Tag: #KURBankJatim

  • Dongkrak Pertumbuhan UMKM, Bank Jatim Salurkan KUR dalam Kegiatan Kampoeng Kreasi 2025

    Dongkrak Pertumbuhan UMKM, Bank Jatim Salurkan KUR dalam Kegiatan Kampoeng Kreasi 2025

    JATIMPEDIA, Surabaya  – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal tersebut dibuktikan melalui penyerahan KUR Bank Jatim dalam kegiatan Pameran Produk Kreativitas dan Inovasi Desa The 6th Pameran Kampoeng Kreasi (PAKASI) Tahun 2025 yang diselenggarakan pada hari Kamis (29/5).

    Bertempat di Royal Plaza Surabaya, penyerahan KUR dengan total Rp 800 juta itu dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah kepada dua nasabah Bank Jatim.

    Umi menjelaskan, penyaluran kredit tersebut merupakan salah satu upaya Bank Jatim untuk mendukung program Kampoeng Kreasi demi memperkuat pemberdayaan masyarakat desa di Jawa Timur. Diakui Umi, Bank Jatim memang berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah, khususnya dalam rangka memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. ”Kami akan membiayai sektor-sektor yang bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi lewat penyaluran kredit sehingga bisa mengakselerasi perekonomian nasional, khususnya wilayah Jawa Timur,” tuturnya.

    Umi menerangkan, Bank Jatim melalui program KUR siap mempercepat dan memperluas akses permodalan bagi sektor UMKM. Pihaknya memastikan program ini akan berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah serta penyaluran dana KUR benar-benar digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pelaku usaha. Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau, diharapkan UMKM binaan Bank Jatim dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan pemasaran, dan menciptakan lapangan kerja baru.

    ”Sampai dengan saat ini, kami telah berhasil menyalurkan KUR ke berbagai sektor, termasuk perdagangan, pertanian, perikanan, serta industri kreatif. Bank Jatim tidak hanya memberikan pembiayaan saja, tetapi juga melakukan pendampingan dan edukasi keuangan agar para pengusaha UMKM ini dapat mengelola usahanya dengan lebih baik,” tuturnya.

    Sepanjang tahun 2024, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98 persen (YoY). Angka tersebut di atas pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya sebesar 10,39 persen (YoY). Komposisi penyaluran kredit Bank Jatim terdiri dari kredit konsumtif sebesar Rp 34,41 triliun atau meningkat 10,26 persen (YoY) dan kredit produktif sebesar Rp 29,65 triliun atau meningkat 25,88 persen (YoY). Adapun peningkatan sektor kredit produktif ditopang oleh tingginya pertumbuhan terutama dari segmen mikro yang melesat 23,34 persen (YoY), segmen ritel & menengah yang tumbuh sebesar 68,00 persen (YoY), dan segmen korporasi naik 1,28 persen (YoY). Untuk penyaluran KUR Bank Jatim sendiri sampai Desember 2024 berada di angka Rp 5,61 triliun.

    Selain itu, Umi juga menuturkan, sebagai upaya dalam memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada masyarakat, Bank Jatim telah memiliki platform digital yang bernama Jatim Kilat. Selama 2024, Jatim Kilat telah memberikan persetujuan kredit Rp 8,04 triliun dan yang masih dalam proses sebesar Rp 1,21 triliun. ”Kami berharap dengan masifnya penyaluran kredit yang telah dilakukan oleh Bank Jatim dapat berkontribusi dalam mewujudkan impian-impian para UMKM agar bisnis-bisnis yang dimiliki bisa semakin besar lagi,” tegasnya.

    Sementara itu, dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan bahwa kegiatan tahunan ini menjadi panggung strategis bagi pelaku UMKM untuk memamerkan produk unggulan serta memperluas jaringan pasar melalui pendekatan kreatif dan inovatif. Khofifah juga menegaskan pentingnya pelaku UMKM untuk terus mengembangkan daya saing produk melalui inovasi dan kreativitas. ”Aspek inovatif menjadi krusial untuk mempertahankan eksistensi sekaligus memperluas pangsa pasar di tengah kompetisi yang semakin ketat. Maka dari itu, para pelaku UMKM jangan pernah merasa kecil hati. Pangsa pasar untuk produk UMKM di dalam dan luar negeri masih sangat terbuka lebar,” tuturnya.

    Menurut Khofifah, peran UMKM sebagai penopang utama perekonomian nasional tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebab, sektor ini mampu menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja dan menyumbang sekitar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. ”UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Karena itu, strategi pemberdayaan UMKM tidak bisa bersifat sektoral, tapi harus holistik. Mulai dari pelatihan, pembiayaan, digitalisasi, hingga penguatan akses pasar harus dilakukan secara simultan,” ujarnya.

    Khofifah juga mengapresiasi kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan swasta, akademisi, dan komunitas kreatif dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Ia menyebut pendekatan pentahelix menjadi kunci dalam mempercepat transformasi UMKM Jawa Timur menuju ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

    Adapun Pameran Kampoeng Kreasi 2025 ini diikuti oleh puluhan UMKM yang bergerak di berbagai sektor. Seperti kuliner, fesyen, kriya, kosmetik berbasis herbal, hingga teknologi terapan berbasis lokal. Acara tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan mendorong transformasi digital bagi pelaku usaha mikro. (eka)

  • Bank Jatim Dukung Peluncuran KURsus Petani Tebu Jawa Timur

    Bank Jatim Dukung Peluncuran KURsus Petani Tebu Jawa Timur

    JATIMPEDIA, Bondowoso – Sebagai upaya untuk mempercepat swasembada gula nasional, Gubernur Jawa Timur bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) telah meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) kluster petani tebu Jawa Timur bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim).

    Bertempat di Kebun Tebu Prajekan Bondowoso, launching tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama SGN Mahmudi, dan Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto pada hari Selasa (6/5).

     

    Edi menjelaskan, dalam hal ini Bank Jatim berperan sebagai bank penyalur KURsus untuk para petani tebu. Bantuan akses permodalan tersebut sebagai wujud upaya nyata perseroan dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan dan sekaligus mendorong kesejahteraan petani tebu. ”Sebagai BUMD terbesar di Jawa Timur, kami berkomitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah salah satunya ketahanan pangan nasional dan swasembada gula. Bank Jatim ingin berkontribusi untuk bisa membuat para petani ini naik kelas dan lebih sejahtera,” paparnya.

     

    Melalui kerja sama ini, lanjut Edi, Bank Jatim ingin memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, dan disertai pendampingan yang cukup. Dengan begitu, petani tebu dapat berkontribusi lebih besar lagi dalam menggerakkan roda ekonomi. ”Bank Jatim melihat bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jawa Timur. Maka dari itu melalui kemitraan strategis seperti yang kami lakukan dengan SGN ini, kami berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan, di mana para petani akan memiliki akses lebih mudah terhadap pembiayaan sesuai dengan kebutuhan mereka,” terangnya.

     

    Edi berharap sinergi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani tebu yang menjadi mitra SGN, serta mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan di Jawa Timur. “Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Kami ingin menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem pertanian yang modern dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi Bank Jatim untuk mendorong inklusi keuangan di berbagai sektor,” imbuhnya.

     

    Sepanjang tahun 2024, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98 persen (YoY). Angka tersebut di atas pertumbuhan rata – rata nasional yang hanya 10,39 persen (YoY) menurut OJK. Untuk portofolio kredit produktif Bank Jatim berhasil mencapai Rp 29,65 triliun atau meningkat 25,88 persen (YoY). Kenaikan itu ditopang oleh segmen mikro yang tumbuh 23,34 persen (YoY), segmen ritel dan menengah yang naik 68 persen, serta segmen korporasi yang meningkat 1,28 persen (YoY). Untuk segmen mikro sendiri, penyaluran KUR Bank Jatim tahun 2024 berada di angka Rp 5,61 triliun dan Jatim Mikro sebesar Rp 3,32 triliun.

     

    Sementara itu, Khofifah menyampaikan, peluncuran KUR Khusus Kluster Petani Tebu ini menjadi sangat penting karena melalui koordinasi bersama dengan Kemenko Perekonomian, PT SGN, dan perbankan termasuk Bank Jatim. Selain itu, KURsus Petani Tebu ini diyakini akan memberikan multiplier benefit. ”Manfaatkan KUR ini untuk usaha produktif, bukan konsumsi. Seperti pengadaan bibit unggul, pupuk organik/ insektisida ramah lingkungan, serta alat olah tebu yang efisien. Karena keberhasilan bukan hanya diukur kuantitas gula, tetapi juga kualitas dan kesinambungan,” pesan Khofifah kepada seluruh tamu yang hadir.

     

    Menurut Khofifah, Jawa Timur adalah penghasil gula tertinggi di Indonesia. Produksi tebu Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai 16,69 juta ton dari 238.135 hektare, atau setara 50 persen dari total produksi nasional. Dari jumlah tersebut, dihasilkan 1,26 juta ton gula kristal putih. Angka ini menegaskan posisi Jawa Timur sebagai kontributor utama bagi pasokan gula nasional, dengan rata-rata kontribusi sekitar 50 persen secara tahunan.

     

    Oleh karena itu, Khofifah menyampaikan bahwa KURsus ini adalah wujud nyata upaya bersama untuk memperjuangkan kesejahteraan petani tebu. ”Kita ingin petani tebu naik kelas, dari buruh ladang menjadi pengusaha pangan yang tangguh dan bermartabat,” tegasnya. Adapun KURsus tersebut memiliki suku bunga tetap 6% dan mendukung pembiayaan ulang bagi peremajaan kebun (> 25 tahun) serta adopsi varietas unggul yang bisa meningkatkan rendemen dari 7% menjadi 8–9%.

     

    Orang nomor satu di Jawa Timur tersebut juga meminta dukungan penuh dari perbankan dan dinas perkebunan di seluruh Jatim agar modal kerja petani tebu bisa terpenuhi secara merata. ”Kepada Bank Jatim yang mempelopori berjalannya KUR khusus ini, diharapkan prosedur penyaluran KUR dapat berlangsung cepat, transparan, dan tepat sasaran, sehingga tidak ada petani yang tertinggal,” ucap Khofifah.(eka)