Tag: #GerbongKA

  • INKA Banyuwangi Targetkan Produksi 250 Gerbong KA pada 2026

    INKA Banyuwangi Targetkan Produksi 250 Gerbong KA pada 2026

    JATIMPEDIA,  Banyuwangi  – PT Industri Kereta Api Indonesia atau INKA (Persero) Banyuwangi, menargetkan pada 2026 memproduksi sebanyak 250 gerbong kereta api.

    Direktur Pengelolaan Kualitas INKA Banyuwangi Bambang Jatmika mengatakan pabrik kereta api Banyuwangi baru memulai produksi pada Desember 2024, dan pada tahun ini memroduksi 100 gerbong kereta api, karena masih dalam tahap pemenuhan investasi mendatangkan mesin agar bisa produksi secara maksimal.

    “Mesin produksi datang semua pada semester akhir tahun ini, baru kami bisa produksi maksimal, targetnya mulai 2026, per tahunnya bisa memproduksi 250 gerbong yang nilainya setara Rp4 triliun,” katanya saat mendampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau produksi kereta di PT INKA Banyuwangi, yang berada di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jatim, Rabu.

    Untuk bisa memenuhi target produksi tersebut, INKA Banyuwangi membutuhkan hingga 1000 tenaga kerja.

    Saat ini, telah terserap 600 orang tenaga kerja, yang mayoritas lulusan SMK hingga D3 dari Banyuwangi.

    “Kami merekrut banyak tenaga kerja, dan bahkan lulusan SMK tahun 2025 di Banyuwangi semuanya sudah terserap, anak-anak yang baru lulus ini diikutkan training di Madiun, juga sebagian training di China dan Jepang,” ujar Bambang.

    Menurutnya, saat ini INKA Banyuwangi masih membuka kesempatan kerja bagi lulusan SMK serta sarjana untuk mengisi kebutuhan SDM.

     

    Bambang menyampaikan INKA Banyuwangi juga bekerja sama dengan balai latihan kerja (BLK) setempat untuk memastikan para pekerja mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan.

    Ia menjelaskan pabrik kereta api Banyuwangi fokus pada produksi kereta dengan teknologi modern, yakni kereta yang menggunakan teknologi berbasis robotik dan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI).

    “Kami siapkan semua mesin yang berbasis robotik dan AI, kereta tersebut akan beroperasi secara otomatis, tidak lagi menggunakan lokomotif untuk menjalankannya. Salah satunya yang saat ini tengah kami produksi untuk memenuhi permintaan PT KCI (Kereta Commuter Indonesia),” katanya.

    Sementara itu, Ipuk mengatakan keberadaan PT INKA Banyuwangi merupakan investasi yang memberikan dampak positif bagi daerah.

     

    “Kami berterima kasih karena anak-anak Banyuwangi mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan peningkatan kompetensi dengan fasilitasi dari INKA, dan bahkan mereka mendapat kesempatan training hingga ke luar negeri. Selain itu perekonomian sekitar pabrik juga menggeliat dengan adanya industri yang berjalan,” katanya. (cin)

  • KAI Kirim 22 Gerbong KA ke Sumatera Perkuat Saran Transportasi

    KAI Kirim 22 Gerbong KA ke Sumatera Perkuat Saran Transportasi

    JATIMPEDIA, Jakarta  – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengirimkan 22 unit kereta ke Sumatera untuk mendukung peningkatan layanan transportasi dan memastikan akses yang merata serta terjangkau bagi masyarakat di wilayah tersebut.

    “Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, KAI mengirimkan 22 unit kereta dari Pulau Jawa ke Sumatera, tepatnya ke Divre II Sumatera Barat dan Divre IV Tanjungkarang,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Anne menyampaikan bahwa pengiriman itu bertujuan untuk meningkatkan layanan transportasi yang lebih baik dan terjangkau bagi masyarakat.

    “KAI melalui KAI Logistik mengangkut 22 unit kereta api dengan total berat mencapai 836 ton dari Jawa ke Sumatera,” ujarnya.

    Pengiriman dilakukan secara bertahap sejak 1 Maret 2025 melalui Jakarta International Container Terminal (JICT) menuju Stasiun Rejosari, Lampung, dan Stasiun Bukit Putus, Padang.

    “Target penyelesaian pengiriman ini adalah pada 17 Maret 2025,” ucap Anne.

    Ia menyebutkan kereta yang dikirimkan yakni tujuh unit kereta ekonomi (K3) dan tiga unit kereta makan pembangkit (KMP2/MP2) keLampung (Divre IV Tanjungkarang). Kemudian 10 unit kereta ekonomi (K3) dan 2 unit kereta makan pembangkit (KMP3) ke Padang (Divre II Sumatera Barat)

    Anne menjelaskan bahwa masyarakat Sumbar saat ini dihadirkan perjalanan kereta api dengan tarif yang sangat terjangkau seperti KA Pariaman Ekspres yang melayani rute Pauhlima/Padang – Naras pergi pulang (PP) hanya Rp5.000.

     

    Lalu KA Minangkabau Ekspres rute Pulau Aie – BIM PP hanya Rp10.000, dan KA Lembah Anai rute Kayu Tanam – Duku hanya Rp3.000.

    Anne menambahkan, selain di Sumbar layanan kereta api penumpang di Sumsel juga tersedia dengan tarif terjangkau. KA Kuala Stabas yang melayani rute Baturaja-Tanjungkarang PP memiliki tarif berkisar antara Rp10.000 hingga Rp30.000.

    Sementara itu, KA Rajabasa yang melayani rute Kertapati-Tanjungkarang PP, dengan relasi terpanjang di Sumatera sejauh 388 km, menawarkan tarif hanya Rp29.000-Rp32.000.

     

    Anne menegaskan bahwa langkah itu merupakan bagian dari visi KAI dalam menggerakkan transportasi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    Penambahan kereta itu juga menjadi strategi KAI dalam menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat menjelang masa angkutan Lebaran 2025.

    Ia menegaskan, KAI berkomitmen untuk memberikan layanan transportasi yang ekonomis dan berkualitas bagi masyarakat. Kehadiran tambahan sarana itu akan meningkatkan kapasitas angkut penumpang dan memastikan layanan yang lebih baik, terutama saat musim mudik Lebaran.

    Seluruh proses pengangkutan itu dilakukan dengan standar keamanan tinggi guna menjaga kondisi sarana yang dikirimkan. Setibanya di Padang dan Lampung, seluruh kereta akan menjalani pemeriksaan menyeluruh sebelum dioperasikan.

    Pada Divre II Sumatera Barat, tambahan kereta itu akan digunakan untuk menambah frekuensi perjalanan KA Pariaman Ekspres Fakultatif pada rute Pauhlima/Padang – Naras PP serta menghadirkan layanan baru pada rute Kayu Tanam – Padang PP.

    Sementara itu, di Divre IV Tanjungkarang, tambahan kereta akan digunakan untuk memperpanjang rangkaian KA Kuala Stabas dan KA Rajabasa, guna meningkatkan kapasitas angkut penumpang.

    Dengan adanya tambahan sarana tersebut, KAI semakin menegaskan dedikasinya dalam menghadirkan layanan transportasi yang semakin merata, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.

    “Upaya ini juga sejalan dengan visi KAI untuk menggerakkan transportasi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh pengguna jasa kereta api di Sumatera,” kata Anne. (raf)