Tag: #dispendik jatim

  • Pemprov Jatim serahkan PLTS ke Sekolah di Surabaya

    Pemprov Jatim serahkan PLTS ke Sekolah di Surabaya

    JATIMPEDIA, Surabaya – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur menyerahkan bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ke SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 3 Surabaya, Senin sebagai komitmen mendukung program green energy atau energi hijau.

    Bantuan ini diserahkan Kepala Dinas ESDM Jatim Aris Mukiyono bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jatim Joko Irianto kepada Kepala SMKN 2 dan SMKN 3 Surabaya.

    “Hari ini kita menyerahkan dan meresmikan PLTA Atap di SMK 2 dan SMK 3 Surabaya. Hal ini sejalan dengan upaya menyongsong era transisi energi menuju energi hijau yaitu pemanfaatan energi baru terbarukan,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Jatim Joko Irianto.

    Menurut Joko, peran energi terbarukan sangat vital dalam aktivitas dan sendi kehidupan, serta pentingnya akses energi guna pemerataan pertumbuhan ekonomi setiap daerah.

    “Jatim sebagai lumbung energi nasional harus tetap kita pertahankan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Jatim,” ujarnya.

    Sementara Kadis ESDM Jatim Aris Mukiyono mengatakan, potensi sumber daya energi baru terbarukan Jawa Timur khususnya potensi energi matahari sebagai PLTS sebesar 176.390 MW (Mega Watt) merupakan aset daerah yang harus dikelola dengan baik melalui perencanaan yang tepat.

    “Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah terkait transisi energi, Pemprov Jatim telah menerbitkan regulasi Perda Jatim Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Timur,” katanya.

    Selain itu, kata Aris, pemprov juga telah menerbitkan Pergub Jatim Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Timur serta Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 671/630/124.5/2022 tentang Implementasi Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap pada Gedung Pemerintah dan Swasta.

    “Sebagai implementasi regulasi tersebut, telah dilakukan akselerasi dan kolaborasi program kegiatan pemanfaatan PLTS baik oleh pemerintah, lembaga, swasta dan masyarakat. Hal ini dapat ditunjukkan dari pencapaian target Bauran Energi Baru Terbarukan Jatim sebesar 9,36 persen dari target yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) sebesar 6,55 persen. Capaian di atas tentunya berkat sinergi, kontribusi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait,” ujarnya.

    Jatim, kata Aris juga berhasil membangun PLTS dengan total terpasang sebesar 75,23 MW, dengan rincian PLTS Atap 67,11 MW dan PLTS tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik sebesar 8,12 MW berdampak positif terhadap peningkatan Rasio Elektrifikasi Jawa Timur.

    “Hal ini menunjukkan secara konkret bahwa Jatim telah berkomitmen aktif untuk mengakselerasikan transisi energi dalam mewujudkan pengelolaan energi yang berkeadilan, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta menjadi pemicu meningkatkan perekonomian masyarakat di Jatim,” katanya.

    Pihaknya berharap adanya pembangunan PLTS di SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 3 serta di semua sektor baik pemerintah, swasta dan masyarakat dapat mendorong pengelolaan energi di Jawa Timur.

    “Hal itu guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi di Jawa Timur serta mendukung capaian target Net Zero Emission pada Tahun 2060,” ujar Aris didampingi Kabid EBT ESDM Jatim Rendy Herdijanto.(ind)

  • Pj Gubernur Adhy Sebut Ekosistem Berinovasi di Jatim Luas Sampai Kabupaten/Kota

    Pj Gubernur Adhy Sebut Ekosistem Berinovasi di Jatim Luas Sampai Kabupaten/Kota

     

    JATIMPEDIA, Surabaya –  Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyerahkan berbagai penghargaan Penganugerahan Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (INOTEK) Award Tahun 2024 di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Rabu (11/12).

    Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy mengapresiasi 29 Perangkat Daerah (PD) yang mendapatkan anugerah INOTEK Award 2024. Ia mengatakan, penyelenggaraan acara ini merupakan wujud apresiasi realisasi untuk mewujudkan layanan publik yang sesuai dengan perkembangan teknologi.

    Adhy menambahkan bahwa saat ini ekosistem untuk bisa berinovasi di Jawa Timur betul-betul kondusif, dibangun dengan kesempatan yang luas dan kuncinya adalah perbaikan yang berkelanjutan.

    “Alhamdulillah Jatim sebagai Provinsi Terinovatif sampai Kabupaten Kotanya. Ini bukti bahwa ekosistem inovasi memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berkreasi, melakukan inovasi, perubahan di semua Kabupaten Kota dan OPDnya,” ujar Adhy.

    “Ini juga bagian dari kita mengapresiasi inovasi yang dilakukan UPT maupun OPD menjadi bagian penting. Kita ingin memberikan apresiasi bagi inovator dan unit terkecil yang melakukan inovasi,” imbuhnya.

    Adhy menyebut, bahwa Pemprov Jatim sangat selektif dalam penyeleksian inovasi di tingkat PD maupun UPT. Karena nantinya, proses seleksi ini menjadi modal awal untuk selanjutnya dikirimkan ke tingkat nasional.

    “Pusat inovasi dari BRIDA sudah dikurasi semua. Ini modal besar buat kita nanti tahun 2025, dilombakan tingkat nasional sehingga kesempatannya lebih luas lagi,” katanya.

    “Kami optimis dengan semangat kebersamaan, kerja keras dan sinergi dari seluruh pihak, Jawa Timur bisa terus menjadi pusat inovasi peningkatan kualitas pelayanan publik,” ungkapnya menambahkan.

    Penghargaan ini, lanjut Adhy, ditujukan untuk memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten/ Kota di Jatim yang berhasil melakukan inovasi dalam penelitian dan pengembangan di berbagai bidang.

    “Inovasi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat, tepat, dan akurat, serta meningkatkan aksesibilitas layanan di semua sektor melalui platform digital,” ungkapnya.

    “Inovasi juga harus selalu berkembang diantara seluruh Pemerintah Daerah di Jatim agar memiliki daya saing untuk memajukan Jatim,” ucapnya.

    Ia menilai, keberhasilan INOTEK Award tidak lepas dari peran Jatim yang telah berhasil menjadi provinsi terinovatif sekaligus Pemerintah Daerah dengan indeks inovasi daerah tertinggi regional klaster provinsi untuk regional II wilayah Jawa.

    “Apa yang sudah kami rencanakan diawal tahun, dan akhirnya Jatim menjadi provinsi yang terinovatif dan indeks inovasi tertinggi di pulau Jawa, Jatim benar-benar tidak ada lawan,” imbuhnya.

    “Alhamdulillah 18 Kabupaten/ Kota di Jatim juga berhasil menyabet penghargaan sebagai daerah terinovatif dan sangat inovatif pada IGA Awards, dimana Jatim menjadi tuan rumah pertama dalam ajang ini,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy berpesan agar inovasi harus bisa memudahkan rakyat untuk melakukan kebutuhan hidupnya. Maka dari itu, ia mengajak UPT dan PD untuk menemukan kendala dan hambatan sebanyak-banyaknya, karena dari itulah gagasan inovasi bermunculan.

    “Oleh karena itu, inovasi harus memberikan solusi dan harus berkelanjutan. Bagaimana sebuah inovasi yang bagus bukan berarti terus menciptakan yang baru. Akan tetapi mampu mengoptimalkan inovasi yang ada dan sudah terbukti bermanfaat untuk bisa dikembangkan dan diperluas,” tegasnya.

    Di akhir, Adhy juga mengucapkan terima kasih kepada Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) yang terus memberikan ruang, membimbing dan mendampingi setiap perangkat daerah untuk mencapai indeks inovasi daerah yang tinggi.

    “Kali ini tentu tidak mungkin jika tidak mendapatkan kontribusi dan dukungan dari semua OPD. Karena memang budayanya, inovasi bisa berkembang dengan saling berlomba-lomba,” katanya.

    Hal ini menunjukkan semakin hari banyak perbaikan, mengidentifikasi menganalisis semua persoalan yang terjadinya. Ujungnya adalah bagaimana program kita memberikan perubahan dan kemudahan serta sesuatu yang dibutuhkan masyarakat lebih cepat akurat dan mudah.

    “Selamat juga kepada seluruh pemenang INOTEK Award. Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi semua penerima penghargaan untuk terus berkarya dan berinovasi guna mewujudkan Jawa Timur yang maju, berkelanjutan dan mendunia,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala BRIDA Jatim, Adriyanto menjelaskan INOTEK Award bertujuan memberikan rangsangan kepada Kabupaten Kota untuk berinovasi dan berkompetisi untuk menghasilkan inovasi daerah.

    “Ada 29 Perangkat Daerah yang kita nyatakan inovatif dan lebih banyak ke arah kuantitas. Maka ini menjadi rangsangan suapaya tahun depan penghargaan ini bisa memicu peningkatan ekosistem inovasi,” kata Andiyanto.

    Ia juga mengungkapkan, anugerah penghargaan ini dibagi dalam lima kategori yakni inovasi daerah, inovasi teknologi berbasis website/ mobile apps, agribis dan energi baru terbarukan, sosial budaya dan kependudukan dan Kepala Perangkat Daerah inovatif.

    “Jumlah peserta yang berpartisipasi mengirimkan inovasinya berjumlah 397 yang berasal dari 34 Kabupaten Kota. Kami harap Pemerintah Daerah Kab/Kota mampu meningkatkan peran inovasi bahkan prestasi dibidang inovasi melalui sinergitas dan kolaborasi untuk saling berbagi,” tegasnya.

    “Dengan tata kelola yang baik, insyaAllah akan mampu mendongkrak skor indeks inovasi daerah Jatim dengan predikat yang sangat inovatif,” tutupnya. (ind)

  • Pemprov Jatim Gelontor Rp 1 Triliun untuk Madrasah Diniyah Dalam 5 Tahun Terakhir

    Pemprov Jatim Gelontor Rp 1 Triliun untuk Madrasah Diniyah Dalam 5 Tahun Terakhir

    JATIMPEDIA, Surabaya – Menginjak usia Jatim yang ke 79, Pemerintah Provinsi Jatim terus meneguhkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas SDM guna mendukung Jatim sebagai gerbang nusantara baru.

    Salah satu bentuk kongkrit peningkatkan kualitas SDM ini adalah dengan menguatkan pendidikan pesantren. Penguatan SDM terus dilakukan sebagai program prioritas dan unggulan yang telah dilakukan dalam kurun waktu lima tahun terakhir 2019-2024.

    Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan, penguatan pendidikan diniyah di pesantren menjadi salah satu program prioritas karena ada lebih dari 6.600 pesantren di Jatim. Mulai dari pondok pesantren tradisional atau salaf maupun pesantren modern.

    “Perhatian untuk pesantren secara nyata kita lakukan dengan memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk Madrasah Diniyah (Bosda Madin). Program Bosda Madin ini adalah yang dilaksanakan dalam Program Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS),” tutur Adhy, Senin (14/10).

    Program tersebut sengaja digulirkan, karena Madrasah Diniyah telah ikut memberikan kontribusi besar dalam rangka meningkatkan keimanan dan kecerdasan bangsa.

    “Terlebih kami di Pemerintah provinsi Jawa Timur sangat konsen mendorong peningkatan IPM. Sehingga BPPDGS dan Bosda Madin adalah garda terdepan dalam mendulang peningkatan SDM di lingkungan pesantren,” ujar Adhy.

    Ia mengungkapkan, dengan digelontornya program BPPDGS (Bosda Madin), maka anggaran tersebut bisa digunakan untuk peningkatan kualitas operasional sekolah. Yang harapannya bisa meningkatkan kualitas belajar mengajar sehingga lulusan pendidikan atau sekolah diniyah di pesantren memiliki daya saing yang menonjol.

    Adhy kemudian merinci BPPDGS atau Bosda Madin yang telah dialokasikan selama lima tahun terakhir mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Dan khusus di tahun 2024 dialokasikan sebesar Rp. 200.456.190.000. Alokasi itu untuk 38 Kabupaten Kota yang dilakukan dalam enam bulan pembayaran.

    Lebih lanjut ditegaskan Adhy, BPPDGS atau Bosda Madin memiliki sejumlah sasaran program. Diantaranya, untuk Santri atau Warga Belajar, untuk Siswa Madrasah Diniyah Takmiliyah Ula atau Wustho, dan untuk program kejar Paket A/B dan Paket A/B Pondok Pesantren.

    Program tersebut juga menyasar untuk Ustadz atau Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Ula atu Wustho dan Guru Swasta SD/MI/Salafiyah Ula/SMP/MTs/Salafiyah Wustho Swasta dan Guru SMP Satu Atap/MTs Satu Atap.

    “Bosda Madin dilaksanakan juga bertujuan untuk meringankan serta mengurangi beban orang tua dalam membiayai pendidikan santri, warga belajar, juga siswa khususnya dari keluarga miskin di Provinsi Jawa Timur untuk memperoleh pendidikan,” tegas Adhy.

    Hal ini merupakan wujud implementasi bahwa Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara.

    Khususnya yang berusia 7-15 tahun sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    “Kita juga memperhatikan kesejahteraan guru. Kita ada alokasi khusus honorarium kinerja yang kita berikan pada Kepala Sekolah, Guru Paud, TK, SD dan SMP non PNS se Jawa Timur. Angkanya sebesar Rp. 19.368.000.000 se tahun,” tegasnya.

    Tak hanya itu, sebagai perhatian untuk guru madrasah diniyah, Pemprov Jatim telah memberikan beasiswa S1, S2 dan S3 sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM lulusan pesantren.

    Program ini telah dilaksanakan sejak 2019-2024, dan total ada sebanyak 5.683 penerima manfaat beasiswa S1, S2 dan S3 dari Pemprov Jatim, yang semuanya adalah santri dan guru madrasah diniyah di Jatim.

    “Rinciannya yaitu, 3.080 untuk penerima beasiswa program S1, 1.355 penerima beasiswa program S2, 130 penerima beasiswa program S3. Dan tak ketinggalan ada 995 penerima beasiswa program M1 dan M2 atau setara S1 dan S2 di Ma’had Aly yang merupakan perguruan tinggi khas pesantren,” tegas Adhy.

    “Untuk beasiswa program S1 di Universitas Al Azhar Mesir, total jumlahnya sudah mencapai 123 mahasiswa yang kita kirim dengan beasiswa dari Pemprov Jatim. Ini adalah upaya besar dalam meningkatkan kualitas SDM di lingkungan pesantren kita,” imbuhnya.

    Sedangkan untuk infrastruktur pendidikan, Pemprov Jatim mengalokasikan sebesar Rp.157.080.473.527 untuk Bangunan dan Sarana Prasarana kepada PAUD, TK, SD, SMP, PKBM, SMA, SMK, dan Ponpes dengan total 615 Lembaga se Jawa Timur.

    Tidak hanya itu, masih dalam upaya peningkatan kualitas SDM Jatim, Pemprov juga menggelontor program Pendidikan Kesetaraan Vokasi. Tak tanggung-tanggung alokasi anggarannya mencapai Rp. 4.999.500.000 yang ditujukan untuk 11 Kabupaten dengan IPM rendah di Jawa Timur.

    “Kita yakin dengan apa yang sudah dan akan kita lakukan akan meningkatkan kualitas SDM kita untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Sekaligus menguatkan posisi Jatim sebagai Gerbang Nusantara Baru,” pungkas Adhy.(ind)

  • Pj Gubernur Adhy Apresiasi Jatim Berhasil Rebut Kembali Juara Umum OSN 2024

    Pj Gubernur Adhy Apresiasi Jatim Berhasil Rebut Kembali Juara Umum OSN 2024

    JATIMPEDIA, Surabaya – Jawa Timur berhasil merebut kembali predikat juara umum Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2024 yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendekbudristek) RI di Jakarta.

    Pada kompetisi bidang sains bagi siswa SD, SMP dan SMA/MA ini, Jatim berhasil mengalahkan peserta provinsi lain dengan raihan total 56 medali, yang terdiri dari 13 emas, 22 perak dan 21 perunggu. Yang mana pada jenjang SD-SMP menyumbangkan empat emas, sedangkan SMA/MA berhasil merebut sembilan emas.

    Sementara tuan rumah Provinsi Jakarta harus puas menjadi provinsi yang menduduki peringkat kedua, diikuti provinsi Jawa Barat di posisi ketiga dan Provinsi Jawa Tengah serta Banten pada urutan ke empat dan lima.

    Atas capaian tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyebut bahwa prestasi ini menjadi pembuktian bagi nasional bahwa Jawa Timur merupakan barometer dunia pendidikan di Indonesia.

    “Alhamdulillah Jatim kembali merebut juara umum OSN tahun 2024, dimana kita juga raih prestasi itu di tahun 2020, 2021 dan 2022, untuk tahun 2023 kita harus puas diposisi kedua,” ujarnya di Surabaya, Minggu (1/9).

    “Prestasi ini sebagai bukti dan peneguh kalau pendidikan Jawa Timur menjadi kiblat bagi dunia pendidikan di Indonesia,” tegas Adhy menambahkan.

    Selain juara umum OSN di tahun 2024, sebelumnya Jawa Timur juga berhasil menjadi juara umum di Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat nasional untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

    Ukiran tinta emas ini, Pj. Gubernur Adhy, memang secara konsisten terus dicapai dunia pendidikan Jawa Timur sejak tahun 2020 hingga tahun 2024. Seperti halnya, jumlah siswa Jatim yang diterima jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2024 sebanyak 24.423 siswa, terjadi peningkatan sebanyak 946 siswa dibandingkan tahun 2023 sebesar 23.477 siswa.

    “Ini menjadi yang terbanyak dan tertinggi siswa Jatim lolos masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) secara nasional, prestasi ini terus kita pertahankan selama lima tahun berturut-turut,” ujarnya

    “Dimana, tahun 2020 ada sebanyak 13.803 siswa yang diterima SNBP, meningkat di tahun 2021 dengan 16.998 siswa, dan terus meningkat di tahun 2022 dengan 17.807 siswa,” imbuh Adhy.

    Seiring dengan berbagai prestasi ini, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan, program Jatim Cerdas yang menjadi bagian dari Program Nawa Bhakti Satya telah berhasil meningkatkan pendidikan di Jawa Timur.

    “Ini juga menjadi bukti bahwa program Jatim Cerdas yang di gagas Gubernur periode sebelumnya telah berhasil dan mampu membawa kemajuan pendidikan Jawa Timur,” katanya

    Di akhir, Pj Gubernur Adhy mengapresiasi seluruh kerja keras dari tenaga-tenaga pendidik. Sehingga segudang prestasi mampu diraih dunia pendidikan Jawa Timur dari tahun ke tahun.

    “Saya mengapresiasi atas segala kerja keras tenaga pendidik di seluruh Jawa Timur dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, Semoga prestasi ini terus dan terus dapat kita pertahankan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai mengaku bersyukur dan gembira atas perjuangan yang telah ditorehkan para siswa Jawa Timur selama ini tidak sia-sia

    “Saya melihat sendiri bagaimana perjuangan para siswa menyiapkan OSN ini agar bisa meraih hasil maksimal. Mereka melakukan serangkaian training dengan sangat tekun, dan Alhamdulillah hasilnya sangat membanggakan,” ungkapnya.

    Dengan raihan juara umum OSN ini, Aries berharap Jawa Timur bisa menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan OSN tahun 2025 mendatang. Ia juga optimitis bahwa prestasi ini dapat diperhatankan kembali.

    “Mudah-mudahan tahun depan kita bisa lebih sukses lagi, dan kita berharap menjadi tuan rumah pada OSN 2025. Sukses untuk anak-anak Jatim yang luar biasa,” tandasnya.(ind)

  • Gubernur Khofifah : Target Jatim Semester I – Tahun Ajaran 2023/2024 Capai 100 Persen

    Gubernur Khofifah : Target Jatim Semester I – Tahun Ajaran 2023/2024 Capai 100 Persen

    Surabaya, JP – Kurikulum merdeka menjadi program andalan Kemdikbud Ristek dalam pemulihan pembelajaran pasca pandemi covid-19. Kurikulum yang berpusat pada minat dan bakat siswa dengan model pembelajaran yang berorientasi project based learning ini, disambut antusias satuan pendidikan di Jawa Timur.

    Terbukti hingga setahun terakhir sebanyak 332 lembaga di Jawa Timur telah ditunjuk Kemdikbud Ristek untuk menjadi pilot project Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, yaitu 204 SMK Pusat Keunggulan dan 128 SMA dan SLB Penggerak.

    Pada 332 Lembaga ini, Kemendikbud Ristek menyelenggarakan Diklat Khusus kepada Kepala Sekolah dan guru agar memahami dan mampu mengimplemetasikan kurikulum merdeka.

    Selanjutnya, SMK Pusat Keunggulan serta SMA dan SLB Penggerak diharapkan dapat berperan sebagai pengampu bagi sekolah yang ada di sekitarnya.

    Guna menyukseskan program ini, Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Jawa Timur mendorong satuan pendidikan yang belum menerapkan Implememtasi Kurikulum Merdeka (IKM), untuk mengikuti secara Mandiri dengan belajar pada SMK Pusat Keunggulan serta SMA dan SLB Penggerak yang sudah ditetapkan oleh Kemdikbud Ristek.

    Alhasil, berdasarkan data yang diperoleh dari dashbooard IKM pada 5 Juni 2022, Jatim menjadi pelaksana IKM jalur Mandiri terbanyak se Indonesia dengan jumlah kepesertaan pada SLB, SMA dan SMK mencapai 2.754 lembaga. Dengan rincian SMA 1.047 lembaga, SMK 1.474 lembaga dan SLB 233 lembaga.

    Capaian ini tentu membanggakan bagi Pemprov Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, capaian prestasi membanggakan ini tidak lepas dari keinginan sekolah yang turut dalam menyelesaikan persoalan learning loss selama pandemi. Terbukti, dari total jumlah SLB, SMA/SMK negeri dan swasta yang sebanyak 4.044 lembaga, yang sudah melaksanakan kurikulum merdeka sebanyak 76%.

    “Apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, satuan pendidikan, ketua MKKS, ketua Korwas provinsi, Ketua MKPS provinsi yang telah bersama-sama membangun sinergi positif dalam pembangunan pendidikan di Jawa Timur,” ujarnya, Senen (5/9).

    Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menyebut pihaknya, melalui Dinas Pendidikan Jatim akan mendukung secara penuh kebijakan Mendikbud Ristek dalam implementasi kurikulum merdeka mandiri. Sebab, ia berpendapat dengan adanya kurikulum yang tepat pada kondisi khusus ini, akan mampu menguatkan pentingnya perubahan tentang rancangan dan strategi implementasi secara efektif dan efesien.

    “Kurikulum Merdeka merupakan jawaban untuk mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi saat ini, karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan terjadinya penurunan dan kesenjangan kualitas pembelajaran,” tegasnya.

    Dengan capaian prestasi yang membanggakan ini, Khofifah menargetkan pada semester 1 tahun ajaran 2023/2024 mendatang SLB, SMA/SMK di Jawa Timur diharapkan menjadi pelopor kebijakan nasional IKM dengan keikutsertaan 100 persen.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menjabarkan ada perubahan dan perbedaan kurikulum merdeka dibanding kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum Merdeka struktur kurikulum lebih fleksibel dengan jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun. Disamping itu, guru akan lebih fokus pada materi esensial karena capaian pembelajaran diatur per fase.

    “Kurikulum merdeka ini, juga memberikan keleluasaan bagi guru dalam menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik siswa,” terangnya.

    Contoh riilnya, kata Wahid seperti guru olahraga yang pada dasarnya memberikan pembelajaran dalam bentuk projek based learning. Dimana siswa tidak hanya mengetahui secara teori tapi juga dipraktikkan.

    “Merdeka belajar sudah dicerminkan oleh guru olahraga. Mereka tidak hanya mengajarkan teori tapi juga praktik. Misal guru memberikan pembelajaran teori permainan bola voli, agar siswa memahami dan mengerti, maka teori yang diajarkan tersebut dipraktikkan di lapangan. Guru olah raga juga memberi kebebasan pada siswa untuk menyukai olahraga yang sesuai bakat minatnya,” jelasnya.

    Ditambah lagi, kata dia ada platfom merdeka mengajar yang menyediakan berbagai referensi untuk guru agar dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.

    Perbedaan lainnya, jelas Wahid juga terletak pada kebebasan yang diberikan kepada sekolah dalam menentukan/ menyusun kurikulum sesuai dengan situasi dn kondisi sekolah masing – masing.

    Walaupun pemerintah memberikan 3 pilihan kurikulum yg bisa dipilih oleh sekolah, namun saya memotivasi sekolah untuk mencoba memakai kurikulum merdeka, karena evaluasi saya terhadap pelaksanaan kurikulum merdeka yg ada di SMK – PK maupun SMA dan SLB Penggerak hasilnya sangat bagus terhadap peningkatan kreatifitas dan karakter peserta didik, selain itu kurikulum merdeka sangat memanusiakan manusia yang tujuannya adalah untuk menghargai harkat dan martabat peserta didik.

    “Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing,” imbuhnya.

    Tak hanya bagi sekolah, kurikulum merdeka juga memberi kesempatan bagi siswa untuk memilih kelompok mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya di fase F ( kelas XI dn XII ) . Sedangkan bagi guru, mereka akan memgajar sesuai tahap capaian dan perkembangan siswa.

    “Pembelajaran dalam IKM ini berbasis project, jadi memberikan kesempatan lebih luas pada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual lingkungan atau kesehatan. Project ini untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar pancasila,” pungkas Wahid.

    Plt Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jatim Rizqi mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Khofifah yang telah mendorong SLB, SMA/SMK di Jatim untuk menjadi pelaksana IKM Mandiri terbaik dan terbanyak di Indonesia.

    “Terimakasih juga kepada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur atas dukungannya, semoga pendidikan di Jatim selalu menjadi yang terbaik,” ucapnya.

    Perlu diketahui, capaian ini melengkapi rentetan prestasi yang sebelumnya telah diraih. Diantaranya, Jawa Timur menjadi daerah yang jumlah siswanya diterima di PTN terbanyak melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN dengan masing-masing total 120.463 siswa dan 26.781. Di samping itu, Kinerja pendidikan di Jatim juga mendapatkan penilaian tertinggi se- Indonesia, menurut “highlight” indeks kinerja urusan pendidikan hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). (sat)