Tag: #bogasari flavour mils

  • Penuhi Kebutuhan Produksi, Bogasari Impor Gandum 150 Ton Ribu Perbulan

    Penuhi Kebutuhan Produksi, Bogasari Impor Gandum 150 Ton Ribu Perbulan

    JATIMPEDIA, Surabaya  – PT Indofood Sukses Makmur (ISM) Tbk Divisi Bogasari Flour Mills di Pabrik Tanjung Perak Surabaya mendatangkan gandum dari berbagai negara. Dalam sebulan sebanyak 100 ribu hingga 150 ribu ton gandum didatangkan dalam sebulan.

    Gandum itu berasal dari beberapa negara di antaranya Ukraina, Australia, Kanada, Argentina dan Brazil. Gandum itu didatangkan dengan menggunakan kapal laut langsung ke pabrik Bogasari di Tanjung Perak, Surabaya

    Gandum yang didatangkan itu akan disimpan dalam tempat penyimpanan yang berkapasitas sebesar 120 ribu ton.
    Gandum itu melalui beberapa tahapan. Karena ketika gandum itu tiba masih dalam kondisi kotor dan perlu proses pembersihan.

    Pabrik Bogasari di Surabaya ini bisa memproduksi 25 ribu ton terigu per hari dengan berbagai merek seperti Segitiga Biru, Lencana Merah, Cakra Kembar dan sebagainya.

    Wakil Kepala Divisi (Wakadiv) PT ISM, Divisi Bogasari Surabaya Adi Witono mengatakan bahan baku terigu memang masih bergantung pada impor. Karenanya ketika ada masalah dengan negara penghasil gandum, maka akan terpengaruh dengan produksi terigu Bogasari.

    Indonesia sendiri sudah berusaha untuk melakukan ujicoba tanam gandum di tanah air. Namun sampai saat ini masih belum berhasil memenuhi standar yang diinginkan industri.

    Namun, Bogasari terus berupaya menggandeng kampus untuk melakukan penelitian atau riset agar tanaman gandum bisa ditanam di Indonesia. Selain itu untuk menciptakan dan mendukung ketahanan pangan di Indonesia.

    “Kita biayai bagi kampus untuk melakukan riset itu. Sudah ada beberapa kampus yang kita sudah kerjasama,” ungkapnya.

    Salah satu lokasi yang dibuat penelitian adalah di Tosari. Di lokasi ini Bogasari bekerjasama dengan Universitas Brawijaya.

    ” Tapi memang kondisi iklim dan tanah serta curah hujan di Indonesia tidak memungkinkan untuk membudidayakan gandum. Tapi penelitian ini memberikan wacana lain untuk masyarakat mengolah gandum untuk ketahanan pangan,” jelasnya. (eka)

  • Indofood Catatkan Laba Rp 8,76 Triliun di Kuartal III-2024

    Indofood Catatkan Laba Rp 8,76 Triliun di Kuartal III-2024

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga akhir kuartal III-2024 sebesar Rp 8,76 triliun atau melonjak 23,67% dari periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 7,08 triliun.

    Mengutip laporan keuangannya, lonjakan laba produsen mi instan ini salah satunya ditopang oleh penjualan bersih per September 2024 yang naik 3,64% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 86,94 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 83,89 triliun.

    Sementara itu, beban pokok penjualan malah tercatat turun sehingga membantu kinerja bottom line secara signifikan. Beban pokok penjualan INDF turun 1% menjadi RP 57,25 triliun.

    Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim mengatakan, dalam kondisi ekonomi global yang sedang beradaptasi, Indofood dapat mempertahankan kinerjanya yang positif di periode sembilan bulan tahun ini.

    “Kami tetap optimis dengan waspada, serta tetap menjaga posisi neraca yang kuat dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” terang Anthoni Salim dikutip dari keterangannya, Sabtu (2/11/2024).

    Adapun total aset INDF hingga September 2024 naik menjadi Rp 195,49 triliun dari akhir tahun 2024 yang sebesar Rp 186,5 triliun. Sementara itu, ekuitas perusahaan juga terdongkrak naik menjadi Rp 107,94 triliun dari semula Rp 100,46 triliun.(raf)

  • Bogasari Latih UKM Kampung Nastar

    Bogasari Latih UKM Kampung Nastar

    JATIMPEDIA, Jakarta – Untuk yang pertama kalinya, Bogasari selaku produsen tepung terigu yang pertama di Indonesia memberikan pelatihan kepada UKM yang dikenal dengan nama daerah Kampung Nastar yang terletak di darah Larangan Utara, Kota Tangerang.

    Pelatihan yang menerjunkan langsung 2 baker andal dari Bogasari Baking Center (BBC) yakni Irvan dan Babun, berlangsung dari pagi sampai sore, Kamis (13/6/2024) di rumah Sumardi selaku Ketua Paguyuban Kampung Nastar.

    Ada 3 resep produk yang dilatih Bogasari dan diikuti 10 UKM anggota Paguyuban Kampung Nastar, yakni nastar, keripik bawang dan roti manis. Ketiga resep ini dipilih berdasarkan masukan dan permintaan para UKM di Kampung Nastar dengan harapan dapat meningkatkan usaha mereka. Bogasari sengaja menerjunkan 2 baker sekaligus agar pelatihan dengan metode full hands on atau praktik penuh ini berjalan dengan maksimal dan memuaskan keingintahuan para UKM.

    “Berdasarkan laporan yang kami terima, nastar atau kue kering kan sifatnya seasonal (musiman) seperti Lebaran dan Natal. Jadi para UKM ingin membuat variasi produk agar bisa diproduksi dan dijual setiap hari.Inilah yang selalu menjadi target Bogasari yakni meningkatkan usaha UKM dan sesuai dengan motto kemitraan UKM yakni tumbuh bersama,” papar Joel Sinaga, Manager Penjualan Bogasari area Jabodetabek dalam siaran pers yang diedarkan kepada wartawan, Jumat (14/6/2024).

    Kesepuluh UKM yang menjadi peserta pelatihan ialah Nuni Cookies, Max Amazing Cookies, Mysha Cookies, Razaqqu Cookies, Marbel Bintang Cookies, Botisha Cookies, Ayla Azzahra Cookies, Kue Ibu Cookies, Samara Saras Cookies, dan Kue Aura Cookies. Diantara kesepuluh UKM tersebut ada produk UKM Nuni Cookies yang sudah ada sejak tahun 1995 dan merupakan cikal bakal dari Kampung Nastar saat ini.

    Usaha Nuni Cookies ini kemudian dilanjutkan generasi kedua bernama Nuni itu sendiri. Ia berharap pelatihan tidak hanya terpaku pada variasi produk, tapi bisa merambat ke perizinan dan pelayanan juga. Ia mengakui belum semua UKM di kampung nastar memiliki perizinan yang lengkap dan penjualan yang stabil.

    “Dulu usaha ini dirintis ibu saya dan pakai merek nama saya sendiri sebagai putrinya. Mulai tahun 2001 saya sudah membantu ibu. Baru pada tahun 2011 saya yang melanjutkan. Kami senang sekali dengan pelatihan ini dan berharap ke depan bisa berlanjut. Beberapa UKM di Kampung Nastar ini juga merupakan mantan karyawan saya yang memilih untuk membuka usaha sendiri,” urai Nuni yang bisa produksi sampai 3 ribu toples saat Lebaran.

    Sebenarnya ada 20 UKM yang membuka usaha di Kampung Nastar. Tapi baru sekitar 12 UKM yang melakukan produksi rutin dan bisa mandiri. Konsumsi pemakaian tepung terigu para UKM di Kampung Nastar cukup beragam. Mulai dari 200-500 kg per bulan kalau hari-hari biasa atau low season. Tapi kalau sudah masuk musim tertentu seperti Lebaran dan Natalan, omset UKM di Kampung Nastar ada yang bisa meningkat sampai 7 kali lipat per bulannya.

    Ibarat gayung bersambut, Sumardi Ketua Kampung Nastar yang juga pelaku usaha dan Iwan, Ketua RW 01 kelurahan Larangan Utara sangat ingin mendapatkan pendampingan dari Bogasari. Tidak hanya pelatihan usaha, tapi juga monitoring perkembangan usaha dan pelatihan-pelatihan lainnya yang bisa terus meningkatkan usaha para UKM di Kampung Nastar.

    “Dengan pertumbuhan usaha para UKM pastinya juga menjadi peluang penciptaan lapangan pekerjaan, minimal jadi karyawan. Makanya kami sangat senang dengan Bogasari sebagai produsen tepung terigu terbesar di Indonesia juga perusahaan pertama yang mau memberikan edukasi pelatihan kepada kami para UKM,” ujar Sumardi. (raf)