JATIMPEDIA, Jakarta – Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan pembenahan sektor logistik sebagai salah satu prioritas dalam meningkatkan daya saing industri nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza saat menerima kunjungan dari FedEx Express Indonesia di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, pada Rabu (8/1).
Menurut Wamen Faisol, tantangan utama dalam sektor logistik di Indonesia adalah kendala geografis, yang berpengaruh pada tingginya biaya logistik yang ditanggung oleh pelaku usaha dan konsumen. “Pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi, mulai dari jalan tol, pelabuhan, stasiun kereta api, hingga bandara, untuk mendukung konektivitas, terutama di wilayah Indonesia timur dan daerah 3T,” ujar Wamen Faisol.
Pemerintah juga berharap pelaku industri logistik dapat mendukung upaya ini dengan meningkatkan kapasitas dan menambah jumlah gudang di berbagai daerah. Langkah tersebut bertujuan untuk mempercepat dan mengefisienkan proses distribusi barang, baik dalam negeri maupun luar negeri, serta menekan biaya operasional.
“Peningkatan kapasitas ini juga penting untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. FedEx juga dapat berperan dalam transfer pengetahuan terkait digitalisasi dan penerapan kecerdasan buatan di bidang logistik,” tambah Wamen Faisol.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah siap mendengarkan tantangan yang dihadapi oleh industri logistik untuk menciptakan sistem logistik yang kompetitif di tengah tantangan perekonomian global. “Masukan dari pelaku bisnis sangat penting dalam memperkuat dukungan regulasi dan kebijakan industri logistik, yang menjadi kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi regional,” ujarnya.
Managing Director FedEx Express Indonesia, Garrick Thompson, menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus bermitra dengan pemerintah dan meningkatkan investasi di sektor logistik. “Kami melihat banyak peluang di Indonesia, tidak hanya untuk meningkatkan investasi, tetapi juga untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan mendukung pengembangan industri lokal dalam memanfaatkan peluang pasar internasional,” kata Garrick.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Syahroni Ahmad, Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional, serta Tri Supondy, Direktur Akses Industri Internasional Kemenperin.(raf)