Tag: #IDI

  • Resmikan RSUD Gambiran, Wali Kota Kediri Berharap Jadi RS Rujukan Yang Responsif

    Resmikan RSUD Gambiran, Wali Kota Kediri Berharap Jadi RS Rujukan Yang Responsif

    JATIMPEDIA, Kediri – Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati meresmikan groundbreaking pembangunan Gedung I RSUD Gambiran. Selain itu, ia juga meresmikan Gedung Instalasi Gizi, Instalasi Diagnostik Intervensi Kardiovaskuler (IDIK), serta Klinik Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO).

    Peresmian ditandai dengan aksi simbolis Mbak Vinanda menekan sirine sebagai tanda dimulainya pembangunan Gedung I RSUD Gambiran Kota Kediri.

    “Acara hari ini menjadi langkah penting dalam perjalanan pelayanan kesehatan Kota Kediri. Kita menyaksikan bersama RSUD Gambiran terus berinovasi, bertransformasi, dan meneguhkan diri sebagai pusat layanan kesehatan rujukan yang tidak hanya modern, namun juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar Mbak Vinanda.

    Ia menjelaskan bahwa Instalasi Gizi yang baru dibangun di atas lahan seluas lebih dari 620 meter persegi, terdiri dari dua lantai dan dilengkapi peralatan semi-modern. Instalasi ini mengedepankan efisiensi dan standar pelayanan rumah sakit terakreditasi, serta mengutamakan prinsip hygiene dan sanitasi.

    Mengenai Klinik TB RO, ia menegaskan bahwa keberadaannya mencerminkan komitmen RSUD Gambiran dalam menangani tantangan kesehatan yang serius. “Hadirnya klinik ini diharapkan mempermudah pasien mendapatkan layanan yang komprehensif, efektif, dan mudah dijangkau, sehingga proses penyembuhan berjalan maksimal,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa IDIK menjadi terobosan dalam layanan jantung dan pembuluh darah. Fasilitas ini menyediakan layanan angiografi, angioplasti, pemasangan ring, hingga kateterisasi jantung. “Melalui IDIK ini, hal itu bentuk komitmen dari pemerintah untuk meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan. Sehingga ke depan harapan kami tidak ada lagi masyarakat yang terkena penyakit jantung. Lalu untuk penanganan penyakit jantung bisa lebih cepat, tepat dan menyeluruh,” tambahnya.

    Mbak Vinanda juga menekankan bahwa pembangunan Gedung I RSUD Gambiran merupakan investasi jangka panjang demi pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif, humanis, dan modern. Ia menyebut groundbreaking ini bukanlah akhir, melainkan awal dari optimalisasi layanan dengan SDM yang kompeten dan alat kesehatan yang memadai.

    “Sektor kesehatan adalah pilar utama dalam membangun sumber daya manusia unggul. Apa artinya pendidikan tinggi dan ekonomi maju jika masyarakat tidak sehat? Dalam visi Kota Kediri MAPAN, pembangunan kesehatan bukan hanya prioritas, tetapi pondasi utama. Harapannya, peresmian dan groundbreaking ini membawa berkah dan meningkatkan indeks kesehatan masyarakat,” ujarnya.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran RSUD Gambiran. “Saya mengapresiasi kepada seluruh jajaran manajemen dan tenaga kesehatan RSUD Gambiran yang terus berinovasi dan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik,” pungkasnya.

    Direktur RSUD Gambiran, Aditnya Bagus Djatmiko, menjelaskan bahwa pembangunan Instalasi Gizi baru dilakukan karena instalasi lama sudah tidak memenuhi kebutuhan operasional maupun regulasi terkait pengelolaan gizi medik rumah sakit.

    “Untuk IDIK, kami telah merestorasi dan memindahkan mesin cathlab dari gedung lama. Kini, IDIK telah beroperasi normal dan BAPETEN telah memeriksa penggunaannya untuk tiga pasien,” katanya.

    Ia juga menambahkan bahwa Klinik TB RO hadir untuk melayani pasien tuberkulosis yang resisten terhadap obat. “Pasien TB yang kumannya resisten memerlukan pengobatan khusus. Jika pasien TB biasa menjalani pengobatan selama 6 bulan, pasien TB RO bisa butuh waktu hingga dua tahun,” jelas Aditnya.

    Sementara itu, Direktur PT Jaya Etika Beton, Ardhiyana Hendrawan Putra, menyebut pembangunan Gedung I RSUD Gambiran akan berlangsung selama 210 hari kalender. “Dalam dua minggu ke depan, kami akan mulai memobilisasi alat dan material. Pekerjaan akan mencakup struktur, finishing, dan instalasi MEP,” ujarnya.

    Ia merinci bahwa Gedung I akan memiliki lima lantai. Lantai satu akan digunakan untuk layanan hemodialisa dan rehabilitasi medik, lantai dua untuk MCU dan klinik eksekutif, sementara lantai tiga hingga lima akan difungsikan sebagai ruang rawat inap. “Semoga pembangunan ini berjalan lancar, tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya,” kata Ardhiyana mengakhiri.(sat)

  • Kolaborasi Pemkab Lumajang dan IDI Perkuat Akses Kesehatan

    Kolaborasi Pemkab Lumajang dan IDI Perkuat Akses Kesehatan

    JATIMPEDIA, Lumajang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sepakat untuk memperkuat akses kesehatan berkeadilan dengan melakukan kolaborasi yang lebih erat antara profesi medis dan pemerintah daerah dalam membangun layanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas di Lumajang, Jawa Timur.

    “Peningkatan pelayanan kesehatan merupakan program prioritas daerah. Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh dokter yang telah mengabdi dan berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan masyarakat,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati saat memberikan sambutan dalam Pelantikan IDI Lumajang di Pendapa Arya Wiraraja, Sabtu.

    Menurutnya komitmen Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam memajukan sektor kesehatan mendapat energi baru karena pelantikan pengurus baru Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lumajang bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi penanda awal kolaborasi kedua belah pihak.

    “Kami ingin IDI menjadi mitra strategis Pemkab Lumajang, bersama-sama menciptakan sistem kesehatan yang kuat, tangguh, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.

    Ia mengatakan pemerintah membuka ruang bagi para tenaga medis yang ingin melanjutkan pendidikan, sebagai bentuk investasi sumber daya manusia untuk pelayanan yang lebih profesional.

    Semangat kolaboratif itu juga disambut baik oleh Wakil Ketua IDI Wilayah Jawa Timur dr. Hendro Sulistiono yang menekankan pentingnya sinergi di tengah dinamika dan tantangan pelayanan kesehatan yang semakin kompleks.

    “Dengan dukungan dari pemerintah daerah, IDI berkomitmen menjaga etika profesi, integritas, dan mutu layanan. Era turbulensi kesehatan bukan alasan untuk mundur, tetapi justru menjadi pemantik semangat untuk berinovasi dan memperkuat pelayanan,” katanya.

     

    Ia berharap arahan dari Bupati Lumajang terus menjadi kompas dalam langkah-langkah strategis IDI Lumajang ke depan dan pengurus baru IDI diharapkan mampu membawa organisasi ini menjadi lebih adaptif, responsif terhadap isu kesehatan masyarakat, dan tetap menjunjung tinggi kepatuhan terhadap regulasi profesi.

    Acara pelantikan IDI Lumajang itu dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Sekretaris IDI Wilayah Jawa Timur, anggota IDI Cabang Lumajang, serta Ikatan Istri Dokter Indonesia Kabupaten Lumajang, sehingga momen itu menjadi titik awal transformasi layanan kesehatan berbasis kolaborasi dan nasionalisme.(sat)

     

  • Tekan Harga Obat, IDI Usul Pangkas Rantai Distribusi

    Tekan Harga Obat, IDI Usul Pangkas Rantai Distribusi

    JATIMPEDIA, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Mohammad Adib Khumaidi menyampaikan, ada strategi jangka pendek yang dapat diterapkan pemerintah dalam waktu dekat, dalam rangka mewujudkan harga obat yang terjangkau bagi masyarakat.

    Menurut Adib, secara jangka pendek yang dapat dilakukan untuk memangkas harga dengan cara memotong rantai distribusi obat. Artinya distribusi dari produsen atau pabrik obat hingga ke tangan user (tenaga kesehatan).

    Pasalnya, salah satu masalah utama yang menyebabkan harga obat mahal di Indonesia adalah tata kelola distribusi yang belum baik.

    “Jadi supaya dari produsen tidak terlalu panjang rantainya, karena kita tahu dalam proses distribusi ada pabrik besar farmasi, ada distributor, dan ada lain-lain, yang kemudian itu juga memperpanjang rantai ini,” jelas Ketua IDI. 

    Adib menilai, pemerintah perlu membuat pengaturan terkait rantai distribusi farmasi di Indonesia. Pemerintah harus dapat mendorong penyederhanaan rantai distribusi obat.

    “Kita bisa buat dengan menggunakan shortcut ini adalah distribusi pada rantai yang ada, melalui distributor atau melalui pabrik user farmasi, dan yang terkait dengan masalah proses sales dan penjualan,” tuturnya.

    IDI memprediksi, penyederhanaan rantai distribusi obat ini dapat memangkas harga obat hingga 40-50% dari harga saat ini.

    “Kalau itu bisa kita shortcut, kemudian bisa memotong mungkin sekitar 40 sampai 50% dari harga,” pungkasnya.

    Sebelumnya Presiden Joko Widodo memberikan tenggat waktu dua pekan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mencari solusi menekan tingginya harga obat di Indonesia, yang mencapai hingga lima kali lipat dibandingkan harga obat di negara lain.(raf)

  • IDI Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan Saat Masa Pancaroba

    IDI Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan Saat Masa Pancaroba

    JATIMPEDIA, Jakarta – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan masyarakat luas untuk menjaga kesehatan dengan melakukan sejumlah persiapan dan pencegahan sebelum melakukan perjalanan baik liburan maupun untuk bisnis atau pekerjaan di musim pancaroba ini.

    “Kewaspadaan dini menjadi bagian penting yang harus selalu dilakukan oleh masyarakat. Perubahan cuaca yang drastis dari panas terik ke hujan atau sebaliknya dapat membahayakan kesehatan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil atau orang yang kondisi tubuhnya kurang fit,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (12/4/2024).

    Hal ini karena pada bulan April selain menjadi musim libur panjang karena perayaan Idul Fitri, tetapi juga di tengah musim pancaroba yang identik dengan perubahan cuaca yang drastis dapat menjadi ancaman bagi kesehatan.

    PB IDI pun merekomendasikan beberapa praktik untuk menjaga kesehatan selama musim liburan di pancaroba kali ini, di antaranya melakukan vaksinasi flu setidaknya 1-2 minggu sebelum bepergian dalam kondisi tubuh sedang sehat dan tidak mengalami gejala flu apapun. Vaksinasi berguna untuk melindungi diri sendiri dan mengurangi kemungkinan menyebarkan virus ke orang lain.

    Selain vaksinasi flu, Ketua Satgas COVID-19 PB IDI, Prof DR Dr Erlina Burhan, SpP(K) pun menyarankan untuk melakukan vaksinasi COVID-19 baik untuk awal maupun vaksinasi booster. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang telah divaksinasi COVID-19 memiliki kemungkinan kecil untuk menularkan COVID-19 pada orang lain, sehingga aman bagi diri sendiri maupun orang lain dalam perjalanan.

    Bagi para lansia dan orang dengan kriteria tertentu dapat memperoleh vaksinasi COVID-19 secara gratis melalui Puskesmas dan Pusat Layanan kesehatan Pemerintah. Sementara bagi masyarakat umum di luar kriteria kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat memperoleh vaksinasi COVID-19 Mandiri (berbayar) melalui layanan klinik dan Rumah Sakit yang menyediakan.

    “Meski COVID-19 sudah menurun dibanding saat ada pandemi, namun penyakit ini masih ada dan penting bagi tubuh untuk terus melindungi diri dari penyakit ini dengan melakukan vaksinasi,” saran Erlina Burhan.

    Teliti juga tujuan perjalanan untuk mengetahui aktivitas apa yang akan dilakukan dan perhitungkan kemampuan kesehatan diri sendiri. Bekali diri dengan asuransi baik swasta maupun BPJS Kesehatan merupakan saran yang dianjurkan PB IDI. Jika kondisi tubuh tidak fit, jangan paksakan untuk melakukan perjalanan. Pertimbangkan untuk menunda rencana Anda hingga 24 jam setelah demam dan semua gejala lainnya mereda (tanpa menggunakan obat penurun demam).

    PB IDI juga merekomendasikan untuk memeriksa Pedoman Lokal Seputar Kesehatan dan COVID-19, flu atau mungkin penyebaran penyakit lainnya di tempat yang akan dituju, termasuk regulasi di luar negeri. Hal ini dikarenakan setiap negara mempunyai aturan dan regulasi berbeda terkait perjalanan dan COVID-19.

    Sebagai pencegahan, siapkan perlengkapan kesehatan perjalanan seperti obat rutin yang harus diminum, juga obat darurat seperti obat luka, obat pereda demam dan nyeri, obat flu, dan pembersih luka. Jaga juga kebersihan tangan dengan gunakan hand sanitizer, sabun, atau tisu basah terutama selesai beraktivitas.

    Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama kurang lebih 20 detik, atau gunakan pembersih tangan (hand sanitizer atau tisu basah) yang mengandung alkohol minimal 60 persen.

    Saat tangan kotor, hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut, tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu, kemudian buang tisu bekas pada tempatnya. Berhati-hatilah saat berada di kerumunan, kenakan masker terutama bila dalam kondisi yang tidak fit atau baru sembuh dari sakit.

    Masker tidak hanya melindungi dari penularan penyakit namun juga dari debu dan polusi yang berpotensi menyebabkan penyakit. Kenakan juga masker saat berada dalam pesawat atau transportasi publik, dan jaga jarak agar tidak tertular penyakit atau risiko kecopetan.

    PB IDI juga mengingatkan untuk pentingnya tetap terhidrasi dan tidur yang cukup supaya bisa tetap konsentrasi dalam perjalanan terutama saat perjalanan darat. Minumlah air putih sekurangnya 8 (delapan) gelas dalam sehari untuk menghindari dehidrasi, juga tidur minimal 6-8 jam dalam sehari. Hidrasi dan istirahat yang cukup penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang sehat.

    Terakhir, perhatikan berita atau pengumuman pemerintah mengenai perkembangan kondisi penyakit khususnya di wilayah yang mendapat perhatian terutama terkait flu, demam berdarah, dan lain sebagainya, dan selalu pantau kondisi tubuh secara rutin, terutama bagi Anda yang mengidap diabetes, hipertensi, serta kondisi kesehatan lainnya yang memerlukan perhatian khusus.

    PB IDI berharap agar perjalanan yang akan dilakukan oleh masyarakat baik jauh maupun dekat dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari hal yang tidak diinginkan. (cin)