Tag: #BankBRI

  • Transformasi Bank BRI Tarik Minat Investor Global

    Transformasi Bank BRI Tarik Minat Investor Global

    JATIMPEDIA, Jakarta – Transformasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mampu menarik minat investor global, tecermin dari keputusan JPMorgan Chase & Co, yang secara signifikan menambah porsi kepemilikannya di saham BBRI sepanjang kuartal II 2025.

    Berdasarkan data Bloomberg, JPMorgan membeli 117,42 juta saham BRI selama April hingga Juni 2025, menjadikan total kepemilikan mereka mencapai 1,54 miliar saham.

    Aksi beli ini mencerminkan pembalikan arah strategi JPMorgan yang sebelumnya menjual lebih dari 500 juta saham BRI pada kuartal I tahun ini.

    Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menilai langkah JPMorgan menambah saham BBRI mencerminkan market trust terhadap arah transformasi dan fondasi fundamental bisnis BRI yang kuat.

     

    “Meskipun, saat ini saham BBRI sedang mengalami tekanan seiring dengan kondisi pasar, namun secara fundamental masih kokoh, dengan dukungan fondasi bisnisnya yang kuat juga strategi transformasi,” kata Reza.

    Optimisme pasar terhadap BRI juga didukung oleh konsensus analis.

    Mengutip Bloomberg, sebanyak 31 analis merekomendasikan beli, 5 tahan, dengan target harga rata-rata 12 bulan ke depan sebesar Rp4.703,61.

    Hal ini memberikan potensi imbal hasil sebesar 27,1 persen dari harga pada awal bulan ini, Selasa (1/7/2025).

    Sementara itu, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan pihaknya tetap fokus pada penguatan fundamental baik dari sisi pendanaan, penyaluran kredit yang berkualitas, peningkatan kapabilitas digital, penerapan manajemen risiko yang memadai hingga pengembangan SDM.

     

    Meski kinerja saham masih terkoreksi, dengan harga per 1 Juli 2025 ditutup di level Rp3.700 per lembar, namun aksi JPMorgan diyakini menunjukkan bahwa investor institusional melihat sesuatu yang lebih mendasar, yaitu fondasi kuat dan strategi transformasi jangka panjang BRI.

    Transformasi BRI pun dikatakan sejalan dengan koridor pembangunan nasional Astacita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menunjukkan keseriusan BRI dalam menjalankan mandat sebagai bank milik negara dan rakyat Indonesia. (cin)

  • Kuartal I-2025, Penyaluran KUR BRI Capai 31,38 Persen

    Kuartal I-2025, Penyaluran KUR BRI Capai 31,38 Persen

    JATIMPEDIA, Jakarta –  PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Januari hingga April 2025 telah mencapai 31,38 persen dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun atau setara dengan Rp54,9 triliun.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa penyaluran KUR merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Komitmen dalam menyalurkan KUR kami harapkan dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan kerja, serta di sisi lain juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Agustya dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

    KUR BRI pada periode Januari hingga April 2025 tersebut disalurkan kepada 1,25 juta debitur atau pengusaha usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

    Dari sisi distribusi penyaluran KUR, lebih dari separuh atau sekitar 62,83 persen dialokasikan ke sektor produksi. Sementara itu, sektor pertanian menjadi sektor ekonomi dengan penyaluran terbesar yang mencapai Rp23,77 triliun atau 43,28 persen dari total KUR.

    Besarnya penyaluran ini, catat perseroan, sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat sektor-sektor strategis yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor yang mendukung program ketahanan pangan.

    BRI menyampaikan, pihaknya konsisten menerapkan manajemen risiko yang prudent dalam penyaluran KUR. Per April 2025, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat sebesar 2,49 persen, mencerminkan portofolio yang sehat dan pengelolaan risiko yang optimal.

    Perseroan menyampaikan, selain melalui pembiayaan, BRI juga terus memperkuat komitmennya melalui berbagai program pemberdayaan UMKM.

    Program-program tersebut mencakup Desa BRILiaN, Klasterku Hidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), hingga LinkUMKM yang merupakan platform pemberdayaan berbasis digital yang bertujuan untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan kapasitas usaha UMKM.(cin)

     

  • Triwulan I-2025, BRI Bukukan Laba Rp13,80 Triliun

    Triwulan I-2025, BRI Bukukan Laba Rp13,80 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun pada periode triwulan pertama 2025, dengan aset mencapai Rp2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49 persen secara tahunan (year on year/yoy).

    “Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, di mana semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM,” kata Direktur Utama BRI Hery Gunardi saat konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan I Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Rabu.

    Dari sisi penyaluran kredit, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen yoy. Penyaluran kredit masih didominasi oleh segmen UMKM, dengan porsi mencapai 81,97 persen dari total kredit BRI dengan nominal sebesar Rp1.126,02 triliun.

    Penyaluran kredit UMKM BRI yang terus tumbuh positif juga diiringi oleh berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, salah satunya melalui Agen BRILink yang telah mencapai 1,2 juta agen hingga akhir Maret 2025 dengan volume transaksi sebesar Rp423 triliun sepanjang triwulan I 2025.

    Adapun pertumbuhan kredit BRI diikuti dengan perbaikan kualitas yang diperoleh dari penerapan manajemen risiko yang efektif dan prudent dalam penyaluran kredit.

    Hal tersebut tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) BRI yang terus membaik dari waktu ke waktu, di mana tercatat 3,11 persen pada akhir triwulan I 2024 menjadi 2,97 persen pada akhir triwulan I-2025.

    Rasio loan at risk (LAR) juga terus membaik dari semula 12,68 persen pada akhir triwulan I 2024 menjadi 11,12 persen pada akhir triwulan I-2025.

    Namun demikian, perseroan juga tetap menyiapkan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL coverage yang mencapai 200,60 persen.

    Dengan coverage ratio yang sangat memadai, bank plat merah ini tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca berkelanjutan namun juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator, dan seluruh stakeholders bahwa perseroan memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi terutama di tengah kondisi taganan ekonomi dan geopolitik global seperti perang tarif saat ini.

    Selanjutnya dari sisi pendanaan, BRI menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,6 triliun, yang didominasi oleh dana murah (CASA) dengan proporsi mencapai 65,77 persen atau setara dengan Rp934,95 triliun. Pencapaian CASA BRI meningkat dibandingkan dengan porsi CASA pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 61,66 persen.

    Pencapaian CASA BRI salah satunya didukung pertumbuhan transaksi digital super app BRImo. Hingga akhir Maret 2025, pengguna BRImo telah mencapai 40,28 juta user atau meningkat 20,26 persen yoy. Pada triwulan I 2025, BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial atau naik 25,5 persen yoy dengan volume sebesar Rp1.599 triliun atau meningkat 27,79 persen yoy.

    Kinerja positif BRI sampai dengan Maret 2025 juga didukung oleh kondisi likuiditas yang memadai dan juga permodalan yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan loan to deposit ratio (LDR) Bank yang berada di level 86,03 persen, dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 24,03 persen.

    Posisi CAR BRI tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal CAR yang dipersyaratkan oleh regulator. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang kuat, BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik dan lebih sehat pada periode yang akan datang. (cin)

  • BRI Dampingi UMKM Tembus Pasar Ekspor

    BRI Dampingi UMKM Tembus Pasar Ekspor

    JATIMPEDIA, Jakarta – Bank Rakyat Indonesia (BRI) terbukti sukses memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas ke pasar ekspor, setelah sukses dalam Pameran Food and Hotel Asia (FHA) 2025.

    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura bersama Kementerian Perdagangan didukung penuh oleh Bank BRI dan Bank Indonesia (BI) sukses mengikuti Pameran Food and Hotel Asia (FHA) tahun 2025 di Singapore Expo, Singapura pada tanggal 8-11 April 2025.

    Dalam pameran tersebut, sebanyak 35 UMKM sukses membukukan 7 kontrak ekspor senilai 32,2 juta dolar AS, dan belasan potensi transaksi yang diperkirakan mencapai 11,5 juta dolar AS, atau sekitar Rp 194 miliar untuk produk produk organik, kakao, rempah rempah, dan aneka produk mamin lainnya.

    Menariknya, dalam Pameran FHA 2025 ini, Paviliun Indonesia merupakan salah satu Paviliun resmi Negara yang ramai didatangi pengunjung, yang mencapai lebih dari 5.714 orang.

    General Manager Bank BRI Singapura, Dhanny mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya memberdayakan pelaku UMKM. Komitmennya tetap sama, yakni mendorong agar pelaku UMKM menembus pasar global.

    “Sebagai bank yang fokus pada UMKM, BRI terus berupaya untuk dapat mendukung dan memajukan UMKM Indonesia. Tidak hanya kuat di dalam negeri, tetapi juga bisa bersaing di pasar ekspor Internasional,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (13/4/2025).

    Lebih lanjut Dhanny juga mengungkapkan, bahwa salah satu wujud nyata pendampingan yang dilakukan adalah bahwa 25 pelaku UMKM yang difasilitasi BRI pada Pameran FHA 2025 tersebut adalah merupakan para champions dari Pameran BRI yang digelar pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 lalu. “Hal ini merupakan upaya nyata dukungan yang berjenjang dan berkelanjutan dari Bank BRI untuk memajukan UMKM,” cetus Dhanny.

    Atase Perdagangan Republik Indonesia di Singapura, Billy Anugrah sangat mengapresiasi kerja sama dengan BRI dalam memfasilitasi pelaku UMKM memasarkan produknya ke pasar ekspor.

    Menurutnya, upaya ini sangat membantu Pemerintah dalam menciptakan UMKM sebagai salah satu engine of growth yang dapat diandalkan di tengah  kondisi perdagangan dunia yang sedang mengalami ketidakpastian akibat eskalasi tarif.

    “Saya pikir kemitraan yang komprehensif dengan Bank BRI dapat menjadi instrumen yang tepat dalam memberikan fasilitasi nyata untuk para pelaku UMKM menembus pasar ekspor. Ini kolaborasi yang harus terus diperkuat,” pungkas Billy. (cin)

  • BRI dan BRI Danareksa Tawarkan Layanan Investasi Terintegrasi

    BRI dan BRI Danareksa Tawarkan Layanan Investasi Terintegrasi

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bersinergi menghadirkan layanan investasi terintegrasi di Sentra Layanan BRI Prioritas yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

    Hal itu dilakukan untuk meningkatkan inklusi keuangan serta membantu masyarakat dalam membangun strategi investasi yang cerdas dan berkelanjutan.

    “Dengan kehadiran BRIDS di Sentra Layanan BRI Prioritas, nasabah kini dapat menikmati layanan eksklusif dan bimbingan langsung dari para ahli investasi. Layanan ini memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mengeksplorasi berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial mereka,” kata Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Sebagai bagian dari penguatan ekosistem investasi, BRIDS menghadirkan layanan investasi yang terintegrasi ini bagi lebih dari 160 ribu nasabah BRI Prioritas di seluruh Indonesia.

    Layanan ini tersedia di 24 kantor Sentra Layanan BRI Prioritas dan akan terus diperluas sepanjang tahun 2025. Melalui sinergi ini, calon investor mendapatkan pendampingan langsung yang komprehensif dari Relationship Manager (RM) BRIDS terkait edukasi investasi, pembukaan rekening efek, serta strategi investasi yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.

    Laksono menuturkan layanan yang terdapat pada Sentra Layanan BRI Prioritas merupakan langkah nyata BRIDS dalam memperluas jangkauan pasar modal dan literasi keuangan di Indonesia di Indonesia.

    Dukungan Relationship Manager (RM) BRIDS semakin memudahkan nasabah dalam memahami dan mengakses berbagai produk investasi melalui aplikasi BRIGHTS, menjadikannya solusi investasi yang lebih praktis dan terarah.

    Pada tahap awal, dengan penempatan RM di 24 Sentra Layanan BRI Prioritas, BRIDS akan mulai melayani sekitar 80 persen atau hingga 130 ribu nasabah BRI Prioritas di seluruh Indonesia.

    Pada tahun ini, perusahaan menargetkan untuk dapat memberikan pelayanan investasi yang lengkap kepada nasabah BRI Prioritas di 38 Sentra Layanan BRI Prioritas yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung akses, literasi, dan inklusi investasi bagi masyarakat Indonesia.

    Sebagai bagian dari transformasi digital, aplikasi BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas sebagai “One-Stop Financial Solution” dirancang untuk mengembangkan pengalaman trading dan investasi para investor yang dapat diakses dengan mudah.

    Dalam satu aplikasi, nasabah dapat memahami produk investasi seperti reksa dana, saham, dan obligasi. Dengan dua mode, BRIGHTS Easy untuk pemula dan BRIGHTS Pro bagi investor berpengalaman, aplikasi ini menawarkan fleksibilitas sesuai dengan kebutuhan pengguna.

    Dukungan terhadap peningkatan literasi keuangan juga menjadi fokus utama BRIDS. Melalui layanan edukasi dan investasi berbasis digital, BRIDS mendukung Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Dengan meningkatnya jumlah investor pasar modal setiap tahun, strategi edukasi dan inovasi digital BRIDS berkontribusi dalam mendorong literasi keuangan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.

    Dengan ekosistem investasi yang semakin berkembang, BRIDS dan BRI terus berupaya menghadirkan solusi yang inovatif dan mudah diakses. Melalui Sentra Layanan BRI Prioritas dan aplikasi BRIGHTS, nasabah dapat menemukan berbagai peluang investasi yang sesuai dengan preferensi mereka untuk kesejahteraan finansial jangka panjang.(cin)

  • Layani Penukaran Uang, BRI Siapkan Uang Tunai RP 32,8 Triliun

    Layani Penukaran Uang, BRI Siapkan Uang Tunai RP 32,8 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp32,8 triliun untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan transaksi tunai masyarakat selama momen Hari Raya Idul Fitri.

    SEVP Operations BRI Nyoman Sugiri Yasa menyampaikan, penyediaan uang tunai ini merupakan langkah strategis BRI dalam menjaga kelancaran aktivitas ekonomi dan memastikan layanan perbankan tetap optimal selama periode libur Lebaran.

    “Setiap tahun, momen Lebaran selalu diiringi dengan permintaan uang tunai di masyarakat. Oleh karena itu, BRI memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai, khususnya di jaringan kantor cabang dan mesin ATM yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Nyoman dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

    Jumlah uang yang disiapkan oleh BRI tahun ini tercatat turun sebesar 6,12 persen dari realisasi tahun lalu. Nyoman mengatakan, proyeksi kas yang disediakan BRI lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun lalu dikarenakan turunnya transaksi tarik tunai sebesar 15 persen secara year on year (yoy) serta masyarakat yang semakin terbiasa bertransaksi secara cashless.

    Pada sisi yang lain, transaksi digital di BRI tercatat terus meningkat yang tercermin pada jumlah transaksi super apps BRImo naik 40,54 persen yoy, transaksi QRIS BRI tumbuh 186 persen yoy serta transaksi EDC merchant BRI naik 177 persen yoy.

    Selain menyiapkan dana tunai, BRI juga memastikan layanan digital banking seperti BRImo tetap optimal agar nasabah dapat melakukan transaksi non-tunai dengan mudah dan aman. Keandalan mesin ATM dan CRM juga terus dipastikan oleh BRI.

    Hingga akhir Desember 2024, jumlah mesin ATM dan CRM BRI mencapai 19.670 unit di seluruh Indonesia. Pada periode yang sama, BRI tercatat memiliki lebih dari 796 ribu jaringan e-channel yang terdiri dari 776 ribu EDC, 10 ribu mesin ATM, dan 9 ribu mesin CRM.

    BRI juga mengoperasikan sejumlah kantor layanan secara terbatas di titik-titik strategis selama libur Lebaran. Hal ini dilakukan guna mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang tetap memerlukan layanan perbankan konvensional.

    Di samping itu, BRI mengoptimalkan lebih dari 1 juta Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai perpanjangan layanan perbankan.

    Agen BRILink diharapkan mampu memfasilitasi transaksi keuangan masyarakat di desa-desa dan daerah yang jauh dari kantor cabang BRI, sehingga kebutuhan uang tunai masyarakat tetap terpenuhi.

    Dengan langkah-langkah tersebut, BRI menegaskan komitmennya untuk selalu hadir melayani kebutuhan masyarakat di setiap momentum penting, termasuk di momen Lebaran yang sarat aktivitas ekonomi, tradisi mudik, hingga kebutuhan transaksi keluarga.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati momen Lebaran dengan nyaman, tanpa khawatir akan keterbatasan akses terhadap layanan perbankan. Baik melalui jaringan kantor, ATM, BRImo, maupun Agen BRILink, BRI siap melayani Indonesia,” tutup Nyoman. (cin)

  • 80 Persen Desa Sudah Terjangkau Agen BRILink

    80 Persen Desa Sudah Terjangkau Agen BRILink

    JATIMPEDIA, Jakarta  – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso berupaya untuk memperluas inklusi keuangan sekaligus mempermudah masyarakat bertransaksi melalui 1,06 juta Agen BRILink yang menjangkau 80 persen dari total desa di Indonesia.

    Agen BRILink merupakan perluasan layanan BRI di mana BRI menjalin kerja sama dengan nasabah BRI sebagai agen/mitra yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real-time online dengan konsep sharing fee.

    “Sampai Desember 2024, BRI ternyata telah menjalin dan membina 1.064.000 Agen BRILink di seluruh Indonesia dan agen-agen ini tersebar di lebih dari 67 ribu desa atau menjangkau lebih dari 80 persen dari total desa di Indonesia,” kata Sunarso di Jakarta, Rabu.

    Selain menyediakan layanan Agen BRILink, ia menuturkan bahwa BRI sebagai induk Holding Ultra Mikro (UMi) bersama dengan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai anak usaha juga menyediakan Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) di 1.032 outlet.

    Ia mengatakan bahwa upaya tersebut bertujuan untuk memberikan akses layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha, khususnya di segmen ultra mikro.

    “Hingga akhir Desember 2024, holding UMi telah melayani lebih dari 180 juta nasabah simpanan dan 37 juta nasabah pinjaman dengan penyaluran kredit sebesar Rp628,67 triliun,” ujarnya.

    Sunarso menyampaikan bahwa untuk mendukung usaha kecil, pihaknya juga menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) dengan nilai Rp184,98 triliun sepanjang 2024, tertinggi di antara perbankan nasional lainnya.

    Ia menyatakan bahwa penyaluran kredit tersebut mampu menjangkau lebih dari 4 juta UMKM di seluruh Indonesia dan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Dukungan terhadap pelaku usaha lokal, khususnya UMKM juga dilakukan melalui LinkUMKM, platform online yang bertujuan melakukan tracking dan monitoring UMKM Indonesia naik kelas melalui rangkaian program pemberdayaan terpadu yang saat ini sudah memiliki 8,9 juta pengguna.

    Perseroan juga memiliki 54 Rumah BUMN, wadah kolaborasi BUMN dalam membentuk digital economy ecosystem melalui pembinaan UMKM, dengan 433 ribu pelaku UMKM binaan.

    Sunarso mengatakan bahwa untuk memperkuat ekonomi kerakyatan, pihaknya juga menjalankan program Desa BRILian yang merupakan program pengembangan ekonomi desa sesuai potensi spesifik, seperti desa wisata, desa kerajinan, desa pertanian dan sebagainya.

    “Sampai akhir Desember 2024, BRI telah membina 4.327 Desa BRILian di seluruh dan setiap tahun kami lombakan. Juara satunya dapat hadiah dari BRI Rp1 miliar untuk membangun perekonomian desanya,” imbuhnya. (cin)

  • Laba Bank BRI 2024 Tumbuh Tipis 1,17 Persen

    Laba Bank BRI 2024 Tumbuh Tipis 1,17 Persen

    JATIMPEDIA, Jakarta –  Bank plat merah terbesar,  PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat pertumbuhan laba yang moderat sepanjang tahun 2024, dengan laba bersih komprehensif mencapai Rp61,78 triliun.

    Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 1,77% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang menunjukkan bahwa meskipun ada pertumbuhan, performa bank ini cenderung stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    Dikutip dari laporan keuangan terbaru yang diunggah di laman resmi Bursa Efek Indonesia, BRI berhasil meraup pendapatan bunga bersih sebesar Rp142,06 triliun pada tahun 2024, naik sekitar 5% dari tahun 2023.

    Pertumbuhan laba ini juga didukung oleh pendapatan premi bersih, meskipun kenaikan tidak sebesar yang diharapkan. BRI mencatat total aset tumbuh menjadi Rp1.992,98 triliun pada akhir 2024, menunjukkan ekspansi dalam pengelolaan aset.

    Jumlah ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami peningkatan. Sepanjang tahun 2024, ekuitas bank dengan kode saham BBRI ini tumbuh menjadi Rp317, 09 triliun. Tumbuh setara 1,8% dari tahun sebelumnya. Dari sisi pengumpulan dana dari pihak ketiga, bank yang terkenal dengan program UMKM ini juga mengalami pertumbuhan positif.

    Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun hingga penutupan buku 2024 berhasil tumbuh mencapai Rp1.121,91 triliun, meningkat 9,2% dari tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2024, realisasi pinjaman yang disalurkan BRI kepada pihak ketiga mencapai Rp1.209,19 triliun. Tumbuh 6,3% dibanding periode sebelumnya.

    Terbitnya laporan keuangan terbaru pada selasa (12/02/2025) kemarin nampaknya tidak menjadi katalis positif untuk harga saham BRI. Hal ini terlihat dari harga saham yang cenderung melemah di sesi pertama perdagangan kamis (13/02/2025). (cin)

  • BRI dan Bappenas Kolaborasi Perkuat Dukung Swasembada Pangan

    BRI dan Bappenas Kolaborasi Perkuat Dukung Swasembada Pangan

    JATIMPEDIA, Jakarta  – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menyampaikan bahwa pihaknya bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memperkuat kolaborasi untuk mendukung agenda swasembada pangan 2025-2029.

    “Swasembada pangan adalah program unggulan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri dan mengurangi impor. Dukungan sektor keuangan, termasuk BRI, sangat krusial dalam mendorong produktivitas serta efisiensi sektor pertanian dan pangan,” ujarnya saat bertemu dengan Direktur Utama BRI Sunarso, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, BRI memiliki peran strategis dalam menyediakan akses permodalan bagi petani, nelayan, serta pelaku usaha pertanian. Dengan dukungan ini, lanjutnya, Indonesia dapat meningkatkan produksi, memperkuat rantai distribusi, serta mendorong hilirisasi produk pangan.

    Pemerintah disebut telah menetapkan beberapa langkah prioritas untuk mencapai swasembada pangan. Salah satunya adalah penguatan sentra produksi dan lumbung pangan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan stabil.

    Target produksi padi pada tahun 2024 ditetapkan sebesar 70 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan tambahan produksi 20 juta ton GKG hingga 2029.

    Riset dan inovasi dalam pemuliaan tanaman turut selalu diperkuat guna meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian.

    Di sisi infrastruktur dan teknologi, lanjut Menteri PPN, pemerintah terus mendorong penggunaan alat dan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi.

    “Saat ini, baru 46,84 persen petani yang memanfaatkan teknologi dalam proses budidaya. Selain itu, pembangunan dan pemanfaatan 65 bendungan yang telah selesai dilakukan akan dioptimalkan untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian,” kata Rachmat.

    Efisiensi dalam tata kelola pangan juga menjadi perhatian utama, termasuk dalam penyaluran subsidi pupuk agar lebih tepat sasaran dan berdampak langsung terhadap peningkatan produktivitas.

     

    Pemerintah menargetkan pula pengurangan susut dan sisa pangan 3-5 persen per tahun guna meningkatkan efisiensi rantai pasok dan menekan kerugian yang terjadi dalam distribusi pangan.

    Menurut Kepala Bappenas, peran BRI penting dalam memperluas akses pembiayaan bagi petani dan pelaku usaha pangan. Dengan jaringan luas BRI hingga ke pelosok negeri, diharapkan semakin banyak petani yang mendapatkan dukungan finansial untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.

    Dengan sinergi antar pemangku kepentingan, pemerintah optimis target swasembada pangan bisa tercapai, sekaligus mewujudkan sektor pertanian yang lebih tangguh, efisien, serta berdaya saing tinggi.

    “Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, Indonesia menuju ketahanan pangan yang lebih kuat. Kolaborasi dengan BRI penting untuk menciptakan ekosistem perberasan yang kuat, dari hulu hingga hilir. Dengan kerja sama ini, kita bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan,” ucap Kepala Bappenas. (cin)