Tag: #KetahananPangan

  • Menko Pangan Apresiasi Urban Farming di Surabaya

    Menko Pangan Apresiasi Urban Farming di Surabaya

    JATIMPEDIA, Surabaya – Menteri Koordinator (Menko) Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan kunjungan kerja ke Kelompok Tani (Poktan) Kosagrha Lestari di Medayu Selatan V No 15, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya, pada Senin (10/2/2025).

    Tiba sekitar pukul 08.30 WIB, kehadiran Menko Zulhas disambut langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti, beserta anggota Poktan Kosagrha Lestari.

    Dalam kunjungannya ini, Menko Zulhas memberikan apresiasi terhadap konsep urban farming yang diterapkan di Kota Surabaya. Salah satunya yang diterapkan oleh Poktan Kosagrha Lestari dengan memanfaatkan fasilitas umum (Fasum) untuk lahan pertanian.

    “Jadi memang menjadi lurah, menjadi camat syaratnya cinta sama warga. Kalau cinta sama warga, terus ketemu, biasanya melahirkan hal-hal yang kreatif. Contohnya warga RW IV ini punya lahan Fasum tapi dibikin produktif, dibikin tanaman sayuran, cabai, terong, pengembangan ikan, ada ayam petelur. Ini luar biasa,” ujar Menko Zulhas.

    Menurut Menko Zulhas, jika budaya menanam seperti yang dilakukan Poktan Kosagrha Lestari menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, maka kemandirian pangan nasional dapat segera terwujud.

    “Di sini lahannya ada 900 meter persegi. Dengan menanam begini, maka sayuran cukup, ikan cukup, cabai tidak ada masalah, telur ada, ikan ada. Sekali lagi, kalau gerakan ini terus menyebar ke seluruh Indonesia, akan sangat membantu rakyat kita dan membantu diri kita sendiri. Saya apresiasi, terima kasih,” jelas dia.

    Di tempat yang sama, Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan bahwa kunjungan Menko Pangan bertujuan untuk melihat langsung praktik urban farming di Kota Pahlawan yang berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga pangan.

    “Beliau (Menko Pangan) berkunjung ingin melihat dari informasi, katanya di Surabaya ini bagaimana menggerakkan masyarakat kelompok tani urban farming yang cukup memiliki kontribusi terutama di dalam memilih jenis tanaman yang mempengaruhi inflasi. Seperti tadi yang disebutkan beliau, cabai. Jadi kalau cabai bisa kita budidayakan, tidak akan mempengaruhi harga di pasar,” kata Antiek.

    Selain itu, Antiek menuturkan bahwa apabila konsep urban farming seperti yang diterapkan Kosagrha Lestari bisa berkembang di banyak tempat, maka ketersediaan pangan di Indonesia akan semakin terjamin.

    “Karena seperti di sini ada sayuran, ada ayam, ada telur, ada ikan. Jadi beliau (Menko Pangan) mengapresiasi kalau ini bisa dikembangkan di banyak tempat, tentunya ini bisa menjadi contoh baik di tingkat nasional,” jelas Antiek.

    Antiek menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 130 kelompok tani urban farming di Kota Surabaya. Selain itu, terdapat pula 35 kelompok tani konvensional yang fokus pada tanaman pangan.

    “Kalau petani konvensional biasanya lebih banyak ke tanaman pangan, seperti menanam padi dan jagung,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua Poktan Kosagrha Lestari RW 4 Medokan Ayu Surabaya, Pridha Nashari Rakhmatika, mengaku bangga dan termotivasi atas kunjungan Menko Pangan ke lokasi mereka. “Sebagai kelompok tani, kami merasa dengan kehadiran Menko Pangan, merasa termotivasi, tersupport,” kata Pridha.

    Pridha mengungkapkan bahwa awalnya Poktan Kosagrha Lestari ingin mengembangkan lahan Fasum menjadi lebih bermanfaat untuk warga sekitar. Lahan yang sebelumnya banjir pun kini disulap menjadi tempat budidaya berbagai jenis tanaman sayuran.

    “Jadi kami awalnya memulai dengan menanam sayur melalui botol plastik. Sekarang sudah ada berbagai tanaman, seperti lobak putih dan melon,” jelas Pridha.

    Ia juga menjelaskan bahwa Poktan Kosagrha Lestari memiliki struktur organisasi yang terbagi ke dalam tiga bidang. Yakni bidang usaha, bidang pertanian, dan bidang peternakan.

    “Usahanya banyak sekali, selain kita jual fresh produk pertanian, kita juga jual produk olahan,” bebernya.

    Saat ini, Pridha menyebut, Poktan Kosagrha Lestari tengah mengembangkan lahan di bagian belakang. Rencananya lahan tersebut akan digunakan untuk menanam sawi.

    “Harapannya nanti bisa mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), mungkin sebagai salah satu supplier,” ujarnya mengakhiri. (ind)

  • Gandeng Kodikmar TNI AL, Petrokimia Gresik Siap Cetak SDM Unggul

    Gandeng Kodikmar TNI AL, Petrokimia Gresik Siap Cetak SDM Unggul

    JATIMPEDIA, SurabayaPetrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia Indonesia berkolaborasi dengan Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) TNI Angkatan Laut meluncurkan program Leadership Elevation Program (LEAP) sebagai strategi perusahaan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

    Launching ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo bersama Komandan Kodikmar TNI Angkatan Laut, Brigjen TNI (Mar) Ahmad Fajar di Surabaya, baru-baru ini.

     

    Dwi Satriyo di Gresik, Jawa Timur, Senin (27/1/2025) menyampaikan bahwa, swasembada pangan merupakan salah satu pilar kedaulatan bangsa. Untuk itu, Petrokimia Gresik yang juga merupakan bagian dari Kementerian BUMN RI bersama TNI memiliki tugas yang sama dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kerja sama ini dalam rangka mencapai tujuan tersebut sekaligus menjadi upaya strategis perusahaan untuk mendukung agenda nasional Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.

     

    “Kegiatan bisnis Petrokimia Gresik bakal berdampak langsung pada pertanian di Indonesia. Khususnya dalam penyaluran pupuk bersubsidi, penyediaan produk pertanian berkualitas hingga layanan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Tentu kebijakan-kebijakan yang ditetapkan di perusahaan tidak bisa dilepaskan dari kompetensi dan kualitas SDM yang dimiliki perusahaan,” ujarnya.

     

    LEAP sendiri merupakan program pelatihan yang diperuntukkan bagi karyawan Petrokimia Gresik. Adapun materi pengembangan SDM yang diberikan antara lain Bela Negara atau Wawasan Kebangsaan; Pengembangan Kepemimpinan; Integritas; Nilai dan Budaya AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif); Kedisiplinan dan Jiwa Korsa; Motivasi; serta Kegiatan fisik lainnya.

     

    Sementara itu, LEAP periode pertama yang diselenggarakan Petrokimia Gresik bersama Kodikmar telah diikuti oleh pejabat Grade I, Grade II hingga Grade III di perusahaan, dari level Senior Vice President (SVP), Vice President (VP) hingga Assistant Vice President (AVP).

     

    Melalui pelatihan ini, diharapkan mampu mengembangkan kepemimpinan yang efektif bagi leader di Petrokimia Gresik. Kemudian menanamkan nilai integritas, menginternalisasi budaya AKHLAK, membangun kedisiplinan dan jiwa korsa di lingkungan kerja. Tujuan akhirnya untuk meningkatkan produktivitas, dan mempersiapkan karyawan untuk berkontribusi lebih optimal dalam upaya swasembada pangan nasional.

     

    “Kami berharap dengan pelaksanaan pelatihan Leadership Elevation Program mampu menjadi katalis bagi perusahaan untuk selalu tumbuh dan berkembang, guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Semoga dengan dilaksanakannya program pelatihan ini dapat memupuk ketahanan insan-insan Petrokimia Gresik yang tangguh serta memiliki jiwa integritas yang tinggi,” pungkas Dwi Satriyo. (eka)

  • Rajawali Nusindo Percepat Distribusi Beras SPHP dan Minyakita

    Rajawali Nusindo Percepat Distribusi Beras SPHP dan Minyakita

    JATIMPEDIA, Surabaya – Dalam upaya mendukung ketersediaan pangan yang merata dan terjangkau, PT Rajawali Nusindo, anak perusahaan Holding Pangan ID FOOD, mempercepat distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan minyak goreng “Minyakita” ke seluruh penjuru Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendukung Program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mencapai swasembada pangan.

    Beras SPHP, produk yang dikeluarkan oleh Perum Bulog, berfungsi untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan di tengah masyarakat. Distribusi beras ini dilakukan bersama PT Rajawali Nusindo yang memiliki jaringan luas dengan 41 cabang di seluruh Indonesia. Target penyaluran beras SPHP pada awal tahun 2025 mencapai 300 ribu ton.

    Direktur Utama PT Rajawali Nusindo, Wahyu Sakti, menyebutkan bahwa perusahaan telah mendistribusikan sebanyak 5.024 ton beras SPHP sepanjang Oktober 2024 hingga Januari 2025. Distribusi dilakukan secara bertahap: 781 ton pada Oktober 2024, 1.766 ton pada November 2024, 1.904 ton pada Desember 2024, dan 573 ton pada Januari 2025.

    “Kami memastikan distribusi ini dilakukan dengan cepat dan merata agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Pada 2024, kami fokus pada segmen perdagangan umum dan ritel modern, sementara di 2025 hanya difokuskan pada segmen ritel modern,” ungkap Wahyu, Jumat (24/1/2025).

    Distribusi beras dibagi ke dalam tiga zona utama. Zona I mencakup Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi. Zona II mencakup Sumatera lainnya, NTT, dan Kalimantan, sementara Zona III meliputi Maluku dan Papua.

    Selain beras, minyak goreng “Minyakita” juga telah didistribusikan dalam jumlah besar, mencapai 11.423.984 liter sejak Oktober 2024. Dengan rincian, 1.701.994 liter pada Oktober, 4.195.614 liter pada November, 5.496.376 liter pada Desember, dan 30.000 liter pada pertengahan Januari 2025.

    “Percepatan distribusi ini bertujuan menjaga stabilitas harga beras dan minyak goreng di tingkat konsumen, sekaligus berkontribusi menekan inflasi nasional,” tambah Wahyu.

    Ia juga menjelaskan bahwa distribusi minyak goreng dilakukan berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya keterjangkauan harga Minyakita di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per liter. Arahan ini didukung oleh Kementerian BUMN agar BUMN pangan berperan aktif dalam mendukung swasembada pangan.

    Wahyu berharap distribusi yang cepat dan merata dapat menjaga kestabilan harga pangan, sehingga masyarakat di seluruh wilayah Indonesia mendapatkan akses pangan yang cukup dan terjangkau.(eka)

  • Selama 2024, Produksi Beras Kota Pasuruan Naik 10,51 Persen

    Selama 2024, Produksi Beras Kota Pasuruan Naik 10,51 Persen

    JATIMPEDIA, Pasuruan – Selama tahun 2024, produksi beras di Kota Pasuruan meningkat. Bahkan, peningkatannya mencapai 10,51 persen.

    Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pasuruan merilis, produksi padi di Kota Pasuruan sepanjang Januari-September 2024 sebesar 6.589 ton gabah kering giling (GKG).

    Jumlah ini meningkat 955 ton GKG atau 16,95 persen dibandingkan Januari-September 2023 yang sebesar 5.634 ton GKG. Di sisi lain, berdasar amaran fase tumbuh padi hasil survei KSA September 2024, potensi produksi padi sepanjang Oktober-Desember 2024 diperkirakan sebesar 2.273 ton GKG.

    Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan setara dengan 3.804 ton beras.

    “Meningkat 551 ton dibandingkan Januari-September 2023,” kata Kepala BPS Kota Pasuruan, Imam Sudarmadji, Rabu (22/1/2025).

    Sementara itu, potensi produksi beras Pasuruan sepanjang Oktober-Desember 2024 ialah sebesar 1.262 ton, dengan demikian total produksi beras pada 2024 sebesar 5.117 ton atau meningkat 487 ton (10,51 persen) dibandingkan tahun 2023.

    “Produksi beras tertinggi pada tahun 2024 terjadi di bulan Oktober, yaitu sebesar 720 ton, sementara produksi beras terendah diperkirakan terjadi pada bulan Mei, yaitu sebesar 136 ton,” ujar Imam. (sat)

  • Dukung Asta Cita, Bupati Yes dan Forkopimda Lamongan Tanam Jagung

    Dukung Asta Cita, Bupati Yes dan Forkopimda Lamongan Tanam Jagung

    JATIMPEDIA, Lamongan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur menargetkan 56 hektar lahan akan ditanami jagung dalam rangka mendukung program astacita Presiden RI Prabowo Subianto mengenai swasembada pangan.

    Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada kesempatan penanaman jagung serentak 1 juta hektar di Kecamatan Tikung, Selasa, mengatakan luas lahan tanam jagung yang ditargetkan tersebut untuk mengamankan target nasional.

    “Kami ingin mengamankan target nasional soal luas lahan tanam jagung dan Insya Allah bisa tercapai pada 2025 ini,” katanya.

    Yuhronur menjelaskan optimistisnya Pemkab setempat dalam memenuhi target nasional itu didukung dengan catatan realisasi luas tanam jagung di wilayahnya pada 2024 yang mencapai 35.001 hektar.

    “Dengan luas tanam itu, produktivitas Jagung sementara di daerah kami sebanyak 480.301 ton pipil jagung kering dan produktivitas rata-rata jagung di Lamongan pada tahun 2024 sebanyak 8,73 ton per hektar,” ujarnya.

    Untuk mendukung pertanian jagung di Lamongan, Pemkab setempat bersama Kodim 0812 dan Polres pun melakukan berbagai upaya seperti membangun pompa dan irigasi, pipanisasi untuk mempercepat tanam dan meningkatkan produktivitas petani, hingga mendukung diversifikasi pangan.

    Dalam hal ini jagung menjadi salah satu komoditas unggulan sehingga dengan dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

    Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lamongan AKBP Bobby A Condro Putra mengatakan program penanaman jagung serentak 1 juta hektar itu diinisiasi oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

    “Untuk mendukung swasembada pangan yang dicanangkan Presiden, jajaran kepolisian diberikan target 1 juta hektar luas lahan jagung di tahun 2025. Sedangkan wilayah Lamongan mendapat target 10 hektar yang sudah terealisasi di Kecamatan Tikung dan Solokuro,” katanya. (sat)

  • Pj. Gubernur Adhy Bersama Polda Jatim Tanam Jagung Serentak di Kabupaten Blitar

    Pj. Gubernur Adhy Bersama Polda Jatim Tanam Jagung Serentak di Kabupaten Blitar

    JATIMPEDIA, Blitar  – Pemprov Jatim bersama jajaran Polda Jatim melaksanakan kegiatan Gerakan Tanam Jagung Serentak di area lahan perkebunan seluas 0,686 ha yang berada di lingkungan Polres Kabupaten Blitar, Selasa (21/1).

    Kegiatan ini sengaja dilakukan sebagai wujud mendukung program nasional gerakan tanam jagung serentak 1 juta hektar menuju Indonesia swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Penanaman jagung tersebut dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono bersama Kapolda Jatim Imam Sugianto lengkap pula bersama jajaran Kepolisian Resort (Polres) dan Forkopimda Kabupaten Blitar.

    Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Adhy menyampaikan bahwa untuk mewujudkan kemandirian pangan diperlukan kolaborasi dan aksi nyata bersama demi mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin.

    “Kami optimis kolaborasi erat yang dibangun Polri dan berbagai pemangku kepentingan dapat mempercepat terwujudnya swasembada jagung tahun 2025. Dan ini juga bentuk nyata kita mendukung ketahanan pangan dan merealisasikan Asta Cita Presiden menuju Indonesia yang mandiri dan sejahtera,” tegas Pj Gubernur Adhy.

    Untuk itu, kata Adhy, program tanam jagung serentak ini sengaja dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan perkebunan dan lahan kering di berbagai wilayah Provinsi Jawa Timur.

    Melalui gerakan ini, sambungnya, diharapkan dapat mencapai tambahan produksi jagung sebesar 25 persen dibanding kondisi saat ini. Sehingga swasembada jagung untuk mewujudkan kemandirian pangan bisa tercapai dengan baik.

    “Harapannya penanaman di lahan perkebunan dan lahan kering lainnya bisa menambah luas tanam jagung secara signifikan pada tahun 2025,” ungkapnya.

    Untuk diketahui, luas tanam jagung tahun 2024 di Jatim sebesar 1,25 Juta ha, naik 51.608 ha dibanding tahun 2023 yang sebesar 1,19 Juta ha. Dan untuk target luas tanam jagung 2025 sendiri sebesar 1,323 Juta ha.

    Adapun untuk luas tanam padi tahun 2024 sebesar 2,35 Juta Ha, hal ini juga naik sebanyak 522.439 Ha dibanding Tahun 2023, yakni sebesar 1,82 Juta Ha. Sedangkan untuk target luas tanam padi tahun 2025 sebesar 2,78 Juta Ha.

    Provinsi Jawa Timur sendiri, kata Adhy, merupakan provinsi yang menjadi produsen terbesar jagung nasional, dimana berdasarkan angka sementara BPS tahun 2024, capaian luas panen sebesar 735,054 ribu hektar.

    Dari luas panen ini, lanjut Adhy, mampu memproduksi jagung pilihan kering dengan kadar air 14 persen sebesar 4,79 juta ton. Ini menjadikan Jawa Timur berkontribusi 29,56 persen terhadap produksi jagung nasional.

    Untuk itu, secara khusus Pj Gubernur Adhy menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi, kontribusi dan kolaborasi dari pihak kepolisian, khususnya Polda Jatim dan seluruh stakeholder yang turut serta membangun Jawa Timur dan menjadikannya terus maju dan berkelanjutan.

    “Atas nama pemerintah Jawa Timur, kami menyampaikan apresiasibdan salut luar biasa, terima kasih atas dukungan dan daya gedor Polda Jatim dan jajanannya akan mempermudah Jawa Timur menjadi lumbung pangan yang tinggi,” ucapnya.

    “Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala ikhtiar kita bersama dalam mewujudkan Jawa Timur yang semakin maju dan sejahtera,” tutupnya.

    Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, Tanam Benih Jagung ini telah dimulai dan diinisiasi pada tahun 2021 di Kabupaten Blitar yang diharapkan menjadi Icon dan selaras dengan program Penanaman Jagung Serentak 1 juta hektar.

    Tanam Benih Jagung yang dilaksanakan di Mapolres Kabupaten Blitar ini sejalan dengan Astha Cita Presiden Prabowo yang fokus dalam mewujudkan ketahanan pangan dimana seluruh jajaran Polri yang bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

    Pihaknya menyebut bahwa Polri akan terus mendukung serta mendorong kepada seluruh stakeholder untuk memperkuat tata kelola, penyimpanan, penyaluran Jagung terutama pada Pasca Panen yang harus terdistribusi dengan baik.

    “Saya yakin penanaman Benih Jagung ini akan menjadi Icon dari program ketahanan nasional. Saya minta kepada seluruh pihak dan stakeholder terkait pasca panen harus jelas dan tegas sehingga Panen Raya Jagung di Jatim yang diprediksi pada Bulan Mei dapat terwujud,” katanya.

    “Terlebih hari ini juga kita melaunching bemih jagung dengan merek Bhayangkara dengan varian TKS 234, yang sudah mendapatkan sertifikasi pada tahun 2021,” pungkasnya. (ind)

  • Bupati Banyuwangi Ipuk Sebut Pentingnya Regenerasi

    Bupati Banyuwangi Ipuk Sebut Pentingnya Regenerasi

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menekankan pentingnya dukungan generasi muda, dalam mengembangkan sektor pertanian, untuk meningkatkan ketahanan pangan.

    “Saat diskusi bareng Menko Zulkifli Hasan kami sampaikan pentingnya regenerasi di sektor pertanian, karena kebutuhan pangan ini sifatnya sepanjang hayat. Diperlukan pengelolaan yang baik dan dukungan dari anak-anak muda. Regenerasi di sektor pertanian sangat penting, terutama dalam aspek riset, inovasi teknologi, hingga pemasaran digital,” ujar Ipuk, dalam laman resminya, dilansir Sabtu (18/1/2025).

    Masalah tersebut disampaikan Ipuk saat diskusi membahas ketahanan pangan bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di salah satu kantor media, di Jakarta.

    Ipuk menjelaskan berbagai program pertanian terus digulirkan, utamanya regenerasi di sektor pertanian melalui Jagoan Tani. Program ini merupakan inkubasi bisnis berbasis pertanian ini untuk anak-anak muda Banyuwangi dengan menyediakan hadiah modal usaha.

    Hasilnya Banyuwangi terus menunjukkan capaian positif dalam produksi pangan. Data Neraca Pangan Kabupaten Banyuwangi 2024 menyebut, produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 794.783 ton atau setara 508.820 ton beras, meningkat dari 788.704 ton pada 2023. Surplus beras mencapai 341.074 ton setelah kebutuhan masyarakat lokal yang sebesar 167.746 ton terpenuhi.

    “Banyuwangi memiliki lahan pertanian yang subur. Surplus beras yang kami hasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga daerah lain,” tambah Ipuk.

    Selain beras, sejumlah komoditas lain juga mencatatkan surplus. Cabai merah, misalnya, mengalami peningkatan produksi menjadi 18.111 ton, surplus sebesar 13.926 ton. Cabai rawit naik dari 15.231 ton menjadi 19.578 ton, surplus 16.055 ton.

    Selain Jagoan Tani berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian. Seperti memanfaatkan lahan non-sawah area Perhutan melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),  meningkatkan indeks tanam, menggunakan bibit unggul, serta menerapkan mekanisasi modern.

    Upaya peningkatan kesuburan tanah juga dilakukan melalui bantuan pupuk organik cair pada petani. Sepanjang 2024 sebanyak 137.130 liter pupuk organik cair telah didistribusi untuk lahan seluas 13.713 hektare. Dinas Pertanian juga aktif memberikan pelatihan pembuatan pupuk alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk bersubsidi.

    “Kami terus berupaya agar sektor pertanian Banyuwangi terus terjaga, dan menjadi salah satu penopang ekonomi daerah,” kata Ipuk.

    Sementara Menko Zulkifli Hasan menyebut Banyuwangi sebagai salah satu contoh nyata keberhasilan program ketahanan pangan. Dia menyampaikan pentingnya kemandirian pangan sebagai pilar ketahanan bangsa dan salah satu visi Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita harus mengejar kemandirian pangan, mulai dari optimalisasi lahan, menciptakan lahan baru, hingga meningkatkan pendapatan petani,” kata menteri yang akrab disapa Zulhas tersebut.

    Zulkifli juga mengatakan perlunya kolaborasi berbagai pihak, termasuk BRIN untuk riset bibit unggul. Ia memastikan  pemerintah terus mendorong pengurangan impor pangan seperti beras, jagung, gula, dan garam, dengan mempercepat produksi nasional.

    “Kemandirian pangan bukan sekadar angan, tetapi menjadi visi besar kita untuk membangun bangsa yang berdaulat sesuai dengan prinsip Pancasila dan asas kekeluargaan,” kata Zulkifli. (sat)

  • Petani Kota Madiun Dapat Alokasi Pupuk Subsidi 1.028 Ton

    Petani Kota Madiun Dapat Alokasi Pupuk Subsidi 1.028 Ton

    JATIMPEDIA, Madiun – Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat jatah atau alokasi pupuk bersubsidi 2025 yang ditetapkan pemerintah untuk petani di Kota Madiun  mencapai 1.028 ton.

    Sub Koordinator Budidaya, Sarana, dan Prasarana Pertanian DKPP Kota Madiun Irsad Dawami di Madiun, Kamis, mengatakan, jatah pupuk subsidi sebanyak 1.028 ton tersebut terinci 631 ton pupuk urea dan 397 ton NPK yang akan digunakan oleh sebanyak 1.251 petani.

    “Petani sudah dapat melakukan penyerapan pupuk subsidi sejak 1 Januari 2025. Pengajuan dilakukan melalui kelompok tani, kemudian kelompok tani mengajukan ke kios,” ujar Irsad.

    Menurut dia, jatah atau alokasi pupuk bersubsidi untuk petani tersebut menurun dari usulan kebutuhan. Adapun kebutuhan pupuk yang diusulkan meliputi 750,535 ton urea dan 684,042 ton jenis NPK untuk lahan tanam seluas 900-an hektare.

    Penurunan alokasi pupuk bersubsidi dari usulan tersebut tidak hanya terjadi di Kota Madiun saja, namun secara nasional karena kebijakan dari Kementerian Pertanian.

    Ia menambahkan, alokasi pupuk subsidi tahun ini jelas tidak mencukupi kebutuhan petani dengan lahan produktif yang ada di Kota Madiun.

    Meski begitu, Irsad optimistis bahwa jumlah pupuk subsidi akan ditambah oleh pemerintah. Hal itu sebagaimana kebijakan Presiden dan Kementerian Pertanian untuk menambah kuota pupuk subsidi.

    “Untuk pastinya menunggu pengumuman resmi dari pemerintah. Biasanya penambahan mulai bulan Mei paling cepat. Tahun kemarin Desember ada tambahan. Pemda dapat mengajukan alokasi tambahan nantinya,” katanya.

    Pihaknya meminta petani bijak dalam menggunakan pupuk subsidi. Dinas setempat juga mengajak petani untuk menggunakan pupuk organik, untuk mengurangi ketergantungan menggunakan pupuk kimia. Salah satunya dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik secara mandiri. (sat)

  • PTPN III dan SGN Dorong Swasembada Gula Nasional dengan Fokus pada Produktivitas Petani

    PTPN III dan SGN Dorong Swasembada Gula Nasional dengan Fokus pada Produktivitas Petani

    JATIMPEDIA, Mojokerto – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III dan anak perusahaannya, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), menegaskan komitmen untuk mendukung program swasembada gula nasional. Dalam hal ini, Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan pentingnya peningkatan produktivitas petani sebagai salah satu aspek utama keberhasilan swasembada.

    “Produktivitas petani harus meningkat karena berhubungan langsung dengan pendapatan mereka. Mustahil mencapai swasembada gula jika kita mengabaikan peran petani, yang merupakan bagian penting dalam ekosistem gula nasional,” ujar Mohammad Abdul Ghani.

    Ghani menjelaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah strategis dengan tidak mengimpor gula konsumsi tahun ini. Produksi gula nasional diperkirakan mencapai 2,7 hingga 2,8 juta ton, ditambah stok gula yang masih ada sebesar 1,4 juta ton. Bahkan, pada tahun depan, ada kemungkinan Indonesia tidak perlu mengimpor gula konsumsi.

    Perluasan Lahan dan Target Produksi
    Efek dari kebijakan tidak mengimpor gula ini memberikan semangat tinggi bagi para petani untuk melakukan perluasan lahan tebu. Tahun ini, PT SGN menargetkan perluasan lahan hingga 7.000 hektare, menambah total luasan lahan tebu nasional menjadi sekitar 200.000 hektare. Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menegaskan bahwa langkah ini akan mendukung upaya swasembada gula.

    Ahmad Ghani menambahkan bahwa secara nasional, luas lahan tebu mencapai 520.000 hektare. Jika setiap hektare mampu menghasilkan 10 ton gula, total produksi gula nasional dapat mencapai 5,2 juta ton. Dengan kebutuhan konsumsi gula sebesar 3 juta ton, Indonesia bahkan berpotensi mencapai swasembada gula untuk kebutuhan industri di masa depan.

    “Swasembada gula harus terwujud. Dengan semangat petani dan dukungan pemerintah, kita optimistis Indonesia bisa mencapai kemandirian di sektor gula,” pungkas Mohammad Abdul Ghani.(cin)

  • Kabupaten Situbondo Targetkan Produksi Padi 241.266 Ton

    Kabupaten Situbondo Targetkan Produksi Padi 241.266 Ton

    JATIMPEDIA, Situbondo –  Pemerintah Kabupaten Situbondo, menargetkan produksi padi tahun ini sebanyak 241.266 ton dengan lahan tanaman padi seluas 65.133 hektare (ha).

    Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo, Dadang Aries Bintoro mengaku target produksi padi GKS (gabah kering sawah) tahun ini sudah sesuai dengan rencana strategis (renstra).

    “Target produksi gabah kering sawah tahun lalu 300.551 ton. Tahun ini target kami bukan menurun, tapi lahannya sudah berkurang,” ujar Dadang Aries Bintoro, Rabu (15/1/2025).

    Selain itu, Dispertangan juga menargetkan produksi jagung tahun ini sebanyak 306.824 ton, lebih rendah dari capaian produksi tahun sebelumnya yang mencapai 341.536 ton di atas lahan seluas 61.954 hektare (ha).

    “Lahan jagung itu tersebar di 17 kecamatan dan terdapat di 136 desa/kelurahan,” imbuhnya.

    Kata Dadang, tahun 2025 Pemkab Situbondo mengupayakan menambah luasan areal tanam padi termasuk lahan kritis dan lainnya, seluas 1.778 hektare (ha) termasuk juga penambahan areal tanam jagung seluas 675 hektare (ha).

    “Kami dibantu TNI AD untuk pemambahan luas lahan padi, sedangkan untuk penambahan lahan untuk tanaman jagung kami bekerjasama dengan Polri,” kata Dadang Aries Bintoro.(sat)