Tag: #HewanKurban

  • PTPN I Regional 5 Salurkan Hewan Kurban ke Wilayah Kebun

    PTPN I Regional 5 Salurkan Hewan Kurban ke Wilayah Kebun

    JATIMPEDIA, Surabaya – Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 5 menyalurkan 11 ekor kambing kurban untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Penyaluran hewan kurban ini dilakukan melalui lima unit kebun yang tersebar di lima kabupaten di Jawa Timur.

    Lima kebun tersebut yakni Kebun Kalibakar Pancursari di Kabupaten Malang, Kebun Blawan di Kabupaten Bondowoso, Kebun Glantangan di Kabupaten Jember, Kebun Ngrangkah Pawon di Kabupaten Kediri, dan Kebun Kalikempit Kalisepanjang Jatirono di Kabupaten Banyuwangi.

    Region Head PTPN I Regional 5, Ir. Winarto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar sekaligus menumbuhkan semangat berbagi di momen penuh berkah ini.

    “Momentum Idul Adha menjadi kesempatan bagi kami untuk memperkuat sinergi antara perusahaan dan masyarakat. Melalui penyaluran 11 ekor kambing kurban ini, kami ingin menyampaikan rasa syukur sekaligus berbagi kebahagiaan dengan warga di sekitar wilayah kerja PTPN I Regional 5,” ujar Ir. Winarto dalam keterangan tertulis, Surabaya, Jumat (6/62025).

    Winarto juga menambahkan bahwa kegiatan kurban rutin ini juga menjadi bagian dari implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, sebagai bentuk nyata kontribusi PTPN I Regional 5 terhadap kesejahteraan masyarakat.

    “Kami berharap hewan kurban yang disalurkan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang menerima, serta mempererat hubungan baik antara kebun-kebun kami dan warga di sekitarnya. Ke depan, kami berupaya untuk terus meningkatkan kontribusi positif bagi masyarakat,” tambahnya.

    Masyarakat sekitar penerima hewan kurban pun menyambut baik dan mengapresiasi langkah yang diambil oleh PTPN I Regional 5.

    Supono, salah satu tokoh masyarakat Dusun Glantangan, Tempurejo, Jember, menyatakan bahwa bantuan hewan kurban ini sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat serta wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi PTPN I Regional 5. Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat kami, dan kami berharap hubungan baik ini terus terjalin ke depan dalam berbagai bentuk kolaborasi,” ujar Supono.

    Dengan semangat Tumbuh, Bersama, Bangun Negeri, PTPN I Regional 5 terus berupaya menjadi perusahaan agribisnis nasional yang unggul dan bertumbuh bersama lingkungan dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Indonesia.(eka)

  • DKPP Surabaya Perketat Pemeriksaan Hewan Kurban

    DKPP Surabaya Perketat Pemeriksaan Hewan Kurban

    JATIMPEDIA, Surabaya – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkot Surabaya memperketat pemeriksaan hewan kurban yang diperjualbelikan di berbagai lapak pedagang menjelang Hari Raya Idul Adha.

    Kepala DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti di Kota Surabaya, Kamis, mengatakan kegiatan pemeriksaan menyasar lapak pedagang hewan kurban di kawasan Kelurahan Kalirungkut Surabaya.

    “Pemeriksaan ini dilakukan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa hewan kurban yang mereka beli memenuhi syarat kesehatan dan kelayakan sesuai tuntunan agama,” katanya.

    Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan hewan kurban memiliki dua tujuan utama yang pertama memastikan kebutuhan akan hewan kurban tercukupi dengan baik dan ketersediaannya memadai.

    “Kedua, untuk memastikan bahwa hewan kurban yang di beli masyarakat memenuhi syarat syariah. Meliputi aspek usia yang memenuhi syarat, kondisi hewan yang sehat, tidak cacat, dan dalam keadaan utuh,” katanya.

    Ia mengatakan meskipun hewan telah memiliki surat keterangan kesehatan dari daerah asal, DKPP Surabaya tetap melakukan pemeriksaan ulang kesehatan hewan kurban untuk memastikan hewan dalam kondisi prima setelah perjalanan jauh dan tidak mengalami kelelahan.

    “Kami harus memastikan bahwa hewan yang ada di Surabaya ini, dari pandangan kami (DKPP), aman, sehat, dan layak untuk kurban,” ujarnya.

    Ia mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan mencakup aspek administratif dan kesehatan fisik. Karenanya, tim gabungan dari DKPP Surabaya bersama Pusvetma Jawa Timur, dan kecamatan memastikan setiap hewan telah memiliki izin, surat keterangan kesehatan dari daerah asal, dan telah divaksin.

    “Kami juga memastikan saat ini hewan-hewan tersebut dalam kondisi sehat,” ujar dia.

    Dari hasil pemeriksaan di Kelurahan Kalirungkut, DKPP Surabaya menemukan beberapa temuan yang langsung ditindaklanjuti. Salah satunya ada dua sapi yang belum cukup umur karena giginya belum tanggal dan pemilik diminta untuk dipisahkan agar tidak salah dibeli oleh masyarakat.

    Selain itu, ditemukan satu ekor kambing dan satu ekor sapi yang mengalami kondisi kurang sehat, diduga karena kelelahan di perjalanan atau terpapar panas. “Kami langsung memberikan bantuan pengobatan seperti suntikan vitamin,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa hewan yang dinyatakan sehat akan diberikan berita acara pemeriksaan, sebagai bukti kelayakan untuk kurban.

    “Dengan pemeriksaan berkala ini, Pemkot Surabaya berupaya meyakinkan masyarakat bahwa mereka dapat beribadah kurban dengan tenang, mendapatkan hewan yang mudah diakses, serta dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat syariah agama,” katanya. (ind)

     

  • Pemkab Sampang Perketat Pengawasan Hewan Kurban

    Pemkab Sampang Perketat Pengawasan Hewan Kurban

    JATIMPEDIA, Sampang – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang meningkatkan pengawasan menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban yang dijual di wilayah Sampang.

    Staf Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disperta KP Sampang, Angga Pratomo, mengatakan bahwa para dokter hewan ditugaskan untuk memantau distribusi hewan kurban dari peternak ke pedagang. “

    Pemeriksaan dilakukan secara ketat untuk memastikan hewan yang masuk dan beredar memenuhi syarat kesehatan dan bebas dari penyakit menular,” ujarnya. Rabu (28/5/2025)

    Dokter hewan juga melakukan pemeriksaan antemortem di lapak-lapak penjualan hewan kurban untuk mengecek kondisi fisik hewan.

    “Hewan yang dinyatakan sehat akan diberikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai tanda layak dijual dan disembelih,” kata Angga.

    Selain itu, kegiatan pengawasan ini juga mencakup edukasi kepada para pedagang terkait tata cara pemeliharaan hewan kurban agar tetap sehat selama masa penjualan.

    “Hal ini dilakukan untuk meminimalisir stres atau penularan penyakit selama proses distribusi dan penampungan,” ungkapnya.

    Dengan langkah-langkah ini, Disperta KP Sampang berharap dapat memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban yang dijual di wilayah Sampang, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Adha dengan aman dan nyaman.(sat)

     

  • Jatim Surplus dan Siap Pasok Hewan Kurban ke Provinsi Lain

    Jatim Surplus dan Siap Pasok Hewan Kurban ke Provinsi Lain

    JATIMPEDIA, Ngawi – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan hewan kurban di Jawa Timur jumlahnya surplus, serta dalam kondisi aman, sehat, dan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sesuai dengan syariat islam.

    Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menyatakan bahwa Jatim siap menyuplai kebutuhan hewan ternak bagi provinsi yang membutuhkan.

    Hal ini disampaikan Gubernur Khofifah usai meninjau Peternakan Sapi Sawojajar Farm milik Syaiful Hidayat, yang berlokasi di Jl. Raya Ngawi Caruban, Prandon, Karang Tengah, Kabupaten Ngawi, Sabtu (24/5).

    “Ketersediaan hewan kurban di Jatim dalam kondisi sangat cukup. Bahkan proyeksi kebutuhan hewan kurban di Jatim tahun 2025 surplus signifikan dibandingkan dengan ketersediaannya,” kata Gubernur Khofifah.

    “Sampai saat ini, proyeksi kebutuhan sapi kurban di Jatim sebanyak 98.388 ekor. Sedangkan ketersediaan kita ada 526.987 ekor. Sehingga surplus 428.599 ekor,” lanjutnya.

    Untuk, hewan kambing proyeksi kebutuhan ada sebanhak 346.924 ekor dengan ketersediaan sebanyak 872.195 ekor sehingga surplus 525.271 ekor.

    Begitu pula untuk Domba proyeksi kebutuhannya adalah 66.352 ekor dengan ketersediaan sebanyak 292.251 ekor sehingga surplus 225.899 ekor.

    Sedangkan untuk kerbau, proyeksi kebutuhan 13 ekor dengan ketersediaan sebanyak 1.730 ekor sehingga surplus 1.717 ekor.

    “Bagi masyarakat di luar Jatim bisa mengakses hewan kurban karena ketersediaan hewan kurban di Jatim cukup besar untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat ,” katanya.

    Di kandang milik Syaiful Hidayat tersebut terdapat sekitar 158 ekor sapi potong, terdiri dari sapi lokal dan sapi hasil persilangan.

    Di Sawojajar Farm tersebut, Gubernur Khofifah meninjau langsung kondisi kesehatan sapi-sapi tersebut serta berdialog dengan pemilik peternakan dan petugas kesehatan hewan.

    “Jelang Idul Kurban, kami telah mengerahkan tim pemeriksa kesehatan hewan dari dinas terkait untuk memantau, memeriksa, dan memastikan semua hewan kurban bebas dari penyakit, terutama PMK. Kami memastikan bahwa hewan ternak kami sehat dan dagingnya layak untuk dikonsumsi,” ujarnya.

    Guna menjamin keamanan dan kesehatan hewan kurban, Disnak Jatim menyediakan petugas pemeriksa hewan kurban yang terdiri dari Dokter Hewan Medik Veteriner 950 orang, Paramedik Veteriner 1.500 orang, pengawas bibit ternak 94 orang, pengawas mutu pakan 58 orang.

    Tahun ini, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Pemprov Jatim menyiapkan 2.598 orang petugas pemeriksa kesehatan hewan ternak kurban baik pemeriksaan sebelum pemotongan/ante mortem dan pemeriksaan sesudah pemotongan/post mortem.

    Di sisi lain, Gubernur Khofifah mengapresiasi langkah dari Pemkab Ngawi yang membangun hilirisasi dengan memanfaatkan peternakan seperti sawojajar farm dan berdampak terhadap kualitas peternakan serta pelaku UMKM di Ngawi.

    Gubernur Khofifah menegaskan, bahwa menyambut Idul kurban, Disnak Jatim menyiapkan Juru Sembelih Halal (Juleha) sebanyak 3.254 orang.

    Nantinya, para Juleha tersebut akan diperbantukan melalui pemotongan ternak kurban di RPH dan di tempat tempat kurban di 38 kabupaten/kota se Jatim.

    Secara berkala lanjut Gubernur Khofifah pemeriksaan dan pengawasan kesehatan hewan dilakukan secara ketat di berbagai titik penjualan, rumah potong hewan, dan peternakan. (sat)

     

  • DKPP Kota Surabaya Awasi Lalu Lintas dan Penjualan Hewan Kurban

    DKPP Kota Surabaya Awasi Lalu Lintas dan Penjualan Hewan Kurban

    JATIMPEDIA, Surabaya –  Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya melakukan berbagai persiapan dan pengawasan lalu lintas penjualan hewan kurban.

     

    Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiarti menyampaikan, pihaknya sedang menyelesaikan surat edaran sebagai panduan bagi petugas di lapangan, serta acuan untuk para pedagang hewan di Kota Pahlawan.“Pertama kami sedang menyelesaikan surat edaran yang akan dipakai panduan teman-teman di lapangan dan kita untuk bergerak melakukan pengawasan,”ujar Antiek, di Surabaya, Jumat (16/5/2025).

     

    Antiek menjelaskan bahwa ada perubahan dalam mekanisme lalu lintas ternak. Jika tahun sebelumnya menggunakan aplikasi SSW Alfa, maka tahun ini akan beralih sepenuhnya menggunakan aplikasi, Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional yang terintegrasi Indonesia (iSIKHNAS).

     

    “Sesuai ketentuan kita harus menggunakan aplikasi nasional yaitu iSIKHNAS. Jadi lalu lintas ternak. Di aplikasi itu rekomendasi dan izin lalu lintas ternak dari Kabupaten ke mana, ke kota mana itu melalui aplikasi itu,” terangnya.

     

    DKPP Kota Surabaya juga menetapkan persyaratan ketat bagi ternak yang masuk ke Surabaya. Setiap hewan kurban harus memiliki izin dari aparat setempat terkait lokasi penjualan. Hal ini bertujuan untuk memastikan ternak ditempatkan di lokasi yang layak, berpagar, berada di tanah yang tidak bersengketa, dan tidak berdekatan dengan daerah peternakan guna mencegah potensi penyebaran penyakit.

     

    “Kalau sudah ada izin itu maka akan kita pastikan bahwa ternak yang datang mempunyai tempat yang layak. Sehingga, penjualannya akan lebih tertib dan kesehatan hewan qurban tetap terjaga,” imbuhnya.

     

    Selain itu, ungkap Antiek, setiap hewan kurban yang masuk ke Surabaya wajib telah divaksin minimal satu kali dan dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKHH) dari otoritas peternakan daerah asal. “Jadi misalnya, ada hewan kurban datang dari Kota Nganjuk, maka SKKHH harus dikeluarkan oleh pejabat otoritas peternakan dari kota tersebut,” ungkap Antiek.

     

    Antiek menyebut bahwa DKPP Kota Surabaya juga akan memantau surat izin yang masuk untuk mengawasi pelaksanaan di lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hewan yang terindikasi penyakit namun belum terlihat saat keberangkatan. Pengawasan di lapak-lapak penjualan juga akan diintensifkan. Ia memperkirakan puncak kedatangan hewan kurban di Surabaya terjadi sekitar satu minggu atau H-7 Hari Raya Iduladha.

     

    “Saat ini, kami telah menerima beberapa surat permohonan izin, namun belum semuanya disetujui karena masih ada dokumen yang perlu dilengkapi. Yang kami keluarkan bentuknya rekomendasi ya, rekomendasi itu di keluarkan sekali sesuai dengan petunjuk dari pusat bahwa satu kali dikeluarkan. Kalau kemarinnya sudah pernah, maka tidak perlu diulang selama tidak ada perubahan,” jelasnya.

     

    Untuk memastikan ketersediaan pasokan hewan kurban, DKPP Kota Surabaya memantau permohonan izin yang masuk melalui kelurahan dan kecamatan. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pasokan hewan kurban di Surabaya diyakini akan mencukupi.

     

    Berdasarkan data tahun 2024, tercatat sebanyak 3.924 sapi dan 11.950 domba atau kambing dari 189 pemohon. Sebaran lokasi penjualan hewan kurban terbanyak berada di Surabaya Timur, meliputi daerah sekitar Merr, Kecamatan Rungkut, Gunung Anyar, dan Tenggilis. Sementara itu, di wilayah barat dan tengah, lokasi penjualan terpusat di area seperti Jambangan, Pagesangan, dan Gayungan.

     

    Antiek mengimbau, kepada masyarakat untuk waspada dan memastikan hewan kurban yang dipilih memenuhi syarat kesehatan, tidak cacat, cukup umur, serta memiliki SKKHH dari daerah asal.

     

    “Kami imbau masyarakat untuk membeli hewan kurban di tempat penjualan yang telah mendapatkan pengawasan dan memiliki surat keterangan pemeriksaan dari DKPP Kota Surabaya,” pungkasnya. (ris)

     

  • Petrokimia Rresik Salurkan 120 Hewan Kurban Senilai Rp 1 Miliar

    Petrokimia Rresik Salurkan 120 Hewan Kurban Senilai Rp 1 Miliar

    JATIMPEDIA, Gresik Menyambut Idul Adha 1445H, Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menyalurkan sebanyak 120 hewan kurban untuk 12.120 penerima  dari sekitar perusahaan.

    Penyaluran hewan kurban ini dimulai Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, dan selanjutnya diserahkan bergantian kepada penerima lain di area sekitar Perusahaan.

    Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, bantuan hewan kurban senilai Rp1,02 miliar ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik dan rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Hewan kurban yang terdiri dari 22 ekor sapi dan 98 kambing tahun ini didistribusikan untuk wilayah Gresik, Surabaya, Lamongan dan Jombang.

    “Ratusan hewan kurban tersebut disalurkan kepada masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan melalui panitia kurban yang ada di masjid, mushola, pondok pesantren dan lembaga terkait. Berdasarkan kalkulasi kami, total lebih dari 12 ribu penerima manfaat dari hewan kurban Petrokimia Gresik,” ujar Dwi Satriyo.

    Ia juga memastikan kesehatan hewan kurban sebelum disalurkan. Dokter hewan mengecek satu per satu hewan kurban sebelum disalurkan. Menurutnya, kesehatan ini menjadi poin penting karena kesehatan merupakan salah satu syariat Islam yang harus dipenuhi pada hewan kurban. Selain itu, agar aman dan memberikan dampak positif ketika dikonsumsi oleh masyarakat.

    Hewan kurban yang didistribusikan untuk masyarakat diambil dari ternak yang ada di Kebun Percobaan (Buncop) Petrokimia Gresik. Selain itu juga dibeli dari peternak mitra binaan perusahaan. Dengan demikian, kegiatan dalam memperingati Idul Adha yang dilaksanakan Petrokimia Gresik ini juga menjadi bentuk dukungan perusahaan terhadap keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sektor peternakan.

    Terakhir, Dwi Satriyo menjelaskan, Idul Adha menjadi momen bagi perusahaan untuk berbagi. Mengingat keberhasilan perusahaan bukan hanya diukur dari kinerja bisnis semata, tetapi juga dari kontribusi positif yang dapat diberikan kepada masyarakat.

    “Kegiatan penyerahan hewan kurban ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat khususnya dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha. Kami berharap, dengan adanya penyerahan hewan kurban ini, dapat memperkokoh hubungan harmonis antara Petrokimia Gresik bersama seluruh masyarakat,” pungkasnya.(eka)

  • Jelang Idul Adha, Bupati Kediri Borong Hewan Kurban

    Jelang Idul Adha, Bupati Kediri Borong Hewan Kurban

    JATIMPEDIA, Kediri – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama istri Eriani Annisa Hanindhito membeli empat ekor sapi jumbo untuk dikurbankan di Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah.

    Didampingi pemilik peternakan, baik Mas Dhito maupun Mbak Cicha nampak memilih sapi-sapi jumbo yang ada di IBS Farm Plosoklaten itu.

    Mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Kediri Selasa, (4/6/2024), pemilik IBS Farm Muhammad Rofiq menyebut, keseluruhan ada empat ekor sapi yang dibeli orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu, masing-masing dengan berat 8,5 kuintal, 9 kuintal, 1 ton dan 1,3 ton. “Kebetulan yang diambil semuanya berjenis limosin,” katanya Rofiq yang juga merupakan owner dari Irfai Group.

    Rofiq mengaku tidak menduga peternakan yang pada awalnya didirikan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar itu mendapat apresiasi dari bupati. Selain karena kondisi kandang yang dinilai bersih, peternakan itu juga mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi warga lokal. “Harapan kami peternakannya bisa lebih besar dan mampu menyerap banyak tenaga kerja lagi,” ucapnya.

    Disisi lain, menghadapi Hari Raya Idul Adha yang tinggal dua pekan, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) memastikan ketersediaan hewan korban termasuk kondisi kesehatannya. Hal itu disampaikan Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri Titik Purwaningsih usai ikut mendampingi bupati saat berkunjung ke IBS Farm. Disebutkan, dari 234.000 sapi potong yang ada di Kabupaten Kediri, sapi jantan siap potong sebanyak 12.094 ekor. Mengacu pada saat kurban tahun 2023 kebutuhan sapi yang dipotong di Kabupaten Kediri sebanyak 3.477 ekor.

    Begitu pula untuk ternak kambing maupun domba, jumlah populasi yang siap untuk kurban masih aman. Bahkan, banyak diantara peternak yang mengirim ke luar daerah. Diungkapkan Tutik, untuk pengecekan kondisi hewan kurban akan terus dilakukan sampai hari H mendatang. Mengingat saat ini masih ada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. “Untuk ketersediaan (hewan kurban) aman, kondisi hewan juga bagus di beberapa titik,” ungkapnya.

    Adapun untuk lokasi yang masih ditemukan kasus PMK di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan menurut Tutik dilokalisir untuk menghindari penyebaran. “Kita juga memantau pasar hewan, karena lalu lintas ternak juga sangat berpengaruh, ” urainya.

    Lalu lintas ternak antar Kota/Kabupaten pun saat ini harus mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang pengurusan nya pada 2024 ini bisa dilakukan secara online. Selain itu, pada bagian telinga hewan juga harus terdapat tanda yang menunjukkan hewan ternak telah divaksin. “Untuk petugas kesehatan yang kita terjunkan sebanyak 79 dokter hewan dan 12 petugas paramedik,” benarnya.

    Sementara itu, untuk penyembelihan hewan kurban, DKPP Kabupaten Kediri membuka layanan penyembelihan di Rumah Potong Hewan (RPH) Wates dan Pare. Selain itu, mengingat banyak masyarakat yang melakukan penyembelihan di wilayahnya masing-masing, DKPP juga memberikan pelatihan penyembelihan hewan kurban. (sat)