Tag: #PanenPadi

  • Gubernur Khofifah :  Jatim Kontributor Padi Tertinggi Nasional

    Gubernur Khofifah : Jatim Kontributor Padi Tertinggi Nasional

    JATIMPEDIA, Ngawi – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming bersama Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman Tanam Padi dan Meninjau pabrik beras PT. Daya Tani Sembada di Dusun Alas Pecah, Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Sabtu (24/5).

    Dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah menunjukkan keunggulan Kabupaten Ngawi Jatim dalam hal produktivitas padi. Yang mana, produksi padi Ngawi adalah yang tertinggi di Indonesia.

    “Ngawi ini dari tahun ke tahun selalu produktivitas padinya tertinggi se-Indonesia,” Kata Gubernur Khofifah usai mendampingi kunker Wapres RI.

    Ia melaporkan, produksi padi Jawa Timur telah dilakukan proses serap oleh Bulog Kanwil Jawa Timur. Pada Bulan Februari Mei 2025, target serap Bulog Kanwil Jatim sebesar 585,581 ribu ton setara beras dan sampai tanggal 22 Mei 2025 telah terserap sebesar 478,757 ribu ton setara beras atau 81,76%.

    “Produksi beras Jawa Timur juga sudah dilakukan proses serap oleh Bulog Kanwil Jatim,” ucapnya.

    Gubernur Jatim menuturkan bahwa Menteri Pertanian menyatakan total stok beras nasional saat ini mencapai 3,867 juta ton berkat sinergi antara pemerintah dan Perum Bulog.

    Berdasarkan laporan persediaan operasional beras Bulog per Kanwil di seluruh Indonesia sebagai Cadangan Beras Nasional, sampai dengan tanggal 23 Mei 2025, total persediaan beras Bulog di Kanwil Jatim sebesar 868.208 Ton atau 22,45% dari total stok, terbesar di tingkat nasional.

    “Capaian ini membawa kita semua semakin dekat dengan swasembada beras yang berkelanjutan dan mandiri,” tegasnya.

    Menurutnya pertumbuhan sektor pertanian Jatim sangat signifikan terhadap PDRB maupun terhadap PDB secara nasional. Dan Ngawi merupakan daerah dengan produktivitas tertinggi secara nasional.

    Oleh sebab itu Khofifah menilai suplai air, bibit, pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi hal yang sangat penting. Apresiasi pun ia lontarkan karena Ngawi berhasil memanfaatkan secara maksimal penggunaan pupuk organik.

    “Semakin pupuk organik itu banyak digunakan pada akhirnya habitat dari unsur tanahnya akan sangat bagus sangat subur dan itu akan membangun habitat – habitat lain,” katanya.

    Tak hanya itu faktor-faktor pendukung tersebut juga akan berpengaruh terhadap percepatan masa tanam yang sangat tinggi seperti di Ngawi saat ini. Termasuk ketika ada support berupa _combine harvester,_ yang bisa membuat produktivitas meningkat karena mampu mengurangi losses.

    “Jadi IP nya per 2 tahun bisa sampai 7 kali masa tanam ini luar biasa,” imbuhnya.

    Beralih ke proses pasca panen tahap pengeringan, Gubernur Khofifah menyebut perlunya _drying_ yang bagus. _Drying_ yang bagus akan membuat gabah bisa disimpan dengan bagus pula hingga proses giling tiba.

    Proses berikutnya adalah akses market yang baik, dimana saat ini sebagaimana Menteri Pertanian sampaikan, bahwa beberapa negara sudah mulai meminta beras dari Indonesia.

    “Ini menjadi bagian penting karena krisis pangan dunia itu ternyata dijawab oleh Indonesia dengan over suplai,” ujarnya.

    Menurut Gubernur Khofifah hal ini menjadi sangat krusial karena di tengah era krisis pangan dunia saat ini Indonesia mampu menjadi jawaban dan Jawa Timur menjadi kontributor terbesarnya.

    “Kita ini sebenarnya sudah over suplai, dan Jawa Timur menjadi kontributor terbesar bagi Indonesia,” tegasnya.

    Oleh sebab itu, Khofifah meminta supaya semua pihak turut serta menjaga kondisi saat ini. Termasuk peran serta Gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan seluruh yang ada di dalam ekosistem pertanian di Jawa Timur maupun secara umum di seluruh Indonesia.

    “Menjaga seluruh ekosistem yang ada menjadi sangat penting, jadi kerja sama semua Gapoktan, pak bupati luar biasa, dan ekosistem yang terbangun di Ngawi sudah sangat bagus, petani mudanya petani milenialnya Ngawi juga luar biasa,” terangnya.

    Kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas segala support yang diberikan kepada petani Jawa Timur.

    “Terima kasih suportnya Pak mentan yang luar biasa, Pak mentan selalu memberikan perhatian, support alsintan, pupuknya, bibitnya semua dapat support luar biasa,” ucapnya.

    Sementara Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman menyampaikan bahwa dukungan Gubernur Khofifah kepada para petani di Jawa Timur sangat luar biasa. Hal itu terbukti dari capaian produktivitas sektor pertanian yang tertinggi di Indonesia.

    “Wah luar biasa Ibu Gubernur, produktivitasnya meningkat, luas tambah tanam meningkat nomor 1 di seluruh Indonesia, ini Gubernur idola petani,” kata Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman. (ind)

  • BPS: Produksi Padi dan Beras di Kota Malang Meningkat

    BPS: Produksi Padi dan Beras di Kota Malang Meningkat

    JATIMPEDIA, Malang –  Meski luas panen padi di Kota Malang pada tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023, namun produksi pada dab produksi beras untuk konsumsi pangan di tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023.

    Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatatkan angka luas panen pada 2024 mencapai 1.610,91 hektar, mengalami penurunan sebesar 21,97 hektare atau 1,35 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 1.632,88 hektar.
    “Namun produksi padi pada 2024 yaitu sebanyak 10.496,65 ton GKG, mengalami peningkatan sebanyak 178,08 ton atau 1,73 persen dibandingkan produksi pada di 2023 yang sebanyak 10.318,57 ton,” kata Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, Selasa (15/4/2025).
    Sedangkan produksi beras 2024 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 6.060,97 ton, mengalami peningkatan sebanyak 102,81 ton atau 1,73 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebanyak 5.958,16 ton.
    “Produksi padi ini kami hitung dengan metode yang mengintegrasikan dua sistem pengumpulan data. Yakni luas panen dikalikan dengan produktivitas yang menghasilkan produksi padi dan beras,” ujarnya. (sat)
  • Mentan : Tambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi Dorong Semangat Petani

    Mentan : Tambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi Dorong Semangat Petani

    JATIMPEDIA, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto dalam menambah alokasi pupuk bersubsidi dan mempercepat perbaikan irigasi telah mendorong semangat kerja petani, termasuk di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

    Ia mengatakan alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2025 meningkat dari 6,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton, serta kebijakan ini dinilai efektif dalam meningkatkan produktivitas, seiring dengan perbaikan sistem irigasi yang di berbagai daerah.

    “Kami kemarin sudah keliling di Majalengka ini, mendengar langsung dari petani, bahwa atas kebijakan Presiden yaitu penambahan pupuk dua kali lipat, dari 6,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton sudah disambut baik oleh petani,” kata Amran di Majalengka, Senin.

    Ia menjelaskan pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 triliun, untuk memperbaiki saluran irigasi di seluruh Indonesia.

     

    Selain itu, lanjut Amran, penyerapan gabah oleh Perum Bulog pada periode Januari hingga Maret 2025 tercatat meningkat signifikan, bahkan mencapai 2.000 persen dibandingkan rata-rata lima hingga sepuluh tahun terakhir.

    “Ini adalah kabar baik untuk petani Indonesia. Kemudian harga gabah, naik Rp6.500 per kg di tingkat petani,” katanya.

    Ia menambahkan Presiden Prabowo sudah hadir langsung dalam kegiatan panen raya di Majalengka, yang memanfaatkan lahan sekitar 5.000 hektare milik kelompok tani di wilayah tersebut.

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja keras jajaran kementerian dan pemerintah daerah, dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan nasional.

    “Kita berhasil kendalikan harga pangan dalam waktu singkat. Ini bukti kerja keras semua pihak,” kata Presiden.

     

    Ia juga menyinggung keberhasilan Indonesia yang kini mampu mengekspor telur, di saat banyak negara justru mengalami kekurangan.

    “Alhamdulillah, kita sekarang surplus telur, bahkan harganya turun. Saya minta semua pihak terus bekerja keras agar harga daging, telur, dan susu bisa lebih terjangkau, sehingga rakyat bisa menikmati asupan protein yang cukup,” ujar Prabowo. (cin)

  • Produktivitas Padi Kota Kediri Bisa Tembus 7,3 Ton Perhektar

    Produktivitas Padi Kota Kediri Bisa Tembus 7,3 Ton Perhektar

    JATIMPEDIA, Kediri – Pemerintah Kota Kediri, menyebutkan rata-rata produktivitas padi pada 2024mencapai 7,33 ton per hektare dan jagung (pipil kering) mencapai 8,75 ton per hektare. Sementara rata-rata produksi 8.491 ton padi dan 12.464 ton jagung.

    “Tentu dengan data-data tersebut saya optimis Kota Kediri bisa turut mewujudkan ketahanan pangan lokal,” kata Wakil Wali Kota Kediri KH Qowimuddin Thoha di Kediri usai panen serentak, kemarin.

    Dikatakan, pada momentum panen raya ini diharapkan bisa menjadi penguatan ketahanan pangan lokal sekaligus membuka jalan bagi sinergi yang lebih erat antara semua pihak baik TNI, Polri, pemerintah daerah maupun masyarakat dalam membangun ketahanan sektor pertanian yang aman, produktif dan berkelanjutan,” kata Wakil Wali Kota Kediri KH Qowimuddin Thoha di Kediri, Senin.

    Gus Qowim, sapaan akrabnya, di Kelurahan Burengan, Kota Kediri, dalam rangkaian panen raya padi serentak di 14 provinsi di Indonesia tersebut, menambahkan bahwa panen raya padi serentak ini bukan sekadar panen padi biasa, melainkan bagian dari strategi besar pemerintah memperkuat kedaulatan pangan nasional dan secara bertahap mewujudkan swasembada pangan.

    Ia menyebut daerah setempat memiliki jumlah petani 2.638 jiwa. Pada 2024, target tanam padi 1.228 hektare dan berhasil direalisasi 92 persen atau sekitar 1128 hektare.

    Pihaknya mengungkapkan realisasi tersebut cukup baik mengingat beberapa bulan petani dihadapkan cuaca tidak menentu.

    Target tanam pada 2025 tercatat 1.129 hektare. Dari hasil data per 6 April 2025, realisasi tanam telah mencapai, 574 hektare atau sekitar 50 persen.

    Pemkot berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional. Pemkot juga terus memberikan pendampingan bagi petani sejak masa tanam, memastikan ketersediaan pupuk, benih, akses irigasi, hingga hubungan dengan pasar.

    Panen padi secara nasional itu dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto. Dengan mengikuti arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara virtual, panen padi dilakukan bersama di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

    Hadir dalam acara panen raya di Kediri, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Muhammad Ridwan, Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, serta kepala OPD lainnya dan tamu undangan lain. (sat)

  • Bupati Ponorogo Panen Raya Padi Serentak di Ngrandu

    Bupati Ponorogo Panen Raya Padi Serentak di Ngrandu

    JATIMPEDIA, Ponorogo  – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko bersama forkopimda melakukan panen raya padi serentak bersama daerah lain di 14 Provinsi di Indonesia, Senin (7/4/2025).

    Di Ponorogo, panen raya padi dipusatkan di area sawah Desa Ngrandu, Kecamatan Kauman.

    Bupati Sugiri mengatakan, Pemkab Ponorogo berupaya mewujudkan ketahanan pangan sesuai arahan Presiden, Prabowo Subianto. Di Desa Ngrandu, setidaknya ada 270 hektar sawah yang siap panen.

    “Hari ini kita panen di Ngrandu, sudah siap 270 hektar di panen secara bersama-sama. Memang tidak tuntas hari ini, tapi bertahap hingga akhir April, karena ada beberapa padi yang belum menguning,” ujarnya.

    Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo, Supriyanto mengungkapkan, setidaknya selama April ini potensi panen padi di Ponorogo mencapai 11.588 hektar. Ribuan hektar padi siap panen itu tersebar di seluruh kecamatan wilayah Ponorogo.

    “Di bulan April ini potensi panen kita ada 11.588 hektar, khusus di Ngrandu ada 270 hektar. Sedangkan target kita di tahun ini panennya ada di 76 ribu hektar, kalau di rata-rata per hektar itu bisa 7-8 ton,” jelasnya.

    Menurut Supriyanto, panen padi di Ponorogo diakuinya tidak berlangsung secara bersamaan. Dua pekan lagi, panen raya padi kemungkinan berlangsung di area persawahan wilayah Kecamatan Babadan.

    “Panennya memang tidak bersamaan, tapi kami optimis target itu bisa kita capai, bahkan bisa surplus,” tegasnya. (sat)

  • Gubernur Khofifah : Siap Menjaga Jatim Sebagai Lumbung Pangan Nasional

    Gubernur Khofifah : Siap Menjaga Jatim Sebagai Lumbung Pangan Nasional

    JATIMPEDIA, Ngawi – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin pelaksanaan Panen Raya Padi Serentak di 37 kabupaten/kota se-Jawa Timur dengan total luas panen mencapai 5.500 hektare (ha) yang dipusatkan di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, pada Senin (7/4) pagi.

    Dalam Panen Raya ini, Gubernur Khofifah didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Plt Kajati Jatim Setiawan Budi Cahyono, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan RI Rachmat.

    Gubernur Khofifah mengatakan bahwa panen raya ini menjadi simbol keberhasilan kolaborasi seluruh elemen pertanian Jawa Timur, serta bukti nyata peran provinsi sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional.

    “Jawa Timur dengan seluruh kekuatan yang ada di Gapoktan dan koordinasi antara Bupati/Walikota tentu dengan Forkopimda kami siap menjaga Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional” ujarnya.

    Predikat Lumbung Pangan Nasional ini, kata Khofifah, sesuai dengan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Tercatat, luas baku sawah mencapai 1.207.997 ha, provinsi Jawa Timur menyumbang 17,48 persen terhadap produksi beras nasional.

    Lebih lanjut, sepanjang tahun 2024, Jatim mencatat luas panen sebesar 1.616.985 ha, dengan produktivitas mencapai 5,73 ton Gabah Kering Giling (GKG) per ha, menghasilkan 9.270.435 ton GKG, atau setara dengan 5.352.936 ton beras.

    Pencapaian tersebut, lanjut Khofifah, menempatkan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan produksi padi tertinggi nasional dengan menyumbang 17,44 persen terhadap produksi padi nasional.

    “Sebagaimana 5 tahun terakhir, produksi padi di Jawa Timur termasuk beras adalah tertinggi di Indonesia, dan kami siap terus meningkatkan hasil sektor pertanian guna mensukseskan program Indonesia swasembada pangan,” ungkapnya.

    Tak sampai di situ saja memasuki tahun 2025 ini, tren produksi menunjukkan peningkatan yang sangat positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur per 3 Maret 2025, pada periode Januari–April 2025, luas panen tercatat sebesar 838.473 ha, meningkat 20,17 persen atau 140.746 ha dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 697.727 ha.

    Kenaikan ini juga diikuti oleh peningkatan produksi padi, dari 4.044.480 ton GKG pada Januari–April 2024 menjadi 4.800.015 ton GKG pada periode yang sama tahun ini, atau naik 18,68 persen. Demikian pula dengan produksi beras, yang meningkat dari 2.335.364 ton menjadi 2.771.626 ton.

    “Kita bersyukur, hasil kerja keras dan kebijakan strategis di sektor pertanian mulai menunjukkan dampak positif bagi produksi pangan daerah dan nasional,” kata Gubernur Khofifah.

    Peningkatan produksi ini, ungkap Khofifah, tak lepas dari penggunaan teknologi modern seperti combine harvester dan penerapan varietas unggul serta dengan adanya kemudahan ketersediaan pupuk bagi petani. Biaya produksi per ha di wilayah panen utama mencapai Rp18–20 juta, dengan provitas yang mencapai 6,5–7,5 ton per ha dan harga gabah stabil di kisaran Rp6.500 per kg.

    Khofifah mencontohkan seperti kegiatan panen mencakup hamparan seluas 1.000 ha, yang tersebar di Desa Kartoharjo, Desa Kandangan, serta Desa Legokulon dan Desa Jatirejo di Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi. Varietas yang ditanam adalah Inpari 32 dengan sistem tanam Jarwo 4.1 secara manual, dan dipanen menggunakan combine harvester.

    Selain capaian panen, Gubernur Khofifah juga menyoroti peningkatan luas tambah tanam padi di Jawa Timur. Hingga 6 April 2025, realisasi luas tambah tanam mencapai 628.110 ha, yang menunjukkan antusiasme tinggi petani dalam mengoptimalkan lahan mereka untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan.

    Di sisi hilir, penyerapan gabah oleh BULOG Jawa Timur juga mencatat progres positif. Dari komitmen setara beras sebesar 593.262 ton untuk periode Februari–April 2025, telah terserap sebanyak 150.433 ton atau sekitar 25,36 persen. Hal ini menjadi indikator penting dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga di pasaran.

    Gubernur Khofifah juga menekankan bahwa keberhasilan pertanian tidak hanya diukur dari kuantitas produksi, tetapi juga dari kesejahteraan petani. Oleh karena itu, pemerintah provinsi terus memberikan dukungan melalui bantuan benih, alat mesin pertanian, serta pendampingan oleh penyuluh lapangan secara intensif.

    Dalam penutupnya, Gubernur Khofifah menyampaikan harapannya agar momentum panen raya serentak ini menjadi penguat semangat bersama untuk terus mendorong pertanian maju, mandiri, dan modern di Jawa Timur.

    “Mari terus menjaga semangat kerja keras ini. Jawa Timur siap terus menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia,” ajaknya.

    Pada kesempatan itu pula, Gubernur Khofifah berkesempatan melihat olah tanah dan tanam padi menggunakan _new rice transplanter_. Selain itu, ia juga meninjau _display_ hasil pertanian Ngawi dan menyaksikan secara langsung transaksi pembelian gabah petani oleh BULOG.

    *Panen Raya Serentak Nasional oleh Presiden RI*

    Selain digelar di Jawa Timur, panen raya padi juga dilaksanakan secara serentak di 14 provinsi lainnya di Indonesia dan dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia secara virtual. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan melalui sinergi lintas wilayah dan optimalisasi musim panen.

    Adapun provinsi yang turut berpartisipasi dalam panen raya nasional ini adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Lampung, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Dalam sambutannya, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras petani dan seluruh elemen yang terlibat dalam sektor pertanian. Sehingga produksi pertanian kita khususnya padi bisa berhasil dengan baik.

    “Kami bangga untuk membela rakyat Indonesia, kami bangga untuk mengabdi kepada rakyat Indonesia, ini kehormatan kami, sehingga kami bahagia. Terima kasih semua unsur yang bekerja keras karena kita semua adalah satu tim bahu membahu membangun bangsa,” ujar Presiden Prabowo.

    “Saya juga mengajak seluruh daerah untuk terus memperkuat inovasi dan produktivitas di sektor pertanian agar Indonesia semakin mandiri dan tangguh dalam menghadapi tantangan global,” pungkasnya.

    Hadir pula pada kegiatan ini, Kepala BPS Jatim, Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, Dandim 0805 Ngawi beserta jajaran, Kapolres Ngawi beserta jajaran, pimpinan PT Pupuk Indonesia regional Jatim, jajaran Perangkat Daerah Pemprov Jatim, Kepala BBWS Brantas, Kepala BBWS Bengawan Solo dan jajaran Perangkat Daerah Kabupaten Ngawi. (sat)

  • Pemkab Blitar Pastikan Petani Jual Panen Sesuai HET

    Pemkab Blitar Pastikan Petani Jual Panen Sesuai HET

    JATIMPEDIA, Blitar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, menegaskan petani harus dapat harga layak untuk hasil panen mereka, sehingga mereka bisa lebih sejahtera.

    Bupati Blitar Rijanto mengatakan pemerintah telah menetapkan harga gabah yang diterima oleh Bulog sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini untuk menjamin kesejahteraan petani dengan harga yang adil serta mencegah praktik jual beli yang merugikan petani.

    “Kami ingin memastikan petani mendapatkan harga yang layak untuk hasil panennya. Harga Rp6.500 per kilogram ini merupakan harga dasar yang ditetapkan Bulog dan jika ada pihak lain yang membeli dengan harga lebih tinggi, itu tetap diperbolehkan. Yang terpenting adalah kesejahteraan petani tetap terjaga,” kata Bupati Rijanto di Blitar, Kamis.

    Pihaknya menambahkan kegiatan panen ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah, petani, dan berbagai pihak terkait, dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

    Dengan kolaborasi berbagai pihak, lanjutnya, pertanian padi di Kabupaten Blitar dapat menghasilkan panen yang optimal.

    Bupati dan Forkopimda termasuk Kapolres Blitar melakukan panen raya padi di dua lokasi yakni di Desa Klemunan, Kecamatan Wlingi, dan Desa Jambewangi, Kecamatan Selopuro.

    Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap sektor pertanian dan kesejahteraan petani di Kabupaten Blitar serta mengacu pada kebijakan Presiden Prabowo.

    Dalam kegiatan panen raya tersebut, Bupati, Kapolres, jajaran Forkopimda Kabupaten Blitar turut serta dalam proses pemanenan padi bersama para petani. Mereka juga dialog langsung dengan petani guna memastikan hasil panen dapat terserap dengan harga yang layak dan menguntungkan bagi para petani.

    Sementara itu Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrakhman menyampaikan pihaknya bersama Forkopimda Kabupaten Blitar terus mengawal proses distribusi hasil panen agar tidak ada permainan harga yang merugikan petani.

    “Kami siap mendukung dan mengawasi distribusi gabah agar tidak ada spekulasi harga yang merugikan petani. Kami ingin memastikan mereka mendapatkan hasil yang sesuai dengan jerih payah mereka,” kata Kapolres.

    Para petani yang hadir dalam panen raya ini menyambut baik perhatian dari pemerintah daerah dan aparat kepolisian. Mereka berharap dengan adanya dukungan ini, harga hasil panen tetap stabil dan menguntungkan.

    Dengan adanya panen raya ini, kata dia, juga diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Blitar semakin berkembang, petani semakin sejahtera, dan perekonomian daerah dapat meningkat.

    Kapolres menegaskan pemerintah juga terus berupaya menjaga kestabilan harga serta kelancaran distribusi hasil panen di wilayah Blitar sesuai dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto.(sat)