Tag: #badan pusat statistik

  • Maret 2024 Nilai Ekspor Jatim  Naik 39,10 Persen

    Maret 2024 Nilai Ekspor Jatim Naik 39,10 Persen

    JATIMPEDIA, Surabaya – Bulan Maret 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat nilai ekspor Jawa Timur (Jatim) mencapai USD 2,51 miliar atau meningkat sebesar 39,10 persen dibandingkan Februari.

    Nilai tersebut jika dibandingkan dengan Maret 2023 juga naik sebesar 34,57 persen.

    “Ekspor nonmigas Maret 2024 mencapai USD 2,45 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 42,89 persen dibandingkan Februari 2024. Nilai tersebut dibandingkan Maret 2023 juga meningkat sebesar 38,16 persen,” ujar Kepala BPS Jatim Zulkipli.

    Ekspor perhiasan atau permata (HS 71) mendominasi ekspor non migas pada Maret 2024, nilai ekspornya mengalami kenaikan tinggi dibandingkan bulan Februari 2024.

    Ekspor Perhiasan didominasi oleh komoditas barang perhiasan dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak yang diekspor ke negara Swiss.

    “Kelompok komoditas terbesar kedua yaitu tembaga diekspor ke Malaysia dan Tiongkok dalam bentuk katoda,” imbuhnya.

    Sedangkan ekspor migas Maret 2024 mencapai USD 58,78 juta atau turun sebesar 34,02 persen dibandingkan Februari 2024.

    Nilai tersebut juga mengalami penurunan sebesar 35,39 persen jika dibandingkan Maret 2023.

    Untuk negara tujuan utama ekspor non migas Jatim yakni Swiss sebesar USD 0,36 miliar, Jepang sebesar USD 0,32 miliar, Amerika Serikat sebesar USD 0,26 miliar, dan Tiongkok sebesar USD 0,24 miliar.

    Sementara itu, lanjut Zulkipli, nilai impor Jatim pada bulan Maret mencapai USD 2,50 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 4,03 persen dibandingkan Februari 2024.

    Nilai tersebut dibandingkan Maret 2023 justru mengalami penurunan sebesar 4,36 persen. (eka)

  • Inflasi Jatim Pada April 2024 Tercatat Sebesar 3,25%

    Inflasi Jatim Pada April 2024 Tercatat Sebesar 3,25%

    JATIMPEDIA, Surabaya – Pada April 2024 terjadi inflasi Jatim year on year (y-on-y)  sebesar 3,25 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,99.

    Inflasi tertinggi sebesar 4,87 persen terjadi di Sumenep dengan IHK sebesar 109,72 dan inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 2,73 persen dengan IHK sebesar 106,68.

    Mengutip laman Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Jumat (3/5/2024), Kepala BPS Jatim, Zulkipli mengatakan inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.

    Mulai dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,47 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,14 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,57 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,21 persen.

    Kemudian kelompok kesehatan sebesar 2,44 persen; kelompok transportasi sebesar 1,92 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,00 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,38 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,36 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,67 persen.

    “Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,43 persen,” ujarnya.

    Adapun tingkat inflasi month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Jawa Timur bulan April 2024 masing-masing sebesar 0,36 persen dan 1,39 persen. (ind)

  • BPS : Inflasi Tahunan April 2024 Tembus 3%

    BPS : Inflasi Tahunan April 2024 Tembus 3%

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2024 terjadi inflasi tahunan sebesar 3%. Penyumbang utama inflasi April 2024 secara tahunan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,98%.

    “Inflasi year on year pada april 2024 adalah 3% atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 103,3 pada April 2023 menjadi 106,4 pada April 2024,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Kamis (1/5/2024).

    Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yaitu 7,04% dengan andil 1,98% terhadap inflasi April 2024. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, daging ayam ras, bawang merah, tomat, sigaret kretek mesin, bawang putih, dan cabai merah.

    Selanjutnya adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi tahunan sebesar 4,31% pada April 2024 atau terjadi kenaikan indeks dari 104,07 pada April 2023 menjadi 108,56 pada April 2024. Kelompok ini pada April 2024 memberikan andil inflasi tahunan sebesar 0,26%.

    Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu emas perhiasan sebesar 0,18%. Subkelompok yang mengalami inflasi tahunan tertinggi, yaitu subkelompok perawatan pribadi lainnya sebesar 10,44% dan terendah yaitu subkelompok perlindungan sosial sebesar 0,51%.

    Berikutnya yaitu kelompok pengeluaran penyediaan makanan dan minuman/restoran yang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,47% atau terjadi kenaikan indeks dari 102,68 pada April 2023 menjadi 105,22 pada April 2024. Kelompok ini pada April 2024 memberikan sumbangan inflasi tahunan sebesar 0,25%.

    Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tahunan, yaitu nasi dengan lauk sebesar 0,05%. Sementara kelompok ini pada April 2024 memberikan andil inflasi tahunan sebesar 0,03%. Kelompok ini terdiri dari 1 subkelompok, yaitu subkelompok jasa pelayanan makanan dan minuman yang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,47%.

    Bila dilihat berdasarkan wilayah, BPS mencatat dari 38 provinsi yang dipantau semua provinsi mengalami inflasi. Dengan inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 4,65% sedangkan inflasi terendah terjadi di Provinsi Papua dengan inflasi sebesar 1,78%.

    Bila dilihat menurut komponen tekanan inflasi komponen harga bergejolak masih tinggi dan memberi andil terbesar. Dari hasil pendataan BPS terlihat bahwa tekanan inflasi komponen harga bergejolak mengalami penurunan namun masih tinggi. Inflasi tahunan pada komponen harga bergejolak sebesar 9,63% dan memberikan andil inflasi tahunan 1,53%. “Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, daging ayam ras, bawang merah, tomat, bawang putih, cabai merah, dan telur ayam ras,” kata dia.

    Kedua yaitu komponen inti secara tahunan sebesar 1,82% dan memberikan andil inflasi tahunan sebesar 1,17%. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada April 2024 diantaranya adalah emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, biaya kontrak rumah, dan biaya sewa rumah.

    Ketiga yaitu inflasi komponen harga diatur pemerintah sebesar 1,54% dan memberikan andil inflasi tahunan sebesar 0,3%. Tekanan inflasi tahunan komponen harga diatur pemerintah lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, sigaret kretek tangan, dan sigaret putih mesin.(raf)

  • Triwulan I-2024, Ekspor RI Naik Tembus USD 22,43 Miliar

    Triwulan I-2024, Ekspor RI Naik Tembus USD 22,43 Miliar

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami kenaikan ekspor secara bulanan atau month to month (mtm) sebesar 16,40 persen mencapai USD 22,43 miliar pada Maret 202, dibandingkan dengan ekspor bulan Februari 2024.

    Sedangkan secara tahunan, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan ekspor RI tercatat turun sebesar 4,19 persen dibandingkan dengan Maret 2023.

    “Nilai ekspor Indonesia Maret 2024 mencapai USD 22,43 miliar atau naik 16,40 persen dibanding ekspor Februari 2024. Dibanding Maret 2023 nilai ekspor turun sebesar 4,19 persen,” kata Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (22/4).

    Dia merinci, ekspor nonmigas Maret 2024 mencapai USD 21,15 miliar atau naik 17,12 persen dibanding Februari 2024. Namun, angka tersebut tercatat turun sebesar 4,21 persen jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas pada Maret 2023.

    Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2024 mencapai USD 62,20 miliar atau turun 7,25 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD 58,30 miliar atau turun 7,53 persen.

    “Sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar pada Maret 2024 semuanya mengalami peningkatan. Komoditas dengan peningkatan terbesar dibanding Februari 2024 adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar USD 925,8 juta atau 206,58 persen,” jelasnya.

    Menurut sektor, Amalia melanjutkan, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Maret 2024 tercatat turun 4,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Demikian juga ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 17,31 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 8,05 persen.

    Ekspor nonmigas Maret 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD 4,75 miliar, disusul Amerika Serikat USD 2,19 miliar, dan India USD 1,78 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,22 persen.

    Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar USD 3,78 miliar dan USD 1,42 miliar. Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Maret 2024 berasal dari Provinsi Jawa Barat dengan nilai USD 9,15 miliar atau 14,71 persen.

    “Diikuti Provinsi Jawa Timur sebesar USD 6,33 miliar atau 10,18 persen dan Provinsi Kalimantan Timur USD 6,29 miliar atau 10,11 persen,” pungkasnya.(raf)

  • Februari 2024, Ekspor Non Migas Jatim Tertinggi ke AS

    Februari 2024, Ekspor Non Migas Jatim Tertinggi ke AS

    JATIMPEDIA, Surabaya – Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat pangsa ekspor nonmigas Jawa Timur menurut negara utama.

    Mengutip laman BPS Jatim, Kamis (11/4/2024), Kepala BPS Jatim, Zulkipli mengatakan di bulan Februari 2024, pangsa ekspor nonmigas di Amerika Serikat sebesar 0,27 miliar Dollar AS.

    Kemudian di Tiongkok sebesar 0,22 miliar Dollar AS, di Jepang sebesar 0,20 miliar Dollar AS, dan di Malaysia sebesar 0,11 miliar Dollar AS.

    Sementara itu, untuk periode Januari s.d. Februari 2024, pangsa ekspor nonmigas di Amerika Serikat sebesar 0,53 miliar Dollar AS, di Tiongkok sebesar 0,45 miliar Dollar AS, di Jepang sebesar 0,45 miliar Dollar AS, dan di Malaysia sebesar 0,22 miliar Dollar AS.

    Adapun pangsa ekspor nonmigas di ASEAN pada Februari 2024 sebesar 0,29 miliar Dollar AS, sedangkan pada Januari s.d. Februari 2024 sebesar 0,71 miliar Dollar AS. Di Uni Eropa pada Februari 2024 sebesar 0,12 miliar Dollar AS. Sedangkan Januari s.d. Februari sebesar 0,25 miliar Dollar AS. (eka)

  • Turis dari Malaysia, Tiongkok, dan Singapura Dominasi Kunjungam Februari 2024

    Turis dari Malaysia, Tiongkok, dan Singapura Dominasi Kunjungam Februari 2024

    JATIMPEDIA, Surabaya – Kunjungan Wisatawan Mancanegara (wisman) pada bulan Februari 2024 paling banyak berasal dari warga negara Malaysia, Tiongkok, dan Singapura.

    Mengutip laman BPS Jatim, Kamis (11/4/2024), Kepala BPS Jatim, Zulkipli mengatakan jumlah kunjungan wisman Januari s.d. Februari 2024 meningkat 22.552 kunjungan dibanding Januari s.d. Februari 2023.

    Januari s.d. Februari 2019 sebanyak 31.181 kunjungan, Januari s.d. Februari 2020 sebanyak 28.825 kunjungan, Januari s.d. Februari 2021 sebanyak 89 kunjungan, Januari s.d. Februari 2022 sebanyak 0 kunjungan, Januari s.d. Februari 2023 sebanyak 22.659 kunjungan, serta Januari s.d. Februari 2024 sebanyak 45.211 kunjungan. (raf)

  • BPS : Nilai Ekspor Jatim 1,81 Miliar Dollar AS di Februari 2024

    BPS : Nilai Ekspor Jatim 1,81 Miliar Dollar AS di Februari 2024

    JATIMPEDIA, Surabaya – Nilai ekspor Jatim Februari 2024 senilai 1,81 miliar Dollar AS atau menurun sebesar 9,28 persen dibandingkan Januari 2024 yamg sebesar 1,99 miliar Dollar AS.

    Mengutip laman Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Selasa (9/4/2024), Kepala BPS Jatim, Zulkipli, menerangkan, nilai ekspor Jatim tersebut justru mengalami peningkatan sebesar 10,01 persen jika dibandingkan dengan Februari 2023 yang sebesar 1,64 miliar Dollar AS.

    Ekspor nonmigas Jatim pada Februari 2024 mencapai 1,72 miliar Dollar AS atau mengalami penurunan sebesar 9,85 persen dibandingkan Januari 2024 yang senilai 1,90 miliar Dollar AS.

    Nilai ekspor tersebut justru meningkat sebesar 9,80 persen dibandingkan Februari 2023 yang senilai 1,56 miliar Dollar AS.

    Sedangkan ekspor migas Februari 2024 mencapai 89,08 juta Dollar AS atau meningkat sebesar 3,32 persen dibandingkan Januari 2024 yang senilai 0,09 miliar Dollar AS.

    Nilai tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 14,11 persen jika dibandingkan Februari 2023 yang senilai 0,08 miliar Dollar AS. (eka)

  • Luas Lahan Panen Padi di Kota Malang Susut 4,96 Persen

    Luas Lahan Panen Padi di Kota Malang Susut 4,96 Persen

    JATIMPEDIA,Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa luas panen padi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur pada 2023 mengalami penurunan 4,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin di Kota Malang, Senin mengatakan bahwa pada 2023, luas panen padi di Kota Malang sebanyak 1.632,88 hektare atau turun 85,23 hektare dari tahun sebelumnya yang sebesar 1.718,11 hektare.

    “Luas panen padi pada 2023 sebesar 1.632,88 hektare, atau mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebesar 4,96 persen,” kata Umar.

    Untuk periode Januari hingga April 2024, potensi luas panen padi di Kota Malang mencapai 449,15 hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 28,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 349,78 hektare.

    Sementara itu, lanjutnya, untuk produksi padi di Kota Malang pada 2023 tercatat mencapai 10.318,6 ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut, juga mengalami penurunan jika dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 10.771,15 ton GKG.

    “Untuk produksi padi, ada penurunan sebanyak 452,58 ton atau 4,2 persen dibanding tahun 2022,” katanya.

    Unruk produksi padi pada periode Januari hingga April 2024, lanjutnya, diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 21,39 persen dari periode sebelumnya sebanyak 2.395,93 ton GKG menjadi 2.908,31 ton GKG.

    Dalam laporan tersebut, BPS Kota Malang juga mencatat bahwa produksi beras untuk konsumsi pada 2023 sebanyak 5.958,16 ton, atau mengalami penurunan 4,2 persen dibanding produksi beras pada 2022 yang sebanyak 6.219,47 ton.

    “Produksi beras pada 2023 juga turun 4,2 persen,” katanya.

    Sedangkan, untuk produksi beras pada periode Januari hingga April 2024, diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 21.38 persen, dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 1.383,46 ton beras menjadi 1.679,31 ton. (sat)

  • Impor Kurma Tembus Rp268 Miliar di Februari 2024

    Impor Kurma Tembus Rp268 Miliar di Februari 2024

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor kurma Indonesia sebesar US$17,18 juta atau sekitar Rp268,56 miliar (asumsi kurs Rp15.633 per dolar AS) pada Februari 2024. Angka ini naik sebesar 25,77 persen atau US$3,52 juta dibandingkan Januari 2024.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, impor dengan nilai tersebut mencakup volume sebesar 11,24 ribu ton. Angka ini naik 51,28 persen dibanding Januari 2024 yang hanya mencapai 7,43 ribu ton.

    “Jika dibandingkan dengan Januari 2024 kurma sepanjang Januari-Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia, kedua Mesir, ketiga Iran, dan keempat Arab Saudi,” tutur Amalia dikutip, Minggu (17/3/2024).

    Rinciannya, impor kurma sepanjang Januari-Februari 2024 dari Tunisia mencapai 29,66 persen. Lalu, dari Mesir 28,35 persen, Iran 9,3 persen, Arab Saudi 8,61 persen, dan lainnya 24,07 persen.

    Namun, ia mengatakan impor kurma pada Januari-Februari tahun ini masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Tercatat, pada Januari 2023 sebesar 13,23 ribu ton. Sementara, pada Februari m2023 mencapai 12,79 ribu ton.

    “Tapi memang kalau kita bandingkan dengan Januari-Februari tahun sebelumnya Januari-Februari 2024 masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Amalia.

    Amalia pun menegaskan Indonesia tidak mengimpor kurma dari Israel. Maklum, belakangan ramai larangan membeli kurma dari negara tersebut.

    “Tidak ada kurma yang berasal dari Israel, tidak ada ya. Jadi ini kami mengklarifikasi tidak ada impor kurma dari Israel karena dari data BPS menunjukkan bahwa impor kurma terbesar kita adalah dari Tunisia, yang kedua dari Mesir,” tegas Amalia.(raf)

  • Angka Kemiskinan Kota Malang 4,37 Persen, Terendah Kedua di Jatim

    Angka Kemiskinan Kota Malang 4,37 Persen, Terendah Kedua di Jatim

    Malang, JP – Dalam 15 tahun terakhir angka kemiskinan di Kota Malang mengalami tren penurunan, dari yang semula 7,22 persen pada tahun 2008 menjadi 4,37 persen pada tahun 2022.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini melalui Berita Resmi Statistik (BRS) Kota Malang, Kamis (1/12).

    Grafik angka kemiskinan Provinsi Jawa Timur dibandingkan dengan kabupaten/kota di Jawa Timur.

    “Pada Maret tahun 2022, tingkat kemiskinan di Kota Malang sebesar 4,37 persen atau mengalami penurunan 0,25 persen poin dibandingkan tahun 2021. Meski mengalami penurunan, kondisi kemiskinan saat ini belum kembali pada tingkat kemiskinan pada masa sebelum pandemi yang mencapai 4,07 persen pada tahun 2019,” ujarnya.

    Dalam BRS ini, Erny juga menyampaikan bahwa selain jumlah dan persentase penduduk miskin, indikator kemiskinan lain yang perlu diperhatikan adalah indeks kedalaman (P1) dan keparahan kemiskinan (P2). Indeks kedalaman kemiskinan pada Maret 2022 sebesar 1,00 atau mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2021 yang nilainya sebesar 0,87.

    “Peningkatan indeks kedalaman kemiskinan ini mengindikasikan bahwa pengeluaran penduduk miskin semakin dalam atau semakin jauh dari garis kemiskinan. Padahal upaya pengentasan kemiskinan bertujuan untuk mengeluarkan penduduk dari garis kemiskinan,” terangnya.

    Sementara itu, untuk indeks keparahan kemiskinan (P2) pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,34 atau mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2021 yang nilainya sebesar 0,22. Peningkatan indeks keparahan kemiskinan ini mengindikasikan bahwa kesenjangan pengeluaran antarpenduduk miskin semakin lebar. Hal ini berdampak pada pengentasan kemiskinan yang semakin sulit.

    Erny mengibaratkan penduduk miskin seperti ikan yang letaknya semakin jauh dari permukaan dan semakin menyebar atau tidak menggerombol dalam satu tempat. Akibatnya ketika akan ditangkap dan mengeluarkan ikan ke permukaan semakin sulit, hal serupa terjadi dalam upaya mengeluarkan penduduk dari kemiskinannya.

    “Jadi selain mengurangi jumlah penduduk miskin, perlu juga diupayakan untuk menurunkan indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan. Penurunan tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan ini akan mempercepat upaya penurunan jumlah penduduk miskin,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Erny mengungkapkan bahwa angka kemiskinan Provinsi Jawa Timur sebesar 10,38 persen. Sementara, apabila dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, tingkat kemiskinan Kota Malang menduduki peringkat kedua terendah setelah Kota Batu.

    “Tentu hal ini menjadi sebuah prestasi bagi jajaran Pemerintah Kota Malang yang telah berupaya keras dalam menurunkan jumlah penduduk miskin di Kota Malang,” pungkasnya.(sat)