Tag: #KementerianPKP

  • BP Tapera Telah Salurkan FLPP Rumah Subsidi 117 Ribu Unit Hingga Juni 2025

    BP Tapera Telah Salurkan FLPP Rumah Subsidi 117 Ribu Unit Hingga Juni 2025

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaporkan penyaluran rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terealisasi sebanyak 117 ribu unit per 26 Juni 2025.

    “Realisasi penyerapan 117 ribu unit per hari ini,” kata Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho usai penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Bank Mandiri, dan BP Tapera di Jakarta, Kamis.

    Sebagai catatan, kuota rumah subsidi FLPP ditingkatkan dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit untuk tahun ini. Per 26 Juni, penyaluran yang terealisasi mencapai 117 ribu unit.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri PKP Maruarar Sirait atau Ara meminta BP Tapera untuk mengakselerasi penyaluran rumah subsidi, mengingat waktu untuk memenuhi target tahun ini tersisa enam bulan.

    Menteri Ara berpesan agar BP Tapera bekerja keras untuk mencapai sisa target 233 ribu unit rumah subsidi.

    “Masih ada sekitar 240 ribu unit dalam enam bulan ke depan. Pak Heru, kerja keras, ya,” ujarnya.

    Sementara itu, dari alokasi 350 ribu unit, sebanyak 25 ribu unit kuota rumah subsidi melalui skema FLPP dialokasikan kepada Bank Mandiri.

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyebut pihaknya menerima alokasi terbesar untuk penyaluran FLPP rumah subsidi.

    Target tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan, yakni sebesar 484 persen dibandingkan realisasi penyaluran KPR FLPP Bank Mandiri pada tahun 2024 yang mencapai 4.284 unit.

    Salah satu bentuk penyaluran FLPP Bank Mandiri tahun ini menyasar segmen pegawai internal, baik pegawai Bank Mandiri maupun karyawan dari seluruh anak perusahaan yang tergabung dalam Mandiri Group.

    Menurut Darmawan, dari total karyawan grup Mandiri sebanyak 104.000 orang, karyawan yang belum memiliki rumah terdata sekitar 21.000 orang. “Karena itu kan yang baru bergabung menjadi karyawan Mandiri,” ucapnya.

    Meski begitu, Bank Mandiri tidak menetapkan kuota khusus karyawan. Darmawan hanya memastikan kuota FLPP ini tersedia di seluruh wilayah Indonesia.

    Bank Mandiri pun optimistis pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan efektif dan efisien, mengingat jaringan anak perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia serta dukungan jaringan kantor cabang dan platform digital Bank Mandiri. (raf)

  • Bank Mandiri Tambah Kuota FLPP Rumah Subsidi Jadi 25.000 Unit

    Bank Mandiri Tambah Kuota FLPP Rumah Subsidi Jadi 25.000 Unit

    JATIMPEDIA, Jakarta –   Bank Mandiri menambah kuota pembiayaan rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 25.000 unit pada tahun ini dari sebelumnya 7.000 unit pada tahun lalu.

    “Alokasi tahun ini kami diberikan kuota paling besar, yakni 25.000 unit,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian PKP dan BP Tapera di Jakarta, Kamis.

    Target tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan, yakni sebesar 484 persen dibandingkan realisasi penyaluran KPR FLPP Bank Mandiri pada tahun 2024 yang mencapai 4.284 unit.

    Salah satu bentuk penyaluran FLPP Bank Mandiri tahun ini menyasar segmen pegawai internal, baik pegawai Bank Mandiri maupun karyawan dari seluruh anak perusahaan yang tergabung dalam Mandiri Group.

    Menurut Darmawan, dari total karyawan grup Mandiri sebanyak 104.000 orang, karyawan yang belum memiliki rumah terdata sekitar 21.000 orang.

    “Karena itu kan yang baru bergabung menjadi karyawan Mandiri,” tambahnya.

    Meski begitu, Bank Mandiri tidak menetapkan kuota khusus karyawan. Darmawan hanya memastikan kuota FLPP ini tersedia di seluruh wilayah Indonesia.

    Bank Mandiri pun optimistis pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan efektif dan efisien, mengingat jaringan anak perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia serta dukungan jaringan kantor cabang dan platform digital Bank Mandiri.

    Sinergi antara Bank Mandiri, BP Tapera, dan Kementerian PKP juga menjadi refleksi atas pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam memperkuat sistem pembiayaan nasional.

    “Melalui inisiatif ini, Bank Mandiri tak hanya memperluas jangkauan layanan pembiayaan, tetapi juga mengambil peran aktif dalam menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan,” ujar Darmawan.

    Sebagai informasi, hingga Mei 2025 Bank Mandiri mencatat realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp66,97 triliun, tumbuh 14,21 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).(cin)

  • Hingga Mei 2025, Bank Mandiri Telah Salurkan 4.596 Unit KPR Rumah Subsidi

    Hingga Mei 2025, Bank Mandiri Telah Salurkan 4.596 Unit KPR Rumah Subsidi

    JATIMPEDIA, Jakarta – Bank Mandiri telah merealisasikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 4.596 unit per Mei 2025.

    Angka itu tumbuh signifikan sebesar 78,8 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan realisasi tersebut merupakan cerminan dari keseriusan perusahaan dalam mengambil peran strategis di sektor perumahan nasional.

    “Kami tidak hanya ingin menjadi penyalur, tapi juga akselerator sejalan dengan komitmen untuk mempercepat realisasi pembiayaan rumah subsidi untuk masyarakat,” kata Darmawan di Jakarta, Kamis.

    Bank Mandiri pun menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) terkait penyaluran KPR FLPP.

    Tahun ini, kuota FLPP Bank Mandiri bertambah menjadi 25.000 unit dari sebelumnya sebanyak 7.000 unit.

    “Dengan sinergi kuat bersama pemerintah dan BP Tapera, kami optimistis mampu menyalurkan hingga 25.000 unit KPR FLPP hingga akhir tahun ini,” ujar Darmawan.

    Menurut Darmawan, peningkatan ini didorong oleh sistem kerja terintegrasi, kesiapan operasional, dan pendekatan distribusi yang adaptif terhadap kebutuhan di lapangan.

    Sebagai wujud komitmen dari dalam, BankMandiri mengawali strategi penyaluran KPR FLPP tahun ini dengan menyasar segmen pegawai internal, baik pegawai Bank Mandiri maupun karyawan dari seluruh anak perusahaan yang tergabung dalam Mandiri Group.

    Langkah tersebut dianggap sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan sumber daya manusia yang menjadi fondasi utama kinerja dan pertumbuhan institusi.

    Menurut Darmawan, dari total karyawan grup Mandiri sebanyak 104.000 orang, karyawan yang belum memiliki rumah terdata sekitar 21.000 orang. “Karena itu kan yang baru bergabung menjadi karyawan Mandiri,” tambahnya.

    Meski begitu, BankMandiri tidak menetapkan kuota khusus karyawan. Darmawan hanya memastikan kuota FLPP ini tersedia di seluruh wilayah Indonesia.

    Hingga Mei 2025 Bank Mandiri mencatat realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp66,97 triliun, tumbuh 14,21 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).(cin)

     

  • Jumlah Backlog Rumah di RI Naik Jadi 15 Juta Unit di 2025

    Jumlah Backlog Rumah di RI Naik Jadi 15 Juta Unit di 2025

    JATIMPEDIA, Jakarta – Data kesenjangan antara jumlah rumah yang dibutuhkan masyarakat dengan jumlah rumah yang tersedia atau backlog perumahan tahun 2025 naik menjadi 15 juta unit. Angka ini merupakan catatan resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait jumlah keluarga baru yang belum mempunyai rumah.

    “Backlog baru yang secara resmi diumumkan BPS kepada kami, mungkin belum kepada publik, bukan 9,9 juta atau 12 juta unit. Jumlah backlog baru adalah sekitar 15 juta unit,” ujar Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah, dikutip Selasa (22/4/2025).

    Fahri Hamzah menjelaskan, angka tersebut merupakan akumulasi jumlah antrean keluarga untuk memiliki rumah baru. Sedangkan untuk backlog renovasi rumah terbaru dari BPS, jumlahnya sekitar 26 juta unit.

    Pada kesempatan itu, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa jumlah backlog yang meningkat ini sejalan dengan pertumbuhan populasi dan keluarga baru di Indonesia. Pada awal 2025, jumlah penduduk Indonesia sekitar 290 juta jiwa, jumlah keluarga baru naik menjadi 93,1 juta.

    Masih mengutip survei BPS, Fahri Hamzah melanjutkan, jumlah orang dalam satu keluarga turun dari sebelumnya satu keluarga terdiri dari 5 orang, termasuk suami dan istri, menjadi 3,1 orang dalam satu keluarga pada tahun 2025. Jika dibulatkan, satu keluarga rata-rata hanya mempunyai satu anak.

    “Dugaan saya, anak-anak muda dalam usia menikah, tapi ketika menikah mereka sulit punya rumah, maka backlog meningkat,” tambahnya.

    Menurut Fahri Hamzah, data BPS tersebut menggambarkan bahwa suplai perumahan di Indonesia memiliki cukup jarak dengan pertumbuhan populasi dan pertumbuhan keluarga baru di Indonesia.

    “Jumlah keluarga terus bertambah-tambah, jumlah rumah tidak. Mari kita lihat pasar yang lebih progresif di sektor perumahan ini,” pungkasnya. (raf)

  • Sejak 2022, BP Tapera Sudah Salurkan FLPP Rp84,2 Triliun

    Sejak 2022, BP Tapera Sudah Salurkan FLPP Rp84,2 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) telah menyalurkan KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR sejak tahun 2022 hingga 15 April 2025 sebesar 84,2 triliun.

    “Dapat kami laporkan bahwa sejak tahun 2022 hingga saat ini, kami telah menyalurkan dana bantuan FLPP sebesar Rp84,2 triliun untuk 721.329 unit rumah,” ujar Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho di Jakarta, Kamis.

    Heru menambahkan, sedangkan pada pembiayaan KPR Tapera sejak tahun 2021 hingga 15 April 2025 BP Tapera telah berhasil menyalurkan senilai Rp3,3 triliun untuk 19.345 unit rumah.

    Selanjutnya terkait progres capaian kinerja rumah subsidi sejak tanggal 20 Oktober 2024 sampai dengan 16 April 2025 mencapai total sebanyak 147.265 rumah.

    Sedangkan terkait progres capaian kinerja rumah subsidi sejak tanggal 1 Januari 2025 hingga 16 April 2025 mencapai total sebanyak 105.319 rumah.

    BP Tapera juga memberikan apresiasi kepada 16 pengembang terbaik yang disaksikan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Jakarta, Kamis (17/4).

    Heru menyampaikan pemilihan 16 pengembang terbaik merupakan hasil penilaian yang dilakukan berdasarkan bobot hasil penilaian dari keterhunian, ketepatan sasaran, kualitas bangunan penilaian review, kualitas kredit, penilaian prasarana, sarana dan utilitas (PSU) serta hasil penilaian fasilitas umum (fasum).

    ”Dari tujuh penilaian ini, kami membobotkan untuk masing-masing kategori sehingga muncul 16 pengembang terbaik ini. Semoga pengembang terbaik ini bias menjadi pemicu semangat bagi para pengembang lainnya untuk berkarya lebih baik lagi ke depannya,” ujarnya.

    Dia berharap dengan adanya apresiasi ini diharapkan semakin mendorong para pengembang untuk selalu menjaga kualitas bangun dengan struktur yang kuat, material berkualitas dengan desain yang sesuai kebutuhan.

    “MBR sangat berharap rumah yang mereka beli memang layak dihuni, memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, akses jalan yang baik, bahan material yang berkualitas dengan fasum yang lengkap. Dan kami berharap para pengembang bisa mengakomodir keinginan mereka ini sesuai aturan yang berlaku,” katanya.(cin)