Tag: #eco enzym smelting

  • Smelting Peduli dan REEI Gandeng Pemkab Gresik Kampanyekan Pembuatan Eco Enzym

    Smelting Peduli dan REEI Gandeng Pemkab Gresik Kampanyekan Pembuatan Eco Enzym

    Gresik, JP — Relawan Eco Enzyme Indonesia (REEI) cabang Gresik bersama PT Smelting menyelenggarakan pembuatan cairan serbaguna eco enzym secara masal di Gresik.

    Kegiatan tersebut secara tidak langsung juga mengenalkan cara pembuatan eco enzym kepada masyarakat luas.

    Senior Section Manager General Affair PT Smelting Sapto Hadi Prayetno mengemukakan, pembuatan cairan eco enzym ini selain untuk menghasilkan bahan cairan yang bermanfaat, juga dalam rangka mengajak warga untuk mengolah sampah rumah tangga secara bijak.

    “Dengan cara memanfaatkan sampah organik sisa kulit buah-buahan sebagai bahan pembuatan cairan yang serbaguna itu,” tutur Sapto di Gedung Pramuka Gresik, dalam rangka pembuatan eco enzym masal dan HUT REEI Gresik ke-1, Kamis (01/12).

    Dikatakan, pengolahan sampah rumah tangga menjadi cairan eco enzym itu sejalan dengan filosofi PT Smelting, baik dalam komitmen pengelolaan lingkungan maupun pengembangan komunitas.

    “Kerelawanan REEI ini merupakan langkah vital yang nyata untuk transformasi sosial ekonomi. Kami sangat mengapresiasi. Apalagi pembuatan cairan ini untuk bahan disinfektan alami, untuk stok Kebencanaan,” papar Sapto.

    Pada kesempatan itu Wakil Bupati Gresik yang juga ketua Kwarcab Pramuka Gresik Aminatun Habibah mengapresiasi langkah REEI Gresik dan PT Smelting. Menurutnya kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi lingkungan dan bernilai ekonomis.

    “Karena sampah rumah tangga dari kulit buah dan sayuran itu diolah lagi menghasilkan cairan yang serbaguna, misalnya untuk cuci piring, mengepel lantai dan bahan disinfektan lainnya,” kata Bu Min, sapaan akrabnya.

    Dari situ, lanjut dia, warga Gresik akan menjadi paham cara pengelolaan lingkungan berbasis 3 R, yakni Reuse, Reduce, dan Recycle.

    “Maka harus dibiasakan sejak dini untuk memilah sampah,” imbuhnya.

    Ketua TP PKK Kabupaten Gresik Nurul Haromaini Ali Fandi Ahmad Yani menuturkan, cara pembuatan cairan ini akan disosialisasikan kepada rumah tangga di Kabupaten Gresik.

    “Dengan program PKK fokus pengolahan sampah menjadi berkah. Disini nanti kami akan kerjasamakan, karena eco enzym bisa untuk cuci piring, ngepel, pemakaian hand sanitizer dan lainnya,” imbuh kata dia.

    Sementara itu, ketua REEI Gresik Tatik Irawati mengklaim cara pembuatannya sangat mudah dan murah. Hanya berbekal sisa kulit buah atau sayuran sudah bisa menghasilkan cairan serbaguna pengganti sabun atau alkohol sanitizer.

    “Dan kami sangat berterimakasih kepada Smelting yang telah membantu pengembangan eco enzym di tingkat rumah tangga di Gresik tanpa diminta,” ujar Tatik. (eka)

  • Smelting Pamerkan Program Pengelolaan Sampah di Ajang Festival Peduli Sampah Nasional di Kementerian KLHK Jakarta

    Smelting Pamerkan Program Pengelolaan Sampah di Ajang Festival Peduli Sampah Nasional di Kementerian KLHK Jakarta

    Jakarta, JP – Menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022, PT Smelting turu berpartisipasi dalam kegiatan Festival Peduli Sampah Nasional, Expo dan Forum. Kegiatan yang digelar di Auditorium Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini mengusung tema “Satu Bumi untuk Masa Depan”, sejak 14 hingga 17 Juni 2022.

    Sejumlah inovasi dan program pengelolaan sampah yang dilaksanakan PT Smelting selama ini dipamerkan dalam pameran yang dipadu dengan forum talk show tersebut. PT Smelting menampilkan upaya pengurangan sampah di internal pabrik melalui program 3R. Ini menjadi komitmen perusahaan untuk pendukung program PROPER.

    Irjuniawan P Radjamin, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting didampingi  Saptohadi Prayetno, Senior Manager General Affairs menyebutkan, pihaknya mendukung upaya dan program pemerintah dalam mengurangi sampah.

    Untuk itu, kata dia, perusahaan mendorong komunitas masyarakat mengurangi sampah domestik. Pengurangan sampah tidak hanya sekedar mengurangi secara fisik, namun juga menjadikannya bernilai ekonomis bagi warga sekitar pabrik. Salahsatunya dengan mengolah sampah menjadi kerajinan ecoprint, kerajinan bambu, produk eco enzim.

    “Kami juga melakukan pembinaan kepada masyarakat dengan program pemberdayaan seperti membantu melatih UKM memproduksi makanan kecil dan produk kopi, baik di Kabupaten Gresik Jawa Timur maupun di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,” jelas Irjuniawan.

    Pola pembinaan UMKM memang tidak hanya dilakukan di ring 1 hingga  ring 3, namun secara nasional di Indonesia. Ini sesuai filosofi perusahaan untuk setiap orang, masyarakat dan bumi.

    Dijelaskan, selama 2 hari terakhir pameran, antusiasi masyarakat mengunjung stand PT Smelting di pameran ini cukup menggembirakan. Pengunjung tertarik dengan program pengelolaan sampah serta inovasi pembuatan eco enzim yang ternyata memiliki nilai ekonomis jika dikelola dengan baik.

    “Inovasi ini juga yang kami angkat dalam Forum Talk Show. Kami mengangkat tema pengolahan sampah berbasis masyarakat di komunitas masyarakat desa Muara Dua Sukabumi dan pengolahan sampah menjadi Eco Enzim di komunitas masyarakat sekitar Kabupaten Gresik. Ini merupakan upaya PTS untuk mendorong komunitas masyarakat mengolah dan memanfaatkan sampah yang memiliki manfaat ekonomi dan manfaat sosial lainnya,” jelas Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Smelting. (eka)