Tag: #Lion

  • Lion Wings Hadirkan Bus Periksa Gigi Keliling di Surabaya

    Lion Wings Hadirkan Bus Periksa Gigi Keliling di Surabaya

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Lion Wings, melalui empat brand perawatan gigi andalannya yaitu Ciptadent, Systema, Barakat, dan Kodomo, secara resmi meluncurkan Bus Periksa Gigi Keliling.

    Peluncuran ini dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan Kongres Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) XXVIII 2025 di Grand City Convention and Exhibition, Surabaya, pada hari Kamis.

    Group Brand Manager Oral Care PT Lion Wings, Aurelia Venny, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen dan misi sosial perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Beliau menyoroti masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi, di mana banyak yang baru mengunjungi dokter gigi setelah merasakan sakit atau gejala memburuk.

    “Padahal, kesehatan gigi sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan,” ujar Aurelia. “Melalui program ini, kami ingin mengedukasi masyarakat agar lebih peduli dan rutin memeriksa gigi dan menjaga kebersihannya sejak dini. Kami berharap, dengan berkolaborasi dengan PDGI, Bus Periksa Gigi Keliling dapat mewujudkan #GigiKuatIndonesia dan menjangkau lebih banyak masyarakat di berbagai daerah.”

    Program Bus Periksa Gigi Keliling ini mendapatkan dukungan penuh dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) melalui penyediaan tenaga profesional dan pelaksanaan edukasi langsung kepada masyarakat.

    Ketua Umum PB PDGI, Drg. Usman Sumantri, MSc, mengapresiasi langkah PT Lion Wings yang sejalan dengan misi PDGI dalam memperluas jangkauan layanan dan edukasi kesehatan gigi di seluruh Indonesia. Beliau merujuk pada data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang menunjukkan 56,9% penduduk berusia di atas tiga tahun mengalami masalah gigi dan mulut, serta Riset Kesehatan Dasar 2018 yang menyatakan kesadaran masyarakat akan cara menyikat gigi yang benar baru mencapai 2,8%. “Edukasi dan layanan seperti ini sangat dibutuhkan dan menjadi langkah nyata untuk menjawab tantangan tersebut,” jelas Drg. Usman. Beliau berharap program ini dapat berlanjut dan menjangkau daerah lain.

    Dukungan serupa datang dari Ketua PDGI Pengurus Wilayah Jawa Timur, Drg. Sumartono. Ia menyambut antusias inisiatif ini karena sejalan dengan tema Kongres PDGI 2025, yaitu ‘Meningkatkan Kualitas Layanan Kedokteran Gigi Menuju Indonesia Sehat’. Program ini diharapkan dapat membentuk kebiasaan hidup yang lebih sehat dan mendorong masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi.

    Bus Periksa Gigi Keliling dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan gigi modern seperti Monitor Intra Oral Camera, area edukasi interaktif, serta materi promosi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini. PT Lion Wings sendiri memiliki rangkaian produk pasta gigi dan sikat gigi untuk anak-anak hingga dewasa dari berbagai segmen melalui brand Ciptadent, Systema, Barakat, dan Kodomo.(cin)

     

  • AHY Sebut Tiket Domestik Nataru Turun 15 Persen

    AHY Sebut Tiket Domestik Nataru Turun 15 Persen

    JATIMPEDIA, JakartaMenteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) secara resmi mengumumkan harga tiket pesawat domestik yang turun selama periode libur Nataru. Terhitung 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

    Ia menyebut, penurunan harga tiket ini menjadi langkah pemerintah untuk membantu masyarakat dan meningkatkan mobilitas selama masa liburan. Hal ini terwujud berkat kolaborasi Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura, Pertamina, dan maskapai domestik.

    “Penurunan harga tiket untuk membantu masyarakat kita dan juga menggerakkan ekonomi termasuk pariwisata maka dari semua elemen tadi termasuk menurunkan biaya atau jasa di bandarudaraan termasuk juga avtur dan tentunya fuel surcharges maka bisa dikurangi harga tiket itu kurang lebih 10 persen,” ujar Menko AHY dalam keterangannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, ditulis Rabu (27/11).

    Dia membeberkan, pengurangan harga tiket pesawat ini didorong oleh tiga intervensi penting. Meliputi potongan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50%, diskon harga avtur sebesar 5,3 persen dari bulan sebelumnya, dan penurunan fuel surcharge untuk mesin jet sebesar 8 persen.

    “Intervensi ini mampu menekan harga tiket pesawat hingga 9,9 persen, setara dengan penghematan rata-rata Rp 157.500 per tiket,” bebernya.

    Berdasarkan data, dampak kebijakan ini akan dirasakan oleh seluruh kategori penumpang, mulai dari layanan full-service hingga no-frills. Estimasi penghematan secara keseluruhan mencapai Rp 472,5 miliar selama masa liburan.

    “Kita harapkan bisa menjadi kabar baik buat masyakarat yang juga punya keluarga ingin liburan di akhir tahun. Mudah-mudahan ini juga bisa menggerakkan sektor ekonomi kreatif kita,” tambah Menko AHY.

    Untuk diketahui, penurunan ini berlaku di 19 bandara utama di Indonesia selama 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Pemerintah berharap kebijakan ini dapat memberikan dampak positif, baik bagi masyarakat maupun sektor ekonomi secara luas.(raf)

  • Kemenhub Segera Evaluasi Tarif Pesawat Batas Atas Bawah

    Kemenhub Segera Evaluasi Tarif Pesawat Batas Atas Bawah

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengevaluasi tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB) tiket pesawat berjadwal, menyusul usulan Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia agar pemerintah melepas ke mekanisme persoalan itu.

    “Terkait dengan tarif atau tiket, memang pemerintah sedang evaluasi,” kata Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Sigit Hani Hadiyanto di sela Indonesia AERO Summit 2024 di Jakarta, Selasa.

    Sigit menyampaikan bahwa kajian itu masih dilakukan seiring dengan usulan dari maskapai penerbangan melalui Indonesia National Air Carrier Association (INACA).

    Meski begitu, Sigit tidak menjelaskan lebih mendalam terkait evaluasi tarif batas atas dan bawah tersebut.

    “Memang sekarang, berlaku tarif batas atas dan bawah. Namun, aspirasi INACA, nanti akan menjadi konsiderasi,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja berharap Kemenhub dapat memutuskan agar aturan harga tiket pesawat tak lagi mengacu pada tarif batas atas (TBA), tetapi sesuai dengan mekanisme pasar.

    “Memang kami berharap bahwa tarif tiket itu diserahkan ke mekanisme masyarakat,” ujar Denon.

    Meski begitu, Denon mengaku bahwa pihaknya memahami bahwa pemerintah menetapkan TBA dan TBB adalah demi keterjangkauan dan melindungi masyarakat sebagai konsumen.

    Selain itu, tarif batas atas dan batas bawah diberlakukan agar tidak terjadi praktik jual rugi (predatory pricing).

    “Jadi, di situlah fungsinya ‘goverment’ sehingga keseimbangan ekonomi ini bisa tetap terjaga dan iklim usaha tetap sehat,” ucapnya.

    Denon menambahkan, pemerintah juga sudah menerima usulan INACA terkait revisi tarif batas atas dan batas bawah.

    “Kita direspon positif juga oleh Kemenhub. Kita tunggu jawaban kementerian, sehingga tarif ini bisa bervariasi solusinya, tidak digeneralisir. Ini mungkin yang sedang kita upayakan,” kata Denon.

    Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berharap pemerintah dapat meninjau ulang tarif batas atas (TBA) tiket pesawat sejalan dengan perubahan kondisi eksternal lima tahun terakhir.

    Irfan mengatakan, nilai tukar atau kurs (exchange rate) serta harga avtur yang fluktuatif menjadi tantangan tersendiri karena pengaruh yang besar terhadap biaya (cost).

    “Oleh sebab itu, kita diskusi agar TBA dikaji. Artinya jangan TBA selama lima tahun tidak naik karena kurs dan harga avtur selama lima tahun terakhir juga berubah,” katanya.

    Apabila tarif batas atas tiket pesawat tidak kunjung berubah atau tidak naik sejak ditetapkan 2019, Irfan khawatir semua maskapai akan menghadapi permasalahan yang serupa.

    “Usulan kita lebih fleksibel terhadap kondisi eksternal. Exchange rate maupun harga avtur kan kita tidak bisa kontrol. Kita juga tidak bisa minta Pertamina untuk terus-terusan kasih diskon, bukan begitu caranya kan,” kata dia.(raf)

  • Kemenhub : 420 Pesawat Siap Angkut Pemudik Lebaran 2024

    Kemenhub : 420 Pesawat Siap Angkut Pemudik Lebaran 2024

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat ada sebanyak 420 pesawat yang beroperasi selama mudik dan arus balik Lebaran 2024. Angka itu dapat memenuhi kebutuhan penumpang yang bepergian.

    Bahkan, operasional 420 pesawat disebut melebihi kebutuhan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni, mengatakan kebutuhan pesawat sepanjang periode Lebaran 2024 hanya di kisaran 320-an armada saja, jumlah ini dihitung berdasarkan aktivasi semua rute penerbangan.

    “Ketersediaan pesawat ini sangat mencukupi ya, karena memang hitungan kami kita hanya memerlukan pesawat untuk aktivasi semua rute ini 320-an, jadi sekitar segitu, jadi masih ada kelebihan pesawat,” ujar Maria dikutip, Senin (18/3/2024).

    Rincian perusahaan penerbangan yang mengoperasikan jumlah armada pesawatnya diantaranya, Garuda Indonesia 57 unit, Lion Air 85, Citilink Indonesia 45, Pelita Air sepuluh, BatikAir 59, Sriwijaya tiga unit, AirAsia 26, dan 31 armada merupakan pesawat perintis.

    “Jumlah total 420, 420 ini sebagian besar memang jet, jadi kita hanya punya ATR 40-an, dan pesawat kecil atau unyil-unyilan itu hanya 35, jadi ini biasanya main di perintis,” paparnya.

    Terkait volume tempat duduk, lanjut Maria, dalam hitungan Kemenhub mencapai 6,7 juta tempat duduk. Jumlah ini keseluruhan dari penerbangan domestik, internasional, dan petintis.

    Adapun, rute-rute favorit domestik masih didominasi oleh Denpasar, Medan, Surabaya, dan Makassar. Sedangkan penerbangan internasional tertinggi untuk tujuan Singapura, Kuala Lumpur, dan Jeddah.

    “Seperti tahun lalu dari domestik itu Denpasar yang tertinggi, Kualanamu, Surabaya, Makassar. Untuk rute-rute internasional memang masih Singapura, Kuala Lumpur, dan Jeddah untuk umroh,” beber dia.

    Untuk jumlah penumpang udara pada periode Lebaran 2024 diprediksi mencapai 4,44 juta orang. Angka ini naik 12% dibandingkan periode yang sama 2023.

    Dan jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2019, pergerakan penumpang melalui moda transportasi udara saat masa Lebaran tahun ini naik 1 persen.

    “Jadi yang kami proyeksikan secara total itu diperkirakan 4,44 juta, naik 12 persen dari tahun 2023 atau naik 1 persen di tahun 2019,” ungkap Maria. (ind)

  • Lion Air Terbangi Langsung Pekanbaru-Surabaya Mulai 12 Januari

    Lion Air Terbangi Langsung Pekanbaru-Surabaya Mulai 12 Januari

    JATIMPEDIA, Surabaya – Maskapai penerbangan Lion Air menghadirkan rute baru langsung dari Pekanbaru ke Surabaya.

    Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, penerbangan perdana  dari Bandar Udara (Bandara) Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (PKU) ke Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo (SUB) akan dimulai 12 Januari 2024.

    “Dengan frekuensi satu kali penerbangan per hari atau  7 kali seminggu,” katanya, seperti dikutip, Senin (8/1/2024).

    Danang mengatakan, dibukanya rute langsung Lion Air dari Pekanbaru ke Surabaya memiliki daya tarik yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum, pebisnis, dan wisatawan.

    “Dengan penerbangan langsung ini, para penumpang tidak perlu lagi transit di Jakarta atau kota lain, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan,” kata Danang.

    Menurut Danang, waktu perjalanan dapat dipersingkat, menyediakan kenyamanan dan fleksibilitas lebih bagi penumpang.

    Danang menambahkan, rute ini akan membuat konektivitas yang lebih baik dari Pekanbaru melalui Surabaya terhubung ke Pontianak, Sampit, Pangkalan Bun, Balikpapan, Banjarmasin, Berau, Samarinda, Tarakan, Bali, Lombok, Labuan Bajo, Kupang, Makassar, Manado, Kendari, Ambon, Ternate, dan kota-kota lainnya.

    “Bagi pebisnis, kemudahan perjalanan ini dapat meningkatkan efisiensi dalam menjalankan operasi bisnis, partisipasi dalam pertemuan, serta menjalin hubungan bisnis di kedua kota,” ujar Danang.

    Meningkatkan mobilitas penduduk, lanjut Danang, dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal. Permintaan terhadap layanan transportasi lokal, akomodasi, dan sektor usaha lainnya bisa meningkat.

    “Menjadi daya tarik bagi wisatawan yang mencari tujuan wisata yang menjadi keunikan masing-masing daerah, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pekanbaru dan Surabaya, memberikan dorongan positif pada industri pariwisata,” kata Danang.(raf)