Tag: #gus ipul

  • Kota Pasuruan Jadi Wilayah 100 Persen ODF

    Kota Pasuruan Jadi Wilayah 100 Persen ODF

    JATIMPEDIA, Pasuruan – Kota Pasuruan sebagai Kabupaten/Kota ke 32 di Provinsi Jawa Timur 100 % Open Defecation Free (ODF).

    Dikutip dari laman resmi Pemkot Pasuruan hari ini, Jumat (12/7/2024), Ketua Tim Verifikator Provinsi Jawa Timur, Sulvy Dwi Anggraini dalam kegiatan deklarasi Kota Pasuruan mengatakan bahwa berdasarkan hasil verifikasi di lapangan menunjukkan bahwa sanitasi yang aman di Kota Pasuruan itu mencapai 39% kemudian sanitasi yang layak 57%.

    “Alhamdulillah hari ini kita deklarasikan Kota Pasuruan sebagai kabupaten/kota ke 32 di Provinsi Jawa Timur. Besar harapan setelah verifikasi ODF ini seluruh masyarakat bisa mempertahankan supaya tidak buang air besar sembarangan sehingga nantinya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Pasuruan,” ujar Sulvy.

    Wali Kota Pasuruan, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) juga mengucapkan terima kasih kepada tim verifikator Provinsi Jawa Timur yang terdiri tim Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Forum Pembina Kabupaten Kota Sehat Provinsi, APPSANI, UNICEF, UNAIR dan Himpunan Ahli Kesehatan lingkungan (Hakli) Provinsi Jawa Timur.

    “Saya titipkan ke Lurah untuk dapat ditindaklanjuti terkait upaya kita membangun kesadaran masyarakat untuk merubah perilaku kebiasaan baru agar tidak buang air besar sembarangan. Ini tugas kita bersama-sama,” ujarnya

    Perlu diketahui, sebelum dilakukannya pendeklarasian Kota Pasuruan 100% ODF. Wakil Walikota Adi Wibowo (Mas Adi) memimpin secara langsung Rapat Pleno hasil verifikasi lapangan di Kota Pasuruan.

    Dari rapat pleno terdapat 8 Kelurahan dari 4 Kecamatan dijadikan lokasi sampling. Yang mana masyarakat dari Kelurahan yang menjadi sampling melakukan kebiasaan BAB hanya di jamban sehat.

    Sebagian besar masyarakat Kota Pasuruan sudah menerapkan 5 pilar STBM, yang mana definisi pilar 5 pilar meliputi Stop Buang Air Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pangan Aman Sehat (PAS), Pengelolaan Sampah RT (PSRT) dan Pengelolaan Limbah Cair RT (PLCRT). Dari 5 pilar tersebut masih terdapat pilar 2 hingga 5 masih mencapai 75%, kedepan Pemkot Pasuruan berkomitmen mencapai 100%. (sat)

  • Pemkot Pasuruan Siap Dukung Satu Data Regsosek

    Pemkot Pasuruan Siap Dukung Satu Data Regsosek

    Pasuruan, JP – Pemkot Pasuruan siap mendukung realisasi satu data nasional melalui Registrasi Sosial Ekonomi (REGSOSEK) Tahun 2022. Hal ini disampaikan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat membukan Rapat Koordinasi REGSOSEK yang diadakan oleh Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan di Hotel Ascent Premiere Kota Pasuruan, Senin (19/9).

    “Jika satu data ini dapat terwujud, maka kita dapat memiliki suatu perencanaan yang baik, sehingga dapat mewujudkan kesejahtreaan bagi masyarakat. Karena, kalau basis datanya benar, maka perencanaan daerah benar dan implementasi akan benar sehingga pembangunan tepat sasaran,” ujar Gus Ipul

    Menurutnya, ada beberapa manfaat yang diharapkan dengan adanya REGSOSEK ini, pertama adalah terkait layanan administrasi pendudukan,

    “Salah satu problem data sasaran perlindungan sosial saat ini masih sangat sektoral dimana masing-masing kementerian/lembaga atau dinas memiliki basis data tersendiri terkait sasaran penerima perlindungan sosial. Sehingga akhir-akhir ini, soal data masih menjadi persoalan seperti soal data bantualn sosial BBM,” jelas Gus Ipul

    Lantas Gus Ipul mencontohkan, bahwa data penerima Bantuan Sosial BBM by system SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation) Kementerian Sosial, jumlah penerima BLT BBM Kota Pasuruan sebanyak 17.629 KPM. Namun pada kenyataannya penerima BLT BBM di Kota Pasuruan sebanyak 16.254 KPM.

    “Data-data ini memang bersifat dinamis, tapi kita ini harus cermat, terutama soal data orang meninggal. Untuk itu, di Dispendukcapil membuat terobosan aplikasi siap Pak RT agar para RT lebih mudah untuk melaporkan masyarakatnya yang telah meninggal, sehingga dengan adanya laporan ini dapat membuat layanan adminduk semakin baik,” ucap Gus Ipul

    Yang kedua adalah adanya data base untuk bantuan sosial sekaligus memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat.

    “Dengan adanya satu data tunggal diharapkan mampu menyajikan data yang mutakhir terkait penerima bantuan sosial seperti BPNT, PKH, bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan program-program lainnya,” imbuhnya.

    Dan yang terakhir adalah adanya pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

    “UMKM ini dapat menyerap tenaga kerja, sehingga sektor UMKM ini sangat penting. Untuk membantu pengembangan UMKM, maka perlu satu data yang akurat terkait UMKM. Sebab UMKM itu tidak semuanya membutuhkan bantuan modal atau bantuan promosi. Maka perlu sekali data yang akurat, Sehingga, kita dapat membantu sesuai kebutuhanya,” ungkap Gus Ipul.

    Sementara itu, kepala BPS Kota Pasuruan Sri Kadarwati, S.Si., MT mengatakan bahwa pendataan Regsosek adalah pengumpulan data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi social, ekonomi dan tingkat kesejahteraan. Kegiatan pendataan lapangan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober sampai dengan 14 November 2022

    “Adapun proses alur pendataan lapangan Regsosek adalah petugas Regsosek meminta izin kepada ketua/pengurus SLS dan mengenali wilayah, ketua/ pengurusn SLS identifikasi awal status kesejahteraan keluarga, petugas Regsosek melakukan wawancara dan geotagging lokasi keluarga, pengawas mengawasi kegiatan pendataan dan memeriksa kelengkapan dokumen dan koordinator diantarannya mengawasi kegiatan pendataan dan menyerahkan hasil pendataan ke BPS Kabupaten/Kota,” pungkasnya. (sat)