Tag: #HumanInitiative

  • Dimulai Tahun 2020, PT Smelting Bantu Pemerintah Eliminasi Pasien TB

    Dimulai Tahun 2020, PT Smelting Bantu Pemerintah Eliminasi Pasien TB

    JATIMPEDIA, Gresik Menurut WHO secara global di tahun 2021, sebanyak 1,6 juta orang meninggal akibat tuberkulosis (TB). Secara global, tuberkulosis atau dikenal sebagai TB adalah penyebab utama ke-13 dan penyebab kedua infeksi kematian setelah COVID-19. Penyakit TB dapat diderita oleh berbagai kalangan usia.

    TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang paling sering menyerang organ paru-paru. Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, kekurangan gizi, diabetes, atau perokok akan lebih rentan terinfeksi bakteri TBC.

    Penanganan TBC di Gresik melibatkan upaya preventif dan kuratif, dengan fokus pada deteksi dini, pengobatan yang efektif, dan pendampingan pasien. Upaya ini dilakukan oleh pemerintah, BAZNAS, dan juga perusahaan seperti PT Smelting, dengan tujuan eliminasi TBC pada tahun 2028

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik mencatat terdapat 815 kasus TB. Dari jumlah tersebut, terdapat tiga kecamatan dengan kasus terbanyak yaitu Manyar, Menganti, dan Kebomas.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik, dr. Puspitasari Wardani, menjelaskan bahwa angka 815 kasus ini terakumulasi sejak Januari hingga Maret 2025. 

    “Dari 815 kasus TB, terbanyak di Kecamatan Manyar ada 74 kasus,  Menganti ada 70 kasus, dan Kebomas ada 62 kasus, dan sisanya di kecamatan lainnya,”kata Puspitasari.

    Upaya Pemkab Gresik mencegah dan mengeliminasi TB ini sejalan dengan komitmen PT Smelting dalam membantu pemerintah. Indra SW Junor, Section Manager General Affairs PT Smelting, menjelaskan bahwa perusahaannya menggandeng Human Initiative—lembaga kemanusiaan—dan bekerja sama dengan sejumlah puskesmas serta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menekan penyebaran TB.

    “Kami sudah menjalin kerja sama, yang awalnya hanya dengan empat puskesmas. Kini, memasuki tahun kelima, sudah melibatkan sepuluh puskesmas,” ungkapnya.

    Dikatakan, awal keikutsertaan PT Smelting membantu penanganan TB di Gresik dimulai tahun 2020. Saat itu PT Smelting bersama Human Intiative menargetkan bisa membantu 30 orang bisa diberi pendampingan sekaligus pengobatan bersama Dinkes Gresik.

    Selama melakukan pendampingan tersebut, PT Smelting dan HI secara kontinyu mendatangi pasien yang berada di sekitar perusahaan. Tidak hanya pendampingan, PT Smelting juga membantu melakukan renovasi 10 rumah pasien agar memiliki ruang ventilasi cukup untuk sirkulasi udara.

    “Ini penting, karena Ventilasi rumah yang baik sangat penting untuk mencegah penularan TB paru, terutama pada pasien yang terinfeksi. Ventilasi yang baik memungkinkan sirkulasi udara yang sehat, mengurangi penumpukan bakteri TB di dalam ruangan, dan membantu menyebarkan udara segar,” jelas Indra.

    Hingga akhir 2020 lalu, dari 30 pasien yang ditangani, 27 di antaranya sudah berhasil disembuhkan dan sisanya masih menjalani perawatan saat itu. Di tahun pertama intervensi pasien Tb ini, Human Intiative melaporkan pasien yang
    diintervensi telah menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). Dalam wawancara mendalam dengan sampel acak 25
    pasien TBC, dengan hasil 18 orang menerapkan PHBS dengan baik dan benar.

    Indra menegaskan bahwa TB adalah penyakit berbahaya yang perlu ditangani secara kolektif. Ia juga menambahkan bahwa TB tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening dan tulang.

    “Selama ini kita hanya mengenal TB sebagai penyakit paru-paru. Padahal, jenisnya beragam. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat,” jelasnya.

    Salah satu langkah konkret yang dilakukan PT Smelting adalah menggencarkan sosialisasi terkait bahaya TB, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta mendorong masyarakat untuk mengikuti pengobatan secara tuntas. Pengobatan TB, lanjut Indra, memerlukan disiplin tinggi karena harus dijalani secara rutin selama sekitar enam bulan. (ind)

     

  • Edukasi dan Kolaborasi, Kunci Keberhasilan Program Penanganan TB PT Smelting

    Edukasi dan Kolaborasi, Kunci Keberhasilan Program Penanganan TB PT Smelting

    JATIMPEDIA, Gresik – Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang memerlukan perhatian serius. Tanpa penanganan yang tepat, TBC dapat berujung pada kematian. PT Smelting, perusahaan peleburan dan pemurnian tembaga, menunjukkan kepeduliannya terhadap isu ini melalui berbagai inisiatif penanggulangan TBC.

    Indra SW Junor, Manager General Affairs PT Smelting, menjelaskan bahwa perusahaannya menggandeng Human Initiative—lembaga kemanusiaan—dan bekerja sama dengan sejumlah puskesmas serta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menekan penyebaran TBC.

    “Kami sudah menjalin kerja sama, yang awalnya hanya dengan empat puskesmas. Kini, memasuki tahun kelima, sudah melibatkan sepuluh puskesmas,” ungkapnya dalam Program Wawasan Radio Suara Surabaya, Rabu (9/10/2024).

    Indra menegaskan bahwa TBC adalah penyakit berbahaya yang perlu ditangani secara kolektif. Ia juga menambahkan bahwa TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening dan tulang.

    “Selama ini kita hanya mengenal TBC sebagai penyakit paru-paru. Padahal, jenisnya beragam. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat,” jelasnya.

    Salah satu langkah konkret yang dilakukan PT Smelting adalah menggencarkan sosialisasi terkait bahaya TBC, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta mendorong masyarakat untuk mengikuti pengobatan secara tuntas. Pengobatan TBC, lanjut Indra, memerlukan disiplin tinggi karena harus dijalani secara rutin selama sekitar enam bulan.

    “Soal pengobatan memang menjadi ranah pemerintah. Tapi informasi yang kami dapat, kini TBC bisa sembuh dalam waktu enam bulan, asal pasien komitmen dan tidak putus di tengah jalan,” katanya.

    Selain edukasi, PT Smelting juga menyalurkan bantuan berupa makanan bergizi guna mendukung pemulihan pasien TBC. Bantuan ini diberikan melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan.

    “Untuk pemberian tambahan makanan ini, kami harus mengumpulkan data terlebih dahulu—berapa jumlah kebutuhan, siapa saja penerima, dan sebagainya. Semuanya kami koordinasikan dengan Dinkes,” ujarnya.

    Perusahaan juga aktif melakukan monitoring untuk memastikan pasien mengikuti arahan pengobatan dan mendukung percepatan penurunan angka kasus TBC.

    Tak hanya fokus pada aspek medis, PT Smelting turut memberdayakan penyintas TBC setelah sembuh melalui pelatihan keterampilan serta bantuan ekonomi. Program ini mencakup beasiswa pendidikan dan dukungan usaha produktif seperti beternak ayam petelur.

    “Kami juga punya program beasiswa. Dalam kategori ekonomi, kami bantu siapkan soft skill dan hard skill. Ada yang kami bantu usaha ternak ayam, misalnya, agar bisa kembali berpenghasilan. Karena mereka masih usia produktif, tapi mungkin terbatas secara fisik,” jelas Indra.

    Ia berharap, kolaborasi yang berkelanjutan dalam menangani TBC ini dapat menekan angka kasus, khususnya di wilayah Gresik dan sekitarnya, serta berkontribusi terhadap penanggulangan TBC secara nasional.

    “Harapannya, makin banyak orang yang sadar dan peduli. Saya juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendampingi pasien TBC, karena mungkin saja di sekitar kita ada yang benar-benar membutuhkan bantuan dan perhatian,” pungkasnya. (ind)