Tag: #giling tebu

  • PG Assembagoes Situbondo Targetkan Giling Tebu 468 Ribu Ton

    PG Assembagoes Situbondo Targetkan Giling Tebu 468 Ribu Ton

    JATIMPEDIA, Situbondo – Manajemen Pabrik Gula (PG) Assembagoes Situbondo, Jawa Timur, menargetkan giling tebu pada tahun ini sebanyak 468.838 ton dengan produksi gula 35.577 ton.

    Manajer Quality Assurance PG Assembagoes Situbondo Lukman Noor Hakim menyatakan bahwa target giling tebu tahun 2025, sebanyak 468.838 ton lebih tinggi dari realisasi giling tebu tahun sebelumnya, yakni sekitar 423.000 ton dari target 398.222 ton.

    “Untuk tahun ini PG Assembagoes diperkirakan mulai giling tebu pada bulan Mei mendatang, dan saat ini kami tengah mempersiapkan semua perencanaannya,” ujarnya di Situbondo, Jawa Timur, Jumat.

    Lukman mengaku optimistis target giling tebu pada tahun ini bisa tercapai sesuai yang sudah direncanakan, karena pabrik gula yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang merupakan perusahaan BUMN ini mengandalkan tebu rakyat di wilayah sekitar.

    Ia menyebutkan luas lahan tebu rakyat di wilayah PG Assembagoes mencapai sekitar 4.700 hektare (ha) dengan estimasi tebu saat panen lebih dari 352 ribu ton.

    “Sedangkan lahan tebu milik sendiri (TS) yang dikelola PT Perkebunan Nusantara I sekitar 750 hektare, ini tersebar di Situbondo, Benculuk dan Pasiwaran (Banyuwangi),” kata Lukman.

    Target giling tebu di PG Assembagoes tidak lepas dari dukungan para petani tebu, khususnya yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) setempat.

    PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) mengelola sebanyak 36 pabrik gula dan salah satunya PG Assembagoes. PT SGN sebagai perusahaan BUMN berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, yakni swasembada pangan. (sat)

  • PG Ngadiredjo Giling Tebu 9,03 Juta Kuintal

    PG Ngadiredjo Giling Tebu 9,03 Juta Kuintal

    JATIMPEDIA, Kediri –  Pabrik Gula (PG) Ngadiredjo, Kabupaten Kediri, mencatat capaian giling tebu saat produksi di musim giling 2024 mencapai 9,03 juta kuintal tebu.

    General Manager PG Ngadiredjo Wayan Mei Purwono mengemukakan capaian giling tebu hingga 9,03 juta kuintal tersebut adalah masa produksi selama 162 hari.

    “Di musim giling 2024 ini, kami mampu menggiling tebu sebanyak 9,03 juta kuintal tebu dengan total hari giling 162 hari,” katanya dalam rilis yang diterima, Sabtu.

    Pihaknya bersyukur dengan hasil capaian itu, sebab produksi itu juga tertinggi ketimbang pabrik gula lainnya yang berada di bawah naungan PT. Sinergi Gula Nusantara (SGN) di musim giling 2024.

    Ia juga berterimakasih kepada seluruh Karyawan yang sudah bekerja keras, serta mengucapkan terimakasih kepada seluruh petani mitra yang sudah mengirim tebunya ke PG Ngadiredjo, Kabupaten Kediri. Selain itu, dirinya juga mengapresiasi petani tebu, sopir angkutan, serta pemangku kebijakan yang bekerja dengan totalitas untuk sukses giling 2024.

    “Kami juga mengucapkan banyak terimakasih sebesar-besarnya atas sukses giling 2024. Dalam waktu dekat juga akan kami sampaikan total seluruh hasil gula yang kami capai,” kata dia.

    Pada musim giling 2024 ini, PG Ngadirejo sebenarnya menargetkan sebanyak 823.967 ton untuk giling tebu dengan sasaran target yang akan dicapai 65.229 ton untuk produksi gula.

    Humas PG Ngadirejo Zainul Arif menambahkan performa PG Ngadirejo mengalami peningkatan di seluruh bagian hingga pengolahan output air. Peningkatan kinerja tersebut, baik dari perolehan bahan baku tebu, pencapaian tebu giling maupun hasil gula yang didapat.

    Zainul mengatakan pasokan bahan baku di pabrik telah tercukupi, baik jumlah maupun kualitas tebunya. Selain itu, pada panen tebu tahun ini rendemen juga cukup bagus.

    Menurut dia, selain faktor tersebut, adanya kekompakan dari Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) juga turut berkontribusi dengan bisa tercapainya produksi.

    Zainul juga mengatakan kekompakan petani dan APTR serta seluruh karyawan PG Ngadirejo ini menjadi kunci utama dalam peningkatan performa PG Ngadirejo.

    “Petani dan APTR tahun ini juga lebih kompak,” kata dia.(sat)

  • Hingga Oktober SGN Sudah Giling 11 Juta Ton Tebu

    Hingga Oktober SGN Sudah Giling 11 Juta Ton Tebu

    JATIMPEDIA, SurabayaHingga pertengahan bulan Oktober akumulasi tebu yang digiling oleh seluruh pabrik gula dibawah manajemen PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) sebesar 11 juta ton tebu. 

    Jumlah tebu yang digiling tersebut  mengalami kenaikan bila dibanding realisasi pada hari giling yang sama di tahun 2023 yang hanya sebesar 10 juta ton tebu.

    Tren kenaikan tersebut juga terjadi pada gula produksi, hingga saat ini gula yang telah diproduksi sebesar 807 ribu ton naik bila dibandingkan hari giling yang sama tahun 2023 sebesar 745 ribu ton. Salah satu faktor penyebab kenaikan tersebut adalah naiknya minat petani untuk menanam tebu dan menggiling di pabrik gula SGN. 

    Mahmudi Direktur Utama PT SGN mengatakan,  salah satu fokus utama yang harus dipercepat adalah pengembangan ekosistem tebu rakyat untuk meningkatkan produktivitas tebu dengan tujuan pencapaian swasembada gula nasional, mengingat besarnya konstribusi tebu rakyat bagi indsutri gula di tanah air.


    “Beberapa langkah penting adalah percepatan bongkar ratoon yakni penggantian tanaman tebu dengan benih baru dan perbaikan varietas tebu. Langkah-langkah ini akan dipercepat melalui platform yang saat ini s kami kembangkan, yakni E-TERA. E-TERA akan memudahkan para petani tebu rakyat, yang merupakan bagian terbesar dari ekosistem kami,” jelasnya lebih lanjut.


    Selain itu, PT SGN telah menyiapkan lebih dari 2.150 tenaga khusus untuk mendukung para petani tebu rakyat dalam memanfaatkan platform E-TERA, sekaligus memastikan operasional di lapangan berjalan dengan lancar, guna membangun kemitraan yang kuat dalam mewujudkan swasembada gula nasional 2028.


    “Target kami pada 1 Januari mendatang, semua KUR khusus klaster tebu sudah bisa diakses oleh petani. Ini menjadi KUR khusus pertama di seluruh komoditas yang ditugaskan kepada PT SGN. Seluruh proses pendanaan akan tersedia di platform digital E-TERA. Kami siapkan petugas terlatih kurang lebih sebanyak 2150 orang untuk membantu petani menggunakan platform tersebut. Platform ini bertujuan untuk simplifikasi proses bisnis dalam upaya pendanaan,” pungkas Mahmudi.

    Komisaris Independen PTPN III (Persero) Wisto Prihadi mengatakan komoditas tebu menjadi fokus perhatian manajemen saat ini sehingga target PT Sinergi Gula Nusantara.

    Terlebih, pemerintah telah mengeluarkan Perpres nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

    Wisto menegaskan anak perusahaan PTPN III termasuk PT SGN harus bersemangat untuk menciptakan iklim industri gula lantaran Indonesia sendiri telah diberikan kelebihan luar biasa dalam perkebunan tebu.

    “Dewan komisaris berkonsentrasi untuk pengembangan bisnis gula khususnya komoditi gula. Kalau ada tagline berubah atau punah itu sudah cocok karena kita diberikan kelebihan yang luar biasa dari kondisi-kondisi alam,“ katanya. (cin)

     

     

     

  • SGN Komitmen Jihad Industri Gula Dengan Benahi Ekosistem Gula & Penguatan Tebu Rakyat

    SGN Komitmen Jihad Industri Gula Dengan Benahi Ekosistem Gula & Penguatan Tebu Rakyat

    JATIMPEDIA, Surabaya – Direksi PT Sinergi Gula Nusantara SGN anak perusahaan PTPN III Persero Holding Perkebunan yang bergerak di komoditas gula, akan memasang target benahi ekosistem gula dan penguatan tebu rakyat dalam masa 100 hari kerja pasca dilantik.

    Hal ini disampaikan Direktur Utama SGN Mahmudi dalam puncak peringatan HUT SGN ke-3 Sabtu (17/08) lalu di Surabaya.

    Dalam 100 hari ini kami memiliki inisiatif strategi,  dimana bahan baku tebu lebih 70% disuport oleh petani , oleh karena itu program besar adalah penguatan tebu rakyat“, terang Mahmudi.

    Menurutnya program tersebut menjadi strategi untuk benahi ekosistem gula yang nantinya akan memperkuat posisi tebu rakyat dan akan dilaunching dalam beberapa hari kedepan.

    Upaya penguatan tebu rakyat juga akan didukung program kemenko melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus Kluster, KUR skema ini adalah yang pertama di industri pangan dan perkebunan tebu, termasuk perdana juga di SGN“, ungkapnya lebih lanjut.

    KUR Khusus dipilih karena selama ini petani tebu mengalami kendala tidak bisa mengakses pendanaan modal kerja ketika plafon sudah maksimal. Skema KUR Khusus di sektor produksi tidak dibatasi dengan total akumulasi plafon KUR Khusus, sehingga dapat mengakses KUR berulang dengan suku bunga 6% tidak dikenakan suku bunga naik berjenjang. Diharapkan skema KUR Khusus tersebut menjadi solusi pendanaan bagi kluster petani tebu. Selain melalui skema KUR Khusus SGN juga bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk pendanaan petani tebu melalui skema PUMK (Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil) paket benih dan pupuk.

    Selain solusi pendanaan petani, SGN juga menyiapkan ekosistem digital untuk monitoring proses teknis budidaya tanaman akses saprodi, pupuk, finansial, hingga learning center bagi petani“, kata Mahmudi.

    Selain itu pihaknya juga mendedikasikan dua ribu seratus lima puluh  karyawan SGN untuk membantu mengawal tebu rakyat. Karyawan tersebut dibekali khusus dan mendapat pelatihan sebelumnya di pusat pendidikan LPP Yogyakarta.

    Kita fasilitasi petani, pastikan ekosistem gula ini berjalan dengan baik. Kita harus siap 24 jam mendedikasikan diri kita, mewakafkan diri kita, inilah jihad sesungguhnya untuk industri gula“, imbuhnya. (eka

  • Hingga Agustus 2024,PG Djatiroto Giling 456 Ribu Ton Tebu Produksi Gula Kualitas Terbaik

    Hingga Agustus 2024,PG Djatiroto Giling 456 Ribu Ton Tebu Produksi Gula Kualitas Terbaik

    JATIMPEDIA, Surabaya – . (Unit kerja PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang bergerak di komoditas gula, Pabrik Gula Djatiroto Lumajang hingga pertengahan Agustus ini telah menggiling tebu sebesar 456 ribu ton. Pencapaian ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya di hari giling yang sama.

    “Ada peningkatan tiga belas ribu ton tebu bila dibanding hari yang sama di tahun lalu, salah satunya animo petani tebu meningkat untuk menggiling ke PG Djatiroto”, ungkap Agus Priambodo General Manager PG Djatiroto Rabu (14/08).

    Selain jumlah tebu, peningkatan juga terjadi di produktivitas tebu dari 76,60 ton/hektar menjadi 92,09 ton/hektar, dengan jumlah produksi gula kristal putih (GKP) sebesar 30 ribu ton gula dengan kualitas SNI.
    Terpisah Mahmudi Direktur Utama SGN optimis target PG Djatiroto bisa tercapai, terlebih telah dilakukan integrasi pengelolaan on farm (kebun tebu) dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I ke SGN.

    “Kami optimis target terlampaui, terlebih saat ini telah dilakukan integrasi kebun tebu ke SGN. Sehingga pengelolaan kebun bisa kami lakukan sesuai standar dan best practise serta mendukung kinerja pabrik”, terang Mahmudi lebih lanjut.
    Tahun ini PG Djatiroto mentargetkan menggiling tebu 991ribu ton dan memproduksi gula sebesar 77ribu ton.
    (cin)

  • Pabrik Gula Telah Giling 4,1 Juta Ton Tebu, SGN Optimis Capai Target

    Pabrik Gula Telah Giling 4,1 Juta Ton Tebu, SGN Optimis Capai Target

    JATIMPEDIA, Surabaya – Pabrik Gula yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, sudah  menggiling tebu sebesar 4,1 juta ton.

    Angka tersebut lebih besar bila dibanding realisasi dihari giling yang sama tahun sebelumnya.

    Hal ini disampaikan Dodik Ristiawan Direktur Produksi saat mendampingi kunjungan kerja dewan komisaris PTPN III (Persero) di PG Cinta Manis Palembang Rabu (19/07).

    “Hingga saat ini pabrik gula SGN telah menggiling 4,1 juta ton tebu milik petani dan mitra, lebih besar bila dibanding realisasi pada hari giling yang sama tahun lalu”, terang Dodik.

    Pihaknya optimis target 13,5 juta ton dan produksi gula tahun 2024 sebesar total 992 ribu ton gula kristal putih dapat tercapai. Hal ini didukung dengan kinerja pabrik gula dan dukungan petani serta mitra diantaranya Supporting co PTPN I.

    “Target swasembada gula memerlukan dukungan semua pihak, terutama dalam ekosistem gula harus kompak. Tak kalah pentingnya harus memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani tebu”, lanjutnya.

    Sementara itu Wisto Prihadi Komisaris Independen PTPN III (Persero) menyebut komoditas tebu menjadi fokus perhatian manajemen saat ini terlebih didukung dengan dikeluarkannya Perpres nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

    “Dewan komisaris memang berkonsentrasi untuk pengembangan bisnis gula khususnya komoditi gula, kalau ada tagline berubah atau punah itu sudah cocok karena kita diberikan kelebihan yang luar biasa dari kondisi-kondisi alam, tinggal kita harus bersemangat untuk menciptakan iklim industri gula yang dimulai dari sini untuk menjadi lebih baik lagi. Sehingga nanti SGN bersama stakeholdernya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan ekonomi Indonesia”, pungkas Wisto. (eka)

  • SGN PG Semboro Targetkan Giling Tebu 793 Ribu Ton

    SGN PG Semboro Targetkan Giling Tebu 793 Ribu Ton

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula Semboro di Kabupaten Jember, menargetkan untuk menggiling tebu sejumlah 793 ribu ton pada musim giling 2024.

    “Steam test telah dilakukan, peralatan sudah diuji dan dinyatakan siap giling. Kami mulai giling tanggal 3 Juni 2024 dengan target giling tebu sebesar 793 ribu ton dan produksi gula konsumsi 56 ribu ton,” kata General Manager PG Semboro Agus Budi Juwono saat petik panen tebu dan selamatan buka giling di pabrik gula setempat, Rabu.

    Ia mengatakan target 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya karena pada 2023 capaian PG Semboro sebesar 43 ribu ton gula konsumsi dan menggiling 625 ribu ton tebu.

    “Meskipun dampak El-Nino pada tebu masih dirasakan hingga saat ini, kami optimis target tahun ini dapat dicapai, salah satunya dengan bertambahnya luas kebun kurang lebih hingga 2 ribu hektare,” tuturnya.

    Baca juga: Tradisi petik tebu manten awali giling Pabrik Gula Jatiroto Lumajang

    Sementara itu Direktur Operasional SGN Dodik Ristiawan mengatakan hingga saat ini delapan pabrik gula SGN sudah memulai giling untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat yakni PG Kwala Madu Sumatera Utara, PG Rendeng dan PG Mojo di Jawa Tengah, PG Ngadiredjo, Gempolkrep, Assembagus, Pradjekandan Poerwodadie di Jawa Timur, dan dalam waktu dekat akan bertambah jumlahnya.

    “Delapan pabrik gula SGN telah giling. Pada Rabu ini PG Poerwodadie juga baru memulai giling dan akan disusul pabrik gula lainnya untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat,” katanya.

    Ia mengatakan komitmen pihak SGN jelas untuk tercapainya ketahanan pangan yakni swasembada gula nasional, namun unit kerja pabrik gula juga memberikan kontribusi pada daerah masing-masing di antaranya stimulasi perekonomian masyarakat, serapan tenaga kerja hingga menyumbang pendapatan asli daerah.

    “Tahun ini SGN target giling tebu 13,5 juta ton dan produksi tahun 2024 sebesar total 992 ribu ton gula kristal putih. Selain pemenuhan kebutuhan gula konsumsi, SGN memberikan kontribusi sebagai stimulan ekonomi, menyerap tenaga kerja hingga menyumbang PAD,” ujarnya.

    Sementara itu Ketua APTRI PG Semboro Achmad Sutrisno memberikan dukungan dan berharap suksesnya giling di pabrik gula setempat.

    “Kami berharap giling tebu bisa berjalan dengan lancar. Untuk para petani ayo kirim tebu yang bagus, MBS (manis bersih segar) ke PG Semboro sehingga rendemennya bisa tinggi,” katanya.(eka)

  • PG Assembagoes Situbondo Targetkan Giling 4,2 Juta Kuintal Tebu

    PG Assembagoes Situbondo Targetkan Giling 4,2 Juta Kuintal Tebu

    JATIMPEDIA, Situbondo – Pabrik (PG) Gula Assembagoes Situbondo, Jawa Timur pada musim giling tahun ini menargetkan menggiling 4,2 juta kuintal tebu atau lebih tinggi dari realisasi giling tebu pada tahun sebelumnya 3,6 juta kuintal.

    General Manajer PG Assembagoes Situbondo Mulyono mengatakan target giling tebu pada tahun lalu 4 juta kuintal dan terealisasi 3,6 juta kuintal dengan produksi gula sebanyak 28 ribu ton.

    “Giling tebu tahun ini akan dimulai pekan depan dengan target 4,2 juta kuintal tebu itu kami optimis bisa tercapai dengan rendemen 7,8 dan produksi gula sebanyak 38 ribu ton,” katanya usai selamatan buka giling di Aula PG Assembagoes, Kecamatan Asembagus, Situbondo, Sabtu.

    Sementara itu, Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Hariyanto yang juga hadir dalam acara itu memberikan semangat kepada para undangan yang meliputi perwakilan dari Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), tokoh masyarakat/agama dan konsumen dan termasuk karyawan perusahaan milik BUMN itu.

    “Ayo kita semangat untuk mencapai target 4,2 juta kuintal, bahkan 5 juta kuintal. Kita harus optimis bisa mencapainya (giling 5 juta kuintal tebu),” ucapnya.

    Di hadapan karyawan, perwakilan petani tebu serta tokoh masyarakat setempat Hariyanto menyampaikan bahwa orang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang optimis, akan selalu melihat kesempatan di dalam kesulitan.

    Menurut dia, ekonomi merupakan satu kesatuan ekosistem yang melibatkan banyak pihak untuk bersinergi menjadi lebih baik.

    “Ada pihak APTRI, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan konsumen. Masing-masing punya peranan dan kita yakin kalau menjalankan peran dengan baik maka target akan tercapai,” kata Hariyanto.

    PT SGN mengelola sebanyak 36 pabrik gula dan salah satunya PG Assembagoes di Situbondo. PT SGN sebagai perusahaan BUMN, berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, yakni swasembada gula.

    “Kami harus punya strategi terkait tanaman tebu dan pabrik gula agar bisa menjadi lebih baik,” ucapnya. (cin)

  • Hingga November, Giling Tebu PTPN X Sudah Lampaui Target 2022

    Hingga November, Giling Tebu PTPN X Sudah Lampaui Target 2022

    Surabaya, JP – Dukungan PT Perkebunan Nusantara atau PTPN X terhadap ketercapaian Ketahanan Pangan Nasional semakin diwujudkan melalui progress giling tebu tahun ini.

    Berdasarkan laporan harian produksi per 14 November 2022, PTPN X telah menggiling tebu 4,69 juta ton dan memproduksi gula total 322 ribu ton. Jumlah tebu digiling ini tercapai 110% jika dibandingkan dengan RKAP 2022.

    ”Saat ini pabrik gula yang masih giling adalah PG Modjopanggoong. Kami optimis sampai dengan akhir musim, kami  dapat menggiling 4,7 juta ton tebu,” terang Tuhu Bangun, Direktur PTPN X.

    Selain jumlah tebu digiling, pihaknya juga berhasil melampaui pencapaian produksi tahun sebelumnya di sisi luas areal tanam tebu dan produktivitas. Luasan areal tanam telah tercapai mencapai 55.218 Ha dengan produktivitas mencapai 85% Ton/Ha. Jika dbandingkan dengan hari giling yang sama tahun lalu, jumlah tebu digiling meningkat 32%.

    “Sedangkan untuk produksi gula total meningkat 25% dibandingkan hari giling yang sama tahun lalu. Kami optimis untuk rendemen dan produksi gula akan terus naik sehingga seluruh target produksi tercapai,” tambah Tuhu.

    Pemerintah telah menargetken peningkatan produksi gula menjadi sebesar 2,6 juta ton pada tahun 2030 guna mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional.

    PTPN X dan Holding Perkebunan PTPN III (Persero) akan mendukung ketercapaian target tersebut dengan peningkatan produksi gula pada musim giling 2022 ini dan musim giling selanjutnya.

    “Evaluasi dan monitoring akan dilakukan guna mendukung kesuksesan musim giling 2023 yang akan datang,” pungkas Tuhu. (eka)

  • September, PTPN XI Tembus 4 Juta Ton Tebu Tergiling

    September, PTPN XI Tembus 4 Juta Ton Tebu Tergiling

    Surabaya, JP – PT Perkebunan Nusantara XI telah menggiling tebu empat juta ton pada pertengahan September ini, hal ini disampaikan Direktur PTPN XI R. Tulus Panduwidjaja di Surabaya Jumat (16/09).

    “Di tengah keterbatasan, PTPN XI telah menggiling tebu lebih dari 4 juta ton. PTPN XI masih bisa memberikan yang terbaik untuk stakeholder terutama suport ketersediaan gula konsumsi untuk masyarakat, kami optimis target giling 2022 tercapai”, Jelas Tulus.

    Pihaknya akan terus mengoptimalkan pencapaian target hingga musim giling berakhir. Saat ini 13 pabrik gula masih beroperasi giling hingga bulan Oktober atau sesuai dengan ketersediaan bahan baku tebu.

    “Ini tercapai karena sinergi yang baik antara PTPN XI dengan semua mitra. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dan kerjasama yang baik dari para petani tebu yang turut mendukung pemenuhan gula dengan menggilingkan tebu ke pabrik gula giling kita lanjutkan hingga memberikan hasil optimal”, lanjutnya.

    Tahun 2022 PTPN XI memasang target tebu tergiling 4,8 juta ton dengan jumlah gula produksi sebesar 423 ribu ton GKP. Selama tahun 2021 lalu realisasi sebesar 4,1 juta ton tebu dan 297ribu ton GKP.

    Pencapaian ini mendapat apresiasi Dewan Komisaris yang selama ini fokus dalam pengawasan pencapaian target korporasi.

    “Pencapaian ini tentu saja akan meneguhkan posisi Jawa Timur sebagai barometer Gula Nasional, dimana capaian lahan tebu di Jatim lebih dari 50% lahan tebu nasional. Kami sangat apresiasi atas pencapaian ini di tengah anomali iklim. Cuaca anomali berperan dalam penurunan produktivitas, hingga menurunnya lahan tebu sebagai pemasok bahan baku pabrik gula. Harapan kami sinergi dengan petani tebu terus dioptimalkan sehingga target giling tercapai sehingga produksi memenuhi kebutuhan konsumsi gula nasional”, ungkap Osmar Tanjung Komisaris Utama PTPN XI. (eka)