Tag: #IndustriOtomotif

  • Isuzu Optimis Pemulihan Penjualan Kendaraan Niaga di 2025

    Isuzu Optimis Pemulihan Penjualan Kendaraan Niaga di 2025

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Isuzu Astra Motor Indonesia optimis terhadap prospek penjualan kendaraan niaga pada 2025, meskipun masih menghadapi tantangan dalam mencapai pemulihan penuh. Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Yusak Kristian, menyebutkan bahwa sepanjang 2024, industri otomotif mengalami tekanan, termasuk segmen kendaraan niaga.

    “Tahun ini kami berharap ada perbaikan, meski masih cukup sulit untuk kembali ke level sebelum tahun lalu. Mencapai angka satu juta unit akan menjadi tantangan tersendiri,” ujar Yusak di Jakarta pada Rabu, 5 Maret 2025.

    Pada 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 865.723 unit, turun 13,9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai 1.005.802 unit. Isuzu sendiri membukukan penjualan wholesales sebanyak 26.379 unit sepanjang 2024.

    Kinerja Isuzu juga terdampak pada Januari 2025, di mana menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), wholesales Isuzu mencapai 2.206 unit, turun 6,1 persen dibanding Januari 2024 yang mencatatkan 2.350 unit. Penjualan ini mencakup model Isuzu PHR, NMR, dan FVR. “Selain kondisi pasar, pada Januari kami juga terpengaruh oleh beberapa regulasi yang finalisasinya dilakukan mendekati akhir tahun, sehingga awal tahun ini belum bisa beroperasi dengan optimal,” jelas Yusak.

    Namun, pada Februari 2025, kondisi industri otomotif mulai menunjukkan pemulihan. Isuzu berharap penjualan kendaraan niaga bisa kembali meningkat seiring dengan dukungan ekosistem yang lebih baik. “Meskipun Isuzu memiliki produk yang kompetitif dan paket layanan yang menarik, kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya bergerak menjadi faktor utama yang memengaruhi penjualan,” tambahnya.(raf)

  • Prospek Penjualan Mobil di 2025: Pemulihan Bertahap di Tengah Tantangan Ekonomi

    Prospek Penjualan Mobil di 2025: Pemulihan Bertahap di Tengah Tantangan Ekonomi

    JATIMPEDIA, Jakarta – Industri otomotif nasional diperkirakan akan mengalami pemulihan secara bertahap sepanjang 2025, meskipun masih menghadapi berbagai tantangan. Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Jongkie Sugiarto, mengungkapkan bahwa penjualan kendaraan roda empat di tahun ini diprediksi berada di kisaran 800 ribu hingga 900 ribu unit. Hal ini didasarkan pada realisasi penjualan ritel sepanjang 2024 yang tercatat sebanyak 889.680 unit, mengalami penurunan 10,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Jongkie Sugiarto kepada Kompas, Sabtu 8 Maret 2025, menyatakan lonjakan signifikan dalam penjualan mobil tidak akan langsung terjadi dalam waktu dekat, termasuk pada momentum Hari Raya Idul Fitri, mengingat tren penjualan kendaraan selama Ramadhan dan Idul Fitri cenderung stabil dari tahun ke tahun.

    Ekonom Bank Danamon, Hosianna Evalita Situmorang, menambahkan bahwa bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025 masih menjadi periode yang menantang bagi industri otomotif. Hal ini disebabkan oleh jumlah hari kerja yang lebih sedikit serta pergeseran pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan Lebaran. Secara historis, penjualan kendaraan cenderung mengalami perlambatan selama bulan puasa, meskipun terdapat potensi pemulihan pasca-Lebaran. Namun, dalam jangka menengah, berbagai kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dapat menjadi faktor pendorong pertumbuhan penjualan kendaraan, terutama di segmen mobil penumpang dan kendaraan komersial ringan yang banyak digunakan untuk perjalanan jauh maupun keperluan bisnis.

    Beberapa kebijakan strategis yang dapat mendukung pemulihan sektor otomotif antara lain pencairan tunjangan hari raya (THR) aparatur sipil negara (ASN) lebih awal serta pemberian diskon tarif tol sebesar 20 persen di sejumlah ruas utama guna meningkatkan mobilitas selama musim mudik. Selain itu, pemerintah juga telah menerapkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10 persen bagi kendaraan listrik berbasis baterai (EV) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen, serta 5 persen untuk kendaraan listrik dengan TKDN 20-40 persen. Mobil hibrida yang memenuhi kriteria kendaraan rendah emisi juga mendapat keringanan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen. Bus listrik dengan TKDN minimal 20 persen turut memperoleh insentif PPN DTP sebesar 5 persen.

    Selain insentif fiskal, perbaikan infrastruktur serta kebijakan moneter yang lebih longgar juga berpotensi mendukung pertumbuhan industri otomotif. Jika tren suku bunga global dan domestik terus menurun, maka biaya pembiayaan kendaraan melalui kredit bisa semakin terjangkau, sehingga daya beli masyarakat dapat meningkat. Namun, di sisi lain, harga kendaraan yang masih relatif tinggi serta kebijakan kredit yang lebih ketat bisa menjadi kendala dalam percepatan pemulihan industri otomotif.

    Sementara itu, pasar mobil bekas diperkirakan akan tetap bertumbuh di tahun ini. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk, melalui platform ritel omnichannel Caroline.id, optimistis terhadap peningkatan permintaan mobil bekas menjelang Lebaran 2025. Hingga September 2024, volume lelang mobil bekas meningkat 33,1 persen secara tahunan menjadi 92.172 unit, sementara pendapatan dari bisnis lelang naik 37,6 persen menjadi Rp199,04 miliar. Caroline.id juga mencatat peningkatan penjualan mobil bekas sebesar 18,3 persen secara tahunan, dengan total penjualan lebih dari 2.400 unit dalam sembilan bulan pertama 2024. Hal ini berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 35 persen secara tahunan menjadi Rp416,76 miliar.

    Untuk mendukung ekspansi bisnis, Caroline.id mengalokasikan belanja modal sebesar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar di tahun ini, termasuk pembukaan cabang showroom ke-17 yang ditargetkan beroperasi pada triwulan kedua 2025. Selain itu, perusahaan juga bekerja sama dengan PT Mandiri Utama Finance (MUF) dalam penyelenggaraan Mobil Bekas Expo (MOBEX) MUF X CAROLINE.ID pada 7-16 Maret 2025 di Caroline.id Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra, menyatakan komitmennya dalam memperkuat ekosistem bisnis mobil bekas di Indonesia, dengan menghadirkan pilihan kendaraan berkualitas serta layanan yang transparan dan terpercaya. Hingga akhir 2024, perusahaan menargetkan pangsa pasar bisnis lelang mobil bekas di atas 40 persen. Dengan terus meningkatnya volume lelang mobil bekas dan pertumbuhan pendapatan yang signifikan, Caroline.id optimistis dapat meraih kinerja yang lebih baik pada tahun ini.(raf)

  • Penjualan Mobil Februari 2025 Meningkat, Toyota Masih Mendominasi

    Penjualan Mobil Februari 2025 Meningkat, Toyota Masih Mendominasi

    JATIMPEDIA, Jakarta –Penjualan mobil di Indonesia pada Februari 2025 menunjukkan pertumbuhan positif dibanding bulan sebelumnya. Baik distribusi dari pabrik ke dealer (wholesales) maupun penjualan langsung ke konsumen (retail sales) mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales meningkat 16,7 persen dibandingkan Januari 2025, sementara retail sales naik sebesar 9,1 persen.

    Sepanjang Februari 2025, penjualan mobil secara wholesales tercatat sebanyak 72.295 unit, naik dari 61.932 unit pada Januari. Sementara itu, retail sales mencapai 69.872 unit, meningkat dari 64.029 unit di bulan sebelumnya.

    Toyota tetap menjadi merek terlaris dengan pencapaian wholesales sebanyak 24.397 unit dan retail sales sebesar 22.222 unit. Posisi kedua ditempati Daihatsu dengan angka wholesales 11.959 unit dan retail sales 12.501 unit.

    Dalam daftar 20 mobil terlaris Februari 2025, mayoritas masih didominasi oleh merek Jepang. Satu-satunya mobil non-Jepang yang masuk daftar adalah BYD M6, kendaraan listrik asal China, yang mencatatkan penjualan sebanyak 1.093 unit dan menempati posisi ke-18.

    Daftar 20 Mobil Terlaris Februari 2025

    1. Toyota Kijang Innova (Reborn & Zenix) – 6.008 unit
    2. Honda Brio (RS & Satya) – 5.497 unit
    3. Toyota Calya – 3.628 unit
    4. Daihatsu Sigra – 3.296 unit
    5. Toyota Rush – 3.161 unit
    6. Daihatsu Gran Max Pickup – 2.888 unit
    7. Toyota Avanza – 2.775 unit
    8. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross) – 2.540 unit
    9. Suzuki Carry – 2.115 unit
    10. Daihatsu Terios – 1.688 unit
    11. Toyota Agya – 1.607 unit
    12. Daihatsu Xenia – 1.423 unit
    13. Honda HR-V – 1.371 unit
    14. Toyota Fortuner – 1.168 unit
    15. Toyota Raize – 1.156 unit
    16. Toyota Veloz – 1.127 unit
    17. Suzuki XL7 – 1.105 unit
    18. BYD M6 – 1.093 unit
    19. Daihatsu Ayla – 1.058 unit
    20. Mitsubishi Pajero Sport – 1.044 unit

    Kenaikan penjualan ini menunjukkan optimisme industri otomotif di Indonesia, dengan Toyota tetap kokoh di puncak sebagai pemimpin pasar.(raf)

  • VinFast Kirim Ribuan Mobil Listrik Ke Indonesia

    VinFast Kirim Ribuan Mobil Listrik Ke Indonesia

    JATIMPEDIA, Jakarta – Produsen otomotif asal Vietnam, VinFast, semakin agresif dalam memperluas jangkauan bisnisnya di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Pada 9 Maret 2025, Dikutip Dari AutoPro perusahaan ini mengirimkan hampir 2.500 unit mobil listrik ke Tanah Air melalui kapal Silver Queen. Pengiriman ini menjadi yang terbesar sejak VinFast resmi memasuki pasar Indonesia pada 2024 lalu. Kapal Silver Queen, yang kini menampilkan warna merah khas serta logo besar VinFast, telah bersandar di Pelabuhan Mipec, Hai Phong, sejak 4 Maret 2025. Setelah seluruh unit kendaraan dimuat, kapal ini berlayar pada 8 Maret dan diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Jakarta antara 11-12 Maret 2025, bergantung pada kondisi cuaca saat perjalanan.

    Dalam rangka menyambut momen Hari Raya Idul Fitri, VinFast mengirimkan empat model kendaraan listrik, yakni VF 3, VF 5, VF e34, dan Nerio Green. Seluruh unit telah dirancang dengan konfigurasi setir kanan agar sesuai dengan standar pasar Indonesia. Begitu tiba di Jakarta, kendaraan ini akan langsung didistribusikan ke dealer resmi, memungkinkan pelanggan untuk menerima unit mereka sebelum perayaan Lebaran. Periode ini dikenal sebagai momen strategis bagi industri otomotif, karena banyak masyarakat yang memanfaatkan waktu ini untuk membeli kendaraan baru.

    Indonesia menjadi pasar utama bagi VinFast di kawasan Asia Tenggara, mengingat pertumbuhan pasar kendaraan listrik yang pesat dan tingginya antusiasme masyarakat terhadap produk mereka. Model VF 3, yang diperkenalkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, mendapat sambutan luar biasa dan menjadi kendaraan yang paling banyak diuji coba selama pameran berlangsung. Hal ini mengindikasikan meningkatnya minat konsumen Indonesia terhadap mobil listrik buatan Vietnam tersebut.

    Selain memperluas ekspor, VinFast juga terus meningkatkan kapasitas produksinya di dalam negeri. Berdasarkan laporan dari Kantor Statistik Hai Phong, sepanjang Januari hingga Februari 2025, VinFast telah memproduksi 34.530 unit mobil listrik, dengan fokus pada kendaraan kecil yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Produksi sepeda motor listriknya juga mengalami lonjakan signifikan, meningkat hampir 19 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.

    Pabrik utama VinFast yang berlokasi di Taman Industri Dinh Vu, Cat Hai, Hai Phong, dibangun dengan investasi sebesar 3,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dan berdiri di atas lahan seluas 335 hektare. Kompleks manufaktur ini menjadi pusat utama produksi kendaraan listrik mereka. Dalam beberapa tahun ke depan, VinFast menargetkan peningkatan tingkat lokalisasi komponen dari 60 persen menjadi 84 persen pada 2026. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan berencana memproduksi berbagai komponen utama secara mandiri, termasuk jok mobil, sistem kelistrikan, lampu, pelek, sistem pengereman, kemudi, hingga baterai kendaraan listrik.

    Duong Thi Thu Trang, selaku Wakil Direktur Penjualan Global VinFast, menyatakan bahwa tahun 2025 merupakan fase krusial bagi ekspansi bisnis perusahaan di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang sedang dipercepat adalah pembangunan fasilitas perakitan lokal di Indonesia. Keberadaan pabrik ini diharapkan dapat memperkuat daya saing VinFast di industri otomotif nasional, sekaligus menegaskan komitmen jangka panjang mereka di pasar Indonesia. Menurutnya, dengan strategi ekspansi yang telah disusun sejak awal tahun, VinFast optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan yang signifikan sepanjang 2025. Selain memperkuat posisinya di pasar domestik Vietnam, mereka juga semakin agresif dalam memperluas jangkauan bisnis di kancah global, termasuk Indonesia.

    Dengan peningkatan produksi, ekspansi agresif, dan strategi bisnis yang terarah, VinFast semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri kendaraan listrik. Perusahaan ini tidak hanya mendominasi pasar dalam negeri Vietnam, tetapi juga mulai menancapkan eksistensinya di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang diproyeksikan menjadi salah satu pasar kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara.(raf)

  • Jelang Lebaran, Pasar Otomotif Jatim Stabil, Pelaku Industri Cermati Tren Penjualan

    Jelang Lebaran, Pasar Otomotif Jatim Stabil, Pelaku Industri Cermati Tren Penjualan

    JATIMPEDIA, Surabaya – Menjelang Lebaran 2025, pasar kendaraan roda empat di Jawa Timur masih belum menunjukkan lonjakan signifikan. Faktor ekonomi, termasuk pemangkasan anggaran pemerintah, turut memengaruhi daya beli masyarakat dan berdampak pada tren penjualan mobil.

    Haris Prasetya, Area Business Head Auto2000 Jawa Timur, menjelaskan bahwa pemangkasan anggaran di pemerintahan menyebabkan konsumsi masyarakat menurun, termasuk dalam pembelian mobil baru. “Daya beli masyarakat masih cenderung tertahan. Situasi ini membuat pasar otomotif di Jawa Timur belum menunjukkan lonjakan signifikan menjelang Lebaran,” ungkapnya dalam acara buka bersama media pada 12 Maret 2025 di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama.

    Di sisi lain, kebijakan subsidi kendaraan hybrid masih menjadi perhatian pelaku industri otomotif. Menurut Haris, subsidi ini berperan dalam menjaga stabilitas pasar. “Opsen di Jawa Timur masih diberlakukan agar pasar tetap stabil. Jika subsidi dihapus, permintaan bisa mengalami penurunan,” tambahnya.

    Selain itu, kebijakan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan hybrid memberikan dampak beragam. Toyota Zenix mengalami peningkatan permintaan setelah mendapatkan insentif, sementara Toyota Yaris Cross belum menunjukkan lonjakan signifikan dalam penjualannya.

    Meskipun kondisi pasar belum mengalami lonjakan besar, Auto2000 tetap optimis bahwa momentum Lebaran akan mendorong penjualan. Pelaku industri otomotif pun terus mencermati kebijakan pemerintah serta tren pasar guna menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.(eka)

  • Produksi EV di Indonesia Berpotensi Tembus 251 Ribu Unit pada 2025

    Produksi EV di Indonesia Berpotensi Tembus 251 Ribu Unit pada 2025

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kapasitas produksi kendaraan listrik (EV) di Indonesia diproyeksikan meningkat hingga 251 ribu unit per tahun pada akhir 2025. Pembina Industri Ahli Muda Tim Kerja Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Direktorat IMATAP Kementerian Perindustrian, Patia Jungjungan, menyebutkan bahwa peningkatan ini seiring dengan semakin banyaknya merek EV asal China yang masuk ke pasar Indonesia.

    Saat ini, terdapat sekitar 10 produsen mobil listrik di Indonesia dengan kapasitas produksi 70.660 unit per tahun. “Total proyeksi tambahan kapasitas produksi pada akhir 2025 sebesar 251 ribu unit per tahun,” ujar Patia dalam diskusi CORE Indonesia beberapa waktu lalu.

    Salah satu produsen asal China, Build Your Dream (BYD), tengah membangun pabrik di Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi mencapai 150 ribu unit per tahun dan investasi sebesar Rp11,7 triliun. Merek lain seperti Geely juga berinvestasi Rp43,86 miliar dengan kapasitas produksi 20 ribu unit per tahun.

    Selain itu, produsen EV asal Vietnam, VinFast, sedang membangun pabrik dengan investasi 1,2 miliar dolar AS dan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun. PT National Assemblers memiliki kapasitas produksi 31 ribu unit per tahun, dengan pabrik yang digunakan oleh beberapa merek, termasuk Maxus (6 ribu unit per tahun, investasi Rp468 miliar), AION (19 ribu unit per tahun), dan Citroen (6 ribu unit per tahun).

    “Sejumlah merek tersebut merupakan peserta program insentif completely built up (CBU) dan completely knocked down (CKD) dari pemerintah,” tambah Patia.

    Pemerintah juga memperpanjang insentif kendaraan listrik melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 12/2025. Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10 persen diberikan untuk kendaraan listrik dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen, sementara PPN DTP lima persen diberikan untuk bus listrik dengan TKDN 20–40 persen.

    Selain itu, insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar tiga persen juga diberikan bagi kendaraan low carbon emission vehicle (LCEV), termasuk full hybrid, mild hybrid, dan plug-in hybrid, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 yang telah direvisi dengan PP Nomor 74 Tahun 2021.(raf)

  • Peresmian Pabrik Baru PT Astra Daihatsu Motor di Karawang Assembly Plant 2

    Peresmian Pabrik Baru PT Astra Daihatsu Motor di Karawang Assembly Plant 2

    JATIMPEDIA, Karawang – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) meresmikan pabrik terbaru mereka, Karawang Assembly Plant 2 (KAP 2), pada 27 Februari 2025 di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang Timur, Jawa Barat. Dengan mengusung tema “Dari Indonesia Untuk Dunia”, fasilitas baru ini dibangun di atas lahan seluas lebih dari 26 hektar dan menjadi pabrik keenam ADM. Pabrik ini didedikasikan untuk memenuhi permintaan otomotif domestik dan internasional yang terus berkembang, sekaligus menegaskan posisi ADM sebagai basis produksi strategis Daihatsu di luar Jepang.

    Sebagai bentuk komitmen terhadap investasi berkelanjutan, pabrik KAP 2 dirancang dengan teknologi manufaktur mutakhir yang tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga ramah lingkungan. Penerapan teknologi canggih memungkinkan efisiensi energi, pengurangan emisi karbon hingga 20%, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman bagi para pekerja.

    Peresmian pabrik ini dilakukan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, yang didampingi oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai perwakilan pemegang saham PT Astra Daihatsu Motor, termasuk President of Daihatsu Motor Co., Ltd. (DMC), Masahiro Inoue; Direktur PT Astra International Tbk, Gidion Hasan; Senior Executive Officer of Toyota Tsusho Corporation, Shigeru Harada; Presiden Direktur ADM, Yasushi Kyoda; serta Wakil Presiden Direktur ADM, Erlan Krisnaring Cahyono. Selain itu, perwakilan dari supplier, distributor, dan mitra strategis lainnya turut hadir dalam momen bersejarah ini.

    Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, memberikan apresiasi tinggi kepada PT Astra Daihatsu Motor atas pencapaiannya. Ia juga menegaskan bahwa kepercayaan Daihatsu Motor Co., Ltd. Jepang terhadap ADM sebagai basis produksi utama di luar Jepang mencerminkan keyakinan kuat terhadap potensi Indonesia dalam industri otomotif global. Pemerintah berharap ADM terus mengembangkan model kendaraan yang sesuai dengan tren pasar, memperkuat keterlibatan industri lokal, serta meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri demi mendukung ketahanan industri otomotif nasional.

    Pabrik KAP 2 memiliki tiga fasilitas utama, yakni Body (Bodi), Painting (Pengecatan), dan Assembling (Perakitan), yang dirancang dengan konsep inovatif E-SSC (Evolution, Simple, Slim, Compact). Dengan konsep ini, proses produksi menjadi lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan. Pemanfaatan energi terbarukan dan optimalisasi teknologi produksi memungkinkan pabrik ini mengurangi dampak lingkungan secara signifikan.

    Dalam rangka mendukung target netralitas karbon dan komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), pabrik KAP 2 mengadopsi desain tanpa dinding untuk meningkatkan sirkulasi udara alami. Efisiensi energi ditingkatkan melalui penggunaan teknologi robotik, optimalisasi proses pengecatan yang meminimalkan polusi air, serta pemasangan panel surya berkapasitas 3 Mega Watt sebagai sumber daya listrik berkelanjutan.

    Pabrik baru ini difokuskan untuk memproduksi kendaraan kolaborasi LCGC seperti Daihatsu Ayla dan Toyota Agya, guna memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Pendirian pabrik ini menjadi langkah strategis bagi Daihatsu untuk meningkatkan kontribusi Indonesia dalam ekspor kendaraan ke pasar global. Selain itu, desain pabrik ini memungkinkan produksi kendaraan masa depan yang lebih inovatif.

    Dengan nilai investasi mencapai Rp2,9 triliun, Karawang Assembly Plant 2 memiliki kapasitas produksi hingga 140.000 unit per tahun. Secara keseluruhan, ADM mampu memproduksi lebih dari 530.000 unit kendaraan per tahun untuk pasar domestik dan internasional. Kapasitas produksi yang besar ini didukung oleh lebih dari 1.700 supplier, termasuk 700 UMKM, dengan tingkat lokalisasi komponen mencapai lebih dari 80% untuk semua kendaraan yang diproduksi.

    Secara total, pabrik ADM di Karawang, yang terdiri dari KAP 1 dan KAP 2, mencakup luas lebih dari 940.000 meter persegi. Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor, Yasushi Kyoda, mengungkapkan rasa syukurnya atas peresmian pabrik baru ini. Ia menegaskan bahwa ADM berkomitmen untuk terus berinovasi dalam teknologi manufaktur yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan sesuai dengan perkembangan industri otomotif global. Pembangunan pabrik ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi ADM, tetapi juga mencerminkan kolaborasi berkelanjutan antara Daihatsu dan Indonesia untuk masa depan industri otomotif yang lebih baik.(raf)

  • MG Motor Indonesia Siapkan Mobil Hybrid, Indikasi Produksi Lokal

    MG Motor Indonesia Siapkan Mobil Hybrid, Indikasi Produksi Lokal

    JATIMPEDIA, Jakarta – MG Motor Indonesia mengonfirmasi rencana peluncuran mobil hybrid di Tanah Air. Model yang akan diperkenalkan masih dirahasiakan, tetapi ada indikasi bakal diproduksi secara lokal.

    “Kami merancang memiliki produk lokal untuk hybrid electric vehicle (HEV) di Indonesia dengan menggunakan pabrik kami,” ujar He Guowei, CEO MG Motor Indonesia, di Senayan Park, Jakarta Selatan, Selasa (4/3).

    MG menjanjikan mobil hybrid terbaru mereka akan hadir dengan harga kompetitif serta desain dan teknologi mutakhir untuk bersaing di segmennya. Namun, belum ada kepastian apakah model tersebut memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif dari pemerintah.

    Saat ini, kendaraan hybrid yang memenuhi kriteria bisa mendapatkan insentif PPnBM DTP sebesar 3 persen, dengan syarat utama dirakit di dalam negeri dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai regulasi.

    “Ini saya perlu memeriksa lagi, kami sedang mencari tahu apakah bisa menikmati tiga persen insentif tambahan untuk HEV,” kata Guowei.(raf)

  • Pemerintah Dorong Industri Otomotif, IIMS 2025 Diharapkan Genjot Minat Konsumen

    Pemerintah Dorong Industri Otomotif, IIMS 2025 Diharapkan Genjot Minat Konsumen

    JATIMPEDIA, Jakarta – Pemerintah terus mendukung perkembangan industri otomotif nasional, mengingat sektor ini memiliki dampak luas terhadap perekonomian. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi penyelenggaraan International Motor Show (IIMS) yang terbukti menggairahkan industri otomotif nasional.

    Pada IIMS 2024, total penjualan mencapai 19.200 unit dengan transaksi Rp6,7 triliun, naik 54,5 persen dari tahun sebelumnya. Acara tersebut juga menarik lebih dari 560 ribu pengunjung, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap industri otomotif. IIMS 2025 diharapkan mencatatkan pencapaian lebih tinggi dengan partisipasi 36 merek kendaraan dan 149 perusahaan otomotif.

    Meski demikian, laporan Gaikindo menunjukkan penjualan mobil wholesales pada Januari 2025 turun 11,3 persen (y-o-y), dan sepanjang 2024 hanya mencapai 866.000 unit, turun 13,9 persen dibandingkan 2023. Menperin menekankan pentingnya inovasi dan insentif untuk mendorong kembali daya beli masyarakat. Pemerintah telah mengeluarkan paket stimulus ekonomi, termasuk insentif mobil hybrid, guna meningkatkan permintaan otomotif.

    Industri otomotif berperan besar dalam ekonomi nasional melalui efek backward dan forward linkage. Penurunan penjualan mobil pada 2024 berdampak pada kontraksi ekonomi, dengan backward linkage sebesar Rp5,4 triliun dan forward linkage Rp4,6 triliun. Menperin juga mencermati tantangan global dan dinamika geopolitik, termasuk dampak dari kepemimpinan Donald Trump terhadap industri dalam negeri.

    Menepis isu deindustrialisasi, Menperin menyebut kontribusi industri manufaktur terhadap PDB nasional meningkat dari 17,18 persen pada kuartal III-2024 menjadi 19,13 persen pada kuartal IV-2024. Data BPS menunjukkan sektor manufaktur tetap menjadi sumber pertumbuhan tertinggi bagi perekonomian nasional, dengan kontribusi sekitar 20 persen dari total pertumbuhan ekonomi.

    Dalam industri otomotif, produksi kendaraan roda dua mencapai 6,91 juta unit, dengan penjualan tumbuh hingga 6,33 juta unit. Ekspor CBU roda dua menembus 572 ribu unit, sementara CKD mencapai 46 ribu unit, serta part by part sebanyak 153 juta unit. Pemerintah juga akan segera mengeluarkan insentif untuk motor listrik guna mendukung pertumbuhan industri kendaraan ramah lingkungan.

    Rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah, yaitu 99 unit per 1.000 orang, jauh di bawah Malaysia (490 unit), Thailand (275 unit), Singapura (211 unit), Korea Selatan (530 unit), dan Jepang (670 unit). Hal ini menunjukkan masih adanya potensi besar untuk pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air.

    Pemerintah juga mendorong produsen otomotif untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mengoptimalkan TKDN guna memperkuat industri nasional, khususnya industri kecil dan menengah (IKM), serta memperluas pasar ekspor.(raf)

  • Indonesia Berpeluang Lampaui Thailand dalam Ekspor Mobil Berkat Investasi Merek Tiongkok

    Indonesia Berpeluang Lampaui Thailand dalam Ekspor Mobil Berkat Investasi Merek Tiongkok

    JATIMPEDIA, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melihat peluang bagi Indonesia untuk melampaui Thailand dalam hal ekspor mobil. Peluang ini semakin terbuka dengan masuknya merek-merek otomotif asal Tiongkok yang berencana membangun pabrik di Indonesia. Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menyatakan bahwa kehadiran merek-merek baru ini dapat mendorong peningkatan ekspor Indonesia dan memungkinkan negara ini mengungguli Thailand sebagai eksportir mobil utama di ASEAN.

    Saat ini, Thailand masih menjadi pemimpin dalam ekspor mobil di kawasan. Sepanjang tahun 2024, Thailand mencatatkan ekspor sebanyak 1,02 juta unit, meskipun mengalami penurunan 8,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Indonesia mengekspor 472.194 unit mobil pada periode yang sama, turun 6,5 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 505.134 unit. Meskipun masih tertinggal, dengan strategi yang tepat dan peningkatan kapasitas produksi, Indonesia memiliki potensi untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

    Sejumlah merek otomotif asal Tiongkok seperti BYD, AION, Jetour, dan Jaecoo telah menyatakan minat mereka untuk memasuki pasar Indonesia. Selain menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, merek-merek ini juga menargetkan ekspor ke pasar global. Dengan hadirnya pabrik-pabrik baru ini, diharapkan volume produksi mobil dalam negeri dapat meningkat secara signifikan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekspor otomotif dunia.

    Sementara itu, kondisi pasar otomotif di Thailand tengah mengalami tantangan besar. Penjualan mobil di negara tersebut mengalami penurunan tajam hingga mencapai titik terendah dalam 15 tahun terakhir. Sepanjang tahun 2024, total penjualan domestik di Thailand hanya mencapai 572.675 unit, turun 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan perbankan yang lebih ketat dalam persetujuan kredit kendaraan serta tingginya tingkat utang rumah tangga, yang berimbas pada daya beli masyarakat.

    Jongkie Sugiarto juga menyampaikan harapannya agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh sesuai dengan target pemerintah, yang mencanangkan pertumbuhan bertahap hingga mencapai 8 persen. Jika pertumbuhan ekonomi dapat dijaga dengan baik, hal ini akan mendukung peningkatan produksi dan ekspor mobil Indonesia di masa mendatang.

    Dengan masuknya investasi dari produsen mobil Tiongkok dan berbagai upaya peningkatan kapasitas produksi, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan kinerja ekspor mobilnya. Jika tren positif ini terus berlanjut, Indonesia berpotensi menjadi eksportir utama kendaraan di kawasan ASEAN, bahkan melampaui Thailand dalam beberapa tahun ke depan.(raf)