Tag: #khofifah indar parawansa

  • Gubernur Khofifah Resmikan Rumah Kebangsaan Jatim

    Gubernur Khofifah Resmikan Rumah Kebangsaan Jatim

    Surabaya, JP – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta dan Kabinda Jawa Timur Brigjen TNI Fahmi Suderman meresmikan Rumah Kebangsaan Jawa Timur di Jalan Jemursari VI Nomor 01, Surabaya, Selasa (13/9).

    Rumah Kebangsaan ini merupakan tempat untuk berkonsolidasi dan berdiskusi berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di Jatim seperti HMI, PMII, GMNI, GMKI, PMKRI, KAMMI, SEMMI, IMM, BEM SI, BEMNUS, BEM PTNU dan BEM PTMI. Mereka tergabung dalam Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia

    Saat peresmian ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Rumah Kebangsaan Jawa Timur ini menjadi gabungan dari social capital dan intelectual capital. Dimana yang ada di rumah kebangsaan ini gabungan tidak hanya dari organisasi kemahasiswaan intra kampus melainkan juga ekstra kampus.

    “Seringkali orang memperbincangkan soal social capital tapi sedikit yang memperbincangkan soal intellectual Capital. Tapi  ini adalah kekuatan dari keduanya yang dimiliki oleh negeri ini, yang kebetulan di Jawa Timur ini mereka menyiapkan rumah kebangsaan Jawa Timur,” katanya.

    Khofifah mengatakan, Rumah Kebangsaan ini akan menjadi bagian yang sangat penting dan menjadi referensi kebangsaan bersama. Dimana di dalam Rumah Kebangsaan ini ada kebersamaan para intelektual muda yang membahas program-program strategis dan produktif, yang bisa memberikan manfaat bagi kemajuan masyarakat Indonesia.

    Untuk itu ia mengajak Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia yang ada di dalam Rumah Kebangsaan ini untuk bersinergi dan berkolaborasi di berbagai program baik bersifat lokal, regional maupun nasional bahkan global. Dengan adanya Rumah Kebangsaan ini maka format partnership, sinergi dan kolaborasi dari berbagai program tersebut akan lebih mudah di bangun.

    Salah satu contohnya adalah inisiasi program tanam mangrove. “Saya juga sedang menggerakkan untuk sedekah oksigen melalui tanam mangrove. Kalau diniatkan sedekah oksigen insya Allah akan jadi amal ibadah kita semua, karena kapan kita menanam pada saat yang sama sebetulnya kita bersedekah oksigen untuk semua yang ada di bumi karena resonansinya menjadi paru-paru dunia ,” katanya.

    Tidak hanya di program terkait lingkungan hidup, orang nomor satu di Jatim ini juga memberikan apresiasi atas rencana program koalisi nasional mahasiswa Indonesia untuk ikut dalam program penurunan stunting.

    “Jangan menunggu kapan, tapi sekarang kita mulai bergerak. Gerakan menurunkan stunting ini butuh proses tidak bisa hari ini dikasih gizi kemudian minggu depan jadi baik, tapi ini butuh proses. Kalau gerakan mahasiswa menjadi bagian penguatan gerakan anti stunting hal ini akan jadi sesuatu yang luar biasa strategis karena menyelamatkan generasi masa depan,” katanya.

    Menurutnya, salah satu kunci dan ruh revolusi industri 4.0 adalah sinergi dan kolaborasi. Dimana saat ini seseorang maupun institusi tidak bisa besar atau kuat sendiri. Selain kerja keras dan profesional juga dibutuhkan sinergi dan kolaborasi.

    “Maka Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia dalam format rumah kebangsaannya bisa menjawab sinergi dan kolaborasi ini karena sinergi dan kolaborasi ini akan menjadi bagian dari pendorong kuatnya Indonesia,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Rumah Kebangsaan Abdul Ghoni mengatakan adanya Rumah Kebangsaan Jawa Timur ini diharapkan dapat menjadi lokomotif besar yang mengakomodasi semua kepentingan organisasi kepemudaan di Jatim baik HMI, PMII, GMNI, GMKI, PMKRI, IMM, SEMMI, KAMMI, maupun BEMNUS, BEM SI, BEM PTNU dan BEM PTMI yang tergabung dalam Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia.

    “Ide ini berawal dari Bulan April kemarin. Dimana teman-teman pergerakan dan kemahasiswaaan ini harus kita fasilitasi di beberapa hal. Karena ini merupakan anak bangsa yang bertugas dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya. (eka)

  • Cicipi Onde-onde Mojokerto, Khofifah Sebut Butuh Sentuhan Teknologi Pangan Agar Tahan Lama

    Cicipi Onde-onde Mojokerto, Khofifah Sebut Butuh Sentuhan Teknologi Pangan Agar Tahan Lama

    Mojokerto, JP – Tak afdol rasanya berkunjung ke Mojokerto tanpa mencicipi jajanan legendaris khas daerah ini, yakni Onde-onde. Jajanan berbentuk bulat berbalut wijen dengan isian kacang hijau itu memang memiliki rasa yang begitu nikmat.

    Saat berkunjung ke Mojokerto, Minggu (11/9), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri menikmati dan menyaksikan langsung proses pembuatan Onde-Onde Bo Liem yang berdiri sejak tahun 1929. Berada di Jalan Empunala nomor 43, onde-onde kondang ini memiliki beberapa varian yang lezatnya sudah diakui hampir seratus tahun.

    “Saya rasa brand Onde-Onde Bo Liem ini sangat legendaris . Karena kalau orang-orang sebut Onde-Onde ya disini (Mojokerto) pusatnya,” ucap Gubernur Khofifah dihadapan awak media.

    Meski mudah di replikasi, Gubernur Khofifah menyebut produk Onde-onde Bo Liem ini memiliki kekhasannya tersendiri. Sebab, ragam isian , kenyal dan legitnya onde-onde ini sudah terkenal di penjuru Nusantara.

    “Sekali lagi produk onde onde Bo Liem ini sangat legend. Tidak hanya di Mojokerto saja, tapi di seluruh Indonesia pasti mengenalnya,” tegasnya.

    Onde-onde ini memiliki beberapa varian isian yakni kacang hijau, cokelat atau keju yang pulen renyah dan legit. Selain isiannya yang lezat, onde-onde buatan generasi ketiga keluarga Bo Liem ini mempunyai kulit yang lembut pulen dan gurih bertaburkan wijen. Sebab adonannya menggunakan tepung ketan berkualitas dicampur gula pasir dan garam. Wijen yang digunakan pun diimpor dari India sehingga wangi semerbak.

    “Meski banyak variannya, yang klasik (isian kacang hijau) tetap yang paling asyik menurut saya,” ungkap Gubernur Khofifah.

    Khofifah sapaan lekatnya kemudian juga berkesempatan melihat secara dekat proses penggorengan Onde-Onde Bo Liem ini. Proses penggorengan onde-onde juga menggunakan prosedur yang ketat dan bisa disaksikan langsung oleh pembeli. Memakai minyak goreng berkualitas, pembatasan maksimal 250 onde-onde sekali goreng agar matangnya merata hingga penggorengan pada suhu 150 derajat celcius selama 15 menit.

    Alat penggorenggannya pun juga khusus, karena berukuran jumbo. Wajan ini mampu langsung menampung 54 liter minyak goreng.

    “Pemilik toko pun menjamin onde-onde Bo Liem buatannya masih segar karena ia melakukan beberapa kali penggorengan setiap harinya,” tuturnga

    Mantan Menteri Sosial RI ini kemudian mengatakan, bahwa harus ada inovasi pada teknologi pangan yang memungkinkan kudapan legit ini mampu bertahan lebih lama. Sebab, onde-onde ini sengaja dibuat tanpa bahan pengawet bertahan sampai tiga hari.

    “Ini hanya mampu bertahan 3 hari. Karenanya jika dibawa sebagai oleh-oleh relatif harus cepat dikonsumsi. Mungkin teknologi pangan bisa memberikan inovasi agar produk ini bisa bertahan lebih lama meski tanpa bahan pengawet didalmnya,” jelasnya.

    “Reseller diberbagai titik juga perlu dijajaki untuk membuka kesempatan kerja UMKM lebih banyak lagi karena potensinya besar. Karena ini sangat legend bagi Mojokerto dan Jawa Timur pada umumnya,” tambahnya.

    Diakhir, Khofifah juga mengapresiasi jajaran Pemerintah Kota Mojokerto yang telah memberikan sentuhan klasik di pusat kota. Karena, upaya tersebut bisa menjadi daya tarik masyarakat ke kota Mojokerto dan tentu menambah daya beli masyarakat terhadap UMKM di Pusat Kota tersebut.

    “Spotnya disini keren. Desain gedung di sekitaran pendopo kota Mojokerto sangat instagramable. Saya hadir di Mojokerto sekalian untuk mengeksplor keunikan arsitektur, makanan/minuman serta produk UMKM lokal,” pungkasnya. (sat)

  • Gubernur Sampaikan Duka Cita Gugurnya 2 Pilot TNI AL

    Gubernur Sampaikan Duka Cita Gugurnya 2 Pilot TNI AL

    Surabaya, JP – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka yang mendalam atas gugurnya dua orang prajurit terbaik TNI AL yang mengalami laka pesawat dan tenggelam di Selat Madura saat melaksanakan latihan Air Defence Exercise (ADEX) pada Rabu (7/9).

    Dua penerbang yang gugur tersebut adalah Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permadi dan Pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila.

    Sebagaimana diberitakan, pesawat udara jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI Angkatan yang jatuh di perairan Selat Madura tersebut telah ditemukan dan dievakuasi hari Kamis (8/9/2022).

    Kerangka pesawat latih TNI Angkatan Laut tersebut ditemukan dan dievakuasi dari kedalaman 15 meter Selat Madura.

    “Atas nama pribadi, Gubernur Jawa Timur, dan masyarakat Jawa Timur secara umum, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya dua putra terbaik bangsa Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Co Pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti,” tutur Gubernur Khofifah, di Gedung Negara Grahadi Kamis (8/9/2022) malam.

    “Sesungguhnya mereka tidak jatuh, mereka terbang tinggi menghadap Sang Pencipta Alam Semesta. Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun,” tulis Khofifah di akun instagramnya.

    Lebih lanjut Gubernur Khofifah mendoakan agar putra terbaik bangsa tersebut dipanggil Allah SWT dalam keadaan khusnul khatimah lantaran gugur saat menjalankan tugas. Khofifah juga mendoakan agar seluruh amal kebaikan dua penerbang TNI AL yang gugur tersebut diterima oleh Allah SWT, dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

    Tidak hanya itu Gubernur Khofifah juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan, ketabahan dan keikhlasan. Terlebih untuk istri Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permadi yang kini tengah hamil 8 bulan.

    “Semoga semua amal ibadah keduanya diterima Allah SWT dan beliau mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Pun, dengan keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan. Aamiin Aamiin ya rabbal alamin,” pungkas Gubernur Khofifah.

    Sebagaimana diberitakan, kronologi jatuhnya pesawat G-36 Bonanza T-2503 di perairan laut Selat Madura terjadi saat pelaksanaan latihan Air Defence Exercise (ADEX) Siaga Armada II bersama dengan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di jajaran Komando Armada II.

    Dalam latihan tersebut, pesawat Bonanza disimulasikan sebagai unit penyerang dengan skema antiserangan udara.

    Sesuai informasi ketika pesawat yang dipiloti Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Co-pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, pukul 08.45 WIB. Sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat tersebut dilaporkan lost contact di antara Bangkalan dan Gresik, pukul 08.55 WIB. (eka)

  • Khofifah Gelorakan Pentingnya Berliterasi Dasar Hingga Digital

    Khofifah Gelorakan Pentingnya Berliterasi Dasar Hingga Digital

    Surabaya,  JP  – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa literasi adalah hal penting yang yang berkaitan upaya pencerdasan kehidupan bangsa sekaligus sebagai dengan hak asasi manusia.

    Oleh karenanya, pada peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tahun ini, Gubernur Khofifah mengajak semua pihak untuk bersama-sama menggelorakan pentingnya masyarakat dalam berliterasi.

    “Saya rasa ini adalah momentum yang tepat bagi kita semua untuk bersama-sama menggelorakan pentingnya literasi, baik literasi dasar, financial sampai digital” Kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kamis (8/9) pagi.

    HAI yang diperingati setiap tanggal 8 September ini memiliki tujuan agar masyarakat tetap ingat dengan pentingnya berliterasi dan khususnya tuntutan saat ini adalah literasi digital, sesuai dengan tema HAI 2022 yang diusung UNESCO yaitu Transforming Literacy Learning Spaces.

    Di Indonesia tema tersebut diadaptasi menjadi Transformasi Literasi dalam Konteks Merdeka Belajar. Di Jawa Timur sendiri sebanyak 2.754 (76%) SMA, SMK dan SLB telah menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM ) Mandiri.

    “Alhamdulillah jumlah sekolah jenjang SMA SMK dan SLB yang menerapkan IKM mandiri di Jawa Timur ini terbanyak secara nasional,” ucapnya.

    Ia menuturkan target IKM mandiri di Jatim Semester I – Tahun Ajaran 2023/2024 Capai 100 Persen. Ia menerangkan bahwa kurikulum ini berpusat pada minat dan bakat siswa dengan model pembelajaran yang berorientasi project based learning.

    “Semoga proses pembelajaran siswa di Jatim mampu menjawab kebutuhan kualitas SDM kedepan yang dibutuhkan, amin,” tuturnya.

    Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan bahwa literasi memiliki kontribusi yang kuat terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berintelektual, dan berkarakter.

    Sementara literasi dipastikan berkaitan erat dengan pendidikan yang merupakan kunci peradaban setiap bangsa di seluruh dunia.

    “Karena melalui pendidikan dibangun pondasi dasar SDM yang berkualitas dan berdaya saing dan menjadi Subyek pembangunan suatu bangsa,” imbuhnya.

    Sedangkan pendidikan sendiri didukung dengan kompetensi dasar yang meliputi 6 komponen yaitu literasi baca tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi informasi, literasi keuangan, dan literasi budaya dan kewarganegaraan.

    Namun, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa di era teknologi informasi dan komunikasi saat ini memiliki bekal literasi dasar saja tidak cukup. Pasalnya ia menilai literasi digital saat ini adalah bagian dari keterampilan dan bahkan kebutuhan.

    “Saya rasa literasi digital saat ini menjadi kebutuhan, seperti kita semua tahu hampir semua hal saat ini telah menggunakan digital sistem,” tegasnya.

    Dirinya mengungkapkan berbagai program telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menggalakkan program literasi secara masif.

    Diantaranya gerakan membaca, gerakan literasi sekolah, gerakan literasi keluarga, dan gerakan literasi masyarakat yang secara aktif memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

    “Di lingkup keluarga yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman dan membuat kesepakatan antara orang tua dan anak kapan anak harus belajar, kapan anak bisa bermain, kapan anak berinteraksi sosial,” ungkapnya.

    Gubernur Khofifah berharap peringatan HAI ke – 57 ini dapat menjadi solusi dari permasalahan yang berkaitan dengan keaksaraan di Jawa Timur. Ia mengungkapkan masih banyak tugas Pemprov Jawa Timur untuk menggalakkan literasi di Jawa Timur dan meningkatkan indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur.

    “Semangat hari aksara harus bisa menjadi motivasi bagi kami di Pemprov Jatim dan semua pihak untuk bersama-sama berupaya mengingatkan IPM melalui penerapan IKM mandiri serta berinovasi kaitan dengan literasi digital khususnya di Jawa Timur,” pungkasnya. (eka)

  • Gubernur Sebut ada Empat Tantangan Dunia Pendidikan

    Gubernur Sebut ada Empat Tantangan Dunia Pendidikan

    Batu,  JP  –  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU untuk melakukan percepatan adaptasi dan inovasi menjawab tantangan global. Sebab, jika NU secara makro ingin memajukan peradaban dunia, maka pintu masuk utamanya adalah melalui pendidikan.

    Untuk itu, Gubernur Khofifah memaparkan terdapat empat poin penting tantangan dunia pendidikan yang perlu diperhatikan lembaga pendidikan (LP) termasuk LP Ma’arif NU.

    “Untuk menjawab tantangan pendidikan dunia, maka kualitas pendidikan kita harus dijalankan dengan mengikuti standar kualitas pendidikan internasional. Dan setidaknya terdapat empat poin yang harus betul-betul diperhatikan,” terangnya pada acara Inagurasi dan Penutupan Rakernas LP Ma’arif NU PBNU di Kendedes, Batu – Malang (28/9) malam.

    Khofifah menjelaskan, tantangan pertama yakni adanya Era Disrupsi yang menuntut inovasi dalam penyelenggaraan tata kelola maupun proses belajar mengajar untuk percepatan adaptasi. Menurutnya, inovasi menjadi kata kunci karena perubahan yang terjadi saat ini, menuntut adanya percepatan untuk bisa beradaptasi dengan dinamika perkembangan jaman.

    “Jadi berbagai inovasi harus terus kita lakukan di berbagai bidang guna menjawab tantangan yang men – disrupsi banyak sektor saat ini,” tegasnya.

    Selanjutnya, tantangan kedua yaitu adanya Era Globalisasi dimana standar kualitas sekolah tidak hanya diukur dalam skala lokal atau nasional tapi dalam skala global. Sehingga, kualitas pendidikan termasuk LP Ma’arif harus dijalankan mengikuti standar internasional.

    Tantangan ketiga, terang Khofifah, yaitu adanya Era Media Sosial, dimana harapan dan tuntutan masyarakat semakin tinggi dan makin mudah diketahui secara luas. Sebagai bagian dari wujud kesadaran masyarakat untuk mencerdaskan putra-putrinya.

    Untuk itu, lembaga pendidikan juga harus memanfaatkan media sosial sebagai sarana perkuat komunikasi dan jejaring termasuk promosi atas prestasi yang dicapai. Karena di era saat ini insan pendidikan juga harus _open mind_ dan manfaatkan media sosial sebaik mungkin untuk fungsi belajar dan syiar.

    “Sangat banyak keunggulan komparatif dan kompetitif namun kurang di _published_ Ini penting, karena jika tidak di syiarkan, akan kalah dengan derasnya arus informasi di media sosial dan media mainstream. Prestasi untuk dijadikan referensi bagi yang lain patut di syiarkan,” sebutnya.

    “Jadi kalau sudah menemukan
    _best practice _ segeralah dikaji untuk di tumbuh kembangkan. Agar jadi contoh Lembaga Pendidikan lain dibawah LP Ma’arif NU lainnya diseluruh Indonesia,” tambahnya.

    Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, tantangan keempat yaitu adanya Era _Gig Economy_ , dimana ada kecenderungan generasi milenial dengan profesi tertentu untuk menjadi pekerja temporer yang lebih fleksibel dan tidak terikat dengan perusaahan tertentu. Menurutnya, tren ini harus diperkenalkan kepada SMA/SMK dilingkungan Ma’arif.

    “Banyak millenials dengan ketrampilan spesifik seperti fotografer, programmer dan ketrampilan spesifik lainnya yang bekerja secara profesional namun dalam jangka waktu pendek. Jadi misalnya kontrak 6 bulan lalu pindah ke korporasi lainnya itu dianggap sudah cukup. Ini bukan kutu loncat. Tapi 6 bulan adalah waktu yang cukup bagi mereka untuk terus mengembangkan karya kreatif dan inovatifnya,” ungkapya.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Harian PBNU ini kemudian juga mengajak para PW dan PC Ma’arif yang hadir untuk mengembangkan _People Center Developement_ dengan tidak mengesampingkan unsur IT didalamnya.

    Selanjutnya, pada pengembangan teknologi pendidikan, bidang Artificial Intelegen tidak bisa dikesampingkan. di Jatim sendiri memiliki beberapa SMK yang memiliki kerjasama dengan korporasi skala multinasional.

    “Ada contoh SMK dalam naungan LP Ma’arif di Blitar dan Sidoarjo yang memiliki berbagai alat pelatihan ketrampilan yang sangat canggih untuk pendidikan SMK. SMK ini bisa dijadikan model bagi SMK dalam naungan Ma’arif di Indonesia. Tentu yang lainnya juga banyak. Saya rasa jika para peserta rakernas bisa melihat langsung kesana akan sangat menginspirasi,” kata Khofifah.

    “Yang harus dilihat adalah bagaimana sekolah ini dilirik oleh korporasi multinasional dan dipercayabsrbagai mitra sehingga memiliki _teaching industry,_ ” imbuhnya.

    Selain itu, Khofifah menyampaikan, keberadaan LP Ma’arif meningkatkan kontribusi NU dalam proses penataan kualitas hidup masyarakat , bangsa, negara dan dunia. Karena NU banyak memiliki cabang istimewa di dunia. Khususnya, untuk menjelaskan konsep ajaran Islam Rahmatan lil alamin, moderat dan toleran. Melalui peran dalam peningkatan kualitas SDM.

    Di akhir, Khofifah berharap beragam percepatan perubahan dunia yang dinamis bisa dihadirkan dalam upaya menjawab tantangan pendidikan dunia seiring dengan proses perbaikan sosial dan karakter.

    “Maka sifat ta’dib harus ada dalam _plan of action_ dari rakornas ini, selanjutnya didetailkan” pungkasnya.

    Sementara itu. Ketua LP Ma’arif NU PBNU Prof Muhammad Ali Ramdhani mengatakan dalam rakernas yang mengangkat tema “Membangun Pendidikan  Unggul untuk Peradaban Dunia yang Berkelanjutan” akan melakukan evaluasi program kerja tahun-tahun sebelumnya dan membahas program kerja untuk masa mendatang. Selain itu agenda yang akan dibahas dalam rakernas adalah berkaitan dengan standar pendidikan LP Ma’arif hingga membangun Satuan Tugas (Satgas) untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan perundungan kekerasan seksual di lingkungan lembaga pendidikan.

    “Satgas ini dijuluki sebagai Satgas Ma’arif Bermartabat. Ini merupakan langkah preventif kami untuk mencegah perilaku diskriminatif dan menghormati perbedaan yang ada,” ungkapnya

    Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa Rakernas ini juga disebutnya sebagai forum untuk merekonstruksi pemikiran dan mensinergikannya guna membentuk peradaban bangsa.

    “Sehingga akan ada keberlanjutan yang sangat panjang. Karena harta terindah adalah anak kita dan wisata terindah adalah pembelajaran. Harapannya LP Ma’arif bisa jadi lembaga pendidikan terbaik,” harapnya. (sat)

  • Khofifah Ikuti Perayaan HUT Kemerdekaan Bersama Warga Bulak Banteng

    Khofifah Ikuti Perayaan HUT Kemerdekaan Bersama Warga Bulak Banteng

    Surabaya, JP –  Menambah semaraknya bulan kemerdekaan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bergabung di tengah warga masyarakat Bulak Banteng Kidul, Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran Surabaya. Saat itu warga kampung sedang merayakan HUT Ke-77 RI dengan menggelar pentas seni dan hiburan rakyat, Sabtu (27/8) sore.

    Gebyar perayaan HUT Kemerdekaan di kampung ini dirayakan dengan penampilan kesenian tari-tarian seperti tari remo, dan juga kegiatan bhakti sosial.

    Sebanyak 500 paket sembako disiapkan oleh tokoh masyarakat setempat yaitu Mat Muchtar, yang dibagikan pada warga kurang mampu di sekitar kampungnya.

    Kehadiran Gubernur Khofifah yang blusukan ke kampung ini menarik antusiasme warga. Hadirnya gubernur perempuan pertama Jatim itu disambut meriah oleh warga yang sudah berjajar.

    Secara khusus, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa suasana perayaan di wilayah Bulak Banteng Kidul ini sangat hangat tanpa menghilangkan semangat merah putih yang menjadi dasar penyelenggaraan acara.

    Dirinya mengaku takjub, akan semangat masyarakat, dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 77. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua, semua antusias dalam kemeriahan acara.

    “Apresiasi dan inisiasi dari masyarakat yang sangat luar biasa. Kita bisa lihat dari cara mereka mencintai negeri ini. Walau sudah tanggal 27 Agustus, tetapi mereka masih ingin meramaikan HUT Kemerdekaan RI yang ke-77,” ungkap Gubernur perempuan pertama Jatim ini.

    Untuk itu, dirinya berpesan agar semangat nasionalisme dan semangat membangun negeri yang luar biasa harus terus dipupuk. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dimulai dari lini terbawah hingga yang paling atas.

    “Semangat ini akan menjadi penguatan dalam menjaga dan mengawal NKRI,” ucap Khofifah.

    Di akhir, Gubernur Khofifah juga berpesan agar semua elemen mulai dari tokoh masyarakat hingga masyarakatnya sendiri bisa saling merangkul dan menjaga persatuan kesatuan bangsa.

    “Kita harus merangkul, bukan memukul. Tokoh masyarakatpun harus saling membina, bukannya malah menghina. Kita saling mengajak jangan saling mengejek,” pesannya.

    Bukan tanpa alasan, melalui penguatan semacam ini, diharapkan bisa memperkuat persatuan dan kesatuan dari bawah. “Kuat secara nasional dan kokoh secara kebangsaan,” pungkasnya. (sat)