Tag: #BankRakyatIndonesia

  • Triwulan I-2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Sebesar Rp89,9 Triliun

    Triwulan I-2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Sebesar Rp89,9 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta –  PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI mencatatkan portfolio pembiayaan hijau (green financing) mencapai Rp89,9 triliun pada triwulan I 2025.

    Angka tersebut meningkat 8,18 persen secara tahunan (yoy), seiring dengan transformasi hijau yang semakin menjadi fokus industri perbankan nasional.

    “Apabila dirinci, portofolio pembiayaan hijau BRI mencakup beragam sektor strategis, termasuk pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan senilai Rp61,16 triliun, produk ramah lingkungan Rp7,80 triliun, energi terbarukan Rp6,47 triliun, serta transportasi hijau senilai Rp3,55 triliun, bangunan hijau, dan proyek lingkungan lainnya,” jelas Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Hery mengatakan, secara keseluruhan BRI telah menjadi bank dengan portofolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) terbesar di Indonesia dengan nominal mencapai Rp796 triliun hingga akhir triwulan I 2025. Pembiayaan ini mencakup pembiayaan hijau, pembiayaan UMKM, serta investasi di ESG-based Corporate Bonds.

    Jumlah tersebut setara dengan 64,16 persen dari total portofolio pembiayaan dan investasi obligasi korporasi (corporate bonds) BRI.

    Hery mengungkapkan BRI akan terus memperkuat komitmen terhadap prinsip ESG melalui peningkatan pembiayaan hijau yang inklusif.

    “Pertumbuhan portofolio Green Financing BRI mencerminkan upaya nyata perseroan dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon dan pembangunan berkelanjutan di Tanah Air,” ujarnya.

    Sebagai bagian dari agenda Environmental, Social, and Governance (ESG), Perseroan secara konsisten menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang berdampak positif terhadap lingkungan, seperti energi terbarukan, pertanian ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah, serta efisiensi energi.

    Di sisi lain, BRI juga terus memperkuat tata kelola keberlanjutan di internal perusahaan sebagai bentuk adaptasi terhadap tuntutan global akan praktik keuangan yang bertanggung jawab.

    Kemudian dari sisi pendanaan, BRI mencatat total pendanaan wholesale sebesar Rp111,79 triliun pada triwulan I 2025, dengan 39,66 persen di antaranya berasal dari instrumen berbasis ESG.

    Komposisi ini mencakup penerbitan Green Bond dalam tiga fase dengan total Rp13,5 triliun, serta sustainability-linked loan senilai 1 miliar dolar AS yang menjadi peluncuran pertama di sektor keuangan Asia untuk mendukung peningkatan komposisi pembiayaan mikro.

    Sebagai bagian dari strategi adaptif dalam manajemen portofolio, BRI juga menerbitkan inclusivity-based securities seperti Medium Term Notes dan Subordinated Bonds yang dialokasikan untuk UMKM, korporasi ultra mikro, serta individu berpenghasilan rendah.

    “Dengan integrasi prinsip ESG dalam seluruh rantai nilai pembiayaan dan pendanaan, BRI terus memperkuat perannya sebagai bank dengan misi keberlanjutan yang menyeluruh,” tutup Hery.(cin)

     

  • Transformasi Bank BRI Tarik Minat Investor Global

    Transformasi Bank BRI Tarik Minat Investor Global

    JATIMPEDIA, Jakarta – Transformasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mampu menarik minat investor global, tecermin dari keputusan JPMorgan Chase & Co, yang secara signifikan menambah porsi kepemilikannya di saham BBRI sepanjang kuartal II 2025.

    Berdasarkan data Bloomberg, JPMorgan membeli 117,42 juta saham BRI selama April hingga Juni 2025, menjadikan total kepemilikan mereka mencapai 1,54 miliar saham.

    Aksi beli ini mencerminkan pembalikan arah strategi JPMorgan yang sebelumnya menjual lebih dari 500 juta saham BRI pada kuartal I tahun ini.

    Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menilai langkah JPMorgan menambah saham BBRI mencerminkan market trust terhadap arah transformasi dan fondasi fundamental bisnis BRI yang kuat.

     

    “Meskipun, saat ini saham BBRI sedang mengalami tekanan seiring dengan kondisi pasar, namun secara fundamental masih kokoh, dengan dukungan fondasi bisnisnya yang kuat juga strategi transformasi,” kata Reza.

    Optimisme pasar terhadap BRI juga didukung oleh konsensus analis.

    Mengutip Bloomberg, sebanyak 31 analis merekomendasikan beli, 5 tahan, dengan target harga rata-rata 12 bulan ke depan sebesar Rp4.703,61.

    Hal ini memberikan potensi imbal hasil sebesar 27,1 persen dari harga pada awal bulan ini, Selasa (1/7/2025).

    Sementara itu, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan pihaknya tetap fokus pada penguatan fundamental baik dari sisi pendanaan, penyaluran kredit yang berkualitas, peningkatan kapabilitas digital, penerapan manajemen risiko yang memadai hingga pengembangan SDM.

     

    Meski kinerja saham masih terkoreksi, dengan harga per 1 Juli 2025 ditutup di level Rp3.700 per lembar, namun aksi JPMorgan diyakini menunjukkan bahwa investor institusional melihat sesuatu yang lebih mendasar, yaitu fondasi kuat dan strategi transformasi jangka panjang BRI.

    Transformasi BRI pun dikatakan sejalan dengan koridor pembangunan nasional Astacita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menunjukkan keseriusan BRI dalam menjalankan mandat sebagai bank milik negara dan rakyat Indonesia. (cin)

  • BRI Jadi Bank Nasionl di Urutan Teratas Dalam Fortune SEA 500

    BRI Jadi Bank Nasionl di Urutan Teratas Dalam Fortune SEA 500

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjadi bank atau institusi keuangan asal Indonesia yang menempati urutan teratas dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025.

    Secara keseluruhan, BRI berada di peringkat ke-14 dari 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan. Capaian ini menempatkan BRI sejajar dengan korporasi papan atas kawasan.

    Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyampaikan bahwa pencapaian yang ada menjadi bukti nyata komitmen BRI untuk terus fokus menjaga fundamental kinerja di tengah tantangan dan dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.

    Menurut dia, pengakuan ini tentu menjadi pendorong bagi perseroan untuk terus memperkuat posisi BRI di tingkat nasional maupun global.

    “Transformasi BRI menuju universal banking adalah jawaban. BRI tidak hanya akan menjadi bank terbaik di segmen UMKM, tetapi juga harus mampu melayani seluruh spektrum kebutuhan nasabah dari individu hingga korporasi besar, di seluruh lapisan masyarakat,” kata Hery.

    Ia pun menyampaikan kebanggaan dan apresiasinya kepada seluruh insan BRILiaN atau karyawan BRI, serta seluruh nasabah setia BRI.

    “Saya sangat bangga dan pencapaian ini kami dedikasikan kepada seluruh Insan BRILiaN atas kontribusi terbaiknya, serta kepada nasabah setia BRI yang selalu memberikan kepercayaan penuh kepada kami,” ujar Hery.

    Mengutip publikasi resmi Fortune, BRI membukukan pendapatan sebesar 17,68 miliar dolar AS atau tumbuh 18,6 persen year on year (yoy) pada akhir 2024.

    Perseroan mencatat bahwa hasil tersebut mencerminkan fundamental bisnis yang positif dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi BRI sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di tingkat regional.

    Fortune Southeast Asia 500 2025 merupakan edisi kedua dari pemeringkatan tahunan yang menyoroti kinerja perusahaan-perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan yang berakhir pada atau sebelum 31 Desember 2024.

    Seluruh data yang digunakan telah melalui proses verifikasi ketat dengan dukungan dari lembaga riset global seperti LSEG (London Stock Exchange Group), Bloomberg, dan S&P Global Market Intelligence.

    Tidak hanya menyajikan peringkat, edisi kedua ini juga memberikan sorotan penting terhadap lanskap kawasan.

    Dalam analisis yang disampaikan Fortune, Asia Tenggara dinilai sebagai kawasan yang siap memanfaatkan pergeseran rantai pasok global dan pertumbuhan pesat industri seperti pertambangan, kendaraan listrik (EV), dan kecerdasan buatan (AI).

    “Tujuh negara yang masuk dalam daftar perdana tahun lalu, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja kembali masuk dalam daftar tahun 2025 dan terus menunjukkan pengaruh penting dalam perekonomian kawasan,” tulis Fortune.

    Perusahaan dari negara-negara tersebut memainkan peran signifikan dalam rantai pasok global, seiring bergesernya kapasitas manufaktur dari Tiongkok ke Asia Tenggara, yang turut mendorong masuknya arus modal besar dan mengubah peta perdagangan dunia.(cin)

     

  • Triwulan I-2025, Pembiayaan Hijau BRI Capai Rp 89,9 Triliun

    Triwulan I-2025, Pembiayaan Hijau BRI Capai Rp 89,9 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat portofolio pembiayaan hijau (green financing) hingga akhir triwulan I 2025 telah mencapai Rp89,9 triliun atau meningkat 8,18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

    Direktur Human Capital & Compliance BRI A Solichin Lutfiyanto menjelaskan bahwa penyaluran pembiayaan hijau ini menunjukkan keseriusan BRI dalam menjadi agen perubahan menuju ekonomi hijau.

    “Keuangan berkelanjutan penting untuk menjembatani kesenjangan dukungan keuangan bagi inisiatif-inisiatif keberlanjutan. BRI menjalankan peran penting dalam menyediakan pembiayaan bagi debitur untuk bertransisi ke praktik-praktik rendah karbon dan berkelanjutan, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam memperluas solusi pembiayaan hijau,” kata Solichin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Apabila dirinci, portofolio pembiayaan hijau BRI mencakup beragam sektor strategis, termasuk pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan senilai Rp61,16 triliun, produk ramah lingkungan Rp7,80 triliun, energi terbarukan Rp6,47 triliun, serta transportasi hijau senilai Rp3,55 triliun, bangunan hijau, dan proyek lingkungan lainnya.

    Hal ini sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 18 Tahun 2023 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan.

    Secara keseluruhan, BRI menjadi bank dengan portofolio sustainable financing terbesar di Indonesia dengan nominal mencapai Rp796 triliun hingga akhir triwulan I 2025, yang mencakup pembiayaan hijau, pembiayaan UMKM, serta investasi di ESG-based Corporate Bonds.

    Jumlah tersebut setara dengan 64,16 persen dari total portofolio pembiayaan dan investasi corporate bonds BRI.

    Sebagai bagian dari agenda environmental, social, and governance (ESG), BRI secara konsisten menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang berdampak positif terhadap lingkungan, seperti energi terbarukan, pertanian ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah, serta efisiensi energi.

    Di sisi lain, juga terus memperkuat tata kelola keberlanjutan di internal perusahaan sebagai bentuk adaptasi terhadap tuntutan global akan praktik keuangan yang bertanggung jawab.

    Di sisi pendanaan, BRI mencatat total pendanaan wholesale sebesar Rp111,79 triliun pada triwulan I 2025, dengan 39,66 persen di antaranya berasal dari instrumen berbasis ESG.

    Komposisi ini mencakup penerbitan green bond dalam tiga fase dengan total Rp13,5 triliun, serta sustainability-linked loan senilai 1 miliar dolar AS yang menjadi peluncuran pertama di sektor keuangan Asia untuk mendukung peningkatan komposisi pembiayaan mikro.

    Sebagai bagian dari strategi adaptif dalam manajemen portofolio, BRI juga menerbitkan inclusivity-based securities seperti Medium Term Notes dan Subordinated Bonds yang dialokasikan untuk UMKM, korporasi ultra mikro, serta individu berpenghasilan rendah.

    Dengan integrasi prinsip ESG dalam seluruh rantai nilai pembiayaan dan pendanaan, BRI terus memperkuat perannya sebagai bank dengan misi keberlanjutan yang menyeluruh.

    “Kami percaya bahwa kontribusi aktif terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) akan berdampak positif, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga dalam memperkuat resiliensi ekonomi nasional,” tutup Solichin. (cin)

  • Kuartal I-2025, Penyaluran KUR BRI Capai 31,38 Persen

    Kuartal I-2025, Penyaluran KUR BRI Capai 31,38 Persen

    JATIMPEDIA, Jakarta –  PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Januari hingga April 2025 telah mencapai 31,38 persen dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun atau setara dengan Rp54,9 triliun.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa penyaluran KUR merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Komitmen dalam menyalurkan KUR kami harapkan dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan kerja, serta di sisi lain juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Agustya dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

    KUR BRI pada periode Januari hingga April 2025 tersebut disalurkan kepada 1,25 juta debitur atau pengusaha usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

    Dari sisi distribusi penyaluran KUR, lebih dari separuh atau sekitar 62,83 persen dialokasikan ke sektor produksi. Sementara itu, sektor pertanian menjadi sektor ekonomi dengan penyaluran terbesar yang mencapai Rp23,77 triliun atau 43,28 persen dari total KUR.

    Besarnya penyaluran ini, catat perseroan, sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat sektor-sektor strategis yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor yang mendukung program ketahanan pangan.

    BRI menyampaikan, pihaknya konsisten menerapkan manajemen risiko yang prudent dalam penyaluran KUR. Per April 2025, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat sebesar 2,49 persen, mencerminkan portofolio yang sehat dan pengelolaan risiko yang optimal.

    Perseroan menyampaikan, selain melalui pembiayaan, BRI juga terus memperkuat komitmennya melalui berbagai program pemberdayaan UMKM.

    Program-program tersebut mencakup Desa BRILiaN, Klasterku Hidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), hingga LinkUMKM yang merupakan platform pemberdayaan berbasis digital yang bertujuan untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan kapasitas usaha UMKM.(cin)

     

  • Triwulan I-2025, BRI Bukukan Laba Rp13,80 Triliun

    Triwulan I-2025, BRI Bukukan Laba Rp13,80 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun pada periode triwulan pertama 2025, dengan aset mencapai Rp2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49 persen secara tahunan (year on year/yoy).

    “Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, di mana semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM,” kata Direktur Utama BRI Hery Gunardi saat konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan I Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Rabu.

    Dari sisi penyaluran kredit, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen yoy. Penyaluran kredit masih didominasi oleh segmen UMKM, dengan porsi mencapai 81,97 persen dari total kredit BRI dengan nominal sebesar Rp1.126,02 triliun.

    Penyaluran kredit UMKM BRI yang terus tumbuh positif juga diiringi oleh berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, salah satunya melalui Agen BRILink yang telah mencapai 1,2 juta agen hingga akhir Maret 2025 dengan volume transaksi sebesar Rp423 triliun sepanjang triwulan I 2025.

    Adapun pertumbuhan kredit BRI diikuti dengan perbaikan kualitas yang diperoleh dari penerapan manajemen risiko yang efektif dan prudent dalam penyaluran kredit.

    Hal tersebut tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) BRI yang terus membaik dari waktu ke waktu, di mana tercatat 3,11 persen pada akhir triwulan I 2024 menjadi 2,97 persen pada akhir triwulan I-2025.

    Rasio loan at risk (LAR) juga terus membaik dari semula 12,68 persen pada akhir triwulan I 2024 menjadi 11,12 persen pada akhir triwulan I-2025.

    Namun demikian, perseroan juga tetap menyiapkan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL coverage yang mencapai 200,60 persen.

    Dengan coverage ratio yang sangat memadai, bank plat merah ini tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca berkelanjutan namun juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator, dan seluruh stakeholders bahwa perseroan memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi terutama di tengah kondisi taganan ekonomi dan geopolitik global seperti perang tarif saat ini.

    Selanjutnya dari sisi pendanaan, BRI menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,6 triliun, yang didominasi oleh dana murah (CASA) dengan proporsi mencapai 65,77 persen atau setara dengan Rp934,95 triliun. Pencapaian CASA BRI meningkat dibandingkan dengan porsi CASA pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 61,66 persen.

    Pencapaian CASA BRI salah satunya didukung pertumbuhan transaksi digital super app BRImo. Hingga akhir Maret 2025, pengguna BRImo telah mencapai 40,28 juta user atau meningkat 20,26 persen yoy. Pada triwulan I 2025, BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial atau naik 25,5 persen yoy dengan volume sebesar Rp1.599 triliun atau meningkat 27,79 persen yoy.

    Kinerja positif BRI sampai dengan Maret 2025 juga didukung oleh kondisi likuiditas yang memadai dan juga permodalan yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan loan to deposit ratio (LDR) Bank yang berada di level 86,03 persen, dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 24,03 persen.

    Posisi CAR BRI tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal CAR yang dipersyaratkan oleh regulator. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang kuat, BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik dan lebih sehat pada periode yang akan datang. (cin)

  • BRI Gresik dan Legislator DPR Salurkan 2.000 Paket Sembako untuk Warga Manyar

    BRI Gresik dan Legislator DPR Salurkan 2.000 Paket Sembako untuk Warga Manyar

    JATIMPEDIA, Gresik – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan komitmen nyata terhadap kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran program Corporate Social Responsibility (CSR). Kali ini, BRI bekerja sama dengan anggota DPR RI Komisi XI, Thoriq Majiddanor, menyerahkan bantuan berupa 2.000 paket sembako kepada masyarakat Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

    Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Yayasan Ar Rohmah, Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Perwakilan BRI Cabang Gresik, Adji Wibowo.

    Dalam sambutannya menyatakan, Adji mengatakan program CSR berupa bantuan sembako ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial BRI dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya warga kurang mampu.

    “BRI hadir tidak hanya untuk mendukung perekonomian masyarakat melalui layanan perbankan, tapi juga untuk memberikan manfaat nyata yang berdampak langsung kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.

    Ia menambahkan, kolaborasi dengan legislatif yang membidangi keuangan dan ekonomi, menjadi bentuk sinergi positif antara BUMN dan legislatif dalam merespons kebutuhan masyarakat di daerah.

    Sementara itu, Siti Rohimah salah satu penerima bantuan menyambut baik inisiatif BRI dalam memperkuat kesejahteraan rakyat melalui kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil.

    “Kami berterimakasih kepada BRI yang menunjukkan kepeduliannya melalui program sosial seperti ini,” ujarnya.

    Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan saat ini.

    Hal yang sama juha disampaikan, pengurus Yayasan Ar Rohmah menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan, dan berharap langkah positif ini terus berlanjut untuk kesejahteraan masyarakat di Manyar dan sekitarnya. (cin)

  • BRI Dampingi UMKM Tembus Pasar Ekspor

    BRI Dampingi UMKM Tembus Pasar Ekspor

    JATIMPEDIA, Jakarta – Bank Rakyat Indonesia (BRI) terbukti sukses memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas ke pasar ekspor, setelah sukses dalam Pameran Food and Hotel Asia (FHA) 2025.

    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura bersama Kementerian Perdagangan didukung penuh oleh Bank BRI dan Bank Indonesia (BI) sukses mengikuti Pameran Food and Hotel Asia (FHA) tahun 2025 di Singapore Expo, Singapura pada tanggal 8-11 April 2025.

    Dalam pameran tersebut, sebanyak 35 UMKM sukses membukukan 7 kontrak ekspor senilai 32,2 juta dolar AS, dan belasan potensi transaksi yang diperkirakan mencapai 11,5 juta dolar AS, atau sekitar Rp 194 miliar untuk produk produk organik, kakao, rempah rempah, dan aneka produk mamin lainnya.

    Menariknya, dalam Pameran FHA 2025 ini, Paviliun Indonesia merupakan salah satu Paviliun resmi Negara yang ramai didatangi pengunjung, yang mencapai lebih dari 5.714 orang.

    General Manager Bank BRI Singapura, Dhanny mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya memberdayakan pelaku UMKM. Komitmennya tetap sama, yakni mendorong agar pelaku UMKM menembus pasar global.

    “Sebagai bank yang fokus pada UMKM, BRI terus berupaya untuk dapat mendukung dan memajukan UMKM Indonesia. Tidak hanya kuat di dalam negeri, tetapi juga bisa bersaing di pasar ekspor Internasional,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (13/4/2025).

    Lebih lanjut Dhanny juga mengungkapkan, bahwa salah satu wujud nyata pendampingan yang dilakukan adalah bahwa 25 pelaku UMKM yang difasilitasi BRI pada Pameran FHA 2025 tersebut adalah merupakan para champions dari Pameran BRI yang digelar pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 lalu. “Hal ini merupakan upaya nyata dukungan yang berjenjang dan berkelanjutan dari Bank BRI untuk memajukan UMKM,” cetus Dhanny.

    Atase Perdagangan Republik Indonesia di Singapura, Billy Anugrah sangat mengapresiasi kerja sama dengan BRI dalam memfasilitasi pelaku UMKM memasarkan produknya ke pasar ekspor.

    Menurutnya, upaya ini sangat membantu Pemerintah dalam menciptakan UMKM sebagai salah satu engine of growth yang dapat diandalkan di tengah  kondisi perdagangan dunia yang sedang mengalami ketidakpastian akibat eskalasi tarif.

    “Saya pikir kemitraan yang komprehensif dengan Bank BRI dapat menjadi instrumen yang tepat dalam memberikan fasilitasi nyata untuk para pelaku UMKM menembus pasar ekspor. Ini kolaborasi yang harus terus diperkuat,” pungkas Billy. (cin)

  • BRI dan BRI Danareksa Tawarkan Layanan Investasi Terintegrasi

    BRI dan BRI Danareksa Tawarkan Layanan Investasi Terintegrasi

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bersinergi menghadirkan layanan investasi terintegrasi di Sentra Layanan BRI Prioritas yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

    Hal itu dilakukan untuk meningkatkan inklusi keuangan serta membantu masyarakat dalam membangun strategi investasi yang cerdas dan berkelanjutan.

    “Dengan kehadiran BRIDS di Sentra Layanan BRI Prioritas, nasabah kini dapat menikmati layanan eksklusif dan bimbingan langsung dari para ahli investasi. Layanan ini memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mengeksplorasi berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial mereka,” kata Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Sebagai bagian dari penguatan ekosistem investasi, BRIDS menghadirkan layanan investasi yang terintegrasi ini bagi lebih dari 160 ribu nasabah BRI Prioritas di seluruh Indonesia.

    Layanan ini tersedia di 24 kantor Sentra Layanan BRI Prioritas dan akan terus diperluas sepanjang tahun 2025. Melalui sinergi ini, calon investor mendapatkan pendampingan langsung yang komprehensif dari Relationship Manager (RM) BRIDS terkait edukasi investasi, pembukaan rekening efek, serta strategi investasi yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.

    Laksono menuturkan layanan yang terdapat pada Sentra Layanan BRI Prioritas merupakan langkah nyata BRIDS dalam memperluas jangkauan pasar modal dan literasi keuangan di Indonesia di Indonesia.

    Dukungan Relationship Manager (RM) BRIDS semakin memudahkan nasabah dalam memahami dan mengakses berbagai produk investasi melalui aplikasi BRIGHTS, menjadikannya solusi investasi yang lebih praktis dan terarah.

    Pada tahap awal, dengan penempatan RM di 24 Sentra Layanan BRI Prioritas, BRIDS akan mulai melayani sekitar 80 persen atau hingga 130 ribu nasabah BRI Prioritas di seluruh Indonesia.

    Pada tahun ini, perusahaan menargetkan untuk dapat memberikan pelayanan investasi yang lengkap kepada nasabah BRI Prioritas di 38 Sentra Layanan BRI Prioritas yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung akses, literasi, dan inklusi investasi bagi masyarakat Indonesia.

    Sebagai bagian dari transformasi digital, aplikasi BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas sebagai “One-Stop Financial Solution” dirancang untuk mengembangkan pengalaman trading dan investasi para investor yang dapat diakses dengan mudah.

    Dalam satu aplikasi, nasabah dapat memahami produk investasi seperti reksa dana, saham, dan obligasi. Dengan dua mode, BRIGHTS Easy untuk pemula dan BRIGHTS Pro bagi investor berpengalaman, aplikasi ini menawarkan fleksibilitas sesuai dengan kebutuhan pengguna.

    Dukungan terhadap peningkatan literasi keuangan juga menjadi fokus utama BRIDS. Melalui layanan edukasi dan investasi berbasis digital, BRIDS mendukung Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Dengan meningkatnya jumlah investor pasar modal setiap tahun, strategi edukasi dan inovasi digital BRIDS berkontribusi dalam mendorong literasi keuangan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.

    Dengan ekosistem investasi yang semakin berkembang, BRIDS dan BRI terus berupaya menghadirkan solusi yang inovatif dan mudah diakses. Melalui Sentra Layanan BRI Prioritas dan aplikasi BRIGHTS, nasabah dapat menemukan berbagai peluang investasi yang sesuai dengan preferensi mereka untuk kesejahteraan finansial jangka panjang.(cin)

  • BRI Siapkan Weekend Banking dan Layanan Terbatas

    BRI Siapkan Weekend Banking dan Layanan Terbatas

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah selama periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2025. Demi memastikan kebutuhan transaksi perbankan tetap terpenuhi, BRI menghadirkan program Weekend Banking dan Kantor Cabang Layanan Terbatas pada periode libur panjang tersebut.

    Sejalan dengan peningkatan jumlah hari libur menjadi 11 hari di tahun 2025, BRI akan mengoperasikan 104 Kantor Cabang Layanan Terbatas yang tersebar di berbagai wilayah strategis. Layanan ini ditujukan untuk mendukung berbagai kebutuhan transaksi perbankan masyarakat selama periode libur nasional, termasuk di antaranya layanan pembukaan rekening, setoran dan penarikan tunai, layanan kartu debit BRI, registrasi e-banking, serta setoran penerimaan negara dan pajak.

    Kalender Operasional BRI RAFI 2025

    • Weekend Banking Reguler akan tetap beroperasi di 66 Kantor Cabang pada 5-6 April 2025.
    • Layanan Terbatas Idul Fitri akan diselenggarakan di 104 Kantor Cabang pada 30 Maret, 2 April dan 4 April 2025. Perlu dicatat, pada tanggal 30 Maret 2025 seluruh Kantor Cabang di Bali tidak beroperasi karena masih dalam rangkaian Hari Raya Keagamaan.
    • Jam operasional khusus: Pada 30 Maret dan 2 April 2025, layanan akan berlangsung dari pukul 08:00 hingga pukul 12.00 WIB, sementara pada 4 April 2025, layanan akan berakhir pada pukul 15:00 waktu setempat.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa layanan operasional selama periode RAFI 2025 ini merupakan bagian dari komitmen BRI dalam mendukung kelancaran transaksi keuangan masyarakat, terutama di tengah meningkatnya mobilitas pada periode libur panjang.

    “BRI terus berupaya memberikan kemudahan akses layanan perbankan bagi nasabah, baik melalui kantor cabang yang tetap beroperasi terbatas maupun melalui layanan digital seperti BRImo dan jaringan ATM BRI yang tersedia dalam 24 jam. Dengan layanan ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan transaksi nasabah dengan lebih optimal,” ujarnya.

    Nasabah juga diimbau untuk memanfaatkan layanan digital BRI seperti BRImo, Internet Banking, dan ATM BRI guna memastikan kenyamanan transaksi kapan saja dan di mana saja. (cin)