Tag: #holding perkebunan

  • SGN: Upaya Swasembada Gula Harus Turut Meningkatkan Kesejahteraan Petani Tebu

    SGN: Upaya Swasembada Gula Harus Turut Meningkatkan Kesejahteraan Petani Tebu

    JATIMPEDIA, Yogyakarta – Upaya pencapaian swasembada gula nasional diharapkan juga meningkatkan kesejahteraan petani tebu. Hal disampaikan Mahmudi Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang bergerak dalam komoditas gula, sesuai Focus Group Discussion (FGD) di UGM Yogyakarta Selasa (02/07).

    “Setiap upaya dalam pencapaian swasembada gula nasional melibatkan petani tebu, bahkan harus berefek pada peningkatan kesejahteraan mereka. Memujudkannya memerlukan dukungan semua pihak”, ungkap Mahmudi.

    Lebih dari 80% pasokan bahan baku tebu pabrik gula SGN merupakan tebu petani, sehingga SGN memandang perlunya strategi untuk menguatkan posisi petani tebu diantaranya peningkatan produktivitas tebu hingga penguatan pola sistem bagi hasil (SBH) yang telah menjadi spirit kemitraan pabrik gula dengan petani sedari dulu.

    “BBT sebagian besar dari petani, untuk itu posisinya harus kita kuatkan, diantaranya meningkatkan produktivitas tebu yang akan berefek pada pendapatan petani. Kemitraan SBH juga menguntungkan petani, ini kita kuatkan juga sehingga tidak terjebak pada pola transaksional dengan meninggalkan kualitas BBT”, jelasnya lebih lanjut.

    Target pengembangan laham SGN Tahun 2024 seluas 2.536 Hektar yang akan didapat melalui Agroforestri, sewa lahan tebu serta kerjasama dengan perhutani.

    “Selain intensifikasi kami juga melakukan ekstensifikasi dengan KSO pengelolaan lahan dengan Supporting co, kerjasama dengan perhutani dan sewa lahan tebu. Ini bagian dari roadmap pencapaian swasembada gula nasional”, lanjut Mahmudi.

    Peta jalan (roadmap) tersebut mengacu peraturan pemerintah nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol, untuk mencapai sasaran tahun 2030.

    Ada lima poin utama yaitu peningkatan produktivitas tebu sebesar 93 ton per hektar melalui perbaikan praktik agrikultur berupa pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman dan tebang muat angkut; penambahan areal lahan baru perkebunan tebu seluas 700.000 hektar yang bersumber dari lahan perkebunan, lahan tebu rakyat dan lahan kawasan hutan; peningkatan efisiensi, utilisasi, dan kapasitas pabrik gula untuk mencapai rendemen sebesar 11,2%; peningkatan kesejahteraan petani tebu; dan peningkatan produksi bioetanol yang berasal dari tanaman tebu paling sedikit 1.200.000 kL.

    Sementara itu Jaka Widada Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada menyebut pencapaian swasembada gula nasional memerlukan dukungan semua pemegang kepentingan salah satunya akademisi. Untuk itu pihaknya membuka Learning Cane Center di UGM, sebagai dukungan untuk meningkatkan kompetensi para praktisi industri. (eka)

  • PTPN X Syukuran Berhasil Produksi Gula 323.850 Ton

    PTPN X Syukuran Berhasil Produksi Gula 323.850 Ton

    Surabaya, JP – Musim Giling Tahun 2022 PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berhasil dijalankan dengan sukses, keberhasilan menggiling tebu 4,72 Juta Ton dan memproduksi gula 323.850 ton.

    Kesuksesan yang dicapai ini dirayakan dengan menggelar Tasyakuran Tutup Giling 2022 sekaligus meng Kampanyekan Giling 2023 di Kantor Pusat PTPN X, Rabu (7/12).

    Acara kampanye giling 2023 ini sebagai penanda kesiapan PTPN Group khususnya PTPN X dalam menyambut musim giling tahun depan.

    Hadir langsung Direktur PTPN X, Tuhu Bangun, SEVP Business Support, General Manager Pabrik Gula, Jajaran Pejabat Puncak, Serikat Pekerja dan seluruh karyawan.

    Pada kesempatan tersebut hadir pula secara daring Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan, Mahmudi, Direktur PT Sinergi Gula Nusantara, Suhendri, dan Komisaris Utama, Wahyu Widodo.

    ”Hari ini adalah momentum yang sangat baik untuk mensinergikan antara PTPN X sebagai mitra dan PT Sinergi Gula Nusantara yang merupakan anggota baru PTPN Group. Giling 2022 sudah dilalui dengan hasil yang luar biasa, hal tersebut dibuktikan dengan berhasilnya PTPN Group membukukan laba lebih tinggi dari 2021, harapannya kedepan Industri gula akan semakin baik” Ungkap Mahmudi.

    Rasa syukur atas suksesnya giling 2022 ditandai dengan prosesi potong tumpeng yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan santunan anak yatim dan pemberian penghargaan kepada unit dan personil berprestasi.

    ”Keberhasilan dan prestasi di tahun 2022 nantinya akan kami upayakan diraih kembali di tahun mendatang. Dengan kinerja dan kontribusi seluruh karyawan, kami optimis dapat mencapai RKAP 2023. Tahun 2023, kami  menargetkan giling 4,428 Juta Ton tebu dengan produksi 329.899 ton gula dan rendemen 7,45%,” tegas Tuhu Bangun. (eka)

  • Petrokimia Gresik dan SGN Sepakati Tingkatkan Produksi Gula

    Petrokimia Gresik dan SGN Sepakati Tingkatkan Produksi Gula

    Gresik, JP –  Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia memperluas manfaat dari program Makmur dengan menggandeng PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) sebagai entitas sub holding gula PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group. Penandatanganan kerja sama untuk komoditas tebu ini dilaksanakan oleh Direktur Utama Petrokimia, Dwi Satriyo Annurogo bersama Direktur SGN, Suhendri di Gresik, Jawa Timur, baru-baru ini.

     

    Ia melanjutkan, kerja sama ini merupakan upaya dari Petrokimia Gresik bersama stakeholder meningkatkan hasil panen tebu untuk mendongkrak produktivitas gula nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, produktivitas gula pada tahun 2021 masih di angka 2,35 juta ton. Sementara kebutuhan gula tahun 2022 mencapai 6,48 juta ton, yang terdiri dari 3,21 juta ton Gula Kristal Putih (GKP) untuk konsumsi langsung atau rumah tangga dan 3,27 juta ton Gula Kristal Rafinansi (GKR) untuk bahan baku industri.

     

    “Melihat adanya gap antara kebutuhan dan produktivitas gula nasional, Petrokimia Gresik semakin termotivasi untuk memperluas jangkauan dari manfaat program Makmur dengan menggandeng SGN, karena realisasi di berbagai daerah program Makmur telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas budidaya tebu,” tandas Dwi Satriyo.

     

    Program Makmur sendiri merupakan inisiasi dari Kementerian BUMN Republik Indonesia di bawah komando Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia Grup termasuk Petrokimia Gresik. Program ini menciptakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm dengan menggandeng sejumlah stakeholder diantaranya lembaga perbankan yang akan memberikan bantuan modal bagi petani, lembaga asuransi, hingga offtaker pertanian. Dalam kerja sama ini, PT SGN berperan sebagai offtaker atau pembeli tebu hasil program Makmur untuk memberikan jaminan pasar kepada para petani. Petrokimia Gresik sendiri akan melakukan pendampingan budidaya dan menyiapkan agroinput pertanian.

     

    Sepanjang tahun 2022 ini, Petrokimia Gresik telah menjalankan program Makmur di lahan seluas 91.927 Ha yang berada di berbagai daerah di Indonesia dan juga dengan beragam komoditas. Realisasi terbesar ada di komoditas tebu dengan luasan 46.687 Ha atau lebih dari 50 persen dari capaian program Makmur secara keseluruhan. Adapun realisasi bersama anak perusahaan PTPN III Holding untuk komoditas tebu telah mencapai luas areal tanam 36.992 Ha dengan jumlah petani sebanyak 6.548 orang.

     

    “Untuk bisa menghasilkan produktivitas dan rendemen yang tinggi, maka dibutuhkan sarana maupun prasarana pertanian seperti pupuk dan pestisida yang berkualitas, serta budidaya yang tepat, di sinilah salah satu peran dari Petrokimia Gresik hadir melalui program Makmur,” ujar Dwi Satriyo.

     

    Sementara itu, Direktur Utama SGN, Aris Toharisman menyatakan bahwa kebutuhan bahan pangan terutama gula semakin meningkat. Untuk itu, perusahaan BUMN seperti Pupuk Indonesia, PTPN, dan instansi terkait lainnya dituntut untuk bisa meningkatkan kemandirian dan kedaulatan pangan, salah satunya melalui kolaborasi seperti pada program Makmur ini.

     

     

     

     

    Ia meyakini bahwa kolaborasi perusahaan BUMN melalui kemitraan program Makmur dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petani. Karena dalam ekosistem ini semua sarana produksi yang dibutuhkan akan dapat terpenuhi secara tepat waktu dan dengan harga terjangkau.

     

    “Selain itu tentunya pendampingan budidaya dari Petrokimia Gresik dan SGN diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nasional, yang bermuara kepada kesejahteraan petani,” ujarnya.

     

    Terakhir, Dwi Satriyo menambahkan bahwa inovasi yang dilakukan melalui program Makmur ini juga akan meningkatkan motivasi petani untuk menanam tebu, sehingga lahan tebu semakin luas dan produktivitasnya pun semakin tinggi. Salah satu motivasi yang ditebarkan kepada petani dalam program Makmur ini adalah peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

     

    “Jika pendapatan petani tebu meningkat, maka petani akan semakin termotivasi untuk kembali menanam komoditas tebu. Selain itu juga akan menarik minat generasi muda untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” tutup Dwi Satriyo. (sat)

  • Hingga November, Giling Tebu PTPN X Sudah Lampaui Target 2022

    Hingga November, Giling Tebu PTPN X Sudah Lampaui Target 2022

    Surabaya, JP – Dukungan PT Perkebunan Nusantara atau PTPN X terhadap ketercapaian Ketahanan Pangan Nasional semakin diwujudkan melalui progress giling tebu tahun ini.

    Berdasarkan laporan harian produksi per 14 November 2022, PTPN X telah menggiling tebu 4,69 juta ton dan memproduksi gula total 322 ribu ton. Jumlah tebu digiling ini tercapai 110% jika dibandingkan dengan RKAP 2022.

    ”Saat ini pabrik gula yang masih giling adalah PG Modjopanggoong. Kami optimis sampai dengan akhir musim, kami  dapat menggiling 4,7 juta ton tebu,” terang Tuhu Bangun, Direktur PTPN X.

    Selain jumlah tebu digiling, pihaknya juga berhasil melampaui pencapaian produksi tahun sebelumnya di sisi luas areal tanam tebu dan produktivitas. Luasan areal tanam telah tercapai mencapai 55.218 Ha dengan produktivitas mencapai 85% Ton/Ha. Jika dbandingkan dengan hari giling yang sama tahun lalu, jumlah tebu digiling meningkat 32%.

    “Sedangkan untuk produksi gula total meningkat 25% dibandingkan hari giling yang sama tahun lalu. Kami optimis untuk rendemen dan produksi gula akan terus naik sehingga seluruh target produksi tercapai,” tambah Tuhu.

    Pemerintah telah menargetken peningkatan produksi gula menjadi sebesar 2,6 juta ton pada tahun 2030 guna mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional.

    PTPN X dan Holding Perkebunan PTPN III (Persero) akan mendukung ketercapaian target tersebut dengan peningkatan produksi gula pada musim giling 2022 ini dan musim giling selanjutnya.

    “Evaluasi dan monitoring akan dilakukan guna mendukung kesuksesan musim giling 2023 yang akan datang,” pungkas Tuhu. (eka)

  • PTPN X Promosikan Cerutu Golden Djawa di KTT G20 Bali

    PTPN X Promosikan Cerutu Golden Djawa di KTT G20 Bali

    Bali,JP – Sebagai bagian dari Kementerian BUMN, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X turut menyukseskan gelaran KTT G20 di Bali, 10-19 November 2022. PTPN X mempromosikan Cerutu Golden Djawa

    Cerutu premium produksi PTPN X, Golden Djawa, terpilih untuk memperkenalkan dan menjual produk pada event Future SMEs Village di Bali Collection.

    Ajang Future SMEs Village ini merupakan salah satu Point of Interest (POI) dari para Negarawan Anggota G20, dengan menampilkan produk-produk UKM Indonesia bernarasi future food, future fashion, future crafts, future wellness, dan future mobility.

    Keberhasilan cerutu Golden Djawa ini merupakan langkah besar bagi PTPN X untuk memperkenalkan karya anak bangsa yang berkualitas di kancah Nasional dan Internasional. Cerutu ini memiliki citarasa berkualitas tinggi yang diproduksi dari bahan baku tembakau premium pilihan.

    “Cerutu Golden ini bukti komitmen PTPN X untuk terus berinovasi pada komoditas tembakau untuk meningkatkan daya saing perusahaan,” terang Tuhu Bangun, Direktur PTPN X.

    Selain itu, PTPN X juga berkesempatan menjadi pembicara pada talkshow di area pameran, dimana tema yang diusung adalah Bisnis Cerutu Premium yang dapat mendongkrak Ekonomi Nasional. Talkshow ini membahas kerjasama PTPN X dengan Koperasi Produsen dalam memproduksi cerutu premium berkelas internasional.

    Di lokasi yang sama, juga diadakan demo pembuatan cerutu premium  secara handmade. Tahun 2022 ini, PTPN X berfokus untuk terus meningkatkan pemasaran produk hilirisasi tembakaunya.

    Cerutu Golden Djawa merupakan salah satu line up dari Corporate Brand Cerutu PTPN X “Dasa Cigar” yang menyasar pangsa pasar premium. Selain itu, PTPN X juga memproduksi Cerutu Cadenza, Cerutu Argopuros, dan beberapa cerutu lainnya. (sat)

  • PTPN XII Bantu Sembako dan Alat Berat Banjir Kalibaru Banyuwangi

    PTPN XII Bantu Sembako dan Alat Berat Banjir Kalibaru Banyuwangi

    Banyuwangi, JP – PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) melalui Koordinator Manajer Kebun Wilayah Banyuwangi, Sanuri, bersama seluruh Manajer Kebun Banyuwangi bergerak cepat atasi bencana yang terjadi di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi pada Kamis (3/11) malam.

    Hujan lebat yang terjadi sejak Kamis malam pukul 20.30 WIB di Kecamatan Kalibaru tersebut mengakibatkan banjir bandang dan merusak sejumlah rumah, belasan ternak hanyut serta 2 jembatan putus. Hal ini tentu menggerakkan aksi cepat PTPN XII untuk segera mengatasinya dengan melakukan kegiatan sosial seperti pemberian bantuan sembako dan alat berat serta melakukan koordinasi dengan semua pihak.

    “Kami terus melakukan upaya koordinasi dengan semua pihak dan masyarakat sebagai bagian dari nilai sinergitas, dari bencana banjir ini tentu pihak perkebunan telah ikut serta berada di titik yang dilanda banjir mulai dari semalam,” ungkapnya, Surabaya, Senin (7/11).

    Bantuan sembako yang diserahkan oleh PTPN XII berupa beras, minyak goreng, susu bubuk, mie instan, gula pasir dan popok bayi untuk memenuhi keperluan sehari-hari para korban bencana. Bantuan tersebut berasal dari gabungan seluruh Kebun PTPN XII wilayah Banyuwangi yang diterimakan langsung kepada BPBD Banyuwangi yang berada di lokasi.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada PTPN XII telah menyalurkan sejumlah bantuan sembako, semoga bantuan ini bermanfaat untuk seluruh korban banjir bandang di Kecamatan Kalibaru,” ujar Yuni, petugas BPBD Banyuwangi.

    Sanuri juga menambahkan bahwa selain bantuan sembako, untuk menormalisasi beberapa aliran sungai sekitar lokasi bencana pihaknya telah menerjunkan 2 unit alat berat dan 5 unit truk serta puluhan personil, untuk mengevakuasi material yang terbawa banjir bandang.

    “Ada 2 alat berat yang telah berada di lokasi banjir yang paling terdampak, yakni di Desa Kalibaru Wetan agar mempermudah proses evakuasi hingga normalisasi beberapa sungai yang telah banyak tertutup limbah sampah dan material seretan banjir. Kemudian 5 truk bersama puluhan personil kami untuk mengangkut limbah maupun material dari normalisasi sungai agar tidak terjadi pendangkalan,” ungkap Sanuri saat memimpin evakuasi material banjir bandang.

    Dalam keterangannya, Sanuri juga menjelaskan bahwa debit air tersebut bertambah karena faktor curah hujan tinggi, sehingga beberapa saluran irigasi tidak mampu menampung derasnya air sungai.

    “Untuk saat ini kami hanya bisa menilai bahwa banjir tersebut merupakan sebuah bencana alam yang di akibatkan oleh intensitas curah hujan tinggi, sehingga kemungkinan beberapa jaringan irigasi tidak mampu menampung debit air yang hampir 6 jam turun hujan tinggi,” jelasnya.

    Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan PTPN XII, Winarto, menambahkan bahwa PTPN XII telah mengirimkan sejumlah bantuan untuk ikut meringankan beban para korban bencana banjir bandang di Kecamatan Kalibaru, hal ini merupakan bentuk kepedulian sosial PTPN XII terhadap lingkungan.

    “Semua musibah ini diluar kuasa kami, namun PTPN XII berkomitmen mengirimkan bantuan untuk meringankan beban para korban bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Tentunya hal ini merupakan bentuk kepedulian sosial dari PTPN XII dan sebagai upaya pemulihan dan turut meringankan beban para korban banjir,” pungkas Winarto. (sat)

  • PTPN X Bantu Pembangunan Asrama Pondok Pesantren Darul Abror Pasuruan

    PTPN X Bantu Pembangunan Asrama Pondok Pesantren Darul Abror Pasuruan

    Pasuruan, JP – Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap pengembangan pendidikan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X memberikan bantuan dana dengan nilai sebesar Rp 25 juta kepada Pondok Pesantren Darul Abror di Desa Ampelsari, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan.

    Dana yang bersumber dari program Corporate Social Responsibility (CSR) digunakan untuk pembangunan asrama putri sejumlah tiga kamar.

    Bantuan CSR diserahkan secara langsung oleh Direktur PTPN X, Tuhu Bangun kepada pengasuh Pondok Pesantren Darul Abror, Gus Mujib, Sabtu (5/11).

    “Harapannya dengan adanya bantuan pembangunan asrama putri ini nantinya dapat
    membantu pondok pesantren dalam mendidik santriwati yang bertaqwa dan berakhlak,”
    terang Tuhu Bangun.

    Dijelaskan, bantuan pembangunan asrama putri ini disambut baik oleh pengasuh Pondok Pesantren, Gus Mujib. Gus Mujib mengucapkan terima kasih kepada PTPN X atas bantuan yang
    diberikan.

    “Terima kasih kepada PTPN. Semoga  Direktur, serta seluruh karyawan karyawati semakin sukses ke depannya,” ungkap Gus Mujib, Pengasuh Pondok Pesantren  Darul Abror Ampelbanjar.

    BUMN Peekebunan ini senantiasa berkomitmen untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat, dengan memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) terbaiknya. Kontribusi tersebut juga berupa bantuan saat bencana alam, bantuan renovasi rumah ibadah, bantuan pendidikan. Kemudian pembagian sembako, normalisasi patusan, dan lain-lain. Ke depannya, PTPN X akan terus menyalurkan dana CSR-nya sebagai perwujudan BUMN Untuk Indonesia. (eka)

  • Program Tumpang Sari BULE PTPN XI Menuju Kemandirian Kedelai

    Program Tumpang Sari BULE PTPN XI Menuju Kemandirian Kedelai

    Lumajang, JP – Manajemen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI melakukan panen perdana kedelai di demplot program Tumpangsari Kedelai dan Tebu (Bule) milik PTPN XI di HGU Djatiroto Lumajang Jumat (28/10).

    “Varietas kedelai yang diimplenentasi adakah Varietas Dena 1 yang ditanam bulan Juli, kini memasuki masa panen perdana. Estimasi akhir kami, produktivitas kedelai yang akan dipanen antara 1,2 hingga 1,5 ton per hektar. Jumlah ini tidak sesuai harapan dari taksasi awal yakni 2,0 ton per hektar. Lagi-lagi ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain, tingginya curah hujan yang menyebabkan polong kedelai sebagian busuk dan berjamur, bahkan berkecambah,” ungkap Direktur PTPN XI, R. Tulus Panduwidjaja dalam keterangan resmi nya Jumat (28/10/2022).

    Pihaknya akan mengevaluasi waktu tanam, termasuk pola terbaik untuk kedelai di masa datang sehingga produktivitas akan optimal. Diharapkan pola Bule ini dapat dikembangkan di lahan milik PTPN Group lainnya.

    “Menurut analisa yang telah dilakukan selama tiga bulan ini, bulan tanam optimal tumpangsari tebu kedelai antara bulan Mei hingga bulan Juli mengikuti pola ratoon larikan dengan catatan benih kedelai ditanam maksimal 30 hari setelah dilakukan kepras tebu,” jelasnya lebih lanjut.

    Tumpangsari BULE merupakan pola tanam terintegrasi antara tebu dengan kedelai yang bertujuan untuk meningkatkan daya guna lahan di perkebunan tebu serta mempunyai beberapa keuntungan mampu meningkatkan kesehatan lahan karena ada penambahan asupan biomasa kedelai ke dalam lahan pertanaman tebu. Selain itu, kedele sebagai salah satu leguminosa dapat meningkatkan ketersediaan Nitrogen (N) bagi tanaman tebu.

    Komisaris mendukung program BULE karena ini merupakan langkah strategis  yang membantu kelangkaan kedelai di masyarakat, selain mendukung tercapainya ketahanan pangan. Selain itu, kedelai dapat memperbaiki struktur tanah menjadi lebih sehat. Kedelai juga memiliki kemampuan kemampuan fiksasi Nitrogen secara biologis sehingga meningkatkan ketersediaan nitrogen (N) bagi tanaman tebu.

    “Adanya asupan Nitrogen akan mengurangi pemakaian pupuk urea di masa datang. Sistem Tumpangsari Bule jika bisa dikembangkan di setiap lahan tebu, baik milik PTPN Gula, perusahaan swasta gula dan utamanya Tebu Rakyat, maka harapan pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan kedelai di masyarakat akan tercapai. Bahkan Indonesia 10-15 tahun mendatang bisa swasembada kedelai,” kata Komisaris Utama PTPN XI, Osmar Tanjung.

    Senada, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara Aris Toharisman memberikan apresiasi atas program BULE yang dilaksanakan dan berharap pola tumpangsari tebu dan kedelai sebagai solusi mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional.

    “SGN memberikan apresiasi atas keberhasilan demplot BULE. Kedepan kami berharap dapat ditingkatkan produktivitas nya baik tebu maupun kedelainya untuk memenuhi kebutuhan pabrik gula dan permintaan kedelai oleh masyarakat dalan mewujudkan ketahanan pangan nasional,” harapnya.

    PTPN Holding memiliki program strategis dengan melakukan restrukturisasi bisnis dan program unggulan mencakup tumpangsari (mixed cropping) tebu dengan komoditas pangan strategis dan terus melakukan diversifikasi produk industri berbahan baku tebu.

    “Kami memiliki program strategis dengan target peningkatan produksi gula dari 768 ribu ton gula menjadi 2,1 juta ton/tahun. PTPN Holding sejak berapa tahun terakhir sedang merestrukturisasi industri dan bisnisnya, salah satunya membentuk PT Sinergi Gula Nusantara sebagai sub holding gula, menyusul Palm co untuk Sub Holding Sawit serta Aset Manajemen Co. Diharapkan program unggulan tumpangsari (mixed cropping) tebu dengan komoditas pangan strategis lainnya dapat menjadi kebijakan PTPN Holding di masa datang. Melalui model tumpang sari, maka akan diperoleh pendapatan tambahan dari produk tanaman lain seperti kedelai selain dari tanaman utama tebu,” terang Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani.

    Selain dihadiri Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), kegiatan panen perdana kedelai ini dihadiri juga oleh Direktur Produksi & Pengembangan PTPN III (Persero) Mahmudi, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Aris Toharisman, Jajaran Manajemen dan Komisaris Utama PTPN XI, Direktur PTPN X Tuhu Bangun, Direktur PTPN XII Siwi Peni beserta manajemen PG Djatiroto Lumajang Jawa Timur. (eka)

  • Proses Masa Giling 2022 PG PTPN X Lampaui Target

    Proses Masa Giling 2022 PG PTPN X Lampaui Target

    Surabaya, JP – Tahun ini PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X memberikan kontribusi optimal dan terbaiknya dalam mendukung terwujudnya Program Strategis Nasional yaitu Program Revitalisasi Industri Gula Nasional. Integrasi Gula Nasional  ini merupakan solusi untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional melalui target peningkatan produksi gula menjadi sebesar 2,6 Juta ton pada tahun 2030.

    Dukungan nyata ditunjukkan oleh PTPN X pencapaian target produksi di tahun 2022. BUMN ini menargetkan tebu digiling sejumlah 4,2 Juta ton, yang sampai dengan 24 Oktober 2022 telah terlampaui sejumlah 4,46 Juta Ton. Selain jumlah tebu digiling, PTPN X juga berhasil mencatatkan prestasi di sisi luas areal tanam tebu, produktivitas, dan jumlah produksi gula total dibandingkan empat tahun terakhir. Sedangkan untuk angka rendemen, PTPN X optimis mampu memenuhi target sesuai RKAP meskipun berada dalam Musim La Nina.

    “Berdasarkan data tanggal 24 Oktober 2022, luas areal tanam mencapai 52.676 Ha dengan produktivitas mencapai 84,6 Ton/Ha dan jumlah produksi gula 307.124 Ton,” terang Tuhu Bangun, Direktur PTPN X.

    Berbagai upaya telah dilakukan untuk melampaui target produksi tersebut mulai dari perluasan Tebu Sendiri (TS), Pengamanan Tebu Asli Daerah (TAD), hingga pemenuhan saprodi. Tahun 2022 ini ditargetkan perluasan lahan akan mencapai 422 Ha melalui program Agroforestry dan 535 Ha melalui Kerjasama Usaha dan Sewa Lahan.

    “Adanya penambahan lahan TS ini akan meningkatkan jumlah pasok tebu juga ke pabrik gula milik kami,” tegas Tuhu Bangun.

    Upaya selanjutnya yaitu melalui pengamanan Tebu Asli Daerah (TAD), dengan cara menambah sarana pendukung tebangan, pemberian program-program pendukung untuk petani, meningkatkan keterikatan dengan petani melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), dan penerapan Sistem Pembelian Tebu (SPT) berbasis kualitas. Upaya terakhir adalah peningkatan produktivitas tebu dan rendemen melalui pemberian subsidi benih dan introduksi varietas baru di pabrik gula, penjaminan pupuk Tebu Rakyat (TR) melalui Program Makmur bersinergi dengan Petrokimia Gresik, dan memperbaiki manajemen Tebang-Muat-Angkut (TMA).

    Pada aspek finansial adalah manajemen PTPN berupaya terus menjaga dan menata ketersediaan biaya (cash flow) dengan tetap mempertimbangkan arahan dari Holding Perkebunan PTPN III (Persero) sebagai induk perusahaan.

    “PTPN X berkomitmen memenuhi kewajiban yang menyangkut pendanaan terutama dalam hubungan dengan mitra strategisnya,” tambah Tuhu Bangun.

    Upaya-upaya di sisi on farm tersebut didukung dengan persiapan SDM di seluruh unit kerja. Persiapan SDM ini meliputi internalisasi core value AKHLAK dan planters tangguh. Salah satunya melalui program Pembinaan Mental bagi seluruh karyawan di segala lini sebagai persiapan menyambut Musim Giling Tahun 2022. PTPN X juga mengelola SDM secara lebih profesional, kompetitif, berbasis kompetensi (core competency) dan kinerja melalui penerapan career planning yang bersifat crossing antar bagian.

    Selain itu, PTPN X juga memperhatikan aspek sosialnya karena sebagai bagian dari BUMN, PTPN X berkewajiban memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar wilayah kerjanya melalui kegiatan CSR-nya. Contoh kegiatan CSR yang telah dilakukan adalah pemberian bantuan Drone Sprayer dan Bed Dryer kepada petani, perbaikan saluran irigasi, perbaikan jalan, hingga bantuan kepada yayasan di sekitar unit kerja.

     

    Guna memastikan seluruh perencanaan dan upaya pencapaian target, Direktur PTPN X, Tuhu Bangun bersama Board of Management melakukan supervisi secara langsung ke lapangan. Melalui supervisi ini, Tuhu Bangun juga berdiskusi dengan karyawan untuk memahami permasalahan yang dihadapi di lapangan, sekaligus memberikan motivasi dan solusi agar proses giling dapat berjalan lancar.

     

    Tuhu Bangun optimis dengan seluruh upaya tersebut, PTPN X dapat melampaui seluruh target tahun 2022, dengan dukungan pembiayaan dari Holding Perkebunan PTPN III (Persero). Ketercapaian target tersebut akan membawa PTPN X berkontribusi terhadap Program Swasembada Gula Nasional. (eka)

  • PTPN XI: Perkebunan Bagian Sejarah Indonesia

    PTPN XI: Perkebunan Bagian Sejarah Indonesia

    Surabaya, JP – Perkebunan memiliki kaitan yang cukup erat dengan sejarah Indonesia, bahkan kehadiran bangsa asing salah satunya karena hasil dari perkebunan.

    “Karena hasil bumi negeri ini yang melimpah dan beraneka ragam, menarik kehadiran bangsa lain di Indonesia ratusan tahun silam. Oleh karenanya pertanian dan perkebunan menjadi bagian dari sejarah bangsa ini bahkan hingga saat ini hasil bumi menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia”, terang Subagiyo Senior Executive Vice President Business Support PT Perkebunan Nusantara XI Senin (24/10) di Surabaya.

    Gedung yang saat ini dikelola PTPN XI awalnya digunakan oleh Handlees Vereniging Amsterdam (HVA) atau Asosiasi Pedagang Amsterdam di Surabaya sebagai pusat aktivitas di Jawa yang mengelola 4 komoditas yakni gula, tapioka, karet dan kopi.

    “Selain memiliki historis sebagai kantor HVA, di tempat ini juga menjadi saksi pelucutan senjata tentara Jepang oleh rakyat dan pejuang Surabaya. Gedung ini juga pernah dijadikan markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) Jawa Timur pimpinan drg. Moestopo. Banyak sejarah yang ada di tempat ini, masyarakat juga bisa mengenal dan belajar baik sejarah perkebunan hingga perjuangan mempertahankan kemerdekaan”, jelasnya lebih lanjut.

    Untuk itu pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak sebagai bagian upaya fasilitas bagi masyarakat untuk mengenal dan belajar sejarah terkait gedung cagar budaya PTPN XI heritage, salah satunya Pemkot Surabaya melalui dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata dengan kegiatan Heroic Track serta TVRI Stasiun Jawa Timur yang memproduksi film dokumenter pertempuran Surabaya.

    “Saat ini kami melakukan produksi film yang digadang-gadang menjadi sebuah kebanggaan arek Suroboyo. Kami melihat gedung PTPN XI ini saksi sejarah penting kemerdekaan Republik Indonesia yang dulu merupakan gedung HVA dan markas tentara Jepang, kami menguak sejarah tersebut dalam sebuah film bekerja sama dengan beberapa pihak, komunitas Begandring Soerabaia, Pemkot Surabaya, FIP Unair termasuk PTPN XI yang sudah mengizinkan kami berproduksi film disini” kata Faizal Anwar Sutradara TVRI Jawa Timur. (eka)