Tag: #eksplorasi migas

  • SKK Migas : Iklim Eksplorasi Tumbuh Dalam 5 Tahun Terakhir

    SKK Migas : Iklim Eksplorasi Tumbuh Dalam 5 Tahun Terakhir

    JATIMPEDIA, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, dalam kurun lima tahun terakhir, iklim eksplorasi minyak dan gas, serta penelitiannya terus mengalami peningkatan.

    Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Jakarta , Senin menyatakan, peningkatan tersebut terjadi mengingat adanya dukungan penuh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

    Dirinya menyebut dalam waktu lima tahun ke belakang ini sudah ada 130 sumur eksplorasi, 11 studi regional, dan lebih dari 600 studi geologi dan geophysic (G&G) yang sudah dilakukan oleh pemerintah dan KKKS terkait.

    “Ini menunjukkan komitmen Pemerintah untuk mendorong penemuan migas untuk mencapai target jangka pendek maupun jangka panjang,” kata dia.

    Dwi menyampaikan, dalam kurun 2019-2024 ini, pihaknya turut melakukan survei seismik dua dimensi sepanjang 48.500 kilometer, survei tiga dimensi seluas 10.000 kilometer persegi, serta aktivitas empat full sensor gradiometry seluas 250.000 kilometer persegi.

    “Ini adalah bukti kegiatan eksplorasi migas yang masif untuk menemukan cadangan baru,” ujarnya.

    Lebih lanjut, menurut dia guna mendorong optimalisasi produksi minyak dan gas bumi nasional, lapangan yang belum dikembangkan (undeveloped field) lebih dari tiga tahun, rencana pengembangan yang belum terealisasi (stranded POD) lebih dari dua tahun, serta penemuan yang belum dikembangkan (undeveloped discovery) lebih dari tiga tahun akan diberikan empat opsi yang berkaitan dengan pemberian insentif, serta skema kerja sama.

    “Kami tegaskan Januari 2025 nanti akan ada rekomendasi SKKK Migas yang mencakup empat opsi yang diberikan yaitu dikerjakan sendiri (dapat mengajukan insentif), dikerjakan bersama badan usaha, menunjuk KSO atau dikembalikan ke negara,” ujarnya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, lembaga yang dipimpinnya kini tengah berfokus untuk melakukan eksplorasi hulu minyak dan gas (migas) di wilayah Indonesia Timur.

    Karena wilayah tersebut masih memiliki potensi penemuan cadangan baru yang diharapkan bisa meningkatkan produksi nasional yang pada tahun 2023 tercatat sebesar 606 ribu barel minyak per hari.(raf)

  • SKK Migas Optimis Target Produksi Gas 12 MMSCFD Tercapai Pada 2030

    SKK Migas Optimis Target Produksi Gas 12 MMSCFD Tercapai Pada 2030

    JATIMPEDIA, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis target produksi gas bumi hingga 12 miliar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2030, dapat tercapai.

    Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, optimisme tersebut lantaran Indonesia memiliki beberapa proyek migas seperti Geng North di Kalimantan Timur, Blok Masela di Maluku dan Blok Andaman di Aceh.

    “Gas kita optimis, karena saat eksplorasi-eksplorasi sesudah pandemi lewat, kita menemukan cadangan gas yang cukup besar dan itu menjadi proyek-proyek yang alhamdullilah gas sekarang kita sudah incline, tidak decline,” ujar Dwi di Jakarta, Rabu.

    Dwi mengatakan Indonesia masih akan kelebihan produksi gas hingga 2030-2035. Saat ini, produksi gas tumbuh 20 persen.

    Menurutnya, angka ini bisa terus meningkat jika dibarengi dengan infrastruktur pendukung, seperti pembangunan pipa Cirebon-Semarang (Cisem).

    “Kita di Jawa Timur sekarang kelebihan 150 juta cubic feet per hari, tapi enggak bisa mengalir karena dari Cirebon ke Semarang masih terputus. Satu lagi, Natuna kita juga kelebihan gas, ada 100 juta kubik per hari yang bisa disalurkan, ada potongan kecil pipa yang belum tersambung, ini yang kita kejar,” katanya.

    Lebih lanjut, Dwi menyebut SKK Migas telah menyiapkan beberapa strategi yang terbagi dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

    Untuk jangka pendek atau strategi pertama, SKK Migas akan melakukan optimalisasi aset eksisting. Kedua, pihaknya mendorong eksplorasi untuk mencari sumber migas baru.

    “Tidak mungkin produksi minyak itu naik kalau tidak ada temuan minyak yang besar seperti Banyu Urip (Surabaya), oleh karena itu eksplorasi harus masif,” kata Dwi.

    Dari hasil temuan, kata Dwi, perlu adanya percepatan untuk bisa diproduksi menjadi energi. Strategi selanjutnya, mendorong proses recovery dari aset-aset yang menampung cadangan migas melalui implementasi Enhanced Oil Recovery (EOR).(raf)

  • SKK Migas dan KKKS Siap Gelontorkan Dana 1,8 Miliar Dolar AS Untuk Eksplorasi 2024

    SKK Migas dan KKKS Siap Gelontorkan Dana 1,8 Miliar Dolar AS Untuk Eksplorasi 2024

    JATIMPEDIA, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pastikan target investasi pemboran eksplorasi siap gelontorkan uang senilai US$1,8 miliar di tahun 2024. Angka ini naik 100 persen dibandingkan capaian tahun lalu yang realisasinya US$0,9 miliar.

    Perkembangan hingga April 2024, realisasi pemboran sumur eksplorasi yang berhasil dituntaskan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah mencapai 16 sumur atau naik 229% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 7 sumur.

    Hal ini sejalan dengan target SKK Migas untuk mendorong kegiatan investasi eksplorasi yang masif sejalan dengan tagline 2024 yaitu Boosting Investment for Massive Exploration and Future Growth in Indonesia Upstream Oil and Gas.

    Adapun jika dibandingkan terhadap target pemboran sumur eksplorasi hasil WPnB pencapaian hingga April 2024 sudah mencapai 32% dari target WPnB yang sebanyak 50 sumur. Memperhatikan perkembangannya hingga saat ini (31/5), maka diperkirakan jumlah pemboran sumur ekplorasi yang dapat dieksekusif hingga akhir tahun sebanyak 48 sumur, sehingga realisasi hingga April 2024 sudah mencapai 33%.

    Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro menyampaikan bahwa upaya SKK Migas untuk mendorong investasi eksplorasi secara masif dan agresif, telah membuahkan hasil yang menggembirakan.

    “SKK Migas dan KKKS telah belajar dari pelaksanaan kegiatan pemboran sumur eksplorasi tahun 2023 yang saat itu banyak mengalami tantangan karena disituasi kondisi yang dinamis. Lesson learn dan upaya improvement yang kita lakukan berhasil mendapatkan hasil yang positif dengan keberhasilan meningkatkan realisasi kegiatan pemboran sumur eksplorasi yang naik hingga 229%. Apresiasi kami berikan kepada KKKS atas semangat dan dedikasi serta juga kerjasama yang baik dengan SKK Migas sehingga tantangan yang ada bisa diselesaikan sehingga kegiatan pemboran sumur eksplorasi mencapai hasil yang menggembirakan”, kata Hudi dalam siaran pers, Sabtu (01/06/2024), di Jakarta.

    Hudi bercerita dalam rilisnya, selain target pemboran sumur ekplorasi tahun 2024 yang lebih tinggi dibandingkan 2023, tantangan kali ini juga tidak ringan, karena SKK Migas bertekad untuk melakukan pemboran yang dapat menghasilkan penemuan besar.

    “Oleh karenanya, SKK migas meningkatkan target eksplorasi dengan melakukan shifting dari Small-Medium ke Medium-Large. Kami bersyukur bahwa tidak hanya keberhasilan menyelesaikan jumlah kegiatan pemboran sumur eksplorasi yang meningkat. Pada awal Mei 2024, SKK Migas dan Mubadala Energy juga berhasil mendapatkan penemuan besar di South Andaman dengan potensi lebih dari 2 triliun cubic feet (TCF) gas in place, menambahkan giant discovery gas di wilayah kerja yang sama di tahun 2023 yang sebesar 6 TCF gas in place, sehingga di wilayah kerja tersebut total potensi hingga saat ini mencapai 8 TCF gas in place, kata Hudi.

    Hudi menyampaikan bahwa penemuan besar di tahun 2023 serta rangkaian penemuan di tahun 2024 akan semakin memperkuat daya tarik investasi hulu migas di Indonesia.

    Hudi menambahkan bahwa program pemboran sumur eksplorasi yang masif dan disertai penemuan dalam 2 (dua) tahun terakhir yang hasilnya sangat menggembiran akan menjadi pondasi untuk mendukung upaya meningkatkan produksi migas nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana dan Strategi Indonesia Oil & Gas 4.0. yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).(raf)

  • PHE Selesaikan Pengeboran 15 Sumur Eksplorasi

    PHE Selesaikan Pengeboran 15 Sumur Eksplorasi

    Jatimpedia, JP – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina telah menyelesaikan pengeboran eksplorasi 15 sumur dan sedang proses pengeboran sebanyak 5 sumur.

    Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi yang masif dan agresif ini juga telah memberikan hasil berupa temuan sumber daya yang signifikan.

    Muharram Jaya Panguriseng, Direktur Eksplorasi PHE, mengatakan pengeboran sumur eksplorasi telah memberikan hasil berupa temuan sumber daya migas 2C, antara lain melalui sumur Manpatu-1X di Mahakam Kalimantan, Sungai Gelam Timur-1 di Jambi, Wilela-001 di Onshore Sumatera Selatan, Bajakah-001 di Onshore Jawa Barat, R-2 di Blok North Sumatera Offshore (NSO), Sungai Rotan-1X di Jambi, Markisa-001 di Papua, GQX-1 di Offshore Utara Pulau Jawa, dan Kolibri-001 di onshore Jawa Timur. Serta yang terbaru pada sumur S-2 di Blok North Sumatera Offshore (NSO).

    Untuk pengeboran eksplorasi yang kini tengah berjalan, antara lain Kenanga-001, NSO S-2, Helios D-1, Kembo-001 dan FB3N.

    “Temuan sumber daya yang telah divalidasi hingga saat ini adalah sebesar 283 MMboe atau 127,5% dari target 222 MMboe pada 2022,” kata Muharram di Jakarta, Jumat (18/11).

    Pertamina telah berkomitmen memberikan kontribusi terbaiknya pada pencapaian ketahanan energi negeri. Dalam menjalankan operasional yang tersebar di Indonesia dan manca negara, Subholding Upstream Pertamina terus menjalankan eksplorasi yang masif dan agresif melalui pencarian potensi sumber daya baru untuk menjaga keberlanjutan kegiatan hulu migas. Kegiatan eksplorasi yang masif dan agresif telah mencatatkan capaian terbaik.

    Muharram mengungkapkan Subholding Upstream Pertamina menerapkan beberapa inovasi teknologi dalam melaksanakan eksplorasi antara lain Broadband Marine 2D seismic Acquisition yang memiliki resolusi dan kualitas lebih baik, Full Tensor Gravity Gradiometry (FTG) yang juga memiliki resolusi data gradiometri gravitasi yang lebih tinggi untuk memungkinkan pencitraan bawah permukaan secara lebih detail dibandingkan dengan data gravitasi konvensional.

    ‘’Selain itu, Subholding Upstream Pertamina juga telah menyelesaikan Vibroseis Survey yang memiliki teknologi mutakhir untuk evaluasi target sub-vulkanik yang lebih baik melalui penerima nirkabel,’’ kata Muharram.

    Hingga saat ini, PHE telah melaksanakan survey seismik 2D sepanjang 1173 km dan survey seismik 3D seluas 269 km2.

    PHE memiliki  tiga strategi utama dalam kegiatan eksplorasi, yaitu optimalisasi pengelolaan aset WK eksisting, strategi new venture, dan strategi partnership.
    “Pertamina terus mengeksplorasi semua potensi sumber daya migas yang ada. Dengan melakukan kegiatan eksplorasi, maka diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pemenuhan target produksi yang akan menjaga keberlanjutan keamanan pasokan energi untuk Indonesia,” tegas Muharram.

    PHE berkomitmen dalam mendukung roadmap menuju Net Zero Emission pada tahun 2060 melalui berbagai kegiatan operasional yang sudah dilakukan.

    Selain, PHE juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG). PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmentally friendly, socially responsible dan good governance. (raf)

  • Dwi Soetjipto : Ada Potensi Temuan Migas Yang Diminati Big Player

    Dwi Soetjipto : Ada Potensi Temuan Migas Yang Diminati Big Player

    Jakarta,JP Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan adanya potensi temuan migas yang cukup menarik di Blok Andaman II. Hal tersebut diketahui, setelah Premier Oil selaku operator melakukan pengeboran satu sumur di Wilayah Kerja migas tersebut.

    Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan temuan potensi migas di Blok Andaman cukup menarik lantaran perusahaan asal Inggris itu baru melangsungkan pengeboran pada satu struktur saja.  Sementara Blok Andaman II sendiri memiliki 10 struktur.

    “Ini menarik, kenapa? BP serius masuk ke Andaman II, BP sebagai big player,” ujarnya di sela acara Indonesia Human Resources Summit (IHRS) 2022 Bali, Selasa (28/6/2022).

    Dwi berharap dengan dimulainya produksi Blok Andaman II yang terletak di perairan Aceh ini, fasilitas di Kilang LNG Arun dapat beroperasi kembali secara penuh, terutama setelah beberapa tahun belakangan ini belum maksimal.

    Adapun, sebagian besar fasilitas di Arun sendiri tidak beroperasi lantaran pasokan gas di sekitarnya telah menyusut. Sehingga dengan adanya temuan sumber gas di wilayah Aceh diharapkan dapat menghidupkan fasilitas-fasilitas tersebut.

    “Hopefully kalau benar ini ada giant discovery kita punya infrastruktur yang sudah ready di sana mudah-mudahan bisa menghidupkan Arun lagi,” ujarnya.

    Untuk diketahui, Premier Oil sendiri telah melakukan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada Selasa (10/5/2022). Adapun, sumur eksplorasi ini terletak di Wilayah Kerja (WK) Andaman II, 150 km sebelah utara Kota Lhokseumawe, dengan kedalaman air laut 4,236 ft.

    Pengeboran eksplorasi ini dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan gas yang terdapat pada struktur Timpan yang berada di bagian barat WK Andaman II. Sumur Timpan-1 sendiri di bor secara vertikal dengan menggunakan anjungan pengeboran Drill Ship West Capella.

     

    Kebutuhan SDM Hulumigas

    Sementara itu, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia, Hudi Suryodiporo mengatakan SKK Migas dan KKKS mengajak kalangan perguruan tinggi untuk bekerjasama guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja Industri Hulumigas.
    “Kami akan meneruskan program Goes To Campus untuk mencari dan menerangkan program hulumigas di kalangan kampus,” kata Hudi.

    Hal Senada juga disampaikan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto kepada wartawan disela-sela pelaksanaan Indonesia HR Summit.

    Menurut Dwi Soetjipto, tantangan mencari migas semakin besar untuk itu harus didukung kemampuan SDM yang menjadi persyaratan mutlak, tidak hanya kemahiran teknologi, namun juga kemampuan berinovasi.
    “Berpikir out of the box untuk melakukan kegiatan secara massif, agresif dan efisien dan masukan yang konstruktif untuk membangun Industri Hulumigas,” kata Dwi.

    SDM memegang peranan yang strategis sebagai enabler dan strategic partner, terutama ditengah kondisi Hulu Migas yang sedang berusaha memenuhi target produksi migas nasional. (eka)