2025.

    Dengan mengusung tema “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem
    Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas”, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan budaya keselamatan
    kerja yang lebih kuat di lingkungan terminal.

    Terminal Head TPK Pantoloan, Chaerur Rijal, dalam sambutannya membacakan pesan dari Menteri Ketenagakerjaan RI. Dalam sambutannya, Menaker menekankan bahwa tema peringatan Bulan K3 Nasional tahun ini selaras dengan visi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan sejahtera melalui pembangunan manusia unggul dan produktif.

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak hanya bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja, tetapi juga sebagai investasi strategis guna meningkatkan daya saing dan produktivitas nasional secara global.

    “Pentingnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta pembentukan budaya K3 harus terus menjadi prioritas bagi seluruh pekerja” jelasnya.

    Sebagai bagian dari peringatan Bulan K3 Nasional, TPK Pantoloan juga mengadakan kegiatan Donor Darah yang melibatkan seluruh pekerja Pelindo Group Cabang Pantoloan serta instansi terkait di lingkungan Pelabuhan Pantoloan.

    Selain itu, telah dilaksanakan berbagai program strategis untuk meningkatkan keselamatan kerja secara berkelanjutan,
    seperti safety awareness bagi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudera Pantoloan, yang telah dilakukan enam kali sesuai target Direksi Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP).

    Program ini mencakup safety induction, minimum requirement for safety, dan sterilisasi terminal secara berkala untuk mendukung program Safety Transformation.

    Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai keselamatan kerja, Safety Forum juga digelar bagi pihak internal Pelindo Group Cabang Pantoloan serta eksternal, termasuk vendor, mitra, dan stakeholder yang beroperasi di lingkungan Terminal Petikemas Pantoloan. Selain itu, Sosialisasi dan Pelatihan K3 diberikan kepada seluruh pihak, termasuk operator dan pengemudi truk eksternal, untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja.

    Sebagai bagian dari kesiapsiagaan dalam menangani keadaan darurat, pada awal Januari 2025, Manajemen TPK Pantoloan juga telah melaksanakan Pelatihan (Exercise) Emergency Response HSSE, yang mencakup simulasi penyelamatan operator Rubber Tyred Gantry (RTG) yang bekerja di ketinggian. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap pekerja memiliki pemahaman yang kuat mengenai prosedur penyelamatan dalam kondisi darurat.

    Chaerur Rijal menambahkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam peringatan Bulan K3 Nasional 2025
    bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif serta mendorong terciptanya budaya keselamatan kerja yang lebih kuat menuju Zero Accident. Dengan adanya kolaborasi antara manajemen, pekerja, dan
    stakeholder, diharapkan komitmen terhadap keselamatan kerja dapat terus ditingkatkan dan menjadi bagian dari budaya kerja sehari-hari di Terminal Petikemas Pantoloan. (eka)

  • SPTP : Arus Peti Kemas Ekspor Tahun 2024 Tumbuh 10,58 Persen

    SPTP : Arus Peti Kemas Ekspor Tahun 2024 Tumbuh 10,58 Persen

    JATIMPEDIA, Surabaya – Perusahaan terminal operator peti kemas PT Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mengatakan terjadi peningkatan arus peti kemas internasional di tahun 2024 sebanyak 10,28 persen.

    Peti kemas internasional sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 3.995.525 TEUs sementara pada periode yang sama tahun 2023 sebanyak 3.623.006 TEUs.

    Corporate Secretary  SPTP Widyaswendra mengatakan pertumbuhan terjadi pada peti kemas ekspor maupun impor. Pada tahun 2024 peti kemas ekspor tercatat 2.060.679 TEUs atau tumbuh 10,58 persen jika dibandingkan tahun 2023 sebanyak 1.863.442 TEUs.

    Sementara untuk peti kemas impor mengalami peningkatan 9,96 persen dari 1.748.736 TEUs di tahun 2023 menjadi 1.922.855 TEUs di tahun 2024. Peti Kemas transhipment juga mengalami pertumbuhan dari tahun 2023 sebanyak 10.827 TEUs menjadi 11.990 TEUs di tahun 2024.

    “Hampir seluruh terminal peti kemas di lingkungan PT Pelindo Terminal Petikemas yang melayani peti kemas internasional mengalami pertumbuhan beberapa diantaranya TPK Semarang dan TPS Surabaya,” kata Widyaswendra, Senin (10/02).

    Di TPK Semarang peningkatan arus peti kemas internasional terjadi karena adanya penambahan kunjungan sejumlah kapal dari beberapa perusahaan pelayaran. Tak hanya itu, produksi peti kemas perusahaan pelayaran juga meningkat. Pelayaran SITC misalnya, tercatat terjadi peningkatan 158 persen, Wan Hai sebanyak 142 persen dan Evergreen 122 persen. TPK Semarang tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 13 persen dari 678.428 TEUs di tahun 2023 menjadi 766.913 TEUs di tahun 2024.

    Sementara itu di TPS Surabaya tercatat terjadi peningkatan arus peti kemas internasional sebanyak 9,65 persen dari 1.375.927 TEUs di tahun 2023 menjadi 1.508.743 TEUs di tahun 2024. Penyebabnya salah satunya adalah peningkatan jumlah kunjungan kapal sebanyak 230 dari yang direncanakan sebanyak 192 kapal.

    “Peti kemas internasional di wilayah kami Tanjung Priok 2 juga terjadi peningkatan dari 387.798 TEUs di tahun 2023 menjadi 563.113 TEUs di tahun 2024 atau tumbuh 45 persen,” lanjutnya.

    Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mengakui, kendati ada tantangan selama 2024, namun eksportir Indonesia tetap tumbuh. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Sekretaris Jenderal GPEI Toto Dirgantoro mengatakan nilai ekspor Indonesia 2024 tumbuh kurang lebih 3%.
    Toto mengapresiasi pertumbuhan petikemas yang cukup besar sebagaimana dilaporkan oleh pihak pelabuhan.

    “Memang biasanya, pertumbuhan volume petikemas selalu lebih tinggi dari rata-rata nilai ekspor secara nasional, karena adanya juga peti kemas ekpor yang sifatnya hanya untuk reposisi,” katanya.

    Toto memprediksi nilai ekspor tahun 2025 akan tumbuh lebih tinggi yakni pada angka 4%. Dia berharap, dengan asumsi nilai ekspor 4%, pertumbuhan volume petikemas ekspor akan lebih tinggi.

    “Untuk mendukung hal tersebut, kami berharap Pelindo mengembangkan salah satu pelabuhannya untuk menjadi hub nasional, sehingga tidak perlu mengandalkan Singapura atau Tanjung Pelepas Malaysia untuk melakukan transshipment sehingga bisa memangkas biaya ekspor,” tegas Toto.

    Ekspor Indonesia yang tetap tumbuh positif juga tercermin dalam volume yang ditangani perusahaan pelayaran pada 2024. Ocean Network Express (ONE), salah satu perusahaan pelayaran (main liner operator) asal Jepang, mengakui pertumbuhan ekspor Indonesia selama tahun 2024.

    President Director PT Ocean Network Express Indonesia dan sekaligus Country Head ONE untuk Indonesia Keishin Watanabe, mengatakan volume ekspor yang dilayani perusahaan tersebut pada tahun lalu mengalami pertumbuhan sekitar 5-10%, atau sekitar 400,000 TEUs.

    “Impor juga hampir sama, namun angkanya sedikit lebih kecil,” kata Watanabe.

    Dia memprediksi arus perdagangan internasional Indonesia tahun ini tetap tumbuh, kendati ada ada kecemasan bahwa secara global, volume perdagangan petikemas akan sedikit mengalami pelemahan.

    Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan bahwa nilai ekspor Indonesia Januari hingga Desember 2024 mencapai 264,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS), naik 2,29% jika dibandingkan dengan tahun 2023.

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan dari total nilai tersebut ekspor nonmigas yang mencapai 248,83 miliar dolar AS atau naik sebesar 2,46%.

    Sebelumnya diberitakan bahwa PT Pelindo Terminal Petikemas mencatat pertumbuhan arus peti kemas tahun 2024 tumbuh 7,1% jika dibandingkan dengan tahun 2023. Selama tahun 2024, jumlah peti kemas yang dilayani oleh perseroan sebanyak 12.489.927 Twenty-foot Equivalent Units (TEUs), meningkat dari tahun 2023 yang tercatat sebanyak 11.661.489 TEUs. Peti kemas ini terdiri dari 8.494.402 TEUs peti kemas domestik dan 3.995.525 TEUs peti kemas internasional. PT Pelindo Terminal Petikemas menyebut pertumbuhan arus container hampir terjadi di seluruh terminal peti kemas yang dikelola oleh perusahaan. (cin)

  • Pelindo Terminal Petikemas Catat Arus Container Tahun 2024 Tembus 12,48 Juta TEUs

    Pelindo Terminal Petikemas Catat Arus Container Tahun 2024 Tembus 12,48 Juta TEUs

    JATIMPEDIA, Surabaya –  PT Pelindo Terminal Petikemas mencatat pertumbuhan arus peti kemas tahun 2024 tumbuh 7,1% jika dibandingkan dengan tahun 2023. Selama tahun 2024, jumlah peti kemas yang dilayani oleh perseroan sebanyak 12.489.927 Twenty-foot Equivalent Units (TEUs), meningkat dari tahun 2023 yang tercatat sebanyak 11.661.489 TEUs. Peti kemas ini terdiri dari 8.494.402 TEUs peti kemas domestik dan 3.995.525 TEUs peti kemas internasional. PT Pelindo Terminal Petikemas menyebut pertumbuhan arus container hampir terjadi di seluruh terminal peti kemas yang dikelola oleh perusahaan.

    Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan pertumbuhan arus container saat ini masih mengikuti trend pertumbuhan ekonomi yang masih terjaga. Menurutnya, pertumbuhan arus peti kemas tidak akan jauh dari pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau negara.

    “Rata-rata pertumbuhan arus peti kemas setiap tahunnya akan berkisar di rentang 4-6 persen, ini yang kami sebut dengan pertumbuhan organik,” katanya.

    PT Pelindo Terminal Petikemas sendiri saat ini disebut tengah menyiapkan rencana strategis untuk meningkatkan pertumbuhan arus peti kemas secara anorganik. Beberapa diantaranya adalah menjadikan Makassar New Port (MNP) sebagai pusat konsolidasi logistik bagi kawasan Indonesia bagian timur dan kerjasama pengoperasian terminal dengan mitra strategis.  Ada juga yang bekerjasama dengan pelaku logistik dan pelayaran seperti kontenerisasi komoditas dan pembukaan sejumlah rute pelayaran baru.

    Rencana strategis tersebut satu per satu sudah terlaksana. Seperti MNP yang saat ini sudah beroperasi, kerjasama dengan mitra strategis INA-DP World untuk mengoperasikan Belawan New Container Terminal (BNCT), juga ada sedikitnya 32 rute pelayaran peti kemas baru sepanjang 2022 hingga 2024.

    “Dengan beberapa upaya yang kami lakukan, tumbuh optimisme pada tahun 2029 nanti arus peti kemas yang dikelola oleh PT Pelindo Terminal Petikemas bisa mencapai 15,7 Juta TEUs,” tambahnya.

    Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi, mendukung upaya kontainerisasi muatan yang dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas. Siswanto menilai perlu melakukan pembenahan di sejumlah pelabuhan khususnya di wilayah timur Indonesia. Untuk hal tersebut, sudah terlihat dari sejumlah transformasi yang dilakukan di beberapa terminal peti kemas seperti di Makassar, Sorong, Jayapura, Ambon, dan Bitung.

    Di sisi lain, upaya untuk meningkatkan arus peti kemas luar negeri dapat dilakukan dengan penyediaan terminal yang berfungsi sebagai transhipment hub. Namun demikian, Siswanto menilai perlu dilakukan kajian yang menyeluruh bersama semua pihak termasuk pemerintah. Keberadaan ekosistem yang kuat mulai dari kemudahan bunker, lokasi berlabuh, sistem keuangan dan pembayaran, pemanduan dan penundaan kapal, dan hal lainnya sangat dibutuhkan dalam mewujudkan transhipment hub internasional yang dimimpikan.

    “Sudah saatnya Pelindo memperluas portofolio pengelolaan terminal peti kemas untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu, kalau di dalam negeri Pelindo menguasai pangsa pasar, akan lebih baik jika bisa memperluas di level internasional minimal Asia Tenggara,” kata Siswanto.

    Pakar Kemaritiman Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Saut Gurning menyebut merger Pelindo memberikan sejumlah perubahan khususnya dalam pelayanan kepelabuhanan yang berujung pada efisiensi. Dengan sejumlah transformasi yang dilakukan PT Pelindo Terminal Petikemas sudah sangat mampu untuk mengembangkan pengelolaan terminal di lingkup regional. Konektivitas dengan hinterland juga perlu diperhatikan untuk mendukung efisiensi biaya logistik secara keseluruhan.

    Saut juga menyoroti perihal peralatan yang ada di terminal yang dikelola PT Pelindo Terminal Petikemas. Menurutnya keberadaan alat yang andal menjadi vital karena alat digunakan untuk kelancaran bongkar muat peti kemas. Perawatan yang baik bahkan jika diperlukan adanya alat baru untuk menggantikan alat yang lama.

    Selain itu infrastruktur yang memadai juga perlu diperhatikan mengingat ukuran kapal yang semakin besar. Kesiapan alur pelayaran dan panjang dermaga yang memadai menjadi penting untuk pelayanan kapal peti kemas yang lebih optimal.

    “Pasar internasional dapat menambah growth yang lebih tinggi, namun perlu dilihat juga secara macro, bagaimana stabilitas geopolitik juga berpengaruh pada pertumbuhan perdagangan internasional,” pungkasnya. (eka)