Tag: #bank lampung

  • Keseruan Pj. Gubernur Jatim dan Pj. Gubernur Lampung Nikmati Wisata Tandem Paralayang di Kota Batu

    Keseruan Pj. Gubernur Jatim dan Pj. Gubernur Lampung Nikmati Wisata Tandem Paralayang di Kota Batu

    JATIMPEDIA, Batu –  Wisata tandem paralayang menjadi salah satu wisata favorit masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan. Selain menyuguhkan wahana wisata yang menantang adrenalin, wisata tandem paralayang juga menyajikan pemandangan yang memanjakan mata.

    Keunikan dan perasaan menantang wisata tandem paralayang membuat Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono mengajak Pj. Gubernur Lampung, Samsudin menikmati wisata tandem paralayang yang terletak di Kawasan Gunung Banyak, Bumiaji Kota Batu, Sabtu (9/11).

    “Saya tadi mengajak Pj. Gubernur Lampung untuk menikmati sensasi wisata tandem paralayang. Dan ternyata betul awalnya saja takut namun setelah turun alhamdulilah sangat menikmati,” ungkap Adhy.

    Sebelum terbang dan parasut dikembangkan, berbagai perlengkapan dikenakan Pj. Gubernur Adhy dan Pj. Gubernur Lampung menggunakan seat harness, helm yang berfungsi sebagai pengaman, serta pakaian baju terbang, juga sarung tangan dan sepatu boots.

    Adhy mengaku selama terbang begitu menikmati sport-tourism yang sedang masif dipromosikan Pemprov Jawa Timur. Sekitar 15 menit mengudara, Adhy dan Samsudin menikmati sport tourism. Sesekali mereka melintasi Gunung Banyak hingga akhirnya mendarat.

    “Judulnya tinggal menikmati, maka saya tadi minta ada manuver. Minta ke atas, turun dan naik maka ada sensasi tersendiri, luar biasa dan terasa naik adrenalinnya. Keseluruhan saya menikmati sekali,” ungkapnya.

    Lebih lanjut Adhy mengajak masyarakat Jatim untuk mencoba wisata tandem paralayang. Sebab, siapapun wisatawan yang datang ke batu, wajib mencoba olahraga tandem paralayang.

    “Masyarakat Jatim silakan berwisata ke Kota Batu tapi kalau belum naik paralayang itu belum ke Kota Batu,” ujarnya.

    Tidak hanya masyarakat Jatim, Adhy mengaku dengan mengajak Pj. Gubernur Lampung merasakan langsung adrenalin wisata tandem paralayang adalah salah satu strategi mempromosikan destinasi wisata di Jatim, salah satunya di Kota Batu.

    “Sosialisasi di luar Jatim bisa membawa nama baik Jatim dan tentunya meningkatkan daya tarik wisatawan yang berasal dari luar Jatim untuk menikmati sensasi tandem paralayang,” tuturnya.

    Ke depan, Adhy berharap aktivitas wisata tandem paralayang terus dikembangkan. Caranya, pihak pengelola terus melakukan edukasi dan serius dalam tata kelola lokasi.

    “Selain aman dan menyenangkan, tapi juga harus menarik serta perlu dilakukan daya tarik wisata yang terintegrasi dengan desa wisatanya,” tegasnya.

    Sementara itu, Pj. Gubernur Lampung Samsudin mengungkapkan kekaguman panorama kota Batu. Terlebih wisata tandem Paralayang di kawasan Gunung Banyak.

    “Ini pengalaman yang baru pertama kali dan saya katakan ini keren. Ini menjadi daya tarik sendiri buat pariwisata Kota Batu,” ucap Samsudin.

    Setelah mencoba dan merasakan langsung, Samsudin tidak memungkiri wisata tandem paralayang yang ada di Kota Batu akan diadopsi dan diterapkan di Lampung.

    “Tentu kami optimistis Lampung bisa mencontoh seperti Kota Batu. Untuk Jawa Timur mantap, keren dan maju terus,” tutupnya. (ind)

  • Bank Jatim Teken Shareholder Agreement dengan Pemprov Lampung dan Bank Lampung

    Bank Jatim Teken Shareholder Agreement dengan Pemprov Lampung dan Bank Lampung

    JATIMPEDIA, BatuProses Kelompok Usaha Bank (KUB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) dengan Bank Lampung memasuki babak baru. Pada hari Jumat (8/11), kedua BPD tersebut telah melakukan penandatanganan perjanjian antara pemegang saham pengendali (Shareholder Agreement) di Ballroom Golden Tulip Hotel, Batu.

    Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Pj. Gubernur Lampung Samsudin.  

     

    Selain penandatanganan Shareholder Agreement, dalam kesempatan tersebut juga berlangsung penandatanganan akta kepatuhan yang dilakukan oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Direktur Utama Bank Lampung Mahdi Yusuf. Turut hadir juga menyaksikan penandatanganan tersebut Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan/Anggota Dewan Komisioner OJK Pusat Dian Ediana Rae, serta jajaran Komisaris serta Direksi bankjatim dan Bank Lampung.

     

    Dalam kesempatan itu, Adhy Karyono menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait atas langkah-langkah strategis yang telah diambil guna memfasilitasi terwujudnya perjanjian ini. Penandatanganan tersebut tidak hanya sebuah formalitas saja, tetapi wujud komitmen bersama untuk bekerja keras dan bersinergi dalam mewujudkan visi dan misi KUB antara bankjatim dengan Bank Lampung.

     

    Adhy memaparkan, perekonomian jawa timur pada triwulan III tahun 2024 tumbuh sebesar 1,72% (q to q). Capaian impresif ini mencatatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi secara kuartalan diantara seluruh provinsi se-Pulau Jawa. Sedangkan secara tahunan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 4,91% (y on y) dan secara kumulatif sebesar 4,90% (c to c). Selain itu, Jawa timur juga menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua dengan kontribusi sebesar 14,52% terhadap PDB indonesia dan sebesar 25,55% terhadap PDRB pulau jawa. Hal ini mengukuhkan Jawa Timur sebagai lokomotif perekonomian nasional. 

     

    ”Selain pertumbuhan ekonomi yang impresif, tingkat inflasi Jawa Timur juga terkendali. Pada bulan Oktober tahun 2024 inflasi Jawa Timur terkendali sebesar 1,66% (y on y) dan secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,15% (m to m). Secara historis, dalam 10 bulan terakhir, Jawa Timur mengalami inflasi 5 bulan dan deflasi sebanyak 5 bulan yang menunjukkan daya beli masyarakat jawa timur tetap terjaga,” paparnya.

     

    Menurut Adhy, pembangunan ekonomi di jawa timur sangat bergantung pada sektor perbankan yang sehat dan mampu beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah. Dengan pembentukan KUB ini, tentunya besar harapan Jawa Timur bisa mendorong peningkatkan aksesibilitas keuangan, meningkatkan literasi keuangan masyarakat, serta memperkuat infrastruktur dan layanan perbankan di Jawa Timur.

     

    ”Untuk itu, dengan adanya KUB, kita dapat memanfaatkan keunggulan sinergi antara bank-bank yang tergabung untuk menciptakan inovasi baru dalam produk dan layanan perbankan. Salah satunya yaitu dengan menghadirkan layanan perbankan digital yang mudah diakses dan merata penggunaannya. Kami optimis, keberadaan KUB dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung berbagai program pembangunan pemerintah, baik dalam hal pembiayaan proyek infrastruktur, pemberdayaan ekonomi daerah, maupun peningkatan akses layanan keuangan kepada masyarakat,” tegas Adhy.

     

    Pihaknya optimis dengan semangat kebersamaan, transparansi, dan integritas tinggi, KUB antara bank jatim dan bank lampung ini mampu menjadi contoh baik dalam dunia perbankan yang tidak hanya mengejar profit, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial dan ekonomi, baik di jawa timur maupun di lampung. 

     

    Sementara itu, Busrul Iman juga mengungkapkan, rencana pembentukan KUB bankjatim dengan Bank Lampung sebenarnya sudah dimulai sejak lama. “Syukur alhamdulillah hari ini kita sudah sampai pada tahap penandatanganan shareholder agreement. Kami rasa Pemprov Lampung dan Bank Lampung telah tepat memilih kami sebagai mitra KUB,” ucapnya.

     

    Sebab, kinerja BJTM tercatat selalu tumbuh positif. Pada triwulan ketiga tahun 2024 saja, nilai aset kami mencapai Rp 106,63 triliun. Kemudian untuk kredit yang berhasil disalurkan bankjatim pada triwulan tiga sukses berada di angka Rp 62,19 triliun atau meningkat 20,13% (YoY).

     

    Adapun portofolio kredit konsumtif sebesar Rp 31,74 Triliun atau meningkat 8,82% Yoy pada Triwulan 2 Tahun 2024 dan Rp 33,79 Triliun atau meningkat 13,20% Yoy pada Triwulan 3 Tahun 2024. Kemudian portofolio Kredit produktif sebesar Rp26,32 Triliun atau meningkat 31,37% Yoy pada Triwulan 2 Tahun 2024 dan Rp 28,40 Triliun atau meningkat 29,57% Yoy pada triwulan 3 tahun 2024. “Sehingga kami sangat yakin dan optimis apabila bankjatim dan bank lampung ber-KUB tentu akan semakin memperkuat kinerja kedua belah pihak. Sebab, manfaat KUB ini sangat banyak, salah satunya terwujudnya sinergi bisnis dan kolaborasi kedua bank yang saling menguntungkan,” tegas Busrul.

     

    Selanjutnya, Pj Gubernur Lampung Samsudin juga mengatakan, penandatanganan SHA ini adalah bagian penting dalam memenuhi persyaratan KUB antara Bank Lampung dan Bank Jatim yang menurut ketentuan POJK no.12/POJK.03/2020 harus memenuhi Modal Inti Minimum Rp 3 triliun. ”Kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk Pemprov Jatim dan bankjatim. Ini adalah sejarah yang luar biasa antara Provinsi Lampung dengan Jawa Timur sehingga detik ini bisa bekerja sama melakukan KUB untuk memenuhi peraturan OJK. Sinergitas ini harus terus kita jalin bersama,” ungkapnya.

     

    Menurut Samsudin, dengan adanya sinergitas ini tentu akan memberikan dampak yang luar biasa bagi Bank Lampung. Dia berharap pengalaman positif dari bankjatim dapat menular kepada kinerja Bank Lampung. Sehingga nantinya akan terjadi local hero yang mampu menggerakkan pembangunan di Lampung serta memperluas aliansi pembangunan ekonomi dengan potensi-potensi yang dimiliki oleh Lampung itu sendiri. ”Semoga akan ada perubahan-perubahan positif di Bank Lampung terutama dalam hal digitalisasi. Ke depannya kami berharap dapat lebih memaksimalkan potensi dari sinergi ini sehingga bisa semakin kuat dalam menghadapi tantangan yang ada,” pungkasnya. (eka)

  • Pj Gubernur Adhy Saksikan Penandatanganan Shareholder Agreement Bank Jatim dengan Bank Lampung

    Pj Gubernur Adhy Saksikan Penandatanganan Shareholder Agreement Bank Jatim dengan Bank Lampung

    JATIMPEDIA, Batu – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyaksikan Penandatangan Perjanjian antar Pemegang Saham Pengendali atau Shareholder Agrement (SHA) antara PT. Bank Jatim Tbk dan Bank Lampung di Golden Tulip Hotel Kota Batu, Jumat (8/11).

    Penandatanganan SHA tersebut dilakukan antara Dirut Bank Jatim Busrul Iman dan Pj. Gubernur Lampung Samsudin. Kemudian penandatanganan kedua dilakukan penandatangan Akta Kepatuhan antara Dirut Bank Jatim Busrul Iman dan Dirut Bank Lampung Mahdi Yusuf.

    Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy mengatakan bahwa pembangunan ekonomi di Jatim sangat bergantung pada sektor perbankan yang sehat dan mampu beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah.

    Dengan pembentukan KUB ini, besar harapannya bisa mendorong peningkatan aksesibilitas keuangan, meningkatkan literasi keuangan masyarakat serta memperkuat struktur dan layanan perbankan di Jawa Timur.

    “Besar harapan kami kegiatan ini bisa mendorong peningkatan aksesibilitas keuangan hingga memperkuat infrastruktur dan layanan perbankan di Jatim,” ujarnya.

    Agar layanan itu maksimal, kata Adhy, seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) harus memiliki modal inti sebesar Rp3 trilliun. Akan tetapi, tidak semua BPD di Indonesia memiliki modal inti Rp3 trilliun, sehingga konsekuensinya harus berkelompok membuat Kelompok Usaha Bank (KUB).

    Pj. Gubernur Adhy menyebut, konsekuensi dari kondisi tersebut adalah BPD harus menjadi BPR daerah. Oleh karenanya, ketika menjadi BPR harus dipikirkan para pemegang saham sampai kepercayaan masyarakat pada sektor perbankan.

    “Dari Kemendagri terdapat kebijakan dimana BPD yang memiliki modal kurang dari Rp3 trilliun harus ber-KUB. Allhamdulillah Bank Jatim yang sudah memiliki Rp11 trilliun membantu BPD lain lewat KUB,” ungkapnyam

    Melalui KUB ini, pihaknya berkomitmen untuk bersama sama memajukan usaha bank tersebut sampai tercapai modal inti tersebut. Ia menyebut, kerja sama Bank Jatim dengan bank daerah lain sudah terjalin sebelumnya.

    “Kerja sama ini kami lakukan sama dengan yang kami lakukan dengan  juga Bank NTB Syariah,” jelasnya.

    Pj. Gubernur Adhy juga mengungkapkan, bahwa Pemprov Jatim bersama Bank Jatim memberi keleluasaan kepada Bank Lampung jika dalam perjalanan memiliki modal inti.

    “Kita juga memberi keluluasaan ketika nanti Bank Lampung sudah memiliki Modal Inti yang sesuai melepaskan diri dari KUB kami persilahkan,” jelasnya.

    Adhy menggambarkan, lewat SHA ini terdapat multiplayer efek luar biasa.

    Pertama dari sisi aset dalam KUB, Bank Jatim menjadi Bank pengendali sehingga aset yang dimiliki bersatu.

    Selanjutnya, market dari kedua bank tersebut jika terdapat project yang besar dari Lampung yang tidak cukup maka, Bank Jatim bisa membackup.

    “Kita bisa menggarap project project yang besar secara bersama sama. Intinya semakin luas pasar maka peluang bisnis juga semakin besar. Dan saya yakin Lampung bisa berinvestasi di Jatim,” tegasnya.

    Lebih lanjut disampaikan, dengan adanya KUB ini Bank Jatim memiliki beberapa keunggulan diantaranya sinergi antara bank-bank yang tergabung untuk menciptakan inovasi baru dalam produk dan layanan perbankan. Salah satunya dengan menghadirkan layanan perbankan digital yang mudah diakses dan merata penggunaanya.

    Di hadapan undangan yang hadir, Pj. Gubernur Adhy  juga memastikan Bank Jatim sudah berproses untuk membentuk KUB dengan Bank NTB Syariah dan Bank Banten.

    “Kami juga sedang menjajaki rencana membentuk KUB dengan Bank NTT dan Bank Sulawesi Tenggara,” tegasnya.

    Menurutnya, Pemprov Jatim berkomitmen penuh pada kehadiran KUB dan siap bekerjasama dengan stakeholder untuk menciptakan iklim usaha yang baik. Juga, memberikan insentif kepada sektor sektor yang membutuhkan perhatian khusus sekaligus mendorong terbukanya lapangan pekerjaan yang luas di Jati.

    Sementara itu, Pj. Gubernur Lampung Samsudin mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian penting untuk memenuhi persyaratan KUB yang sesuai ketentuan harus memiliki Modal Inti Rp3 trilliun.

    “Ini adalah sejarah antara Lampung dan Jatim untuk bekerjasama sesuai modal inti Rp3 trilliun dengan ber-KUB. Sehingga tidak menjadi BPR,” katanya.

    Menurut Samsudin, SHA ini merupakan bentuk sinergitas antar provinsi. Kalau Lampung berada di timur nya sumatra, kalau Jawa Timur adalah timur nya dari Pulau Jawa.

    “Inilah bentuk sinergitas. Dengan kerja sama ini telah memberikan manfaat yang besar belum lagi ditambah dengan digitalisasi perbankan,” ungkapnya.

    “Secara usia, kita ingin belajar dan memperoleh pengalaman dari Jawa Timur demi menggapai mimpi untuk kemajuan bersama,” imbuhnya.

    Pihaknya berharap agar kerja sama KUB ini memberi peningkatan kemajuan bagi Provinsi Lampung.

    “Mudah mudahan KUB ini menjadi peningkatan kemajuan bagi Provinsi Lampung,” pungkasnya.

    Dirut Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, bahwa KUB antara Bank Jatim dengan Bank Lampung sebagai tindak lanjut pada pertemuan sebelumnya dengan tujuan meningkatkan literasi keuangan masyarakat di wilayah masing masing.

    Kegiatan ini dilakukan kedua belah pihak tidak terbatas pada produk dana namun produk pembiayaan dan jasa layanan per Bankan lainnya.

    “Allhamdulillah hari ini kita dapat melanjutkan pertemuan dalam Shareholder Agreement Rencana Kerjasama Bisnis dan Pembentukan KUB antara Bank Jatim dan Bank Lampung,” terangnya.

    Busrul menyampaikan, dengan potensi yang dimiliki oleh Bank Jatim dan Bank Lampung serta kolaborasi bersama untuk mengelola keuangan daerah masing  masing memiliki harapan besar menjadi jembatan penguatan struktur.

    Selain itu, ketahanan dan daya saing industri perbankan menjadi jembatan ketahanan dan daya saing industri perbankan sehingga Bank Jatim bisa BPD yang kompetif baik di tingkat regional maupun memajukan pembangunan dan perekonomian di daerah masing masing maupun skala nasional.

    Dirut Bank Lampung Mahdi Yusuf mengatakan, tujuan dari KUB antara Bank Lampung dan Bank Jatim salah satunya untuk memperkuat permodalan hingga memperluas distribusi keuangan di antara kedua perbankan.

    Pihaknya meyakini, penandatanganan SHA ini akan semakin memperat kerja sama serta terjalin sinergitas produk, bisnis maupun layanan yang mengarah kepada digitalisasi perbankan di masa depan.  (eka)