Tag: #ptpn x

  • PTPN X Syukuran Berhasil Produksi Gula 323.850 Ton

    PTPN X Syukuran Berhasil Produksi Gula 323.850 Ton

    Surabaya, JP – Musim Giling Tahun 2022 PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berhasil dijalankan dengan sukses, keberhasilan menggiling tebu 4,72 Juta Ton dan memproduksi gula 323.850 ton.

    Kesuksesan yang dicapai ini dirayakan dengan menggelar Tasyakuran Tutup Giling 2022 sekaligus meng Kampanyekan Giling 2023 di Kantor Pusat PTPN X, Rabu (7/12).

    Acara kampanye giling 2023 ini sebagai penanda kesiapan PTPN Group khususnya PTPN X dalam menyambut musim giling tahun depan.

    Hadir langsung Direktur PTPN X, Tuhu Bangun, SEVP Business Support, General Manager Pabrik Gula, Jajaran Pejabat Puncak, Serikat Pekerja dan seluruh karyawan.

    Pada kesempatan tersebut hadir pula secara daring Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan, Mahmudi, Direktur PT Sinergi Gula Nusantara, Suhendri, dan Komisaris Utama, Wahyu Widodo.

    ”Hari ini adalah momentum yang sangat baik untuk mensinergikan antara PTPN X sebagai mitra dan PT Sinergi Gula Nusantara yang merupakan anggota baru PTPN Group. Giling 2022 sudah dilalui dengan hasil yang luar biasa, hal tersebut dibuktikan dengan berhasilnya PTPN Group membukukan laba lebih tinggi dari 2021, harapannya kedepan Industri gula akan semakin baik” Ungkap Mahmudi.

    Rasa syukur atas suksesnya giling 2022 ditandai dengan prosesi potong tumpeng yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan santunan anak yatim dan pemberian penghargaan kepada unit dan personil berprestasi.

    ”Keberhasilan dan prestasi di tahun 2022 nantinya akan kami upayakan diraih kembali di tahun mendatang. Dengan kinerja dan kontribusi seluruh karyawan, kami optimis dapat mencapai RKAP 2023. Tahun 2023, kami  menargetkan giling 4,428 Juta Ton tebu dengan produksi 329.899 ton gula dan rendemen 7,45%,” tegas Tuhu Bangun. (eka)

  • PTPN X Sukses Giling Tebu 4,72 Juta Ton Tahun Ini

    PTPN X Sukses Giling Tebu 4,72 Juta Ton Tahun Ini

    Surabaya, JP – Holding Perkebunan PTPN III (Persero) berhasil meningkatkan laba bersih sepanjang kinerja mulai Januari hingga Oktober 2022. Holding Perkebunan berhasil mencetak kenaikan laba bersih sebesar 66% dibanding periode sebelumnya.

    Kesuksesan serupa juga berhasil dibukukan oleh PTPN X dari sisi produksi. Sabtu (26/11) PTPN X berhasil menuntaskan giling di sembilan pabrik gula miliknya, dimana ditutup oleh PG Modjopanggoong Tulungagung. Total tebu digiling tahun 2022 ini 4,72 juta ton dengan rendemen 7%.

    “Realisasi tebu digiling ini tercapai 112% dibandingkan dengan RKAP 2022. PG Modjopanggoong sendiri menggiling 4,45 Juta Kuintal tebu,” tegas Direktur PTPN X, Tuhu Bangun.

    Indikator kinerja produksi lain juga melampaui realisasi tahun 2021. Berdasarkan laporan harian produksi per 24 November 2022, produksi gula mencapai 323.710 ton atau meningkat 26% dibandingkan 2021.

    Pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari dukungan seluruh manajemen, serikat pekerja, dan karyawan PTPN X. Tuhu Bangun mengucapkan terimakasih kepada seluruh manajemen, serikat pekerja, dan karyawan atas kinerja dan kontribusi selama musim giling tahun 2022.

    Kesuksesan ini juga ditunjang dengan dukungan dari Holding Perkebunan sehingga giling PTPN X dapat berjalan dengan baik.

    “Terima kasih kepada Holding Perkebunan karena telah mendukung baik dari sisi operasional maupun finansial, sehingga PTPN X dapat menyelesaikan giling dengan sukses dan mampu mencetak sejarah kinerja dalam kurun empat tahun terakhir,” terang Tuhu.

    Manajemen PTPN X juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari petani tebu sebagai mitra strategis dan masyarakat sekitar unit kerja. Sinergi antara perusahaan, petani tebu, dan masyarakat ini diharapkan dapat terus terjalin ke depannya.

    Selanjutnya, capaian ini akan dijadikan sebagai motivasi untuk kinerja yang lebih baik ke depannya. Manajemen akan bergerak cepat untuk mengevaluasi kinerja giling 2022 guna hasil giling pabrik gula di tahun berikutnya yang lebih gemilang.

    “Sehingga, kami akan siap mengambil peranan terhadap terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional, khususnya Swasembada Gula Nasional,” pungkas Dirut Tuhu. (sat)

  • Gandeng PT SGN, Bankjatim Salurkan KUR Petani Tebu

    Gandeng PT SGN, Bankjatim Salurkan KUR Petani Tebu

    Surabaya, JP – Untuk mendukung pengembangan usaha di sektor perkebunan tebu dan industri gula di Jawa Timur, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Acara dilakukan di Ruang Bromo Kantor Pusat Bankjatim di Surabaya, Senin (21/11).

    Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Direktur Kredit Ritel & Usaha Syariah R. Arief Wicaksono dengan Direktur PT SGN Suhendri. Kegiatan ini disaksikan Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur Iwan,  serta Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Heru Suseno.

    Penandatanganan PKS ini merupakan wujud kolaborasi bankjatim bersama PT SGN yang terimplementasi melalui pemberian kredit kepada petani tebu binaan PT SGN melalui skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau skim kredit bankjatim lainnya. Sementara itu PT SGN berperan dalam pemberian rekomendasi petani tebu yang layak menerima kredit sesuai dengan data yang ada.

    Pemberian kredit kepada petani tebu yang dimaksud dapat dimanfaatkan untuk budidaya tebu seperti biaya garap lahan atau biaya operasional serta pemberian kredit dengan agunan Delivery Order (DO) gula. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif untuk perekonomian di Indonesia pada umumnya dan khususnya perekonomian Jawa Timur.

    Dalam sambutannya, Busrul Iman menyampaikan bahwa kami mengakui penyaluran kredit di sektor produkti masih kurang optimal.  “Masyarakat memang lebih mengenal bankjatim dengan pembiayaan kredit pegawainya, Hal itu tetap kami optimalkan. Namun kedepan, agar bankjatim dapat terus tumbuh berkembang mau tidak mau harus diversifikasi ke sektor produktif salah satunya adalah pemanfaatan potensi pembiayaan yang ada di industri gula” jelas Busrul.

    Dikatakan, bankjatim juga berharap dengan adanya kerjasama ini dapat dilanjutkan dengan kerjasama yang lain. “Tidak hanya terbatas di sektor pembiayaan namun juga di sektor bisnis yang lain, misalnya terkait pembayaran atau jasa perbankan lainnya,”  imbuh Busrul.

    Ditambahkan, kerjasama juga merupakan salah satu bentuk dukungan bankjatim terhadap peningkatan perekonomian Jawa Timur. Ini sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa khususnya di bidang perkebunan salah satunya pada komoditi tebu.

    Di tempat yag sama, Direktur PT SGN Suhendri menjelaskan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) atau PTPN Group membentuk entitas tunggal dari 36 pabrik gula (PG) milik tujuh anak usaha PTPN Group. Madsing-masing PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV.

    “Kemudian dari anak usaha itu dibentuk entitas tunggal ini diberi nama PT Sinergi Gula Nusantara. Pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara merupakan satu dari 88 program Kementerian BUMN 2020-2023, dengan cita-cita meningkatkan produksi gula untuk menekan ketergantungan impor dan mengembalikan kejayaan industri gula Indonesia”, jelas Suhendri.

    Suhedri berharap PKS ini dapat mempermudah petani dalam hal pembiayaan.  Selain itu diharapkan petani menerima suatu value yang dapat meningkatkan pendapatan petani.

    “Sehingga dapat mengoptimalkan produksi Gula di Jawa Timur dan puncaknya dapat mewujudkan Swasembada pangan nasional khususnya di sektor gula” tutup Suhendri

    Dalam kesempatan tersebut, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur Iwan menyampaikan apresiasi kepada bankjatim dan PT SGN dalam melaksanakan kerjasama ini. Dengan demikian kolaborasi antar stakeholder yang menjadi arahan Gubernur terus digaungkan dalam upaya menigkatkan perekonomian di Jawa Timur.

    Iwan menambahkan, melihat kebutuhan gula secara nasional yang masih ditopang oleh Negara lain, hal tersebut seharusnya dapat menjadi keunggulan komparatif Provinsi Jawa Timur, mengingat Jawa Timur adalah provinsi penghasil gula pasir terbesar di Indonesia dan juga merupakan provinsi dengan jumlah pabrik gula kristal putih terbanyak di Indonesia.

    “Pada tahun 2020 produksi gula pasir Jawa Timur mencapai 47,24% dari total produksi nasional. Dengan demikian, Jawa Timur menjadi barometer dan kunci kebangkitan gula nasional”, tambah Iwan.

    “Kami berharap pemberian kredit kepada para petani tebu melalui kerjasama ini dapat mengekspansi usaha para petani tebu. Kami juga berharap PKS ini dapat memberikan maanfaat yang luas bagi petani tebu binaan PT SGN”, tutup Iwan. (eka)

     

  • PT Barata Indonesia Selesaikan Pabrik Bioethanol PTPN X

    PT Barata Indonesia Selesaikan Pabrik Bioethanol PTPN X

    Mojokerto, JP –  PT Barata Indonesia (Persero) merampungkan pekerjaan Pabrik Bioethanol Gempolkrep di Mojokerto. Proyek ini merupakan kelanjutan pekerjaan Tahap I dan saat ini Barata Indonesia, selaku kontraktor pelaksana proyek tersebut telah menyelesaikan performance test dengan hasil prima dan telah melaksanakan serah terima proyek kepada pihak PTPN X.

    Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero), Sulistyo Handoko mengatakan bahwa penyelesaian proyek ini merupakan salah satu komitmen perusahaan dalam mendukung terciptanya energi ramah lingkungan.

    “Penyelesaian proyek bioethanol ini merupakan komitmen perusahaanya untuk mendukung program pemerintah dalam pembangunan ekosistem melalui hilirasasi industri gula yang mendorong ketahanan pangan dan energi yang ramah lingkungan,” ungkap Sulis, panggilan akrab Sulistyo Handoko, dalam keterangan resminya, Kamis (17/11/2022).

    Dia optimistis penyelesaian proyek tersebut juga semakin mengukuhkan posisi Barata Indonesia sebagai satu satunya perusahaan di Indonesia yang mampu melakukan manufaktur serta konstruksi di industri gula dan turunannya.

    Lebih lanjut Sulis menjelaskan, dalam pekerjaan ini, Barata Indonesia berhasil melakukan modernisasi teknologi proses. Upaya ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku tetes, termasuk mengerjakan fasilitas bisnis hilir yaitu fasilitas redistilasi Fuel Grade Ethanol (FGE) menjadi Extra Neutral Alcohol (ENA) berkualitas food grade berkapasitas 100 KLPD dan unit baru CO2 Plant yang berperan mengurangi emisi karbon.

    Sementara itu dalam menjawab tantangan bisnis, perseroan saat ini bertransformasi menjadi perusahaan yang berfokus di bisnis manufaktur dan MES (Maintenance, Engineering, & Services) juga equipment supplier mendukung pekerjaan EPC (Engineering, Procurement & Contractor) di tiga sektor bisnis yaitu pembangkitan, hidromekanikal dan foundry industri komponen dan pemesinan.

    Guna menciptakan daya saing dan ekspansi market tersebut, perseroan menjalin kerjasama operation dengan mitra strategis melalui aksi korporasi yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Taiheiyo Engineering Corporation, asal Jepang untuk lokal konten industri semen dan PT Andritz untuk industri pulp and paper di pasar Asia.

    Tak hanya itu, aksi korporasi lainnya juga dilakukan Barata Indonesia melalui penyediaan komponen bagi kendaraan bus listrik dalam gelaran presidensi G20. Dalam bus listrik tersebut, Barata Indonesia memasok komponen Front Swing Arm, Front Disc Brake Casing, Front Wheel Hub, Steering Link, Front Connector Pad serta memproduksi Unit Fast Charging atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). (eka)

  • Hingga November, Giling Tebu PTPN X Sudah Lampaui Target 2022

    Hingga November, Giling Tebu PTPN X Sudah Lampaui Target 2022

    Surabaya, JP – Dukungan PT Perkebunan Nusantara atau PTPN X terhadap ketercapaian Ketahanan Pangan Nasional semakin diwujudkan melalui progress giling tebu tahun ini.

    Berdasarkan laporan harian produksi per 14 November 2022, PTPN X telah menggiling tebu 4,69 juta ton dan memproduksi gula total 322 ribu ton. Jumlah tebu digiling ini tercapai 110% jika dibandingkan dengan RKAP 2022.

    ”Saat ini pabrik gula yang masih giling adalah PG Modjopanggoong. Kami optimis sampai dengan akhir musim, kami  dapat menggiling 4,7 juta ton tebu,” terang Tuhu Bangun, Direktur PTPN X.

    Selain jumlah tebu digiling, pihaknya juga berhasil melampaui pencapaian produksi tahun sebelumnya di sisi luas areal tanam tebu dan produktivitas. Luasan areal tanam telah tercapai mencapai 55.218 Ha dengan produktivitas mencapai 85% Ton/Ha. Jika dbandingkan dengan hari giling yang sama tahun lalu, jumlah tebu digiling meningkat 32%.

    “Sedangkan untuk produksi gula total meningkat 25% dibandingkan hari giling yang sama tahun lalu. Kami optimis untuk rendemen dan produksi gula akan terus naik sehingga seluruh target produksi tercapai,” tambah Tuhu.

    Pemerintah telah menargetken peningkatan produksi gula menjadi sebesar 2,6 juta ton pada tahun 2030 guna mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional.

    PTPN X dan Holding Perkebunan PTPN III (Persero) akan mendukung ketercapaian target tersebut dengan peningkatan produksi gula pada musim giling 2022 ini dan musim giling selanjutnya.

    “Evaluasi dan monitoring akan dilakukan guna mendukung kesuksesan musim giling 2023 yang akan datang,” pungkas Tuhu. (eka)

  • PTPN X Promosikan Cerutu Golden Djawa di KTT G20 Bali

    PTPN X Promosikan Cerutu Golden Djawa di KTT G20 Bali

    Bali,JP – Sebagai bagian dari Kementerian BUMN, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X turut menyukseskan gelaran KTT G20 di Bali, 10-19 November 2022. PTPN X mempromosikan Cerutu Golden Djawa

    Cerutu premium produksi PTPN X, Golden Djawa, terpilih untuk memperkenalkan dan menjual produk pada event Future SMEs Village di Bali Collection.

    Ajang Future SMEs Village ini merupakan salah satu Point of Interest (POI) dari para Negarawan Anggota G20, dengan menampilkan produk-produk UKM Indonesia bernarasi future food, future fashion, future crafts, future wellness, dan future mobility.

    Keberhasilan cerutu Golden Djawa ini merupakan langkah besar bagi PTPN X untuk memperkenalkan karya anak bangsa yang berkualitas di kancah Nasional dan Internasional. Cerutu ini memiliki citarasa berkualitas tinggi yang diproduksi dari bahan baku tembakau premium pilihan.

    “Cerutu Golden ini bukti komitmen PTPN X untuk terus berinovasi pada komoditas tembakau untuk meningkatkan daya saing perusahaan,” terang Tuhu Bangun, Direktur PTPN X.

    Selain itu, PTPN X juga berkesempatan menjadi pembicara pada talkshow di area pameran, dimana tema yang diusung adalah Bisnis Cerutu Premium yang dapat mendongkrak Ekonomi Nasional. Talkshow ini membahas kerjasama PTPN X dengan Koperasi Produsen dalam memproduksi cerutu premium berkelas internasional.

    Di lokasi yang sama, juga diadakan demo pembuatan cerutu premium  secara handmade. Tahun 2022 ini, PTPN X berfokus untuk terus meningkatkan pemasaran produk hilirisasi tembakaunya.

    Cerutu Golden Djawa merupakan salah satu line up dari Corporate Brand Cerutu PTPN X “Dasa Cigar” yang menyasar pangsa pasar premium. Selain itu, PTPN X juga memproduksi Cerutu Cadenza, Cerutu Argopuros, dan beberapa cerutu lainnya. (sat)

  • PTPN X Bantu Pembangunan Asrama Pondok Pesantren Darul Abror Pasuruan

    PTPN X Bantu Pembangunan Asrama Pondok Pesantren Darul Abror Pasuruan

    Pasuruan, JP – Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap pengembangan pendidikan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X memberikan bantuan dana dengan nilai sebesar Rp 25 juta kepada Pondok Pesantren Darul Abror di Desa Ampelsari, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan.

    Dana yang bersumber dari program Corporate Social Responsibility (CSR) digunakan untuk pembangunan asrama putri sejumlah tiga kamar.

    Bantuan CSR diserahkan secara langsung oleh Direktur PTPN X, Tuhu Bangun kepada pengasuh Pondok Pesantren Darul Abror, Gus Mujib, Sabtu (5/11).

    “Harapannya dengan adanya bantuan pembangunan asrama putri ini nantinya dapat
    membantu pondok pesantren dalam mendidik santriwati yang bertaqwa dan berakhlak,”
    terang Tuhu Bangun.

    Dijelaskan, bantuan pembangunan asrama putri ini disambut baik oleh pengasuh Pondok Pesantren, Gus Mujib. Gus Mujib mengucapkan terima kasih kepada PTPN X atas bantuan yang
    diberikan.

    “Terima kasih kepada PTPN. Semoga  Direktur, serta seluruh karyawan karyawati semakin sukses ke depannya,” ungkap Gus Mujib, Pengasuh Pondok Pesantren  Darul Abror Ampelbanjar.

    BUMN Peekebunan ini senantiasa berkomitmen untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat, dengan memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) terbaiknya. Kontribusi tersebut juga berupa bantuan saat bencana alam, bantuan renovasi rumah ibadah, bantuan pendidikan. Kemudian pembagian sembako, normalisasi patusan, dan lain-lain. Ke depannya, PTPN X akan terus menyalurkan dana CSR-nya sebagai perwujudan BUMN Untuk Indonesia. (eka)

  • Proses Masa Giling 2022 PG PTPN X Lampaui Target

    Proses Masa Giling 2022 PG PTPN X Lampaui Target

    Surabaya, JP – Tahun ini PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X memberikan kontribusi optimal dan terbaiknya dalam mendukung terwujudnya Program Strategis Nasional yaitu Program Revitalisasi Industri Gula Nasional. Integrasi Gula Nasional  ini merupakan solusi untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional melalui target peningkatan produksi gula menjadi sebesar 2,6 Juta ton pada tahun 2030.

    Dukungan nyata ditunjukkan oleh PTPN X pencapaian target produksi di tahun 2022. BUMN ini menargetkan tebu digiling sejumlah 4,2 Juta ton, yang sampai dengan 24 Oktober 2022 telah terlampaui sejumlah 4,46 Juta Ton. Selain jumlah tebu digiling, PTPN X juga berhasil mencatatkan prestasi di sisi luas areal tanam tebu, produktivitas, dan jumlah produksi gula total dibandingkan empat tahun terakhir. Sedangkan untuk angka rendemen, PTPN X optimis mampu memenuhi target sesuai RKAP meskipun berada dalam Musim La Nina.

    “Berdasarkan data tanggal 24 Oktober 2022, luas areal tanam mencapai 52.676 Ha dengan produktivitas mencapai 84,6 Ton/Ha dan jumlah produksi gula 307.124 Ton,” terang Tuhu Bangun, Direktur PTPN X.

    Berbagai upaya telah dilakukan untuk melampaui target produksi tersebut mulai dari perluasan Tebu Sendiri (TS), Pengamanan Tebu Asli Daerah (TAD), hingga pemenuhan saprodi. Tahun 2022 ini ditargetkan perluasan lahan akan mencapai 422 Ha melalui program Agroforestry dan 535 Ha melalui Kerjasama Usaha dan Sewa Lahan.

    “Adanya penambahan lahan TS ini akan meningkatkan jumlah pasok tebu juga ke pabrik gula milik kami,” tegas Tuhu Bangun.

    Upaya selanjutnya yaitu melalui pengamanan Tebu Asli Daerah (TAD), dengan cara menambah sarana pendukung tebangan, pemberian program-program pendukung untuk petani, meningkatkan keterikatan dengan petani melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), dan penerapan Sistem Pembelian Tebu (SPT) berbasis kualitas. Upaya terakhir adalah peningkatan produktivitas tebu dan rendemen melalui pemberian subsidi benih dan introduksi varietas baru di pabrik gula, penjaminan pupuk Tebu Rakyat (TR) melalui Program Makmur bersinergi dengan Petrokimia Gresik, dan memperbaiki manajemen Tebang-Muat-Angkut (TMA).

    Pada aspek finansial adalah manajemen PTPN berupaya terus menjaga dan menata ketersediaan biaya (cash flow) dengan tetap mempertimbangkan arahan dari Holding Perkebunan PTPN III (Persero) sebagai induk perusahaan.

    “PTPN X berkomitmen memenuhi kewajiban yang menyangkut pendanaan terutama dalam hubungan dengan mitra strategisnya,” tambah Tuhu Bangun.

    Upaya-upaya di sisi on farm tersebut didukung dengan persiapan SDM di seluruh unit kerja. Persiapan SDM ini meliputi internalisasi core value AKHLAK dan planters tangguh. Salah satunya melalui program Pembinaan Mental bagi seluruh karyawan di segala lini sebagai persiapan menyambut Musim Giling Tahun 2022. PTPN X juga mengelola SDM secara lebih profesional, kompetitif, berbasis kompetensi (core competency) dan kinerja melalui penerapan career planning yang bersifat crossing antar bagian.

    Selain itu, PTPN X juga memperhatikan aspek sosialnya karena sebagai bagian dari BUMN, PTPN X berkewajiban memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar wilayah kerjanya melalui kegiatan CSR-nya. Contoh kegiatan CSR yang telah dilakukan adalah pemberian bantuan Drone Sprayer dan Bed Dryer kepada petani, perbaikan saluran irigasi, perbaikan jalan, hingga bantuan kepada yayasan di sekitar unit kerja.

     

    Guna memastikan seluruh perencanaan dan upaya pencapaian target, Direktur PTPN X, Tuhu Bangun bersama Board of Management melakukan supervisi secara langsung ke lapangan. Melalui supervisi ini, Tuhu Bangun juga berdiskusi dengan karyawan untuk memahami permasalahan yang dihadapi di lapangan, sekaligus memberikan motivasi dan solusi agar proses giling dapat berjalan lancar.

     

    Tuhu Bangun optimis dengan seluruh upaya tersebut, PTPN X dapat melampaui seluruh target tahun 2022, dengan dukungan pembiayaan dari Holding Perkebunan PTPN III (Persero). Ketercapaian target tersebut akan membawa PTPN X berkontribusi terhadap Program Swasembada Gula Nasional. (eka)

  • Optimalkan Aset, PTPN X Kembali Kelola 4,4 Hektar Lahan di Jember

    Optimalkan Aset, PTPN X Kembali Kelola 4,4 Hektar Lahan di Jember

    Jember, JP – Dalam menjalankan proses bisnis, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berkomitmen untuk menjaga keamanan dan mengelola aset miliknya secara optimal. Salah satunya diwujudkan melalui pengamanan aset lahan PTPN X di Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember seluas 4,4 Ha.

    Lahan milik PTPN X ini sebelumnya dikuasai oleh warga Jember sejak puluhan tahun lalu. Mulai Oktober ini lahan kembali dikelola oleh manajemen PTPN X berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jember, ditandai dengan tanam perdana tebu, Rabu (12/10).

    Direktur PTPN X, Tuhu Bangun mengatakan bahwa proses pengambilalihan aset di Desa Klatakan ini berjalan secara baik dan kondusif, tanpa adanya kendala yang berarti.

    Kerjasama dari berbagai pihak juga mendukung kelancaran proses tersebut, dimana seluruh pihak PTPN X terlibat untuk melakukan koordinasi dan komunikasi kepada seluruh stakeholder.

    ”Lahan di Desa Klatakan ini nantinya akan difungsikan untuk penanaman komoditas yang dikelola oleh PTPN X, baik tebu maupun tembakau serta edamame yang merupakan komoditas bisnis PTPN X dan perusahaannya,” terang Tuhu Bangun.

    Tuhu Bangun juga menambahkan bahwa pengelolaan kembali lahan ini merupakan komitmen PTPN X sebagai keluarga besar BUMN untuk turut menjaga aset negara.

    Harapannya, adanya pengelolaan lahan di Desa Klatakan ini nantinya akan meningkatkan produktivitas PTPN X baik pada komoditas tebu, tembakau, dan edamame. Sekaligus mampu memberikan dampak untuk peningkatan perekonomian bagi masyarakat sekitar yang merupakan stakeholder dan menjadi prioritas utama adalah masyarakat di lingkungan yang dimaksud.

    ”Adanya penambahan areal tebu ini merupakan wujud nyata dukungan PTPN X terhadap program pemerintah yaitu Ketahanan Pangan dan Energi Nasional, yang juga terintegrasi pada penambahan jumlah produktivitas (luas hektar) dan energi nasional melalui energi baru terbarukan (EBT) yang diproduksi melalui anak perusahaan PTPN X (PT Enero) sehingga revitalisasi bisnis gula untuk kebutuhan pangan nasional dan energi PTPN X memberikan kontribusi dalam hal ini,” tegas Tuhu Bangun.

    PTPN X memiliki beberapa lahan di wilayah Jember dan kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Jawa Timur yang pengelolaannya masih berada oleh dan di masyarakat.

    Hal ini akan secara maraton dilakukan koordinasi dan komunikasi kepada seluruh stakeholder (pihak) yang selanjutnya diharapkan dapat dikelola kembali oleh PTPN X sehingga aset negara yang berada dibawah PTPN X dapat memberikan kontribusi pendapatan kepada pemerintah dan umumnya kepada seluruh masyarakat.

    “Demikian hal ini dengan ucapan terima kasih kami ucapkan kepada seluruh jajaran dan para pihak terutama Forkompimda Kabupaten Jember yang telah men-support kegiatan ini sampai dengan selesai,” pungkas Dirut PTPN X  Tuhu Bangun. (eka)

  • Kementerian BUMN Dirikan SUGAR Co, Holding Industri Gula Tanah Air

    Kementerian BUMN Dirikan SUGAR Co, Holding Industri Gula Tanah Air

    Jakarta,  JP – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berusaha menjaga ketahanan pangan dan energi di tengah ancaman ketidakpastian global.

    Salah satu langkah nyata adalah melakukan transformasi PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Untuk meningkatkan produksi dan hilirisasi gula, Kementerian BUMN membuat terobosan dengan membentuk Sugar Co.

    Menteri BUMN Erick Thohir menilai langkah ini sejalan dengan prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang selalu menekankan pembangunan ekosistem dan mengurangi ketergantungan atas rantai pasok dunia untuk sektor pangan dan energi.

    “Fokus Sugar Co tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, menjaga stabilitas harga gula petani, tetapi juga menjadi produsen bioetanol yang merupakan produk turunan dari tebu sebagai campuran bahan bakar minyak,” kata Menteri Erick dalam keterangannya, Senin (10/10).

    Selain membentuk Sugar Co, PTPN juga melakukan langkah strategis dengan membentuk Palm Co untuk meningkatkan produksi dan hilirisasi kelapa sawit. Adapun untuk pengembangan produk komoditas lainnya, dikelompokkan ke dalam payung Supporting Co.

    Dengan terbentuknya Sugar Co, maka payung usaha ini menjadi raksasa produsen gula di Tanah Air yang berhasil mengintegrasikan 7 perusahaan PTPN dan 2 cucu perusahaan. Namun lebih dari itu, Sugar Co juga nantinya akan menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan salah satu penggerak ketahanan energi nasional dengan produk bioetanol.

    “Hari ini coba kita kick off, kita berharap revitalisasi industri ini dapat memenuhi kebutuhan gula nasional untuk jangka menengah dan panjang,” lanjutnya.

    Presiden Jokowi, lanjut Erick, juga ingin memastikan kesejahteraan petani harus menjadi bagian dalam revitalisasi ini.

    “Kita ingin memastikan pendapatan petani yang Rp 13,1 juta per hektare didorong menjadi Rp 32,1 juta per hektare. Tapi ojo kesusu, bertahap karena perlu juga yang namanya pupuk, bibit, dan off-taker-nya,” ucap dia.

    Seperti diketahui, Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif berasal dari tumbuhan yang sudah melewati proses fermentasi, salah satu tumbuhan yang bisa dimanfaatkan adalah tebu. Berdasarkan hasil studi di Brazil, 1 ton tebu dapat menghasilkan setara 1,2 barel minyak mentah.

    “Seiring dengan meningkatnya produksi tebu nasional, Sugar Co sendiri berpotensi memproduksi bioetanol sebanyak 1,2 juta kilo liter pada tahun 2030,” ujar Erick.

    Melihat potensi yang begitu besar, Pertamina pun akan memulai pilot project di Pabrik Gula (PG) Gempolkrep untuk memproduksi bioetanol dari Sugar Co.

    “Dengan mencampur bioetanol ke BBM Pertamina yang sudah ada, maka BBM Pertamina akan lebih ramah lingkungan,” ungkap Erick Thohir.

    Lebih lanjut, Erick mengatakan, revitalisasi industri gula yang dilakukan oleh BUMN dapat memperluas hilirisasi produk yang bisa menyerap lebih banyak lapangan kerja. Erick mengatakan sektor ini memiliki turunan dalam bentuk  ampas tebu yang dapat mendukung industri farmasi. (raf)