Tag: #SinergiGulaNusantara

  • Petrokimia Gresik dan SGN Dukung Program Agripreneur Tebu untuk Regenerasi Petani dan Swasembada Gula

    Petrokimia Gresik dan SGN Dukung Program Agripreneur Tebu untuk Regenerasi Petani dan Swasembada Gula

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Petrokimia Gresik menyatakan komitmennya dalam mendorong regenerasi petani dan mewujudkan swasembada gula nasional melalui dukungan terhadap program “Agripreneur Tebu” yang diinisiasi oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).

    Bentuk dukungan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, dan Direktur Utama SGN, Mahmudi, di Gresik.

    Dwi Satriyo menyampaikan apresiasinya atas inisiatif SGN dalam menghadirkan program Agripreneur Tebu yang berfokus pada pembinaan generasi muda di sektor pertanian, khususnya komoditas tebu.

    “Kami mengucapkan terima kasih karena Petrokimia Gresik dipercaya untuk berkontribusi aktif dalam mencetak generasi petani milenial yang tangguh dan berdaya saing. Dalam kerja sama ini, kami hadir sebagai mitra penyedia solusi pertanian lengkap, mulai dari agroinput seperti pupuk, hingga pendampingan teknis oleh tenaga lapangan kami. Kami percaya bahwa anak muda mampu menjadi aktor utama dalam pertanian modern yang mandiri dan menguntungkan,” ujar Dwi Satriyo.

    Dikatakan, Program Agripreneur Tebu dirancang untuk menarik minat generasi muda agar terjun ke sektor pertanian dengan pendekatan kewirausahaan.

    Melalui pelatihan, akses pembiayaan, teknologi pertanian modern, serta pendampingan dari hulu ke hilir, program ini bertujuan melahirkan petani-petani muda yang profesional dan adaptif. (ris)

  • SGN Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, 12 Ribu Lebih Pekerja Harian dan Tebang Terlindungi Jamsostek

    SGN Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, 12 Ribu Lebih Pekerja Harian dan Tebang Terlindungi Jamsostek

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), subholding PTPN III (Persero) yang berfokus pada industri gula, resmi menyerahkan secara simbolis kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) kepada ribuan tenaga kerja harian dan pekerja tebang melalui skema Kerja Sama Operasional (KSO), Rabu (28/5) di Surabaya. Penyerahan dilakukan di hadapan jajaran manajemen SGN dan perwakilan BPJS Ketenagakerjaan.

    Acara ini dihadiri oleh Affan Safiq selaku Direktur SDM & IT PT SGN, Imam Cipto Suyitno selaku SEVP Koordinator KSO SGN, dan Adventus Edison Souhuwat dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa.

    Imam Cipto menekankan pentingnya pengawasan dari tim lapangan untuk memastikan seluruh proses kepesertaan berjalan optimal. “Kami ingin semua pekerja merasa aman. Kepada rekan-rekan kebun, saya minta terus pantau dan fasilitasi proses pendaftaran serta pembaruan dokumen,” katanya.

    Sementara itu, Affan Safiq menegaskan bahwa jaminan sosial adalah wujud nyata dari komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan pekerja. “SGN tak hanya melindungi karyawan tetap, tapi juga tenaga harian dan tebang musiman. Dengan dukungan BPJS Ketenagakerjaan, kami ingin menciptakan sistem perlindungan kerja yang menyeluruh,” jelasnya.

    Ia juga mengapresiasi sinergi yang terjalin, terlebih SGN pernah meraih penghargaan Paritrana melalui PG Pradjekan atas kontribusi di bidang perlindungan tenaga kerja. “Ini adalah langkah awal dari kerja sama jangka panjang yang bermanfaat,” tambahnya.

    Total pekerja harian dan tenaga tebang yang terdata saat ini mencapai 18.691 orang. Dari jumlah tersebut, 12.078 telah resmi terdaftar dalam program Jamsostek, sementara 6.613 lainnya masih dalam tahap verifikasi dan segera menyusul.

    Adventus Edison dari BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan apresiasi atas kepercayaan SGN. “Langkah ini menunjukkan komitmen nyata terhadap perlindungan sosial tenaga kerja. Semoga perusahaan lain bisa mengikuti jejak SGN dalam melindungi seluruh pekerja, tak hanya yang berstatus tetap,” tuturnya.

    Kolaborasi antara SGN dan BPJS Ketenagakerjaan menjadi bukti nyata pentingnya menciptakan ruang kerja yang aman dan berkelanjutan. Perlindungan sosial bukan sekadar kewajiban, melainkan penghargaan terhadap kontribusi para pekerja di industri gula nasional.(eka)

  • PG Kwala Madu Targetkan Kenaikan Produksi dan Efisiensi untuk Dukung Swasembada Gula 2025

    PG Kwala Madu Targetkan Kenaikan Produksi dan Efisiensi untuk Dukung Swasembada Gula 2025

    JATIMPEDIA, Surabaya  – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) melalui Pabrik Gula (PG) Kwala Madu terus menunjukkan komitmen dalam mendukung program swasembada gula nasional.

    Menyongsong musim giling 2025, PG Kwala Madu menetapkan target ambisius dengan peningkatan luas areal tanam, volume tebu tergiling, serta efisiensi kapasitas produksi.

    Luas lahan tebu ditargetkan naik dari 5.628 hektare pada 2024 menjadi 5.896 hektare di 2025. Volume tebu tergiling pun ditingkatkan dari 238 ribu ton menjadi 270 ribu ton, dengan produktivitas lahan naik dari 42,32 ton/hektare menjadi 45,85 ton/hektare. Kapasitas giling pabrik juga mengalami peningkatan signifikan, dari 2.455 TCD (ton cane per day) menjadi 3.000 TCD.

    General Manager PG Kwala Madu, Holdinar Aritonang, menyatakan bahwa peningkatan kinerja difokuskan pada optimalisasi bahan baku dan efisiensi proses produksi.


    “Kami telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap musim giling 2024, termasuk perbaikan pada saat overhaul, agar downtime dapat ditekan dan efisiensi meningkat. Koordinasi dengan tim on-farm terus diperkuat untuk memastikan kualitas tebu yang diterima sesuai standar: manis, bersih, dan segar,” ujarnya.

    Peningkatan kinerja juga dilakukan dari sisi on-farm. GM MKSO PT SGN Kebun Kwala Madu, Raulina Panjaitan, menjelaskan bahwa teknologi modern telah diterapkan secara progresif dalam pengelolaan kebun.


    “Pemupukan dengan drone kini rutin dilakukan demi distribusi yang lebih merata dan efisien. Kami juga membangun parit pembatas sebagai bagian dari upaya perlindungan tanaman. Semua ini merupakan langkah menuju transformasi kebun yang berkelanjutan,” jelasnya.

    Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT SGN, Yunianta, menyampaikan harapannya terhadap kontribusi PG lKwala Madu dalam mendukung ketahanan pangan nasional.


    “PG Kwala Madu diharapkan menjadi pilar penting dalam pencapaian swasembada gula konsumsi, khususnya untuk wilayah Sumatera Utara. Dengan sinergi antara pabrik dan kebun, serta dukungan inovasi, kami optimistis target giling 2025 dapat tercapai,” tegasnya.

    Dengan berbagai langkah strategis ini, PG Kwala Madu menegaskan perannya sebagai motor penggerak industri gula nasional tidak hanya dari sisi volume, tetapi juga dalam hal kualitas dan efisiensi produksi. (eka)

  • SGN Dukung Tetes Tebu Sebagai Energi Baru dan Terbarukan

    SGN Dukung Tetes Tebu Sebagai Energi Baru dan Terbarukan

    JATIMPEDIA, Jakarta – Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) salah satu anak perusahaan PTPN III (Persero) yang bergerak di bidang gula, Mahmudi, menjadi salah satu narasumber utama dalam acara Coffee Morning yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia bertajuk “Menanti Insentif Bioetanol Demi Swasembada Energi”. Kegiatan ini berlangsung di Dion, Senayan Park, Jakarta Jumat (16/05).

    Mahmudi tampil dengan sejumlah tokoh, diantaranya Eniya Listiani Dewi Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM RI, John Anis CEO Pertamina New & Renewable Energy, serta Sugeng Suparwoto Wakil Ketua Komisi XII DPR RI. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen lintas sektor dalam mendorong pengembangan industri bioetanol sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketahanan energi nasional melalui energi baru terbarukan (EBT).

    Dalam forum tersebut Mahmudi menekankan pentingnya dukungan regulasi dan insentif pemerintah guna mempercepat pertumbuhan industri bioetanol sebagai alternatif EBT di dalam negeri.

    “PT SGN berkomitmen mendukung pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi berbasis sumber daya lokal. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat menjadi kunci utama kesuksesan. Mewujudkannya diperlukan dukungan dan regulasi pemerintah,” ujar Mahmudi.

    Forum ini diharapkan dapat menjadi ruang dialog yang konstruktif dan kolaboratif antar pemangku kepentingan, serta menghasilkan rekomendasi konkret untuk mendorong pengembangan bioethanol secara berkelanjutan.

    “SGN selain memproduksi gula kristal putih (GKP) berkualitas SNI, juga menghasilkan mollasses (tetes tebu) sebagai produk samping, dan ini menjadi bahan baku bioethanol dan digadang-gadang sebagai EBT”, jelas Mahmudi lebih lanjut.

    PTPN Group sangat serius untuk mengembangkan produk ethanol untuk bahan bakar, tercatat sejak tahun 2014 telah memiliki 1 Pabrik Bioethanol (PT Energi Agro Nusantara) yang terintegrasi dengan Pabrik Gula Gempolkrep di Mojokerto yang memiliki kapasitas produksi fuel grade ethanol sebesar 30.000 kilo liter per tahun. Dengan adanya integrasi Pabrik Bioethanol dengan Pabrik Gula, dapat menghemat biaya proses untuk suplai energi sebesar ±7% dari total biaya produksi, dimana kebutuhan energi berupa steam untuk proses produksi ethanol dipasok dari Pabrik Gula sebesar 12-15 ton/jam.

    Komitmen pemerintah untuk mencapai ketahanan energi melalui Perpres nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel) menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi nasional dalam mencapai swasembada energi melalui pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan diantaranya melalui tetes tebu. (raf)

  • Direksi dan Komisaris SGN Hadiri Buka Giling Perdana PG Pesantren Baru

    Direksi dan Komisaris SGN Hadiri Buka Giling Perdana PG Pesantren Baru

    JATIMPEDIA, Kediri – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menggelar kunjungan kerja dan monitoring ke Pabrik Gula (PG) Ngadiredjo serta melaksanakan prosesi Buka Giling Perdana di PG Pesantren Baru, Kediri, Kamis (15/5).

    Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Operasional SGN, Dodik Ristiawan, bersama jajaran Dewan Komisaris PT SGN, yakni Amri Siregar (Komisaris Utama), Bagas Angkasa (Komisaris), Arif Afandi (Komisaris Independen), Priyastomo (Komisaris Independen), dan Ahmad Zainuri (Komisaris Independen).

    Kegiatan diawali dengan kunjungan ke PG Ngadiredjo. Para komisaris dan direksi meninjau langsung proses giling tebu serta berdialog dengan para karyawan dan peserta program agripreneur tebu. Komisaris Utama SGN, Amri Siregar, menyampaikan apresiasi atas kemajuan operasional pabrik.

    “Alhamdulillah, akhirnya saya bisa datang langsung ke Ngadiredjo. Luar biasa, saya sangat senang melihat progres yang ada, termasuk kepemimpinan Pak GM – orang Jawa tapi namanya Wayan,” ucap Amri disambut gelak tawa hadirin.

    Ia juga memberikan motivasi kepada para agripreneur muda agar terus belajar dan siap ditempatkan di berbagai wilayah.

    “Isi otakmu dengan kemauan. Jangan takut ditempatkan di mana saja – Sumatera Utara, Sulawesi, Lampung – selama itu untuk pengabdian kepada negeri. Mumpung masih muda, ayo kita kejar swasembada nasional,” pesannya.

    Rangkaian kegiatan dilanjutkan di PG Pesantren Baru dengan prosesi Buka Giling Perdana Tahun 2025, yang menjadi simbol dimulainya musim giling tahun ini. Direktur Operasional SGN, Dodik Ristiawan, secara resmi membuka musim giling dalam sambutannya yang sarat semangat kolaborasi dan komitmen.

    “Hari ini bukan hanya soal memulai buka giling, tapi juga memulai komitmen bersama kita untuk menghasilkan yang terbaik. Kita tahu tantangannya tidak ringan, tetapi saya percaya dengan kerja keras, loyalitas, dan doa dari semua pihak, kita akan mampu melampauinya,” ungkap Dodik.

     

    Ia menambahkan bahwa semua pihak telah bekerja tanpa mengenal waktu demi kelancaran proses produksi. “Seluruh tim, dari teknis hingga manajerial, telah menyiapkan proses ini dengan sangat serius. Ini adalah bentuk pengabdian kita kepada perusahaan dan juga kepada bangsa,” lanjutnya.

     

    Sementara itu, Komisaris Utama SGN Amri Siregar menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh insan perusahaan.

     

    “Puji dan syukur ke hadirat Ilahi Rabbi, karena pada siang hari ini kita diberikan kesempatan untuk menghadiri bersama-sama giling perdana tahun 2025 di PG Pesantren Baru ini,” ujarnya.

     

    Ia juga menegaskan pentingnya sinergi dan semangat berprestasi yang telah ditunjukkan seluruh elemen perusahaan. “Kami semua hadir sebagai bentuk kebanggaan dan rasa syukur atas perjuangan luar biasa seluruh tim. Kita lihat perkembangan yang luar biasa dari tahun ke tahun,” lanjut Amri.

     

    Prosesi Buka Giling Perdana ditandai dengan melempar tebu ke tippler gilingan secara simbolis serta doa bersama untuk kelancaran produksi tahun 2025. PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang dikenal dengan Sugar Co merupakan perusahan sub-Holding Gula PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bergerak di komoditas gula berharap momentum ini menjadi titik awal capaian yang lebih baik dalam mendukung ketahanan pangan dan industri gula nasional. (cin)

  • PG Modjopanggung Gelar Tradisi Manten Tebu Sambut Musim Giling

    PG Modjopanggung Gelar Tradisi Manten Tebu Sambut Musim Giling

    JATIMPEDIA, Tulungagung –  Pabrik Gula (PG) Modjopanggung di Kabupaten Tulungagung, menggelar ritual Manten Tebu, sebuah ritual adat khas budaya lokal setempat yang menandai dimulainya musim giling tahun 2025.

    Warisan budaya yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda ini digelar setiap tahun dan terus dilestarikan, sebagai simbol sinergi antara pabrik gula dan petani tebu. Seremoni rotual Manten Tebu dimulai pagi hari, sekitar pukul 07.00 WIB.

    Kirab manten dimulai dari perkampungan di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, menuju area PG Modjopanggung. Sepanjang perjalanan, sepasang boneka pengantin diarak dalam iring-iringan menyerupai prosesi pernikahan adat Jawa.

    Warga, petani, serta pekerja pabrik terlibat dalam barisan kirab, membawa sesaji, kembar mayang, dan batang-batang tebu sebagai simbol kesuburan dan harapan akan panen yang melimpah. Alunan gending Jawa mengiringi langkah para pengarak hingga tiba di halaman pabrik.

    Setibanya di stasiun penggilingan, boneka manten diletakkan di atas mesin konveyor bersama tebu perdana musim ini.

    Prosesi puncak ini menandai dimulainya musim giling secara simbolis, sekaligus sebagai bentuk doa dan harapan agar seluruh proses produksi berjalan lancar dan hasil yang diperoleh maksimal.

    “Tradisi ini memiliki makna kekeluargaan, layaknya manten pada umumnya yang melibatkan banyak pihak dalam prosesnya. Ini juga menjadi simbol sinergi antara petani dan pabrik,” kata General Manager PG Modjopanggung, Sugianto, usai ritual.

    Dikatakan, untuk musim giling 2025 ini, PG Modjopanggung menargetkan menyerap sekitar 381 ribu ton tebu dari total luasan 5.372 hektare lahan petani. Lahan tersebut tersebar di empat kabupaten, yakni Tulungagung, Trenggalek, Blitar, dan Malang.

    Dari luas itu, pihak pabrik memperkirakan produktivitas sekitar 71,1 ton per hektare dengan rendemen rata-rata 7,83 persen. Target produksi gula tahun ini sebesar 29.980 ton.

    Sugianto menyampaikan bahwa angka produksi sedikit menurun dibanding capaian tahun sebelumnya akibat pengaruh cuaca yang masih didominasi hujan hingga masa panen.

    Meski begitu, pihaknya optimistis seluruh proses giling dapat berlangsung efisien dan hasil tetap berkualitas.

    PG Modjopanggung merupakan salah satu pabrik tua yang masih aktif beroperasi di Jawa Timur. Beberapa unit mesin pengolahan di pabrik ini merupakan peninggalan masa kolonial Belanda.

    Namun, pabrik terus berupaya menjaga kualitas produksi melalui pemeliharaan berkala dan adaptasi teknologi. Saat ini, lebih dari 98 persen pasokan tebu berasal dari kemitraan dengan petani lokal.

    “Dengan menjaga tradisi dan kemitraan, kami berharap dapat terus memperkuat hubungan sosial dan ekonomi antara pabrik dan petani. Bukan hanya soal produksi, tetapi juga keberlanjutan bersama,” kata Sugianto.

    Melalui pelestarian tradisi manten tebu ini, PG Modjopanggung tidak hanya menjaga warisan budaya yang telah berlangsung lintas generasi, tetapi juga memperkuat posisi sosialnya di tengah komunitas petani tebu sebagai mitra utama dalam industri gula.(sat)

  • PG Pesantren Baru Targetkan Produksi Gula 65 Ribu Ton

    PG Pesantren Baru Targetkan Produksi Gula 65 Ribu Ton

    JATIMPEDIA, Kediri – Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru, Kota Kediri, menargetkan bisa menggiling tebu hingga 832.949 ton dengan prediksi hasil gula mencapai 65 ribu ton di musim giling 2025.

    “Kami mohon doa restu kepada masyarakat dan seluruh stakeholder semoga PG Pesantren Baru diberi kesuksesan dan keselamatan dalam menjalankan tugas giling untuk tahun 2025,” kata General Manajer PG Pesantren Baru Djarot Rudi Wardoyo di Kediri, Jumat.

    Perusahaan mengawali rangkaian musim giling 2025 ini dengan menggelar ritual “Manten tebu”. Tradisi manten tebu adalah puncak dari rangkaian seluruh acara tasyakuran selamatan buka giling.

    Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh panitia sehingga resepsi manten tebu berjalan lancar dan siap untuk proses giling tebu.

    PG Pesantren Baru akan melaksanakan steam test pada Sabtu (10/5) dan mulai menerima tebu masuk pada Selasa (13/5), kemudian memulai giling Kamis (15/5).

    “Kami siap melaksanakan giling 2025 untuk swasembada gula nasional,” kata dia.

    Sementara itu, Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha yang hadir dalam acara tersebut menekankan bahwa kolaborasi antara Pemkot Kediri dan PG Pesantren Baru juga terjalin baik.

    Pihaknya mengungkapkan beberapa kali, PG Pesantren Baru telah menyalurkan CSR berupa bedah rumah tidak layak huni di kelurahan sekitar pabrik.

    “Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi pada PG Pesantren Baru. Semoga sinergi ini dapat terus berkelanjutan dan memberi manfaat yang lebih banyak lagi pada masyarakat,” kata dia.

    Wawali juga meminta agar perusahaan selalu menjaga lingkungan dalam menjalankan proses industri.

    Selain itu, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan saat buka giling, yakni pasti akan banyak truk tebu yang akan masuk ke dalam pabrik. Untuk itu, perlu ditata agar kondisi sekitar tetap kondusif dan tidak mengganggu yang lainnya.

    Gus Qowim, sapaan akrabnya berharap proses produksi berjalan maksimal, target dapat terpenuhi serta bisa menghasilkan gula yang melimpah, sehingga harga gula di pasar dapat terkendali.

    Di samping itu, pada tahun berikutnya, pelaksanaan buka giling bisa lebih semarak dan juga UMKM Kota Kediri bisa mendapatkan dampak positifnya. Kegiatan rangkaian buka giling itu digelar di lapangan tenis.

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kediri M. Zaini, Wakapolres Kediri Kota Kompol Yanuar Rizal Ardianto, Komandan Koramil 0809/02 Lettu Infantri Dwi, jajaran OPD Kota Kediri dan tamu undangan lainnya.(sat)

  • Bank Jatim Dukung Peluncuran KURsus Petani Tebu Jawa Timur

    Bank Jatim Dukung Peluncuran KURsus Petani Tebu Jawa Timur

    JATIMPEDIA, Bondowoso – Sebagai upaya untuk mempercepat swasembada gula nasional, Gubernur Jawa Timur bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) telah meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) kluster petani tebu Jawa Timur bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim).

    Bertempat di Kebun Tebu Prajekan Bondowoso, launching tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama SGN Mahmudi, dan Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto pada hari Selasa (6/5).

     

    Edi menjelaskan, dalam hal ini Bank Jatim berperan sebagai bank penyalur KURsus untuk para petani tebu. Bantuan akses permodalan tersebut sebagai wujud upaya nyata perseroan dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan dan sekaligus mendorong kesejahteraan petani tebu. ”Sebagai BUMD terbesar di Jawa Timur, kami berkomitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah salah satunya ketahanan pangan nasional dan swasembada gula. Bank Jatim ingin berkontribusi untuk bisa membuat para petani ini naik kelas dan lebih sejahtera,” paparnya.

     

    Melalui kerja sama ini, lanjut Edi, Bank Jatim ingin memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, dan disertai pendampingan yang cukup. Dengan begitu, petani tebu dapat berkontribusi lebih besar lagi dalam menggerakkan roda ekonomi. ”Bank Jatim melihat bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jawa Timur. Maka dari itu melalui kemitraan strategis seperti yang kami lakukan dengan SGN ini, kami berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan, di mana para petani akan memiliki akses lebih mudah terhadap pembiayaan sesuai dengan kebutuhan mereka,” terangnya.

     

    Edi berharap sinergi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani tebu yang menjadi mitra SGN, serta mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan di Jawa Timur. “Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Kami ingin menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem pertanian yang modern dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi Bank Jatim untuk mendorong inklusi keuangan di berbagai sektor,” imbuhnya.

     

    Sepanjang tahun 2024, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98 persen (YoY). Angka tersebut di atas pertumbuhan rata – rata nasional yang hanya 10,39 persen (YoY) menurut OJK. Untuk portofolio kredit produktif Bank Jatim berhasil mencapai Rp 29,65 triliun atau meningkat 25,88 persen (YoY). Kenaikan itu ditopang oleh segmen mikro yang tumbuh 23,34 persen (YoY), segmen ritel dan menengah yang naik 68 persen, serta segmen korporasi yang meningkat 1,28 persen (YoY). Untuk segmen mikro sendiri, penyaluran KUR Bank Jatim tahun 2024 berada di angka Rp 5,61 triliun dan Jatim Mikro sebesar Rp 3,32 triliun.

     

    Sementara itu, Khofifah menyampaikan, peluncuran KUR Khusus Kluster Petani Tebu ini menjadi sangat penting karena melalui koordinasi bersama dengan Kemenko Perekonomian, PT SGN, dan perbankan termasuk Bank Jatim. Selain itu, KURsus Petani Tebu ini diyakini akan memberikan multiplier benefit. ”Manfaatkan KUR ini untuk usaha produktif, bukan konsumsi. Seperti pengadaan bibit unggul, pupuk organik/ insektisida ramah lingkungan, serta alat olah tebu yang efisien. Karena keberhasilan bukan hanya diukur kuantitas gula, tetapi juga kualitas dan kesinambungan,” pesan Khofifah kepada seluruh tamu yang hadir.

     

    Menurut Khofifah, Jawa Timur adalah penghasil gula tertinggi di Indonesia. Produksi tebu Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai 16,69 juta ton dari 238.135 hektare, atau setara 50 persen dari total produksi nasional. Dari jumlah tersebut, dihasilkan 1,26 juta ton gula kristal putih. Angka ini menegaskan posisi Jawa Timur sebagai kontributor utama bagi pasokan gula nasional, dengan rata-rata kontribusi sekitar 50 persen secara tahunan.

     

    Oleh karena itu, Khofifah menyampaikan bahwa KURsus ini adalah wujud nyata upaya bersama untuk memperjuangkan kesejahteraan petani tebu. ”Kita ingin petani tebu naik kelas, dari buruh ladang menjadi pengusaha pangan yang tangguh dan bermartabat,” tegasnya. Adapun KURsus tersebut memiliki suku bunga tetap 6% dan mendukung pembiayaan ulang bagi peremajaan kebun (> 25 tahun) serta adopsi varietas unggul yang bisa meningkatkan rendemen dari 7% menjadi 8–9%.

     

    Orang nomor satu di Jawa Timur tersebut juga meminta dukungan penuh dari perbankan dan dinas perkebunan di seluruh Jatim agar modal kerja petani tebu bisa terpenuhi secara merata. ”Kepada Bank Jatim yang mempelopori berjalannya KUR khusus ini, diharapkan prosedur penyaluran KUR dapat berlangsung cepat, transparan, dan tepat sasaran, sehingga tidak ada petani yang tertinggal,” ucap Khofifah.(eka)

  • SGN PG Asembagoes Targetkan Giling 5 Juta Kuintal Tebu

    SGN PG Asembagoes Targetkan Giling 5 Juta Kuintal Tebu

    JATIMPEDIA, Situbondo –  Pabrik Gula (PG) Asembagoes, Situbondo gelar ‘Manten Giling’ atau syukuran giling tebu perdana tahun 2025, Sabtu (3/5). Tahun ini, PG Asembagoes menargetkan bisa melakukan giling sebanyak 5 juta kuintal tebu. Untuk merealisasikan target tersebut, PG Asembagoes juga menggandeng kalangan petani dan mitra.

    Administratur PG Asembagoes, Mulyono, ketika dikonfirmasi mengatakan, menjelang giling perdana ada banyak rangkaian kegiatan. Satu diantaranya, aku Mulyono, melakukan kegiatan tebu manten, selamatan, jalan santai dan berbagai kegiatan lain. “Untuk tebu kami terima pada 6 Mei dan giling perdana pada 9 Mei,” kata mantan Administratur PG Wringin Anom, Panarukan itu.

    Masih kata Mulyono, untuk petik tebu manten merupakan sebuah tradisi dan juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi serta melakukan tasyakuran bersama masyarakat sekitar. “Kami juga memberikan santunan untuk anak yatim piatu. Ini sebagai bentuk rasa syukur kami dengan saling berbagi untuk masyarakat sekitar,” terang Mulyono.

    Mulyono melanjutkan, untuk giling tahun 2025 ini PG Asembagoes ditarget sebesar lima juta kuintal tebu atau setara 500 ribu ton tebu dengan rendemen 7,57. Angka ini, papar Mulyono, lebih besar jika dibandingkan dengan tahun lalu, sebesar 4,2 juta kuintal dengan rendemen hanya 7,21.

    “Saya optimis dengan target ini bakal tercapai, dengan cuaca saat ini yang sangat baik. Didukung juga dengan pengelolaan baku mutu tebu yang juga baik. Kami juga memasang alat pendahuluan, alat Klin tower, dengan tujuan untuk pengelolaan lingkungan setempat,” kupas Mulyono.

    Mulyono kembali menandaskan, saat ini pihaknya juga mendapatkan dukungan penuh dari petani dengan RKP 4,6 . Selain itu, sambung Mulyono, petani juga mendukung target giling tebu sebesar 5 juta kuintal. “Untuk harga tebu kami akan mengikuti regulasi harga gula. AP petani mengajukan Rp 15 ribu, cuma pemerintah, harga gula berada level Rp 14.500. Untuk tetes tebu, mengikuti sistem lelang. Kalau bicara tebu kita sesuaikan dengan potensinya,” ujar Mulyono.

    Mulyono menuturkan, untuk giling tahun lalu rendemen berada diangka 6,5 karena banyak dipengaruhi curah hujan yang tinggi. “Untuk TCD tahun ini ditarget perhari sebesar 5 ribu ton. Kalau tahun sebelumnya hanya 4.600 ton. Kalau tahun ini kondisi cuaca di Kecamatan Asembagus sangan mendukung. Makanya target tersebut saya optimis bakal tercapai,” pungkas Mulyono. (sat)

  • SGM dan UGM Sepakati Kerja Sama Pendidikan Pengembangan Industri Gula

    SGM dan UGM Sepakati Kerja Sama Pendidikan Pengembangan Industri Gula

    JATIMPEDIA, YogyakartaPT Sinergi Gula Nusantara (SGN) resmi menjalin kerja sama pendidikan dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam sebuah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Sugar Cane Learning Center, Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta, pada Jumat (2/5).

     

    Kerja sama ini difokuskan pada program beasiswa pendidikan magister (S2) bagi para karyawan SGN yang ingin melanjutkan studi di bidang pertanian, khususnya yang relevan dengan pengembangan industri gula dan perkebunan tebu di Indonesia.

     

    Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

     

    “Perjanjian kerja sama ini tentunya merupakan bentuk perhatian perusahaan terhadap pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam bidang pertanian yang menjadi inti bisnis kami. Melalui pendidikan yang lebih tinggi, kami berharap karyawan dapat meningkatkan kompetensi, wawasan, dan inovasi dalam pengelolaan industri gula nasional. Minat dari internal perusahaan terhadap program ini juga cukup tinggi, menandakan semangat belajar dan keinginan untuk berkembang dari para karyawan. Ini adalah sinyal positif bagi masa depan industri tebu nasional,” ujar Mahmudi.

     

    Dekan Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr. Jaka Widada, menyambut baik kerja sama strategis ini. Ia menilai bahwa kolaborasi antara dunia industri dan akademik merupakan langkah penting untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia.

     

    “Kami sangat menyambut baik niat dari rekan-rekan karyawan SGN yang ingin melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Pertanian UGM. Semoga melalui kerja sama ini, kita dapat bersama-sama mendorong kemajuan perkebunan tebu di Indonesia. Harapan kami, dalam jangka panjang, Indonesia mampu mencapai swasembada gula melalui peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di sektor ini,” ungkap Jaka.

     

    Dalam kesempatan yang sama, SGN juga menyerahkan bantuan berupa satu set perangkat online meeting untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh serta dua unit air purifier sebagai bentuk dukungan terhadap kenyamanan dan kesehatan lingkungan belajar di Sugar Cane Learning Center.

     

    Penandatanganan kerja sama ini juga menjadi momentum penting bagi optimalisasi peran Sugar Cane Learning Center sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan pengetahuan di bidang tebu. Mahmudi menambahkan bahwa pusat pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi sarana kolaboratif antara akademisi, praktisi, dan industri dalam menghadapi tantangan di sektor gula nasional.

     

    “Kami berharap Sugar Cane Learning Center tidak hanya menjadi simbol kerja sama, tetapi benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa, dosen, dan praktisi industri untuk melakukan penelitian, pengembangan teknologi, serta pelatihan yang aplikatif bagi kemajuan perkebunan tebu di Indonesia,” tutup Jaka.

     

    Melalui inisiatif ini, SGN dan Fakultas Pertanian UGM menegaskan komitmen bersama untuk mendorong transformasi sektor pertanian berbasis ilmu pengetahuan, inovasi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.  (eka)