Tag: #mpls

  • Dinas Pemberdayaan Anak Sidoarjo Akan Pantau MPLS

    Dinas Pemberdayaan Anak Sidoarjo Akan Pantau MPLS

    JATIMPEDIA,  Sidoarjo  – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Sidoarjo memastikan turut mengawal pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026. Pengawalan dilakukan guna menjamin kegiatan MPLS bebas dari praktik perpeloncoan maupun kekerasan dalam bentuk lainnya.

    Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AKB Sidoarjo, Yanti Prastiwi, menegaskan bahwa MPLS bukan lagi ajang unjuk senioritas yang dapat berdampak negatif bagi peserta didik baru.

    “Kami diminta untuk terlibat dalam pengawasan MPLS. Fokus kami adalah memastikan kegiatan ini mengedepankan edukasi dan perlindungan terhadap siswa, khususnya dalam mencegah perundungan dan kekerasan,” ujar Yanti saat ditemui, Kamis (11/7/2025).

    DP3AKB juga menggandeng pihak sekolah dan panitia MPLS untuk menyisipkan materi edukatif mengenai kerentanan generasi muda terhadap persoalan sosial, termasuk potensi keterlibatan dalam kasus hukum seperti bullying, kekerasan seksual, hingga penyalahgunaan media sosial.

    “MPLS sekarang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sudah berubah. Sekarang lebih banyak penekanan pada pembentukan karakter, pengenalan lingkungan sekolah yang sehat, serta kesiapsiagaan siswa menghadapi tantangan zaman,” tambah Yanti.

    Langkah pengawasan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan ramah anak. Yanti juga mengingatkan seluruh pihak, termasuk panitia dan siswa senior, untuk menjaga suasana MPLS tetap kondusif dan menyenangkan.

    “Jangan sampai ada praktik kekerasan yang dibungkus sebagai tradisi. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi semua anak,” tutupnya.

    DP3AKB akan terus melakukan pemantauan di sejumlah sekolah selama masa MPLS berlangsung. Selain itu, mereka membuka kanal pengaduan jika ditemukan indikasi pelanggaran terhadap hak-hak peserta didik baru. (ind)

  • Sambangi Sekolah, Bu Min Pastikan MPLS Gresik Berjalan Lancar

    Sambangi Sekolah, Bu Min Pastikan MPLS Gresik Berjalan Lancar

    JATIMPEDIA, Gresik – Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, menghadiri kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di beberapa lokasi sekolah hari ini, Selasa (16/07).

    Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Gresik untuk memastikan pelaksanaan MPLS berjalan dengan baik dan sesuai dengan kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan.

    Mengawali rangkaian kunjungannya, Wabup mengunjungi TK Adhyaksa Gresik. Dalam kunjungan tersebut, Bu Min disambut hangat oleh kepala sekolah, guru-guru, serta para orang tua murid. Disini, Wabup melihat bagaimana proses MPLS berjalan di tingkat taman kanak-kanak.

    Dalam kesempatan ini, Bu Min juga berinteraksi langsung dengan anak-anak, berbincang dengan para guru, serta memberikan arahan terkait pentingnya pendidikan sejak usia dini. Tidak hanya itu, Bu Min juga mengajak anak-anak bernyanyi dan berfoto bersama.

    MPLS di TK Adhyaksa diisi dengan berbagai kegiatan menarik yang dirancang untuk mengenalkan anak-anak pada lingkungan sekolah mereka. Kegiatan ini meliputi pengenalan ruang kelas, perkenalan dengan teman-teman baru, serta berbagai permainan edukatif yang bertujuan mengembangkan kreativitas dan kemampuan sosial anak.

    Selepas itu, Bu Min melanjutkan kunjungannya di MTs NU Trate Gresik. Disini istilah MPLS yang jamak dipakai, diganti menjadi Matsama (Masa Taaruf Siswa Madrasah). Dihadapan siswa baru dan para guru, Bu Min menyampaikan pentingnya Matsama sebagai tahap awal bagi siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah, teman-teman, serta para guru.

    “Matsama bukan hanya ajang perkenalan, tetapi juga sebagai pondasi awal dalam menumbuhkan karakter dan semangat belajar siswa,” ujar Bu Min.

    Tidak lupa, Bu Min juga menekankan pentingnya kesadaran akan sekolah yang ramah lingkungan dan juga ramah terhadap anak.

    “Kita ingin memastikan juga tentang pentingnya kesadaran akan sekolah yang ramah lingkungan dan sekolah yang ramah terhadap anak. Kita harapkan tidak ada bullying yang terjadi di lingkungan sekolah,” tegasnya.

    Kunjungan ini juga menjadi momen bagi Bu Min untuk berdialog dengan para siswa baru, memberikan motivasi, dan mendengarkan aspirasi mereka. Para siswa terlihat antusias dan termotivasi dengan kehadiran dan pesan yang disampaikan oleh Bu Min.

    Kepala Yayasan PPNU Trate, H. Wahyudi, menyambut baik kunjungan Bu Min dan mengungkapkan bahwa kegiatan Matsama di sekolahnya telah dipersiapkan dengan baik untuk menyambut para siswa baru.

    “Kami berkomitmen dan terus mempersiapkan diri untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung bagi seluruh siswa,” ungkapnya.

    Kegiatan Matsama di MTs NU Trate melibatkan berbagai kegiatan edukatif dan menyenangkan, seperti pengenalan tata tertib sekolah, kegiatan kebersamaan, serta berbagai kegiatan lain yang bertujuan untuk membangun keakraban antar siswa.

    Lewat kunjungan Bu Min hari ini, diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi siswa baru dan seluruh civitas akademika untuk memulai tahun ajaran baru dengan penuh semangat dan optimisme. (ind)

     

  • MPLS Jatim Pecahkan Tiga Rekor MURI,

    MPLS Jatim Pecahkan Tiga Rekor MURI,

    JATIMPEDIA, Surabaya – Provinsi Jawa Timur meraih tiga catatan rekor MURI pada pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun 2024 Jenjang SMA, SMK dan SLB negeri/swasta, Senin (15/7).

    Rekor MURI pertama diraih Jawa Timur karena berhasil mendeklarasikan Anti Perundungan bersama dengan 356.644 siswa-siswi SMA/SMK/SLB se-Jawa Timur baik luring maupun daring. Rekor kedua didapat atas pembuatan poster anti perundungan dengan jumlah yang sama. Sedangkan Rekor MURI ketiga didapatkan atas pembagian 25.711 buah seragam gratis.

    Ketiga rekor tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Marketing MURI Awan Rahargo kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono. Penghargaan ini diperoleh atas komitmen provinsi terhadap gerakan anti perundungan di lingkungan pendidikan.

    “Hari ini hari yang tentu sangat berbahagia dan bersejarah bagi siswa-siswa yang akan memasuki jenjang menengah atas. MPLS ini sangat penting untuk bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekolah. Saya berharap ada penanaman nilai-nilai budaya untuk yang sifatnya positif,” katanya saat membuka MPLS tersebut di SMK Negeri 5 Surabaya.

    “Kali ini MPLS mendukung kampanye anti perundungan. Oleh karena itu kami ingin secara masif dengan rekor MURI ini menyatakan bahwa seluruh siswa MPLS juga mendukung gerakan anti perundungan,” imbuhnya.

    Ia berharap, kampanye dari sekolah menengah atas ini bisa meluas ke lingkungan di luar pendidikan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri terus berusaha membangun komunikasi kuat dengan pihak sekolah maupun orang tua sebagai upaya monitoring bagi potensi perundungan.

    “Jadi orang tua juga dilibatkan untuk pengawasan. Karena _symptom_ perundungan itu tidak hanya fisik, tapi juga psikologis. Misalnya anak stres, mungkin itu ada sesuatu. Maka harus kita perhatikan karena kita tidak bisa main-main dengan perundungan,” katanya.

    Terkait raihan Rekor MURI atas pembagian 25.711 buah seragam gratis, Adhy mengatakan bahwa bantuan ini nantinya akan difokuskan bagi siswa-siswi yang tidak mampu.

    “Bagi yang tidak mampu, kita siapkan. Jadi kami tidak memaksakan karena di dalam MPLS kalau belum punya seragam, tidak perlu harus wajib. Jadi kami sudah siapkan seragam putih abu-abu bersama dengan seragam Pramuka-nya,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai mengatakan bahwa dirinya akan berupaya bahwa deklarasi anti perundungan ini benar-benar diimplementasikan di seluruh jenjang pendidikan Jawa Timur. Sehingga, tingkat perundungan di sekolah diharapkan menurun bahkan tidak ada.

    “Insya Allah rekor MURI ini tidak hanya jadi sekedar tambahan penghargaan untuk kita, tapi memotivasi semua lapisan insan pendidikan untuk melawan perundungan. Ini tanggungjawab kita bersama. Keamanan dan keselamatan anak-anak kita harus menjadi prioritas selama mereka menuntut ilmu,” pungkasnya. (ind)