Tag: #petrokimiagresik

  • Petrokimia Gresik Borong Tiga Penghargaan Internasional Stevie Award 2025

    Petrokimia Gresik Borong Tiga Penghargaan Internasional Stevie Award 2025

    JATIMPEDIA, Gresik – PT Petrokimia Gresik, mendapatkan tiga penghargaan sekaligus di ajang internasional Stevie Award di Seoul, Korea Selatan, baru-baru ini. Penghargaan berupa satu gold dan dua silver ini diraih atas komitmen Petrokimia Gresik dalam menjalankan inovasi berkelanjutan di bidang lingkungan.

     

    Penghargaan Gold diraih Petrokimia Gresik untuk kategori “Product in the Area of Sustainability and Climate Protection“. Sementara dua penghargaan Silver diperoleh Petrokimia Gresik untuk kategori “Saving Energy” dan “Innovative Achievement in Thought Leadership“. Ketiga penghargaan tersebut secara simbolis diterima oleh Vice President (VP) Lingkungan Petrokimia Gresik, Bagus Eka Saputra mewakili Direktur Utama, Dwi Satriyo Annurogo di Seoul.

     

    Terpisah, Dwi Satriyo di Gresik, Jawa Timur, menyampaikan terima kasih karena komitmen Petrokimia Gresik dalam menjaga lingkungan dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan mendapat pengakuan dari stakeholder di level internasional. Ini merupakan hasil nyata dari program-program yang dijalankan perusahaan untuk mendukung kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

     

    “Petrokimia Gresik dalam menjalankan operasional bisnis senantiasa berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan prinsip berkelanjutan. Karena itu inovasi-inovasi yang dijalankan perusahaan dalam menciptakan produk terbaik senantiasa memperhatikan dampak lingkungan,” ujar Dwi Satriyo.

     

    Adapun Gold Winner diraih Petrokimia Gresik karena berhasil membuat produk yang mampu mendukung kelestarian lingkungan, perlindungan iklim, serta menciptakan pertanian berkelanjutan. Di antaranya Phonska Alam yang terbuat dari bahan mineral alami dan dapat diaplikasikan dalam sistem pertanian organik, kemudian Phosgreen, ZA berbahan dasar limbah gypsum, dan beberapa produk lainnya.

     

    Sementara Silver Winner pada kategori Saving Energy diraih Petrokimia Gresik karena berhasil melakukan beberapa upaya dalam mendukung Penurunan Emisi Karbon seperti menciptakan Purge Gas Recovery System (PGRS) yang mampu mereduksi emisi karbon dan memulihkan kehilangan energi panas di lingkungan, penggantian kendaraan operasional menjadi kendaraan listrik, pemasangan solar cell, dan beberapa upaya lain dalam bidang efisiensi energi.

     

    Berikutnya, Silver Winner kategori Innovative Achievement in Thought Leadership diraih Petrokimia Gresik karena Dwi Satriyo dinilai berhasil dalam membangun kepemimpinan berbasis inovasi dalam menghadapi tantangan industri. Kepemimpinannya berfokus pada tiga pilar utama, yaitu efisiensi operasional teknologi, diversifikasi produk, dan keberlanjutan Corporate Social Responsibility (CSR).

     

    “Sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan dan memiliki kepedulian terhadap masyarakat, Petrokimia Gresik mengambil langkah nyata untuk senantiasa mengembangkan dan menjaga lingkungan sekitar. Petrokimia Gresik menekankan pada inisiatif keberlanjutan dengan fokus pada pengurangan emisi karbon dan pengelolaan limbah industri” pungkas Dwi Satriyo.

     

    Sementara itu, Stevie Award diberikan untuk mengapresiasi beragam pencapaian dan kontribusi positif dari berbagai organisasi maupun pekerja profesional di seluruh dunia.  Para juri Stevie Award terdiri dari para eksekutif, wirausahawan, inovator, dan akademisi. Setiap program penghargaan diberikan dengan mengerahkan segenap wawasan dan kemampuan yang dimiliki oleh lebih dari 200 orang juri setiap tahunnya. (eka)

     

  • Distribusi Pupuk Subsidi di Jawa Timur Tembus 590 Ribu Ton Tertinggi Nasional

    Distribusi Pupuk Subsidi di Jawa Timur Tembus 590 Ribu Ton Tertinggi Nasional

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pupuk Indonesia melaporkan realisasi penyaluran pupuk subsidi di Jawa Timur menjadi paling tinggi di Indonesia mencapai 590.351 ton hingga 7 Mei 2025. Angka ini setara 31 persen dari total alokasi Jawa Timur tahun 2025.

    Senior Manager Regional 3A Pupuk Indonesia, Saroyo Utomo mengatakan, secara rinci penyaluran tersebut terdiri dari pupuk urea sebanyak 283.401 ton, pupuk NPK 252.543 ton, NPK Formula Khusus 33 ton, dan pupuk organik 52.373 ton.

    “Penebusan secara nasional tiap provinsi itu rata-rata baru 26 persen dari alokasi satu tahun. Tapi luar biasanya, Jawa Timur itu sudah mencapai 31 persen dari alokasi setahun,” kata Saroyo dalam keterangannya, Senin (12/5).

    Lebih lanjut, dia membeberkan bahwa Kabupaten Madiun menjadi salah satu kabupaten dengan tingkat penebusan subsidi pupuk paling tinggi di Indonesia mencapai 56 persen dari alokasi sepanjang tahun ini.

    Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di Jawa Timur, Pupuk Indonesia terus memastikan ketersediaan stok yang memadai. Pada 8 Mei 2025 posisi stok Jawa Timur mencapai 215.978 ton atau 301 persen  dari ketentuan stok minimum.

    “Stok tersebut terdiri dari Urea 118.617 ton, NPK 97.245 ton, NPK Formula Khusus 116 ton dan Organik 3.968 ton,” bebernya.

    Untuk diketahui, penyaluran tersebut sebagai tindak lanjut Arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan efisiensi dalam penyaluran subsidi pupuk dan mendorong penyerapan subsidi pupuk di tingkat petani.

    Penyaluran itu juga menjadi salah satu implementasi kegiatan sosialisasi dan tebus bersama, sekaligus menjadi program perseroan dalam meningkatkan penyerapan subsidi pupuk.

    Selain itu juga dilakukan untuk memastikan kemudahan penebusan, serta menjaga agar harga pupuk sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). (raf)

  • Command Center Pupuk Indonesia Bisa Cek Akuntabilitas Distribusi

    Command Center Pupuk Indonesia Bisa Cek Akuntabilitas Distribusi

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan bahwa Command Center Pupuk Indonesia di Graha Phonska, Jakarta, dapat dimanfaatkan oleh Badan Akuntabilitas Keuangan Negara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BAKN DPR RI) untuk mengawasi akuntabilitas distribusi pupuk subsidi.

    Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan bahwa Command Center Pupuk Indonesia menyediakan data real-time distribusi pupuk subsidi, sehingga penggunaan command center tersebut dapat meningkatkan akuntabilitas distribusi pupuk subsidi agar tepat sasaran, efisien, dan sejalan dengan regulasi pemerintah.

     

     

    “Pupuk Indonesia menyadari pentingnya tata kelola yang akuntabel guna menjaga ketersediaan pupuk bagi petani dan penyaluran tepat waktu,” ujar Rahmad Pribadi saat menerima kunjungan BAKN DPR RI, seperti yang dikutip dari keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

     

     

    Ia menyampaikan bahwa keberadaan command center tersebut memungkinkan Pupuk Indonesia memantau posisi produk, kondisi pengelolaan gudang, hingga realisasi distribusi di seluruh wilayah Indonesia.

     

     

    Hingga saat ini, Command Center Pupuk Indonesia dapat memonitor rata-rata 2,5 juta transaksi melalui aplikasi penyaluran pupuk bersubsidi i-Pubers setiap bulan.

     

     

    “Oleh karena itu, kami terus melakukan pengawasan distribusi digital berbasis real-time melalui command center, yang juga dapat menjadi bahan penelaahan secara berkala bagi BAKN DPR RI,” ucapnya.

     

    Ketua BAKN DPR RI Andreas Eddy Susetyo menilai bahwa Command Center Pupuk Indonesia merupakan bentuk inovasi dalam tata kelola distribusi pupuk subsidi secara digital.

     

     

    Ia menyatakan bahwa Command Center Pupuk Indonesia merupakan contoh pengawasan yang mampu mencegah terjadinya penyimpangan dalam distribusi pupuk subsidi.

     

    Pihaknya berharap bahwa Pupuk Indonesia dapat terus mengembangkan command center tersebut agar menjadi sebuah sistem pengawasan yang lebih terintegrasi dan bisa menambahkan fitur-fitur baru.

     

     

    “Langkah ini patut kita apresiasi. Yang juga penting adalah menjadikan command center ini sebagai sistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga kita bisa mendeteksi secara real-time jika terjadi hal-hal yang di luar kewajaran,” ujar Andreas Eddy Susetyo. (raf)

  • Dorong Penyediaan Pupuk Optimal, Petrokimia Gresik Luncurkan Smart Bagging Ecosystem

    Dorong Penyediaan Pupuk Optimal, Petrokimia Gresik Luncurkan Smart Bagging Ecosystem

    JATIMPEDIA, Gresik – Sebagai upaya untuk mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik,
    perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menciptakan Smart Bagging Ecosystem di unit Warehouse & Bagging.

    Fasilitas yang memanfaatkan teknologi modern seperti Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) ini diluncurkan langsung oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, di Gresik, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

    Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, pengantongan menjadi tahapan yang cukup vital bagi penyaluran pupuk bersubsidi untuk petani di seluruh Indonesia. Proses ini menjamin kualitas pupuk bersubsidi hingga di tangan petani.

    “Pemerintah telah melakukan banyak perbaikan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi, serta menyederhanakan regulasi sehingga proses distribusi semakin baik lagi. Tentu hal tersebut harus didukung dengan optimalisasi dari proses penyediaan bahan baku, produksi, pengantongan, hingga distribusi sehingga kelancaran distribusi dapat mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional,” ujar Dwi Satriyo.

    Dalam Smart Bagging Ecosystem, tambahnya, Petrokimia Gresik mengoptimalkan teknologi, sehingga memiliki fitur-fitur yang modern. Antara lain Early Warning System (EWS) yang dirancang dengan memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan quality control dalam line pengantongan pupuk. Sistem ini secara real-time juga mendeteksi kesesuaian kode pada bag pupuk dengan standar quality.

    “Jika terjadi ketidaksesuaian atau kesalahan kode produk, sistem akan memberikan notifikasi kepada operator untuk dilakukan koreksi,” jelas Dwi Satriyo.

    Untuk memastikan kualitas pengantongan, Smart Bagging Ecosystem juga dilengkapi dengan fitur Smart Stitch Detection yang dirancang untuk memantau kualitas jahitan karung. Sistem yang menggunakan teknologi AI ini akan mengirim peringatan kepada operator apabila terjadi ketidaksesuaian jahitan sehingga segera dilakukan tindakan korektif.

    Berikutnya, Smart Bagging System juga dilengkapi Smart Color Fertilizer yang disematkan untuk memantau kualitas dan konsistensi warna pupuk di area pengantongan. Fitur ini menggunakan sensor atau kamera berbasis teknologi image processing untuk memastikan warna pupuk sesuai standar.

    Smart Bagging Ecosystem juga dilengkapi dengan teknologi yang mampu mendukung operator, pekerja bongkar muat, dan driver untuk senantiasa disiplin menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), yaitu melalui deteksi dan peringatan yang memanfaatkan teknologi AI terhadap kesesuaian penerapan APD. Fitur tersebut antara lain AI Enhanced Monitoring
    System dan Smart Robo Safety.

    “Petrokimia Gresik akan senantiasa terus berinovasi untuk mendukung kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi. Smart Bagging Ecosystem sekaligus upaya nyata Petrokimia Gresik beradaptasi dalam menghadapi industri 5.0,” tutup Dwi Satriyo.

    Sementara itu di momen yang sama, Petrokimia Gresik juga meresmikan beberapa aset lainnya, yang dapat dinikmati oleh masyarakat, yaitu revitalisasi taman SOR Tri Dharma dan revitalisasi Taman Simanjuntak. Aset ini menjadikan Petrokimia Gresik semakin mengukuhkan komitmennya terhadap pengembangan fasilitas perusahaan untuk
    kebermanfaatan bagi masyarakat. (cin)

     

  • Kuartal I-2025, Pupuk Indonesia Bantu 128 Ribu Peserta Program MAKMUR

    Kuartal I-2025, Pupuk Indonesia Bantu 128 Ribu Peserta Program MAKMUR

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) terus meningkatkan kapasitas para petani melalui Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR) yang hingga kuartal I tahun ini telah melibatkan 128 ribu peserta dan menjangkau 151 ribu hektare lahan.

    Program yang digagas bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut memberikan pendampingan intensif kepada petani, akses terhadap input pertanian berkualitas, serta koneksi pada sistem pembiayaan yang lebih inklusif.

    “Produktivitas pertanian tidak hanya bergantung pada kuantitas penggunaan pupuk, tetapi pada bagaimana petani dibekali dengan teknologi, pengetahuan, dan dukungan yang tepat, terutama cara menggunakan pupuk yang benar,” kata Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana di Jakarta, Senin.

    Ia menuturkan bahwa program tersebut dirancang tidak hanya untuk meningkatkan hasil panen, tapi juga untuk membangun ekosistem pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan.

     

    Selain Pupuk Indonesia, ia menyatakan bahwa Program MAKMUR juga didukung oleh berbagai BUMN lainnya melalui sinergi yang mencakup dukungan dari perusahaan pembiayaan, agro-input, asuransi, listrik dan pengairan, dan offtaker hasil panen.

    Kolaborasi tersebut juga didukung oleh Kementerian Pertanian, sehingga memperkuat daya saing petani sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas.

    “Untuk membangun pertanian yang kuat, tidak cukup hanya dari sisi produksi. Diperlukan sinergi menyeluruh dari pembiayaan hingga offtaker. Ke depan, kami akan terus mengembangkan Program MAKMUR ke berbagai wilayah agar semakin banyak petani yang mendapatkan manfaatnya,” ucap Wijaya Laksana.

    Kamaludin, salah satu peserta Program MAKMUR dari Desa Leuwidingding, Cirebon, Jawa Barat, mengatakan bahwa melalui program tersebut, para petani bisa mendapatkan pengetahuan lebih mendalam tentang pengolahan tanah hingga penerapan teknologi yang membantu produktivitas pertanian.

    Ia menuturkan bahwa lewat program tersebut, petani di desanya mulai beralih dari penggunaan pompa BBM ke pompa listrik untuk mengairi sawah, sehingga menghemat biaya untuk mengairi sawah dari Rp3,6 juta per bulan, menjadi hanya Rp500-600 ribu per bulan.

     

    “Produktivitas padi itu juga naik dari biasanya 5 ton jadi 6,5 hingga 7 ton per panen,” ujar Kamaludin. (raf)

  • Petrokimia Gresik Siapkan 437 Ribu Ton Pupuk Subsidi, Petani Lebaran Tenang dan Musim Tanam Aman

    Petrokimia Gresik Siapkan 437 Ribu Ton Pupuk Subsidi, Petani Lebaran Tenang dan Musim Tanam Aman

    JATIMPEDIA, Gresik — Menyambut musim tanam April 2025 dan Hari Raya Idulfitri, Petrokimia Gresik, bagian dari holding Pupuk Indonesia, memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi aman. Per 8 April 2025, stok pupuk yang disiapkan mencapai 437.900 ton. Kepastian ini menjadi angin segar bagi petani untuk bertani tanpa cemas dan merayakan Lebaran dengan tenang.

    Langkah Petrokimia Gresik tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, dalam acara “Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi”. Ia menilai distribusi pupuk berjalan lancar, khususnya di wilayah Gresik.

    “Di Desa Mulung ini saja ada sekitar 20 hektare padi yang akan dipanen. Pupuknya aman, lancar. Terima kasih Pak Dwi dari Petrokimia Gresik,” ujar Wabup Alif saat menghadiri panen raya di Kecamatan Driyorejo.

    Hal serupa juga disampaikan para Gubernur dari berbagai provinsi melalui konferensi video yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Mereka menyampaikan bahwa kebutuhan pupuk petani sudah banyak terpenuhi berkat perbaikan distribusi di lapangan.

    Capaian ini turut mendorong peningkatan produktivitas padi nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Kerangka Sampel Area (KSA) memprediksi potensi panen nasional pada April 2025 mencapai 1,59 juta hektare dengan produksi 8,63 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), atau sekitar 4,97 juta ton beras. Ini menjadikan periode Januari–April 2025 sebagai musim produksi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

    Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan stok pupuk bersubsidi jauh di atas ketentuan minimum Pemerintah. Di antaranya Urea sebanyak 65.525 ton (272%), NPK 357.887 ton (397%), dan pupuk organik 14.489 ton (174%).

    “Dengan stok sebesar ini, petani bisa tenang menyambut musim tanam. Tidak perlu khawatir soal pupuk, tinggal ditebus saja di kios resmi oleh petani yang terdaftar,” ungkap Dwi Satriyo.

    Ia juga mengajak petani untuk memanfaatkan penebusan pupuk subsidi secara maksimal guna mendorong hasil panen padi yang melimpah sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.

    “Pemerintah sudah memberikan kemudahan. Cukup bawa KTP ke kios resmi, petani bisa tebus pupuk subsidi dengan mudah,” tutupnya.(sat)

  • Pupuk Indonesia: Tebus Pupuk Bersubsidi Hanya Dilakukan di Kios Resmi

    Pupuk Indonesia: Tebus Pupuk Bersubsidi Hanya Dilakukan di Kios Resmi

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan penebusan pupuk bersubsidi hanya bisa dilakukan oleh petani terdaftar di kios resmi yang ditunjuk oleh perseroan.

    Imbauan ini menjawab semakin banyak beredarnya akun media sosial (medsos), termasuk di platform TikTok yang mengatasnamakan Pupuk Indonesia atau anak perusahaan (anper), dan menawarkan/menjual pupuk bersubsidi.

    “Pupuk bersubsidi hanya bisa didapatkan oleh petani terdaftar, dan hanya bisa ditebus di kios resmi yang kami tunjuk. Jadi penjualan pupuk bersubsidi melalui media sosial sudah jelas penipuan,” kata Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana di Jakarta, Minggu.

    Telah beredar akun TikTok dengan nama @pt.petrokimia.id. Akun itu menayangkan harga-harga pupuk bersubsidi di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), serta menawarkan penjualan pupuk bersubsidi.

     

    HET pupuk bersubsidi sesuai regulasi untuk urea Rp2.250/kg, NPK Rp2.300/kg, NPK khusus kakao Rp3.300/kg, dan HET pupuk organik Rp800/kg.

    Wijaya memastikan akun tersebut bukan akun resmi Petrokimia Gresik. Adapun akun TikTok resmi yang digunakan Petrokimia Gresik untuk melakukan edukasi tentang pupuk bersubsidi dan distribusinya, yaitu @petrokimiagresik.

    Selain @pt.petrokimia.id, ada akun lain yang juga menawarkan pupuk bersubsidi untuk petani, yaitu @pupuk.bersubsidi, dan akun-akun palsu lain di berbagai platform media sosial, seperti TikTok, Facebook dan Instagram.

    Ia berharap masyarakat selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayainya, serta mewaspadai akun media sosial yang mengatasnamakan Pupuk Indonesia maupun anper, karena bisa menjadi modus penipuan.

    “Pemerintah telah membuat regulasi yang jelas dan sangat memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi. Petani terdaftar cukup membawa KTP saat melakukan penebusan pupuk bersubsidi di kios resmi,” ujar Wijaya.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan, modus penipuan lain yang memanfaatkan pupuk bersubsidi yaitu pupuk tiruan yang sudah pasti penggunaannya merugikan petani.

    Secara tertulis Pupuk Indonesia sudah melarang distributor dan kios binaan untuk menjual pupuk semacam itu. Larangan ini tertuang dalam Surat Kemampuan Usaha Penunjang (SKUP) yang ditandatangani oleh distributor.

    Pupuk Indonesia grup memiliki konsistensi kualitas produk yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini karena seluruh produk yang dibuat telah melewati serangkaian uji kualitas, baik secara mandiri maupun melalui kerja sama laboratorium independen yang telah tersertifikasi.

    Karena itu ia mengimbau petani untuk menggunakan produk asli buatan Pupuk Indonesia. Kualitas yang terjaga tersebut akan memberikan hasil optimal pada peningkatan produktivitas pertanian, dalam rangka mewujudkan swasembada pangan selaras dengan program Astacita Presiden Prabowo.

    Adapun petani terdaftar yang mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025 yaitu petani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dan pembudidaya ikan yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan).

    Perpres ini juga membatasi komoditas penerima pupuk bersubsidi hanya untuk padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, kopi, dan singkong atau ubi kayu.

    “Jika menemukan modus penipuan yang memanfaatkan pupuk bersubsidi bisa menghubungi layanan pelanggan Pupuk Indonesia di kontak bebas pulsa di nomor 0800 100 8001 atau WA 0811 9918 001,” kata dia. (raf)

  • Efisiensi, Pupuk Indonesia Perkuat Integrasi Rantai Pasok

    Efisiensi, Pupuk Indonesia Perkuat Integrasi Rantai Pasok

    JATIMPEDIA, Jakarta – Memasuki usia ke-13, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus memperkuat perannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan mengedepankan efisiensi dan integrasi rantai pasok dari hulu ke hilir.

    Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, transformasi sistem distribusi dan produksi menjadi kunci perusahaan dalam menjaga ketersediaan pupuk secara merata dan tepat waktu, sekaligus mendukung target pemerintah mencapai swasembada pangan.

    “Pupuk Indonesia tidak hanya fokus pada produksi, tetapi membangun sistem agribisnis terintegrasi yang efisien, adaptif, dan berdampak langsung kepada petani,” ujar Rahmad dalam keterangan resmi, Jumat (4/4/2025).

    Selama kuartal I-2025, Rahmad menyebutkan, penyaluran pupuk bersubsidi tercatat mencapai 1,7 juta ton, tumbuh lebih dari 30% secara tahunan. Realisasi ini ditopang oleh percepatan distribusi melalui platform digital i-Pubers, yang memungkinkan penebusan pupuk hanya dengan KTP dan pemantauan distribusi secara real time hingga ke kios.

    Di sisi produksi, Rahmad menambahkan, Pupuk Indonesia juga mencatat kemajuan dalam peningkatan kapasitas dan efisiensi operasional melalui pengoperasian sejumlah pabrik baru, seperti Amonia Urea II Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim V, serta Phonska V. Revamping fasilitas produksi juga dilakukan guna menekan konsumsi energi dan bahan baku.

    “Strategi integrasi ini turut diperkuat dengan restrukturisasi anak usaha strategis, salah satunya PT Rekayasa Industri (Rekind) yang berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih setelah menjalani proses penyehatan,” tambah Rahmad.

    Tak hanya fokus pada sisi korporasi, Rahmad mengatakan, perusahaan juga mengembangkan program pemberdayaan petani berkelanjutan melalui Program MAKMUR. Hingga Maret 2025, program ini telah menjangkau 151 ribu hektare lahan dan melibatkan 128 ribu petani.

    Menurut Rahmad, keberhasilan Pupuk Indonesia dalam mengintegrasikan rantai pasok dan digitalisasi menjadi fondasi utama dalam menciptakan ekosistem pertanian yang tangguh dan modern. “Kami akan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan,” tegasnya.

    Rahmad menambahkan, Pupuk Indonesia juga mendorong hilirisasi industri melalui peresmian pabrik amonium nitrat serta proyek pengembangan amonia hijau hybrid pertama di dunia, yang menjadi bagian dari upaya transisi energi di sektor pupuk dan petrokimia. (raf)

  • Kuartal I-2025, Pupuk Indonesia Sudah Distribusikan 1,7 Juta Ton Pupuk Subsidi

    Kuartal I-2025, Pupuk Indonesia Sudah Distribusikan 1,7 Juta Ton Pupuk Subsidi

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat bahwa telah menyalurkan pupuk subsidi 1,7 juta ton sepanjang kuartal I pada 2025.

    Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa jumlah itu meningkat lebih dari 30 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.

    Peningkatan tersebut didukung oleh kebijakan percepatan distribusi dari pemerintah serta digitalisasi sistem penyaluran melalui platform i-Pubers.

    Selama 13 tahun, Pupuk Indonesia terus bertransformasi, beradaptasi, dan menjadi salah satu tulang punggung penyedia pupuk nasional.

     

    “Kami hadir untuk memastikan produktivitas pertanian Indonesia tetap terjaga. Ini bagian dari komitmen jangka panjang untuk menghadirkan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Dirinya menegaskan bahwa pencapaian itu merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam memastikan produktivitas pertanian nasional tetap terjaga.

    Peningkatan distribusi pupuk bersubsidi tak lepas dari optimalisasi rantai pasok yang dilakukan Pupuk Indonesia.

    Perusahaan menerapkan sistem digitalisasi melalui i-Pubers yang memungkinkan petani menebus pupuk hanya dengan KTP serta melacak distribusi pupuk secara real time hingga ke kios. Dengan sistem ini, efektivitas dan transparansi distribusi pupuk semakin terjamin.

    Selama satu dekade lebih, Pupuk Indonesia telah meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi konsumsi bahan baku pupuk nasional secara signifikan dengan beroperasinya Pabrik Amonia Urea II Petrokimia Gresik dan Pabrik Pupuk Kaltim V pada tahun 2015, Pabrik NPK PIM pada 2023, dan Phonska V Petrokimia Gresik pada 2024.

     

    Tidak hanya itu, upaya peningkatan efisiensi energi juga dilakukan melalui revamping fasilitas produksi di berbagai anak perusahaan.

    Di samping itu, Pupuk Indonesia juga terus mendorong pemberdayaan petani melalui Program MAKMUR.

    Program tersebut menghadirkan pendekatan agribisnis terintegrasi yang mencakup pendampingan intensif, akses input pertanian berkualitas, serta peningkatan akses pembiayaan.

    Hingga kuartal I 2025, program itu berhasil merealisasikan lahan 151 ribu hektar dan melibatkan 128 ribu petani di seluruh Indonesia.

     

    “Kami percaya bahwa ketahanan pangan tidak cukup hanya dengan ketersediaan pupuk. Harus ada program pendampingan, pemanfaatan teknologi, dan semangat gotong royong. Karena itu, kami mendorong program MAKMUR, sebagai upaya gotong royong membangun ekosistem pertanian yang utuh,” imbuh Rahmad.

    Sejumlah capaian strategis lainnya turut memperkuat peran Pupuk Indonesia dalam transformasi industri pupuk dan petrokimia nasional.

    Di antaranya adalah peresmian pabrik amonium nitrat sebagai bagian dari hilirisasi, serta pengembangan proyek amonia hijau hibrida (hybrid) pertama di dunia, yang menjadi tonggak penting transisi energi hijau global.

    Rahmad juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, petani, serta insan Pupuk Indonesia atas kerja keras dan dedikasi selama ini.

     

    Ia menegaskan bahwa perusahaan akan terus berinovasi untuk mendukung target swasembada pemerintah, termasuk dengan kesiapan mendukung perbaikan tata kelola pupuk subsidi.

    “Saya bangga dengan semangat seluruh insan Pupuk Indonesia yang terus berinovasi dan beradaptasi. Menginjak usia ke-13, kami siap memperkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Semangat inilah yang akan menjadi bahan bakar utama kami untuk terus melangkah maju, menghadirkan ketahanan pangan untuk Indonesia,” tutupnya. (raf)

  • Petrokimia Gresik Siapkan 431.852 Ton Pupuk Bersubsidi untuk Lebaran dan Musim Tanam

    Petrokimia Gresik Siapkan 431.852 Ton Pupuk Bersubsidi untuk Lebaran dan Musim Tanam

    JATIMPEDIA, Gresik – Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, menyiapkan stok pupuk bersubsidi nasional sebanyak 431.852 ton per 25 Maret 2025. Persediaan ini dipastikan mencukupi kebutuhan petani selama libur Lebaran dan menyambut musim tanam April 2025.

    “Dengan stok ini, kebutuhan pupuk petani tetap terpenuhi meskipun memasuki Hari Raya. Kami akan memastikan ketersediaan pupuk optimal menyambut musim tanam kedua 2025,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, di Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/3/2025).

    Stok tersebut terdiri dari pupuk Urea 68.314 ton, NPK 347.756 ton, dan pupuk Organik 15.782 ton, sesuai atau bahkan melebihi ketentuan minimum pemerintah. Distribusi pupuk juga telah dipersiapkan dengan baik agar tetap berjalan lancar selama libur Lebaran dan musim tanam.

    Dwi Satriyo menegaskan bahwa kebijakan pembatasan angkutan barang saat mudik tidak akan mempengaruhi distribusi pupuk bersubsidi. Sebagai kebutuhan pokok, pupuk dikecualikan dari pembatasan operasional angkutan barang, sehingga truk pengangkut pupuk tetap dapat beroperasi normal ke berbagai daerah di Indonesia.

    Ia juga memastikan petani tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pupuk selama libur Lebaran dan mendorong mereka untuk mengoptimalkan stok yang telah disiapkan guna meningkatkan hasil panen demi mendukung ketahanan pangan nasional. Penebusan pupuk pun kini lebih mudah, cukup dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    “Stok pupuk bersubsidi siap didistribusikan ke kios-kios, dan petani terdaftar sudah bisa melakukan penebusan sesuai alokasi,” pungkasnya.(sat)