Tag: #badan urusan logistik

  • Bapanas Dorong BULOG Maksimalkan Serapan Gabah Saat Panen Raya

    Bapanas Dorong BULOG Maksimalkan Serapan Gabah Saat Panen Raya

    JATIMPEDIA, Surabaya – Kepala Badan Pangan Nasional(Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendorong Perum BULOG untuk mengoptimalkan panen raya yang akan berlangsung dalam 2-3 bulan ke depan. Ini sebagai momentum guna memperkuat ketahanan pangan nasional.

    BULOG, sambung Arief, harus dapat memaksimalkan serapan hasil panen petani dalam negeri di masa panen raya itu. “Tentunya dengan tetap menjaga kualitas beras yang diterima agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, terutama menyangkut kadar air,” ujar Arief usai meninjau Gudang Perum BULOG Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, seperti dalam keterangan tertulis, Minggu (5/1/2025).

    Dikatakannya, keberhasilan penyerapan beras domestik tidak hanya berdampak pada penguatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berkualitas. Pada saat yang sama juga menjadi langkah konkret dalam mendukung kesejahteraan petani.

    “Apalagi kita mau setop impor beras di 2025 ini.Jadi sangat penting BULOG menjaga kualitas gabah dan beras. Kadar air harus benar-benar dijaga.Ini demi untuk kualitas.Kita harus cek itu benar-benar,” pintanya.

    Arief menambahkan, berdasarkan Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada 30 Desember 2024 lalu, pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dari Rp 6.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 6.500 per kg.

    “Dengan itu, BULOG harus memastikan proses penyerapan dilakukan dengan harga yang baik menyesuaikan HPP yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga sedulur petani mendapatkan manfaat yang adil dari hasil jerih payah mereka dan tetap semangat untuk produksi seterusnya,” kata Arief. (raf)

  • Jadi Lembaga Otonom, BULOG Diminta Fokus Urusi Pangan

    Jadi Lembaga Otonom, BULOG Diminta Fokus Urusi Pangan

    JATIMPEDIA, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meminta manajemen Perum BULOG melakukan transformasi kelembagaan. Nantinya Perum BULOG fokus menjadi badan otonom yang berada langsung di bawah Presiden.

    Namun, konsekuensinya, Perum BULOG tidak lagi diperkenankan menjalankan kegiatan komersial atau bisnis. “Kami berharap (transformasi) bisa lebih cepat, tapi ada banyak aspek yang harus diselesaikan, termasuk regulasi seperti PP 13 Tahun 2015 tentang Perum BULOG,” kata Direktur Utama Perum BULOG, R. Wahyu Suparyono di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

    Adapun, Perum BULOG saat ini merupakan perusahaan pelat merah yang berada di bawah Kementerian BUMN. Dengan transformasi ini, maka Perum BULOG akan diubah menjadi badan otonom yang berada langsung di bawah Presiden.

    Di sisi lain, Wahyu menegaskan, proses transformasi BULOG menjadi lembaga yang langsung berada di bawah Presiden ini tentunya membutuhkan waktu. “Targetnya 2025 kami masih menggunakan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) BUMN. Jadi kita sebagai operator tetap jalan. Kalau enggak nanti berhenti dong penyerapan gabah, penyerapan beras,” terangnya.

    “(Tupoksi sebagai) BUMN pangan tetap jalan, tapi tim transformasi nanti akan dibentuk dengan Keppres. Konsepnya sudah kita siapkan,” tambah Wahyu.

    Dia juga menyampaikan, transformasi kelembagaan ini akan membawa BULOG lebih dekat dengan petani dan fokus pada stabilisasi harga pangan melalui dukungan APBN. “Nanti konsepnya itu kita dapat APBN. Dengan APBN itu sebagai stabilisasi, ya kita bisa langsung stabilisasi. Beli dari petani, beli dari petani gula, petani jagung. Ini memperkuat fungsi kami sebagai stabilisator,” jelas dia.

    Meski perubahan ini dinilai positif, namun kenyataannya ada tantangan terkait pengelolaan tugas yang dikhawatirkan tumpang tindih dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    “Nanti itu akan dibahas lebih lanjut. Kami hanya menyiapkan konsep, urgensinya, dan strukturnya untuk diusulkan ke presiden,” papar Wahyu.

    Terkait rencana pengubahan lembaga BULOG yang lepas dari BUMN, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan, transformasi tersebut perlu dilakukan agar BULOG tidak lagi menyerap komoditas pangan dengan skema komersial. Mantan Menteri Perdagangan ini juga memastikan pembahasan mengenai perubahan lembaga BULOG masih akan dilakukan pekan depan.

    “BULOG harus kembali transformasi lembaganya, enggak bisa komersial lagi. Kalau komersial beli jagung, gabah, dan lain-lain kadang-kadang itu itung-itungan. BULOG untung atau rugi, kalau rugi dipaksa ya susah,” pungkasnya. (raf)

  • Bulog Diminta Bapanas Serap Kedalai Petani Lokal

    Bulog Diminta Bapanas Serap Kedalai Petani Lokal

    JATIMPEDIA, Jakarta –  Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta Perum Bulog menyerap kedelai hasil produksi petani lokal. Langkah ini diharapkan bisa mendongkrak harga kedelai yang sedang jatuh saat ini.

    “Kami berharap juga pada Bulog. Agar bisa menyerap kedelai ini,” ucap Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo.

    Nyoto mengatakan, Bapanas tidak hanya melakukan penugasan pada Bulog untuk menyerap beras petani. Tapi juga pada komoditas kedelai.

    Ia meminta, dengan situasi ini penyerapan kedelai oleh Bulog bisa lebih ditingkatkan lagi. Sehingga para petani kedelai mendapatkan harga yang wajar.

    Diketahui, berdasarkan data Bapanas harga kedelai anjlok 13,69 persen dari harga acuannya. Harga rata-rata komoditas ini sebesar Rp9.300 kilogram, sedangkan acuannya Rp10.775 per kg.(raf)

  • Awal 2025, RI Berpotensi Alami Defisit Beras 3 Juta Ton

    Awal 2025, RI Berpotensi Alami Defisit Beras 3 Juta Ton

    JATIMPEDIA, Jakarta – Stok beras pada awal 2025 dikhawatirkan berpotensi defisit hingga 3 juta ton. Ancaman kekeringan stok beras sempat dialami  pada Januari – Februari 2024.

    “Kita menghadapi Januari-Februari yang paceklik atau belum panen dengan defisit konsumsi produksi nasional sekitar 3 juta ton. Bulan Maret kita masuk Ramadan, Ramadan maju,” kata Dirut Perum BULOG Bayu Krisnamurthi dalam Rapat Dengar Oendapat dengan Komisi IV DPR RI yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Rabu (4/9/2024).

    Mengingat ada potensi defisit stok beras hingga 3 juta ton, Perum BULOG pun mengharapkan agar pemerintah memberikan penugasan lebih awal untuk mendatangkan beras impor guna mengantisipasi defisit 3 juta ton yang diprediksi terjadi pada awal tahun depan. “Karena terus terang Maret itu Ramadan maju, makanya buat saya ini hal yang mungkin perlu kita antisipasi bersama,” ujarnya.

    Meski demikian, dia memastikan stok beras hingga akhir tahun dapat mencukupi kebutuhan nasional. Bayu menuturkan, pemerintah hingga saat ini telah mengamankan sekitar 1,35 juta ton beras, dan sebanyak 900.000 ton beras impor akan masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.

    “Pengadaan dalam negeri kami pakai skenario optimis 200.000 lagi, sehingga akhir tahun dari sisi pasokan kita mungkin akan punya 2,45 juta sekitar 2,5 juta ton [beras],” tuturnya.

    Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan kuota impor beras sebanyak 3,6 juta ton di 2024. Perum BULOG telah mendatangkan sebanyak 2,4 juta ton beras impor hingga akhir Juli 2024. Adapun, Bulog akan segera melakukan kontrak untuk mendatangkan 300.000 ton beras impor.

    Dengan demikian, total beras impor yang telah diamankan BUMN Pangan ini mencapai 2,7 juta ton. Perum BULOG juga mendapat komitmen untuk memasok sekitar 900.000 ton beras ke Indonesia.

    Dia mengharapkan, keseluruhan penugasan dapat masuk ke Indonesia sebelum Desember 2024. “Jadi totalnya kira-kira 2,7 juta ton [yang sudah masuk ke Indonesia] sehingga sisanya 900.000 ton lagi dari 3,6 juta ton, kita berharap semuanya akan bisa masuk sebelum Desember 2024,” pungkasnya.  (cin)

  • Stok Beras Aman, Bulog Masih Simpan 1,37 Juta Ton di Gudang

    Stok Beras Aman, Bulog Masih Simpan 1,37 Juta Ton di Gudang

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan stok beras yang ada Perum Bulog saat ini mencapai 1,374 juta ton. Sebanyak 1,295 juta ton sudah berada di gudang-gudang Bulog, sedangkan sisanya 79 ribu ton dalam perjalan ke Indonesia.

    “Update stok beras Bulog 16 Agustus. Itu ada 1,374 sekian juta ton,” ucap Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta, Senin (19/8/2024).

    Andriko merinci 79 ribu ton tersebut merupakan bagian dari pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui impor. Adapun realisasinya pengadaan impor saat ini sudah mencapai 2,439 juta ton.

    Sedangkan pengadaan dari dalam negeri untuk CBP tercatat sebanyak 621 ribu ton. Sementara untuk yang kebutuhan komersial sebanyak 173 ribu ton.

    Lebih lanjut Andriko menyebutkan total  CBP yang ada di Bulog saat ini mencapai 1,290 juta ton. Kemudian sisanya 83 ribu ton merupakan stok beras komersil. (cin)

  • Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Untuk 22 Juta KPM

    Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Untuk 22 Juta KPM

    JATIMPEDIA, Jakarta – Perum Bulog kembali menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram yang akan menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia, guna mengendalikan inflasi.

    “Mulai 1 Agustus 2024, Perum Bulog kembali melaksanakan penugasan pemerintah menyalurkan bantuan pangan beras untuk 22 juta keluarga penerima manfaat atau penerima bantuan beras,” kata Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Bayu menyebutkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat beras sebagai komponen pangan yang paling mempengaruhi garis kemiskinan.

    Berdasarkan data yang dilansir di laman resmi PBS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang, menurun 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 dan menurun 1,14 juta orang terhadap September 2022.

    Oleh karena itu, lanjut Bayu, kenaikan harga beras sangat mempengaruhi kelompok masyarakat rentan, juga secara tidak langsung dapat menyebabkan meningkatnya inflasi.

    “Menyadari hal tersebut, Perum Bulog kembali melaksanakan penugasan pemerintah menyalurkan bantuan pangan beras ini,” ujar Bayu pada saat kunjungan kerja ke Yogyakarta dalam rangka pelaksanaan Bantuan Pangan di Desa Argomulyo, Kabupaten Bantul.

    Menurut Bayu, dengan bantuan pangan yang disalurkan oleh pemerintah melalui Perum Bulog, akan meringankan beban ekonomi masyarakat yang masuk daftar rentan di seluruh Indonesia. Meski belum mencukupi kebutuhan secara menyeluruh.

    “Mereka sudah tidak perlu sibuk lagi cari beras. Karena sudah disediakan 10 kg per dua bulan oleh pemerintah, mulai bulan Agustus ini,” ujar Bayu.

    Bantuan pangan sudah dimulai di provinsi-provinsi yg daerahnya telah melewati proses verifikasi dan validasi data penerima.

    Saat ini terdapat sembilan provinsi di mana data penerima telah terverifikasi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, DI Jogja, Maluku, DKI Jakarta, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah dan Riau. Provinsi-provinsi lainnya akan segera menyusul mendapatkan Bantuan Pangan dalam satu dua hari ke depan.

    Selain itu, kata Bayu, BPS menyebutkan telah terjadi inflasi tahunan sebesar 2,84 persen pada Mei 2024 dan penyumbang utama inflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau.

    Mengacu data Mandiri Spending Index (MSI), lanjut Bayu pula, pada kalangan ekonomi kelas menengah pun, pengeluaran buat bahan makanan naik drastis dari 13,9 persen menjadi 27,4 persen dari total pengeluaran.

    Hal ini tentunya menurunkan daya beli masyarakat pada hal lainnya, mempengaruhi inflasi serta pada akhirnya, dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat.

    Bayu menegaskan, sesuai visi transformasi Perum Bulog, pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    “Karenanya, bantuan pangan tidak hanya penting bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat berpendapatan rendah, tetapi juga akan berkontribusi pada pengendalian inflasi di tengah musim paceklik saat ini,” kata Bayu.

    Pakar Pangan Indonesia Tito Pranolo menuturkan bahwa terdapat dua manfaat dari distribusi bantuan pangan beras oleh Perum Bulog. Manfaat pertama, stabilisasi harga beras.

    “Tidak terjadi volatilitas tinggi pada harga beras, seiring dengan adanya bantuan pangan. Hal ini sesuai dengan hukum supply demand,” kata Tito.

    Kedua, kelompok masyarakat yang paling membutuhkan bisa mendapatkan akses pangan untuk mencukupi kebutuhan hariannya.

    Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian (Perhepi) Bustanul Arifin menilai bahwa ketika bantuan pangan tiba tepat waktu, masyarakat dapat mengakses kebutuhan dasar mereka tanpa harus menghadapi ketidakpastian atau penundaan yang bisa mengganggu pola konsumsi.

    “Dengan bantuan pangan yang konsisten, masyarakat dapat merencanakan konsumsi mereka dengan lebih baik,” ujar Bustanul. (cin)

  • Mitra Tani, Upaya Bulog Tingkatkan Kesejahteraan Petani

    Mitra Tani, Upaya Bulog Tingkatkan Kesejahteraan Petani

    JATIMPEDIA, Surabaya – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Timur berkomitmen untuk ikut meningkatkan kesejahteraan petani dalam negeri melalui program “Mitra Tani”. Tahap awal, program ini akan dijalankan di tiga daerah, yaitu di Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Nganjuk.

    “Mulai tahun ini kita telah melaksanakan program Mitra Tani yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas. Kami berharap, petani mendapatkan income lebih besar dari sebelumnya. Kemudian, dengan peningkatan produktivitas, produksi juga bisa kami serap sehingga menjadikan cadangan beras nasional lebih terjaga,” ungkap Awaludin Iqbal kepada awak media di Surabaya, Selasa (18/6/2024).

    Ia menjelaskan, program “Mitra Tani” terbagi menjadi dua, yaitu “Mitra Tani Mandiri” dan “Mitra Tani Kerjasama Sinergis”. Untuk Mintra Tani Mandiri, kerjasama dilakukan Bulog dengan petani. “Lahan milik petani tetapi untuk usaha tani, berupa benih padi dan pupuk disiapkan oleh Bulog. Hasilnya akan dilakukan pembagian keuntungan dan kita bisa menyerap produksi tersebut,” tandasnya.

    Sementara Mitra Tani Kerjasama Sinergis adalah kerjasama dengan melibatkan pihak ketiga, bisa dengan BUMN maupun pihak swasta. Dalam hal ini Bulog telah bekerjasama dengan BUMN lain dalam program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur). “Di sini Bulog menjadi penjamin pasar atau offtaker-nya. Kami akan membeli hasil produksi padi dengan harga pasar dengan harga pemerintah,” ungkap Awaludin Iqbal.

    Dari tiga daerah tersebut, program Mitra Tani Mandiri telah terealisasi di Banyuwangi, yaitu di lahan seluas 31 hektar, hasil kerjasama dengan swasta dan 500 hektar dengan program on farm makmur kerjasama dengan BUMN lain. Sementara di Jember juga telah terealisasi di lahan 500 hektar untuk program Makmur dan di Nganjuk program Mitra Tani Mandiri sekitar 33 hektar.

    “Selain benih padi dan pupuk, untuk program Mitra Tani Mandiri ini juga dilaksankan pendampingan agar petani semakin paham bagaimana melakukan budidaya padi yang baik dan benar,” katanya.

    Harapannya, melalui program tersebut akan ada peningkatan produksi dari 5 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektar menjadi sebesar 6-7 ton GKP per hektar atau ada kenaikan produktivitas sekitar sekitar 2 ton per hektar. Dan dari peningkatan produksi tersebut akan terjadi peningkatan kesejahteraan.

    “Tidak hanya harga yang naik tetapi juga produktivitas akan naik. Syukur-syukur bisa lebih dari itu karena dalam beberapa uji coba di beberapa wilayah bisa sampai 10 ton per hektar. Ketika produktivitas naik, maka baik dengan harga yang ditetapkan pemerintah, maka income atau penghasilannya pun akan naik. Kenaikan income itulah yang diharapkan untuk bisa mensejahterakan kehidupan petani,” ungkapnya

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Timur yang menjadi acuan tingkat kesejahteraan petani terus mengalami kenaikan. Pada bulan Mei 2024, NTP provinsi Jatim mencapai sebesar 108,61 atau naik 0,96% dari bulan sebelumnya. Sementara Rata-rata harga produsen gabah di tingkat petani provinsi Jatim naik 6,13%.

    Data BPS juga menyebutkan bahwa luas panen padi pada 2023 mencapai sekitar 1,698 juta hektare, mengalami kenaikan sebanyak 4,87 ribu hektare atau 0,29% dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 1,693 juta hektare.

    Sementara produksi padi pada 2023 yaitu sebesar 9,71 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 184,15 ribu ton atau 1,93% dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 9,53 juta ton GKG.

    Lebih lanjut ia mengungkapkan, selain peningkatan produktivitas, langkah tersebut juga diharapkan bisa meningkatan kualitas padi yang dihasilkan. Karena preferensi konsumen saat ini telah meningkat dari beras medium ke beras premium. “Inilah yang menjadi target kita untuk memenuhi, baik dengan skema PSO maupun skema komersial,’ tandasnya.

    Untuk program Makmur, ia mengatakan sebenarnya sudah berjalan dan Bulog menjadi offtaker-nya. “Harapannya di tahun ini untuk program Mitra Tani Mandiri sudah mulai berjalan sehingga saat panen kita bisa menyerap hasilnya. Baik dengan harga pemerintah ataupun dengan harga pasar,” akunya.

    Terkait target penyerapan beras Bulog untuk wilayah Jawa Timur tahun 2024, Awaludin Iqbal mengatakan ditetapkan sebesar 135 ribu ton per tahun. Terbagi dalam dua saluran, yaitu komersial maupun PSO atau penugasan pengadaan. Sampai saat ini realisasi penyerapan mencapai 90 ribu ton.

    Selain untuk memenuhi beras di wilayah Jatim, Bulog Jatim juga masih menjadi penyangga bagi beberapa provinsi di Indonesia, ada sekitar 16 provinsi yang selama ini kebutuhan berasnya disuplai oleh Bulog Jatim melalui kegiatan movenas (movement nasional),

    “Movenas itu adalah untuk daerah yang devisit (padi red.). Dan secara nasional, daerah surplus itu hanya di 7 provinsi yang meliputi Jatim, Jateng, Jabar, Sulsel, Sumsel, NTB dan Lampung. Sementara daerah lainnya relatif merupakan daerah yang devisit dan menjadi daerah operasional Bulog. Wilayah yang memang membutuhkan tambahan suplai akan didistribusikan oleh Bulog Jatim. Jatim merupakan daerah produksi yang menyangga 30% kebutuhan nasional,” pungkasnya. (cin)

  • Bapanas Naikkan HET Beras Jadi Rp12.500 per Kg

    Bapanas Naikkan HET Beras Jadi Rp12.500 per Kg

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk harga jual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) per 1 Mei 2024.

    Bapanas menggerek HET sesuai zonasi mulai Rp 1.600 per kilogram (kg) hingga Rp 1.700 per kg.

    “Per Mei 2024 terdapat perubahan harga beras SPHP yang mengacu pada surat Badan Pangan Nasional Nomor 142/TS/02.02/K/4/2024 tanggal 29 April 2024 Tentang Penugasan SPHP Beras tahun 2024,” tulis Surat Bapanas, dikutip di Jakarta, Minggu (5/5/2024).

    Kenaikan SPHP dilakukan untuk penyesuaian bata produksi beras. Sehingga diharapkan, petani bisa lebih mendapat banyak keuntungan. Adapun rincian perubahannya meliputi harga beras SPHP Gudang BULOG dari semula Rp 9.950 per kg dan HET Rp 10.900 per kg untuk Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi. Kini menjadi Rp 11.000 per kg di gudang BULOG dan HET 12.500 per kg.

    Lalu untuk wilayah Sumatra kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan semula di gudang BULOG Rp 10.250 per kg, kini Rp 11.300 per kg dan HET Rp 11.500 per kg, kini jadi Rp 13.100 per kg. Lalu untuk wilayah Maluku dan Papua, dari semula di gudang Bulog Rp 10.550 per kg jadi Rp 11.600 per kg dan HET mulanya Rp 11.800 jadi Rp 13.500 per kg.

    Adapun realisasi penderasan beras program SPHP oleh BULOG sampai 25 April telah menyentuh total angka 650 ribu ton dari target 1,2 juta ton di tahun ini. (raf)

  • KTNA Sebut BULOG Kurang Optimal Serap Gabah Petani

    KTNA Sebut BULOG Kurang Optimal Serap Gabah Petani

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kendati panen padi melimpah, hingga saat ini belum diimbangi dengan penyerapan gabah petani dari Perum BULOG.

    Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Yadi Sofyan Noor mempertanyakan kinerja Perum BULOG yang belum optimal menyerap gabah petani.

    Menurut Yadi,  pada masa panen raya awal 2024, Perum BULOG justru kalah bersaing dengan pedagang beras dalam membeli gabah petani, dan nampak mengandalkan impor dalam pengadaan cadangan beras.

    “Ini kan lagi panen raya padi dan jagung, kenapa BULOG belum bisa serap gabah dan jagung petani. Harga di petani jatuh hingga Rp 4.000 per kilogram (kg). Padahal BULOG sangat diharapkan menyerap optimal pada masa panen raya ini agar harga gabah tidak anjlok,” kata Yadi Sofyan dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (28/4/2024).

    Menurut Yadi, tak ada alasan bagi Perum BULOG untuk tidak menyerap gabah petani, sebab pedagang mampu melakukannya tanpa ada kendala. Apalagi alasannya kemampuannya dalam menyerap gabah petani itu sangat tidak logis, yakni potensi rebutan gabah karena periode panen yang pendek.

    Alhasil terjadi antrean yang panjang untuk bisa masuk ke proses pengeringan BULIG maupun ke penggilingan mitra BULOG dan adanya dampak dari situasi pupuk di tahun 2023 dan awal tahun 2024, yang mana pupuknya pada waktu itu masih mengalami kendala.

    “Mestinya ada lagi kadar air, rendemen, pecah, kuning dan lainnya dijadikan alasan tidak serap, mengapa? Karena itu kena banjir, jumlahnya tidak banyak. Karena buktinya pedagang sanggup serap. Coba bandingkan modalnya, pedagang modalnya tidak besar paling Rp 50 sampai Rp 100 juta, sedangkan BULOG modal miliaran dan punya gudang banyak pula,” tegasnya.

    Yadi Sofyan menilai sikap Perum BULOG yang justru menyalahkan situasi untuk menutupi kinerja buruknya dalam menyerap gabah petani adalah sebuah keanehan. Padahal kalau diberikan tugas melakukan impor beras sangat bersemangat mencari ke berbagai negara.

    “Ini kan menjadi aneh, bila gabah petani banyak syarat, kualitas, ribet. Lha bila hasil panen petani tidak diserap, petani tidak semangat tanam padi, terus gimana tiga hingga enam bulan ke depan. Nanti Bulog akan bilang tidak ada panen dan tidak ada gabah petani, sehingga tidak serap. Jangan salahkan petani,” tegasnya.

    Yadi Sofyan menambahkan, Perum BULOG sudah sering diingatkan agar membeli ke petani pada saat panen raya untuk disimpan dijadikan stok. Sebaiknya BULOG menyerap gabah, bukan beras karena petani memiliki hasil panen gabah, bukan beras.

    “Ini panen raya momentum tepat untuk serap gabah petani, bisa pola komersial bisa pola PSO, apalagi sudah ada kebijakan fleksibilitas harga gabah petani Rp 6.000 per kilogram. Saat gadu melepas stok, jangan sebaliknya. Aneh ini. Coba cek sekarang berapa realisasi serapnya?, masih kecil ya?,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Dirut Perum BULOG Bayu Krisnamurthi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (25/4/2024) mengungkapkan, terdapat dua tantangan besar untuk menyerap gabah petani. Tantangan pertama, sebut Bayu, periode panen raya tahun 2024 ternyata pendek menjadi salah satu alasan baru dapat menyerap sebanyak 633.000 ton gabah atau setara 239.000 ton beras.

    Para petani secara bersamaan berusaha memasukkan gabahnya ke pengering yang ada di Perum BULOG dan penggilingan beras. Karena cuaca yang tidak mendukung petani untuk menjemur gabah. Sementara, mesin pengering yang ada sangat terbatas.

    Faktor selanjutnya yakni kualitas gabah yang tidak optimal sebagai dampak dari kelangkaan pupuk di 2023 dan awal 2024. Alhasil tidak dapat masuk dalam tabel persyaratan mutu yang telah ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai cadangan beras pemerintah.

    “Ketersediaan pupuk itu membuat kualitas gabah menjadi tidak optimal sehingga pecahnya banyak, kuningnya banyak,” terangnya. (raf)

  • Bulog : Stok Beras Saat ini Capai 1,45 Juta Ton

    Bulog : Stok Beras Saat ini Capai 1,45 Juta Ton

    JATIMPEDIA, Jakarta – Perum Bulog mengungkapkan posisi stok beras saat ini di gudang milik BUMN tersebut mencapai 1,457 juta ton.

    “Posisi stok Bulog untuk beras hari ini agak banyak yaitu 1,457 juta ton,” ujar Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Kamis.

    Bayu mengatakan, jumlah yang agak banyak tersebut karena penyaluran program bantuan pangan belum berjalan.

    “Jumlah yang agak banyak ini terjadi karena program bantuan pangan belum berjalan, masih menunggu update data. Mudah-mudahan dalam minggu ini segera selesai, dan nanti kita segera salurkan bantuan pangan itu dalam sisa bulan Mei-Juni, untuk tiga bulan jumlahnya,” katanya.

    Perum Bulog saat ini juga sudah melakukan pengadaan dalam negeri sekitar 633 ribu ton setara gabah atau setara berasnya 329 ribu ton. Sedangkan untuk jagung sampai dengan saat ini Bulog sudah bisa menyerap 5.914 ton.

    “Untuk jagung sampai dengan saat ini Bulog sudah bisa menyerap 5.914 ton, dan ini utamanya ada di Gorontalo. Panen di Gorontalo sudah melewati puncaknya, sekarang kita sedang melihat panen yang besar di Nusa Tenggara Barat (NTB),” kata Bayu.

    Terkait dengan impor beras, selama tahun 2024 Bulog telah melakukan setidaknya empat kali tender.

    “Dan total yg sudah dikontrak secara business to business (B2B) itu sebanyak 1,2 juta ton. Beberapa diantara kontrak ini tidak kita mintakan untuk masuk pada April-Mei karena kita tahu masih musim panen raya, tapi kita sudah berkontrak sekarang bahkan untuk pemasukan nanti setelah selesai panen raya,” kata Bayu.

    Selain itu masih terdapat juga kontrak secara government to government (G2G) dengan Thailand sekitar 55 ribu ton beras, dan dengan Kamboja sebanyak 22.500 ton. (ris)