Tag: #OtomotifIndonesia

  • GIIAS 2025 Siap Digelar, Tampilkan Lebih dari 60 Merek dan Pecahkan Rekor Peserta Pameran

    GIIAS 2025 Siap Digelar, Tampilkan Lebih dari 60 Merek dan Pecahkan Rekor Peserta Pameran

    JATIMPEDIA, Tanggerang  – Pameran otomotif terbesar di Indonesia, GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, akan kembali diselenggarakan pada 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang. Menjadi edisi ke-32, GIIAS tahun ini mencatat sejarah sebagai pameran dengan keikutsertaan terbanyak dan paling lengkap dalam sejarah penyelenggaraannya.

    Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi menyampaikan bahwa GIIAS tak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga mencerminkan arah pertumbuhan industri otomotif nasional yang kian progresif. “Investasi lebih dari Rp150 triliun dalam lima tahun terakhir menunjukkan kuatnya kepercayaan global terhadap industri otomotif Indonesia,” ujarnya.

    Tahun ini, GIIAS akan menampilkan lebih dari 60 merek otomotif dunia, termasuk 39 merek kendaraan penumpang, 4 merek kendaraan komersial, 16 merek sepeda motor, dan 4 perusahaan karoseri. Nama-nama besar seperti Toyota, Honda, Hyundai, Mitsubishi, BYD, hingga pendatang baru seperti Chery Lepas, X-Peng, Aletra, dan Geely akan ambil bagian.

    Ketua Penyelenggara GIIAS 2025, Rizwan Alamsjah, mengungkapkan bahwa 11 merek baru turut bergabung tahun ini, sementara sejumlah merek seperti Ford dan Jeep kembali tampil setelah beberapa tahun absen. “Ini membuktikan posisi GIIAS sebagai platform strategis industri otomotif global,” ujarnya.

    Tak hanya pameran produk, GIIAS juga menghadirkan program test drive yang semakin ditingkatkan, serta kejutan harga tiket spesial lewat program Surprise Drop pada 23 Juli 2025.

    GIIAS 2025 didukung penuh oleh Astra Financial sebagai Platinum Sponsor bersama mitra-mitra seperti FIFGROUP, TAF, ACC, Astra Life, Bank Saqu, dan lainnya. Pertamina, OLXmobbi, GT Radial, dan berbagai brand nasional turut menjadi sponsor utama.

    Setelah BSD, GIIAS The Series 2025 akan berlanjut ke empat kota besar lainnya:
    📍 Surabaya (27–31 Agustus)
    📍 Semarang (24–28 September)
    📍 Bandung (1–5 Oktober)
    📍 Makassar (5–9 November)

    Pameran ini tidak hanya mempertemukan konsumen dan pelaku industri, tapi juga menggerakkan ekosistem otomotif nasional menuju masa depan mobilitas yang lebih canggih dan berkelanjutan.(raf)

  • Penjualan Mobil Nasional Naik Tipis di Mei 2025

    Penjualan Mobil Nasional Naik Tipis di Mei 2025

    JATIMPEDIA, Jakarta – Penjualan mobil di Indonesia pada Mei 2025 mencatatkan peningkatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angkanya justru menurun cukup drastis.

    Berdasarkan data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), jumlah distribusi dari pabrikan ke dealer (wholesales) selama Mei 2025 tercatat sebanyak 60.613 unit. Angka ini mengalami penurunan 15,1 persen dibandingkan Mei 2024 yang mencapai 71.391 unit.

    Penjualan dari dealer ke konsumen (ritel) juga mengalami penurunan yang sama, dari 72.246 unit pada Mei 2024 menjadi hanya 61.339 unit pada Mei 2025—turun sebesar 15,1 persen.

    Meski demikian, Toyota masih memimpin pasar otomotif Tanah Air. Pabrikan asal Jepang tersebut mencatatkan penjualan retail sebesar 20.161 unit. Daihatsu menyusul di posisi kedua dengan angka 9.997 unit, diikuti oleh Mitsubishi yang membukukan 5.372 unit.

    Honda berada di posisi keempat dengan total 4.740 unit, sementara Suzuki melengkapi lima besar dengan 4.523 unit. Di segmen mobil listrik, BYD tampil sebagai pemimpin dengan torehan penjualan ritel sebanyak 2.639 unit selama bulan Mei.

    Top 10 Merek Terlaris di Indonesia Mei 2025

    Wholesales:

    1. Toyota – 20.995 unit

    2. Daihatsu – 11.166 unit

    3. Mitsubishi – 4.756 unit

    4. Suzuki – 3.921 unit

    5. Honda – 3.166 unit

    6. BYD – 2.799 unit

    7. Chery – 1.993 unit

    8. Fuso – 1.967 unit

    9. Isuzu – 1.904 unit

    10. Hyundai – 1.650 unit

    Retail Sales:

    1. Toyota – 20.161 unit

    2. Daihatsu – 9.997 unit

    3. Mitsubishi – 5.372 unit

    4. Honda – 4.740 unit

    5. Suzuki – 4.523 unit

    6. BYD – 2.639 unit

    7. Chery – 2.067 unit

    8. Isuzu – 2.030 unit

    9. Fuso – 2.024 unit

    10. Hyundai – 1.651 unit

    (raf)

  • GAIKINDO Dorong Pemerintah Rancang Kebijakan Otomotif Jangka Panjang, Bukan Sekadar Musiman

    GAIKINDO Dorong Pemerintah Rancang Kebijakan Otomotif Jangka Panjang, Bukan Sekadar Musiman

    JATIMPEDIA, Jakarta — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyuarakan pentingnya regulasi jangka panjang untuk sektor otomotif. Menurut mereka, seringnya perubahan kebijakan justru menimbulkan ketidakpastian bagi pelaku industri dan calon pembeli. Salah satu dampak nyata dari kondisi ini adalah harga mobil di Indonesia yang menjadi salah satu yang tertinggi di dunia karena banyaknya beban pajak.

    Kondisi pasar yang tidak stabil ini semakin diperburuk oleh menurunnya daya beli masyarakat, yang berdampak langsung pada penjualan kendaraan bermotor yang terus merosot.

    Padahal, Indonesia menyimpan potensi besar sebagai pasar otomotif. Dengan populasi lebih dari 275 juta jiwa dan rasio kepemilikan mobil yang masih rendah—hanya 99 mobil per 1.000 penduduk—pasar domestik masih sangat luas untuk digarap. Hal ini pun mendorong banyak produsen otomotif global tak hanya menjual, tetapi juga membangun fasilitas produksi di dalam negeri.

    Sekretaris Umum GAIKINDO, Kukuh Kumara, menegaskan bahwa stabilitas kebijakan sangat diperlukan untuk menjaga momentum industri. “Regulasi jangka pendek yang mudah berubah hanya akan membuat pasar gamang. Saat masa berlakunya hampir habis, konsumen jadi ragu membeli, dan akhirnya penjualan terganggu,” ujarnya.

    Kukuh juga meminta agar perhatian pemerintah tidak hanya tertuju pada mobil listrik. Ia menilai, kendaraan hybrid dan LCGC (Low Cost Green Car) juga memiliki kontribusi besar dalam transisi menuju mobilitas rendah emisi. Ia menekankan bahwa yang dibutuhkan industri saat ini bukan bantuan finansial langsung, tetapi insentif berupa penundaan pembayaran pajak untuk meringankan beban pelaku industri di masa sulit.

    Lebih jauh, Kukuh menyoroti potensi kendaraan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) yang dinilai lebih fleksibel dan efisien. “Ada PHEV yang bisa menempuh Jakarta–Bali hanya dengan sekali isi baterai dan sekali isi BBM. Kalau ini dipadukan dengan bioetanol, dampaknya terhadap pengurangan emisi bisa sangat signifikan,” paparnya.

    GAIKINDO berharap agar pemerintah merancang kebijakan yang komprehensif dan inklusif, demi menciptakan ekosistem otomotif yang sehat dan kompetitif secara global.(raf)

  • Investasi Otomotif Nasional Tembus Rp174 Triliun, Serap Hampir 100 Ribu Tenaga Kerja

    Investasi Otomotif Nasional Tembus Rp174 Triliun, Serap Hampir 100 Ribu Tenaga Kerja

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat bahwa sektor otomotif nasional berhasil menggaet investasi senilai Rp174,31 triliun hingga saat ini. Selain itu, sektor ini juga menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 99.700 orang, mencakup industri kendaraan roda empat, roda tiga, dan sepeda motor.

    Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono, mengungkapkan bahwa ada 32 produsen kendaraan roda empat dengan total kapasitas produksi 2,35 juta unit per tahun dan menyerap 69.390 tenaga kerja.

    Pada 2024, industri mobil mencatat produksi 1,19 juta unit, penjualan 865 ribu unit, dan ekspor CBU (completely built-up) 472 ribu unit. Sementara itu, pada kuartal I 2025, produksi mencapai 288 ribu unit, penjualan 205 ribu unit, dan ekspor 110 ribu unit, dengan impor sebesar 11 ribu unit.

    Untuk segmen roda dua dan roda tiga, tercatat ada 73 pabrikan dengan kapasitas produksi hingga 10,72 juta unit per tahun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 30.310 orang. Pada 2024, sepeda motor diproduksi sebanyak 6,91 juta unit, penjualan 6,33 juta unit, dan ekspor CBU 572 ribu unit. Sementara pada kuartal pertama 2025, produksi mencapai 1,81 juta unit, penjualan 1,68 juta unit, dan ekspor 134 ribu unit.

    Guna mendorong pertumbuhan industri otomotif, pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif seperti pembebasan bea masuk dan PPnBM ditanggung pemerintah (DTP) hingga 15 persen, khususnya untuk percepatan adopsi kendaraan listrik. Mobil dan bus listrik dengan TKDN minimal 40% berhak mendapat insentif 10%, sementara bus listrik dengan TKDN antara 20–40% dapat insentif 5%. Kendaraan hybrid dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) juga memperoleh PPnBM DTP sebesar 3%.(raf)

  • GIIAS 2025 Siap Digelar, Pameran Otomotif Terlengkap Kembali ke BSD Juli Ini

    GIIAS 2025 Siap Digelar, Pameran Otomotif Terlengkap Kembali ke BSD Juli Ini

    JATIMEPDIA, Tangerang – GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) akan kembali hadir untuk edisi ke-32 mulai 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang. Di tengah dinamika ekonomi global, GAIKINDO tetap optimis bahwa sektor otomotif Indonesia mampu bertahan dan tumbuh lewat inovasi dan ekspansi pasar.

    Yohannes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO, menyampaikan keyakinannya bahwa industri otomotif Tanah Air punya potensi besar. “Selama kita tetap optimis, waspada, dan rasional, peluang pertumbuhan selalu ada, baik di pasar lokal maupun ekspor,” ujar Nangoi. Saat ini, Indonesia telah mengekspor kendaraan ke lebih dari 90 negara dan tetap menjadi incaran investasi dari merek-merek otomotif internasional.

    Nangoi menambahkan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jajaran merek otomotif terlengkap dari berbagai belahan dunia, termasuk Amerika, Eropa, Jepang, Korea, hingga China. Semangat ini akan tergambar dalam gelaran GIIAS 2025 sebagai bukti kuat komitmen GAIKINDO terhadap pengembangan industri otomotif nasional.

    Sampai April 2025, lebih dari 55 merek otomotif telah mengkonfirmasi keikutsertaannya dalam GIIAS 2025, mencakup mobil penumpang, kendaraan komersial, sepeda motor, karoseri, hingga ratusan peserta dari industri pendukung otomotif.

    Menurut Rizwan Alamsyah selaku Ketua Penyelenggara GIIAS 2025, penyelenggaraan tahun ini menjadi salah satu yang terlengkap dalam sejarah pameran otomotif dunia. “Seluruh hall sudah penuh terisi, dan masih ada merek yang masuk daftar tunggu. Kami terus melakukan inovasi agar pameran tetap nyaman dan meriah,” jelasnya.

    Daftar merek besar yang akan tampil meliputi: AION, Audi, BMW, BYD, Chery, Citroen, Daihatsu, Ford, Honda, Hyundai, Jeep, KIA, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Volvo, Wuling, serta berbagai merek dari China dan Korea. Untuk kendaraan niaga, hadir Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, dan UD Trucks.

    Sektor roda dua juga diramaikan oleh Alva, Aprilia, Astra Honda Motor, Moto Guzzi, Vespa, Royal Enfield, Exotic, Piaggio, dan lainnya, sementara tiga merek karoseri nasional, Adiputro, Laksana, dan Tentrem, siap menunjukkan inovasinya. Tak ketinggalan, ratusan brand dari sektor pendukung turut ambil bagian di gelaran ini.

    Astra Financial kembali menjadi sponsor utama GIIAS 2025 bersama berbagai anak usahanya seperti FIFGROUP, ACC, TAF, dan lainnya. OLXmobbi turut hadir sebagai Official Trade-In Partner. Sementara GT Radial, Protera, JKIND, Le Mineralle, Teh Pucuk Harum, dan Astra Otoparts turut memperkuat dukungan terhadap perhelatan ini.

    Setelah BSD, GIIAS akan melanjutkan turnya ke empat kota lain:

    • Surabaya: 27–31 Agustus 2025 (Grand City Convex)

    • Semarang: 24–28 September 2025 (Muladi Dome)

    • Bandung: 1–5 Oktober 2025 (Sudirman Grand Ballroom)

    • Makassar: 5–9 November 2025 (Sumarecon Mutiara Makassar)

    Khusus untuk Makassar, ini menjadi momen comeback setelah terakhir digelar pada 2019.(raf)

  • Daihatsu Sigra Tempati Puncak Penjualan Mobil LCGC Maret 2025, Salip Brio Satya dan Calya

    Daihatsu Sigra Tempati Puncak Penjualan Mobil LCGC Maret 2025, Salip Brio Satya dan Calya

    JATIMPEDIA, Jakarta – Daihatsu Sigra kembali menunjukkan dominasinya di pasar mobil hemat energi. Pada Maret 2025, Sigra sukses menjadi model LCGC (Low Cost Green Car) paling laris dengan capaian penjualan sebesar 4.309 unit. Angka ini naik tajam 30,73% dibandingkan penjualan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 3.296 unit.

    Honda Brio Satya, yang sebelumnya sering memimpin di segmen ini, harus puas di posisi kedua dengan raihan 3.679 unit. Dibanding Februari 2025 yang mencapai 4.776 unit, penjualan Brio turun cukup signifikan sebesar 22,96%.

    Toyota Calya menempati posisi ketiga dengan penjualan 2.639 unit, diikuti oleh Daihatsu Ayla sebanyak 1.166 unit, dan Toyota Agya yang mencatat 933 unit. Persaingan di segmen LCGC bulan ini memperlihatkan adanya pergeseran preferensi konsumen, di mana model Sigra berhasil mengambil alih dominasi pasar.

    Meski ada peningkatan di beberapa model, secara umum pasar LCGC justru mengalami penurunan. Berdasarkan data dari GAIKINDO, total penjualan mobil LCGC nasional pada Maret 2025 tercatat sebanyak 12.726 unit. Angka ini anjlok hingga 38% jika dibandingkan dengan Maret tahun lalu yang mencapai 20.691 unit. Penurunan juga terjadi secara bulanan (month-to-month), yakni turun 7% dibandingkan Februari 2025 yang mencatatkan 13.618 unit.

    Sebagai kendaraan ramah lingkungan, LCGC dirancang untuk efisien bahan bakar dengan rasio 1 liter per 20 kilometer dan mesin berkapasitas kecil (1.000–1.200 cc). Program ini diinisiasi untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif lokal dan menyediakan solusi transportasi terjangkau bagi masyarakat. Harga mobil LCGC umumnya berada di kisaran Rp150 juta hingga Rp180 jutaan.

    Secara total, GAIKINDO melaporkan bahwa sepanjang kuartal pertama 2025 (Januari–Maret), penjualan mobil wholesales mencapai 205.160 unit, turun 4,7% dibandingkan periode yang sama di 2024. Penjualan ritel dari dealer ke konsumen pun ikut menurun 8,9% menjadi 210.483 unit, dari sebelumnya 231.027 unit.

    Top 5 Mobil LCGC Terlaris Maret 2025:

    1. Daihatsu Sigra – 4.309 unit

    2. Honda Brio Satya – 3.679 unit

    3. Toyota Calya – 2.639 unit

    4. Daihatsu Ayla – 1.166 unit

    5. Toyota Agya – 933 unit

    (raf)

  • Astra Pertahankan Posisi Puncak di Pasar Otomotif Nasional, Penjualan Capai Hampir 500 Ribu Unit

    Astra Pertahankan Posisi Puncak di Pasar Otomotif Nasional, Penjualan Capai Hampir 500 Ribu Unit

    JATIMEPDIA, Jakarta – Sepanjang tahun 2024, pasar otomotif Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik dengan total penjualan kendaraan roda empat mencapai 865 ribu unit lebih. Di tengah kompetisi yang makin ketat, Grup Astra berhasil mempertahankan posisi puncak dengan kontribusi hampir 56 persen dari total market share nasional.

    Toyota dan Lexus tetap menjadi ujung tombak Astra, mencatat angka penjualan fantastis mencapai lebih dari 291 ribu unit. Diikuti oleh Daihatsu dengan performa kuat sebesar 163 ribu unit, serta Isuzu dengan torehan 26 ribuan unit. Kontribusi dari UD Trucks dan Peugeot juga turut memperkuat posisi grup ini, meski dengan volume yang lebih kecil. Total keseluruhan dari seluruh merek dalam naungan Astra mencapai lebih dari 482 ribu unit sepanjang tahun.

    Dominasi Astra juga terlihat jelas di pasar LCGC (Low Cost Green Car), dengan perolehan penjualan 131 ribu unit dan penguasaan pasar mencapai lebih dari 70 persen. Angka ini menandakan kepercayaan tinggi masyarakat terhadap produk ramah kantong dan efisien dari Astra.

    Di luar kelompok Astra, Mitsubishi tampil sebagai pemain paling agresif dengan penjualan hampir menyentuh 100 ribu unit. Honda dan Suzuki menyusul di belakang dengan performa solid di kisaran 90 ribuan dan 66 ribuan unit. Sementara itu, merek-merek pendatang baru seperti Hyundai, Wuling, dan Chery terus mencatat pertumbuhan positif. Yang cukup mencuri perhatian adalah BYD, merek asal Tiongkok yang mulai bersinar di segmen kendaraan listrik dengan angka penjualan 15 ribuan unit—membuktikan potensi besar kendaraan listrik di Indonesia.

    Memasuki tahun 2025, data penjualan pada Januari menunjukkan angka 61.849 unit, sedikit lebih rendah dari rata-rata bulanan tahun sebelumnya. Namun, Astra tetap kokoh di puncak dengan pangsa pasar yang stabil di angka 56 persen. Segmen LCGC juga terus kuat dengan market share sebesar 68 persen. Toyota dan Daihatsu masih jadi kontributor utama untuk performa tersebut.

    Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra, menegaskan bahwa kunci keberhasilan Astra terletak pada layanan menyeluruh yang diberikan kepada pelanggan. “Kami terus menjaga kepercayaan konsumen melalui layanan yang bernilai tambah dan kualitas terbaik. Ini adalah bentuk kontribusi kami untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif tanah air,” jelasnya dalam rilis resmi.(raf)

  • Mazda Catat Penjualan 243 Unit di IIMS 2025, Optimis Sambut Tahun Baru

    Mazda Catat Penjualan 243 Unit di IIMS 2025, Optimis Sambut Tahun Baru

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Mazda di Indonesia, mengawali tahun 2025 dengan optimisme tinggi setelah mencatat pencapaian positif dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Dalam pameran tersebut, Mazda berhasil membukukan penjualan sebanyak 243 unit dengan nilai transaksi mencapai Rp162,57 miliar.

    Dari total unit yang terjual, Mazda CX-5 menjadi model paling diminati dengan 114 unit, diikuti oleh Mazda CX-3 sebanyak 46 unit, serta Mazda 3 Hatchback yang terjual 27 unit. Selain itu, warna ikonik Mazda, Soul Red Crystal Metallic, masih menjadi favorit pelanggan dengan total pemesanan 94 unit, disusul oleh Machine Grey Metallic sebanyak 65 unit.

    Chief Operating Officer PT EMI, Ricky Thio, mengungkapkan bahwa pertumbuhan minat terhadap kendaraan premium di Indonesia menunjukkan bahwa konsumen kini semakin mengutamakan kualitas, teknologi, serta desain kendaraan. Selain itu, tren elektrifikasi dan kendaraan ramah lingkungan juga semakin diminati oleh masyarakat. “Mazda akan terus menghadirkan inovasi yang tidak hanya menawarkan performa tinggi dan desain elegan, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Kami berkomitmen untuk menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari kendaraan dengan fungsionalitas tinggi, kenyamanan maksimal, serta gaya hidup premium,” ujar Ricky.

    Selain sukses dari sisi penjualan, Mazda juga meraih penghargaan bergengsi dalam IIMS 2025. The All-New Mazda CX-80 dinobatkan sebagai “The Best Big SUV” oleh Dyandra Event Solutions. SUV flagship ini mengusung teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang menggabungkan efisiensi bahan bakar dengan performa mesin optimal. Selama pameran berlangsung, Mazda CX-80 berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 6 unit, mencerminkan meningkatnya ketertarikan konsumen terhadap kendaraan SUV hibrida di Indonesia.

    Keikutsertaan Mazda dalam IIMS 2025 menjadi momen penting setelah beberapa tahun absen dari ajang ini. Mengusung tema “Enrich Life in Motion,” Mazda menegaskan kembali visinya untuk menghadirkan kendaraan yang tidak hanya unggul dari segi performa dan kenyamanan, tetapi juga mampu menciptakan hubungan emosional antara pengemudi dan mobilnya.

    Menutup rangkaian IIMS 2025, Ricky Thio menyampaikan apresiasi terhadap tingginya antusiasme pengunjung terhadap produk Mazda. “Di tengah tantangan industri otomotif pada 2024, ajang IIMS 2025 memberikan semangat baru bagi pasar otomotif nasional. Kami optimis bahwa sektor otomotif akan terus tumbuh, dan Mazda berkomitmen untuk menghadirkan kendaraan yang inovatif, berkualitas, serta mampu memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia,” tutupnya.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk dan aktivitas terbaru Mazda, kunjungi www.mazda.co.id atau ikuti akun media sosial resmi Mazda Indonesia.(raf)

  • Pemerintah Resmi Beri Insentif Pajak untuk Mobil Listrik dan Hybrid, Ini Rinciannya!

    Pemerintah Resmi Beri Insentif Pajak untuk Mobil Listrik dan Hybrid, Ini Rinciannya!

    JATIMEPDIA, Jakarta – Pemerintah Indonesia resmi memberlakukan insentif bagi kendaraan listrik dan hybrid yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025. Kebijakan ini mengatur pemberian insentif berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3% untuk mobil hybrid yang memenuhi syarat tertentu. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan serta mendukung industri otomotif nasional.

    Mobil hybrid yang memenuhi kriteria akan mendapatkan potongan PPnBM DTP sebesar 3% dari harga jualnya. Sebelumnya, tarif PPnBM untuk mobil hybrid berkisar antara 15-20%, sehingga dengan adanya insentif ini, tarif tersebut berkurang menjadi 12-17%. Sementara itu, kendaraan listrik juga mendapatkan insentif PPnBM DTP sebesar 10% untuk kendaraan roda empat tertentu dan bus listrik dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%. Selain itu, bus listrik dengan TKDN antara 20% hingga kurang dari 40% memperoleh insentif sebesar 5%.

    Untuk mendapatkan insentif ini, kendaraan hybrid harus diproduksi di Indonesia serta memenuhi kriteria dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Salah satu persyaratan utama adalah efisiensi konsumsi bahan bakar minimal 15,5 km/liter untuk mesin bensin dan lebih dari 17,5 km/liter untuk mesin diesel. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kendaraan yang memperoleh insentif benar-benar berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, menyambut baik kebijakan ini dan berharap agar seluruh jenis elektrifikasi, termasuk mild hybrid, strong hybrid, dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), dapat menikmati manfaat dari insentif tersebut. Menurutnya, langkah ini dapat meningkatkan daya tarik kendaraan ramah lingkungan bagi konsumen serta mempercepat transisi menuju industri otomotif yang lebih berkelanjutan.

    Dengan adanya kebijakan ini, pemerintah berharap masyarakat semakin terdorong untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan, sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung pengembangan industri otomotif nasional. Insentif ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk otomotif dalam negeri serta mempercepat pencapaian target netral karbon di sektor transportasi.(raf)

  • Ini Mobil Baru yang Akan Meluncur di IIMS 2025

    Ini Mobil Baru yang Akan Meluncur di IIMS 2025

    JATIMPEDIA, Jakarta – Menjelang gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang akan diselenggarakan pada 13-23 Februari 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, berbagai pabrikan otomotif mulai mengumumkan rencana peluncuran kendaraan terbaru mereka. Sejumlah merek besar, baik yang sudah mapan di Indonesia maupun pendatang baru, dipastikan akan meramaikan ajang ini dengan memperkenalkan model unggulan mereka.

    Toyota menjadi salah satu merek yang akan tampil dengan inovasi terbarunya. Pada pameran tahun ini, Toyota akan menghadirkan tiga model baru, di mana dua di antaranya merupakan kendaraan berbasis elektrifikasi, sedangkan satu model lainnya merupakan lini terbaru Toyota di Indonesia. Public Relations Executive Officer PT Toyota Astra Motor, Suci Rahmadhany, menyampaikan bahwa kehadiran model-model baru ini akan menjadi sesuatu yang spesial bagi Toyota di IIMS 2025.

    Selain Toyota, BYD juga telah mengonfirmasi keikutsertaannya dengan membawa satu model terbaru yang disebut-sebut sangat dinantikan oleh pasar Indonesia. Luther Panjaitan, selaku Head of PR and Government Relation PT BYD Motor Indonesia, menyatakan bahwa produk yang akan diperkenalkan ini akan menjadi salah satu model yang telah lama dinantikan oleh pecinta otomotif di Tanah Air.

    Chery pun tidak mau ketinggalan dengan meramaikan IIMS 2025 melalui peluncuran model terbarunya yang diperkirakan merupakan Chery Tiggo Cross. Model ini sebenarnya telah lama menjadi perbincangan di kalangan media, sehingga peluncurannya di IIMS 2025 semakin memperjelas kehadiran mobil tersebut di pasar Indonesia.

    Geely, yang baru saja memperkenalkan mobil listriknya, Geely EX5, pada 22 Januari 2025, akan menggunakan panggung IIMS 2025 untuk mengumumkan harga resminya. Langkah ini sekaligus menandai debut resmi Geely di IIMS 2025, yang menjadikannya salah satu merek yang patut diperhatikan dalam pameran otomotif ini.

    Honda juga siap meramaikan ajang ini dengan menghadirkan dua model terbaru. Salah satu model yang akan diluncurkan merupakan produk edisi spesial, sementara model lainnya adalah kendaraan berbasis elektrifikasi yang masih dirahasiakan detailnya.

    Aion, merek kendaraan listrik asal Tiongkok, juga telah mengonfirmasi akan membawa model terbaru mereka. Metta Yunita, selaku Head of Marketing Aion, mengungkapkan bahwa perusahaannya akan memberikan kejutan bagi pengunjung IIMS 2025 dengan menghadirkan model yang belum pernah diperkenalkan sebelumnya di Indonesia.

    Citroen pun tak ketinggalan dengan rencananya untuk menampilkan dua unit mobil modifikasi yang akan dilengkapi dengan livery khusus. Meskipun belum ada informasi lebih rinci mengenai model yang akan ditampilkan, langkah ini menunjukkan keseriusan Citroen dalam membangun identitasnya di pasar otomotif nasional.

    Di sisi lain, IIMS 2025 juga akan menjadi panggung bagi Honri, merek pendatang baru yang akan melakukan debut resminya di Indonesia. Meskipun belum ada bocoran detail mengenai kendaraan yang akan mereka perkenalkan, kehadiran Honri di ajang ini menjadi salah satu yang menarik untuk dinantikan.

    Selain merek-merek tersebut, sejumlah produsen lain seperti GAC Aion, DFSK, dan Denza juga telah mengonfirmasi kehadiran mereka di IIMS 2025, masing-masing dengan rencana peluncuran model terbaru.

    Dengan kehadiran berbagai merek otomotif yang membawa inovasi dan model baru, IIMS 2025 diprediksi akan menjadi salah satu pameran otomotif terbesar dan paling menarik di Indonesia. Ajang ini tidak hanya menjadi kesempatan bagi para produsen untuk memperkenalkan teknologi terbaru mereka, tetapi juga menjadi wadah bagi para pecinta otomotif untuk melihat langsung perkembangan industri kendaraan di Tanah Air.(raf)