Tag: #IpukFiestiandiani

  • Banyuwangi Ethno Carnival 2025, Sukses Gelar Transformasi Budaya Lokal Jadi Mendunia

    Banyuwangi Ethno Carnival 2025, Sukses Gelar Transformasi Budaya Lokal Jadi Mendunia

    JATIMPEDIA, BanyuwangiGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Grand Carnival Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 di Taman Blambangan Kab. Banyuwangi, Sabtu (12/7).

    BEC kembali masuk dalam pagelaran terpilih Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif karena dinilai memiliki atraksi unggulan pariwisata yang memberikan efek positif luar biasa bagi daerah.

    Mengusung tema “Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual”, BEC Tahun 2025 berjalan meriah dan berhasil menarik puluhan ribu wisatawan domestik maupun mancanegara.

    Para pungunjung dimanjakan oleh gegap gempita Parade Fashion Show Puteri Indonesia 2025, serta penampilan Fragment Ngelukat-Kidung Nyurup oleh Dewan Kesenian Blambangan.

    Tak hanya itu, ada pula pagelaran musik serta tari yang menggabungkan seni tradisional dengan sentuhan modern. Selain menampilkan parade berbagai kostum, BEC juga menyediakan pameran dan kaleidoskop yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.

    Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa BEC memang milik Banyuwangi, tapi pengaruhnya dapat dirasakan oleh seantero nusantara bahkan dunia. Sehingga, memang layak menyandang status sebagai gelaran nasional dalam KEN.

    “Hari ini kita kembali menjadi saksi bahwa BEC memberikan kekuatan pada beragam bingkai ekonomi, budaya, dan sosial. BEC juga merajut kekuatan masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur, dan Indonesia se-nusantara. Ini peragaan budaya yang menguatkan kita dan peradaban kita,” katanya.

    Dirinya juga memuji bagaimana Banyuwangi dapat menggali kekuatan budaya lokal melalui tema yang ada. Sehingga, siklus kehidupan manusia dapat tergambarkan dengan apik.

    “Di Banyuwangi Ethno Carnival ini kita bisa melihat bagaimana kekayaan budaya kita bisa menggambarkan life cycle manusia. Dari mulai kehamilan, 7 bulanan, turun tanah, sampai menikah dan seterusnya. Jadi ada proses yang terus dihidupkan berbasis budaya Banyuwangi,” ujarnya.

    Untuk itu, Gubernur Khofifah memberikan apresiasi luar biasa pada semua pihak yang terlibat. Pasalnya, untuk membuat event berskala nasional dan terus berkelanjutan, dibutuhkan sinergitas smemua lapisan masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan dan memberikan yang terbaik setiap tahunnya.

    “Apresiasi tertinggi saya untuk tim kreatif, desainer, budayawan, dan semua pihak yang menguatkan BEC. Terima kasih atas peran panjenengan semua, bagaimana mengusung pagelaran budaya lokal menjadi nasional dan bahkan global. Terima kasih semua tim kreatif Banyuwangi,” ujarnya.

    “Dengan memohon ridho Allah SWT , hari ini Sabtu tanggal 12 Juli 2025 Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival resmi dimulai. Mudah-mudahan semua yang datang bisa pulang dengan membawa bahagia dan penguatan peradaban yang diangkat BEC. Mudah-mudahan budaya kita makin dikenali di dalam maupun luar negeri,” harap Gubernur Khofifah.

    Sementara itu, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata Kementerian Pariwisata RI Masruroh menjelaskan bahwa tidak mudah untuk dapat menjadi acara terpilih pada KEN. Terlebih, BEC pernah masuk sebagai 10 terbaik KEN pada 2024 lalu.

    Dikatakannya, penilaian KEN tidak dilakukan oleh Kementerian Pariwisata RI melainkan oleh dewan juri yang melihat dampak dan keberlanjutan acara. Masruroh percaya, ada tiga hal yang membuat BEC sukses.

    “Yang pertama, komitmen dari pimpinan daerah untuk membuat event ini ada dan memberikan filosofi serta value. Yang kedua, mengangkat kekuatan lokal karena semua event hanya dapat bertahan jika menjadi milik masyarakat itu sendiri. Terakhir, bagaimana event itu memberikan dampak positif dari budaya, sosial, dan ekonomi,” jelasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Masruroh memberikan piagam KEN kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Di mana, Ipuk mengatakan bahwa pengakuaan dari pemerintah pusat ini menjadi penting terhadap dampak positif yang diberikan.

    “Tema Ngelukat kali ini menceritakan fase kehidupan manusia yang Allah ciptakan dengan sangat sempurna. Tema ini kaya akan makna dan sebagai simbol pensucian diri dan menjernihkan hati. Tema ini menghubungkan Tuhan, manusia, dan alam,” tuturnya.

    “Ini lebih dari sekedar parade konstum, tapi pernyataan kuat bahwa budaya adalah daya hidup. Setiap kostum, setiap gerakan tari, setiap irama musik merupakan wujud dari budaya Banyuwangi. Karena budaya bukan untuk ditinggalkan, tapi untuk dihidupkan,” ungkap Ipuk. (ind)

  • PU Percepat Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi

    PU Percepat Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) mempercepat pekerjaan revitalisasi Pasar Induk di Kabupaten Banyuwangi. Sebelum pembangunan sempat tersendat akibat penataan struktur atau reorganisasi di seluruh kementerian.

    Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Strategis (PPS) Jawa Timur Kementerian PU I Gusti Agung Ari Wibawa mengemukakan revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi telah dimulai pada Oktober 2024.

    Namun, dalam perjalanan waktu terjadi perubahan nomenklatur di Kementerian PUPR yang dipisah menjadi Kementerian PU dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

    “Dengan adanya reorganisasi pada seluruh kementerian, termasuk Kementerian PU, sehingga berdampak pada proses penganggaran, dokumen DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) pun harus menyesuaikan, turut terjadi perubahan sehingga menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan revitalisasi pasar itu.

    Ia menjelaskan Kementerian PU bersama Pemkab Banyuwangi telah menggelar pertemuan dengan para pedagang pasar yang direlokasi untuk menjelaskan progres pembangunan pasar.

    Pertemuan tersebut, katanya, juga dihadiri pelaksana proyek dan Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejaksaan Tinggi Jawa Timur untuk kegiatan Kementerian PU di Jawa Timur.

    “Sebenarnya tidak terjadi pemberhentian total, karena pada Januari hingga Mei tetap dilakukan pengerjaan, meski memang ada perlambatan, kemarin sudah digelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak, pelaksana pekerjaan akan melakukan percepatan pembangunan revitalisasi mulai awal Juni 2025,” kata Ari.

    Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo menyampaikan pemerintah daerah setempat terus berkoordinasi terkait dengan percepatan proses revitalisasi pasar dengan Kementerian PU.

    “Tadi kami juga rapat dengan pihak Kementerian PU, terkait apa yang perlu segera kami kerjakan untuk membantu percepatan proses pembangunannya,” kata dia.

    Pasar Induk Banyuwangi didesain memiliki gedung utama yang terdiri atas dua lantai dengan arsitektur khas Osing, sedangkan pasar akan dibagi menjadi areal pasar basah, pasar kering dan area kuliner, serta dilengkapi dengan gedung parkir.(sat)

     

  • Bupati Ipuk Lepas 752 Jamaah Calon Haji Banyuwangi ke Asrama Haji Surabaya

    Bupati Ipuk Lepas 752 Jamaah Calon Haji Banyuwangi ke Asrama Haji Surabaya

    JATIMPEDIA, Banyuwangi  – Sebanyak 752 orang calon haji asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 42 dan kloter 43 diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada Senin (12/5) malam.

    Jamaah calon haji diberangkatkan menggunakan 17 unit bus ini merupakan bagian dari total 1.143 orang calon haji asal Banyuwangi yang akan menunaikan ibadah haji tahun 2025.

    “Tolong di Tanah Suci Makkah sempatkan doa untuk kesejahteraan masyarakat Banyuwangi, doakan juga agar Banyuwangi selalu diberi keberkahan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam sambutannya sebelum memberangkatkan jamaah calon haji dari depan Kantor Pemkab Banyuwangi.

    Kepada jamaah calon haji, Bupati juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan memelihara niat tulus dalam beribadah.

    Menurutnya, ibadah haji bukan hanya soal perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang membutuhkan kesiapan mental dan kebersamaan.

    “Ibadah haji adalah momen sakral, jaga niat, patuhi arahan petugas dan saling bantu antarsesama jamaah agar semua berjalan lancar. Semoga seluruh proses ibadah diberi kemudahan dan membawa keberkahan,” tutur Ipuk.

    Pemkab Banyuwangi telah berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk jamaah calon haji mulai dari vaksinasi, penyediaan perlengkapan, hingga pendampingan oleh petugas.

    “Kami semua mendoakan agar seluruh jamaah menjadi haji yang mabrur dan dapat menjadi teladan bagi masyarakat setelah kembali dari Tanah Suci,” tutur Bupati Ipuk.

     

    Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten (Kemenag) Banyuwangi Chaironi Hidayat menjelaskan jumlah total calon haji Banyuwangi tahun ini terdiri atas 530 orang laki-laki dan 613 orang perempuan.

    Ia mengatakan, jamaah calon haji dari kloter 42 dijadwalkan tiba di Asrama Haji Sukolilo, Selasa (13/5) pukul 06.00 WIB dan akan terbang ke Arab Saudi pada malam harinya, pukul 23.45 WIB.

    Sedangkan kloter 43 juga masuk asrama pada Selasa dan akan berangkat ke Arab Saudi pada Rabu (14/5) pukul 03.40 WIB, sementara kloter 44 dijadwalkan masuk asrama pada Rabu (14/5) dan terbang pada pukul 18.20 WIB.

    “Pemberangkatan dilakukan secara bertahap sesuai jadwal masing-masing kloter yang sudah ditetapkan oleh Kemenag,” kata Chaironi. (sat)

  • Tarik Wisatawan, Banyuwangi Festival 2025 Siap Digelar

    Tarik Wisatawan, Banyuwangi Festival 2025 Siap Digelar

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Gelaran agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) tahun 2025, fokus pada acara yang dapat menarik kunjungan wisatawan, salah satunya Karnaval Etnik Banyuwangi atau Banyuwangi Ethno Carnival.

    “Tahun ini B-Fest ada 42 agenda, dan kami fokuskan pada acara yang dapat menarik kunjungan wisatawan, sedangkan fungsi B-Fest yang lainnya akan dikonsolidasikan dalam bentuk yang lain,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.

    Menurutnya, agenda Karnaval Etnik Banyuwangi dijadwalkan digelar pada 12 Juli 2025, dengan mengangkat salah satu tradisi masyarakat Osing dengan judul “Ngelukat”.

    Bupati Ipuk mengungkapkan bahwa Banyuwangi Festival (B-Fest) kali ini tetap diselenggarakan di tengah efisiensi anggaran guna menjaga kunjungan wisatawan ke kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

    “Pariwisata ini kan multiplier effect-nya yang diharapkan, pengunjung yang datang akan berdampak pada perputaran ekonomi daerah,” ujarnya.

    Selama ini, lanjut Ipuk, B-Fest memiliki sejumlah tujuan, tak hanya sebagai pemantik pariwisata, namun juga berfungsi untuk konsolidasi daerah.

    Oleh karena itu, katanya, beragam festival yang diselenggarakan, namun tahun ini akan difokuskan pada penguatan sektor pariwisata.

    Banyuwangi Etno Carnival (BEC) yang selama ini masuk dalam kalender even nasional, menjadi salah satu agenda yang dipertahankan, dengan mengusung tema “Ngelukat”, BEC akan kembali menggebrak dengan parade busana etnik kontemporernya,” kata Ipuk.

    Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Taufik Rohman menyebut ada ratusan peserta akan mengenakan kostum bertemakan “Ngelukat” dalam sebuah busana kontemporer.

    Mereka akan berjalan sejauh satu kilometer di atas jalanan kota sebagai catwalk-nya.

    “Banyak yang mendaftar, audisi kami bagi jadi empat zona untuk memudahkan, setelahnya mereka akan mengikuti workshop,” kata Taufik.(sat)

  • Sekolah Rakyat di Banyuwangi Dijadwalkan pada Juli 2025

    Sekolah Rakyat di Banyuwangi Dijadwalkan pada Juli 2025

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dijadwalkan mulai dilaksanakan pada Juli 2025 dan untuk tahap awal sudah ada 100 siswa SMP dan SMA dengan empat rombongan belajar (rombel).

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat, mengemukakan sampai saat ini pemerintah daerah setempat terus mematangkan persiapan pembukaan program pendidikan gratis berbasis asrama untuk anak-anak dari keluarga miskin yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto itu.

    “Sekolah Rakyat ini program pendidikan gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan program ini berbentuk boarding school (sekolah berasrama) dengan seluruh biaya pendidikannya ditanggung penuh oleh pemerintah,” ujarnya.

    Menurut Ipuk, calon siswa Sekolah Rakyat diprioritaskan bagi anak usia sekolah dari keluarga miskin di dua desile awal dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial.

    “Untuk tahap awal, Sekolah Rakyat terdiri atas 2 rombongan belajar kelas 1 SMP dan 2 rombongan belajar kelas 1 SMA, masing-masing rombongan belajar akan diisi 25 siswa sehingga total ada 100 siswa,” kata Ipuk.

    Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB (Dinsos PPKB) Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini menambahkan, untuk calon siswa didapatkan dari usulan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), desa, dan kelurahan.

    “Nantinya calon peserta akan diseleksi melalui berbagai tahapan, dimulai dari seleksi administrasi untuk memastikan bahwa mereka termasuk dalam desile 1 dan 2 DTSEN, kemudian dilanjutkan tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah, dan wawancara dengan orang tua serta pemeriksaan kesehatan,” katanya.

    Henik menambahkan, saat ini petugas PKH juga rajin turun ke lapangan untuk melakukan jemput bola menjaring calon siswa berdasarkan prelist dari Kementerian Sosial.

    “Anak-anak miskin yang saat ini sudah kelas 6 SD dan kelas 9 SMP akan dikunjungi dan ditawarkan untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru 2025/2026 nanti,” katanya.

    Informasi diperoleh ANTARA, proses pembelajaran Sekolah Rakyat di Banyuwangi akan dilaksanakan di Gedung Pendidikan dan Pelatihan PNS di Kecamatan Licin.(sat)

  • Bupati Ipuk : Kebersamaan Jadi Kunci Bangun Daerah

    Bupati Ipuk : Kebersamaan Jadi Kunci Bangun Daerah

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut kebersamaan seluruh komponen masyarakat menjadi kunci penting membangun daerah di tengah efisiensi anggaran dan ekonomi global yang tidak menentu.

    “Mungkin ini rezeki saya, di periode pertama ada COVID-19, di periode kedua ini ada efisiensi anggaran dan ekonomi global yang tidak menentu, dan untuk bisa mengatasi ini semua, tidak lain harus jalin solidaritas,” katanya dalam keterangan tertulis terkait dengan acara “Halalbihalal Ikawangi Pusat” di Gedung Djuang 45 Kabupaten Bekasi .

    Ia mengajak seluruh anggota Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) untuk memperkuat soliditas dalam membangun kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.

    Solidaritas dengan kampung halaman, menurut dia, bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti turut mempromosikan Banyuwangi di daerah rantau masing-masing, karena akan mendorong orang untuk datang ke Banyuwangi sehingga berdampak positif terhadap perekonomian lokal.

    “Terima kasih telah menjadi influencer untuk mempromosikan Banyuwangi dengan penuh kebanggaan,” katanya.

    Ipuk optimistis dengan tagline “seduluran selawase” yang menjadi filosofi Ikawangi akan mampu membawa nama harum Banyuwangi di seluruh Indonesia.

    “DNA masyarakat Banyuwangi ini adalah kreativitas, jadi saat tinggal dimanapun pasti mereka bisa hidup dan mengambil peran,” kata Bupati Ipuk.

    Perwakilan sesepuh Ikawangi Arief Yahya optimistis dengan solidaritas dan kekompakan antar-warga Banyuwangi di perantauan dan pemerintah daerah di Banyuwangi akan memberikan dampak positif bagi semua.

    “Jika Banyuwangi semakin maju dan keren, kami yang di sini akan semakin bangga, berbagai capaian dan prestasi yang diraih Banyuwangi adalah kebanggaan bagi warga Banyuwangi dimanapun,” kata Menteri Pariwisata periode 2014-2019 itu.

    Salah satunya, katanya, Pemkab Banyuwangi menjadi daerah yang memiliki kinerja terbaik tersebut berdasarkan penilaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) dilakukan Kementerian Dalam Negeri.(sat)

     

  • Tahun 2024, Nilai Ekspor dari Banyuwangi Capai 196 Juta Dolar AS

    Tahun 2024, Nilai Ekspor dari Banyuwangi Capai 196 Juta Dolar AS

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Nilai ekspor berbagai produk unggulan asal Kabupaten Banyuwangi mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024 dengan total mencapai 196 juta dolar AS. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 18,2 juta dolar AS dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang sebesar 177,8 juta dolar AS.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik capaian ini. Menurut Ipuk produk-produk dari Bumi Blambangan ini telah menembus pasar di 80 negara yang tersebar di lima benua.

    “Alhamdulillah, total ekspor Banyuwangi setiap tahun terus mengalami kenaikan. Ini tren positif yang harus dipertahankan,” ujar Bupati Ipuk, Kamis (24/4/2025).

    Data dari Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Banyuwangi, ada 27 komoditas unggulan menjadi andalan ekspor daerah ini. Ragam produk yang dikirim ke mancanegara meliputi ikan hias, batu apung, koral, ikan kaleng, olahan kayu jati, kopi, hingga pupuk cair.

    Sebuah pencapaian penting di tahun 2024 adalah keberhasilan produk ikan kaleng Banyuwangi menembus pasar Kanada. Nilai ekspor untuk komoditas ini mencapai 450 ribu dolar AS pada akhir tahun, menandai babak baru ekspansi pasar bagi sektor perikanan Banyuwangi.

    Kendati mencatatkan tren positif, para pelaku usaha di Banyuwangi kini dihadapkan pada tantangan baru terkait rencana kenaikan tarif impor di Amerika Serikat. Pemerintah pusat menginformasikan bahwa tarif masuk untuk sejumlah produk unggulan Indonesia ke AS berpotensi melonjak hingga 47 persen.

    Menyikapi hal ini, Bupati Ipuk mengungkapkan pihaknya telah bergerak cepat menjalin komunikasi dengan para eksportir lokal. Koordinasi juga intens dilakukan dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Timur serta pihak-pihak terkait lainnya untuk memitigasi dampak dari kebijakan tersebut.

    “Kami terus berkoordinasi dengan Disperindag Jatim, dan pihak terkait lainnya. Hingga saat ini, mereka menyampaikan bahwa belum ada perubahan tarif, masih menggunakan ketentuan sebelumnya,” kata Bupati Ipuk.

    Kepala Diskoperindag Banyuwangi, Nanin Oktaviantie mwngatakan pengiriman produk ke Amerika Serikat saat ini masih berjalan sesuai kontrak lama. “Salah satu eksportir udang beku, misalnya, masih mengirim sekitar 20 ton ke AS dan proses pengiriman berjalan lancar,” ungkap Nanin.

    Selain udang beku, beberapa eksportir ikan hias dan terumbu karang asal Banyuwangi juga memiliki catatan pengiriman ke pasar Amerika Serikat. Namun, untuk tahun 2025, belum ada kontrak baru yang disepakati. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama para pelaku usaha akan terus memantau perkembangan kebijakan tarif impor AS dan mencari solusi terbaik untuk menjaga keberlanjutan ekspor daerah.(sat)

     

  • Pemkab Banyuwangi Siap Bantu Pemulangan Jenazah PMI dari Kamboja

    Pemkab Banyuwangi Siap Bantu Pemulangan Jenazah PMI dari Kamboja

    JATIMPEDIA, Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, siap membantu kepulangan jenazah seorang pekerja migran Indonesia (PMI) nonprosedural di Kamboja setelah keluarganya menerima informasi meninggalnya pekerja migran itu.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Rabu, mengatakan pemerintah daerah setempat telah berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengenai kabar meninggalnya Rizal Sampurna, warga Kecamatan Kalipuro tersebut.

    “Kami sudah mendapat informasi soal itu dan kami terus berkoordinasi dengan BP2MI,” katanya.

    Ia menyampaikan informasi meninggalnya Rizal Sampurna dikonfirmasi oleh Kantor Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi, dan KBRI di Kamboja disebut juga telah mengonfirmasi meninggalnya WNI di Kamboja atas nama Rizal Sampurna.

    Hanya saja, kata Ipuk, penyebab meninggalnya warga Kelurahan/Kecamatan Kalipuro (Banyuwangi) itu masih belum jelas, dan keberangkatan Rizal ke Kamboja secara nonprosedural turut mempersulit.

    “Meski demikian kami tetap berupaya untuk berkomunikasi dengan BP2MI, apabila sudah ada kejelasan, kami siap untuk membantu kepulangannya,” kata Ipuk.

    Dengan adanya kasus ini, Bupati Ipuk berharap masyarakat Banyuwangi berhati-hati dan waspada untuk pergi bekerja ke luar negeri, dan ia pun mengimbau masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi.

    “Kami tidak melarang masyarakat Banyuwangi bekerja sebagai pekerja migran, tetapi kami berharap masyarakat bekerja sebagai PMI melalui jalur yang legal untuk menjamin keamanannya,” ujarnya.

    Ia menambahkan pemerintah daerah setempat memiliki beberapa program pelatihan dan peningkatan kapasitas masyarakat setempat, baik itu program yang digagas mandiri oleh pemkab maupun yang dikerjasamakan dengan pihak lain.

    “Pemkab Banyuwangi siap membantu agar masyarakat yang bekerja di luar negeri bisa difasilitasi dengan baik,” ujar Bupati Ipuk. (sat)

     

  • Perkuat Preventif Kesehatan, Pemkab Banyuwangi Dorong Kolaborasi Lintas Sektor

    Perkuat Preventif Kesehatan, Pemkab Banyuwangi Dorong Kolaborasi Lintas Sektor

    JATIMPEDIA, Banyuwangi –  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus memprioritaskan pendekatan preventif dalam menangani berbagai masalah kesehatan masyarakat. Dalam program tersebut Banyuwangi, siap berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan pada akhirnya meningkatkan derajat kesehatan seluruh warga Banyuwangi.

    Hal tersebut disampaikan Bupati Ipuk dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Bidang Kesehatan Tahun 2025 yang digelar pada Kamis (10/4/2025). Rakor ini dihadiri oleh seluruh direktur rumah sakit, perwakilan organisasi profesi kesehatan, kepala Puskesmas se-Kabupaten Banyuwangi, pimpinan lembaga pendidikan kesehatan, serta jajaran tenaga kesehatan lainnya.

    “Kita akan kekurangan sumber daya jika bekerja sendiri. Oleh karena itu, ciptakan sistem yang mampu menggandeng banyak pihak untuk upaya preventif. Libatkan kepala sekolah, para pendidik, ustad dan ustadzah, tokoh agama, hingga organisasi masyarakat untuk bersama-sama membantu sosialisasi pencegahan kesehatan,” Ungkap Bupati Ipuk, Kamis (10/4/2025).

    Pendekatan preventif yang kolaboratif ini diharapkan dapat mengoptimalkan program “Mal Orang Sehat” yang telah dicanangkan oleh Pemkab Banyuwangi. Program ini bertujuan untuk mengubah paradigma masyarakat dari berobat saat sakit menjadi mengutamakan kesehatan dan pencegahan penyakit sebagai prioritas utama.

    “Seberapapun besarnya anggaran kesehatan tidak akan pernah cukup jika kita mengabaikan upaya pencegahan. Terlebih lagi, prevalensi penyakit tidak menular terus meningkat setiap harinya. Ini harus menjadi perhatian kita bersama bagaimana cara mencegahnya. Mari kita bergandengan tangan dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mempromosikan Gaya Hidup Sehat,” ungkap Ipuk.

    Bupati Ipuk juga menekankan pentingnya mengajak masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tidak hanya saat sakit, tetapi juga saat sehat sebagai langkah deteksi dini.

    “Jadi, masyarakat tidak hanya datang periksa saat sakit saja, tetapi harus kita aktif ajak saat mereka sehat untuk melakukan cek dan deteksi dini. Kalau perlu, petugas kesehatan proaktif menjemput bola mengajak masyarakat yang sehat untuk melakukan deteksi dini,” kata Bupati Ipuk.

    Berbagai program inovatif juga telah digulirkan oleh Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan derajat kesehatan warga. Salah satunya adalah program penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui puskesmas asuhan spesialistik. Dalam program ini, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) serta dokter spesialis Anak (SpA) dilibatkan secara aktif untuk mengampu puskesmas-puskesmas di seluruh Banyuwangi.

    Pendampingan yang diberikan berupa konsultasi medis maupun layanan rujukan yang cepat dan tepat saat terjadi kegawatdaruratan dalam proses persalinan. Program ini melibatkan total 38 dokter SpOG dan dokter SpA dari berbagai rumah sakit di Banyuwangi, baik rumah sakit pemerintah maupun swasta. Pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di tingkat puskesmas.

    Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga melakukan langkah afirmasi untuk meningkatkan fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan primer. Secara bertahap, seluruh puskesmas di Banyuwangi dilengkapi dengan alat kesehatan untuk deteksi dini penyakit tidak menular. Alat-alat tersebut meliputi elektrokardiograf (EKG) untuk skrining jantung, fotometer untuk pemeriksaan laboratorium, Probe Linier (untuk skrining kanker payudara), Spirometri (skrining fungsi paru untuk deteksi dini penyakit paru), serta Sensor CO Analyzer (untuk skrining kebiasaan merokok). (sat)

     

  • Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan Operasional Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar

    Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan Operasional Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar

    JATIMPEDIA,  Banyuwangi – Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengecek kesiapan operasional pelayaran kapal cepat jurusan Banyuwangi – Denpasar yang direncanakan beroperasi Juni 2025 melalui Pelabuhan Boom, Banyuwangi, Jumat (4/4).

    Operasional pelayaran kapal cepat rute Banyuwangi tujuan Denpasar akan bersandar di Pelabuhan Serangan. Hal ini merupakan wujud kolaborasi Pemprov Jatim dan Kabupaten Banyuwangi untuk memaksimalkan konektivitas masyarakat melalui sektor transportasi laut.

    “Menjelang operasional pada Juni 2025 mendatang, saya datang kesini melihat kelengkapan apa yang diperlukan. Dan tadi khusus untuk ruang tunggu saya minta agar desain dengan nuansa Banyuwangi disiapkan dan dikuatkan di sini,” ungkapnya.

    Dikatakannya, operasional layanan ini diharapkan bisa semakin menguatkan layanan publik di sektor transportasi dan akses.

    “Semakin bagus publik service akan memudahkan dan meningkatkan interaksi diantara mereka dari berbagai profesi, daerah dan pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

    Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Boom Banyuwangi, adalah pelabuhan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sesuai dgn Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 56 Tahun 2002, bahwa Pelabuhan Boom Banyuwangi merupakan salah satu dari 7 (tujuh) pelabuhan Pengumpan Regional di Jawa Timur yang diserahkan pengelolaannya dan P3D kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Selain itu ada 6 (enam) pelabuhan pengumpan regional lainnya yaitu Pelabuhan Branta (Kab. Pamekasan), Pelabuhan Telaga biru (Bangkalan Utara), Pelabuhan Kalianget (Kab. Sumenep), Pelabuhan Brondong (Kab.Lamongan), Pelabuhan Boom Tuban (Kab. Tuban) serta Pelabuhan Tanjung Awar-Awar (Kab. Tuban).

    Pelabuhan Boom Banyuwangi adalah pelabuhan lama peninggalan Belanda (pantai THR Banyuwangi) yang saat itu ditinggalkan pengelolaannya oleh Ditjen Perhubungan Laut karena adanya sedimentasi yg tinggi yg membawa pasir dengan arah bolak balik utara – selatan yg menutupi muara pelabuhan Boom, sehingga efektif pelabuhan boom waktu itu tidak bisa dioperasionalkan.

    Mulai Tahun 2002 Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengalokasikan Anggaran APBD Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan dan mengaktifkan kembali operasional Pelabuhan Boom Banyuwangi. Sebab, Pelabuhan Boom ini lokasinya strategis di tengah kota dan tidak jauh dari alun alun Blambangan, untuk melayani kapal kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) dari kepulauan Sumenep, diantaranya dari pulau Kangean, pulau Saibus, pulau Sapeken, Pulau Sepanjang dan Pulau Raas dan pulau lainnya di Kab. Sumenep.

    Mereka mengangkut dan membawa hasil bumi kepulauan, seperti Kelapa, ikan segar, udang, sotong, rumput laut utk bisa dijual di kawasan Banyuwangi dan mereka kembali membawa 9 (sembilan) bahan pokok, tabung gas elpiji dan bahan bahan bangunan.

    Pelabuhan boom Banyuwangi sangat memberikan manfaat yg besar bagi konektifitas dan perdagangan masyarakat kepulauan, kapal kapal pelayaran rakyat di Jawa Timur.

    Pemprov. Jawa Timur telah mengembangkan pelabuhan boom Banyuwangi dgn membangun dermaga pelra sepanjang 600 meter. Juga dermaga cruise 80 x 10 meter2, groun tank air bersih kapasitas 125 m3, rumah dinas 2 unit, masjid 1 unit, lapangan parkir dan jogging track, 5 unit SBNP (merah, hijau, putih), membangun kantor UPT PPR Banyuwangi.

    Infrastruktur lainnya  membangun breakwater breakwater pengendali sedimen atau breakwater untuk kantong kantong sedimen (fishtail). Pembangunan ini untuk menuntaskan dan memberikan solusi terhadap persoalan besarnya sedimentasi di pelabuhan boom Banyuwangi.

    Pemerintah Provinsi Jawa Timur sampai dengan saat ini, masih mengalokasikan APBD nya untuk melakukan maintanance terhadap alur pelayaran dan kolam pelabuhan dari sedimentasi dan perpanjangan fishtail yang terus dikejar sedimentasi dari arah selatan.

    “Sebab kalau tidak sedimentasi akan masuk ke kantong kantong sedimen dan pada akhirnya sedimentasi akan kembali menutupi muara pelabuhan, sehingga pelabuhan boom yg kita banggakan tdk bisa optimal dioperasikan. jangan sampai hal ini terjadi, ” terang Gubernur Jatim.

    Pelabuhan Boom Banyuwangi juga sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) adalah pelabuhan dgn hierarkhi Pelabuhan Pengumpan Regional adalah pelabuhan dgn kewenangan yg diusahakan oleh Pemerintah Provinsi sesuai Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan sesuai Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda. bahwa Pelabuhan Pengumpan Regional adalah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dalam pengelolaannya.

    Lebih lanjut, pengembangan Pelabuhan Boom di Banyuwangi tidak sekadar memaksimalkan sektor layanan publik, melainkan turut menumbuhkan ekonomi daerah dari berbagai sektor, mulai pendapatan dari masing-masing daerah, UMKM dan hotel.

    “Selain itu dengan hadirnya layanan Kapal Cepat ini bisa membawa wisatawan mancanegara masuk ke Banyuwangi sehingga ekonomi tumbuh pesat,” ungkapnya.

    Nantinya, kapal yang akan beroperasi memiliki panjang 70 meter dan lebar 5 meter. Kapal ini akan mampu menampung 300 penumpang dengan estimasi waktu pelayaran 2,5 jam.

    “Sudah disiapkan satu kapal untuk menjajaki respon pasar. Kalau respon pasar bagus akan ditambah kapalnya,” tutup Khofifah.

    “Selain itu Saya juga meninjau aset milik Pemprov. Jatim yg dikerjasamakan dengan PT. ASDP Ketapang yg membutuhkan Jembatan Penghubung dari Pelabuhan LCM ke Dermaga Bulusan agar tidak sampai terjadi pembangunan yg memicu potensi konflik sosial dengan pemukiman penduduk disekitar dermaga Bulusan, saat ini masih dibuat kajian dan Detail Enginering Desain (DED) yg mudah mudahan bisa selesai cepat dan jembatan penghubungan dapat segera dibangun untuk memperlancar arus angkutan penyeberangan di Pelabuhan Ketapang,” ujar Gubernur Khofifah.

    Saya juga melakukan pemantauan angkutan balik lebaran dari Ketapang menuju Gilimanuk, sesuai keterangan dari GM Pelabuhan Ketapang, bahwa puncak arus balik diperkirakan akan terjadi di H+6 besok. (sat)