Tag: #KetahananPangan

  • Stok Beras BULOG Awal Mei 2025 Tembus 3,6 Juta Ton

    Stok Beras BULOG Awal Mei 2025 Tembus 3,6 Juta Ton

    JATIMPEDIA, Jakarta – Perum BULOG berhasil menyerap lebih dari 2 juta ton setara beras dari hasil petani dalam negeri hingga awal Mei 2025.

    Pencapaian ini menunjukkan komitmen BULOG dalam mendukung petani nasional sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional.

    Dengan tambahan serapan ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog kini telah melampaui 3,6 juta ton. Jumlah stok ini merupakan pencapaian tertinggi dalam 57 tahun berdirinya BULOG. Stok tersebut siap digunakan untuk mendukung berbagai program pemerintah sesuai penugasan.

    Direktur Pengadaan Perum BULOG Prihasto Setyanto menegaskan, BULOG akan terus melanjutkan penyerapan hasil panen petani secara optimal guna memastikan harga gabah tetap menguntungkan petani, sekaligus menjaga ketersediaan beras yang cukup bagi masyarakat.

    “Sesuai dengan penugasan pemerintah, kami membeli gabah kering panen dari petani dengan harga Rp 6.500,-/kg. Melalui Tim Jemput Gabah Perum BULOG, bekerjasama dengan penyuluh pertanian dan Babinsa di lapangan, kami pastikan BULOG terus melakukan penyerapan sampai seluruh gudang penuh,” kata Prihasto di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

    Perum BULOG terus melakukan penyerapan gabah kering panen melalui petani langsung, kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Selain itu Bulog juga melakukan penyerapan beras bekerjasama dengan para penggilingan padi di seluruh Indonesia mulai dari skala penggilingan kecil hingga besar. (raf)

     

  • Maksimalkan Penyerapan Gabah, Bulog Jatim Sewa Gudang

    Maksimalkan Penyerapan Gabah, Bulog Jatim Sewa Gudang

    JATIMPEDIA, Surabaya – Perum Bulog Kanwil Jatim telah menyewa gudang dengan kapasitas tambahan berkapasitas 150.919 ton untuk menunjang gudang miliknya yang sudah mulai penuh guna memaksimalkan penyerapan gabah di petani.

    Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jatim Langgeng Wisnu di Surabaya, Jumat, mengatakan, penambahan gudang tersebut guna mendukung proses kegiatan panen gabah atau beras petani.

    “Bulog Jatim memastikan gudang tetap tersedia untuk kegiatan penyerapan gabah petani dan secara intensif menambah kapasitas gudang melalui kegiatan sewa gudang,” katanya.

    Ia mengatakan, Bulog akan terus menggencarkan serapan gabah beras petani, dengan harapan di puncak panen pada April-Mei tahun ini harga gabah di tingkat petani terjaga sesuai harga pembelian pemerintah minimal sebesar Rp6.500 per kilogram.

    “Target pengadaan setara beras untuk Provinsi Jawa Timur sebanyak 593.000 ton, telah terealisasi serapan gabah mencapai 203.392 ton dan pengadaan beras mencapai 294.112 ton, sehingga pencapaian target 361.904 ton setara beras,” katanya.

    Ia mengatakan, tingginya angka penyerapan Bulog Jawa Timur yang rata-rata mencapai 10.000 ton per hari, menyebabkan stok yang tersimpan di gudang saat ini sebanyak 752 ribu ton sehingga beberapa gudang di Provinsi Jatim telah penuh.

    “Dengan penambahan kapasitas gudang ini , diharapkan Perum Bulog selalu siap menerima gabah beras petani di wilayah Provinsi Jawa Timur, sehingga harga gabah atau beras petani ketika panen dapat dijaga sesuai dengan HPP yang ditetapkan pemerintah,” tuturnya. (cin)

  • SGN dan BRIN Jalin Kolaborasi Riset Menuju Swasembada Gula Nasional 

    SGN dan BRIN Jalin Kolaborasi Riset Menuju Swasembada Gula Nasional 

    JATIMPEDIA, Jakarta Dalam rangka memperkuat kolaborasi strategis antara dunia industri dan lembaga penelitian nasional, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Kantor Pusat BRIN, Gedung BJ Habibie, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

    Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak awal sinergi yang mendalam antara kedua institusi dalam mempercepat terwujudnya swasembada gula nasional melalui pemanfaatan riset dan inovasi dari hulu hingga hilir.

    Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, didampingi oleh SEVP Strategic Business Dimas Eko Prasetyo, serta Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Aditya Yoga Kusuma. Dari pihak BRIN, hadir Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Dr. R. Hendrian, M.Sc, serta Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri, Dr. Dipl. Ing. Mulyadi Sinung Harjono, M.T., bersama para Kepala Organisasi Riset di bawah naungan BRIN.

    Dalam sambutannya, Mahmudi, Direktur Utama SGN, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan wujud keseriusan perusahaan dalam memperkuat landasan inovasi di sektor industri gula nasional.

    “Research & Development merupakan fondasi penting dalam pengembangan SGN sebagai perusahaan yang adaptif, tangguh, dan berdaya saing. Kerja sama dengan BRIN akan membuka ruang terciptanya ekosistem riset yang progresif, mulai dari riset on farm, rekayasa genetika tebu, hingga pengembangan produk hilir dan energi terbarukan. Ini adalah langkah strategis membangun jembatan yang kokoh antara industri dan pemerintah,” tegas Mahmudi.

    Lebih lanjut, Mahmudi menekankan pentingnya pendekatan ilmiah dan kolaboratif untuk menjawab tantangan industri gula yang kompleks dan dinamis.

    “Kami percaya bahwa keberhasilan industri gula ke depan sangat bergantung pada bagaimana kita mengintegrasikan pengetahuan ilmiah dengan praktik industri. Inilah yang menjadi alasan utama kami menggandeng BRIN,” tambahnya.

    BRIN sendiri menegaskan kesiapannya mendukung kemajuan industri gula melalui pendekatan multidisipliner dan integratif.

    “BRIN memiliki kapabilitas riset komprehensif yang mencakup aspek teknis pertanian, rekayasa proses, sosial-ekonomi, hingga pemanfaatan teknologi berkelanjutan. Dengan kerja sama ini, kami membuka akses fasilitas laboratorium dan sumber daya yang dimiliki BRIN untuk mendukung agenda besar menuju swasembada gula nasional,” ujar Dr. R. Hendrian, M.Sc, Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN.

    Ia juga menambahkan bahwa kemitraan dengan industri seperti SGN merupakan contoh ideal dari pemanfaatan hasil riset untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Kami berharap kerja sama ini tidak hanya menghasilkan inovasi teknologi, tetapi juga memperkuat peran riset dalam pengambilan kebijakan berbasis data dan bukti ilmiah,” tutup Hendrian.

    Nota kesepahaman ini mencakup ruang lingkup kerja sama dalam pengembangan inovasi pertanian berbasis teknologi, efisiensi produksi gula, penguatan ketahanan pangan, pemanfaatan sumber daya hayati, serta hilirisasi hasil riset ke industri.

    Kedua belah pihak berharap kerja sama ini dapat memberikan kontribusi konkret dalam menjawab tantangan industri gula nasional yang semakin kompleks, sekaligus mempercepat transformasi berbasis riset dan inovasi.(raf)

  • BRI Gresik dan Legislator DPR Salurkan 2.000 Paket Sembako untuk Warga Manyar

    BRI Gresik dan Legislator DPR Salurkan 2.000 Paket Sembako untuk Warga Manyar

    JATIMPEDIA, Gresik – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan komitmen nyata terhadap kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran program Corporate Social Responsibility (CSR). Kali ini, BRI bekerja sama dengan anggota DPR RI Komisi XI, Thoriq Majiddanor, menyerahkan bantuan berupa 2.000 paket sembako kepada masyarakat Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

    Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Yayasan Ar Rohmah, Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Perwakilan BRI Cabang Gresik, Adji Wibowo.

    Dalam sambutannya menyatakan, Adji mengatakan program CSR berupa bantuan sembako ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial BRI dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya warga kurang mampu.

    “BRI hadir tidak hanya untuk mendukung perekonomian masyarakat melalui layanan perbankan, tapi juga untuk memberikan manfaat nyata yang berdampak langsung kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.

    Ia menambahkan, kolaborasi dengan legislatif yang membidangi keuangan dan ekonomi, menjadi bentuk sinergi positif antara BUMN dan legislatif dalam merespons kebutuhan masyarakat di daerah.

    Sementara itu, Siti Rohimah salah satu penerima bantuan menyambut baik inisiatif BRI dalam memperkuat kesejahteraan rakyat melalui kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil.

    “Kami berterimakasih kepada BRI yang menunjukkan kepeduliannya melalui program sosial seperti ini,” ujarnya.

    Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan saat ini.

    Hal yang sama juha disampaikan, pengurus Yayasan Ar Rohmah menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan, dan berharap langkah positif ini terus berlanjut untuk kesejahteraan masyarakat di Manyar dan sekitarnya. (cin)

  • Kontribusi Laju Tanam Padi Jatim Terbesar di Indonesia,  Sumbang 25% Luas Nasional

    Kontribusi Laju Tanam Padi Jatim Terbesar di Indonesia, Sumbang 25% Luas Nasional

    JATIMPEDIA, Surabaya – Kontribusi laju tanam padi di Jawa Timur (Jatim) menyumbang 25 persen atau setara seperempat luas tanam nasional pada April tahun ini. Hal ini tentunya menjadi wujud nyata komitmen Pemprov Jatim dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

    Secara rinci, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan berdasarkan data Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, gerakan tanam serentak padi di Bulan April telah mencapai realisasi 924.989 hektare di seluruh Indonesia. Sedangkan total tanam padi Jatim mencapai 227.802 hektare sejak awal April hingga 22 April.

    “Artinya jika dilihat prosentase tanam padi Jatim berkontribusi cukup besar terhadap capaian nasional,” kata Gubernur Khofifah di Surabaya, Kamis (24/4).

    Berdasarkan data BPS RI per 8 April 25, luas panen Provinsi Jawa Timur Januari – Mei 2025 diprediksi mencapai 964.768 hektare. Sementara luas panen tahun 2024 Januari – Mei mencapai sebesar 859.957 hektare.

    “Artinya ada kenaikan lebih tinggi 104.811 Ha atau sekitar 12,19% dari tahun 2024 di bulan yang sama,” tegasnya.

    “Luas Panen ini menjadi yang terbesar dibanding 2 Provinsi terbesar penghasil padi, yaitu Jawa Tengah sebesar 811.994 Ha dan Jawa Barat sebesar 753.287 Ha,” imbuhnya.

    Di sisi lain, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa kemarin telah dilaksanakan kegiatan tanam serentak nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Kegiatan ini dilaksanakan simultan di 14 provinsi secara daring.

    “Dan Desa Purwosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo, menjadi titik pusat acara tanam serentak di Jawa Timur,” ucapnya.

    Dalam kesempatan yang sama di Desa Purwosari juga dilaksanakan penanaman padi dengan menggunakan dua metode. Yakni metode manual dan metode penggunaan transplanter.

    Gubernur Khofifah juga tengah fokus mengawal komitmen Pemprov Jawa Timur dalam menyukseskan target nasional produksi padi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Upaya – upaya tersebut di antaranya dengan mendorong percepatan tanam demi memanfaatkan musim hujan yang masih berlangsung.

    “Jika percepatan tanam dilakukan maka akan dapat membantu meningkatkan produksi, efisiensi, dan pendapatan petani, serta meningkatkan ketahanan pangan nasional,” katanya.

    Lebih lanjut ia mengatakan bahwa percepatan tanam dicapai dengan melancarkan proses panen, melaksanakan koordinasi penyerapan gabah oleh Bulog pada harga Rp6500/kg, dan secara paralel mendorong ketersediaan bibit dan pelaksanaan penyemaian luar lahan.

    “Metode penyemaian luar lahan turut diterapkan pada kegiatan tanam serentak di Ponorogo, dimana tanaman padi sudah tumbuh di media tanam dan sudah berusia sekitar 2 minggu saat ditanam di lahan sawah,” terangnya.

    Oleh sebab itu Gubernur Khofifah berharap tingginya kontribusi Jatim dalam laju tanam padi akan menjadi pemantik bagi semua pihak terutama petani Jawa Timur untuk semakin meningkatkan produktivitasnya. Juga terus berupaya dalam mengembangkan inovasi – inovasi di sektor pertanian dan ketahanan pangan.

    “Kembali kami bersyukur bahwa Jawa Timur menjadi provinsi dengan laju tanam padi tertinggi nasional harapannya ini bisa menjadi faktor yang mendorong peningkatan produktivitas di sektor pertanian” harapnya.

    “Dan muaranya adalah kontribusi Jatim untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional,” pungkasnya. (ind)

  • Penanaman Padi di Area Sekitar Waduk Nipah Dimaksimalkan

    Penanaman Padi di Area Sekitar Waduk Nipah Dimaksimalkan

    JATIMPEDIA, Sampang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang menginstruksikan kepada para petani di wilayah itu agar mengoptimalkan penanaman padi dan jagung di sekitar Waduk Nipah guna meningkatkan produksi pangan pada musim tanam tahun ini.

    “Langkah ini juga sebagai upaya Pemkab Sampang dalam mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang pangan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) Sampang Suyono di Sampang, Jawa Timur, Sabtu.

    Ia menjelaskan, Waduk Nipah merupakan salah satu waduk yang ada di Kabupaten Sampang yang sudah beroperasi sejak diresmikan Joko Widodo pada 19 Maret 2016. Waduk ini mampu mengaliri 1.150 hektare sawah teknis yang ada di sekitarnya.

    Bahkan, sambung dia, Kabupaten Sampang telah dinyatakan siap menjadi salah satu daerah penopang stok pangan nasional di Provinsi Jawa Timur.

    “Karena itu, kami mendorong para petani yang memiliki lahan di sekitar waduk tersebut untuk mengoptimalkan penanaman, baik padi maupun jagung,” katanya.

    Waduk Nipah terletak di Desa Montor, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. Proyek pembangunan waduk tersebut sejak Era Orde Baru dan sempat diwarnai aksi penolakan oleh sebagian warga, akan tetapi kini waduk tersebut sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

    Beroperasinya Waduk Nipah ini diharapkan memiliki dampak yang baik bagi masyarakat Madura. Dampak baik tersebut sifatnya jangka panjang.

    Lahan produktif 1.150 hektare yang teraliri irigasi itu, sambung Suyono, kini telah ditingkatkan statusnya menjadi sawah teknis. Dengan rincian, 925 hektare merupakan sawah baru sebagai pengembangan sawah tadah hujan, sisanya merupakan daerah irigasi (DI).

    Menurut data yang dirilis Pemkab Sampang, di Desa Montor luas lahan mencapai 225 hektare. Merupakan sawah eksisting yang akan mampu meningkatkan produksi padi hingga 7 ton per hektare.

    Secara administrasi, jaringan irigasi Nipah berada di delapan desa, tujuh desa di Kecamatan Banyuates dan satu desa di Kecamatan Ketapang, meliputi jaringan Nipah kiri sebanyak empat desa yakni Desa Tebanah, Montor, Batioh, dan Masaran Kecamatan Banyuates.

    Jaringan Nipah kanan sebanyak empat desa yakni Desa Tebanah, Glagah, dan Nepah Kecamatan Banyuates serta Desa Banyusokah Kecamatan Ketapang. Sementara untuk bangunan utama waduk berada di Desa Montor.

    Waduk Nipah menggunakan sistem jaringan irigasi, yakni memanfaatkan aliran air dari bendungan Montor dan bendungan Tebanah yang bersumber dari Bendungan Nipah di Kali Nipah.

    Jaringan ini membentuk saluran primer dan beberapa saluran sekunder yang mengairi petak tersier 1.150 hektar, yakni saluran sekunder Nipah kanan 412 hektar, saluran sekunder Nipah kiri 593 hektar, saluran Montor kanan 69 hektar serta saluran Montor kiri seluas 75 hektar.

    Kini, waduk tersebut juga telah menjadi pusat konservasi sumber daya air serta sebagai daerah wisata dan perikanan ikan tebar.

    Waduk ini, merupakan yang pertama dan terbesar di Pulau Madura dan pembangunannya dimulai tahun 1973 dengan meminta restu kepada sejumlah ulama dan tokoh masyarakat.(sat)

     

  • Menteri Imipas Panen Perdana di Lapas Nusakambangan

    Menteri Imipas Panen Perdana di Lapas Nusakambangan

    JATIMPEDIA, Cilacap – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, mengawali program ketahanan pangan di Nusakambangan dengan panen perdana padi di Lapas Terbuka. “Produk ketahanan pangan ini membantu memenuhi kebutuhan makan lapas serta pasar umum,” ucap Agus saat panen.

    Lanjut ke ladang jagung seluas 6,2 hektar di Lapas Gladakan, ia melihat hasil pertanian yang juga mendukung pakan ayam petelur. “Rata-rata produksi telur kini mencapai 1.400 butir per hari,” katanya.

    Selain jagung, sayur mayur, cabai, tomat, dan timun juga dipanen. Program ini tak hanya untuk ketahanan pangan, tetapi juga pemberdayaan warga binaan.

    Agus menegaskan bahwa kegiatan ini memberikan keterampilan yang bisa digunakan setelah mereka bebas. “Kami ingin warga binaan berperan positif dalam pembangunan negara,” katanya.

    Salah seorang warga binaan, yang bekerja di ladang jagung, mengaku senang. “Saya belajar bertani dan mendapat bayaran. Rencananya, saya akan bertani setelah bebas,” ujarnya.

    Sekitar 200 warga binaan terlibat dalam program ini, yang merupakan bagian dari tahap asimilasi dan pengawasan Tim Pengamat Pemasyarakatan. Selain pertanian, pulau Nusakambangan juga tengah mengembangkan sektor lain seperti peternakan dan budidaya udang vaname di 61,5 hektar. Agus berharap Nusakambangan dapat menjadi lumbung ketahanan pangan nasional.

    Program ini didukung oleh banyak pihak, termasuk Bank Rakyat Indonesia (BRI), PLTU, serta berbagai perusahaan dan yayasan. Agus juga meresmikan Trainning Center sebagai pusat pelatihan pegawai pemasyarakatan bekerja sama dengan Yayasan Penerima Internasional Indonesia (YPII).(raf)

  • Pemprov Jatim dan Kementerian PU Perkuat Infrastruktur Irigasi Wujudkan Kedaulatan Pangan

    Pemprov Jatim dan Kementerian PU Perkuat Infrastruktur Irigasi Wujudkan Kedaulatan Pangan

    JATIMPEDIA, Jakarta – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi respons cepat Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo beserta jajarannya dalam memberikan dukungan konkret agar target produksi gabah bisa tercapai.

    “Kami membutuhkan dukungan dari Kementerian PU untuk mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan mengembangkan saluran baru yang dibutuhkan petani,” ungkap Khofifah saat pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Kantor Kementrian PU RI Jakarta, Senin (14/4).

    Menurutnya, kebutuhan irigasi tersebut tentunya untuk pengairan sawah, khususnya sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan adalah sawah yang pengairannya sangat bergantung pada air hujan. Lahan ini umumnya memiliki keterbatasan air dan berisiko kekeringan.

    “Lahan sawah tadah hujan merupakan lumbung padi kedua setelah lahan irigasi dan berperan penting dalam ketahanan pangan, terutama di daerah yang bergantung pada curah hujan. Sehingga dukungan untuk teknologi irigasi sawah tadah hujan sangat membantu,” katanya.

    Untuk itu, Khofifah menegaskan bahwa Provinsi Jawa Timur siap mendukung program swasembada pangan nasional Presiden RI, Prabowo Subianto.

    Kesiapan Jatim dalam mewujudkan swasembada pangan, kata Khofifah, sudah terbukti nyata. Tercatat, selama 5 tahun berturut, dari 2020 – 2024 secara konsisten menjadi provinsi penghasil beras tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi beras di Jatim pada 2024 mencapai 5,4 juta ton.

    “Insya Allah, Jatim siap untuk mendukung semangat dan upaya untuk swasembada pangan nasional terutama beras. Sejauh ini Jatim surplus untuk beras,” ujar Khofifah.

    “Bahkan kita konsisten menjadi provinsi penghasil beras tertinggi secara nasional lima tahun berturut-turut. Tahun 2020 Jatim memproduksi beras sebesar 5,74 juta ton, tahun 2021 sebesar 5,65 juta ton, tahun 2022 sebesar 5,5 juta ton dan tahun 2023 sebesar 5,61 juta ton,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa besarnya produktivitas beras di Jatim didukung oleh banyak upaya, mulai dari penggunaan teknologi pertanian, seperti transplanter, traktor modern dan combine harvester yang mampu mengurangi kehilangan saat pengolahan gabah.

    Selain itu, juga didukung dengan optimalisasi sistem irigasi serta inovasi sistem pertanian yang banyak dikembangkan di Jatim.

    “Irigasi yang baik dan inovasi sistem pertanian terus kita dorong sebagaimana amanat bapak Presiden Prabowo dalam Inpres nomor 2 tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi menjadi dasar kuat untuk mendukung daerah mencapai swasembada pangan,” ungkapnya.

    Sementara itu, Menteri PU, Dody Hanggodo mengatakan, pemerintah pusat akan turut membantu peningkatan produktivitas beras di Jatim untuk mewujudkan swasembada pangan. Yakni dengan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi di Jatim.

    Menurutnya infrastruktur irigasi merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi, yang berperan penting dalam target produksi Gabah Kering Panen (GKP) Jatim sebesar 12,6 juta ton pada 2025.

    “Oleh karena itu, Kementerian PU siap mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar, khususnya untuk sumber daya air yang menunjang pertanian,” pungkasnya.

    Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Pulau Bawean di Kabupaten Gresik.

    “Dari total 4.000 hektare lahan pertanian di Bawean, sebanyak 75 persen masih mengandalkan air hujan. Kami sangat berharap Kementerian PU bisa segera membangun jaringan irigasi permanen agar produksi pangan lebih stabil,” katanya.

    Begitu pula dengan Bupati Malang, Sanusi, yang meminta bantuan Kementerian PU dalam memperbaiki infrastruktur irigasi yang rusak akibat bencana alam.

    “Produksi pertanian kami menurun signifikan karena hanya bisa sekali panen dalam setahun. Banyak tanggul dan bendungan rusak akibat banjir sehingga membutuhkan perhatian khusus dari pusat,” ujar Sanusi.

    Dalam pertemuan ini turut dihadiri, Sekretaris Daerah Jawa Timur Adhy Karyono, Bupati Malang Sanusi, Bupati Bojonegoro Setyo Wahyono, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Lumajang Indah Amperawati, Bupati Pamekasan Kholilurrahman.

    Kemudian Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Bupati Jombang Warsubi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Edy Tambeng Widjaja, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono, serta Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur Baju Trihaksoro. (ind)

  • Perpadi Jombang Dukung Serapan Gabah Sesuai HPP

    Perpadi Jombang Dukung Serapan Gabah Sesuai HPP

    JATIMPEDIA, Jombang – Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Kabupaten Jombang, menyatakan dukungan terhadap langkah Perum BULOG dalam menyerap gabah petani dengan harga sesuai ketetapan pemerintah (HPP) tahun 2025, yakni Rp 6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP).

    Ketua Perpadi Jombang, Mochamad Soleh, menegaskan, bahwa pihaknya berkolaborasi dengan BULOG Kantor Cabang Mojokerto guna memastikan petani dapat menjual hasil panennya langsung ke BULOG tanpa harus melewati tengkulak yang kerap menawarkan harga lebih rendah.

    “Kami ingin petani mendapatkan harga yang layak dan tidak merugi akibat permainan harga tengkulak,” ujar Mochamad Soleh, Rabu (2/4/2025).

    Sementara itu, BULOG Kantor Cabang Mojokerto telah mengedukasi petani mengenai program penyerapan gabah dengan harga sesuai ketentuan pemerintah. Dalam upaya ini, BULOG bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kodim, Koramil, Babinsa, Dinas Pertanian, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di wilayah Jombang.

    Berdasarkan data hingga (29/3/2025), BULOG Kancab Mojokerto telah menyerap sekitar 15.795 ton gabah dan beras petani, menjadikannya sebagai salah satu cabang dengan capaian tertinggi di Jawa Timur.

    Muhammad Husin, selaku Pimpinan Cabang BULOG, Mojokerto, mengungkapkan bahwa angka tersebut diperoleh dari tiga wilayah yang berada dalam cakupan cabangnya, yakni Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto.

    “Saat ini, rata-rata serapan gabah mencapai 600-800 ton per hari, dengan Kabupaten Jombang menyumbang sekitar 350-400 ton per hari,” ujar Husin.

    Ia menambahkan bahwa jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan berlanjutnya panen raya di berbagai wilayah. Hingga saat ini, BULOG masih aktif menyerap gabah dari para petani di Jombang.

    Husin juga menekankan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kerja sama antara berbagai pihak. Oleh karena itu, ia menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terjalin. “Kami bersama Kodim, Koramil, Babinsa, Dinas Pertanian, PPL, serta Perpadi Jombang terus melakukan pemantauan dan penyerapan gabah, bahkan hingga malam hari setelah panen selesai,” katanya. (sat)

  • Petrokimia Gresik Siapkan 431.852 Ton Pupuk Bersubsidi untuk Lebaran dan Musim Tanam

    Petrokimia Gresik Siapkan 431.852 Ton Pupuk Bersubsidi untuk Lebaran dan Musim Tanam

    JATIMPEDIA, Gresik – Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, menyiapkan stok pupuk bersubsidi nasional sebanyak 431.852 ton per 25 Maret 2025. Persediaan ini dipastikan mencukupi kebutuhan petani selama libur Lebaran dan menyambut musim tanam April 2025.

    “Dengan stok ini, kebutuhan pupuk petani tetap terpenuhi meskipun memasuki Hari Raya. Kami akan memastikan ketersediaan pupuk optimal menyambut musim tanam kedua 2025,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, di Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/3/2025).

    Stok tersebut terdiri dari pupuk Urea 68.314 ton, NPK 347.756 ton, dan pupuk Organik 15.782 ton, sesuai atau bahkan melebihi ketentuan minimum pemerintah. Distribusi pupuk juga telah dipersiapkan dengan baik agar tetap berjalan lancar selama libur Lebaran dan musim tanam.

    Dwi Satriyo menegaskan bahwa kebijakan pembatasan angkutan barang saat mudik tidak akan mempengaruhi distribusi pupuk bersubsidi. Sebagai kebutuhan pokok, pupuk dikecualikan dari pembatasan operasional angkutan barang, sehingga truk pengangkut pupuk tetap dapat beroperasi normal ke berbagai daerah di Indonesia.

    Ia juga memastikan petani tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pupuk selama libur Lebaran dan mendorong mereka untuk mengoptimalkan stok yang telah disiapkan guna meningkatkan hasil panen demi mendukung ketahanan pangan nasional. Penebusan pupuk pun kini lebih mudah, cukup dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    “Stok pupuk bersubsidi siap didistribusikan ke kios-kios, dan petani terdaftar sudah bisa melakukan penebusan sesuai alokasi,” pungkasnya.(sat)