Tag: #EmilDardak

  • Masyarakat Antusias Silaturahim dengan Khofifah dan Emil

    Masyarakat Antusias Silaturahim dengan Khofifah dan Emil

    JATIMPEDIA, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Dardak menyambut ribuan masyarakat yang ingin bersilaturahmi dalam rangka hari raya Idul Fitri, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (31/3/2025).

    Sedianya Gubernur Khofifah akan menemui dan menyapa masyarakat pada pukul 14.00 WIB, namun sejak pukul 11.00 WIB, mereka rela berkumpul dan mengantre di depan pintu gerbang gedung Grahadi.

    “Saya tidak tega melihat mereka (masyarakat) panas-panasan di luar. Jadi, saya langsung minta mereka masuk saja. Walau belum sesuai jam yang ditetapkan. Kasihan kan panas-panasan,” kata Khofifah.

    Open house setiap lebaran ini, sedianya rutin dilakukan Khofifah selama dirinya menjabat, sejak 2018 lalu. Khofifah selalu ditemani sang anak dalam menyambut masyarakat Jatim yang datang. Namun, kali ini Emil dan Arumi yang menemani.

    “Anak-anak sekarang sibuk semua. Dua kuliah di luar negeri. Satunya sibuk organisasi. Si bungsu itu sekarang lagi aktif di Banser. Jadi, saya sendiri ditemani Mas Emil dan Mbak Arumi,” ungkapnya.

    Khofifah menjelaskan, malam nanti juga ada silaturahmi di kediaman pribadinyi di kawasan Jemursari, Surabaya. Dimulai pukul 20.00 WIB.

    “Masyarakat yang belum sempat datang ke Grahadi, bisa langsung datang ke rumah saya malam nanti,” ungkapnya.

    Sari Prasti, salah satu warga Surabaya yang datang silaturahmi ke Grahadi mengaku senang. Ibu berusia 36 tahun itu bisa bertemu langsung dengan Khofifah. Bahkan ibu dua anak ini bisa bersalaman langsung dengan para pemimpinnya itu.

    “Saya senang sekali. Bisa lihat langsung Bu Khofifah dan Pak Emil. Tadi juga ada Bu Arumi. Beliau cantik banget. Semoga mereka sehat selalu ya. Bisa memimpin Jawa Timur lebih baik lagi kedepannya,” ungkapnya.

    Sari datang ke Grahadi bersama suami dan kedua anaknya. Masing-masing mereka mendapat uang dari Khofifah dan Emil, serta beras lima kilogram.

    Sebelum salaman dengan Khofifah dan Emil, masyarakat yang datang juga terlebih dahulu makan di rombong yang telah disiapkan Pemprov Jatim.

    “Tadi saya makan dulu. Setelah makan, langsung antri untuk salaman dengan Bu Khofifah dan Pak Emil. Setelah itu, saya mau langsung pulang ini,” kata istri tukang servis AC tersebut. (ind)

  • Wagub Emil Pastikan Jalan Provinsi Baik Dilalui Pemudik

    Wagub Emil Pastikan Jalan Provinsi Baik Dilalui Pemudik

    JATIMPEDIA, Surabaya – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak memastikan bahwa kondisi seluruh ruas jalan provinsi Jawa Timur dalam keadaan yang baik. Demi keamanan dan kenyamanan saat mudik lebaran. Melalui Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Jatim, ia telah meminta adanya percepatan perbaikan jalan berlubang di berbagai titik di Jawa Timur.

    “Kabar baiknya adalah seluruh ruas jalan provinsi dalam kondisi mantap yang artinya baik dan sedang, kecuali di wilayah Puger,” katanya, Sabtu (29/3/2025).

    Upaya perbaikan jalan ini juga dilakukan guna mendukung layanan transportasi logistik di masyarakat, baik dalam daerah hingga yang sifatnya Ekspor – Impor.

    “Tadi saya melihat bagaimana logistik juga tetap lancar. Jadi jangan sampai kepercayaan pasar ekspor kita terganggu karena mereka tidak bisa melakukan arus pengiriman barang,” tegasnya.

    “Selalu utamakan keselamatan, keluarga menunggu panjenengan semua untuk bisa berkumpul saat lebaran. Dan setiap yang dibelanjakan di jalan itu akan menggerakkan perekonomian masyarakat,” pesannya.(sat)

  • Wagub Jatim Cek Proses Penambalan Jalan di Poros Nasional Pantura Lamongan Babat

    Wagub Jatim Cek Proses Penambalan Jalan di Poros Nasional Pantura Lamongan Babat

    JATIMPEDIA, Lamongan – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengecek proses penambalan jalan yang berada di Poros Nasional Pantura Lamongan-Babat, Minggu (16/3). Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan di ruas tersebut.
    Usai mengecek, Wagub Emil berpesan kepada pengguna kendaraan Roda Dua untuk mengendalikan batas kecepatan di kisaran 40-60 km/jam. Dengan harapan agar ketika kecepatan yang bisa dikendalikan tersebut, akan mengurangi kecelakaan lalu lintas.
    “Terkadang kecelakaan terjadi karena kita tidak fokus jalan yang dilewati berlubang ataupun setelah ditambal sehingga terjadilah kecelakaan,” ungkapnya.
    “Jadi mohon pengguna jalan R2 dipatuhi betul dan dikendalikan batas kecepatan karena kondisi jalan di area ini jalannya bergelombang,” imbuhnya.
    Dalam pantauannya, Wagub Emil menjelaskan bahwa ruas yang dicek hari ini adalah ruas yang belum dilakukan betonisasi, sehingga jika terjadi hujan berpotensi berlubang. Ditambah lagi pengguna jalan yang didominasi truk bermuatan berat.
    “Jadi banyak lubang di ruas ini muncul di segmen yang belum sempat dibeton. Sehingga solusinya yakni penambalan karena proses beton jalan membutuhkan waktu yang lama,” terangnya.
    Pengguna jalan yang berat, lanjut Wagub Emil, juga menambah kondisi jalan berlubang ditambah ketika terkena air hujan.
    Sejak Januari sampai saat ini, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jatim-Bali telah melaksanakan jumlah penanganan 11.775 lubang jalan.
    “Artinya setiap tim bisa menambal jalan 1 hari bisa menyelesaikan 20 jalan berlubang. Dan juga satu hari bisa muncul lubang baru,” jelasnya. (ind)
  • Wagub Emil Ajak KAMMI Perkuat Ukhuwah Islamiyah Demi Kemajuan Bangsa dan Negara

    Wagub Emil Ajak KAMMI Perkuat Ukhuwah Islamiyah Demi Kemajuan Bangsa dan Negara

    JATIMPEDIA, Kediri – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berpesan kepada seluruh anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) untuk turut serta berkontribusi dalam menjaga ukhuwah islamiyah atau persaudaraan Islam serta kemajuan bangsa dan negara.

    “Jadilah pemersatu Islam, dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara,” kata Emil Dardak.

    Hal ini disampaikannya saat menghadiri Pelantikan Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Kediri 2025-2027 dan Peringatan Milad KAMMI ke-27 yang diselenggarakan di Balai Kota Kediri, Jl. Basuki Rahmat No.15, Kota Kediri, Sabtu (15/3).

    Wakil Gubernur Jatim ini menyampaikan sebagai organisasi mahasiswa yang mengusung ideologi Islam, KAMMI harus mengambil peran dalam menjaga ukhuwah islamiyah. Banyaknya organisasi mahasiswa Islam yang berbeda pandangan bukan menjadi alasan untuk bersinggungan atau alasan pemisah.

    “Jangan kita fokus bagaimana menciptakan fragmentasi dan polarisasi di tengah masyarakat, tetapi fokus pada apa yang menyatukan kita,” ucapnya.

    Emil Dardak menjelaskan setiap organisasi termasuk organisasi kemahasiswaan juga memiliki cara tersendiri dalam memandang satu hal tetapi menghargai perbedaan dan beragamnya intepretasi itu lebih bermakna. Karena Islam sendiri mendorong persatuan dan menghargai perbedaan.

    “Harapan saya itu, KAMMI juga seperti itu, jangan kita terputus pada hal yang memisahkan kita, karena hari ini tantangan sedemikian besar, umat Islam harus bersatu dan jadikanlah kekuatan mahasiswa ini sebagai kekuatan pemersatu Islam bukan pemisah Islam,” tegasnya.

    Di sisi lain, Emil Dardak mendorong KAMMI untuk turut berkontribusi dalam kemajuan bangsa dan negara. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berpartisipasi pada aspek pengembangan sumber daya manusia.

    Bentuk konkretnya, lanjut Emil, dapat dilakukan KAMMI dengan ambil bagian pada peningkatan kompetensi bagi para anggota KAMMI atau alumninya terutama yang berprofesi sebagai guru. Menurutnya peningkatan kompetensi bidang literasi, numeric atau matematika dan sains saat ini sangat dibutuhkan.

    “Jadi kalau kita mau dorong pembangunan SDM, KAMMI silahkan berkoordinasi dengan mba Wali untuk peningkatan kompetensi,” tuturnya.

    Di akhir, Wagub Emil juga menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus daerah KAMMI Kediri Raya periode 2025-2027 yang telah dilantik hari ini. Ia berharap kepengurusan yang baru mampu membawa semangat kebersamaan yang menjadikan KAMMI Kediri semakin solid, inovatif dan bermanfaat bagi Masyarakat utamanya untuk ikut menyukseskan Indonesia Emas 2045.

    “Sukses untuk KAMMI, selamat milad ke-27 dan selamat bertugas KAMMI Kediri Raya,” pungkasnya. (ind)

  • Wagub Emil Tekankan Masyarakat Waspadai Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu

    Wagub Emil Tekankan Masyarakat Waspadai Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu

    JATIMPEDIA, Kediri  –  Turunnya hujan tak menghalangi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meninjau perlintasan kereta api yang terletak di Desa Seketi Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, Sabtu (15/3). 

    Dalam kesempatan tersebut, Emil menghimbau masyarakat agar selalu waspada melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Meskipun di perlintasan tersebut terdapat Early Warning System (EWS).

    “Sebelum melintasi perlintasan KA, pengendara hendaknya tetap waspada untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya. 

    Wagub Emil juga menekankan pentingnya EWS di perlintasan kereta api. Hal ini dilakukan agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan. Namun dalam kunjungannya ia menyoroti di perlintasan kereta api tak berpalang pintu terdapat EWS yang disfungsi.

    “Kami melihat ternyata di sini ada early warning system yang tidak berfungsi dan mungkin banyak EWS. Namun EWSnya ini ada plus minusnya, ada yang mengatakan EWS ini suka mis, salah deteksi,” kata Emil usai meninjau.

    Emil Dardak mengatakan EWS yang tidak berfungsi ini menjadikan para pengguna jalan tidak percaya dengan keberadaan EWS tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan fungsi EWS sendiri sebagai media kewaspadaan dini.

    “Sementara keberadaan EWS seharusnya bisa membuat pengguna jalan yang melewati perlintasan kereta api menjadi lebih waspada dan hati-hati. Sehingga keberadaan EWS dalam hal ini palang perlintasan kereta api dapat meminimalisir dan mencegah terjadinya kecelakaan,” katanya.

    Saat ini di perlintasan kereta api tersebut ada suka relawan yang stand by untuk menjaga perlintasan dan segera menutup pintu perlintasan sementara saat mendengar sirine dari perlintasan di sisi lain yang berpalang pintu.

    “Ini menjadi solusi jangka pendek,” tegasnya.

    Untuk itu, Emil melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengambil solusi terbaik dari masalah tersebut. Pasalnya masih banyak perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu.

    “Kami sedang berbicara dengan Pemkab ya ini demi keselamatan pengguna jalan. Tentu kewenangan ada yang di kabupaten tapi kalau sudah seperti ini kan provinsi juga ikut membina bupati dan walikota,” ucapnya.

    Di kesempatan yang sama untuk menunjukkan kebersamaan, Emil Dardak juga membagikan makanan untuk berbuka puasa kepada Kepala Desa Seketi, sukarelawan penjaga palang perlintasan kereta api di Desa Seketi Kec. Ngadiluwih dan warga sekitar. 

    “Saya ingi berbagi makanan berbuka tidak hanya pak Kades beserta warganya, juga relawan yang menjaga perlintasan kereta api,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, sebelumnya telah terjadi dua kali kecelakaan yang melibatkan kereta api di perlintasan kereta api (KA) Kecamatan Ngadiluwih dalam sepekan. Yaitu antara pengendara motor dengan KA di perlintasan Desa Branggahan (3/3), kemudian KA dengan truk bermuatan pupuk di perlintasan Desa Seketi (10/3). (sat)

  • Wagub Emil : Properti Jadi Penggerak Ekonomi Sektor Lain di Jatim

    Wagub Emil : Properti Jadi Penggerak Ekonomi Sektor Lain di Jatim

    JATIMPEDIA,  SurabayaWakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak jajaran Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur untuk turut andil sebagai pengungkit perekonomian Jatim melalui Multiplier Effect dari pengembangan sektor properti. 

     

    “Ibaratnya bermusik, kita sedang melakukan orkestra. Kalau sektor properti ini berjalan, maka akan menggerakkan sektor lainnya,” ucap Wagub Emil Dardak saat menghadiri acara Buka Puasa dan Santunan bersama Anak Yatim oleh DPD REI Jawa Timur di Sheraton Hotel Surabaya, Rabu (12/3). 

     

    Wagub Emil mengatakan, sektor properti adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat kaitannya hunian. Bukan sekedar hunian, tapi juga yang harus bisa dibeli sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat. 

     

    Keberadaan sektor properti sendiri juga sangat penting, mengingat yang paling banyak menyerap hasil lokal. Mulai dari bahan bangunan hingga tenaga konstruksinya. Sehingga sangat sangat menggerakkan ekonomi lokal. 

     

    “Jadi kami terus mendorong dari sisi supply dengan secara bijak dan memastikan kesesuaiannya dengan rencana tata ruang, prioritas pengembangan infrastruktur sehingga penyediaan hunian ini bagian dari pengembangan wilayah yang tertata dan terarah,” tuturnya. 

     

    Untuk itu, Wagub Emil juga menegaskan bahwa pengembangan sektor properti tetap harus berseiring dengan banyak hal seperti infrastruktur dan tata ruang. Ia meminta agar para pengembang properti di Jawa Timur bisa lebih cermat dalam melihat perencanaan Tata Ruang yang ada. 

     

    “Kalau semua pengusaha tertib tata ruang maka persaingannya lebih sehat. Disinilah peran pemerintah untuk memberikan Rule of the game yang fair melalui informasi tata ruang yang mudah diakses oleh semua pihak,” tegasnya. 

     

    Bukan tanpa alasan, potensi sektor konstruksi Jatim sendiri harus berbanding lurus dengan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi di Jatim. Dimana, tahun lalu pertumbuban ekonomi menyentuh 4,93 persen, dan sektor konstruksi berkontribusi sekitar 9 persen dari seluruh perekonomian Jatim.

     

    “Oleh sebab itu, kita berharap properti ini bergerak. Untuk mewujudkan multiplier effect,” pungkasnya. 

     

    Sementara itu, Ketua DPD REI Jatim Mochammad Ilyas mengatakan bahwa DPD REI Jatim dengan lebih dari 830 orang anggota mengaku siap untuk mendorong perekonomian utamanya sektor properti di Jawa Timur. 

     

    “Anggota kami terbesar dari DPD lainnya. Satu perusahaan anggota minim bisa memiliki dua proyek. Tentu kita bisa bayangkan seberapa besar sumbangsihnya terhadap perekonomian di Jawa Timur,” ungkapnya. (eka)

  • Wagub Jatim Tinjau Tanggul Kali Lamong yang Jebol di Gresik

    Wagub Jatim Tinjau Tanggul Kali Lamong yang Jebol di Gresik

    JATIMPEDIA, Gresik –  Tanggul Kali Lamong yang Jebol di Gresik pada beberapa waktu lalu, mendapat perhatian khusus dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

    Bersama Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, Emil meninjau langsung beberapa titik tanggul yang Jebol yakni di Desa Jono dan Desa Boboh, Kecematan Cerme, Kab. Gresik, Selasa (4/3).

    Usai meninjau tanggul, Emil menyampaikan Pemprov Jatim telah melakukan sejumlah upaya perbaikan tanggul di titik-titik yang mengalami kerusakan.

    Sejumlah alat berat dan kawat bronjong, lanjutnya, kini telah dikirimkan ke titik-titik tersebut untuk selanjutnya dilakukan perbaikan tanggul.

    “Jebolnya ini karena kali Lamong meluap. Saat ini proses perbaikan dalam pengerjaan dengan memasang paravet di titik-titik yang jebol. Sehingga jika musim hujan tiba, maka kita tidak khawatir akan terjadi banjir lagi di Desa Jono,” kata Emil.

    Sebelumnya kata Emil, Pemprov Jatim melalui BPBD telah melakukan sejumlah program penanganan banjir akibat meluapnya Kali Lamong. Beberapa diantaranya adalah pembangunan tanggul, normalisasi Kali Lamong hingga membuat retarding basin atau kolam penampung air hujan.

    Terkait pembangunan tanggul, sejak tahun 2021-2024 telah dibangun tanggul sepanjang 2.710m mulai dari desa Jono hingga desa Kedanyang.

    Sementara untuk normalisasi Kali Lamong, di tahun 2024 telah dilakukan normalisasi sepanjang 44,58 km dari 58 km. Selain itu juga dilakukan normalisasi sepanjang 141,43 km anak sungai dari 350 km.

    “Saat ini sudah dibangun 1 retarding basin di Desa Tambak Beras. Rencananya akan dibangun 9 titik retarding basin di Kab. Gresik,” katanya.(ind)

  • Wagub Emil Saksikan Sertijab dan Penyampaian Visi-Misi Walikota dan Wawali Malang

    Wagub Emil Saksikan Sertijab dan Penyampaian Visi-Misi Walikota dan Wawali Malang

    JATIMPEDIA, Malang – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyaksikan prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) Walikota Malang Terpilih Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin sebagai Wakil Walikota Malang untuk masa jabatan 2025-2030 di Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (2/3).

    Tak hanya menyaksikan Sertijab, Wagub Emil juga menyimak jalannya sidang Paripurna penyampaian Visi-Misi oleh Walikota dan Wakil Walikota Malang yang menandai awal kepemimpinan baru di Kota Malang. Acara ini menjadi momentum penting dalam mewujudkan pembangunan yang selaras dengan kebijakan provinsi dan nasional.

    Dalam sambutannya, Wagub Emil menekankan pentingnya penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang 2025-2030 dengan RPJMD Jawa Timur serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN ). Hal ini diperlukan agar kebijakan yang diterapkan lebih terarah dan memiliki dampak signifikan bagi masyarakat. Terlebih lagi Jawa Timur ingin mewujudkan cita-cita menjadi Gerbang Baru Nusantara.

    Menurutnya, penyelarasan ini sangat penting, karena berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana enam bulan setelah dilantik, Bupati/Walikota berkewajiban menyusun dokumen perencanaan lima tahunan atau RPJMD yang penyusunannya berpedoman pada RPJPN/RPJMN, RPJPD/RPJMD dan RTRW Provinsi. Dengan demikian terdapat penyelarasan perencanaan pembangunan antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

    “Sekali lagi saya tekankan, dalam menyusun RPJMD Kota Malang agar berpedoman pada RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2025-2030. Dalam RPJMD tersebut telah ditetapkan visi pembangunan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim yaitu: “Bersama Jawa Timur Yang Adil, Makmur, Unggul, Dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045,” kata Wagub Emil.

    Untuk itu, Wagub Emil menegaskan bahwa visi pembangunan Jawa Timur ini harus diimplementasikan dalam berbagai program daerah, yang mana perwujudannya dijabarkan dalam sembilan misi melalui Nawa Bhakti Satya yakni Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas, Jatim Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah-Amanah, Jatim Agro, Jatim Harmoni dan Jatim Lestari. Visi dan Misi pembangunan Jatim ini juga memiliki keselarasan dengan Asta Cita yang diusung pemerintah pusat.

    “Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Jawa Timur akan mengokohkan konektivitas ekonomi terutamanya dengan wilayah timur Indonesia, dengan mengintegrasikan penguatan rantai nilai ekonomi baik di sektor perindustrian maupun perdagangan, dalam mengantisipasi pertumbuhan yang lebih pesat di daerah-daerah wilayah timur Indonesia,” urainya.

    Disisi lain, Emil juga mengingatkan bahwa kepala daerah perlu melakukan identifikasi terhadap program-program yang sudah berjalan, agar tidak terjadi tumpang tindih atau duplikasi kebijakan. Menurutnya, langkah ini penting agar anggaran daerah dapat digunakan secara efisien dan efektif.

    “Pembangunan yang berkelanjutan adalah pembangunan yang memperhitungkan kesinambungan program sebelumnya, bukan hanya sekadar mengganti kebijakan lama dengan yang baru,” tuturnya

    Lebih lanjut, Emil juga menyoroti pentingnya inovasi dalam pemerintahan daerah. Ia mendorong kepala daerah untuk tidak hanya mengandalkan pendekatan konvensional dalam menyelesaikan tantangan pembangunan, tetapi juga berani mengadopsi solusi berbasis teknologi dan data. “Pemanfaatan teknologi dalam tata kelola pemerintahan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

    Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan. Menurut Emil, pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan rakyat akan lebih berdampak jika masyarakat dilibatkan dalam prosesnya. Oleh karena itu, ia mendorong kepala daerah untuk membuka ruang dialog dengan warga, akademisi, dan pelaku usaha guna mendapatkan masukan yang lebih komprehensif.

    Dalam momen itu pula, Emil juga menyinggung sektor-sektor prioritas yang perlu menjadi perhatian kepala daerah, seperti pendidikan, infrastruktur, ekonomi, dan kesejahteraan sosial. Menurutnya, program di sektor-sektor ini harus disesuaikan dengan tantangan yang ada di masing-masing daerah agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

    Selain fokus pada pembangunan fisik, Emil juga mengajak kepala daerah untuk memperhatikan pembangunan sumber daya manusia. “Investasi dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja sangat penting untuk memastikan masyarakat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja saat ini,” ujarnya.

    Dalam hal ekonomi, Emil mengingatkan pentingnya mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian daerah. Ia mendorong kepala daerah untuk menciptakan kebijakan yang ramah bagi pelaku usaha serta membuka akses yang lebih luas terhadap permodalan dan pasar. “Jika UMKM berkembang, maka ekonomi daerah juga akan ikut tumbuh,” tegasnya.

    Tak hanya itu, Emil juga mengajak kepala daerah untuk memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dalam setiap kebijakan pembangunan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang tidak memperhatikan aspek lingkungan dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan. Oleh karena itu, ia mendorong penerapan konsep pembangunan berkelanjutan dalam setiap program daerah.

    Di akhir pernyataannya, Emil menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota merupakan kunci dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berdampak luas.

    “Kolaborasi adalah kunci utama. Jika kita semua bergerak bersama dengan arah yang jelas, maka pembangunan yang kita rancang akan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (sat)

  • Khofifah Cetuskan 10 Program Quick-Win untuk Tiga Bulan Pertama Kerja

    Khofifah Cetuskan 10 Program Quick-Win untuk Tiga Bulan Pertama Kerja

    JATIMPEDIA. Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Elestianto Dardak resmi melaksanakan sertijab dan menyampaikan visi-misi pembangunan Jawa Timur periode 2025-2030 di hadapan pimpinan dan anggota DPRD Jawa Timur, Sabtu (1/3/2025).
    Turut dihadiri Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan Brigjend Pol (P) Prof Dr Hoiruddin Hasibuan, dalam kesempatan ini Khofifah memaparkan cita-cita besar mewujudkan Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara dengan mengangkat visi Bersama Jawa Timur maju yang adil, makmur, unggul dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
    “Apa yang dihadapi di periode pertama pemerintahan Khofifah-Emil tidak sama dengan yang apa kita hadapi hari ini hingga lima tahun ke depan. Menjawab hal ini akan memerlukan kombinasi antara keberlanjutan strategi dan program dengan inovasi langkah- langkah baru,” tegas Khofifah dalam paparannya.
    Di periode pertama memimpin Jatim, Khofifah-Emil diketahui telah berhasil membuat Jatim lebih maju. Hal itu tampak dari keberhasilan Khofifah dalam membangkitkan ekonomi Jatim yang terpuruk pasca pandemic covid-19, menurunkan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur yang mulanya berada diatas rata-rata kemiskinan ekstrem nasional dengan angka 4,4 persen di tahun 2020, kemudian menurun sangat signifikan menjadi 0,66 persen di awal tahun 2024.
    Demikian pula dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Di tahun 2019 IPM Jawa Timur berada di angka 71,50 dan berada dibawah rata-rata nasional. Dan di tahun 2024, IPM Jawa Timur berada di angka 75,35 dan berada diatas rata- rata nasional.
    “Sebagai provinsi yang juga memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia atau hampir seperenam jumlah penduduk Indonesia, Jawa Timur tak hanya dihadapkan pada peluang sebagai pemilik sumber daya manusia dan daya tarik pasar yang besar,” ujar Khofifah.
    “Namun, juga dihadapkan pada tantangan keterbatasan sumber daya alam termasuk lahan yang menuntut langkah-langkah baru kedepannya. Inilah yang mendasari kami mengusung cita-cita mewujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara,” imbuhnya.
    Dengan semangat mewujudkan Jatim Gerbang Baru Nusantara dan adanya visi Bersama Jawa Timur maju yang adil, makmur, unggul dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045, secara khusus Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat bekerja sama dalam satu tekad yang kuat.
    Khususnya demi melanjutkan perjuangan untuk menjadikan Jawa Timur sebagai Center of Gravity yang strategis dan berkembang pesat, menciptakan keadilan sosial, kemakmuran ekonomi, keungguan inovasi dan pembangunan yang berkelanjutan.
    “Mari berupaya mencapai tujuan dengan rencana dan strategi yang terukur demi mendukung visi nasional dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di tahun 2045,” tegasnya.
    *Lanjutkan Nawa Bhakti Satya yang Selaras dengan Asta Cita*
    Di kesempatan ini, Khofifah juga menegaskan ke depan Nawa Bhakti Satya akan terus dilanjutkan dengan penyempurnaan dan penyelarasan dengan Asta Cita yang diusung pemerintah pusat.
    “Nawa Bhakti Satya yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan adalah Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas, Jatim Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah-Amanah, Jatim Harmoni, Jatim Agro, dan juga Jatim Lestari. Semua kita rumuskan dengan evaluasi dan peningkatan dari capaian di periode sebelumnya dan penyelarasan dengan Asta Cita,” tegasnya.
    Sejumlah program prioritas yang akan dilakukan seperti PKH Plus, Jatim Puspa, Desa Berdaya, Desa Devisa ataupun Klinik BUMDes, Millenium Job Centre (MJC), Eko Tren-One Pesantren One Product (OPOP), YC2 (Youth Creativepreneur Centre), Jatim World Class Education, Beasiswa Santri Unggul, East Java Centre of Literacy, BPOPP SMA, SMK, PK-PLK Negeri & Swasta.
    “Selain itu juga pengembangan rumah sakit rujukan oleh Pemprov, KIPA (Kesehatan Inklusif, Preventif dan Aksesibel), Jatim World Class Hospital Collaboration, BUAIAN (Bunda Anak Impian), Mental Wellness & Happiness Service. Berikutnya juga Mudik Gratis, Percepatan Pansela, Trans Jatim Plus, dan Trans Laut Jatim, dan lain-lain,” urainya.
    *Cetuskan Program Quick Win untuk 100 Hari Pertama Kerja*
    Tak hanya itu, di hadapan seluruh tamu yang hadir, pihaknya juga menyampaikan semangat untuk untuk bergerak cepat dalam menjalankan program pembangunan, pelayanan dan pemerintahan.
    “Kami sengaja merumuskan beberapa program quick-win yang akan jadi salah satu dari fokus kami selama tiga bulan ke depan,” tegas Khofifah.
    Yang pertama yaitu menjaga stabilitas harga di bulan Ramadhan dan Lebaran dengan program Lumbung Pangan dan menjadikan Lumbung Pangan sebagai basis berkelanjutan untuk penguatan hulu hilir agro.
    “Kedua kami siap meningkatkan efektivitas sistem pelayanan publik berbasis digital terpadu dengan menambah jumlah aplikasi pemerintah terintegrasi kedalam platform Majadigi super apps, termasuk integrasi DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional),” tegas Khofifah.
    Berikutnya yang ketiga, Khofifah siap melaksanakan mudik gratis berbasis angkutan darat dan laut, termasuk pemantapan penanganan dermaga pelabuhan Jangkar, dan rute lainnya seperti kepulauan Sumenep dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.
    “Keempat kami siap untuk mendorong peningkatan frekuensi dan kapasitas pelayanan Trans Jatim di koridor-koridor eksisting serta meningkatkan kenyamanan halte dan rute, berikut pula memulai koridor VI dengan rute Sidoarjo-Mojokerto,” ujarnya.
    Kelima, ia berkomitmen untuk mempercepat dimulainya tahapan periode 2025 untuk pembangunan RS Moh. Noer, serta pembangunan RS Paru Jember.
    Berikutnya keenam ia siap untuk menginisiasi program penguatan kompetensi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) kepada talenta Millennium Job Center (MJC) dalam rangka memperkuat ekosistem ekonomi digital dan ekonomi kreatif bagi generasi Z dan UMKM.
    Ke tujuh, pihaknya siap meluncurkan program perluasan pembiayaan usaha mikro dan usaha kecil melalui hibah modal Baznas, pembiayaan ultra mikro Bank UMKM dan penyaluran KUR melalui Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur.
    “Berikutnya kami siap melakukan pemantapan jalan dengan sapu bersih lubang dan pemeliharaan rutin untuk mengantisipasi arus lalu lintas lebaran,” ujar Khofifah.
    Dan yang ke Sembilan, siap untuk mengnisiasi pemantapan ekonomi kreatif dalam program Desa Berdaya dengan sinergi program desa wisata, desa devisa, klinik BUMDes, dan Eko-tren.
    “Dan terakhir, merujuk data BMKG bahwa kemarau akan dimulai April-Juni, kami akan memulai pelaksanaan penanganan sungai-sungai rawan banjir dalam kewenangan provinsi termasuk pembersihan dan pengerukan sebagai langkah proaktif mitigasi bencana,” pungkasnya.  (ind)
  • Wagub Jatim: Pemprov Siap Gencarkan Operasi Pasar Murah Guna Stabilkan Harga Bahan pokok

    Wagub Jatim: Pemprov Siap Gencarkan Operasi Pasar Murah Guna Stabilkan Harga Bahan pokok

    JATIMPEDIA, Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan Pemprov Jatim akan menggelar operasi pasar murah di sejumlah wilayah untuk menstabilkan harga bahan pokok (bapok) jelang bulan suci Ramadhan.

    “Di Pasar Soponyono ini kami menemukan kenaikan beberapa bahan pokok, terutama cabai yang naik dari Rp60 ribu menjadi Rp90 ribu dalam seminggu. Ini harus segera kami counter, baik melalui operasi pasar murah maupun pasokan stok melalui TPID,” ujar Wagub Emil saat meninjau Pasar Soponyono, Rungkut, Surabaya, Rabu (26/2).

    Selain cabai rawit, harga bahan pokok lain yang mengalami kenaikan adalah minyak goreng, daging ayam, dan telur. Harga daging ayam di Pasar Soponyono mencapai Rp38 ribu per kg, minyak goreng Rp17 ribu per liter, dan telur Rp29 ribu per kg.

    “Untuk gula relatif stabil, telur naik Rp1.500 dalam tiga hari, daging sapi stabil, sedangkan daging ayam naik dari Rp35 ribu menjadi Rp38 ribu per kg,” tambahnya.

    Ia juga menyoroti pasokan beras Bulog SPHP yang masih terbatas di Pasar Soponyono. Harga beras SPHP tercatat Rp62.500 per 5 kg atau Rp12.500 per kg.

    “Stok beras dari Bulog perlu didorong lagi karena masih kurang tersedia hari ini,” ungkapnya.

    Wagub Emil mengimbau masyarakat Jatim agar tidak khawatir terhadap kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan. Ia memastikan stok akan tercukupi dan harga segera stabil melalui operasi pasar murah.

    “Bu Gubernur sudah berpesan agar harga harus kita stabilkan. Saya minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk terus memperbarui situasi. Secara umum, masyarakat tidak perlu khawatir. Kami pastikan harga bahan pokok selama Ramadhan stabil dan stok aman,” tutupnya.(eka)