Tag: #PHR

  • Selama 2024, PHR Setor Penerimaan Negara Sebesar Rp115 Triliun

    Selama 2024, PHR Setor Penerimaan Negara Sebesar Rp115 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan Subholding Upstream Pertamina menyetorkan penerimaan negara sebesar Rp 115,79 Triliun hingga 2024.

    Kontribusi ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam meningkatkan pendapatan negara melalui kegiatan operasi dan produksi hulu migas.

    Vice President Finance PHR Hendra A Ghifari menyebut, catatan Rp115,79 triliun merupakan angka kontribusi  sejak alih kelola WK Rokan pada Agustus 2021.

    “Kami berkomitmen untuk terus menjaga kinerja perusahaan dan keuangan yang baik melalui pengelolaan yang profesional dan transparan. Sehingga, kami bisa terus memberi kontribusi maksimal bagi ketahanan energi dan perekonomian negara,”ungkapnya.

    Penyetoran Pajak
    Ia menambahkan, selain revenue (pendapatan) bagian negara, kontribusi besar juga datang dari penyetoran pajak yang meliputi Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Daerah.

    Atas ketaatan pajak tersebut, PHR mendapat beragam apresiasi baik dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maupun pemerintah daerah setempat sebagai stakeholder wilayah operasi. Antara lain, Tax Award dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta atas komitmen PHR terhadap praktik bisnis bertanggungjawab karena berkontribusi sebagai salah satu perusahaan pembayar pajak terbesar di Indonesia.

    Sementara di Tingkat daerah, PHR belum lama ini mendapat Pekanbaru Tax Award 2024 dari Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru. PHR dinilai sebagai salah satu Perusahaan berkontribusi besar pada Pembangunan daerah atas kepatuhan dan ketepatan waktu membayar pajak. Apresiasi ini didapat secara beruntun setelah pada 2023 lalu PHR mendapatkan apresiasi serupa.

    Penghargaan tersebut melengkapi apresiasi serupa pada tahun-tahun sebelumnya di Tingkat daerah. Diantaranya Tax Award dari KPP Pratama Bengkalis pada tahun 2022 dan mendapat posisi Terbaik 1 atas Pajak Air Tanah tahun 2022 dari Walikota Dumai. (raf)

  • PHR Di-Restrukturisasi Untuk Jaga Performa Terbaik

    PHR Di-Restrukturisasi Untuk Jaga Performa Terbaik

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang melaporkan telah melampaui salah satu proses alih kelola terbesar di industri hulu migas Indonesia, kini di awal tahun 2025 Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Sumatera menyelesaikan restrukturisasi organisasi.

    PHR menyampaikan, dengan bergabungnya keseluruhan organisasi di Regional 1 dan Wilayah Kerja (WK) Rokan, PHR menegaskan komitmen performa terbaik demi menjaga ketahanan energi nasional.

    Restrukturisasi di tubuh organisasi PHR merupakan integrasi organisasi Zona 1, Zona Rokan dan Zona 4 ke dalam organisasi Regional 1 yang berlaku secara resmi pada Januari 2025. Integrasi ini bertujuan memperkuat komitmen PHR dalam meraih kinerja terbaik dalam produksi minyak dan gas, dalam rangka memenuhi kebutuhan domestik.

    Vice President (VP) Human Capital PHR Regional 1 Sumatra Sanon R.A Sitanggang menilai restrukturisasi organisasi ini penting dan sama sekali tidak menghambat jalannya operasi di seluruh wilayah kerja.

    Bahkan, bisa menjadi momen konsolidasi organisasi agar lebih efisien. Hal ini signifikan, mengingat kompetensi sumber daya manusia memainkan peranan krusial dalam menghadapi berbagai dinamika industri migas kedepan.

    “Organisasi yang baru ini bagi kami menjadi momen konsolidasi untuk terus meningkatkan performa kinerja Perusahaan serta menjaga pasokan kebutuhan energi ke seluruh negeri,” kata Sanon yang bermarga Sitanggang ini dalam siaran pers, Senin (13/01/2025).

    Sanon bercerita, PHR Regional 1 Sumatra merupakan kontributor minyak nasional nomor satu di Indonesia. Berhasil mempertahankan tren positif pada tahun 2024 dengan 27% produksi minyak nasional.

    Sementara pencapaian produksi minyak mencapai 202.24 ribu barel per hari (MBOPD) atau setara 36% dan produksi gas sebesar 826.16 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara 29% dari total produksi Subholding Upstream (SHU).

    Integrasi organisasi ini sudah berjalan secara bottom up dan melibatkan berbagai stakeholder seperti Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), SHU, dan Pertamina (Persero).

    “Struktur baru ini bagian dari awal perjalanan PHR yang baru, sebagai sebuah organisasi yang produktif dan efisien. Di sisi lain, tetap memerhatikan perlunya continuous improvement dalam menghadapi berbagai fakta-fakta baru saat organisasi melangkah ke depan,” urai Sanon.

    Dampak positif lainnya dari restrukturisasi ini adalah efektivitas pengelolaan aset-aset hulu migas dari ujung utara hingga selatan Sumatra.

    Sebagai kontributor hulu migas terbesar di Indonesia, PHR dituntut menjadi perusahaan yang mengedepankan ketahanan dan keberlanjutan energi untuk negeri. Sejalan dengan program Swasembada Energi yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia.(raf)

     

  • Sepanjang 2024, PHR Bukukan Lifting Minyak 58 Juta Barel

    Sepanjang 2024, PHR Bukukan Lifting Minyak 58 Juta Barel

    JATIMPEDIA, Jakarta –  PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Hulu Migas yang beroperasi di tujuh kabupaten/kota provinsi Riau, mencatatkan lifting minyak sepanjang 2024 mencapai 58 juta barel.

    General Manager Zona Rokan Andre Wijanarko mengatakan keseluruhan minyak tersebut selanjutnya disalurkan ke kilang domestik milik Pertamina.

    “Kami terus berupaya meningkatkan produksi dengan menerapkan praktik-praktik dan kinerja terbaik serta menggunakan teknologi terkini dalam operasi,” kata Andre dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Sejak alih kelola WK Rokan, diketahui PHR membukukan angka 1.539 tajak sumur baru guna mendukung ketahanan energi nasional. Pada akhir tahun ini PHR menghasilkan produksi di atas 160.000 barel minyak per hari.

    Kontribusi utama produksi berasal dari pemboran sumur baru, dan pelaksanaan pekerjaan workover dan well intervention. PHR melakukan berbagai upaya dalam menjaga produksi dengan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan produksi sumur-sumur minyak di WK Rokan.

    Sepanjang 2024, PHR juga sukses melakukan fracturing di sumur konvensional dan Multi Stage Fracturing di sumur horizontal, melaksanakan pemboran eksplorasi sumur Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 yang membuktikan potensi minyak, serta teknologi-teknologi yang sebelumnya sudah diandalkan seperti steamflood dan waterflood.

    Sebagaimana disampaikan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia diharapkan untuk dapat melaksanakan swasembada energi. Oleh karena itu, PHR sebagai tulang punggung hulu migas akan tetap berproduksi secara maksimal dan menjadi kontributor utama kebutuhan energi nasional.

    Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, optimalisasi pengelolaan Blok Rokan sebagai salah satu blok migas terbesar di Indonesia merupakan langkah Pertamina meningkatkan produksi migas di tanah air.

    Dengan penggunaan inovasi dan teknologi, PHR mampu menjaga produksi Rokan dan menjadi salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia.

    “Pengelolaan blok ini mencerminkan semangat Pertamina untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional,” kata Fadjar.(raf)

  • PHR Produksi 58 Juta Barel Minyak Selama 2024

    PHR Produksi 58 Juta Barel Minyak Selama 2024

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sepanjang tahun 2024 telah memproduksi minyak sebanyak 58 juta barel dan seluruhnya sudah disalurkan ke kilang domestik milik Pertamina.

    “Saya mengapresiasi seluruh jajaran pekerja yang bekerja keras selama tahun 2024 sampai dengan proses lifting akhir tahun,” kata EVP upstream Business PT PHR Andre Wijarnako dalam rilisnya disampaikan Staf Humas PHR Rian diterima di Pekanbaru, Riau, Rabu.

    Menurut Andre, pihaknya terus berupaya meningkatkan produksi dengan menerapkan praktik-praktik dan kinerja terbaik serta menggunakan teknologi terkini dalam operasi.

    Ia menyebutkan, sebagai kontraktor kerja sama (KKS) Hulu Migas yang beroperasi di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau dengan luas daerah operasi WK Rokan 6.200 km2.

     

    “Sejak alih kelola WK Rokan, PHR membukukan angka 1.539 tajak sumur baru guna mendukung ketahanan energi nasional. Dari tajak sumur itu pada akhir tahun 2024 PHR menghasilkan memproduksi di atas 160.000 barel minyak per hari,” katanya pula.

    Kontribusi utama produksi berasal dari pemboran sumur baru dan pelaksanaan pekerjaan workover dan well intervention. PHR melakukan berbagai upaya dalam menjaga produksi dengan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan produksi sumur-sumur minyak di WK Rokan.

    Ia mengatakan selama tahun 2024 PHR juga sukses melakukan Fracturing di sumur konvensional dan Multi Stage Fracturing di sumur horizontal, melaksanakan pemboran eksplorasi sumur Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 yang membuktikan potensi minyak, serta teknologi-teknologi yang sebelumnya sudah diandalkan seperti steamflood dan waterflood.

    Aktivitas tersebut dilakukan guna mendukung upaya pemerintah seperti diharapkan Presiden Prabowo bahwa Indonesia harus dapat melaksanakan swasembada energi.

    “Karena itu PHR sebagai tulang punggung hulu migas akan tetap berproduksi secara maksimal dan menjadi kontributor utama kebutuhan energi nasional,” demikian Andre.

     

    Berdasarkan data terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina.

    Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan. (raf)

  • PHR Kembali Buka Program Magang, Siapkan Tenaga Kerja Berdaya Saing

    PHR Kembali Buka Program Magang, Siapkan Tenaga Kerja Berdaya Saing

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kabar gembira datang dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang menyampaikan kembali membuka peluang magang kerja bagi putra/putri asli Riau lulusan S1, D4, atau D3.

    Pendaftaran program Magang Kerja PHR Angkatan (batch) ke-6 dibuka pada 2-8 Desember 2024. PHR menerima 80 magang kerja yang akan ditempatkan di Riau (70 orang) dan Jakarta (10 orang).

    Corporate Secretary PHR Rudi Arrifianto menjelaskan, program yang berjalan sejak 2022 ini memiliki segudang manfaat bagi para peserta. Khususnya, bagi mereka yang baru lulus dan bersiap mengenal dunia kerja. Selama enam bulan, para peserta akan mendapat kesempatan mengasah keterampilan sehingga meningkatkan daya saing saat berada di dunia kerja nyata.

    “Peserta mendapat bekal berharga agar memiliki daya saing tinggi di dunia kerja,” ujar Rudi.

    Masih menurut Rudi, program ini terbuka bagi seluruh putra dan putri asal Riau. Bagi mereka yang lolos rangkaian seleksi, akan menjalani program magang di Riau dan Jakarta sesuai dengan formasi pilihan masing-masing peserta. Rudi mengingatkan, agar para calon peserta menyiapkan diri dengan baik karena peserta yang mendaftar cukup banyak.

    Program magang kerja PHR sudah berlangsung sejak 2022. Tercatat sudah 500 putra putri Riau mengikuti magang kerja. Setelah menyelesaikan program magang, mereka pun langsung berkompetisi di dunia kerja. Tidak hanya bekerja di PHR, namun ada yang langsung diterima bekerja di berbagai perusahaan lainnya. Ada juga yang melanjutkan studi S2 dan wirausaha.

    “Mereka yang lolos seleksi magang memiliki nilai tambah. Pertama menyisihkan ribuan kandidat peserta magang. Kedua, menjalani program magang secara intens dengan para mentor berpengalaman,” jelas Rudi.

    Pesertanya juga berasal dari berbagai jurusan. Setidaknya ada 100 jurusan asal peserta magang dari 5 batch yang sudah berjalan. Seperti Teknik, Hukum, Komunikasi, Manajemen, Hubungan Internasional, Kesehatan, Desain, Ekonomi dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Meski demikian, jurusan teknik masih menjadi yang paling dominan dari seluruh peserta magang.

    Untuk persyaratan penempatan magang di Provinsi Riau, calon peserta wajib memiliki keterangan lahir atau berdomisili atau asal perguruan tinggi dari Riau. Sementara calon peserta penempatan magang di Jakarta, terbuka untuk umum dan bisa berasal dari perguruan tinggi serta domisili seluruh Indonesia.

    Para calon peserta magang dapat berasal dari lulusan S1, D4, dan D3 dibuktikan dengan ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00 dan tentunya belum bekerja. Perguruan tinggi asal pun minimal memiliki akreditasi B atau baik sekali. Peserta yang lolos nanti akan ditempatkan di seluruh Wilayah Kerja (WK) Rokan, sesuai Lokasi pilihan magang.

    Proses pendaftaran dibuka pada 2-8 Desember 2024, dan mendaftar di laman https://magangphr.id. Tahapan seleksi berlangsung dari 9-27 Desember 2024 meliputi seleksi administrasi, tes TPA (online), wawancara dan finalisasi peserta sebelim akhirnya dijadwalkan medical checkup pada 8-9 Januari 2025.

    Peserta magang yang lulus seleksi akan melaksanakan onboarding dan orientasi, sebelum akhirnya pada 20 Februari 2025 program magang Angkatan ke-6 dimulai, ditandai dengan pengiriman peserta magang ke para mentor. Para peserta Magang Kerja PHR akan mendapat benefit uang saku, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan sertifikat. (raf)

  • Dengan E-Break, PHR Mampu Efisiensi Biaya Operasi Rp 29 Miliar

    Dengan E-Break, PHR Mampu Efisiensi Biaya Operasi Rp 29 Miliar

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menambah produksi minyak sebesar 149 barel per hari (BOPD) serta menghemat biaya stimulasi operasi hingga lebih dari Rp29,4 miliar, di Lapangan Balam South, Duri, Bengkalis melalui inovasi teknologi “Extended Breakdown” (E-Break).

    Vice President Asset Development PHR, Mochamad Taufan dalam keterangannya, Selasa menyatakan Lapangan Balam South produksi minyak dan gasnya sudah memasuki tahap penurunan produksi secara alamiah, setelah melewati masa puncaknya (mature field). Untuk itu perlu inovasi dalam meningkatkan produksi.

    “Selalu berpikir inovatif dalam upaya meningkatkan produksi dan memangkas biaya produksi dengan tetap mengutamakan faktor keselamatan adalah prinsip penting dalam menjaga ketahanan produksi di WK Rokan,” katanya.

    Penerapan teknologi ini lanjutnya melalui pemangkasan waktu pengerjaan pemboran dibandingkan metode konvensional. Aplikasi E-Break diimplementasikan di sumur dengan jenis “low quality reservoir” (LQR), atau sumur dengan permeabilitas rendah.

    Secara umum, untuk mengoptimalkan produksi di sumur dengan tipe komplesi tersebut digunakan metode “hydraulic fracturing” atau perekahan formasi dengan menginjeksikan pasir “propant”. Itu adalah butiran pasir khusus yang berfungsi menjaga retakan pada formasi batuan tetap terbuka.

    Namun metode ini memerlukan operasi yang kompleks karena tidak hanya memakan waktu lebih lama tapi juga meningkatkan biaya operasi secara signifikan melalui pengoperasian unit pompa khusus untuk melakukan perekahan. Sementara melalui metode E-Break, pompa pasir propant tidak dibutuhkan.

    “Rekahan formasi batuan, terutama pada lapisan batuan pasir berkualitas rendah yang sering menjadi sumber minyak dan gas, hanya dipompakan air dengan tekanan yang diatur sedemikian rupa, sehingga minyak menjadi lebih mudah mengalir ke permukaan,” urainya.

    E-Break, tambah Taufan, diharapkan menjadi solusi berkelanjutan untuk lapangan-lapangan sejenis di WK Rokan. Bahkan di seluruh wilayah kerja di Indonesia dalam menghadapi tantangan produksi di masa depan. (raf)

  • PHR Target Naikkan Produksi Minyak Lapangan Tua Blok Rokan 42 Persen

    PHR Target Naikkan Produksi Minyak Lapangan Tua Blok Rokan 42 Persen

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya meningkatkan produksi minyak serta melakukan efisiensi proses di Blok Rokan.

    Sekumpulan anak muda PHR baru-baru ini berhasil mengembangkan teknologi berkode i-WISE (Integrated-Waterflood & Infill Simplified Evaluator). Sebuah platform digital yang dirancang untuk mengevaluasi secara cepat dan akurat dalam menentukan kandidat lapangan primer untuk diterapkan metode waterflood.

    Proyek pertama hasil analisa i-WISE adalah penerapan proyek waterflood baru di lapangan eksisting Pager di Rokan Hilir, yang dimulai pada akhir 2023.

    Hasilnya, terdapat peningkatan 1.180 barel minyak per hari (BOPD) atau 42 persen lebih tinggi dari total produksi sebelumnya, dengan nilai tambah Rp 29 miliar.

    “Angka produksi ini setara dengan hasil produksi lapangan Pager belasan tahun lalu,” ujar EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko.

    Tidak hanya itu, tambah Andre, hasil evaluasi i-WISE juga dapat menjadi solusi dalam memangkas jumlah air terproduksi dari fasilitas produksi, optimalisasi pemanfaatan idle well sebagai sumur injektor, serta memangkas waktu evaluasi lapangan kandidat waterflood hingga 9 bulan lebih cepat dibanding cara konvensional.

    Secara sederhana, waterflood adalah teknik injeksi air ke dalam reservoir minyak untuk memberikan tambahan energi pendorong minyak keluar.

    Metode ini dinilai sangat efektif untuk meningkatkan produksi dan faktor perolehan di lapangan minyak primer yang secara alamiah akan terus menurun tekanannya. Namun, memilih lapangan yang tepat untuk menerapkan waterflood memerlukan analisa yang sangat kompleks. Andre mengatakan, PHR berencana untuk terus mengembangkan dan memperluas penggunaan i-WISE di seluruh Blok Rokan.

    “Inovasi-inovasi ini adalah refleksi upaya tak kenal lelah para perwira PHR untuk terus meningkatkan produksi dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional,” pungkas dia. (raf)

  • i-TERM, Inovasi Teknologi Migas PHR Untuk Indonesia

    i-TERM, Inovasi Teknologi Migas PHR Untuk Indonesia

    JATIMPEDIA, Jakarta –  Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali mengukir prestasi Internasional dengan meraih Gold Medal untuk inovasi teknologi i-TERM, pada Taiwan Innotech Expo (TIE) 2024 di Taipei World Trade Center, Taipe, 19 Oktober 2024 lalu.

    i-TERM dianggap layak mendapatkan penghargaan tertinggi bidang inovasi teknologi tata kelola reservoir karena terbukti berhasil diimplementasikan di 80 lapangan minyak WK Rokan, dengan nilai tambah (value creation) hingga 90 juta dolar atau sekitar 1,3 triliun rupiah. Selain Gold Medal, i-TERM juga meraih Special Award for excellent effort in creating invention dari KIPA (Korea Invention Promotion Association).

    i-TERM (innovative technology in Reservoir Management) merupakan terobosan baru dan inovatif dalam industri migas. Tidak seperti metode konvensional yang mengandalkan perhitungan manual dan sumuran, i-TERM menggunakan teknologi digital untuk secara otomatis mengevaluasi dan menggunakan advance reservoir management dalam memilih sumur yang paling potensial untuk ditingkatkan produksinya melalui peningkatan kapasitas pompa (pump size-up). Hasilnya? Proses yang lebih cepat, lebih akurat, dan lebih efisien.

    Peningkatan ukuran pompa merupakan bagian penting dari optimalisasi reservoir dengan memasang pompa sumur bor yang lebih besar untuk meningkatkan laju produksi. Tantangannya adalah menentukan waktu serta lokasi sumur yang tepat secara geologi lapangan yang akan diimplementasikan.

    Yang menarik, teknologi i-TERM yang dikembangkan oleh Tim Asset Development (AD) SLO PHR ini menggunakan platform aplikasi generik, sehingga berpotensi digunakan oleh industri migas lain.

    “Ini sumbangsih PHR kepada dunia migas nasional, dalam upaya menjaga ketersediaan energi nasional melalui pencapaian target 1 juta barel produksi minyak per hari pada 2030 mendatang,” ujar Andre Wijanarko, EVP Upstream Business PHR.

    Taiwan Innotech Expo adalah salah satu pameran inovasi terkemuka di Asia. Program tahunan ini menjadi wadah bagi para inovator, peneliti, perusahaan, dan pemerintah untuk memamerkan teknologi terbaru, menjalin kerjasama, dan mendorong pertumbuhan industri.

    Dengan tema sentral Smart Tech Island – The New Era of AI, TIE-2024 kali ini fokus pada bidang Informasi Digital, Keamanan Data, Teknologi Kesehatan Presisi, Teknologi Pertahanan, Energi Baru Terbarukan, serta ketahanan infrastruktur sipil dan militer.(raf)

  • Elnusa Pasok Kebutuhan Tubing OCTG PHR

    Elnusa Pasok Kebutuhan Tubing OCTG PHR

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Elnusa Tbk (Elnusa) melalui anak usahanya PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) telah menjalin kesepakatan dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui penandatanganan kontrak pengadaan material tubing OCTG beserta perlengkapan lainnya. Sebanyak 35.000 lebih material tubing OCTG akan dipasok EFK untuk mendukung kebutuhan pengeboran dan produksi yang dilakukan Pertamina Hulu Rokan (PHR).

    Kesepakatan kontrak kerja sama akan berlaku hingga 2025 mendatang dengan mekanisme Call of Order dan pengiriman material secara bertahap dalam kurun 24 bulan. Untuk pengiriman material tahap pertama ditargetkan on site pada Agustus 2024. Proses manufaktur dari material tubing OCTG sendiri dilakukan di fasilitas Workshop EFK yang berada di Batam, Kepulauan Riau.

    “Tubing OCTG memainkan peran penting dalam memastikan ekstraksi minyak dan gas yang aman dan efisien. Dengan memanfaatkan material berkualitas, diharapkan akan memiliki kekuatan, ketahanan terhadap korosi, dan daya tahan yang tinggi, sehingga selanjutnya hidrokarbon di Blok Rokan dapat diproses dengan baik,” Jelas Rudi Ariffianto, Corporate Secretary Pertamina Hulu Rokan, dalam keterangannya.

    Ari Wijaya, Direktur EFK, mengapresiasi dankesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan PHR kepada EFK untuk mendukung kegiatan produksi blok minyak terbesar di Indonesia.

    “Menjadi suatu kebanggaan bagi kami mendapatkan amanah sebagai mitra kerja untuk turut berkontribusi dalam mendukung target produksi PHR, kami juga siap memberikan kinerja terbaik serta layanan yang andal,” Kata Ari.

    Dia berharap dengan kapabilitas dan pengalaman yang dimiliki, EFK optimis dapat memenuhi kebutuhan pasokan material tubing ke PHR, “Semoga seluruh proses pengadaan dapat berjalan lancar dan OTOBOSOR (On Time, On Budget, On Safety, On Return),” ungkap Ari. (raf)

  • PHR Lanjutkan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Minyak di WK Rokan

    PHR Lanjutkan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Minyak di WK Rokan

    Jakarta, JP – Pemerintah telah menetapkan bahwa Wilayah Kerja Rokan (WK Rokan) dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak Agustus 2022. Sambil melakukan penyesuaian proses bisnis, budaya kerja serta sistem manajemen keselamatan dan lingkungan, PHR langsung tancap gas.

    Direktur Utama PHR, Jaffee A. Suardin, mengatakan bahwa pada saat alih kelola 9 Agustus 2021 lalu, angka produksi WK Rokan tercatat sekitar 158 ribu barel per hari (bph). Yang apabila tidak dilakukan upaya aktivasi sumur lama dan pemboran sumur-sumur baru, maka pada akhir kuartal ketiga tahun 2022 ini, diperkirakan produksi akan menurun secara alamiah hingga menjadi 135 ribu bph.

    “Namun dengan pemboran yang masif dan agresif, produksi rata-rata bulan November 2022 kemarin di level 163 ribu bph”, ujar Jaffee.

    Tidak saja mengurangi angka penurunan produksi alamiah, PHR juga berupaya meningkatkan produksi. Mulai dari optimalisasi base production, pengerjaan ulang sumur (workover), pengeboran sumur baru dan sisipan, teknologi injeksi air dan uap, hingga pengembangan potensi Migas Non Konvesional (MNK).

    Untuk MNK, Agustus 2022 lalu, PHR secara resmi telah mengajukan draft dokumen rencana pengembangan (plan of development/POD) dari proyek Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Tahap 1 di Lapangan Minas WK Rokan.

    Sambil mengemban amanah untuk mengamankan ketersediaan energi nasional, PHR juga mendapatkan penugasan dari pemerintah melalui SKK Migas untuk melaksanakan penanganan pemulihan Tanah Terkontaminasi Minyak Bumi (TTM) di WK Rokan, yang belum selesai dilakukan oleh operator sebelumnya.

    Rangkaian kegiatan pemulihan ini tidak hanya mencakup pembersihan fisik di lokasi. Mengacu kepada Permen LHK P.101/MenLHK/Setjen/Kum.1/11/2018 tentang Pedoman Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, pelaksanaan pemulihan ini mencakup seluruh tahapan kegiatan perencanaan diantaranya pengumpulan data dan informasi serta penyusunan Rencana Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup (RPFLH), pelaksanaan, evaluasi dan pemantauan.

    Atas penugasan tersebut, PHR telah menyelesaikan kegiatan pemantauan pasca pemulihan, yang menjadi kewajiban PHR setelah diterimanya Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi (SSPLT) untuk 98 lokasi pemulihan yang ikut ditransisikan pada saat alih kelola WK Rokan.

    SSPLT atas 98 lokasi ini dikeluarkan oleh KLHK pada akhir periode operator WK Rokan sebelumnya, di mana hasil pemulihan tersebut perlu dipantau secara berkala selama 1 tahun. Dalam kegiatan pemantauan yang dilakukan PHR secara terjadwal terhadap tanah dan air selama satu tahun, tidak ditemukan lagi adanya pencemaran air dan tanah pada lokasi tersebut.

    Kegiatan ini merupakan rangkaian akhir dari seluruh tahapan pemulihan lahan terkontaminasi pada lokasi-lokasi tersebut dan telah dilaporkan penyelesaiannya kepada KLHK. Selain itu, terhadap sejumlah TTM yang sudah diangkat dari lokasi pembersihan namun belum diselesaikan proses pengolahannya saat serah terima WK Rokan, PHR telah menyelesaikan pengolahan TTM tersebut di fasilitas-fasilitas pengolahan berijin.

    Lebih lanjut, sebagai bagian dari penugasan kegiatan pasca operasi dan penanganan TTM, PHR saat ini tengah mempersiapkan kelanjutan pemulihan TTM pada lokasi-lokasi lain yang diamanatkan oleh Pemerintah. Kegiatan pemulihan ini akan dilakukan secara bertahap di mana PHR telah mendapatkan persetujuan Rencana Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup (RPFLH) dari KLHK atas sejumlah lokasi kelompok pertama.

    Saat ini PHR juga tengah mempersiapkan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini. Seluruh kegiatan pemulihan TTM dilakukan PHR sesuai batasan, lingkup dan koordinasi dari SKK Migas, serta di bawah pengawasan KLHK. (raf)