Tag: #Okupansi

  • BPS : Okupansi TPK Hotel Kota Malang Naik 0,48 Poin Februari 2025

    BPS : Okupansi TPK Hotel Kota Malang Naik 0,48 Poin Februari 2025

    JATIMPEDIA, Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi  hotel bintang maupun non-bintang di wilayah setempat pada Februari 2025 naik 0,48 poin dibanding bulan sebelumnya.

    Kepala BPS Kota Malang Umar Sjarifudin di Kota Malang, Selasa, mengatakan pada Januari 2025 TPK hotel di Kota Malang tercatat sebesar 47,12 persen, dan naik pada Februari menjadi 47,60 persen.

    “Untuk TPK hotel secara keseluruhan (hotel bintang dan non-bintang) pada Januari 47,12 persen dan di Februari menjadi 47,60 persen. Ada kenaikan 0,48 poin secara month to month,” kata Umar.

    Kenaikan TPK hotel pada Januari ke Februari 2025 dikarenakan adanya beberapa even yang diselenggarakan di Kota Malang dalam rentang waktu tersebut, seperti Pro Liga dan bridge competition.

    Berdasarkan data BPS Kota Malang, untuk kategori hotel bintang pada Januari 2025, TPK tercatat mencapai 52,78 persen, lalu pada Februari 2025 naik menjadi 53,61 persen.

    “Untuk TPK hotel berbintang dari Januari 2025 ke Februari 2025 naik 0,82 poin,” ucap dia.

    Sedangkan, untuk hotel non-bintang, TPK pada Januari 2025 sebesar 29,92 persen dan pada Februari 2025 tercatat menurun menjadi 29,24 persen.

    “Yang non bintang TPK-nya dari Januari ke Februari turun 0,68 poin,” kata Umar.

    Dia menyebut untuk rata-rata lama menginap tamu (RLMT) pada Januari 2025 mencapai 1,48 hari dengan komposisi lama menginap di hotel bintang 1,54 hari dan 1,18 hari untuk hotel non-bintang.

    Pada Februari RLMT dari akumulasi hotel bintang dan non bintang mencapai 1,55 hari atau mengalami kenaikan 0,07 hari jika dibanding bulan sebelumnya.

    “Lama menginap di hotel bintang pada Februari 2025 tercatat 1,61 hari dan non-bintang 1,28 hari,” ujarnya.

    Selain itu, baik Januari maupun Februari 2025 mayoritas tamu di hotel bintang maupun non bintang didominasi masyarakat dari dalam negeri.

    Rinciannya, pada Januari 2025 tamu dalam negeri di hotel bintang mencapai 97,43 persen dan 99,61 persen menginap di hotel non-bintang.

    “Tamu dari mancanegara yang menginap di hotel bintang pada Januari 2,57 persen dan hotel non-bintang 0,39 persen,” ucap Umar.

    Sedangkan, pada Februari 2025 untuk tamu dalam negeri yang menginap di hotel bintang ada 96,91 persen dan 99,41 persen memilih hotel non-bintang untuk menginap.

    “Tamu mancanegaranya yang ada di hotel bintang 3,09 persen, kalau non-bintang 0,59 persen,” tuturnya. (cin)

     

  • BPS : Desember 2024 Okupansi Hotel di Kota Malang Capai 57,02 persen

    BPS : Desember 2024 Okupansi Hotel di Kota Malang Capai 57,02 persen

    JATIMPEDIA, Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Jawa Timur mencatat tingkat penghunian kamar (okupansi) hotel bintang maupun non bintang di wilayah setempat pada Desember 2024 mencapai 57,02 persen.

    Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin di Kota Malang, Senin, mengatakan ada kenaikan 4,12 poin pada persentase TPK dari November ke Desember 2024.

    “Tingkat penghunian kamar kalau kami lihat dari data yang ada untuk Desember lumayan tinggi, yakni 57,02 persen dan yang November 52,90 persen,” kata Umar.

    Kemudian, jika dirinci per kategori, maka TPK hotel berbintang pada Desember 2024 berada di angka 64,83 persen atau naik 3,84 poin dari bulan sebelumnya. Sedangkan, hotel non bintang sebesar 31,48 persen atau naik 5,20 poin dari November.

    “Jadi, baik itu hotel berbintang maupun Hotel non bintang ternyata TPKnya memang naik,” ujarnya.

    Dia menyebut bahwa ada beberapa peristiwa penting yang masuk dalam catatan BPS Kota Malang, mengenai dampak pada TPK hotel bintang maupun non-bintang.

    Pertama, kata dia, di Desember 2024 ada gelaran kejuaraan lari dan perayaan haul atau hari jadi salah satu pondok pesantren di kota setempat.

    Dua agenda tersebut juga dihadiri masyarakat dari beberapa daerah lain dan pada akhirnya menginap di Kota Malang.

    “Kondisi itu memungkinkan dampak pada TPK, baik untuk hotel berbintang maupun non-bintang di Kota Malang,” ucap dia.

    Selain itu, kenaikan TPK hotel di Kota Malang juga disebabkan kunjungan wisatawan saat masa libur panjang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Kalau natal dan tahun baru sangat berpengaruh terhadap TPK, wisatawan banyak memesan kamar hotel,” katanya.

    Terkait Rata-Rata Lama Menginap Tamu (RLTM) di Kota Malang pada Desember 2024 sebesar 1,38 hari dan lebih tinggi ketimbang Jawa Timur dengan 1,35 hari, tapi lebih rendah jika dibandingkan nasional dengan 1,48 hari.

    Sedangkan, komposisi tamu hotel pada November 2024 adalah 1,79 persen tamu mancanegara dan 98,21 persen merupakan tamu nusantara. (cin)

  • Okupansi Hotel di Banyuwangi Saat Nataru Tercapai 98 Persen

    Okupansi Hotel di Banyuwangi Saat Nataru Tercapai 98 Persen

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Tingkat keterisian hotel di Kabupaten Banyuwangi,  selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 mencapai 98 persen.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam keterangannya di Banyuwangi, Rabu, mengatakan bahwa Banyuwangi tetap menjadi salah satu tujuan wisata selama masa libur Nataru, dan terbukti hotel banyak pengunjung sejak awal musim libur Natal 2024 hingga awal tahun 2025.

    “Alhamdulillah, Banyuwangi kembali menjadi jujukan wisatawan menghabiskan masa liburan. Ini menjadi berkah tersendiri bagi Banyuwangi,” ujarnya.

    Sementara itu, General Manager Secretary & Public Relations Santika Banyuwangi Janes Adi menyampaikan rata-rata okupansi hotel di Banyuwangi selama Nataru antara 95-98 persen, bahkan pada malam tahun baru okupansi hotel di Banyuwangi mencapai 100 persen.

    “Okupansi bagus, bahkan pada tanggal 25-30 Desember 2024 tingkat keterisian sampai 100 persen. Untuk tamu yang datang, mayoritas dari luar kota seperti Jakarta dan Surabaya,” katanya.

    Janes Adi mengatakan, sebagian besar tamu bercerita bahwa mereka menginap untuk sepenuhnya berwisata di Banyuwangi dan tidak hanya sekadar transit ke daerah lain.

    Ada beberapa destinasi wisata yang menjadi tujuan utama para tamu di Banyuwangi, di antaranya Taman Wisata Alam Kawah Ijen dan Hutan De Djawatan.

    Menurut Janes, lonjakan pengunjung sudah terlihat sejak pertengahan Desember 2024, pesanan kamar hotel di Santika Banyuwangi juga telah padat hingga awal tahun 2025.

    “Kalau kami estimasi sampai dengan tanggal 6-7 Januari 2025 masih akan padat,” katanya.

    Tingginya kunjungan tamu di Banyuwangi merupakan tren tahunan saat libur panjang Nataru untuk berwisata ke sejumlah destinasi di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.(sat)