Gresik, JP – Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) dari Mabes TNI AD dipimpin Brigjen TNI M Jangkung Widyanto meninjau lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-115 tahun 2022. Rombongan berada di Desa Kramat, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Rabu (2/11).
Kunjungan Tim Wasev, didampingi langsung Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Dandim 0817/Gresik Ahmad Saleh Rahanar, Asisten I Suyono, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Abu Hassan, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Eko Anindito Putro dan Forkopimcam Bungah.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, turut menyampaikan ucapan terima kasih, atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh jajaran TNI. Dengan adanya TMMD, telah berkontribusi dalam percepatan dan pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten Gresik.
“Dengan adanya kegiatan TMMD, merupakan karya bakti skala besar, yang mampu meningkatkan situasi yang harmonis. Antara instansi dengan elemen masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Gresik, khususnya Desa Kramat Kecamatan Bungah,” ungkap wabup.
Menurut wabup, Ini yang menjadikan suatu pembelajaran. Dimana ada kedekatan antara masyarakat dengan TNI. Kegiatan TMMD mampu meningkatkan sinergitas, saling menguatkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Bentuk kedekatan tersebut salah satunya adanya TMMD yang sudah dilaksanakan oleh TNI di Desa Kramat Mengare bahkan desa lainnya yang ada di Indonesia,” ungkap wabup.
Wakil Bupati Gresik, yang akrab disapa Bu Min, berpesan kepada masyarakat agar mendukung penuh kegiatan TMMD ini, hingga nantinya dapat selesai tepat waktu, dan secepatnya bisa dirasakan masyarakat.
“Semoga dengan adanya program TMMD ini, dapat menjadi terobosan terhadap percepatan pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten Gresik, antara desa dan kota sama rata dan sama rasa,” tambah Bu Min.
Ketua tim Wasev, Brigjen TNI M Jangkung Widyanto dalam sambutannya mengatakan, kedatangannya bersama anggota tim, untuk melihat langsung pelaksanaan TMMD ke-115 di Desa Kramat, Kecamatan Bungah.
“Dari peninjauan langsung di lapangan tadi, mulai dari pavingisasi sudah 100%, rehab RTLH sudah 100%, dan yang belum selesai di pekerjaan drainase masih di angka 90%,” terangnya.
Maka dari itu, Brigjen TNI Jangkung Widyanto melanjutkan, ini masih ada waktu 1 minggu sebelum penutupan, pihaknya yakin dan optimis sasaran fisik dan non fisik TMMD sudah selesai 100%.
“Kami juga ingin mencocokkan, apakah hasil TMMD baik fisik maupun non fisik, yang sudah dilaporkan ke komando atas, sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan,” ujarnya.
Brigjen TNI Jangkung Widyanto juga mengapresiasi hasil pembangunan infrastruktur yang sudah dikerjakan oleh teman-teman TMMD di Desa Kramat. Menurutnya hasil sasaran fisik tak kalah dengan pembangunan yang ada di luar negeri.
“Hasil dari pembangunan yang di hasilkan oleh program TMMD ke-115 di Desa Kramat, serasa seperti jalan di Eropa,” ungkapnya disambut tepuk tangan jajaran forkopimda dan undangan lainnya.
Menurutnya, ini bukan hanya pekerjaan TNI namun melibatkan seluruh stakeholder dan masyarakat. “mudah-mudahan kegiatan berjalan sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dandim 0817/Gresik sekaligus Dan Satgas TMMD mengatakan, bahwa kedatangan tim Wasev adalah untuk melihat secara langsung bagaimana pelaksanaan kegiatan TMMD secara nyata.
“Selain itu, memberikan masukan dan arahan, sebagai bahan evaluasi, untuk perbaikan dan peningkatan kinerja prajurit dalam pelaksanaan TMMD, yang sedang dilaksanakan maupun yang akan datang.”ujarnya. (sat)
Gresik, JP – Tanggul anak Kali Lamong yang berada di Desa Cermen, Kecamatan Kedamean, Gresik siang ini, Senin (24/10) jebol. Akibatnya ratusan rumah warga terendam air hingga ketinggian 1 meter.
Jebolnya tanggul ini diakibatkan karena meluapnya Kali Lamong sehingga tak mampu menahan debit air yang semakin meningkat. Jika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, tidak menutup kemungkinan air akan semakin memasuki pemukiman warga.
Untuk melihat situasi dan kondisi jebolnya tanggul, Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani langsung datang ke lokasi. Dirinya didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gresik, Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUTR Gresik dan Camat Kedamean meninjau dari dekat jebolnya tanggul Anak Kali Lamong tersebut.
Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik meminta kepada Dinas terkait dibantu TNI-Polri untuk segera membantu evakuasi warga yang terdampak.
“Dari laporan yang saya terima, jebolnya tanggul ini terjadi pukul 11.00 wib yang hanya 1,5 meter. Namun beberapa jam kemudian sudah mencapai hampir 30 meter akibat tanah penahan tanggul tergerus air. Maka saya minta kepada Dinas terkait dan dibantu TNI-Polri untuk membantu proses evakuasi. Saya lihat BPBD juga sudah mendirikan tenda darurat bagi warga,” katanya.
Satu unit ekskavator juga dikerahkan Gus Yani untuk memperbaiki tanggul yang jebol. Selanjutnya akan dipasang bambu penahan dan karung berisi pasir sebagai langkah tanggap darurat agar air tidak semakin membanjiri rumah warga.
“Sejauh ini Tanggul Kali Lamong masih aman. Yang jebol adalah tanggul Anak Kali Lamong. Ini secepatnya akan kita perbaiki. Satu unit ekskavator juga sudah kita siapkan untuk langkah tanggap darurat,” pungkasnya
Gresik, JP – TNI AD melalui Kodim 0817 Gresik mengapresiasi upaya PT Smelting dalam mengembangkan konservasi Mangrove di psisisir Pantai Utara, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik.
Hal itu disampaikan Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar saat berkunjung ke kawasan Konservasi Mangrove PT Smelting di Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujung Pangkah, Gresik, Senin (24/10). Dandim diundang manajemen PT Smelting melihat konservasi mangrove.
Jajaran manajemen yang hadir di antaranya Hideya Sato, Presdir, Irjuniawan P Radjamin, Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis, Koji Takahasi, EVP Direktur, Masayuki Kawasaki, Direktur Teknik.
Dandim menambahkan, langkah PT Smelting patut menjadi inspirasi bagi industri lainnya dalam membantuk penyelamatan ekosistem lingkungan hidup, khususnya di sepanjang pesisir utara Kabupaten Gresik.
“Kita lihat sendiri kondisi mangrove di Ujung Pangkah ini cukup bagus, subur, terlindungi dan menjadi habitat banyak satwa. Tidak hanya ikan yang menguntungkan nelayan, namun juga satwa lain. Ada 11 jenis burung yang tinggal di konservasi mangrove PT Smelting. Ini akan kami dukung untuk melindungi dan mengamankan konservasi ini. Kami akan mengajak industri lainnya di Gresik untuk bersama-sama mengembangkan konservasi mangrove di Pesisir Gresik. karena upaya ini sejalan dengan arahan Kasad dalam membantu menjaga ekosistem lingkungan hidup,” kata Letkol Ahmad Saleh Rahanar.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting Irjuniawan P Radjamin bersama Dandim Letkol Ahmad Saleh Rahanar di konservasi mangrove Pangkah Kulon
Dandim mengimbau kepada semua industri yang ada di Kabupaten Gresik melalui Forkopimda untuk berlomba-lomba menjalankan program CSR ligkungan hidup seperti yang dijalankan oleh PT Smelting.
Di tempat yang sama Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis Irjuniawan P Radjamin mengamini pernyataan Dandim 0817 Gresik. Menurutnya PT Smelting mengembangkan konservasi sejak 2014. Sebelumnya di lahan 5 hektar di pesisir ini hamparan pantai yang berlumpur.
Pesisir tersebut, kata Irjuniawan, mulai terkikis abrasi laut hingga mengancam kawasan pemukiman nelayan. Selanjutnya melalui program konservasi yang diinisiasi PT Smelting bersama warga Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujung Pangkah, pihaknya menanam mangrove dan mengajak nelayan serta kelompok masyarakat pengawas (Pokmawas) Pangkah Kulon, pimpinan M Robbach.
Ditambahkan, sejak 2014 hingga kini sudah ada 50 ribu tanaman mangrove kami kembangkan di konservasi mangrove. Yang tadinya gersang dan terancam abrasi, kini sudah terlihat. Konservasi menjadi hutan dan menjadi habitat bagi ekosistem lingkungan hidup bagi aneka satwa burung dan ikan.
“Bahkan pada musim tertentu, konservasi yang kami kembangkan ini menjadi tempat transit bagi burung pelikan asal Australia yang bermigrasi ke Asia. Jadi ketika Australia musim dingin, burung pelikan ini bermigrasi ke Asia yang musimnya hangat. Burung pelikan ini memilih konservasi mangrove Pangkah Kulon sebagai tempat shelter atau transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Asia,” kata Wawan, panggilan akrab Irjuniawan P Radjamin.
Presiden Direktur PT Smelting Hideya Sato bersama direksi PT Smelting berfoto di tengah kawasan konservasi mangrove Pangkah Kulon
Dikatakan, pihaknya terus mengembangkan kawasan konservasi mangrove di Ujung Pangkah ini. Ini sudah menjadi filosofi perusahaan yang mengembalikan kebaikan alam ke bumi lagi.
“Konservasi mangrove ini tetap kami lanjutkan secara berkesinambungan bersama masyarakat khususnya para nelayan dan Pokmawas Pangkah Kulon ini. Harapan kami balai konservasi mangrove membawa manfaat bagi pelestarian lingkungan hidup serta membawa dampak ekonomi yang positif bagi warga sekitar,” jelas Wawan.
Di tempat yang sama, Kades Pangkah Kulon M Fauron mengakui, sejak kawasan konservasi mangrove tumbuh subur, warganya kini tidak kesulitan mencari ikan. Kemudian warganya juga tidak khawatir lagi kawasannya tidak tergerus abrasi laut.
“Harapan kami kegiatan yang dilakukan PT Smelting bisa terus dikembangkan dan ditingkatkan. Terima kasih PT Smelting yang telah membantu warga Pangkah Kulon dengan mengembangkan kawasan konservasi mangrove,” pungkas Fauron. (
Gresik, TNI AD melalui Kodim 0817 Gresik mengapresiasi upaya PT Smelting dalam mengembangkan konservasi Mangrove di psisisir Pantai Utara, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik.
Hal itu disampaikan Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar saat berkunjung ke Konservasi Mangrove PT Smelting di Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujung Pangkah, Gresik, Senin (24/10). Dandim diundang Manajemen PT Smelting melihat konservasi mangrove.
Jajaran manajemen yang hadir di antaranya Hideya Sato, Presdir, Irjuniawan P Radjamin, Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis, Koji Takahasi, EVP Direktur, Masayuki Kawasaki, Direktur Teknik.
Dandim menambahkan, langkah PT Smelting patut menjadi inspirasi bagi industri lainnya dalam membentuk penyelematan ekosistem lingkungan hidup, khususnya di sepanjang pesisir utara Kabupaten Gresik.
“Kita lihat sendiri kondisi mangrove di Ujung Pangkah ini cukup bagus, subur, terlindungi dan menjadi habitat banyak satwa. Tidak hanya ikan yang menguntungkan nelayan, namun juga satwa lain. Ada 11 jenis burung yang tinggal di konservasi mangrove PT Smelting. Ini akan kami dukung untuk melindungi dan mengamankan konservasi ini. Kami akan mengajak industri lainnya di Gresik untuk bersama-sama mengembangkan konservasi mangrove di Pesisir Gresik. karena upaya ini sejalan dengan arahan Kasad dalam membantu menjaga ekosistem lingkungan hidup,” kata Letkol Ahmad Saleh Rahanar.
Dandim mengimbau kepada semua industri yang ada di Kabupaten Gresik melalui Forkopimda untuk berlomba-lomba menjalankan program CSR ligkungan hidup seperti yang dijalankan oleh PT Smelting.
Di tempat yang sama Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis Irjuniawan P Radjamin mengamini pernyataan Dandim 0817 Gresik. Menurutnya PT Smelting mengembangkan penanaman mangrove sejak 2014. Sebelumnya di lahan 5 hektar di pesisir ini hamparan pantai yang berlumpur.
Pesisir tersebut, kata Irjuniawan, mulai terkikis abrasi laut hingga mengancam kawasan pemukiman nelayan. Selanjutnya melalui program konservasi yang diinisiasi PT Smelting bersama warga Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujung Pangkah, pihaknya menanam mangrove dan mengajak nelayan serta kelompok masyarakat pengawas (Pokmawas) Pangkah Kulon, pimpinan M Robbach.
Ditambahkan, sejak 2014 hingga kini sudah ada 50 ribu tanaman mangrove kami kembangkan di konservasi mangrove. Yang tadinya gersang dan terancam abrasi, kini sudah terlihat. Konservasi menjadi hutan dan menjadi habitat bagi ekosistem lingkungan hidup bagi aneka satwa burung dan ikan, kepiting, dan satwa air lainnya.
“Bahkan pada musim tertentu, konservasi yang kami kembangkan ini menjadi tempat transit bagi burung – burung pelikan asal Australia yang bermigrasi ke Asia. Jadi ketika Australia musim dingin, burung ini bermigrasi ke Asia yang musimnya hangat. Burung pelikan ini memilih konservasi mangrove Pangkah Kulon sebagai tempat shelter atau transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Asia,” kata Wawan, panggilan akrab Irjuniawan P Radjamin.
Dikatakan, pihaknya terus mengembangkan kawasan konservasi mangrove di Ujung Pangkah. Ini sudah menjadi filosofi perusahaan untuk setiap orang, masyarakat dan bumi, serta apa yang kami kelola dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, kami mengembalikan kebaikan alam ke bumi lagi melalui konservasi mangrove ini.
“Konservasi mangrove ini tetap kami lanjutkan secara berkesinambungan bersama masyarakat khususnya para nelayan dan Pokmawas Pangkah Kulon ini. Harapan kami konservasi mangrove membawa manfaat bagi pelestarian lingkungan hidup serta membawa dampak ekonomi yang positif bagi warga sekitar,” jelas Wawan.
Di tempat yang sama, Kades Pangkah Kulon M Fauron mengakui, sejak kawasan konservasi mangrove tumbuh subur, warganya kini tidak kesulitan mencari ikan. Kemudian warganya juga tidak khawatir lagi kawasannya tidak tergerus abrasi laut.
“Harapan kami kegiatan yang dilakukan PT Smelting bisa terus dikembangkan dan ditingkatkan. Terima kasih PT Smelting yang telah membantu warga Pangkah Kulon dengan mengembangkan kawasan konservasi mangrove,” pungkas Fauron. (eka)