Tag: #KawasanEkonomiKhusus

  • KEK JIIPE Jadi Magnet Investasi di Jatim, Ini Keunggulannya

    KEK JIIPE Jadi Magnet Investasi di Jatim, Ini Keunggulannya

    JATIMPEDIA,  Gresik – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) merupakan  kawasan industri terintegrasi yang terletak di Gresik. Kawasan industri ini mendapat banyak perhatian dari kalangan investor dan pemangku kepentingan industri.

    JIIPE adalah kawasan terintegrasi yang mencakup total area seluas 3.000 hektar. Megaproyek kawasan industri ini dikembangkan PT AKR Corporindo Tbk dan oleh PT Pelindo (Persero). Kawasan industri JIIPE mencakup 1.761 hektar dengan fasilitas pelabuhan seluas 406 hektar, dan area perumahan seluas 800 hektar. Proyek ini adalah upaya besar untuk menghubungkan berbagai sektor industri dalam lingkungan yang terintegrasi dengan baik.

    JIIPE telah dinyatakan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejak tahun 2021. Pengakuan ini memberikan insentif tambahan bagi investor yang tertarik berinvestasi di kawasan ini. Insentif tersebut mencakup potongan pajak penghasilan yang lebih rendah, proses perizinan yang lebih cepat, serta berbagai kemudahan dalam pengiriman barang dan operasi bisnis.

    Sejumlah proyek multinasional hadir di kawasan industri KEK JIIPE ini. Salah satu perkembangan penting yang terjadi di JIIPE adalah pembangunan smelter pengolahan tembaga oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Saat ini smelter PTFI sudah mulai berproduksi memproses mineral tembaga secara efisien.

    JIIPE menawarkan berbagai manfaat bagi investor yang mencakup lokasi strategis, insentif pajak, serta fasilitas dan utilitas yang diperlukan oleh industri modern. Kawasan ini juga memiliki potensi besar dalam menurunkan biaya logistik dan operasional, yang sesuai dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik.

    Dengan konektivitas yang kuat, fasilitas pelabuhan laut dalam, dan infrastruktur yang mendukung, JIIPE telah berhasil menarik minat sejumlah besar penyewa, termasuk PT Freeport Indonesia, Hailiang, Antam, XinYi, Bank Indonesia serta perusahaan multinasional lainnya.

    Kawasan industri seperti JIIPE di Gresik, Jawa Timur, memberikan peluang besar bagi pengembangan industri di Indonesia. Dengan infrastruktur yang baik dan insentif bagi investor, proyek ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Semoga kerjasama antara sektor industri dan pemerintah terus berkembang untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa depan. (eka)

  • Hingga Triwulan I-2025, Investasi di KEK JIIPE Gresik Capai Rp 87 Triliun

    Hingga Triwulan I-2025, Investasi di KEK JIIPE Gresik Capai Rp 87 Triliun

    JATIMPEDIA, Gresik – Hingga Trwiulan I-2025, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kawasan Java Integrated Industry Port Estate (JIIPE)  di Gresik Jawa Timur mencatat nilai investasi yang masuk mencapai lebih dari Rp 87 triliun.

    “Per triwulan I-2025, realisasi total investasi KEK JIIPE Gresik mencapai lebih dari Rp87 triliun, di mana lebih dari Rp 85 triliun merupakan investasi pelaku usaha (PU) dan sisanya adalah investasi pembangunan kawasan oleh PT BKMS selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Gresik,” kata Ibnu Sina, Kepala Administrator KEK JIIPE Gresik melalui keterangan resmi.

    Saat ini, KEK Gresik kembali menerima komitmen investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) dari PT Golden Elephant dengan rencana investasi sebesar Rp 10 triliun.

    Dikatakan, Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik paling menjanjikan. Kepala Administrator KEK Gresik Ibnu Sina mengatakan, tren investasi di KEK Gresik sejak tahun 2021, setelah ditetapkan sebagai KEK terus naik.

    Strategi KEK Gresik untuk menggaet investor baru, ada aspek yang dianggap KEK sukses, good location, good infrastructure sama good regulation. Good location, Gresik letaknya di dekat fasilitas pusat, dekat fasilitas pertumbuhan ekonomi juga, kemudian dekat dengan pusat kota, dekat dengan lembaga pendidikan tinggi seperti ITS, politeknik, sekolah tinggi, sekolah menengah kejuruan men-support manufaktur.

    Kemudian kalau sisi infrastruktur perlu ditambah, badan pengembang sudah membangun pengeras seperti jalan yang sudah ada, pelabuhan sudah ada di area belakang KEK JIIPE Gresik. Pengeras non fisik jaringan telekominkasi, jaringan listrik sudah ada, ini juga termasuk untuk meningkatkan daya tarik KEK.

    Pemerintah suport jalan raya Deandles Manyar diperlebar sampai depan KEK JIIPE Gresik, nanti ada terusan tol sampai ke arah KEK JIIPE Gresik.

    Disebutkan, kemudahan dari sisi regulasi menawarkan insentif fiskal dan fasilitas non fiskal untuk menawarkan kemudahan dalam berinvestasi di KEK Gresik ini, antara lain pelayanan oerizinan satu pintu, pemberian fasilitas fiskal (pajak penghasilan, PPN dan PPnBM serta Bea Masuk dan PDRI), tidak diperlukannya PBG sepanjang BUPP sudah menetapkan estate regulation

    “Dari sisi human resources transfer knowledge di sini akan dibangun pendidikan tenaga kerja terampil vokasi di depan KEK Gresik, diharapkan kolaborasi terkait memastikan ketersediaan tenaga kerja berkualitas bagi investor di KEK Gresik ini,” paparnya.

    Terkait Government reform, maka administrator akan membangun nilai-nilai organisasi untuk meningkatkan integritas dan akuntabilitas para pegawai, norma berupa ketentuan perundang-undangan sampai dengan tatalaksana, serta peningkatan kualitas pelayanan publik sudah online semua.

    Diharapkan tingkat kenyamanannya tidak perlu lagi bawa berkas hanya tunggu input dari komputer tidak perlu datang dan juga ada kepastian kapan mereka jadi layanan terpenuhi mereka juga bisa tracking pengajuan sampai mana, dari sisi governemnt reform kami sampaikan klaster strategi terhubung terintegrasi suatu ekosistem untuk hilirisasi. (cin)

  • Siapkan Investasi 600 Juta Dollar AS, GESC Industri Kimia Tiongkok  Masuk JIIPE

    Siapkan Investasi 600 Juta Dollar AS, GESC Industri Kimia Tiongkok Masuk JIIPE

    JATIMPEDIA, Gresik — Kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) mencatatkan momen dengan  prosesi serah terima lahan industri kepada Golden Elephant (GESC), perusahaan kimia terkemuka asal Tiongkok.

    Seremoni ini menandai langkah awal pembangunan pabrik bahan kimia ramah lingkungan milik GESC di atas lahan seluas lebih dari 20 hektar di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

    Investasi ini memiliki makna strategis yang lebih besar: lokasi di JIIPE merupakan ekspansi internasional pertama GESC di luar Tiongkok, menjadikan Indonesia sebagai pusat regional baru bagi pengembangan bisnis mereka di Asia.

    Golden Elephant akan membangun fasilitas produksi bahan kimia berbasis teknologi tinggi yang ramah lingkungan untuk mendukung kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

    ” Kami telah melalui perjalanan panjang, termasuk hampir membangun di Rusia dua tahun lalu. Namun, setelah pencarian yang mendalam, kami bersyukur bisa menemukan lokasi yang tepat di JIIPE. Kawasan ini memiliki budaya yang sangat baik dan lokasi yang strategis, menjadikannya tempat ideal untuk ekspansi pertama kami di luar negeri,” ujar Lei Lin, Chairman Golden Elephant.

    Dengan nilai investasi sebesar 4,2 miliar yuan atau sekitar USD 600 juta, GESC akan mengembangkan proyek dalam dua tahap. Tahap pertama senilai 1,24 miliar yuan mencakup pembangunan fasilitas produksi melamin 120.000 ton/tahun, asam nitrat 150.000 ton/tahun, dan amonium nitrat 200.000 ton/tahun, Tahap kedua dengan nilai 3,06 miliar yuan akan memanfaatkan potensi gas alam Indonesia untuk membangun pabrik amonia sintetis dan urea berkapasitas besar, membentuk rantai nilai tertutup dari gas alam hingga produk hilir kimia strategis.

    “Kami telah berdiskusi panjang dengan pemerintah Provinsi Sichuan dan mitra strategis seperti ICBC Bank. Akhirnya kami memilih JIIPE karena kawasan ini menawarkan integrasi antara industri dan pelabuhan laut dalam, infrastruktur kelas dunia, serta dukungan dari pemerintah dan pengelola kawasan. Ini bukan hanya proyek bisnis—ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” tambah Lei Lin.

    Dikesempatan yang sama, Bambang Soetiono, Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola kawasan JIIPE, menyampaikan komitmen penuh dalam mendukung realisasi investasi Golden Elephant.

    “Kami menyambut Golden Elephant sebagai tenant global yang telah menentukan pilihan lokasi investasi internasional pertamanya di JIIPE. Ini adalah validasi kuat atas posisi JIIPE sebagai kawasan industri paling siap dan kompetitif di kawasan, khususnya dalam menyambut era transisi energi dan industrialisasi hijau,” ujar Bambang.

    Kehadiran Golden Elephant melengkapi ekosistem tenant berskala internasional di JIIPE yang sebelumnya telah diisi oleh PT Freeport Indonesia (tembaga), Hailiang (copper foil), dan Xinyi Glass (kaca industri).

    Dengan sinergi yang terbangun antar tenant, JIIPE membentuk rantai pasok hilirisasi logam, kimia, dan energi baru yang saling terintegrasi, menjadikan kawasan ini sebagai episentrum pertumbuhan industri berbasis nilai tambah di Indonesia.

    Dengan dukungan status Kawasan Ekonomi Khusus, pelabuhan laut dalam sepanjang 6.200 meter, serta utilitas industri berskala besar yang telah tersedia, JIIPE kembali membuktikan perannya sebagai destinasi utama bagi investasi asing langsung (FDI) di sektor-sektor strategis Indonesia. (ind)