Tag: #Bank BTN

  • Tahun Ini BTN Targetkan Aset Tembus Rp 500 Triliun

    Tahun Ini BTN Targetkan Aset Tembus Rp 500 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan, pihaknya menargetkan jumlah aset meningkat menembus Rp500 triliun pada tahun ini.

    Ia mengatakan, saat ini aset perseroan telah mencapai Rp470 triliun, terutama berkat dukungan dari implementasi program Satu Juta Rumah di bawah pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

    Ia pun berharap kinerja perseroan semakin meningkat dengan adanya Program 3 Juta Rumah yang kini tengah digencarkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Saat ini BTN mencatat ada 632 ribu unit (rumah) di management stock per hari ini. Semoga angka ini bisa membantu pemerintah untuk merealisasikan Program 3 Juta Rumah,” ujar Nixon LP Napitupulu di Jakarta, Jumat.

     

    Selain peningkatan aset, ia menyampaikan bahwa pihaknya juga menargetkan peningkatan proporsi dana murah (current account saving account/CASA) menjadi lebih dari 54 persen dengan menggenjot perolehan dana ritel melalui berbagai upaya, salah satunya transformasi digital.

    Perseroan telah melakukan transformasi mobile banking app menjadi Bale by BTN dan kini berencana memperbanyak perubahan terhadap kantor cabang menjadi digital branch yang akan meningkatkan efisiensi dan memodernisasi proses bisnis.

    Pihaknya juga berupaya untuk memperkuat sarana pendanaan yang berkelanjutan (engine for sustainable funding), mengingat pendanaan menjadi fokus industri perbankan saat ini di tengah ketatnya dan mahalnya likuiditas akibat persaingan yang tinggi.

    Nixon mengatakan bahwa biaya dana (cost of fund) BTN merupakan yang paling tinggi di antara bank-bank milik negara lainnya. Pihaknya pun berupaya untuk mengurangi biaya dana tersebut, namun masih belum maksimal.

    “Jadi banyak inisiatif yang akan kita lakukan di banyak area, seperti digitalisasi, services, dan funding,” katanya.

     

    Pihaknya pun menetapkan visi baru pada periode 2025-2029 untuk menjadi “Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia”. Melalui visi baru tersebut, BTN berupaya untuk memperkuat layanan di luar KPR.

    “Jadi ada rumah, ada keluarga, tapi tidak cuma soal KPR. Tapi bagaimana mereka (nasabah) bayar listrik, bayar air, bayar sekolah juga di BTN. Setelah rumah terbentuk, kita melayani semua yang dibutuhkan oleh keluarga,” kata Nixon. (cin)

  • BTN Siap Perluas Kerja Sama Dorong Pengembangan Keuangan Syariah

    BTN Siap Perluas Kerja Sama Dorong Pengembangan Keuangan Syariah

    JATIMPEDIA, SurabayaKetua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan, membangkitkan ekonomi dan keuangan syariah merupakan ikhtiar mulia. Hal itu mesti didasari langkah-langkah strategis dan praktis untuk membumikan ekonomi dan keuangan syariah.

    “Ini agar mampu hadir menjadi alternatif dari kegiatan ekonomi dan keuangan di Indonesia,” kata Haedar saat menerima silaturahmi pimpinan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta..

    Menurutnya, ekonomi dan keuangan syariah dalam teologi al-Maun harus mampu hadir secara nyata untuk mengangkat harkat, martabat, dan kemajuan UMKM serta memecahkan masalah kemiskinan dan problem-problem ekonomi yang sehari-hari dihadapi oleh umat dan masyarakat luas.

    “Keberadaan perbankan mesti dilakukan rekonstruksi sebenarnya, sehingga dalam menyalurkannya dapat meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Muhammadiyah mendorong perbankan untuk memberlakukan sistem good government dan meritokrasi dalam pelaksanaan birokrasi tersebut,” jelas Haedar.

    Sementara itu Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, kunjungan ke PP Muhammadiyah bertujuan untuk memperkuat sinergi BTN Syariah dengan salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia ini.

    “Penguatan sinergi antara BTN Syariah dengan PP Muhammadiyah saat ini sedang kami jajaki bersama, tidak hanya di sektor pembiayaan perumahan tapi di sektor bisnis dan ekonomi khususnya yang menunjang dan mendukung visi misi dari PP Muhammadiyah ke depan,” jelas Nixon.

    “Amal Usaha Muhammadiyah sangat banyak dan beragam, mulai dari sektor kesehatan hingga pendidikan, di sini banyak potensi yang BTN Syariah dapat memberikan solusi agar AUM semakin berkembang dan maju sehingga dapat mensejahterakan PP Muhammadiyah,” kata Nixon menjelaskan.

    Baca Juga: PP Muhammadiyah Bakal Gelar Pleno Putuskan Mau Kelola Tambang atau Tidak

    Nixon menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mematangkan kerjasamanya dengan PP Muhammadiyah sebagai tindak lanjut atas pembahasan yang dilakukan bersama tadi.

    “Kami sangat berterimakasih kepada PP Muhammadiyah atas kepercayaannya terhadap BTN Syariah dan kami sangat terbuka dan berharap untuk kerjasama yang lebih luas lagi karena kami sangat mendukung program kerja PP Muhammadiyah ke depan,” kata Nixon.(cin)

  • Hingga April, Kinerja Kredit BTN Tumbuh 14,43 Persen

    Hingga April, Kinerja Kredit BTN Tumbuh 14,43 Persen

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatat kinerja kredit yang mulai sesuai dengan target perseroan pada April 2024 atau tumbuh sebesar 14,43 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi sekitar Rp345,5 triliun dibandingkan dengan periode yang 2023.

    Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, perseroan menyampaikan bahwa pergerakan pertumbuhan kredit emiten bersandi saham BBTN ini terpantau sejalan dengan arah bisnis untuk  2024.

    Pertumbuhan kredit BTN per April 2024 mulai menyesuaikan target bisnis perseroan atau sedikit melandai dari kenaikan kredit sebesar 14,8 persen YoY pada kuartal I 2024.

    Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BTN menunjukkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan sebesar 11,39 persen YoY dari Rp321,7 triliun pada April 2023 menjadi sekitar Rp358,3 triliun pada April 2024.

    Aset BTN tercatat tumbuh sebesar 11,11 persen YoY menjadi sekitar Rp450,53 triliun pada April 2024 dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. Dengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.

    Sebelumnya dalam Paparan Kinerja Per Maret 2024, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa bank tersebut akan mulai menjaga pertumbuhan kredit di level 10 persen hingga 11 persen di tahun 2024. Ini dilakukan sebagai antisipasi atas dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) serta antisipasi ketidakpastian kondisi geopolitik dan makroekonomi global.

    “(Penurunan pertumbuhan kredit) antisipasi liquidity yang mungkin belakangan akan menjadi lebih mahal, dana itu menjadi lebih mahal karena naiknya lebih BI-Rate dan lain sebagainya sehingga kompetisi bunga akan menjadi lebih challenging hari ini,” kata Nixon.

    Selain menjaga pertumbuhan kredit, BTN juga mematok pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 8 persen hingga 9 persen YoY pada 2024.

    Pada kuartal I 2024, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8 persen menjadi Rp344,2 triliun, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp299,7 triliun. Pertumbuhan ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan serta kredit bermargin tinggi (high-yield loans) yang dinilai cukup diminati masyarakat.

    Pada periode yang sama, DPK tumbuh 11,9 persen menjadi Rp357,7 triliun dibandingkan Rp319,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dari total DPK tersebut, porsi dana murah (current account savings account/CASA) BTN mencapai 49,9 persen pada tiga bulan pertama  2024.

    Nilai liquidity coverage ratio (LCR) BTN pada kuartal I 2024 sebesar 225,00 persen atau naik 34,77 poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 190,24 persen. Perseroan memastikan, likuiditas BTN dalam kondisi yang memadai karena nilai LCR berada di atas ambang batas (threshold) regulator sebesar 100 persen.(raf)

  • Internet Banking Business, Strategi Bank BTN Permudah Pebisnis Muda

    Internet Banking Business, Strategi Bank BTN Permudah Pebisnis Muda

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank BTN) mempermudah pebisnis muda lewat internet banking business (IBB).

    Direktur Distribution and Institutional Funding BTN, Jasmin menjelaskan bahwa IBB adalah salah satu produk digital terbaru BTN yang dikembangkan  untuk memudahkan para  pelaku bisnis perorangan maupun perusahaan khususnya untuk kategori kecil dan menengah dalam melakukan pengelolaan keuangan dan transaksi yang lebih aman dan nyaman.

    “Melalui BTN Internet Banking Business (IBB) Sahabat BTN dapat melakukan limitasi transaksi yang lebih besar dengan single ataupun multiple authorization, fleksibilitas registrasi, transaksi yang dapat dilakukan secara bulking, serta adanya kewenangan berjenjang untuk masing-masing transaksi,” kata Jasmin di Jakarta, Rabu (3/4/2024).

    Direktur Information Technology, Andi Nirwoto menambahkan, lahirnya produk BTN Internet Banking Business didasarkan pada upaya perseroan untuk selalu memenuhi kebutuhan nasabah, terutama bagi mereka yang sedang mengembangkan bisnis usaha kecil hingga menengah.

    “Hal tersebut memotivasi BTN untuk mengembangkan produk digital dengan layanan yang komprehensif  yaitu BTN Internet Banking Business,” ujar Andi Nirwoto.

    Menurut Andi berbagai kemudahan akan didapat nasabah dengan layanan BTN Internet Banking Business antara lain nasabah dapat melakukan transfer dana antar rekening bisnis dengan mudah, melacak transaksi bisnis secara real time, serta mengelola daftar penerima dan pengirim secara fleksibel.

    “Cara mengakses fitur baru tersebut adalah login ke aplikasi menggunakan akun Internet Banking Bisnis yang sudah didaftarkan melalui Customer Service Bank BTN,” paparnya.

    Selain meluncurkan produk digital baru, rencananya, BTN juga akan menghadirkan inovasi pada produk digital unggulannya yaitu Super Apps BTN Mobile, dengan fitur Investasi Reksadana dan Online Money Changer.

    “Melalui fitur Reksadana, nasabah menentukan portofolio investasi berdasarkan analisa profil risiko yang telah dilakukan” kata SEVP Digital Business BTN, Thomas Wahyudi.

    Thomas mengungkapkan, dengan fitur reksadana, nantinya nasabah akan dapat menikmati kemudahan berinvestasi melalui BTN Mobile. Adapun akses yang ada dalam fitur tersebut antara lain yaitu informasi terkini reksadana, kemudahan pembelian dan penjualan reksadana, hingga melakukan pemantauan portofolio investasi secara real time.

    Untuk menggunakan fitur baru tersebut, nasabah perlu memperbaharui aplikasi BTN Mobile ke versi yang terbaru pada Market Store.

    Fitur lainnya yang akan hadir di BTN Mobile yakni  Online Money Changer. Melalui fitur ini, nasabah akan difasilitasi dengan penukaran mata uang asing secara online khususnya untuk mata uang US Dollar. Nasabah dapat melakukan transaksi penukaran mata uang asing dengan harga yang kompetitif, serta melacak riwayat transaksi tukar menukar mata uang.

    Hadirnya berbagai inovasi pada fitur-fitur terbaru BTN Mobile mampu meningkatkan penggunaan aplikasi nasabah. Hal ini dibuktikan dari  meningkatnya jumlah transaksi pada Januari 2024 yang tumbuh sekitar 183% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. (raf)

  • BTN Berkomitmen Dukung Penyediaan Rumah Layak Untuk Masyarakat

    BTN Berkomitmen Dukung Penyediaan Rumah Layak Untuk Masyarakat

    Jakarta, JP – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus berekspansi. Sejalan dengan permintaan akan hunian masih tinggi. Terutama, perumahan subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo berkomitmen mendukung penyediaan perumahan yang layak kepada masyarakat. Mewujudkan target zero backlog kepenghunian perumahan dan backlog kepemilikan rumah mencapai 91 persen pada 2045. Tentu bukan tugas yang mudah.

    Meski demikian, Haru telah menyuapkan strategi untuk memenuhi harapan itu. Yakni, mendorong optimalisasi sumber likuiditas program perumahan yang lebih sustain, memastikan ketersediaan supply perumahan dengan mendorong shifting menuju vertical housing diperkotaan, dan mengembangkan program pembiayaan yang affordable bagi seluruh kelompok demand. Selain itu, juga perlu meningkatkan kolaborasi yang efektif pada pengembangan ekosistem perumahan di Indonesia.

    Salah satu programnya adalah melalui pameran perumahan Indonesia Properti Expo (IPEX) 2022. Ajang tersebut digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, mulai 19 hingga 27 November 2022. “Kami menyadari untuk menyelesaikan beberapa hal terkait perumahan di Indonesia dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak baik dari asosiasi pengembang, perbankan dan regulator yang salah satunya adalah dengan menggelar event Indonesia Property Expo (IPEX),” kata Haru dalam sambutannya, Sabtu (19/11).

    IPEX 2022 diikuti oleh 42 pengembang. Terdiri dari 32 pengembang proyek perumahan non subsidi, 10 pengembang perumahan subsidi, dan 5 produk pendukung. Total, sekitar 325 proyek perumahan yang dipamerkan. Beberapa proyek perumahan berlokasi Jabodetabek, seperti di Bandung dan Surabaya.

    Haru memroyeksikan dapat meraih potensi izin prinsip kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai Rp 1,5 triliun. Dengan rincian, KPR subsidi Rp 300 miliar, non subsidi Rp 900 miliar, dan pembiayaan rumah syariah Rp 300 miliar. BTN memberikan bunga mulai 2,47 persen fixed di tahun pertama bagi masyarakat yang mengambil KPR selama pameran berlangsung. ’’Ditambah penawaran gratis untuk biaya provisi, administrasi, dan appraisal,” jelasnya.

    Haru memastikan BTN berperan sebagai lokomotif penyaluran perumahan di Indonesia. Akan terus melakukan transformasi melalui berbagai inisiatif strategis dalam memfasilitasi kebutuhan hunian masyarakat. ’’Dapat memiliki rumah dengan cepat, mudah dan murah,” tandasnya.

    Sementara itu, CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menyampaikan, nilai penjualan rumah di Jabodebek-Banten pada kuartal III 2022 mengalami penurunan 14,9 persen secara quartal-to-quartal (QtQ). Dari Rp 2,023 triliun menjadi Rp 1,721 triliun. Pertumbuhan unit terjual turut merosot 3,4 persen per kuartal.

    Menurut dia, penjualan unit dengan harga lebih dari Rp 2 miliar mengalami tren penurunan. Justru, peningkatan signifikan terjadi di segmen unit Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar, unit Rp 300-500 juta, dan di bawah Rp 300 juta.

    ’’Ini mengindikasikan pasar bergeser ke segmen lebih rendah. Harga rata-rata unit terjual turun 11,9 persen QtQ menjadi Rp 686.985.844,” ungkapnya kepada Jawa Pos, kemarin (20/11).

  • BTN Bidik 200 Ribu Mitra Gojek Untuk Penyaluran Kredit

    BTN Bidik 200 Ribu Mitra Gojek Untuk Penyaluran Kredit

    Jakarta, JP –  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bekerjasama dengan mitra driver Gojek yang berpotensi untuk diberikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi mencapai 200 ribu orang. Dari jumlah tersebut, Bank BTN menargetkan bisa membidik sekitar 30% untuk disalurkan pembiayaan rumah subsidi salah satunya KPR BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan).

    Direktur Distribution and Funding Bank BTN Jasmin mengatakan jutaan pekerja sektor informal memiliki peluang untuk membeli rumah dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) termasuk mitra driver Gojek.

    “Ini sejalan dengan program pemerintah untuk membantu masyarakat dari berbagai sektor memiliki rumah melalui berbagai program yang telah dijalankan salah satunya BP2BT,” katanya Jasmin, dalam keterangannya, Rabu (9/11/2022)

    Jasmin mengatakan, BTN menargetkan kerja sama dengan mitra Gojek ini berjalan di seluruh wilayah potensial, di mana Gojek beroperasi. Secara angka, kami mengestimasi sebanyak 200 ribu mitra driver yang memenuhi syarat dan layak mendapatkan pembiayaan. “Dari jumlah tersebut perseroan membidik 30% nya,” kata Jasmin.

    Jasmin menjelaskan, latar belakang kerja sama Bank BTN dengan Gojek adalah untuk memperluas fasilitas pembiayaan perumahan kepada masyarakat dari sektor informal. Dalam Program KPR ini, mitra driver cukup membayar uang muka Rp2 juta dan cicilan pembelian rumah mulai dari Rp885.000 per bulan. Rumah yang tersedia bagi para mitra seharga Rp140 Juta dengan bantuan subsidi sebesar Rp40 juta.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), Herry Trisaputra Zuna mengatakan, memberikan rumah yang layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) merupakan amanat konstitusi.

    “Dalam rangka melaksanakan amanat konstitusi, makanya pada hari ini kita coba menyasar yang informal, salah satunya mitra Gojek yang menerima manfaat BP2BT sehingga semua pada waktunya yang tidak tersentuh bisa tersentuh,” ungkapnya.

    Menurutnya, kolaborasi antara Bank BTN, Gojek dan Kementerian PUPR dalam peluncuran program KPR BTN untuk Gojek melalui skema BP2BT, merupakan salah satu aksi nyata untuk mendorong kepemilikan rumah layak huni dan terjangkau bagi pekerja sektor informal.  “Program ini juga merupakan salah satu strategi percepatan penyaluran KPR bersubsidi khususnya KPR BP2BT bagi MBR sektor informal,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Harry menjelaskan banyak diantara driver belum memiliki rumah. Menyikapi hal ini, Kementerian PUPR akan terus merespon dengan melakukan kolaborasi dengan para pihak diantaranya dengan BTN dan Gojek untuk membantu para driver Gojek memiliki rumah pertama dengan dukungan program BP2BT.

    Kolaborasi ini nantinya akan diperluas ke beberapa wilayah di Indonesia secara bertahap dan dirasakan lebih banyak mitra driver Gojek. “Rumah merupakan kebutuhan semua orang. Harapannya ini bisa menjadi pilot dan juga menjadi proses yang bergulir dan terus berkelanjutan,” katanya.

    Head of Indonesia Regions Gojek Gede Manggala menambahkan sejak awal, Gojek berkomitmen mendorong peningkatan taraf hidup mitra driver dan keluarga di luar pendapatan pokok.

    Wujud komitmen tersebut dilakukan secara konsisten melalui program Swadaya yang terdiri dari tiga pilar utama yaitu meringankan berbagai biaya operasional mitra sehari-hari, melindungi mitra driver dan keluarga dengan program asuransi langsung maupun pilihan mitra sendiri dan merencanakan kehidupan mitra driver dengan lebih baik melalui berbagai pelatihan dan keterbukaan akses terhadap layanan institusi keuangan.

    “Dukungan Gojek melalui program KPR ini merupakan salah satu program dari pilar merencanakan yang bertujuan membantu mitra driver mewujudkan mimpi untuk memiliki rumah melalui program KPR bersubsidi,” tutupnya. (raf)

  • BTN Perkuat Penyakuran Kredit ke Pekerja Sektor Informal

    Solo, JP –  Sektor pekerja informal dinilai Bank BTN sebagai segmen yang potensial untuk digarap bisnis jasa layanan perbankan. Selain karena jumlahnya yang sangat besar, masih banyak pihak yang belum mengakses layanan keuangan. Fakta ini menjadi tantangan tersendiri bagi bank untuk bisa mencarikan solusi bagi pekerja informal dimaksud.

    Direktur Distribution & Funding PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Jasmin mengungkapkan, saat ini perbankan masih banyak yang fokus bisnisnya melayani sektor formal, padahal sektor informal potensinya juga sangat besar. Untuk itu, perseroan terus melakukan inovasi membuat berbagai skema agar layanan perbankan bisa dinikmati pekerja informal khususnya penyaluran kredit.

    “Untuk pembiayaan rumah khususnya rumah subsidi sekitar 93% dinikmati oleh pekerja formal, sedangkan sektor informal baru 7%. Untuk itu Bank BTN terus mencari skema yang bisa mempermudah pekerja informal bisa menikmati pembiayaan dari Bank BTN,” jelas Jasmin pada acara Grebeg Pasar 2022 Bank BTN & IKAPPI di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah.

    Jasmin mengatakan, salah satu skema yang ditawarkan pemerintah dan Bank BTN dalam pembiayaan rumah untuk pekerja informal adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Dengan produk ini, pekerja informal hanya perlu menabung di Bank BTN selama tiga bulan, setelah memenuhi syarat maka mereka bisa mengajukan permohonan KPR BP2BT.

    Untuk meningkatkan penyaluran KPR BP2BT, Bank BTN menggandeng Gojek dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI). Dua entitas ini memiliki komunitas pekerja informal yang luar biasa banyak jumlahnya mencapai jutaan anggota.

    Jasmin menjelaskan, untuk mitra driver Gojek yang memenuhi persyaratan dapat mengajukan permohonan kredit sebanyak 200.000 orang. Dari jumlah tersebut Bank BTN menargetkan sekitar 30% yang dapat dibiayai oleh KPR BP2BT.

    Sementara, lanjut Jasmin, jumlah pedagang tradisional yang mencapai lebih dari 12 juta juga merupakan pasar potensial bagi perseroan tidak hanya dalam menyalurkan kredit perumahan subsidi tetapi juga kredit UMKM dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Bagi para pedagang pasar juga bisa menikmati produk Tabungan Bisnis Bank BTN untuk memudahkan transaksi mereka,” papar Jasmin.

    Dia mencontohkan, untuk wilayah Solo potensi ekosistem bisnis pasar yang bisa digarap sangat besar, ada sekitar puluhan ribu pedagang yang bisa dibidik untuk dijadikan nasabah kredit dan tabungan. “Bank BTN melihat potensi KPR di wilayah Solo sangat luar biasa, dimana di Solo Raya saja ada 43 pasar tradisional. Rata-rata kita survei belum banyak yang memiliki rumah, bahkan masih kontrak,” katanya.

    Menurut Jasmin, KPR BP2BT sangat cocok buat segmen untuk pedagang informal, yang bukan memiliki basis penghasilan tetap.

    “Makanya kita masuk ke pasar Klewer ini, pedagang-pedagang kecil yang belum punya rumah bisa dibiayai dengan KPR BP2BT di mana uang muka dibantu pemerintah senilai Rp40 juta. Ini buat pedagang sangat cocok,” terang Jasmin.

    Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengungkapkan pihaknya meminta kegiatan Grebek Pasar Bank BTN dan IKAPPI di Pasar Klewer, Solo, karena jumlah anggota yang dimiliki mencapai 3.000 lebih dan wajib hukumnya pedagang yang belum memiliki rumah harus mendapatkan rumah dengan subsidi pemerintah.

    Mansuri mengatakan, jumlah pedagag pasar di seluruh Indonesia yang lebih dari 12 juta orang sebagian besar belum memiliki rumah sendiri. Untuk itu, IKAPPI bersama Bank BTN dan Kementerian PUPR telah melakukan Grebeg Pasar ke berbagai daerah untuk mengenalkan produk KPR BP2BT kepada para pedagang tradisional.

    “Dengan KPR BP2BT ini diharapkan para pedagang pasar dapat segera memiliki rumah sendiri. Karena selama ini masih banyak yang ngontrak atau sewa. Lebih baik uang kontrakannya untuk mencicil bayar KPR,” jelas Mansuri. (raf)

     

  • Bank BTN Targetkan Penyediaan 1,32 Juta Unit Rumah Hingga 2025

    Bank BTN Targetkan Penyediaan 1,32 Juta Unit Rumah Hingga 2025

    Jakarta, JP –  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN bakal menargetkan 1,32 juta unit rumah sampai tahun 2025 mendatang. Hal ini, setelah disetujuinya rights issue sebesar Rp 4,13 triliun.

    “Selama inikan, BTN bisa menyelesaikan pembiayaan perumahan 800 ribu unit lebih selama lima tahun. Dengan adanya penambahan modal ini, kami targetkan mampu menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan  rendah (MBR) sebanyak 1,32 juta unit sampai 2025 nanti,” ungkap Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi pers RUPSLB Bank BTN di Jakarta, Selasa (18/10)

    Seperti diketahui bahwa, Bank BTN dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN yang dilaksanakan pada hari ini,  menyetujui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 4,6 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp500 per saham.

    Adapun harga pelaksanaan (exercise price) dan rasio rights akan disampaikan di dalam prospektus final, setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    “RUPSLB juga menyetujui pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan rights issue,” jelas Haru Koesmahargyo.

    Haru mengungkapkan, dari penerbitan saham baru ini, BBTN menargetkan dana senilai total Rp 4,13 triliun dengan rincian sebanyak Rp2,48 triliun merupakan penyertaan modal negara (PMN) dan sisanya sekitar Rp1,65 triliun dari pemegang saham publik. Pasca rights issue, persentase saham pemerintah tidak mengalami perubahan dan tetap menjadi pemegang saham pengendali.

    “Seluruh dana yang diperoleh dari hasil rights issue ini setelah dikurangi biaya-biaya akan digunakan untuk penyaluran kredit Perseroan dalam rangka mendukung Program Perumahan Nasional, khususnya Program Pemerintah Sejuta Rumah,” tegas Haru.

    Haru menjelaskan, Bank BTN optimis target untuk mendukung program sejuta rumah dan mengurangi backlog perumahan ini bisa tercapai. Apalagi pemerintah pada tahun 2023 akan meningkatkan kapasitas subsidi rumah MBR sebanyak 220 ribu unit rumah. “Kami optimis, kebutuhan rumah ini masih tinggi, terutama untuk MBR. Pada tahun ini pemerintah sediakan subsidi untuk 200 ribu unit dan tahun 2023 sebanyak 220 ribu unit dan kami mampu untuk menyerapnya,” pungkas Haru. (raf)

  • Kuartal III-2022, BTN Masih Dominasi Penyaluran Dana Rumah Subsidi

    Kuartal III-2022, BTN Masih Dominasi Penyaluran Dana Rumah Subsidi

    Jakarta, JP – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengapresiasi peran PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk, (BTN) dalam menyerap penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) rumah subsidi.

    Sampai kuartal III 2022 Bank BTN telah menyalurkan dana rumah subsidi sebanyak 98.556 unit rumah yang terdiri dari Bank BTN konvensional sebanyak 80.954 unit, disusul BTN Syariah sebanyak 17.602 unit disusul oleh Bank BNI sebanyak 15. 069 unit.

    “Sedangkan untuk penghargaan dengan kategori pertumbuhan tertinggi tahun 2021 ke tahun 2022, diraih oleh Bank BRI, BJB dan BTN Syariah,” ungkap Komisioner BP Tapera Adi Setianto, dalam keterangannya, usai evaluasi 40 Bank Penyalur Dana FLPP Triwulan III Tahun 2022, Minggu (16/10).

    Adi Setianto menjelaskan, program rumah subsidi pada tahun 2022 ini sebanyak 226 ribu unit yang disalurkan program rumah subsidi, pada triwulan III sudah tercapai 68,15% untuk 154.010 unit senilai Rp17,12 triliun sesuai target yang ditetapkan.

    “Kita harus bekerja keras untuk menyalurkan sisa target hingga tahun ini, agar sesuai dengan komitmen yang ada. Layanan, kualitas rumah dan ketepatan sasaran jangan pernah dikesampingkan,” kata Adi.

    Adi mengatakan, BP Tapera terus melakukan evaluasi terhadap bank penyalur dana FLPP triwulan III tahun 2022. Terdapat 40 bank penyalur dana FLPP tahun 2022 terdiri dari 8 Bank nasional dan 32 Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan memastikan target 2022 penyaluran rumah subsidi ini tidak hanya tercapai dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas.

    Untuk itu, BP Tapera, lanjut Adi, memberikan reward kepada Bank Penyalur FLPP. Kategori penghargaan untuk Capaian Tertinggi Triwulan III tahun 2022 diraih oleh BTN dengan penyaluran sebanyak 80.954 unit, disusul BTN Syariah sebanyak 17.602 unit dan BNI sebanyak 15. 069 unit. Serta penghargaan untuk kategori pertumbuhan tertinggi tahun 2021 ke tahun 2022, diraih oleh Bank BRI, BJB dan BTN Syariah.

    Sementara itu untuk kategori bank penerima penghargaan kategori raport terbaik diraih oleh Bank Sumut, Bank Kalbar Syariah dan Bank Aceh Syariah. Sedangkan untuk penerima penghargaan untuk kategori Bank dengan Konsistensi Komitmen Terbaik Triwulan ketiga tahun 2022 diraih oleh Bank BJB Syariah, disusul Bank Sumselbabel Syariah, Bank DKI dan Bank BJB.

    Direktur Sistem Manajemen Investasi, Safriadi mengatakan, Kementerian Keuangan hadir untuk memastikan bahwa BP Tapera tidak hanya mampu memenuhi target yang ditetapkan tetapi juga bisa memberi nilai tambah dari target yang ditetapkan.

    “Masih banyak ruang untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan di Tahun 2022, pencapaian sisa target di 32% harus bisa diraih di sisa waktu yang ada di tahun ini. Pencapaian BP Tapera harus lebih baik dari ekspektasi yang ada,” ujar Safriadi.

    BP Tapera diharapkan lebih aware dengan kondisi yang terjadi saat ini. Kondisi makro, stabilitas pasar uang, inflasi harus menjadi perhatian juga, sejauh mana dampaknya terhadap sektor perumahan. Dengan melakukan mitigasi risiko, antisipasi arah global dan pengaruhnya nanti ke penyaluran FLPP.

    Sementara itu, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR)), Haryo Bekti  mengingatkan di 2,5 bulan sisa waktu yang ada, bank penyalur FLPP harus segera melakukan percepatan strategi pencapaian, namun tetap memperhatikan kualitas rumah. “Kualitas rumah adalah hal yang penting. Mohon kepada perbankan untuk mengawasi hal ini,” ujar Haryo Bekti. (raf)

  • Permudah Milenial Miliki Rumah, BTN Luncurkan KPR Rent To Own

    Permudah Milenial Miliki Rumah, BTN Luncurkan KPR Rent To Own

    Jakarta, JP – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan program KPR BTN Rent To Own. Program ini untuk Menjawab kebutuhan masyarakat khususnya generasi millenial maupun generasi Z memiliki rumah.

    Rent to own ini merupakan konsep pemilikan rumah yang menggunakan mekanisme sewa untuk membantu masyarakat memiliki rumah dalam jangka waktu tertentu dan memberikan pilihan untuk memiliki rumah dengan cara kredit di masa akhir sewa.

    Direktur Consumer Bank BTN, Hirwandi Gafar mengungkapkan, BTN memahami bahwa sebagian besar generasi saat ini lebih memilih untuk mengontrak atau menyewa rumah karena alasan belum mempersiapkan uang muka atau Down Payment belum mampu membeli rumah di lokasi yang dekat dengan lingkungan kerja, sehingga mereka ragu memiliki rumah.

    “Jadi dengan KPR BTN Rent to Own, maka masyarakat dapat membayar uang sewa setiap bulan sekaligus mengalokasikan tabungan untuk pembelian rumah. Selain itu, Rent to Own juga dapat membantu mereka yang ingin memiliki rumah namun termasuk masyarakat yang belum bankable karena dengan menggunakan skema Rent to Own mereka terlatih untuk membayar cicilan secara teratur dan akan menjadi penilaian dalam pemberian KPR setelah masa sewa selesai,” ungkap Hirwandi Gafar saat acara peluncuran KPR Rent To Own di Jakarta, Rabu (12/10).

    Hirwandi menjelaskan untuk mendorong penyaluran KPR Rent to Own, BTN menggandeng 2 (dua) Rent To Own Provider (RTO Provider) yaitu CicilSewa dan TapHomes. Keduanya merupakan RTO Provider yang sudah memiliki kerjasama dengan banyak developer, dan memiliki pilihan hunian yang banyak dan bervariasi untuk ditawarkan ke konsumen.

    “Kedua mitra kami baik CicilSewa dan TapHomes menjadi mitra strategis BTN dalam menyalurkan KPR BTN Rent To Own, karena keduanya memiliki infrastruktur yang bagus, dengan fitur yang menarik dan memudahkan konsumen untuk memiliki rumah impiannya,” kata Hirwandi.

    Kerjasama dengan TapHomes dan CicilSewa juga menjadi wujud komitmen Bank BTN dalam membangun ekosistem perumahan digital dan sebagai one stop shopping untuk perumahan.

    Dalam paparannya usai menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan RTO Provider di atas, Hirwandi menerangkan bagaimana proses pelanggan untuk mengajukan KPR BTN. Pertama, pelanggan dapat memilih rumah yang telah terkualifikasi oleh RTO Provider.

    Kedua, pelanggan kemudian membayar uang muka (DP) mulai dari 5%.  RTO Provider dan pelanggan melakukan perjanjian sewa dengan opsi pembelian sesuai harga yang telah disetujui di awal. Ketiga, pelanggan memasuki masa sewa dan membayar sewa bulanan yang mencakup tabungan uang muka.

    Nah yang keempat, setelah pelanggan memiliki tabungan uang muka sebesar 10%, pelanggan dapat mengajukan KPR BTN ini. Namun jika pelanggan memilih untuk tidak melanjutkan masa tinggal, RTO Provider menjual rumah dan pelanggan mendapatkan pengembalian sebesar persentase tertentu dari tabungan.

    “Persyaratan debitur yang dapat mengajukan KPR ini di antaranya berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, berpenghasilan tetap sebagai pegawai atau penghasilan usaha untuk wiraswasta dan professional dimana penghasilannya cukup dan menjamin kelancaran angsuran selama jangka waktu kredit dengan pengalaman kerja/usaha minimal 1 (satu) tahun, sementara suku bunga kredit KPR BTN ini sama dengan KPR Non Subsidi,” kata Hirwandi.

    Hirwandi menilai, program KPR BTN Rent To Own tidak hanya memudahkan masyarakat dalam membeli rumah, namun juga membantu pengembang perumahan untuk memasarkan huniannya. “Saat ini sudah lebih dari 20 pengembang hunian tapak maupun vertikal bekerjasama dengan RTO provider, ke depan akan makin banyak lagi tentunya,” kata Hirwandi.

    Untuk target penyaluran KPR ini, Hirwandi menargetkan setidaknya ada sekitar 1000 pemohon yang masuk selama setahun pertama program ini dirilis. “Kami akan gencar melakukan sosialisasi lewat pameran dan program komunikasi pemasaran lainnya untuk mengenalkan program ini,” kata Hirwandi.

    Sementara itu, Direktur Utama CicilSewa, Andrew Buntoro, salah satu RTO Provider Bank BTN menjelaskan kolaborasi dengan perbankan, khususnya Bank BTN tentunya akan mendukung dalam proses perluasan pasar, sehingga CicilSewa dapat semakin gencar dalam menyediakan kemudahan kepemilikan rumah.

    “Melalui program Rent to Own, kami berharap pengajuan program KPR akan semakin mudah, dan semakin banyak penduduk Indonesia yang dapat memiliki rumah,” jelas Andrew.

    Andrew menjelaskan, CicilSewa merupakan perusahaan manajemen properti yang menyediakan dua layanan Flexirent, untuk sewa properti, dan Rent to Own, untuk membeli rumah. Dengan Flexirent, penyewa dapat menyewa properti secara bulanan, baik untuk keperluan usaha maupun hunian. Sedangkan program RTO memungkinkan pelanggan untuk menyewa rumah secara bulanan, dan setelah periode sewa berakhir mereka dapat mengajukan program KPR.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama TapHomes, Victor Kwan, salah satu Provider Rent-to-Own yakin, kolaborasi dengan BTN mampu meningkatkan awareness keluarga Indonesia mengenai dampak positif program Rent-to-Own. Akses terhadap kepemilikan rumah yang lebih inklusif memudahkan keluarga Indonesia mendapatkan rumah yang diidam-idamkan.

    “Kolaborasi BTN dan TapHomes kami sambut dengan antusiasme tinggi. Dengan kerjasama ini, kami optimis mampu menjadi agen yang dapat dipercaya untuk menjalankan misi peningkatan kepemilikan rumah di Indonesia” katanya.

    Victor menambahkan, dengan Rent-to-Own konsumen tidak perlu menunggu lama untuk bisa menghuni rumah impian mereka, sembari menabung dana untuk down payment KPR. Selain itu, program ini juga memberikan manfaat tambahan yang memungkinkan konsumen untuk membangun riwayat kredit alternatif yang ideal. (raf)