Tag: #SinergiGulaNusantara

  • SGN dan Kejati Jatim Sepakat Perkuat Tata Kelola Industri Gula Lewat Kerja Sama Strategis

    SGN dan Kejati Jatim Sepakat Perkuat Tata Kelola Industri Gula Lewat Kerja Sama Strategis

    JATIMPEDIA, Mojokerto — PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menjalin kerja sama strategis dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dalam rangka memperkuat sistem hukum dan pengawasan tata kelola industri gula nasional.

    Penandatanganan perjanjian ini dilakukan di Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto, dihadiri langsung oleh Dirut SGN, Mahmudi, dan Kajati Jatim, Kuntadi.

    Kegiatan ini diawali dengan seremoni tebang tebu di kebun PG Gempolkrep, disusul pelepasan burung sebagai lambang keharmonisan dengan alam, dan pemaparan profil SGN serta peran strategisnya dalam mendukung swasembada gula nasional.

    Kajati Kuntadi menyebut bahwa kerja sama ini bukan sekadar formalitas, tetapi wujud nyata Kejaksaan dalam mengawal sektor pangan strategis. “Kami siap melakukan pengawasan menyeluruh, mulai dari tahap penanaman, produksi, distribusi hingga menjaga kestabilan harga pasar yang menguntungkan petani maupun konsumen,” ungkapnya.

    Ia juga menyoroti pentingnya pembenahan regulasi dan sistem data agar terhindar dari celah penyimpangan. “Kami akan menerjunkan tim intelijen untuk mengaudit ekosistem industri gula dari hulu ke hilir,” tambahnya.

    Sementara itu, Mahmudi menegaskan bahwa pihaknya tengah fokus memperkuat ekosistem tebu rakyat demi percepatan swasembada gula. “Kami ingin kesejahteraan petani tebu meningkat lewat perbaikan struktur tanaman, peningkatan produktivitas, dan sinergi antar stakeholder,” ujarnya.

    SGN optimis target swasembada gula nasional bisa tercapai lebih awal dari target 2028 menjadi 2027, seiring semakin kuatnya dukungan hukum dan perbaikan sistem tata kelola.

    Kerja sama ini pun dianggap sebagai tonggak penting untuk mewujudkan industri gula yang transparan, berkelanjutan, dan berpihak pada petani serta ketahanan pangan nasional.(eka)

     

  • Wapres Minta Kementan Tuntaskan PR Swasembada Gula 2027

    Wapres Minta Kementan Tuntaskan PR Swasembada Gula 2027

    JATIMPEDIA,  Banyuwangi  – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta Kementerian Pertanian (Kementan) segera menyelesaikan pekerjaan rumah dalam industri gula, guna mendukung target swasembada gula pada 2027.

  • Mentan Luncurkan  Mobil Manis SGN Dukung Percepatan Swasembada Gula Nasional

    Mentan Luncurkan Mobil Manis SGN Dukung Percepatan Swasembada Gula Nasional

    JATIMPEDIA, Surabaya  –  PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) meluncurkan inovasi baru bernama Mobil Manis sebagai sarana pendukung operasional program tersebut.

    Mobil Manis SGN merupakan kendaraan operasional berbasis minivan yang dirancang khusus untuk mempermudah mobilisasi dan koordinasi satuan tugas dalam pengembangan industri gula.

    Kendaraan ini dilengkapi dengan drone pemetaan, drone sprayer DJI Agras T50, serta perangkat pengambilan sampel tanah guna mendukung analisis agronomis yang presisi.

    “Hari ini jadi milestone tonggak sejarah dari kebangkitan tebu industri gula. Kami ingin ubah wajah perkebunan Indonesia, tidak ada alasan untuk tidak bangkit dan harus bangkit eksponensial,” tutur Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman.

    “Peluncuran Mobil Manis SGN ini menjadi bagian dari upaya serius kami dalam mewujudkan kemandirian industri gula nasional sekaligus menjawab tantangan transisi energi menuju bahan bakar ramah lingkungan,” ujar Mahmudi,  Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara.

    Spesifikasi Mobil Manis sebagai minivan operasional multifungsi yakni
    Drone-Mapping untuk pemantauan lahan secara real-time, Drone Sprayer DJI Agras T50 untuk efisiensi pemupukan, dan sebagai perangkat pengambilan sampel tanah untuk analisis kesuburan serta kebutuhan nutrisi lahan.

    Dengan kehadiran Mobil Manis koordinasi dan monitoring capaian produksi dapat dilakukan lebih cepat dan akurat. Selain itu, kendaraan ini juga mempercepat mobilisasi logistik drone ke berbagai titik lokasi perkebunan serta menunjang kegiatan analisis tanah guna meningkatkan produktivitas tebu secara keseluruhan.

    Langkah ini menjadi wujud konkret PT Sinergi Gula Nusantara dalam menjalankan amanah sebagai BUMN sektor perkebunan untuk mendukung ketahanan pangan dan energi nasional secara berkelanjutan. (cin)

  • Komitmen Dukung Swasembada Gula, Komisaris SGN Kebun Tebu Banyuwangi

    Komitmen Dukung Swasembada Gula, Komisaris SGN Kebun Tebu Banyuwangi

    JATIMPEDIA, Banyuwangi  – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak usaha Holding Perkebunan PTPN III (Persero), terus memperkuat komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya komoditas gula. Hal ini ditegaskan langsung oleh Komisaris Utama SGN, Amri Siregar, saat melakukan kunjungan kerja bersama jajaran Komisaris SGN dan PTPN I ke sejumlah lahan tebu di Banyuwangi, termasuk ke Kebun Jolondoro.

    Amri menyebut bahwa performa Kebun Jolondoro menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Tanaman tebu yang tumbuh tampak lebih sehat dan seragam, menumbuhkan optimisme terhadap pencapaian produktivitas yang lebih tinggi dari target tahun ini.

    “Kita melihat langsung hasil kerja keras dan kolaborasi di lapangan. Ini bukti bahwa dengan sinergi dan perbaikan budidaya, hasilnya bisa luar biasa,” kata Amri.

    Dengan luas lahan mencapai 407 hektare, Kebun Jolondoro ditargetkan mampu menghasilkan hingga 108 ton tebu per hektare. Keberhasilan ini ditunjang oleh penggunaan varietas unggulan seperti BL dan HMW yang dikenal tahan terhadap kondisi iklim lokal serta produktif.

    Dalam kesempatan tersebut, para komisaris juga turut melakukan penanaman perdana di Kebun Kalitlepak sebagai simbol dimulainya musim tanam periode 2025/2026. Selain itu, rombongan menyempatkan diri mengunjungi Pabrik Gula Glenmore untuk memantau proses penggilingan tebu yang tengah berlangsung.

    Kunjungan ini bukan sekadar bagian dari fungsi pengawasan, tetapi juga menjadi ajang evaluasi atas kinerja lapangan dan bentuk nyata sinergi antara entitas Holding Perkebunan Nusantara. Semangat transformasi terus digaungkan SGN sebagai bagian dari upaya revitalisasi industri gula nasional.

    Dengan dukungan penuh dari manajemen, komisaris, hingga holding, SGN optimis mampu berkontribusi nyata terhadap target swasembada gula dan pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri.(eka)

  • Percepat Swasembada Gula, SGN  Tandatangani Kerjasama Budidaya dengan Perhutani

    Percepat Swasembada Gula, SGN Tandatangani Kerjasama Budidaya dengan Perhutani

    JATIMPEDIA, Semarang  –  Dalam rangka mendukung percepatan program swasembada gula nasional serta penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Budidaya Tebu dengan Perum Perhutani. Penandatanganan dilaksanakan pada Rabu, 18 Juni 2025 di Semarang.

    Acara ini dihadiri oleh Direktur SDM & TI PT SGN, Affan Safiq; General Manager dari lima pabrik gula yang terlibat dalam kerja sama, yaitu PG Soedhono, PG Sragi, PG Rendeng, PG Mojo, dan PG Pagottan. Dari pihak Perhutani hadir Direktur Operasi Natalas Anis Harjanto, Kadiv Multi Usaha Kehutanan Errik Alberto, Kepala Departemen Agroforestry Asep Setiawan, serta Kepala Divisi Regional Jawa Timur dan Jawa Tengah.

    Kerja sama antara SGN dan Perum Perhutani sebenarnya telah dimulai sejak akhir 2023. Pada kesempatan ini, kedua belah pihak menyepakati pemanfaatan lahan hutan milik Perhutani seluas total 506,19 hektare untuk budidaya tebu. Rinciannya, 402,68 hektare berlokasi di Divisi Regional Jawa Tengah dan 103,51 hektare di Jawa Timur. Masa kerja sama ditetapkan selama lima tahun, hingga tahun 2030.

    Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi lahan tebu, mengingat Indonesia masih membutuhkan tambahan sekitar 500.000 hektare lahan guna mencapai target swasembada gula untuk konsumsi dan industri.

    Selain lahan yang telah disepakati, saat ini juga sedang diproses kerja sama tambahan atas lahan seluas 220,09 hektare, yang sudah melalui survei teknis dan dinyatakan layak tanpa hambatan sosial. Selain itu, terdapat potensi pengembangan melalui program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) di lahan seluas 3.131 hektare, terdiri dari 500 hektare yang sedang diajukan bersama Inhutani V dan 2.631 hektare dalam proses penyusunan skema kerja sama dengan Perhutani.

    Direktur SDM & TI PT SGN, Affan Safiq, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam sambutannya:

    “Sinergi dan kolaborasi strategis dengan Perhutani merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung kemandirian pangan nasional. Optimalisasi pemanfaatan lahan hutan untuk budidaya tebu diharapkan dapat meningkatkan pasokan bahan baku ke pabrik gula SGN, sekaligus berkontribusi terhadap kenaikan produksi gula nasional.”

    Lebih lanjut, ia menyampaikan optimisme terhadap keberlanjutan program swasembada gula:

    “Dengan dukungan penuh dari Holding Perkebunan Nusantara, kita optimis dapat menjaga konsistensi dan keberlanjutan program ini. Ini adalah bagian dari kontribusi nyata kami dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia, sejalan dengan arahan Presiden RI.”

    Penandatanganan PKS ini menjadi pijakan penting dalam perjalanan menuju kemandirian pangan nasional berbasis tebu yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat serta industri gula nasional. (eka)

  • SGN Kenalkan Varietas Tebu Unggul SGN-01

    SGN Kenalkan Varietas Tebu Unggul SGN-01

    JATIMPEDIA, Lumajang  – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) melalui Pusat Penelitian Tebu Jengkol, Manajemen KSO Kebun Dhoho, memperkenalkan varietas unggul tebu SGN-01. Varietas ini merupakan hasil program pemuliaan yang telah dirakit sejak 2013.

    Diharapkan varietas ini mampu menggantikan varietas Bululawang, yang selama lebih dari dua dekade mendominasi pertanaman tebu di wilayah kerja PT SGN namun yang kini mulai rentan terhadap serangan penyakit dan mengalami penurunan produktivitas.

    “Peluncuran varietas baru ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan industri gula nasional.” Tutur Mentan RI dalam sambutannya.

    Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., menyampaikan bahwa peluncuran SGN-01 menjadi momentum penting dalam roadmap swasembada gula nasional yang ditargetkan tercapai pada tahun 2028.

    “SGN-01 bukan hanya varietas baru, tapi simbol harapan. Dengan produktivitas yang mencapai 120 ton per hektar dan rendemen gula di atas 10%, kita optimis dapat mengurangi ketergantungan impor secara signifikan”, ujar Mentan RI.

    Berdasarkan uji multilokasi selama tiga musim tanam, SGN-01 menunjukkan kinerja agronomis menjanjikan. Pada tanaman pertama (PC), tercatat produktivitas sebesar 1.385 ± 135 kuintal per hektar dengan rendemen 9,19 ± 1,10 persen dan hablur 127,28 ± 20,74 kuintal per hektar.

    Pada tanaman keprasan (RC), produktivitas mencapai 1.085 ± 200 kuintal per hektar dengan rendemen 8,89 ± 0,95 persen dan hablur 97,42 ± 25,18 kuintal per hektar.

    “SGN 01 ini dirancang sebagai varietas masak tengah lambat dengan potensi produktivitas tinggi dan keunggulan agronomis lainnya,” ujar Direktur Utama PT SGN.

    Analisis usaha tani menggunakan metode anggaran partial menunjukkan nilai keekonomian yang menguntungkan.

    Penggunaan SGN-01 pada tanaman pertama memberikan tambahan keuntungan sebesar Rp45,3 juta per hektar dengan B/C ratio 1,23. Sementara pada tanaman keprasan I dan II, tambahan keuntungan masing-masing sebesar Rp21,8 juta (B/C 1,11) dan Rp28,5 juta (B/C 1,17) per hektar.

    Perwakilan Pusat Penelitian Tebu PT SGN menyampaikan bahwa untuk menjawab potensi kebutuhan benih yang tinggi, laboratorium kultur jaringan PT SGN telah menyiapkan program perbanyakan benih. Pada Musim Tanam periode 2025/2026, sumber benih awal seluas ±2,386 ha akan menghasilkan ±14,316 ha tanaman baru.

    Adapun untuk Musim Tanam Th. 2026/2027, penangkaran benih (KBN) seluas ±0,846 ha ditargetkan menghasilkan ±182,736 ha tanaman baru.

    SGN-01 juga dinilai adaptif terhadap tipe iklim C3, baik di lahan bertekstur berat jenis Aluvial maupun lahan ringan jenis Regosol. Dengan karakter ini, varietas ini memiliki prospek untuk dikembangkan secara lebih luas, tak hanya di Jawa Timur tetapi juga di wilayah-wilayah lain dengan agroekologi serupa.

    Peluncuran varietas unggul SGN-01 menjadi momentum penting dalam transformasi sektor pergulaan Indonesia, menuju kemandirian produksi dan penguatan ketahanan pangan nasional. Dengan hadirnya SGN-01, Indonesia mengambil langkah besar untuk memperkuat fondasi industri gula nasional menjadi lebih efisien, berkelanjutan, dan berdaulat. (eka)

  • Mentan Kukuhkan Agripreneur Tebu SGN sebagai Regenerasi Petani Muda di Bidang Tebu

    Mentan Kukuhkan Agripreneur Tebu SGN sebagai Regenerasi Petani Muda di Bidang Tebu

    JATIMPEDIA, Lumajang  – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. H. Andi Amran Sulaiman, secara resmi mengukuhkan para Agripreneur Petani Muda binaan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dalam sebuah seremoni yang berlangsung di Lumajang.

    Pengukuhan ini menjadi tonggak penting dalam upaya strategis membangun regenerasi petani tebu melalui pendekatan kewirausahaan yang adaptif terhadap kemajuan teknologi dan digitalisasi.

    Program Agripreneur Petani Muda merupakan inisiasi dari PT SGN yang didukung sepenuhnya oleh Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, sebagai solusi konkret terhadap tantangan produktivitas pertanian sekaligus menjawab kebutuhan akan partisipasi generasi muda dalam pembangunan sektor pertanian nasional.

    Dalam sambutannya, Menteri Pertanian menyampaikan bahwa sektor pertanian, khususnya komoditas tebu, memerlukan suntikan semangat dan inovasi dari generasi muda agar Indonesia mampu mewujudkan swasembada gula secara berkelanjutan.

    “Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa estafet pembangunan pertanian terus berjalan, ditopang oleh generasi muda yang tangguh, inovatif, dan melek teknologi,” ujar Mentan Amran.

    Program Agripreneur Petani Muda membentuk inkubator bisnis berbasis mini estate tebu sebagai sarana pelatihan dan pengembangan usaha bagi calon-calon petani tebu muda.

    Model mini estate ini telah diimplementasikan secara nyata di lima kabupaten, yakni Pekalongan, Ngawi, Madiun, Kediri, dan Tulungagung, dengan hasil yang menggembirakan dalam hal peningkatan luasan tanam dan produktivitas lahan.

    Sebagai bagian dari penguatan ekosistem bisnis para agripreneur muda, pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan PT SGN juga meluncurkan penyaluran perdana KUR Khusus yang dilakukan secara digital melalui platform E-TERA.

    Platform ini dirancang untuk mempermudah akses pembiayaan, pendataan, serta distribusi sarana produksi pertanian secara lebih transparan dan efisien. Bersamaan dengan itu, turut disalurkan bantuan pupuk guna mendukung kesiapan musim tanam.

    Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Bapak Mahmudi, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen SGN untuk mencetak petani tebu masa depan yang profesional dan berdaya saing tinggi.

    “Kami percaya, masa depan industri gula nasional ada di tangan anak-anak muda ini. Karena itu, SGN akan terus berinovasi menghadirkan program-program pemberdayaan yang terintegrasi dan berdampak nyata,” ujar Mahmudi.

    Dengan pengukuhan ini, diharapkan para agripreneur petani muda semakin termotivasi untuk berperan aktif dalam pembangunan pertanian modern yang berbasis data, digitalisasi, dan kolaborasi lintas sektor.

    Langkah ini juga sejalan dengan visi besar Indonesia untuk mencapai kedaulatan pangan dan energi berbasis bioindustri, dengan tebu sebagai salah satu komoditas strategis nasional. (eka)

  • Mentan Produksi Gula Nasional Saat ini 2,9 Juta Ton, Tertinggi Sepanjang Sejarah

    Mentan Produksi Gula Nasional Saat ini 2,9 Juta Ton, Tertinggi Sepanjang Sejarah

    JATIMPEDIA,  Surabaya – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan produksi gula nasional tahun ini mencapai 2,9 juta ton. Angka ini tertinggi dalam sejarah sekaligus mampu memenuhi kebutuhan gula sebesar 2,8 juta ton.

    Andi Amran Sulaiman juga memastikan target swasembada gula harus tercapai dalam empat tahun ke depan. Untuk itu dia mengajak semua pihak berkolaborasi dari pusat, daerah, pelaku usaha, hingga petani.

    Hal itu disampaikan Mentan Amran saat memberikan pengarahan dalam Raker Mentan dengan PTPN Group di Kantor PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Surabaya,  Rabu (11/6).

    Mentan didampingi oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Sekdaprov Adhy Karyono,  Dirut Pupuk Indonesia,  serta jajaran manajemen PT SGN  Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian.

    Dikatakan, sejumlah upaya sedang dilakukan pemerintah bersama jajaran PTPN Group untuk menuju swasembada gula nasional. Di antaranya penyediaan lahan, Pupuk yang cukup, bongkar ratun yang bagus, dukungan modal yang cukup untuk petani tebu.

    Mentan mengaku sudah menugaskan PTPN Group utuk membuka lahan baru bagi kebun tebu. Tahun ini ditargetkan ada 200 ribu kebun tebu baru yang akan disiapkan oleh PTPN Group.

    Langkah selanjutnya adalah penyediaan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran dan cukup. Upaya lainnya adalah dukungan modal bagi petani untu pengolahan. Selama ini petani dibatasi pinjaman, untuk kedepannya akan diubah dengan regulasi baru.

    “Sehingga nantinya petani tebu boleh mengajukan pinjaman secara berkelanjutan untuk mengolah lahan,membeli bibit dan Pupuk yang bagus dan terjangkau serta produksi tebu yang bagus,” ujar Mentan.

    “Itu untuk fokus tebu, moga-moga dua tiga tahun, paling lambat empat sampai lima tahun Indonesia bisa meraih swasembada gula nasional, mudah-mudahan,” imbuhnya lagi.

    Mentan menyoroti penurunan signifikan produktivitas tebu nasional dibanding masa kolonial Belanda karena pada masa itu 1 hektare lahan tebu bisa menghasilkan 14 ton, namun saat ini produksi turun 4 ton per hektare, sehingga hanya 10 ton saja.

    “Kami ingin mengembalikan masa kejayaan tebu saat kolonial Belanda. Kami akan terus kaji dan mudah-mudahan bisa ditingkatkan untuk mewujudkan swasembada gula,” katanya.

    Selain memenuhi kebutuhan gula konsumsi domestik, pemerintah juga menargetkan penguatan produksi gula untuk kebutuhan industri, sebagai upaya menekan ketergantungan terhadap impor. (eka)

  • Jelang Musim Giling, PG Meritjan Kediri Bagikan Paket Bahan Pokok

    Jelang Musim Giling, PG Meritjan Kediri Bagikan Paket Bahan Pokok

    JATIMPEDIA, Kediri – PT Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula (PG) Meritjan Kediri, membagikan 852 paket bahan pokok untuk warga di sekitarnya menyambut musim giling 2025, guna membantu warga memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    General Manajer (GM) PG Meritjan Wakhyu Priyadi Siswosumarto, di Kediri, Rabu, mengemukakan total terdapat 852 paket bahan pokok yang diberikan untuk warga di tiga kelurahan dan desa yaitu Kelurahan Mrican, Kelurahan Dermo, dan Desa Jabon.

    “Paket bahan pokok yang diberikan terdiri dari beras, gula, dan minyak goreng. Kami berharap dukungan dari masyarakat sekitar pabrik gula demi kelancaran proses giling tebu tahun ini,” katanya dalam keterangannya di Kediri.

    Pihaknya berharap dalam musim giling 2025 ini bisa berlangsung dengan lancar, sekaligus bisa memberikan dampak peningkatan nilai perekonomian masyarakat.

    “Semoga bantuan ini memberi manfaat bagi masyarakat sehingga PG Meritjan bangkit, berkah, dan laba,” kata dia.

    Sementara itu Kepala Kelurahan Dermo, Kota Kediri, Yudi Kuncoro berterima kasih atas bantuan bahan pokok yang diberikan tersebut, sebab bisa membantu meringankan beban warga sekitar.

    “Kami berterima kasih dan mengapresiasi bantuan ini dan semoga perusahaan diberi keselamatan dan kelancaran di musim giling tahun ini,” kata dia.

    Pada musim giling 2024 PG Meritjan realisasi produksi gula untuk musim giling 2024 mencapai 190.742 ton, lebih besar ketimbang tahun 2023 yang hanya 156.522 ton.

    Selama proses giling 2024 dilakukan hingga 99 hari dengan melibatkan lebih dari 400 karyawan pabrik. Mereka bekerja di berbagai sektor untuk membuat gula kristal putih sesuai dengan standar yang berlaku.

    Tenaga kerja yang dilibatkan adalah dari lokal untuk mendukung operasi pabrik, sehingga turut serta memberikan kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar pabrik gula.

    PG Meritjan juga hanya fokus untuk membuat gula pasir sesuai dengan SNI. Ia mengatakan PG Meritjan belum ditugaskan untuk membuat gula premium.

    Sedangkan untuk target giling 2025, perusahaan ini menargetkan bisa menghasilkan gula hingga 234.137 ton. Proses giling untuk musim giling 2025 telah dimulai pada 29 Mei 2025.(sat)

  • Jaga Kualitas, SGN Pantau Giling Tebu PG Pesantren Baru

    Jaga Kualitas, SGN Pantau Giling Tebu PG Pesantren Baru

    JATIMPEDIA, Kediri –  PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) memantau dengan seksama proses produksi giling tebu di Pabrik Gula Pesantren Baru, Kota Kediri, memastikan bahwa kualitas terjaga dengan baik.

    Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi mengemukakan, dirinya melihat secara langsung proses produksi mulai tebu masuk hingga digiling menjadi gula pasir.

    “Tebu yang masuk di PG Pesantren Baru masuk kategori manis, bersih, segar yang biasa kami kenal MBS,” katanya di Kediri, Minggu.

    Dijelaskan bahwa tebu kategori MBS tersebut merujuk pada kualitas tebu yang baik untuk dipanen serta diolah menjadi tebu. Untuk manis, artinya bahwa tebu sudah mencapai matang optimal sehingga kandungan gula di dalamnya tinggi.

    Untuk bersih artinya tebu tersebut bebas dari kotoran seperti tanah, daun kering dan sisa lainnya. Sedangkan untuk segar artinya tebu dipanen dan diolah secepatnya setelah ditebang guna menjaga kualitas gula dan rendemen.

    Mahmudi menambahkan, dirinya melakukan monitor mulai dari kebun ke kebun hingga masuk ke pabrik.

    Ia juga menegaskan bahwa perusahaan ingin memastikan sekaligus menjaga kualitas, sehingga produk yang dihasilkan juga baik.

    Kunjungan tersebut, kata dia, juga bagian komitmen dari manajemen PT SGN demi menjaga kualitas dan produktivitas pabrik gula.

    Kendati ada berbagai tantangan, pihaknya tetap optimistis bahwa produk yang dihasilkan akan bagus.

    “Tantangannya tidak ringan, tetapi saya percaya dengan kerja keras, loyalitas, dan doa dari semua pihak, akan mampu melampauinya,” kata Mahmudi.

    Ia juga mengapresiasi adanya hubungan baik yang dibangun pabrik gula dengan mitra petani tebu serta hubungan baik dengan lingkungan sekitar.

    Ia berharap performa PG Pesantren Baru Kota Kediri juga lebih meningkat nantinya.

    Sementara itu, General Manager PG Pesantren Baru Kediri Jarot Rudi Wardoyo mengaku senang dengan adanya kunjungan tersebut.

    Pihaknya menilai, kunjungan dari Direktur Utama PT SGN beserta jajarannya ke PG Pesantren Baru Kediri tersebut bisa sebagai suntikan motivasi untuk performa yang lebih baik.

    Ia juga menegaskan, perusahaan tetap optimistis capaian akan sesuai dengan target yang telah dibuat.

    Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru Kediri, menargetkan bisa menggiling tebu pada musim giling 2025 ini hingga 832.949 ton dengan prediksi hasil gula mencapai 65 ribu ton.

    “Kami optimistis akan melampaui target yang sudah dicanangkan,” kata Jarot. (sat)