Tag: #KetahananPangan

  • Perkuat Ketahanan Pangan,  Bapanas Usulkan Anggaran Rp 16,10 Triliun

    Perkuat Ketahanan Pangan, Bapanas Usulkan Anggaran Rp 16,10 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan anggaran sebesar Rp 16,10 triliun di tahun 2026 guna memperkuat ketahanan pangan.

    Usulan dana belasan triliun itu juga untuk memastikan program bantuan pangan nasional serta stabilisasi harga berjalan lebih terencana.

    “Usulan tersebut mencakup tambahan anggaran Rp 16,02 triliun dari pagu indikatif yang telah ditetapkan di tahun 2026 sebesar Rp 79.425.015.000,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dikonfirmasi di Jakarta.

    Dia menegaskan pentingnya penganggaran sejak awal tahun agar pelaksanaan program tidak lagi bersifat reaktif.

    Usulan anggaran itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI di Jakarta, Kamis (10/7/2025).

    Selama ini, pengajuan anggaran untuk program bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kerap dilakukan setelah kondisi di lapangan terjadi sehingga membutuhkan waktu dalam proses eksekusinya.

    “Idealnya program seperti SPHP ini sudah dianggarkan dari awal. Misalnya, berapa stok beras Bulog atau Cadangan Beras Pemerintah yang bisa langsung dikeluarkan,” jelas Arief.

    Arief mengungkapkan untuk kebutuhan stabilisasi harga dibutuhkan sekitar 1,5 juta ton beras per tahun.

    Sementara untuk bantuan pangan, kebutuhan per bulan bisa mencapai 180.000 ton, sehingga perencanaan yang matang sangat dibutuhkan.

    Menurutnya, dengan anggaran yang disusun dari awal intervensi bisa dilakukan lebih cepat.

    Misalnya, lanjut Arief, harga naik lebih dari 10 persen selama tujuh hari, Bulog bisa langsung bergerak tanpa menunggu persetujuan tambahan anggaran.

    “Tugas kami menyampaikan usulan terbaik. Jika nantinya ada kebijakan lain yang lebih prioritas, kami akan ikut. Tapi setidaknya, sudah kami sampaikan ke Kementerian Keuangan, DPR, dan Menko Pangan,” tambahnya. (raf)

  • Lapas Bojonegoro Gelar Panen Raya SAE Produktif

    Lapas Bojonegoro Gelar Panen Raya SAE Produktif

    JATIMPEDIA, Bojonegoro – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bojonegoro menggelar panen raya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono, sebagai bentuk dukungan terhadap program pembinaan kemandirian warga binaan.

    Panen raya ini merupakan bagian dari penguatan program pemasyarakatan produktif yang menggabungkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Kegiatan dilaksanakan di lahan SAE seluas 23,7 hektar milik Lapas Bojonegoro—yang tercatat sebagai lahan pembinaan terbesar di Jawa Timur.

    Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Kadiyono bahkan turut mengoperasikan langsung alat penggiling padi di tengah sawah, sebagai simbol keterlibatan aktif pimpinan dalam membina warga binaan. Aksi tersebut mendapat apresiasi dari peserta yang hadir, termasuk jajaran pemasyarakatan dari tingkat pusat hingga daerah.

    “Kami ingin menunjukkan bahwa pembinaan di dalam lapas bukan hanya soal keamanan, tetapi juga tentang produktivitas, keterampilan, dan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Kadiyono dalam sambutannya.

    Kegiatan panen raya kali ini mencakup hasil pertanian padi, jagung, ubi, serta penebaran benih ikan nila. Seluruh kegiatan dilakukan oleh warga binaan yang tergabung dalam program SAE, dengan pendampingan petugas pemasyarakatan dan tenaga ahli.

    Kalapas Bojonegoro, Hari Winarca, menyampaikan bahwa keberhasilan program ini berkat kerja sama antara petugas, warga binaan, dan dukungan dari Kantor Wilayah Ditjenpas Jatim. “Kami terus mendorong warga binaan agar memiliki keterampilan dan produktivitas, sehingga siap kembali ke masyarakat dengan bekal yang cukup,” jelasnya.

    Selain memberi manfaat bagi warga binaan, program SAE juga melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja harian, sehingga memberikan dampak ekonomi langsung bagi lingkungan sekitar lapas.

    Panen raya ini menjadi bukti bahwa pemasyarakatan dapat menjadi bagian dari solusi ketahanan pangan nasional, sekaligus membuka ruang bagi kolaborasi antara lembaga, warga binaan, dan masyarakat.

    Dengan mengusung semangat “Pemasyarakatan PASTI Bermanfaat”, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi satuan kerja pemasyarakatan lainnya dalam mengembangkan program pembinaan yang berkelanjutan dan inklusif.(sat)

     

  • Forkopimda Malang Serahkan Alsintan dan Benih Pertanian

    Forkopimda Malang Serahkan Alsintan dan Benih Pertanian

    JATIMPEDIA, Malang – Forkopimda Kota Malang mendukung ketahanan pangan nasional dengan menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dan benih kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari empat kecamatan.

    Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Wakapolresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin bersama Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan unsur Forkopimda lainnya. Mereka juga melakukan penanaman cabai bersama petani sebagai bentuk dukungan dari hulu ke hilir dalam sektor pertanian.

    “Polresta Malang Kota siap mendukung program pemerintah pusat maupun daerah dalam menjaga ketahanan pangan dan membantu swadaya masyarakat tani,” ujar AKBP Oskar, Kamis (19/6/2026).

    Bantuan yang disalurkan meliputi satu unit combine harvester senilai Rp500 juta dari Kementerian Pertanian RI, serta benih dan alsintan lainnya dari Pemkot Malang melalui APBD. Alsintan tersebut akan dimanfaatkan secara bergilir oleh 20 Gapoktan aktif di Kedungkandang, Lowokwaru, Sukun, dan Blimbing.

    Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan, bantuan ini menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas produksi pertanian Kota Malang yang rata-rata mencapai 15.000 ton per tahun. Ia menegaskan bahwa sektor pertanian tetap menjadi perhatian meski berada di wilayah urban.

    “Kami berharap para petani semakin semangat dan hasil panen meningkat. Ini bukti bahwa pertanian tetap menjadi sektor penting bagi Kota Malang,” ungkap Wahyu.

    Sinergi antara Polri, Pemkot, dan petani ini diharapkan mampu mendorong pertanian modern yang lebih efisien dan produktif, serta memperkuat ketahanan pangan daerah.(sat)

  • Bulog Jatim Sukses Lampaui Target Serap Beras Petani

    Bulog Jatim Sukses Lampaui Target Serap Beras Petani

    JATIMPEDIA, Surabaya – Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur berhasil melampaui target penyerapan beras petani sebagai komitmen kuat dalam menjaga ketersediaan pangan di tingkat daerah maupun nasional.

    Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jawa Timur Langgeng Wisnu di Kota Surabaya, Jumat, menyampaikan, hingga hari ini capaian kinerja penyerapan beras Perum Bulog Jawa Timur sudah melampaui target yaitu 580 ribu ton dari target 579 ribu ton setara beras.

    “Jumlah tersebut sudah melampaui 100 persen persen dari target yang telah ditetapkan,” katanya pada rapat kerja bersama Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur di Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur.

    Pria yang akrab dipanggil Langgeng ini mengatakan realisasi pengadaan ini menjadikan Kanwil Jatim sebagai penyumbang tertinggi penyerapan beras secara nasional yaitu sebesar 23 persen dari total pengadaan beras Perum Bulog di seluruh Indonesia yang telah mencapai 2,5 juta ton.

    “Capaian pengadaan beras tahun 2025 merupakan capaian Perum Bulog Jawa Timur tertinggi selama 10 tahun terakhir. Bahkan, jika dibandingkan dengan tahun 2024 penyerapan Bulog Kanwil Jawa Timur naik 600 persen atau masih bisa lebih sampai dengan akhir tahun nanti,” katanya.

    Capaian penyerapan ini, lanjut dia, merupakan wujud nyata dari program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Selain itu, prestasi ini tidak lepas dari dukungan dan kerja keras semua pihak mulai dari TNI/Polri, pemerintah daerah, Babinsa, PPL, petani, penggilingan padi serta tentunya tim jemput gabah beras Perum Bulog yang telah bekerja tanpa henti selama masa panen raya,” katanya.

    Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Anik Maslachah turut memberikan apresiasi tinggi kepada Perum Bulog Kanwil Jawa Timur karena kinerja penyerapan beras ini sangat baik.

    “Sehingga mampu menjaga stabilitas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah yang telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram dan mampu menyumbangkan 23 persen dari total pengadaan secara nasional,” katanya. (eka)

  • Mentan Tinjau PG Djatiroto, Optimis Swasembada Gula Tercapai

    JATIMPEDIA, Lumajang –  Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. H. Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kegiatan tersebut dalam rangka memperkuat komitmen pemerintah menuju swasembada gula dan ketahanan energi nasional.

    Kunjungan ini dipusatkan di Kebun HGU Pg Jatiroto atau kebun dengan produktivitas tebu unggul mencapai 240 ton per hektar, yang terletak di wilayah Lumajang Raya, Jatiroto.

    Turut mendampingi Menteri Pertanian dalam agenda strategis yakni Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Wakil Gubernur Jawa Timur, Bupati Lumajang, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, dan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.

    Kegiatan diawali dengan pemaparan panel oleh Direktur Utama PT SGN mengenai roadmap pengembangan kebun tebu berbasis teknologi dan keberlanjutan, serta kontribusi nyata sektor perkebunan terhadap target swasembada gula nasional. Setelah itu, Menteri Pertanian melaksanakan panen dan tanam tebu secara simbolis di areal kebun HGU Pg Jatiroto, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pertanian tebu produktivitas tinggi dan peningkatan indeks pertanaman nasional.

    Menteri Pertanian RI Amran menekankan urgensi swasembada gula demi ketahanan pangan Indonesia. “Iklim ekstrem tahun lalu memukul Indonesia hingga defisit. Tidak ada negara bisa bertahan apabila pangan bermasalah, ” kata dia.

    “Hari ini jadi milestone, tonggak sejarah dari kebangkitan tebu gula Indonesia. Kami ingin ubah wajah perkebunan Indonesia, tidak ada alasan untuk tidak bangkit dan harus bangkit eksponensial” tegas Mentan.

    Sementara itu, Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mohammad Abdul Ghani menyampaikan pentingnya peran petani dalam sistem produksi tebu nasional. Ia menekankan di Jawa Timur 90% pasokan tebu berasal dari tebu rakyat, sehingga peningkatan produktivitas petani menjadi kunci utama swasembada.

    “Kami menargetkan peningkatan produktivitas tebu petani dari 5 ton menjadi 8 ton gula per hektare pada 2029. Jika ini tercapai, harga gula petani bisa bersaing dengan gula impor,” jelas Ghani.

    “Kami sangat concern terhadap petani. Untuk itu, kami mohon dukungan Bapak Menteri, khususnya dalam hal subsidi pupuk. Dengan dukungan itu, dalam empat tahun ke depan Indonesia bisa swasembada gula konsumsi dan industri. Potensi penghematan APBN bahkan bisa mencapai Rp35–45 triliun,” tambahnya.

    Di tempat yang sama, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan komitmen penuh Pemprov Jatim dalam mendukung program nasional swasembada gula.

    Dia menyampaikan, Jawa Timur saat ini menyumbang 55 persen dari total produksi gula nasional dengan luas tanam mencapai 49 persen dari total nasional. Dalam mendorong percepatan swasembada gula, kata Emil, telah meluncurkan program KUR khusus (KURsus) petani tebu dengan suku bunga tetap 6 persen.Program ini ditujukan untuk memfasilitasi peremajaan kebun (> 25 tahun) dan adopsi varietas unggul yang berpotensi menaikkan rendemen gula per ton tebu dari rata-rata 7 persen menjadi 8 – 9 persen.

    Melalui kerja sama solid antara pemerintah dan BUMN, termasuk PTPN Group dan PT SGN, transformasi pertanian tebu nasional diharapkan terus bergerak ke arah yang lebih produktif, berkelanjutan, dan menyejahterakan. (cin)

  • Kabupaten Mojokerto Siap Dukung Swasembada Pangan

    Kabupaten Mojokerto Siap Dukung Swasembada Pangan

    JATIMPEDIA, Mojokerto – Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian menyatakan bahwa Pemkab Mojokerto siap mendukung usaha swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada acara Rembuk Tani bersama Wakil Menteri BUMN, Minggu.

    “Kami atas nama Pemkab Mojokerto akan terus berkomitmen dan terus mendukung dalam upaya swasembada pangan, yang merupakan ASTA CITA dari Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Wakil Bupati Mojokerto, Jawa Timur Muhammad Rizal Octavian pada kegiatan tersebut di Desa Bicak, Kecamatan Trowulan.

    Ia mengatakan sektor pertanian Kabupaten Mojokerto sendiri berhasil meraih hasil positif pada produktivitas padi di tahun 2023-2024, yang mencapai angka 318.065 ton gabah kering panen (GKP).

    “Peningkatan produksi padi tahun 2023 dan tahun 2024 di Kabupaten Mojokerto menunjukkan tren positif, pada tahun 2024 produksi GKP kita mencapai 318.065 ton, dan kami optimistis target di tahun 2025 sebesar 319.821 ton bisa tercapai,” katanya.

    Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo pada sesi arahannya mengungkapkan impian dan harapan Presiden Prabowo yang akan diwujudkan melalui misi swasembada pangan.

    Selain untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa pelaksanaan swasembada pangan juga diperuntukkan kepada para petani khususnya di desa-desa agar kesejahteraannya meningkat dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang mendukung usaha pertanian.

    “Harapan Presiden, desa-desa pertanian ini maju, modern dengan mekanisasi dan kesejahteraannya meningkat, ini usaha keras Presiden dengan kita semua, pertanian produktif hasilnya melimpah, dan kedepannya kita menjadi lumbung pangan dunia,” kata Wamen BUMN itu.

    Kegiatan Rembuk Tani bersama Wakil Menteri BUMN di Desa Bicak Trowulan merupakan wadah untuk menampung aspirasi sekaligus berdiskusi antara para petani dengan para tokoh penyokong pertanian yang hadir. Hal ini ditunjukkan dengan hadirnya jajaran Forkopimda Mojokerto dan para pemangku kepentingan seperti Jajaran Pimpinan Kementerian BUMN, direksi PT Pupuk Indonesia, hingga Jajaran Direksi Perum Bulog.

    Sebelum acara rembuk tani dimulai Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Wakil Bupati Mojokerto dengan di dampingi para pemangku kepentingan berkesempatan untuk menanam padi bersama para petani sebagai salah satu wujud dukungan terhadap swasembada pangan Republik Indonesia. (sat)

     

  • Hingga 26 Mei, Serapan Beras Bulog Jatim Tembus 500 Ribu Ton

    Hingga 26 Mei, Serapan Beras Bulog Jatim Tembus 500 Ribu Ton

    JATIMPEDIA, Surabaya – Serapan beras Perum Bulog Jawa Timur hingga 26 Mei pukul 17.00 WIB menembus angka 500 ribu ton dalam upaya penguatan ketahanan pangan nasional.

    Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim Langgeng Wisnu di Surabaya, Senin, menyampaikan realisasi pengadaan ini menjadikan Kanwil Jatim sebagai kontributor tertinggi secara nasional, dengan menyumbang 22 persen dari total pengadaan gabah atau beras Perum Bulog di seluruh Indonesia yang mencapai 2,3 juta ton.

    “Capaian ini merupakan wujud nyata dari implementasi Astacita Presiden RI Bapak Prabowo Subianto di bidang ketahanan pangan, yang menekankan pentingnya ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

    Ia mengatakan kebijakan Presiden Prabowo Subianto Presiden RI melalui Kementerian Pertanian telah melakukan perbaikan dari sisi hulu melalui perbaikan irigasi dan pompanisasi yang merata, mempermudah petani dalam memperoleh pupuk sehingga hasil produksi meningkat.

    Selain itu, di sisi hilir Perum Bulog terus melakukan serapan gabah hasil produksi petani dengan harga sesuai HPP Rp6.500 per kg yang mensejahterakan petani.

    “Prestasi ini tidak lepas dari dukungan dan kerja keras semua pihak, mulai dari TNI dan Polri, pemerintah daerah, PPL, petani, penggilingan padi, serta tentunya tim jemput gabah beras Perum Bulog yang telah bekerja tanpa henti selama masa panen raya,” ujar Langgeng.

    Ia menjelaskan pengadaan beras oleh Perum Bulog Kanwil Jatim bertujuan untuk memperkuat Stok Nasional.

    Perum Bulog Kanwil Jatim merupakan Kanwil terbesar yang menguasai stok nasional hampir 900 ribu ton beras.

    Stok melimpah ini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan Provinsi Jawa Timur, tetapi juga siap menyuplai kebutuhan provinsi lain.

    “Jawa Timur siap untuk menyokong kebutuhan provinsi lain sebagai perwujudan pemerataan stok nasional, terutama ke daerah-daerah yang membutuhkan,” kata Langgeng Wisnu. (eka)

  • Gubernur Khofifah :  Jatim Kontributor Padi Tertinggi Nasional

    Gubernur Khofifah : Jatim Kontributor Padi Tertinggi Nasional

    JATIMPEDIA, Ngawi – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming bersama Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman Tanam Padi dan Meninjau pabrik beras PT. Daya Tani Sembada di Dusun Alas Pecah, Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Sabtu (24/5).

    Dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah menunjukkan keunggulan Kabupaten Ngawi Jatim dalam hal produktivitas padi. Yang mana, produksi padi Ngawi adalah yang tertinggi di Indonesia.

    “Ngawi ini dari tahun ke tahun selalu produktivitas padinya tertinggi se-Indonesia,” Kata Gubernur Khofifah usai mendampingi kunker Wapres RI.

    Ia melaporkan, produksi padi Jawa Timur telah dilakukan proses serap oleh Bulog Kanwil Jawa Timur. Pada Bulan Februari Mei 2025, target serap Bulog Kanwil Jatim sebesar 585,581 ribu ton setara beras dan sampai tanggal 22 Mei 2025 telah terserap sebesar 478,757 ribu ton setara beras atau 81,76%.

    “Produksi beras Jawa Timur juga sudah dilakukan proses serap oleh Bulog Kanwil Jatim,” ucapnya.

    Gubernur Jatim menuturkan bahwa Menteri Pertanian menyatakan total stok beras nasional saat ini mencapai 3,867 juta ton berkat sinergi antara pemerintah dan Perum Bulog.

    Berdasarkan laporan persediaan operasional beras Bulog per Kanwil di seluruh Indonesia sebagai Cadangan Beras Nasional, sampai dengan tanggal 23 Mei 2025, total persediaan beras Bulog di Kanwil Jatim sebesar 868.208 Ton atau 22,45% dari total stok, terbesar di tingkat nasional.

    “Capaian ini membawa kita semua semakin dekat dengan swasembada beras yang berkelanjutan dan mandiri,” tegasnya.

    Menurutnya pertumbuhan sektor pertanian Jatim sangat signifikan terhadap PDRB maupun terhadap PDB secara nasional. Dan Ngawi merupakan daerah dengan produktivitas tertinggi secara nasional.

    Oleh sebab itu Khofifah menilai suplai air, bibit, pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi hal yang sangat penting. Apresiasi pun ia lontarkan karena Ngawi berhasil memanfaatkan secara maksimal penggunaan pupuk organik.

    “Semakin pupuk organik itu banyak digunakan pada akhirnya habitat dari unsur tanahnya akan sangat bagus sangat subur dan itu akan membangun habitat – habitat lain,” katanya.

    Tak hanya itu faktor-faktor pendukung tersebut juga akan berpengaruh terhadap percepatan masa tanam yang sangat tinggi seperti di Ngawi saat ini. Termasuk ketika ada support berupa _combine harvester,_ yang bisa membuat produktivitas meningkat karena mampu mengurangi losses.

    “Jadi IP nya per 2 tahun bisa sampai 7 kali masa tanam ini luar biasa,” imbuhnya.

    Beralih ke proses pasca panen tahap pengeringan, Gubernur Khofifah menyebut perlunya _drying_ yang bagus. _Drying_ yang bagus akan membuat gabah bisa disimpan dengan bagus pula hingga proses giling tiba.

    Proses berikutnya adalah akses market yang baik, dimana saat ini sebagaimana Menteri Pertanian sampaikan, bahwa beberapa negara sudah mulai meminta beras dari Indonesia.

    “Ini menjadi bagian penting karena krisis pangan dunia itu ternyata dijawab oleh Indonesia dengan over suplai,” ujarnya.

    Menurut Gubernur Khofifah hal ini menjadi sangat krusial karena di tengah era krisis pangan dunia saat ini Indonesia mampu menjadi jawaban dan Jawa Timur menjadi kontributor terbesarnya.

    “Kita ini sebenarnya sudah over suplai, dan Jawa Timur menjadi kontributor terbesar bagi Indonesia,” tegasnya.

    Oleh sebab itu, Khofifah meminta supaya semua pihak turut serta menjaga kondisi saat ini. Termasuk peran serta Gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan seluruh yang ada di dalam ekosistem pertanian di Jawa Timur maupun secara umum di seluruh Indonesia.

    “Menjaga seluruh ekosistem yang ada menjadi sangat penting, jadi kerja sama semua Gapoktan, pak bupati luar biasa, dan ekosistem yang terbangun di Ngawi sudah sangat bagus, petani mudanya petani milenialnya Ngawi juga luar biasa,” terangnya.

    Kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas segala support yang diberikan kepada petani Jawa Timur.

    “Terima kasih suportnya Pak mentan yang luar biasa, Pak mentan selalu memberikan perhatian, support alsintan, pupuknya, bibitnya semua dapat support luar biasa,” ucapnya.

    Sementara Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman menyampaikan bahwa dukungan Gubernur Khofifah kepada para petani di Jawa Timur sangat luar biasa. Hal itu terbukti dari capaian produktivitas sektor pertanian yang tertinggi di Indonesia.

    “Wah luar biasa Ibu Gubernur, produktivitasnya meningkat, luas tambah tanam meningkat nomor 1 di seluruh Indonesia, ini Gubernur idola petani,” kata Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman. (ind)

  • Produksi Padi Masa Tanam 1 di Tulungagung Surplus 70 Ribu Ton

    Produksi Padi Masa Tanam 1 di Tulungagung Surplus 70 Ribu Ton

    JATIMPEDIA, Tulungagung – Dinas Pertanian Tulungagung, mengonfirmasi bahwa produksi padi di daerahnya pada masa tanam (MT) 1 tahun 2025 ini mencatat surplus lebih 70 ribu ton, yakni mencapai 155.555 ton, jauh melampaui produksi tahun sebelumnya, pada periode sama, yang hanya 87.572 ton

    Kepala Dinas Pertanian Tulungagung Suyanto, Rabu mengatakan, produksi padi pada MT 1 tahun ini merupakan hasil panen dari luas tanam 25.442 hektare.

    “Surplus mencapai 66.983 ton, cukup untuk mencukupi kebutuhan beras di Tulungagung dan sebagian disalurkan ke daerah lain,” kata Suyanto.

    Distribusi hasil panen dilakukan ke sejumlah wilayah di Jawa Timur seperti Nganjuk, Kediri, dan Blitar, guna menjaga kestabilan harga beras di pasaran.

    Meski sebagian hasil disalurkan keluar daerah, Suyanto memastikan stok beras lokal tetap aman hingga enam bulan ke depan, ditambah cadangan dari MT 2 yang akan segera dimulai.

    “Dengan hasil MT 1 yang surplus dan proyeksi panen MT 2, kebutuhan beras lokal dipastikan tercukupi,” ujarnya.

    Ia menambahkan, surplus produksi banyak disumbang wilayah selatan Tulungagung, terutama Kecamatan Pakel, Gondang, dan Rejotangan yang memiliki area sawah cukup luas.(sat)

     

  • Stok Beras 3,8 Juta Ton, Mentan Optimis RI Menuju Swasembada

    Stok Beras 3,8 Juta Ton, Mentan Optimis RI Menuju Swasembada

    JATIMPEDIA, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan stok beras nasional saat ini mencapai 3,8 juta ton berkat sinergi pemerintah dan Perum Bulog, sehingga Indonesia selangkah lagi menuju swasembada beras yang berkelanjutan dan mandiri.

     

    Mentan mengatakan Indonesia kembali mencatatkan capaian monumental dalam sektor ketahanan pangan. Stok cadangan beras pemerintah (CBP) berhasil menembus angka 3,8 juta ton per Minggu, 18 Mei 2025, pukul 17.11 WIB, dengan capaian itu, CBP semakin mendekati ambang strategis 4 juta ton.

     

    “Langkah kolaboratif yang terstruktur dan berkelanjutan antara pemerintah dan Bulog menjadi bukti nyata bahwa swasembada beras bukan lagi sekadar mimpi, tetapi sebuah realitas yang semakin dekat untuk diwujudkan,” kata Mentan dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

     

    Mentan mengapresiasi langkah jemput bola yang dilakukan oleh Perum Bulog dalam menyerap hasil panen langsung dari petani di berbagai daerah. Hal itu bukan hanya membantu menyerap hasil panen secara maksimal, tetapi juga menjamin harga tetap stabil di tingkat petani.

     

    Strategi agresif Bulog ini dianggap efektif dalam memperkuat stok cadangan beras pemerintah sekaligus menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani.

    “Sinergi seperti inilah yang kita harapkan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ujar Amran.

     

    Dia menyebutkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi beras nasional pada semester pertama 2025 diproyeksikan mencapai 18,76 juta ton, meningkat 11,17 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

     

    Kenaikan produksi itu tidak lepas dari keberhasilan program pemerintah dalam memperluas lahan tanam, menyediakan subsidi pupuk berkualitas dengan harga terjangkau, dan mendistribusikan alat mesin pertanian secara masif.

    Pemerintah juga memperkuat sektor pertanian melalui kebijakan pengendalian impor, yang tidak hanya melindungi hasil panen petani lokal tetapi juga memperkokoh produksi dalam negeri.

    Sementara itu, adopsi teknologi modern dan praktik pertanian presisi semakin memaksimalkan hasil panen di berbagai sentra produksi utama. Penguatan cadangan beras nasional merupakan langkah konkret menuju swasembada pangan.

     

    “Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, Bulog, dan petani, kami optimistis target 4 juta ton cadangan beras segera tercapai. Ini menunjukkan bahwa Indonesia kian kokoh dalam menjaga ketahanan pangan,” kata Mentan.(raf)