Tag: #BadanUrusanLogistik

  • BULOG Salurkan Bantuan Pangan Beras untuk 18,2 Juta Penerima

    BULOG Salurkan Bantuan Pangan Beras untuk 18,2 Juta Penerima

    JATIMPEDIA, Surabaya – Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menugaskan Perum BULOG menyalurkan bantuan pangan beras. Bapanas menerbitkan surat penugasan tersebut dengan nomor 170/TS.03.03/K/7/2025 tertanggal 4 Juli 2025.

    Dalam warkat itu, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menuliskan penugasan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk banpang beras kepada 18.277.083 penerima, masing-masing sebanyak 10 kilogram (kg) per bulan. Total alokasi diberikan untuk dua bulan, yakni Juni dan Juli, yang penyalurannya dilakukan secara one shoot atau satu kali salur.

    “Alhamdulillah, per 4 Juli penugasan bantuan program beras telah Badan Pangan Nasional keluarkan kepada BULOG. Tentu ini merupakan bukti komitmen Bapak Presiden Prabowo yang menaruh perhatian besar terhadap rakyat,” kata Arief di Jakarta, Sabtu (5/7/2025).

    Dia memastikan beras yang diberikan berkualitas baik. Arief menerangkan, proses menuju implementasi program ini memerlukan waktu. Pasalnya, Bapanas baru dapat memberikan penugasan setelah menerima Anggaran Belanja Tambahan (ABT) dari Kementerian Keuangan. “Ini juga menjadi rekomendasi perbaikan dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” ujar Arief.

    Dalam surat penugasan 170/TS.03.03/K/7/2025 dilampirkan pula Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 206, 212, dan 213 Tahun 2025. Ketiga beleid itu memuat petunjuk teknis penyaluran CPP untuk pemberian bantuan pangan beras tahun 2025, jenis dan jumlah CPP, waktu pelaksanaan penyaluran CPP, serta penerima bantuan pangan beras periode Juni dan Juli 2025.

    Arief menjelaskan, data penerima bantuan pangan (PBP) sebanyak 18.277.083 tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Basis data PBP bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dimutakhirkan oleh Kementerian Sosial bersama Badan Pusat Statistik (BPS). Jika saat penyaluran terdapat penggantian PBP, maka dapat menggunakan data cadangan yang disediakan sebanyak 4 juta PBP.

    “Dalam pelaksanaan penyaluran bantuan pangan beras, Badan Pangan Nasional dan Bulog akan melibatkan pemerintah daerah, Polri, dan TNI. Setiap daerah memiliki kekhasan dan tantangan masing-masing. Namun, pemerintah optimistis mampu mengatasi semua itu secara kolaboratif,” tutur Arief.

    Dengan memasifkan bantuan pangan beras kepada masyarakat berpenghasilan rendah, pemerintah meyakini dapat meredam inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dampak tersebut sudah terlihat pada 2023 dan 2024. Dalam catatan BPS, inflasi beras pada September 2023 sempat menyentuh 5,61%. Setelah penggelontoran bantuan pangan beras, pada Desember 2023 menurun menjadi 0,48%.

    Hal serupa terjadi pada 2024. Februari 2024 dibuka dengan inflasi beras di level 5,32%, tertinggi sepanjang tahun itu. Program bantuan pangan beras dilanjutkan hingga alokasi sembilan bulan. Hasilnya, inflasi beras pada Desember 2024 turun drastis menjadi hanya 0,1%.

    Untuk 2025, inflasi beras pada Juni dilaporkan BPS mulai menunjukkan kenaikan. Pada Januari 2025 tercatat 0,36%, dan pada Juni 2025 naik menjadi 1%. Karena itu, penyaluran kembali bantuan pangan beras mulai Juli 2025 dinilai sebagai langkah tepat untuk mengintervensi volatilitas harga beras nasional.

    Program ini merupakan bagian dari penebalan bantuan sosial tahun 2025 guna memberikan stimulus ekonomi kepada masyarakat. Di saat bersamaan, pemerintah juga merespons kenaikan harga beras di lapangan.

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa menyampaikan program banpang beras akan berkontribusi signifikan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III. Pasalnya, proses realisasi anggaran akan terjadi pada triwulan tersebut. Hal ini juga sejalan dengan arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, agar banpang segera disalurkan sebagai respons atas tren kenaikan harga beras di pasar.

    “Kami optimistis penyaluran bantuan ini dapat dilaksanakan segera sebagaimana arahan Bapak Menko Perekonomian. Ini akan menjadi bagian dari respons cepat pemerintah atas kenaikan harga beras sekaligus kontribusi pada akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III,” ujar Astawa.

    Dia menambahkan, program bantuan pangan beras akan segera disalurkan menyusul diterbitkannya ABT pada DIPA Bapanas per 3 Juli 2025. Bapanas berharap distribusi bantuan dimulai pada pekan kedua bulan ini. (eka)

  • Stok Beras BULOG Awal Mei 2025 Tembus 3,6 Juta Ton

    Stok Beras BULOG Awal Mei 2025 Tembus 3,6 Juta Ton

    JATIMPEDIA, Jakarta – Perum BULOG berhasil menyerap lebih dari 2 juta ton setara beras dari hasil petani dalam negeri hingga awal Mei 2025.

    Pencapaian ini menunjukkan komitmen BULOG dalam mendukung petani nasional sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional.

    Dengan tambahan serapan ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog kini telah melampaui 3,6 juta ton. Jumlah stok ini merupakan pencapaian tertinggi dalam 57 tahun berdirinya BULOG. Stok tersebut siap digunakan untuk mendukung berbagai program pemerintah sesuai penugasan.

    Direktur Pengadaan Perum BULOG Prihasto Setyanto menegaskan, BULOG akan terus melanjutkan penyerapan hasil panen petani secara optimal guna memastikan harga gabah tetap menguntungkan petani, sekaligus menjaga ketersediaan beras yang cukup bagi masyarakat.

    “Sesuai dengan penugasan pemerintah, kami membeli gabah kering panen dari petani dengan harga Rp 6.500,-/kg. Melalui Tim Jemput Gabah Perum BULOG, bekerjasama dengan penyuluh pertanian dan Babinsa di lapangan, kami pastikan BULOG terus melakukan penyerapan sampai seluruh gudang penuh,” kata Prihasto di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

    Perum BULOG terus melakukan penyerapan gabah kering panen melalui petani langsung, kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Selain itu Bulog juga melakukan penyerapan beras bekerjasama dengan para penggilingan padi di seluruh Indonesia mulai dari skala penggilingan kecil hingga besar. (raf)

     

  • Maksimalkan Penyerapan Gabah, Bulog Jatim Sewa Gudang

    Maksimalkan Penyerapan Gabah, Bulog Jatim Sewa Gudang

    JATIMPEDIA, Surabaya – Perum Bulog Kanwil Jatim telah menyewa gudang dengan kapasitas tambahan berkapasitas 150.919 ton untuk menunjang gudang miliknya yang sudah mulai penuh guna memaksimalkan penyerapan gabah di petani.

    Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jatim Langgeng Wisnu di Surabaya, Jumat, mengatakan, penambahan gudang tersebut guna mendukung proses kegiatan panen gabah atau beras petani.

    “Bulog Jatim memastikan gudang tetap tersedia untuk kegiatan penyerapan gabah petani dan secara intensif menambah kapasitas gudang melalui kegiatan sewa gudang,” katanya.

    Ia mengatakan, Bulog akan terus menggencarkan serapan gabah beras petani, dengan harapan di puncak panen pada April-Mei tahun ini harga gabah di tingkat petani terjaga sesuai harga pembelian pemerintah minimal sebesar Rp6.500 per kilogram.

    “Target pengadaan setara beras untuk Provinsi Jawa Timur sebanyak 593.000 ton, telah terealisasi serapan gabah mencapai 203.392 ton dan pengadaan beras mencapai 294.112 ton, sehingga pencapaian target 361.904 ton setara beras,” katanya.

    Ia mengatakan, tingginya angka penyerapan Bulog Jawa Timur yang rata-rata mencapai 10.000 ton per hari, menyebabkan stok yang tersimpan di gudang saat ini sebanyak 752 ribu ton sehingga beberapa gudang di Provinsi Jatim telah penuh.

    “Dengan penambahan kapasitas gudang ini , diharapkan Perum Bulog selalu siap menerima gabah beras petani di wilayah Provinsi Jawa Timur, sehingga harga gabah atau beras petani ketika panen dapat dijaga sesuai dengan HPP yang ditetapkan pemerintah,” tuturnya. (cin)

  • Hingga 24 April, Bulog Jatim Serap 300 Ribu Ton Beras

    Hingga 24 April, Bulog Jatim Serap 300 Ribu Ton Beras

    JATIMPEDIA, Surabaya – Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Timur Langgeng Wisnu menyampaikan bahwa realisasi pengadaan beras di wilayahnya sudah tembus 300 ribu ton sampai 24 April 2025.

    “Sementara puncak panen masih berlangsung sampai dengan Mei 2025 artinya jumlah pengadaan gabah beras akan bertambah terus,” kata Langgeng dalam keterangannya di Kota Surabaya, Jatim, Jumat.

    Ia mengatakan angka ini merupakan angka tertinggi serapan Perum Bulog Kanwil Jatim dalam 10 tahun terakhir dalam periode yang sama.

    “Perum Bulog Kanwil Jawa Timur sampai dengan saat ini masih menduduki sebagai kanwil dengan pengadaan gabah beras tertinggi secara nasional dengan jumlah 300 ribu ton setara beras. Kita patut bangga Jawa Timur sebagai penyuplai kebutuhan pangan terutama beras untuk cadangan pangan pemerintah terbesar di Indonesia,” ujar Langgeng.

    Dampak terhadap ekonomi sendiri sangat signifikan dimana kesejahteraan petani meningkat, itu bisa dilihat dari nilai tukar petani (NTP) salah satunya karena jaminan harga beli gabah oleh Perum Bulog sesuai harga pokok pembelian di harga Rp6.500 per kilogram.

    Langgeng menegaskan pihaknya sudah membeli gabah beras kurang lebih Rp3,6 triliun untuk serap gabah beras petani dan ini akan terus bertambah seiring panen yang masing berlangsung.

    Menurutnya, perputaran uang sebesar itu akan memiliki dampak ekonomi yang besar kepada masyarakat selama empat bulan terakhir sejak Januari 2025 di Provinsi Jawa Timur.

    “Pencapaian ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi bersama banyak pihak. Kami menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dari TNI melalui jajaran kodam atau kodim khususnya babinsa, satgas pangan Polri, petugas PPL dinas pertanian, pemprov, pemkab dan pemkot, tim Bulog melalui tim jemput gabah beras yang selalu siap sampai malam hari menyerap gabah petani di seluruh pelosok Jawa Timur, dan tentunya semua pihak yang sudah mendukung,” ucapnya.

    Ia mengatakan gudang Bulog juga akan beroperasi secara terus menerus bahkan saat tanggal merah.

    “Gudang Bulog juga selalu buka selama tujuh hari dalam seminggu tidak mengenal tanggal merah,” ujarnya. (cin)

  • Hingga April Serapan Beras BULOG Tembus 1 Juta Ton

    Hingga April Serapan Beras BULOG Tembus 1 Juta Ton

    JATIMPEDIA, Jakarta – Sekretaris Perusahaan Perum BULOG Arwakhudin Widiarso mengatakan, hingga pertengahan April 2025, penyerapan gabah petani di dalam negeri telah mencapai 1 juta ton setara beras untuk penguatan cadangan beras pemerintah (CBP).

    Penyerapan gabah dan beras memanfaatkan momentum panen raya di bulan April ini. “Per hari ini (14/4/2025) BULOG-BRIN telah mencapai angka penyerapan sebanyak 1 juta ton setara beras,” kata Arwakhudin di Jakarta, Senin (14/4/2025).

    Arwakhudin menambahkan, BULOG terus melaksanakan penugasan oleh pemerintah dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional dengan memaksimalkan penyerapan gabah petani. “Capaian dalam minggu di minggu ke-2 bulan April ini atas strategi yang dijalankan oleh Perum BULOG mulai dari membentuk tim jemput gabah untuk turun langsung ke sawah dan melakukan penyerapan langsung gabah kering petani,” ujarnya.

    Selain itu, BULOG juga melakukan kerja sama melibatkan para penggilingan padi baik dengan skala besar maupun kecil untuk dapat melakukan penyerapan beras secara langsung. “Maupun kerja sama dalam pengolahan gabah kering petani dan yang ketiga tentunya dengan bantuan stakeholders seperti dari Dinas Pertanian setempat,” tutur Arwakhudin.

    BULOG juga bersinergi dengan penyuluh pertanian hingga Babinsa untuk selalu berkoordinasi dalam melakukan monitoring titik panen yang membuat kegiatan penyerapan gabah/beras menjadi lebih optimal di tiap wilayah masing-masing.

    “Dengan sudah terserapnya gabah beras tahun ini sebanyak 1 juta ton setara beras atau lebih ini semakin memperkuat stok cadangan beras pemerintah atau CBP,” kata Arwakhudin.

    Lebih lanjut, dia menyebutkan, hingga saat ini stok beras di gudang BULOG telah mencapai lebih dari 2,5 juta ton, bahkan di beberapa daerah gudang BULOG sudah penuh sehingga pihaknya melakukan kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan penyewaan unit gudang untuk menyimpan komoditi hasil sarapan.

    Dalam momentum musim panen raya, Arwakhudin mengaku jika BULOG akan terus mengoptimalkan penyerapan gabah beras sebanyak mungkin sesuai dengan penugasan dari pemerintah. “Semakin banyak Gabah Kering Panen dari petani yang terserap, maka semakin banyak petani yang mendapatkan harga yang baik dalam penjualan ke BULOG ,” kata dia.

    BULOG terus melakukan rangkaian sosialisasi dan publikasi dalam upaya menjangkau lebih banyak petani lagi untuk dapat melakukan penyerapan. Pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk dapat membeli Gabah Kering Panen (GKP) dengan harga Rp 6.500 per kilogram.

    “Kebijakan ini tentunya disambut baik oleh petani karena pemerintah memberikan harga yang baik untuk pembelian gabah agar petani menjadi lebih sejahtera,” kata Arwakhudin. (raf)

  • Bulog Pastikan Serapan Gabah Petani Jatim Sudah Sesuai HPP

    Bulog Pastikan Serapan Gabah Petani Jatim Sudah Sesuai HPP

    JATIMPEDIA, Surabaya – Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto memastikan bahwa serapan gabah milik petani termasuk di wilayah Jawa Timur akan optimal sesuai dengan HPP (harga pembelian pemerintah) Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP).

    Dalam kegiatan Panen Raya Padi Serentak di 37 kabupaten/kota se-Jawa Timur dengan total luas panen mencapai 5.500 hektare yang dipusatkan di Desa Kartoharjo Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi, Senin, Sudarsono menyatakan penyerapan gabah petani sesuai HPP tersebut sebagai upaya mewujudkan misi swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

    “Ini sangat menggembirakan, khususnya di Ngawi ini. Dengan kadar air gabah rata-rata 25 persen, kualitas hasil panen tahun ini dinilai sangat baik. Petani juga mendapatkan harga beli sesuai dengan HPP Rp6.500 per kilogram sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo. Ini pasti nanti rendemenya juga bagus,” ujar Sudarsono.

    Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa petani di Ngawi saat ini cenderung menggunakan pupuk organik untuk tanaman padi mereka.

    Tren penggunaan pupuk organik kian meningkat di seluruh kalangan petani Ngawi. Meski di awal penerapan hasilnya belum maksimal, namun diperkirakan ke depan produktivitas semakin meningkat. Hal itu semakin mengoptimalkan serapan.

    “Baru di tahun kedua dan seterusnya itu makin subur, produksinya makin tinggi. Nah, ini luar biasa, bisa juga akan menjadi contoh nasional,” katanya.

    Ia juga menegaskan posisi strategis Jatim dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

    “Jawa Timur ini barometer nasional, baik dari sisi produksi maupun penyerapan. Sampai hari ini, dari target 593 ribu ton, sudah terserap 152 ribu ton atau 25 persen. Ini sejalan dengan capaian nasional,” kata Sudarsono.

    Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, Langgeng Wisnu A, memastikan kapasitas Gudang Bulog di Jawa Timur masih aman untuk menampung hasil serapan gabah petani. Bahkan, jika penuh, akan segera dipindahkan ke wilayah defisit, seperti Indonesia timur.

    “Aman, kami juga disupport oleh kantor pusat untuk memindahkan barang, karena memang kita Jawa Timur kan surplus, kita pindahkan ke daerah-daerah defisit mungkin ke Indonesia Timur,” kata Langgeng.

    Di samping itu, terkait proses distribusi, Bulog juga terus berupaya mempermudah akses petani, terutama dalam hal ongkos angkut dari sawah ke jalan utama. Penggunaan mesin panen modern seperti combine harvester juga terbukti efektif menjaga kualitas gabah tetap baik.

    Atas capaian tersebut, panen raya serentak di Jawa Timur tak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga menjadi inspirasi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

    Sesuai data, sepanjang tahun 2024, Jatim mencatat luas panen sebesar 1.616.985 hektare dengan produktivitas mencapai 5,73 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektare, atau menghasilkan 9.270.435 ton GKG, atau setara dengan 5.352.936 ton beras.

    Dengan pencapaian itu, menempatkan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan produksi padi tertinggi nasional dengan menyumbang 17,44 persen terhadap produksi padi nasional.(eka)

     

  • Bulog Madiun Maksimalkan Serapan Gabah Sesuai HPP

    Bulog Madiun Maksimalkan Serapan Gabah Sesuai HPP

    JATIMPEDIA, Madiun –  Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Madiun,  berupaya mengoptimalkan serapan gabah petani dengan melakukan pembelian sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru pada 2025 sebesar Rp6.500 per kilogram.

    “Bulog Madiun sudah mulai mengoptimalkan pembelian gabah petani sesuai HPP Rp6.500 per kilogram di wilayah Madiun dan Ngawi,” ujar Pemimpin Cabang Perum Bulog Madiun Harisun di Madiun, Jumat.

    Harisun menuturkan, untuk menggenjot serapan gabah dan beras petani, pihaknya akan memaksimalkan peran tim “Jemput Gabah” yang ada di instansinya.

    Tim tersebut akan intensif terjun ke lapangan untuk membeli gabah dan beras petani. Pihaknya optimistis bahwa target serapan beras 2025 yang dibebankan Bulog Madiun akan terpenuhi sebesar 52.800 ton.

    “Jadi kami punya tim Jemput Gabah yang terjun ke petani dan membeli langsung di lokasi, ditimbang dan dibayar Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen,” tuturnya.

    Melalui tim tersebut, ia memastikan bahwa Bulog hadir dan siap menjalankan amanat pemerintah untuk menyerap gabah dan beras petani sesuai HPP terbaru sebagai upaya swasembada pangan dan kesejahteraan petani.

    “Melalui HPP gabah Rp6.500 per kilogram ini, pemerintah ingin petani ikut senang dengan Bulog hadir membeli gabah dan beras sesuai HPP baru,” ujarnya.

    Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025, HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, sedangkan GKP di penggilingan senilai Rp6.700 per kilogram.

    Sementara itu, gabah kering giling (GKG) di penggilingan dan di gudang Bulog masing-masing dipatok dengan harga Rp8.000 dan Rp8.200 per kilogram. Khusus beras di gudang Bulog, harga ditetapkan Rp12.000 per kilogram dengan spesifikasi kualitas yang telah diatur.

    Harisun menambahkan, sejauh ini proses penyerapan gabah petani oleh Bulog Madiun telah mencapai sekitar 6 persen dari target atau sebesar 3.000 ton. Angka tersebut terus bertambah seiring dengan masa panen di sepanjang 2025.

    Sementara stok beras di gudang Bulog Madiun saat ini mencapai 18.300 ton. Stok tersebut aman hingga enam bulan ke depan, termasuk dalam menghadapi momentum hari besar keagamaan nasional Ramadan dan Idul Fitri 2025.(sat)

  • Bulog Optimis Serap 70 Persen Beras Saat Puncak Panen

    Bulog Optimis Serap 70 Persen Beras Saat Puncak Panen

    JATIMPEDIA, Jakarta – Perum Bulog menyatakan bisa memenuhi target serapan beras hingga 70 persen dari target awal sebesar dua juta ton pada periode puncak panen yakni bulan Februari hingga Mei 2025.

    “Karena di puncak panen itu harapannya bisa menyerap 70 persen,” kata Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono di Jakarta, Rabu.

    Pihaknya memproyeksikan, produksi beras pada tahun 2025 akan mengalami puncak panen pada bulan Februari hingga Mei, yang apabila diakumulasikan pada puncak panen tersebut, beras yang dihasilkan petani Indonesia mencapai lebih dari 15,8 juta ton.

    Dari hasil produksi itu, pihaknya yakin bisa melakukan serapan hingga 70 persen atau sebesar 1,4 juta ton dari target awal yang sudah ditetapkan.

    Lebih lanjut, ia mengatakan terkait target serapan terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah yang sebesar tiga juta ton, Bulog memastikan akan bekerja keras dan meningkatkan kolaborasi.

    Di antaranya dengan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), serta Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) untuk mempercepat proses serapan.

    Untuk Perpadi, pihaknya bekerja sama terkait pengadaan gabah kering giling (GKG) atau beras standard kualitas yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan kerja sama pengolahan gabah kering panen (GKP) menjadi GKG atau beras.

    Sementara kolaborasi dengan AB2TI dilakukan melalui penguatan cadangan beras pemerintah, pengadaan gabah dan beras petani, penyaluran dan penjualan beras petani, serta melakukan kemitraan budi daya pertanian mitra tani.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengungkapkan, Pemerintah meminta Perum Bulog untuk menyerap tiga juta ton beras sampai dengan April 2025.

    “Kemudian disepakati Bulog, tadi kami rapatnya agak panjang, memang harus membeli sebanyak tiga juta ton dalam waktu yang pendek ini, yakni Januari, Februari, Maret, dan April. Sebanyak tiga juta ton harus diserap dalam bentuk beras. Kalau gabah tentu lebih banyak lagi,” kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

    Dia menambahkan bahwa beras yang dibeli oleh Bulog dari pabrik-pabrik yang bekerja sama.(raf)