Tag: #BulanK3

  • Donor Darah Peringati K3, Pelindo Regional 3 Kumpulkan 239 Kantong Darah

    Donor Darah Peringati K3, Pelindo Regional 3 Kumpulkan 239 Kantong Darah

    JATIMPEDIA, Surabaya – Memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2025, Pelindo Regional 3 melaksanakan kegiatan sosial dengan menggelar donor darah dilingkungan kerja, total 239 kantong darah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan ini.

    Bertempat di kantor pusat Pelindo Regional 3, Sedikitnya lebih dari 286 pendaftar yang berasal dari internal Pelindo Group antusias mendaftarkan diri untuk melakukan donor darah Rabu Pagi (05/02). Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Unit Donor Darah (UDD) Kota Surabaya.

    Executive Director 3 Pelindo Ali Sodikini yang juga menjadi peserta dalam kegiatan donor ini mengatakan kegiatan donor darah yang dilakukan oleh Pelindo Group merupakan upaya mengajak seluruh insan Pelindo untuk rela berbagi dan membantu sesama dalam setiap tetes darah yang didonorkan, terlebih ini juga upaya perusahaan dalam memberikan dampak nyata pada masyarakat.

    “Kegiatan ini juga sebagai bagian dari menyemarakkan Bulan K3 Nasional. Beberapa kegiatan lain juga kami selenggarakan drill kejadian kecelakaan dan kebakaran, dan tentunya kampanye mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja,” kata Ali ditemui usai donor darah.

    Lebih lanjut Ali menyebut antusiasme para pegawai yang mendaftar donor darah ini menunjukkan hubungan yang harmonis semangat bersama untuk peduli dan membantu sesama khususnya yang membutuhkan.

    “Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada para pegawai yang mengikuti kegiatan donor darah ini dengan harapan apa yang kita lakukan hari ini dapat menyelamatkan saudara-saudara kita yang saat ini tengah berjuang untuk sembuh dari sakit,” lanjutnya.

    Sementara itu pihak PMI juga menyambut baik kegiatan donor darah yang digelar oleh Pelindo tersebut. Kepala PMI UDD Kota Surabaya (dr. Martono Adi Triyogo, MM) mengatakan PMI sangat apresiasi dukungan Pelindo yang rutin setiap tahun menggelar kegiatan sosial donor darah.

     “kami sangat mengapresiasi inisiatif Pelindo dalam melakukan kegiatan donor darah secara rutin setiap tahunnya, meskipun ini skalanya internal namun ini sangat membantu cadangan darah kami. Semoga ini bisa menjadi inspirasi perusahaan lain juga”. Ujar Martono. (eka)

  • Pastikan Terminal Petikemas Sebagai Tempat Kerja Aman Pelindo Melaksanakan Training Vertical Rescue

    Pastikan Terminal Petikemas Sebagai Tempat Kerja Aman Pelindo Melaksanakan Training Vertical Rescue

    JATIMPEDIA, SurabayaDalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2025, Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menyelenggarakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah kegiatan pelatihan sebagai upaya berkelanjutan memastikan standar di Pelindo/SPTP Grup bahwa terminal-terminal petikemas di bawah pengelolaan Pelindo/SPTP adalah tempat bekerja yang aman. 

    Merupakan suatu kehormatan bahwa Terminal Petikemas Surabaya (TPS), sebagai salah satu anak perusahaan SPTP, diberi kesempatan untuk berbagi dalam program pelatihan yang dilaksanakan oleh SPTP. Materi yang dibagikan adalah tentang Penyelamatan Orang dari Tempat Kerja di Ketinggian atau yang lebih dikenal dengan Vertical Rescue

    Diikuti oleh 15 peserta dari Pelindo Grup (Terminal Teluk Lamong (TTL), Nilam, Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI), Pelindo Regional 3 dan Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT), pelatihan dilaksanakan selama 2 (dua hari) pada Kamis-Jum’at, 30-31 Januari 2025 di Terminal Nilam, Surabaya. 

    Diharapkan bahwa dengan sharing session dan pelatihan ini, pekerja di terminal-terminal dalam wilayah kerja Pelindo Grup memiliki kesadaran dan pengetahuan dalam melakukan upaya penyelamatan kepada orang yang bekerja di ketinggian saat keadaan darurat, khususnya Operator Container Crane (CC) dan Rubber Tyred Gantry (RTG). Keadaan darurat yang dimaksud seperti terjadinya kebakaran di kabin operator ataupun operator dalam keadaan pingsan. 

    Sejak tahun 2022, TPS telah membentuk Tim Vertical Rescue beranggotakan 20 orang. Diantara anggota tim tersebut, 2 orang merupakan pemegang sertifikat tenaga kerja bangunan tinggi 2. Kesempatan sebagai narasumber kali ini ternyata merupakan tindaklanjut atas sesi simulasi dan drill di Terminal Petikemas Makassar untuk materi yang sama : Vertical Rescue, saat itu pada tanggal 20 Februari 2024. 

    Memiliki Tim Vertical Rescue sangat bermanfaat untuk dapat melakukan evakuasi Pekerja yang bekerja di ketinggian apabila dalam keadaan darurat secara cepat, tanggap dan aman.

    Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, menjelaskan bahwa TPS telah menerapkan standar Corporate Life Saving Rule (CLSR) yang telah ditetapkan oleh SPTP sejak triwulan ke III tahun 2024. Didalamnya termasuk kewajiban membentuk Tim Vertical Rescue yang bertugas melakukan mitigasi risiko kecelakaan di tempat kerja yang melibatkan pekerjaan di ketinggian. “Pelatihan atau workshop ini menjadi bagian dari upaya TPS dalam mendukung program penguatan K3 secara berkelanjutan di lingkungan kerja Pelindo Grup,” ujar Wahyu.

    Setelah mengikuti training ini, pekerja di lingkungan Pelindo Grup diharapkan memiliki pengetahuan teknis terhadap 4 aspek, yaitu Teknik Pertolongan di Medan Vertikal, Penggunaan & Perawatan Peralatan Vertical Rescue, Identifikasi Bahaya dalam Kegiatan Vertikal dan Self Rescue & Vertical Rescue Team.  

    Kegiatan training ini sangat bermanfaat bagi kami. Terima kasih kami sampaikan kepada Tim TPS yang telah memberikan ilmu pengetahuan tentang cara penyelamatan orang yang bekerja di ketinggian” kata M. Hariyanto, peserta dari Terminal Petuk Lamong. 

    Sebagai tindaklanjut, seluruh terminal dalam wilayah kerja Pelindo/SPTP wajib memiliki personil tanggap darurat vertical rescue yang telah tersertifikasi serta rutin melakukan drill dan simulasi di masing-masing terminal.  (eka)

  • Sepanjang 2024, Kilang Pertamina Catat 52,6 Juta Jam Kerja Aman

    Sepanjang 2024, Kilang Pertamina Catat 52,6 Juta Jam Kerja Aman

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mencatatkan 52,6 juta jam kerja aman sepanjang 2024.

     

    Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen mengatakan, aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) dan kehandalan kilang menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan kilang dapat beroperasi dengan aman. Salah satu indikator yang dipakai untuk menunjukkan kinerja itu adalah jam kerja aman.

    “Sepanjang tahun 2024, unit operasi dan proyek KPI membukukan 52,6 juta Jam Kerja Aman,” kata Hermansyah dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

     

    Pencapaian jam kerja aman ini, lanjut Hermansyah, juga menjadi salah satu tanda kredibilitas KPI dalam mengelola kilang minyak.

    Menurutnya, penerapan HSSE dalam proses bisnis KPI, tidak hanya dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana saja, tetapi juga dilakukan melalui program internalisasi budaya HSSE mulai dari level front liner hingga pimpinan tertinggi.

    Saat ini, KPI terus menggulirkan program Safety Leadership Program 4.0. Program ini ditujukan untuk menumbuhkan budaya aman dalam diri setiap orang.

    Budaya aman yang kuat memiliki dua komponen utama yaitu teknikal dan non teknikal. Komponen teknikal mencakup penguasaan standar keselamatan kerja dan penggunaan alat pelindung diri (APD), serta perlengkapan lainnya.

    “Sedangkan aspek non-teknikal melibatkan nilai komunikasi, kepemimpinan dan nilai keselamatan yang tertanam dalam setiap individu,” jelasnya.

     

    Untuk semakin menumbuhkan budaya keselamatan ini, KPI turut memperingati Bulan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) Tahun 2025. Peringatan tidak hanya dilakukan di Kantor Pusat, namun juga di semua unit operasi KPI.

    Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan, kesadaran dan kepatuhan terhadap aspek HSSE tidak boleh berhenti di Bulan K3, melainkan harus menjadi denyut nadi setiap aktivitas perusahaan.

    “Melalui momentum ini, kami ingin memastikan semua elemen perusahaan memprioritaskan keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan operasional,” ujar saat membuka peringatan bulan K3 di Kantor Pusat KPI, Jakarta, Rabu (22/1).

    Taufik juga menekankan bahwa keberhasilan implementasi HSSE berkontribusi langsung pada keberlanjutan bisnis perusahaan sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.

     

    “Manfaatkan Bulan K3 untuk mempererat jejaring dengan para pemangku kepentingan, sehingga kolaborasi ini memberikan dampak positif bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan,” katanya.

    Peringatan Bulan K3 KPI 2025 ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja, penciptaan lingkungan kerja yang aman dan efisien, penerapan operasional yang ramah lingkungan, serta membangun kolaborasi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan.

    Prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) juga menjadi dasar kegiatan ini, di mana perusahaan menekankan pentingnya integrasi aspek keselamatan, lingkungan, dan tata kelola dalam semua proses operasional.

    “KPI ingin memastikan bahwa keselamatan dan keberlanjutan menjadi prioritas utama di setiap aktivitas, sehingga tahun 2025 dan seterusnya dapat berjalan dengan aman, selamat, dan sukses,” tegas Taufik.

     

    Ketua Pelaksana Bulan K3 KPI, Yusuf Mansyur, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah menciptakan ruang untuk edukasi, pelatihan, dan kolaborasi.

    Kegiatan ini melibatkan beragam agenda menarik, termasuk Lomba Kampanye Lingkungan, Kompetisi First Aider, Lomba Debat “HSSE I Know Better Than You”, hingga pemberian penghargaan HSSE Award KPI.

    Semua kegiatan dirancang untuk memperkuat komitmen seluruh elemen perusahaan terhadap budaya keselamatan dan keberlanjutan.

    “Kami menyelenggarakan berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi HSSE di semua level organisasi, seperti lomba, seminar, dan kompetisi interaktif yang relevan dengan kebutuhan perusahaan,” ucap Yusuf. (cin)

  • Dirut PG : Penerapan K3 Bukan Tentang Teknologi Namun Mindset

    Dirut PG : Penerapan K3 Bukan Tentang Teknologi Namun Mindset

    JATIMPEDIA, Gresik – Pencegahan kecelakaan kerja bukan hanya tentang alat dan teknologi. Namun yang terpenting adalah mindset atau kesadaran dan kompetensi setiap Insan perusahaan dalam menerapkan K3.

    Hal itu ditegaskan Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo saat membuka Bulan K3 perusahaan dengan menggelar Upacara Peringatan Bulan K3 Nasional di Halaman GOR Tri Dharma, Gresik, Senin (13/1/2025).

    Dwi Satriyo yang menjadi Inspektur Upacara menjelaskan di momen Bulan K3 dia mengajak seluruh Insan Petrokimia Gresik juga mengikrarkan komitmen berbudaya K3 di perusahaan.

    Dwi Satriyo memimpin langsung pelaksanaan ikrar bersama ini sebagai upaya untuk menciptakan K3 excellence di Petrokimia Gresik.

    “Salah satu aspek penting dalam K3 adalah kualitas SDM. Kompetensi, kapasitas, dan integritas SDM menjadi inti dari keberhasilan pelaksanaan program K3 yang dilaksanakan. Untuk itu, pengembangan SDM menjadi strategi kunci dalam memastikan implementasi K3 yang efektif di Petrokimia Gresik,” pungkasnya. (ris)