Tag: #petrokimiagresik

  • Meriahkan Ramadan, Petrokimia Gresik Gelar Bazaar Lontar Takjil

    Meriahkan Ramadan, Petrokimia Gresik Gelar Bazaar Lontar Takjil

    JATIMPEDIA, GresikPetrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia kembali menggelar “Bazar Lontar” yang diikuti oleh ibu-ibu Usaha Mikro dan Kecil (UMK) binaan di Halaman Kantor Pusat Petrokimia Gresik di Gresik, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Bazar yang menjual takjil dan jajanan tradisional di momen Ramadan 1446H ini menjadi wujud komitmen perusahaan untuk meningkatkan ekonomi berbasis kerakyatan masyarakat sekitar perusahaan.

     

    Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid menyampaikan bahwa selama Ramadan ini masyarakat Gresik, khususnya karyawan Petrokimia Gresik yang jumlahnya ribuan orang banyak berburu takjil untuk berbuka puasa. Petrokimia Gresik memfasilitasi mitra program Lontar (Kelompok Jajanan Masyarakat Sekitar) untuk memanfaatkan peluang ini guna meningkatkan penjualan mereka.

     

    “Bazar Lontar yang diikuti ibu-ibu UMK binaan sekitar perusahaan kini telah memasuki tahun ketiganya sejak pertama kali dibentuk pada tahun 2023. Alhamdulillah penjualan mereka dalam program ini terus meningkat sehingga membawa berkah dan senyuman bagi mereka, khususnya menyambut Lebaran,” ujar Robby, usai pembukaan Bazar Lontar.

     

    Program Lontar, jelasnya, lahir dari sebuah pelatihan kue kering dan basah yang diadakan Petrokimia Gresik dengan mendatangkan pemateri kompeten. Dari pelatihan tersebut, ibu-ibu perwakilan dari tujuh kelurahan dan satu desa mulai membentuk kelompok usaha kecil yang kemudian berkembang menjadi Lontar.

     

    Petrokimia Gresik terus memberikan pendampingan dan bantuan. Beberapa bantuan yang telah diberikan meliputi tenda, meja, kursi, serta perlengkapan memasak seperti oven dan mixer. Tahun ini, bantuan terus berlanjut dengan tambahan meja baru, spinner minyak, dan sealer packing untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi para pelaku usaha.

     

    Lontar juga telah aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan besar, seperti pengadaan konsumsi untuk kunjungan industri, Cokro Ekraf di Jl. Hos Cokroaminoto yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, kejuaraan voli Kapolri Cup, Bhayangkari Cup, LIVOLI, jalan sehat, serta kegiatan-kegiatan lainnya. Keikutsertaan dalam berbagai acara ini membuktikan bahwa produk-produk hasil UMK binaan Lontar semakin dikenal dan dipercaya oleh masyarakat luas.

     

    Lontar juga menjadi komitmen Petrokimia Gresik untuk menyukseskan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dimana salah satu poinnya mendorong kewirausahaan, serta memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penguatan peran perempuan. Adapun kelurahan/desa sekitar perusahaan yang ibu-ibunya terlibat program Lontar yaitu, Kelurahan Kroman, Karangturi, Karangpoh, Lumpur, Tlogopojok, Ngipik, Sukorame dan Desa Roomo. Wilayah ini merupakan Ring 1 Petrokimia Gresik.

     

    “Kami berharap, ke depannya, Lontar dapat terus berkembang dan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari program ini. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, insyaAllah kita bisa mewujudkan ekonomi kerakyatan yang lebih kuat dan berdaya saing tinggi,” pungkas Robby. (eka)

  • Mentan Amran Tantang 3 Ribu PPL Tingkatkan Produktivitas Pertanian 12 Juta Ton Pertahun

    Mentan Amran Tantang 3 Ribu PPL Tingkatkan Produktivitas Pertanian 12 Juta Ton Pertahun

    JATIMPEDIA, GresikMenteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman men-challange sebanyak 3.600 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Jawa Timur (Jatim) agar mampu meningkatkan produktivitas padi Jawa Timur menjadi 12 juta ton per tahun di 2025.

    Tantangan ini disampaikan Mentan Amran dalam Rapat Koordinasi Bersama PPL Jawa Timur di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, di Gresik, Jawa Timur, baru-baru ini.

     

    Mentan Amran mengungkapkan bahwa, produksi padi Jawa Timur di tahun 2024 mencapai 9,27 juta ton. Sementara proyeksi dari produksi padi Jawa Timur sebesar 12,6 juta ton. Jika PPL mampu mendukung tercapainya target tersebut, Mentan Amran berjanji akan memberikan penghargaan motor dinas.

     

    “Cukup 12 juta ton, tidak perlu lebihnya. Tahun depan untuk PPL yang berprestasi dapat motor dinas,” ujarnya.

     

    Menteri Amran yang mengaku pernah berkarir sebagai PPL menambahkan, PPL harus menjadi agen perubahan bagi sektor pertanian. Keberhasilan Bangsa Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, tidak bisa dilepaskan dari peranan PPL yang merupakan ujung tombak di Republik ini untuk sektor pangan. Saat ini, jumlah PPL di seluruh Indonesia mencapai 37.000 orang.

     

    “Totalnya 5.000 sampai 10.000 dari 37.000 PPL berprestasi mendapatkan motor dinas. Targetnya, indeks pertanaman naik dan produktivitas naik. Ini akan diukur oleh BPS nantinya,” tandas Mentan Amran.

     

    Lebih lanjut, ia juga memberikan apresiasi kepada stakeholder pertanian karena capaian produksi padi selama empat bulan terakhir, dimana produksiya tertinggi selama tujuh tahun di periode yang sama. Atas capaian ini, tambahnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah menyampaikan terima kasih.

     

    “Kita bersyukur bisa meningkatkan produktivitas padi di saat kondisi disaster, ada El Nino, ada kekeringan, ada banjir. Produksi kita naik 52 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama,” ujarnya kembali.

     

    Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo usai mengikuti Rakor Bersama PPL mengaku siap mendukung terwujudnya challenge dari Menteri Amran untuk PPL di Jawa Timur. Dukungan ini diberikan Petrokimia Gresik dengan memastikan stok pupuk bersubsidi sesuai dengan ketentuan pemerintah.

     

    “Pupuk memiliki peranan vital dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian. Untuk itu kami akan memastikan stok pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi yang ditetapkan,” tegas Dwi Satriyo.

     

    Adapun stok pupuk bersubsidi yang disediakan Petrokimia Gresik secara nasional per tanggal 14 Maret 2025 sebanyak 423.175 ton. Rinciannya pupuk Urea sebesar 66.869 ton, NPK 340.506 ton, dan Organik 15.800 ton. Semua stok ini semuanya di atas ketentuan minimum yang diatur oleh Pemerintah.

     

    “Kami berharap stok ini dioptimalkan petani dengan melakukan penebusan pupuk bersubsidi dengan dorongan PPL, agar hasil panen semakin melimpah demi mewujudkan swasembada pangan nasional,” pungkasnya. (ind)

  • Menko Pangan Zulhas Minta Kepala Daerah Awasi Distribusi Pupuk Subsidi

    Menko Pangan Zulhas Minta Kepala Daerah Awasi Distribusi Pupuk Subsidi

    JATIMPEDIA, Ngawi – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa peran Bupati sangat krusial dalam mengawasi distribusi pupuk subsidi di tingkat daerah setelah diberlakukannya skema baru distribusi pupuk per 1 Januari 2025. Hal ini diungkapkan Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan kerja di Ngawi pada Senin (3/5/2025).

    Menurut Zulkifli, perubahan sistem distribusi pupuk ini bertujuan untuk mempermudah akses petani terhadap pupuk subsidi yang berkualitas, serta meningkatkan efisiensi distribusi.

    “Banyak aturan yang sudah kita pangkas, pupuk diatur langsung oleh Menteri Pertanian dan distribusinya langsung dari produsen ke petani. Bupati tugasnya mengawasi agar distribusi ini berjalan dengan baik,” ujar Zulkifli.

    Sebelumnya, distribusi pupuk melalui serangkaian prosedur yang panjang, mulai dari pengajuan petani, persetujuan camat, Bupati, Gubernur, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, hingga Menteri Keuangan. Namun, dengan diberlakukannya skema baru ini, distribusi pupuk kini lebih sederhana, yakni dari produsen langsung ke gabungan kelompok petani (gapoktan), dengan kuota pupuk yang diatur oleh Kementerian Pertanian.

    Keputusan ini juga mencakup penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk pupuk bersubsidi pada 2025. Adapun harga HET baru yang ditetapkan antara lain pupuk urea: Rp 2.250/kg, pupuk NPK: Rp 2.300/kg, pupuk NPK untuk kakao: Rp 3.300/kg, pupuk organik: Rp 800/kg.

    Zulkifli berharap, dengan sistem baru ini, distribusi pupuk akan lebih tepat sasaran dan dapat mendukung peningkatan hasil pertanian di Indonesia, sekaligus mengurangi potensi penyalahgunaan pupuk bersubsidi.

    “Pembaruan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, terutama dalam mengakses pupuk dengan harga yang wajar dan tepat waktu,” pungkasnya.(sat)

  • Petrokimia Gresik Wujudkan Logistik Pupuk Efisien Untuk Swasembada Pangan

    Petrokimia Gresik Wujudkan Logistik Pupuk Efisien Untuk Swasembada Pangan

    JATIMPEDIA,  Gresik  –  Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia terus memperkuat konsep Green Port pada Terminal Untuk Pelabuhan Sendiri (TUKS). Konsep Pelabuhan Hijau ini  menjadi upaya perusahaan untuk mewujudkan logistik pupuk yang efisien dalam mendukung swasembada pangan Indonesia.

    Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat menjadi narasumber dalam acara “Green Port Award System 2024” di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

     

    Dwi Satriyo menjelaskan, Petrokimia Gresik mendapatkan amanah dari Pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia. Optimalnya penerapan Green Port akan berdampak pada kelancaran distribusi pupuk bersubsidi, mengingat tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi yang diamanahkan kepada Petrokimia Gresik tidak hanya di Pulau Jawa yang dapat ditempuh melalui jalur darat, tapi juga antarpulau yang membutuhkan transportasi laut.

     

    “Selain itu, aktivitas di Pelabuhan Petrokimia Gresik tidak hanya sebatas antarpulau, tapi juga antarnegara. Mengingat sebagian besar bahan baku masih diperoleh dari negara lain. Karena itu Green Port sudah menjadi kebutuhan bagi Petrokimia Gresik sebagai salah satu instrumen untuk mendukung swasembada pangan nasional,” tandas Dwi Satriyo.

     

    Konsep Green Port sendiri menjadikan proses kepelabuhanan Petrokimia Gresik lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Sehingga semakin mengoptimalkan Cost Reduction Program yang telah dijalankan perusahaan. Penerapan Green Port mampu memberikan efisiensi dalam proses bongkar muat sebesar Rp37 miliar dalam setahun, serta penghematan biaya konsumsi energi di pelabuhan sebesar Rp1,6 miliar.

     

    Keberhasilan penerapan Green Port juga menjadikan Pelabuhan Petrokimia Gresik meraih sejumlah penghargaan dari stakeholder. Tahun 2022, Pelabuhan Petrokimia Gresik mendapat penghargaan Green Port Terbaik Se-Indonesia. Kemudian di tahun 2023, menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang mendapatkan Green Port Award System (GPAS) dari APEC Port Service Network (APSN). Penerapan Green Port juga mendukung perolehan Proper Emas, yang merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup selama empat tahun berturut-turut.

     

    “Pencapaian ini menjadi bukti jika transformasi menuju pelabuhan ramah lingkungan dapat berjalan seiring dengan peningkatan efisiensi dan produktivitas,” tandas Dwi Satriyo.

     

    Adapun konsep Green Port dijalankan Petrokimia Gresik dengan mengembangkan ekosistem digital yang komprehensif. Beberapa sistem digital yang diterapkan di Pelabuhan Petrokimia Gresik yaitu Petroport yang memiliki fungsi pengawasan, pencatatan, pelaporan dan penentu rekomendasi keputusan secara digital.

     

    Kemudian di Pelabuhan Petrokimia Gresik juga diaplikasikan Petrostar (aplikasi kepegawaian), POIN atau Port Income untuk mencatat pendapatan pelabuhan, E-Posh untuk mendukung manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), AI CCTV yang mengawasi personil terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), serta Promize yang memiliki fungsi monitoring dan pengendalian project jasa pihak ketiga.

     

    Dalam konsep Green Port, Pelabuhan Petrokimia Gresik juga menjalankan program dekarbonisasi. Diantaranya penggunaan kendaraan listrik untuk operasional, penggunaan solarcell, penggantian bahan bakar batubara menjadi natural gas, dan lainnya.

     

    Petrokimia Gresik juga banyak melakukan pengelolaan lingkungan di sekitar pelabuhan. Seperti membangun fasilitas pengolahan sampah yang mampu mengolah sampah plastik menjadi paving block, limbah organik menjadi kompos untuk mengurangi pencemaran lingkungan, konservasi mangrove, dan masih banyak lagi.

     

    Konsep Green Port juga diimplementasikan melalui peningkatan kualitas kebersihan daratan dan perairan kolam daerah lingkungan kerja dengan cara menurunkan pencemaran limbah cair, sampah domestik dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Sedangkan, kualitas udara dijaga dengan mengurangi kebisingan, emisi gas karbon dan emisi gas rumah kaca.

     

    “Dengan demikian Penerapan Green Port juga mampu melindungi lingkungan sekitar perusahaan agar tidak tercemar oleh proses kepelabuhanan, sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya alam,” pungkas Dwi Satriyo. (ind)

  • Petrokimia Gresik Kembali Raih Proper Emas dari KLH

    Petrokimia Gresik Kembali Raih Proper Emas dari KLH

    JATIMPEDIA, JakartaPetrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia kembali mempertahankan predikat Proper Emas selama empat tahun berturut-turut, atas pengelolaan lingkungan hidup. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq kepada Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dalam “Anugerah Lingkungan Proper Tahun 2024” di Jakarta, Senin (24/2/2025).

     

    Dwi Satriyo menyampaikan terima kasih atas penghargaan tertinggi dalam pengelolaan lingkungan, Proper Emas, yang diberikan oleh Kementerian LH. Ini merupakan kali keempat Petrokimia Gresik meraih penghargaan ini.

     

    “Dalam menjalankan operasional bisnis, kami menyadari tidak bisa lepas dari dampak lingkungan. Alhamdulillah penghargaan ini menjadi bukti jika kami inovatif dalam menjalankan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan,” tandas Dwi Satriyo.

     

    Adapun program pengelolaan lingkungan yang menjadi andalan Petrokimia Gresik dan berkontribusi pada capaian prestasi ini adalah program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG) di di Desa Tawangargo, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa Timur.

     

    Program TAMENG merupakan solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan Climate Smart Agriculture. Program ini sekarang terus dikembangkan Petrokimia Gresik bersama petani binaan, sehingga saat ini TAMENG bertransformasi menjadi pusat hortikultura yang modern dan ramah lingkungan.

     

    Saat ini, Petrokimia Gresik terus melakukan terobosan dengan inovasi ramah lingkungan, di antaranya penggunaan solar cell untuk menghidupkan berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan), seperti pompa air, water drip, sprinkle dan lainnya. Berikutnya, Petrokimia Gresik juga melengkapi TAMENG dengan rumah pengolahan limbah pertanian untuk memproduksi pupuk organik cair dan agensi hayati yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian. 

     

    Lebih lanjut Dwi Satriyo memastikan bahwa capaian ini akan memotivasi Insan Petrokimia Gresik untuk terus berinovasi dalam menciptakan Breakthrough Innovation untuk pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Dengan demikian standar pengelolaan lingkungan yang dijalankan Petrokimia Gresik semakin baik lagi.

     

    “Kami berkomitmen akan terus meningkatkan pengelolaan lingkungan di sekitar perusahaan. Apalagi saat ini pengelolaan lingkungan menjadi instrumen penting untuk meningkatkan daya saing usaha, serta untuk mendukung percepatan swasembada pangan nasional yang diinstruksikan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto,” pungkasnya.

     

    Sementara itu, peserta Proper di tahun 2024 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dari 3.694 perusahaan menjadi 4.495 perusahaan. Ada 85 perusahaan penerima Proper Emas termasuk Petrokimia Gresik, dan 227 perusahaan penerima Proper Hijau. (eka)

  • Petrokimia Gresik Gelar LEAP 2025 untuk Cetak Pemimpin Unggul

    Petrokimia Gresik Gelar LEAP 2025 untuk Cetak Pemimpin Unggul

    JATIMPEDIA, Surabaya – Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, menggelar program “Leadership Elevation Program (LEAP) 2025” guna mencetak pemimpin unggul dalam mendukung swasembada pangan nasional. Pelatihan ini berlangsung pada 20-25 Januari 2025 di Surabaya dan dibuka oleh Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid.

    Program ini diikuti pejabat Grade I, II, dan III, termasuk Senior Vice President (SVP), Vice President (VP), dan Assistant Vice President (AVP). Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) TNI AL untuk menyelenggarakan pelatihan ini.

    Robby menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan upaya strategis perusahaan dalam meningkatkan kualitas SDM guna mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Materi pelatihan mencakup Bela Negara, Kepemimpinan, Integritas, Budaya AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), serta disiplin dan motivasi.

    Ia juga menekankan pentingnya sikap pantang menyerah, disiplin, dan integritas dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Diharapkan, pelatihan ini dapat memperkuat kepemimpinan, meningkatkan produktivitas, serta menanamkan budaya kerja yang solid di lingkungan Petrokimia Gresik.(raf)

  • Dukung Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Siap Jalin Kerjasama Pupuk Multinasional

    Dukung Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Siap Jalin Kerjasama Pupuk Multinasional

    JATIMPEDIA,  GresikPetrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia siap memperkuat kerja sama pupuk multinasional untuk mendukung swasembada pangan.

    Hal ini disampaikan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo setelah menerima kunjungan dari Kemenlu di Gresik, Jawa Timur, baru-baru ini.

    Dwi Satriyo pada Senin (18/2/2025) menyampaikan bahwa, kunjungan Kemenlu ke Petrokimia Gresik dalam rangka menggali potensi untuk menjajaki kerja sama ketahanan pangan antara Indonesia dengan Eurasian Economic Union (EAEU) yang terdiri dari negara Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, dan Kirgistan; serta dengan negara-negara Mercosur, yaitu Argentina, Bolivia, Brazil, Paraguay, dan Uruguay.

    “Negara-negara EAEU merupakan pemain utama dalam industri pupuk global, dan dikenal dengan pengelolaan industri pupuk yang efisien, suplai bahan pupuk, teknologi mutakhir, serta mekanisme pembiayaan yang efektif. Sementara negara-negara Mercosur dikenal dengan peternakannya.” ujar Dwi Satriyo.

    Dijelaskannya, swasembada pangan merupakan salah satu prioritas utama Pemerintah Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Asta Cita. Petrokimia Gresik melalui program yang diinisiasi Kemenlu ini siap memperkuat kerja sama sektor pupuk dan peternakan sapi di Indonesia, khususnya Jawa Timur. 

    “Pada tahapan ini Kemenlu masih melihat langsung potensi di lapangan, mengidentifikasi peluang-peluang strategis dalam pengembangan kerja sama pertanian dan peternakan, dalam hal ini pupuk dan sapi. Untuk mempersiapkan implementasi konkret dalam rangka mendukung swasembada pangan nasional, ” ujar Dwi Satriyo.

    Di Indonesia, tambahnya, pupuk merupakan salah satu produk vital yang mendukung produksi dan keberlanjutan seluruh hasil pertanian. Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk nasional mencapai 14,6 juta ton per tahun, termasuk di dalamnya Petrokimia Gresik. Tapi, untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, Indonesia masih memerlukan suplai bahan baku dari mitra-mitra lain, termasuk negara-negara EAEU.

    “Melalui kerja sama ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian dengan meningkatkan kapasitas produksi pupuk lokal. Selain itu, suplai bahan produksi pupuk dari EAEU, seperti amoniak, fosfat, dan kalium, akan memperkuat rantai pasokan bahan baku pupuk lebih efisien, sehingga mendukung keberlanjutan produksi pupuk domestik. Petrokimia Gresik pun menyambut baik kerjasama multinasional ini,” pungkasnya. (eka)

  • Petrokimia Gresik Perluas Program Makmur, Dukung Swasembada Gula dan Pangan Nasional

    Petrokimia Gresik Perluas Program Makmur, Dukung Swasembada Gula dan Pangan Nasional

    JATIMPEDIA, Gresik – Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan gula nasional sebagai bentuk komitmen mendukung swasembada pangan, khususnya produksi gula. Penandatanganan kerja sama ini dilakukan bersama PT Sinergi Gula Nasional, PT Rajawali I, dan Perusahaan Gula (PG) Candi Baru di Gresik, Jawa Timur.

    Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid, menyatakan bahwa pada tahun 2025, Petrokimia Gresik menargetkan perluasan Program Makmur hingga 190 ribu hektare di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu komoditas utama yang menjadi fokus adalah tebu, yang setiap tahunnya menunjukkan peningkatan signifikan.

    “Melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik berupaya memperluas manfaat Program Makmur yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung visi Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, melalui program Asta Cita, khususnya terkait swasembada pangan nasional. Selain itu, kerja sama ini mendukung target swasembada gula konsumsi pada 2028 dan gula industri pada 2030,” jelas Robby dalam keterangannya, Jumat (14/2/2025).

    Program Makmur, yang diinisiasi Kementerian BUMN sejak 2021, terus menunjukkan peningkatan signifikan. Pada tahun pertama, program ini berjalan di lahan seluas 6.747 hektare, kemudian berkembang menjadi 47.700 hektare di tahun 2022, dan 53.888 hektare di tahun 2023. Pada 2024, realisasi Program Makmur mencapai 60.501 hektare, dan tahun ini ditargetkan akan meningkat lebih besar lagi.

    “Kami mengapresiasi kerja sama luar biasa yang telah terjalin dengan berbagai pihak. Capaian ini tidak terlepas dari kontribusi dan sinergi semua mitra yang terlibat dalam Program Makmur,” tambah Robby.

    Sepanjang 2024, realisasi Program Makmur Petrokimia Gresik mencapai 170.295 hektare, atau 129 persen dari target 132.000 hektare. Program ini mencakup berbagai komoditas, dengan tebu sebagai komoditas utama, diikuti oleh padi, hortikultura, jagung, kelapa sawit, bawang merah, jeruk, dan jeruk nipis. Program ini melibatkan 60.588 petani di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Bali Nusa, Kalimantan, dan Sulawesi.

    Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi untuk Optimalkan Program Makmur

    Selain menjalin kemitraan dengan perusahaan gula, Petrokimia Gresik juga bekerja sama dengan Institut Teknologi Sawit Indonesia dan Politeknik LPP Yogyakarta. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat Program Makmur melalui riset dan edukasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

    Dalam kerja sama ini, mahasiswa juga diberi kesempatan berpartisipasi dalam pendampingan petani melalui program Taruna Makmur. Langkah ini diharapkan mempercepat pencapaian swasembada pangan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan sektor pertanian, perkebunan, dan kesejahteraan masyarakat.

    “Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam mendukung swasembada pangan nasional, sekaligus memberdayakan generasi muda melalui edukasi dan praktik lapangan yang berkelanjutan,” pungkas Robby.(sat)

     

     

     

  • Pupuk Indonesia Pastikan Diterima Petani Berkualitas Baik

    Pupuk Indonesia Pastikan Diterima Petani Berkualitas Baik

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan kunjungan ke gudang modern Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/2), dalam rangka menjamin rantai distribusi dan produksi pupuk yang diterima petani nasional berkualitas terbaik.

    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi melakukan peninjauan ke fasilitas pengantongan (bagging) pupuk bersubsidi jenis urea yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).

    Menurut Rahmad, ini merupakan proses yang menunjukkan keseluruhan ekosistem dari Pupuk Indonesia, keseluruhan ekosistem logistik Pupuk Indonesia.

    “Ini Pupuk urea subsidi tadi diangkut dari Pusri dibawa kapal milik PILog (Pupuk Indonesia Logistik), kapal bernama Pusri 1, berlayar selama 4 hari dari Pupuk Sriwidjaja menuju ke Semarang, di sini dibongkar secara curah, lalu masuk gudang yang dikelola oleh tim logistik Pupuk Indonesia,” kata Rahmad dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

     

    UPP Semarang berdiri di atas lahan seluas 13.945 meter dengan kapasitas gudang 10.500 ton, produk pupuk bersubsidi jenis urea dari gudang ini memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi jenis urea pada 23 gudang penyangga lini III atau tingkat kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Rahmad memastikan bahwa produk pupuk bersubsidi jenis urea yang dikelola tim logistik Pupuk Indonesia dijamin berkualitas tinggi, hal ini didukung dengan proses pengantongan menggunakan sistem automatic bagging.

    Dengan otomatisasi ini maka proses pengantongan menjadi lebih cepat dan tingkat keakuratan timbangan satu produk menjadi lebih baik.

    Ia meminta kepada seluruh tim logistik Pupuk Indonesia tetap menjaga serta meningkatkan kinerja produksi guna menjamin pupuk untuk petani berkualitas terbaik, sehingga Pupuk Indonesia yang menjadi bagian dari Kementerian BUMN dapat berkontribusi pada swasembada pangan yang menjadi asta cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

    “Ini memang cukup menantang apalagi saat musim hujan yang humidity  (kelembabannya)  tinggi, harus hati-hati dalam meng-handle ya, tolong dijaga kualitasnya. Untuk petani Indonesia kualitasnya harus selalu yang terbaik, tidak boleh kurang, itu bentuk dari komitmen kita semua,” ucap Rahmad.

    Pupuk Indonesia memiliki 33 gudang lini III pupuk urea dan 40 gudang lini III pupuk NPK yang didukung oleh 210 jaringan distributor dan 5.055 kios pupuk lengkap (KPL) atau kios pengecer. Kegiatan penyaluran dimonitor oleh 4 manajer penjualan serta 89 orang tenaga pemasar yang terdiri dari 16 orang account executive (AE) dan 73 orang asisten AE.

    Pada tahun anggaran 2025, Pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton yang diperuntukkan kepada petani terdaftar pada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang dikelola oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan).

    Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, alokasi tersebut terbagi menjadi urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, dan Organik 500.000 ton.

    Berdasarkan data, Pupuk Indonesia telah berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar sebesar 694.639 ton hingga 5 Februari 2025. Adapun rinciannya pupuk bersubsidi jenis urea 342.393 ton, NPK 325.165 ton, NPK Formula Khusus 4.249 ton, dan pupuk organik 22.832 ton.

    Sementara dari sisi stok, Pupuk Indonesia tetap menjamin ketersediaan pupuk untuk dapat dimanfaatkan petani terdaftar dengan jumlah 1.665.418 ton.

    Adapun rinciannya pupuk bersubsidi jenis urea 611.783 ton dan NPK 436.434 ton. Sementara sisanya pupuk nonsubsidi jenis urea 86.925 ton dan NPK 31.675 ton. Jumlah stok pupuk urea dan NPK ini masing-masing setara 362 persen dan 251 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah. (raf)

  • Petani Terdaftar RDKK Tebus Pupuk Subsidi Cukup Pakai KTP

    Petani Terdaftar RDKK Tebus Pupuk Subsidi Cukup Pakai KTP

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Pupuk Indonesia (Persero) menyebutkan saat ini seluruh petani, yang terdaftar di rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK), sudah dapat melakukan penebusan pupuk subsidi menggunakan aplikasi iPubers di mitra kios dengan hanya membawa kartu tanda penduduk (KTP).

    General Manager Wilayah 1 Pupuk Indonesia Roh Eddy dalam pernyataan di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa proses penebusan pupuk bersubsidi yang mudah dikarenakan aplikasi tersebut menerapkan sistem data yang terintegrasi antara mitra distributor, petani penerima subsidi pupuk, dan stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia.

    Dengan sistem yang terintegrasi, maka proses penebusan bisa dilakukan secara mudah dengan hanya menggunakan KTP, sehingga dapat mendukung sejumlah program Astacita pemerintahan Prabowo-Gibran khususnya swasembada pangan nasional.

    “Mulai tanggal 1 Januari 2025, petani sudah bisa melakukan penebusan. Jadi e-RDKK sudah terkoneksi dengan iPubers, sehingga para petani bisa langsung melakukan penebusan pupuk bersubsidi mulai awal tahun atau 1 Januari 2025,” kata dia.

    Hal ini dirasakan langsung oleh salah satu petani di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yakni Oboy Gozali yang berasal dari Kelompok Tani Sukaseuri. Dia menceritakan pengalaman tentang mudahnya menebus pupuk bersubsidi.

    “Saat ini, Alhamdulillah untuk penebusan pupuk bersubsidi sangat mudah dan sangat membahagiakan bagi para petani, karena cukup membawa KTP dan sama uang, begitu selesai langsung bisa membawa pulang pupuknya, tidak ribet lagi,” kata dia.

    Selain proses penebusan yang mudah, Gozali menyampaikan bahwa harga penebusan pupuk bersubsidi sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yakni harga eceran tertinggi (HET).

    Ia mengapresiasi pemerintah yang telah memudahkan proses penebusan pupuk bersubsidi.

     

    ”Terima kasih kepada pemerintah, Kementerian Pertanian dan juga Pupuk Indonesia, karena penebusan pupuk bersubsidi sekarang menjadi lebih mudah,” kata dia.

    Hal senada diungkapkan oleh Warsan, selaku pemilik kios Tani Mandiri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dia mengungkapkan bahwa semenjak diterapkan aplikasi iPubers, proses penebusan pupuk bersubsidi dan proses pencatatan administrasinya menjadi lebih mudah.

    “Selaku pemilik kios, dibandingkan proses penebusan sebelum ada aplikasi iPubers itu selalu ada keluhan dari petani karena terlalu rumit dan banyak formulir yang harus diisi. Semenjak diganti dengan iPubers, Allhamdulillah, proses penyaluran lebih mudah dan aplikasi ini juga memberikan kemudahan bagi kios dari sisi administrasinya,” kata Warsan.

    Pupuk Indonesia meluncurkan aplikasi iPubers sejak 2023 sesuai dengan arahan pemerintah yang menginginkan proses penebusan pupuk dipermudah.

     

    Dengan proses penebusan yang mudah, petani diharapkan bisa memperoleh pupuk bersubsidi tepat waktu yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan.

    Pada Januari 2025, iPubers telah diimplementasikan 100 persen di lebih dari 26.000 kios distributor pupuk di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Jawa Barat.

    Pupuk Indonesia telah mendapat dukungan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mempercepat proses penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar sejak 1 Januari 2025.

    Hingga tanggal 19 Januari 2025, sudah ada sekitar 600.000 petani yang menebus 405.000 ton pupuk bersubsidi. (raf)